BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN. Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terperinci, mengidentifikasikan masalah, membuat perbandingan atau. rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hakikatnya merupakan upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan tipe penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

Bab III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pradigma tertanam kuat dalam sosialisai penganut dan praktisinya. Pradigma

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam konteks penelitian ini, penelitian yang dilakukan termasuk jenis

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Salim dalam buku Imam Gunawan dalam buku Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dampak facebook terhadap perubahan pola komunikasi antar pribadi mahasiswa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan lokasi di Panti asuhan ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII,

BAB 3 METODE PENELITIAN ORGANISASI PT. TIGAMATA INDONESIA DALAM MENJALIN HUBUNGAN. DENGAN PELANGGAN (Periode Maret-Juni 2013), peneliti menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELTIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. CommServ Network Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peranan metode sangat penting dalam suatu penelitian. Berkaitan dengan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III METODE PENELITIAN. valid dalam penelitian haruslah berlandaskan keilmuan yaitu rasional, empiris

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif, karena penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif merupakan sebuah penelitian dengan latar alamiah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. normatif, menunjukan kepada praktisinya apa yang harus

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma post positivis. Post positivis 36 yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Kualitatif, Menurut Ardianto (2011:60), Metode deskriptif kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bagaimana aktfitas personal selling dalam menyampaikan pesannya sehingga dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini rancangan yang digunakan adalah Metodologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Lexy J.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk memaparkan bagaimana supervisi kunjungan kelas yang

Transkripsi:

52 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif yaitu satu tipe penelitian atau metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai apa adanya. Metode deskriptif mencari teori bukan menguji teori, menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah (natural setting). Peneliti terjun langsung ke lapangan, bertindak sebagai pengamat, membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan mencatatnya dalam buku observasi (instrumennya adalah pedoman observasi). 39 Penelitian deskriptif ini juga sering disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol dan manipulasi data penelitian. Melalui penelitian deskriptif ini, data yang dikumpulkan dapat dinyatakan dalam bentuk kata-kata dan gambar, kata-kata disusun dalam kalimat, misalnya kalimat hasil wawancara antara peneliti dari informan atau nara sumber. Jenis penelitian dekriptif ini berusaha mendapatkan informasi selengkap mungkin mengenai bagaimana Direktorat P2Humas dalam melakukan kampanye bangga bayar paja Jadi dalam penelitian deskriptif menjelaskan suatu fenomena mengenai masalah tertentu atau situasi tertentu yang digambarkan atau dilukiskan melalui kata-kata secara sistematis untuk mengungkap fakta yang ada berkaitan dengan 39 Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitaif dan Kualitatif, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2010 hal. 60

53 tujuan penelitian. Informasi tersebut digali melalui wawancara mendalam terhadap narasumber yaitu Direktur P2Humas dan Kepala subdirektorat dan dua orang Wajib Pajak yang memiliki NPWP dan satu orang calon Wajib Pajak masa depan. 3.2. Metode Penelitian Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata methodos yang artinya adalah cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja / sistematis untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Menurut Poerwandari (1998) penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi wawancara, catatan lapangan, gambar, foto rekaman video dan lain-lain. Metode penelitian kualitatif ini menekankan pada aspek pemahaman terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisa mendalam. Penelitian kualitatif memiliki karakteristik: (a) Ilmu-ilmu lunak; (b) Fokus penelitian: kompleks dan luas; (c) Holistik dan menyeluruh; (d) Subjektif dan perspektif emik; (e) Penalaran: dialiktik-induktif; (f) Basis pengetahuan: makna dan temuan; (g) Mengembangkan/membangun teori; (h) Sumbangsih

