DINAMIKA EKOSISTEM PERAIRAN BUDIDAYA TIRAM DAN PEMANFAATANNYA OLEH: IRMA DEWIYANTI, S.Pi., M.Sc BANDA ACEH NOVEMBER 2015
Kingdom: Phylum: Class: Order: Family: Genus: Species Animalia Mollusca Bivalvia/Pelecypoda Ostreoida Ostreidae Saccostrea S. cucullata Pada umumnya bersifat filter feeder Bertubuh lunak Memiliki 2 cangkang setangkup, cangkang berkapur Melekat permanen pada substrat yang keras dan kasar
Daur Hidup Tiram
perairan hangat serta terlindung kisaran suhu 5-35 0C (optimum 11-34 0C ) / eurythermal Crassostrea menyukai salinitas antara 10-30 (Mann et al. 2009) ph 6,80-9,25 (Diederich, 2006) Arus sedang (ex. Kuala gigeng) 18-29 cm/s, sehingga substrat tidak banyak teraduk) Dipengaruhi oleh pasang surut air (ex. Kuala gigeng bertipe dua kali pasang dan dua kali surut) Tekstur sedimen yang disukai pasir berlempung dan pasir karena berhubungan dengan kesediaan makanan dan oksigen terlarut menyukai permukaan yang landai dengan substrat berlumpur, pasir, kerikil, serta batu hingga kayu. Pengaruh gelombang pasang juga dapat menjadi faktor menguntungkan atau tidak untuk penempalan larva
Parameter Kualitas Air dan Sedimen di Kuala Gigieng (Sumber: Chitra Oktavina, 2014) Parameter Satuan Stasiun Pengamatan 1 2 3 Kualitas Air Suhu 0C 27,12 29,39 30,22 Kecepatan Arus cm/s 17, 30 22,33 28,97 Kecerahan % 35 50 73 kedalaman cm 75 70 80 ph - 6,10 7,21 7,13 Salinitas 7 17 26 Oksigen terlarut mg/l 4,17 6,53 7,46 COD mg/l 774,06 669,70 542,13 Sedimen C-Organik % 3,10 2,55 2,29 N-total % 0,29 0,3 0,27 Tekstur - Pasir berlempung Pasir berlempung Pasir
Tabel. Kepadatan Populasi tiram daging dan panjang rataratanya di Kuala Gigieng (Sumber: Chitra Oktavina, 2014) Spesies Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 Kepadatan Panjang Kepadatan Panjang Kepadatan Panjang (ind/m2) (mm) (ind/m2) (mm) (ind/m2) (mm) O. edulis 11 30,98 36 29,38 48 31,71 C. iridescens 15 31,77 36 32,35 37 31,39 C. virginica 26 29,20 42 32,51 48 26,71 C. angulata 38 30,82 49 39,52 50 29,77 C. gigas 38 34,03 51 25,1 49 31,26 Tuan (2000) menyatakan bahwa tiram dengan kepadatan 51-100 ind/m2 tergolong tinggi, kepadatan 16-50 ind/m2 tergolong sedang, kepadatan 7-16 ind/m2 disebut tergolong rendah.
Struktur Ukuran Tiram di Pantai Bermangrove dan Non-Mangrove (Juli September, 2014). Semarang, Jawa Tengah Kelas Interval (mm) Jumlah (Individu) Pantai Bermangrove Pantai Non-Mangrove 1. 12,00 19,99 7 0 2. 20,00 27,99 36 20 3. 28,00 35,99 54 45 4. 36,00 43,99 58 78 5. 44,00 51,99 35 55 6. 52,00 59,99 14 32 7. 60,00 67,99 2 14 8. 68,00 75,99 1 5 9. 76,00 83,99 2 4 Jumlah sampel tiram yang terkumpul selama tiga bulan (Juli September, 2014) pada daerah bermangrove yaitu 209 individu, sedangkan pada daerah non-mangrove berjumlah 253 individu. Sumber Ulfah Rismawati, Norma Afiati, Djoko Suprapto, 2015
Salah satu anakan mangrove yang ditempeli oleh S. cucullata pada lokasi jembatan Poka, anak panah menandakan posisi penempelan pada batang pohon (A); Setidaknya enam individu S. cucullata menempel berkelompok pada posisi yang sama. Foto diambil pada anakan yang sama pada saat surut, anak panah menunjukkan salah satu individu Littorina sp. pada salah satu cangkang. (B); Salah satu S. cucullata yang berhasil dilepaskan dari batang anakan, anak panah menunjukkan serpihan epidermis pohon yang ikut terbawa, menandakan kuatnya perekat yang disekresi oleh bagian antennulari teritip (C); S. cucullata (D).
