Diabetes Mellitus Type II
Etiologi Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin atau ketika pankreas berhenti memproduksi insulin yang cukup. Persis mengapa hal ini terjadi tidak diketahui, meskipun kelebihan berat badan dan aktivitas tampaknya faktor.
Diagnosis Nilai glukosa darah selalu berada dalam range normal: 70 120 mg/dl. Diagnosis ditegakkan sekiranya glukosa darah meningkat dengan 3 kriteria di bawah: - Konsentrasi gula darah random > 200 mg/dl, dengan tanda dan gejala klinis yg klasik - Konsentrasi gula darah puasa > 126 mg/dl, pada lebih dari 1x pemeriksaan - Pada tes toleransi glukosa oral, konsentrasi glukosa darah > 200 mg/dl selepas 2 jam asupan karbohidrat. Robbins and Cotran, Pathologic Basis of Disease; Saunders Elsevier; 8 th edition (2010), [pg: 1131]
Patofisiologi Genetika : 35-60 % pada kembar monozigot monozigot Resistensi insulin : kegagalan jaringan tubuh berespon normal terhadap insulin. Uptake glukosa dalam otot berkurang. Obesitas : efek langsung terhadap sensitivitas jaringan terhadap insulin, terdapat resistensi insulin walaupun tanpa disertai hiperglikemi. (sindroma metabolik) Disfungsi sel beta : kegagala kompensasi, sel beta tidak dapat beradaptasi lagi terhadap permintaan jangka panjang resistensi insulin perifer. Robbins and Cotran, Pathologic Basis of Disease; Saunders Elsevier; 8 th edition (2010), [pg: 1136]
Simptoms Polidipsia, poliuria. Polifagia Penurunan berat badan Fatigue Penglihatan kabur Luka yang lambat sembuh, sering infeksi Acanthosis nigricans http://www.mayoclinic.com/health/type-2- diabetes/ds00585/dsection=symptoms
Komplikasi Makrovaskuler : infark myokard, stroke, gangrene Mikrovaskuler : retinopati diabetikum, nefropati, neuropati http://www.mayoclinic.com/health/type-2- diabetes/ds00585/dsection=complications
Penatalaksanaan Jangka pendek : hilangnya keluhan dan tanda DM, tercapainya target pengendalian gula darah. Jangka panjang : mencegah dan menghambat progresivitas penyulit mikroangiopati, makroangiopati, dan neuropati. Tujuan akhir adalah turunnya morbiditas dan mortalitas DM.
1. Edukasi : perubahan perilaku dan gaya hidup melalui edukasi dan upaya peningkatan motivasi. 2. Terapi Gizi Medis : bertujuan mengurangi masukan kalori dan menurunkan berat badan. Karbohidrat 45 65 % total asupan energi Lemak 20 25 % kebutuhan kalori (lemak jenuh < 7 %, lemak tidak jenuh ganda < 10%) Protein 10 20 % total asupan kalori (nefropati : 0.8 g/kgbb perhari) Natrium < 3000 mg perhari (hipertensi : < 2400 mg)
Cont d Kebutuhan kalori basal 25 30 cal/ kgbb ideal. Ditambah atau dikurangi faktor umur, aktivitas, jenis kelamin, umur, dll. Index Brocca : BBI = 90 % x (TB dalam cm 100) x 1 kg Pria dengan TB < 160 cm dan Wanita < 150 cm rumus modifikasi : BBI = (TB dalam cm 100) x 1 kg Normal : BB ideal ± 10 % Kurus : < BB ideal - 10 % Gemuk : > BB ideal + 10 %
Cont d Kebutuhan kalori wanita 25 cal/kgbb, pria 30 cal/kgbb Pasien > 40 thn, kebutuhan kalori -5 %, pasien 50 59 thn, kebutuhan kalori -10 %, pasien 60 69 thn, kebutuhan kalori -20 % Berat badan : Gemuk -20 30 %, kurus +20 30 % Penurunan berat badan jumlah kalori yg diberikan paling sedikit 1000 1200 kcal perhari utk wanita, 1200 1600 kcal pada pria.
Latihan jasmani secara teratur, 3 4 x seminggu, selama 30 menit setiap sesi. Konsensus Pengelolaan dan pencegahan Diabetes Mellitus tipe 2 di Indonesia, 2006. PERKENI. [Ms 9 15]
Skrining pada pasien dengan: Tekanan darah > 135 / 80 mmhg Overweight dengan 1 atau lebih faktor resiko diabetes (anggota keluarga dikenal diabetes, TD > 140 / 90 mmhg, HDL < 35 mg/dl dan/atau trigliserida > 250 mg/dl ADA merekomendasi pasien usia > 45 thn tanpa kriteria.
Preventif Pencegahan komplikasi diabetes 1. Pemeriksaan HbA1c setiap 3 6 bulan 2. Pemeriksaan mata setiap tahun 3. Pemeriksaan mikroalbumin pertahun 4. Pemeriksaan kaki pada tiap kunjungan 5. TD < 130 / 80 mmhg, lebih rendah pada diabetik nefropati 6. Terapi statin untuk mengurangi kolesterol LDL http://emedicine.medscape.com/article/117853-overview, Romesh Khardori, MD, PhD, FACP
Prognosis Beberapa tahun pertama, sebagian besar orang dengan diabetes tipe 2 membutuhkan lebih dari satu obat untuk menjaga gula darahnya terkontrol. Sekitar 1/3 pasien diabetes tipe 2 membutuhkan insulin. Prognosis penderita diabetes tipe 2 tergantung pada seberapa baik penderita memodifikasi risiko komplikasi. Serangan jantung, stroke dan penyakit ginjal dapat menyebabkan kematian dini. Cacat akibat kebutaan, amputasi, penyakit jantung, stroke dan kerusakan saraf dapat terjadi. Sekitar 42 % pasien dengan diabetes tipe 2 menjadi tergantung pada perawatan dialisis karena gagal ginjal. http://emedicine.medscape.com/article/117853- overview#aw2aab6b2b6