54 tafsiran; (i) Komunikasi dan observasi; (j) Elemen dasar analisis: kata-kata; (k) Interpretasi individu; (i) Keunikan (Danim, 2002:34). 40 Metode penelitian kualitatif menggunakan pendekatan studi kasus sebagai akar dalam penelitian yang dilakukan. Studi kasus merupakan tipe pendekatan yang menelaah satu kasus secara intensif, mendalam, mendetail, dan komprehensif. Studi kasus bisa dilaksanakan terhadap individu, juga terhadap kelompok. Pendekatan studi kasus digunakan secara langsung dalam penelitian legal dan banyak dilakukan secara klinis. 41 Peneliti menggunakan studi kasus dalam pendekatan penelitian ini yaitu studi kasus untuk mengetahui informasi lebih dalam dan menelaah secara intensif, mendalam, mendetail, dan komprehensif tentang bagaimana Direktorat P2Humas melakukan perencanaan kampanye bangga bayar pajak. 3.3. Subjek Penelitian Untuk mendapatkan informasi atau data yang akurat dalam penelitian, maka diperlukan Key Informan. Key informan adalah nara sumber yang berkompeten untuk dimintai informasi sehubungan dengan penelitian ini. Key informan merupakan subjek dalam penelitian ini yang memiliki kredibilitas, kapabilitas dalam memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti. Sebelum melakukan penelitian dengan fokus kajian ini, Peneliti telah melakukan penelitian pendahuluan dengan mewawancara beberapa subyek 40 Ibid. 59 41 Ibid., 64 65

55 penelitian key informan dan informan. Dengan tujuan agar dalam penelitian ini, penulis mendapatkan bekal awal termasuk nama-nama informan kunci (key informan) dan subyek penelitian yang nantinya dapat dihubungi dan diwawancarai. Kehadiran langsung Peneliti dalam hal ini dengan maksud agar data yang dihasilkan akan sesuai dengan harapan Peneliti. Peneliti bertindak langsung sebagai perencana, pemberi tindakan, mengumpulkan data, menganalisa data, sehingga peneliti dapat melakukan penentuan Key Informan dan Informan dalam penelitian ini. Penentuan Key Informan dan informan dalam penelitian ini, Peneliti melihat berdasarkan tugas dan tanggung jawab mereka di Direktorat P2Humas. Peneliti memilih Key Informan di dalam penelitian ini adalah Kepala Subdit Humas Direktorat P2Humas Bapak Sriadi Setyanto. Alasan Peneliti memilih beliau adalah karena secara uraian jabatan struktutal beliau bertanggung jawab penuh melaksanakan tugas Kehumasan pada Direktorat P2Humas Ditjen Pajak. Selain Bapak Sriadi Setyanto sebagai Key Informan, Peneliti juga memilih informan dalam penelitian ini yaitu Kepala Seksi Dukungan Penyuluhan Subdit Penyuluhan Direktorat P2Humas yaitu Bapak I Putu Sudiana. Alasan peneliti memilih adalah karena Bapak I Putu Sudiana mempunyai peran yang cukup penting dalam uaraian jabatan dan melaksanakan tugas pokok pada Direktorat P2Humas serta dalam perencanaan kampanye dan penyuluhan bangga bayar pajak pada tubuh Ditjen Pajak. Selain dari pihak Direktorat P2Humas, Peneliti juga memilih dua orang wakil dari masyarakat yaitu Ibu Yuliana Sara Erika Kurniawati seorang Dokter

56 pada Puskesmas Tomuan Pematang Siantar sebagai informan, alasannya adalah agar Peneliti dapat melihat apakah kampanye bangga bayar pajak sampai pada masyarakat yang berada di daerah dan apakah masyarakat yang memiliki profesi tertentu mengerti tentang pajak. Peneliti juga memilih seorang informan yang berasal dari kalangan mahasiswa yaitu Saudari Sonia Gabriella mahasiswa Universitas Indonesia Fakultas Ilmu Administrasi Niaga semester 2, alasannya adalah mahasiswa adalah calon Wajib Pajak masa depan dan Peneliti mengetahui bagaimana pengetahuan dan perasaan seorang mahasiswa tentang kampanye bangga bayar pajak. 3.4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah menggunakan data primer dan data sekunder. 3.4.1. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari obyek yang diteliti/dari sumber pertama baik dari individu atau kelompok. Data primer yang digunakan oleh peneliti terdiri dari: 1. Wawancara mendalam (In depth Interview) Wawancara mendalam atau in dept interview adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan nara sumber, dengan atau tanpa pedoman wawancara.