penangkapan berlebih predasi Hama - Siput Pengebor - Teritip (Balanus sp.) perubahan habitat
Pengaturan Penangkapan (waktu, lokasi, jumlah, ukuran, alat) Kegiatan penangkapan tiram dapat dilakukan pada bulan lain, selain bulan pemijahan (bulan pemijahan: Juli, Agustus, September) Alat tangkap yang disarankan berupa garok yang terbuat dari besi. Setiap celah garok dibuat sesuai ukuran tiram yang boleh ditangkap yaitu 32,27 mm.
Pembudidayaan Tiram tingkah laku tiram yang cenderung menempel dan berkelompok sangat menguntungkan dalam kegiatan budidaya Beberapa kolektor yang digunakan untuk budidaya tiram (penempelan spat) - balok yang terbuat dari semen - media penempelan dari tali berbahan polietilen - media pelekatan berupa genteng berlapis kapur - media baki netlon (media yang terbuat dari pipa paralon yang dilapisi jaring kawat) - media ban bekas
Beberapa kolektor tiram Oyster culture in Thailand
Oyster culture in the Rivière d'etel, France Oyster culture in the Gulf of Mexico The harvesting takes place after 7-8 months whereas the average size reaches to 10-15 cm. Long line methods in Worawut Koedprang (Thailand)
Pengaturan limbah - membuat sebuah kolam kecil untuk penampungan limbah domestik - di sekitar kolam tersebut ditanami rawa gambut untuk menahan limbah - memberikan pemahaman mengenai bioekologi kerang kepada masyarakat sekitar Teluk Dapeng, dulunya adalah sebuah laguna hingga beberapa tahun lalu dijadikan pertanian tiram
Pada kawasan yang ada induk tiramnya Kolektor yang ditempatkan di kawasan perairan yang terlindungi Mempertingkan karakteristik fisika-kimia perainan ex: suhu, ph, salinitas, pasang surut air laut, Oksigen terlarut, kecerahan Membutuhkan substrat yang sesuai atau jenis kolektor yang tepat Untuk penempatan kolektor ban bekas yaitu pada kedalaman 60 cm. waktu pemasangan kolektor Sebaiknya pemasangan kolektor dilakukan pada awal musim hujan Menurut Pantjara dan Ismawati (1992) menyatakan bahwa benih tiram selalu tersedia di perairan namun puncaknya terjadi pada bulan awal musim hujan atau akhir musim hujan menjelang musim kemarau kolektor penempel spat tiram bisa dipasangkan pada musim pemijahan Tiram sudah dapat dipanen setelah mencapai ukuran 100 mm/10 cm. Untuk mencapai ukuran ini diperlukan waktu pemeliharaan selama 12-18 bulan Faktor biologi : penyakit dan pemangsa, pengaruh organisme penempel.
Lokasi pengabdian yang telah ditempatkan ban bekas sebagai kolektor tiram.
Spat tiram yang menempel pada ban bekas Hama yang menepel pada ban bekas (warna putih kekuningan)
Makan/dikonsumsi Berperan dalam rantai makanan di perairan Kesehatan (bagi kesuburan, mencegah anemia, menambah kepadatan tulang) Kerajinan tangan (cangkang)
$$$