57 2. Observasi Observasi atau pengamatan adalah kegiatan seharian manusia dengan penggunaan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit. Jadi, metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui kemampuan seseorang melakukan pengamatan melalui pancaindra peneliti. Observasi terbagi atas dua yaitu observasi langsung (partisipan) dan observasi non partisipan tidak langsung (observasi non partisipan). Dalam hal ini peneliti memakai observasi non partisipan, observasi dimana peneliti tidak ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh yang diobservasi. Peneliti dalam hal ini hanya menyaksikan atau menonton kegiatan yang dilakukan oleh objek penelitian. Peneliti mengamati bagaimana kegiatan kampanye pada Dit. P2Humas Ditjen Pajak. 3.4.2. Data Sekunder Data Sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti tabel, grafik, diagram, gambar dan sebagainya sehingga menjadi lebih informative bagi pihak lain. Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan dan dokumentasi. Studi kepustakaan diperoleh untuk penulis dengan membaca atau mengkaji literature kepustakaan yang berhubungan dengan permasalahan pada penelitian serta membaca atau mengkaji berbagai sumber informasi

58 yang mendukung lainnya, seperti : majalah, surat kabar, brosure, leaflet, buletin, dan sumber data atau informasi lainnya. Undang-Undang, Peraturan Menteri Keuangan, Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak dan dokumentasi foto-foto menjadi bahan data sekunder bagi Peneliti untuk melakukan kajian terhadap penelitian yang dilakukan pada Direktorat P2Humas. 3.5. Definisi dan Fokus Penelitian 3.5.1. Definisi Konsep Definisi konsep adalah konsep dimana berisi pengertian atau definisi konsep tersebut, aspek, bentuk dari konsep tersebut yang nantinya akan dijadikan indikator dari konsep tersebut, faktor-faktor yang mempengaruhi dan sebagainya. Dalam penelitian ini definisi konseptualnya adalah: 1. Humas Pemerintah merupakan bagian manajemen dalam tubuh struktural organisasi yang ada di lembaga pemerintahan yang memiliki tugas pokok dan kewenangan yang diatur dalam perundang-undangan. Tugas humas pemerintah adalah menyebarkan informasi mengenai kebijaksanaan disebarkan seluas-luasnya serta menghimpun opini publik yang dikaji dan diteliti secara mendalam dan efektif untuk kepentingan pengambilan keputusan dan penentuan kebijaksanaan. Humas pemerintah membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara pemerintah dengan publiknya.

59 2. Perencanaan kampanye humas merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan kampanye. Perencanaan kampanye dapat dirumuskan melalui lima pertanyaan sederhana yaitu; apa yang ingin dicapai? siapa yang akan menjadi sasaran? pesan apa yang akan disampaikan? bagaimana menyampaikannya? bagaimana mengevaluasinya?. Tahapan dalam perencanaan kampanye humas melalui proses yang terdiri dari analisa, tujuan, pesan, khalayak, strategi, taktik, skala waktu, sumber, evaluasi dan peninjauan. 3. Kampanye merupakan tindakan atau kegiatan berkomunikasi terencana untuk mencapai tujuan tertentu sesuai yang diinginkan oleh pelaku kampanye atau komunikator dan berupaya mempengaruhi khalayak sasarannya. Kampanye berkaitan dengan program kerja yang meliputi perencanaan kampanye, pelaksanaan kampanye dan evaluasi kampanye. 3.5.2 Fokus Penelitian Fokus penelitian adalah pemusatan konsentrasi pada tujuan dari penelitian yang dilakukan. Fokus penelitian harus dinyatakan secara eksplisit untuk memudahkan peneliti sebelum melakukan observasi. Fokus penelitian merupakan garis besar dari pengamatan penelitian, sehingga observasi dan analisa hasil penelitian lebih terarah. Fokus penelitian dari penelitian ini adalah tentang perencanaan kampanye. Peneliti secara khusus meneliti tentang perencanaan kampanye

60 bangga bayar pajak yang dilakukan oleh Direktorat P2Humas. Pendalaman dan pembahasan bagaimana Direktorat P2Humas melaksanakan tahapan perencanaan kampanye bangga bayar pajak yang meliputi pada: 1. Analysis (analisis) 2. Objectives (tujuan) 3. Public or Audience (publik atau khalayak sasaran) 4. Messages (pesan-pesan) 5. Strategy (strategi) 6. Tactics (taktik pelaksanaan) 7. Timescales (skala waktu) 8. Resources (sumber daya) 9. Evaluations (penilaian) 10. Review (peninjauan) 3.6. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisa data secara kualitatif, dimana penelitian kualitatif bertitik tolak dari paradigma fenomologis yang objektifnya dibangun atas rumusan tentang situasi tertentu sebagaimana yang dihayati oleh individu atau kelompok sosial tertentu dan relevan dengan tujuan penelitian itu. Analisis adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan. Menyusun berarti menggolongkannya dalam pola, tema atau kategori.

61 Menurut Patton, analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan di antara dimensidimensi uraian (Moleong 2001 : 103). 42 Peneliti bertugas menganalisis data yang diperoleh agar diketahui maknanya. Data yang diperoleh dalam lapangan dituangkan dalam bentuk tulisan dan dianalisis. Peneliti melakukan analisis data dengan langkah-langkah menurut Model Miles dan Huberman yaitu: 43 1. Reduksi Reduksi bukan suatu yang terpisah dari analisis, tetapi merupakan bagian dari analisis. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang, menyusun data dalam suatu cara di mana kesimpilan akhir dapat digambarkan. Reduksi data terjadi secara berkelanjutan hingga laporan akhir. Data yang diperoleh dalam lapangan ditulis dalam bentuk uraian atau laporan yang terperinci. Laporan-laporan ini perlu direduksi dan dipilih hal-hal yang paling pokok. Data atau laporan yang ditemukan di lapangan dirangkum, direduksi, disusun secara sistematis dan ditonjolkan pokok-pokok yang penting. 42 Ibid. 217 43 Ibid. 223

62 2. Model data (data display) Model data sebagai suatu kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan. 3. Penarikan/Verfikasi kesimpulan Dari pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan apakah makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi-proposisi Sedari awal, peneliti mencari makna dari data yang dikumpulkan, lalu mencari pola, tema dan hubungan, persamaan dan hal-hal yang sering muncul. Kesimpulan diambil melalui pemaknaan dari data dan laporan yang diperoleh selama peneliti melakukan penelitian pada Dit. P2Humas Ditjen Pajak. 3.7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Sebuah proses kerja ilmiah disebut memenuhi kriteria objektivitas jika persyaratan kesahihan (validitas) dan keterandalan (reliabilitas) terpenuhi. Validitas dibedakan menjadi dua yaitu, validitas internal dan eksternal. Validitas internal menggambarkan konsep peneliti dengan konsep yang ada pada partisipan. Sedangkan validitas eksternal berkenaan dengan generalisasi, sementara pada penelitian kualitatif tidak mengadakan pengolahan statistik untuk mempertahankan generalisasi Reliabilitas dalam penelitian kualitatif harus diartikan sebagai penelitian yang dapat dipercaya dan dilaksanakan dengan penuh kejujuran. Ini berarti bahwa semua materi penelitian seperti catatan data lapangan, fotografi, dan dokumen

63 harus bisa di cek akurasinya, baik dalam hal proses pembuatannya maupun materinya sendiri (Danim,2002:191). 44 Uji validitas dan reliabilitas penelitian kualitatif seperti yang penulis lakukan disebut keabsahan data sehingga instrumen atau alat ukur yang digunakan akurat dan dapat dipercaya. Keabsahan data ini tentunya melalui sebuah instrumen atau alat ukur yang sah. Instrumen atau alat ukur dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri. Instrumen dalam mengukur keabsahan data adalah Analisis Triangulasi yaitu menganalisis jawaban subjek dengan meneliti kebenarannya dengan data empiris (sumber data lainnya) yang tersedia. Menurut Dwidjowinoto (2002:9) ada beberapa macam triangulasi yaitu triangulasi sumber, triangulasi waktu, triangulasi teori, triangulasi peneliti/periset. 45 Dalan penelitian ini, peneliti memakai triangulasi sumber sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data, dimana peneliti melakukan pembandingan dan pengecekan ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh peneliti dari beberapa sumber yang berbeda yaitu dari intern Dit. P2Humas Ditjen Pajak dan beberapa anggota masyarakat yang sudah memiliki NPWP maupun yang belum memiliki. 44 Ibid. 196 45 Rachmat Kriyantono, S.Sos., M.Si., Teknis Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran, Kencana Prenada Media Group, cetakan ke 3, Juni 2008