BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

10 Lembaga Asuransi Terpopuler

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum PT Asuransi Jiwa BRIngin Jiwa Sejahtera (BRIngin Life)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Poerbaningsih Adi Warsito No.116. Bringin Life sebagai salah satu perusahaan

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan. dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Objek yang digunakan sebagai penelitian dalam skripsi adalah PT. Dipta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yayasan Dana Pensiun PT. Merpati Nusantara Airlines. Yayasan tersebut

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penghasilan badan yang dilakukan oleh PT Bank MAJU, maka dengan hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Menurut PSAK 46 mengenai akuntansi perpajakan menyatakan bahwa

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari Menteri Keuangan berdasarkan SK Menteri Keuangan RI tanggal 10 Oktober

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 4 AYAT (2) ATAS PRODUK PT. BANK BNI PADA TAHUN 2010-

PERPAJAKAN II. Penyajian Laporan Keuangan dan Pengaruhnya terhadap Perpajakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. karena ada orang yang harus tetap hidup. Sekarang ini banyak orang mulai

BAB I PENDAHULUAN. badan usaha atau perusahaan bersaing menggunakan peluang-peluang yang ada

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi perkembangan usaha yang semakin maju, sebuah

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. A. Gambaran Umum PT Asuransi Jiwasraya Surakarta

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap entitas memiliki kewajiban untuk membayar pajak kepada negara sesuai

Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; dan 2. Direksi Perusahaan Asuransi Syariah, di tempat.

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya program pemerintahan dan pembangunan nasional yang

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

Seminar /Workshop Agen Asuransi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB 4 PEMBAHASAN. Konsep pengenaan pajak atas penghasilan berdasarkan Undang-undang Pajak

DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$)

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB III OBYEK PENELITIAN. dimulai sebelum tahun 1972, dimana Direksi Bank Indonesia dalam upaya memberikan

BAB. V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian-uraian yang telah diberikan pada bab-bab sebelumnya,

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN ULTIMATE HARVEST ASSURANCE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 ayat 1:

BNI LIFE INSURANCE didirikan pada tahun 1996 yang memiliki lini bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. akan bangkit kembali setelah tahun 2006 yang penuh kesulitan akibat berbagai

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. Bank Agroniaga pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. rakyat ke kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)

Mengenal Hukum Asuransi di Indonesia. Oleh: Mustari Soleman Masiswa Fakultas Hukum Univ.Nasional

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah)

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

BANK SOAL DASAR KOMPETENSI KEJURUAN (DKK) KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. 35 tahun di bidang perpajakan seperti penghitungan, pemeriksaan dan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak memiliki peranan yang sangat penting bagi suatu negara. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor dengan tujuan untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak bersifat dinamik, sifat ini dibuktikan dari pajak selalu mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aspek penting dalam pembangunan bangsa. sendiri, seperti peraturan-peraturan perpajakan yang sering kali berubah-ubah,

PAJAK PENGHASILAN (PPh)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan membangun negara untuk lebih berkembang dan maju, termasuk

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25 /POJK.04/2017 TENTANG PEMBATASAN ATAS SAHAM YANG DITERBITKAN SEBELUM PENAWARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank 2.2. Unsur-unsur dan Tujuan Kredit

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan Industri asuransi global terutama di

UU 10/1994, PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1991

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2016 TENTANG SALURAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI MELALUI KERJA SAMA DENGAN BANK (BANCASSURANCE)

BAB I PENDAHULUAN. bangunan yang digunakan sebagai kantor atau pabrik, peralatan, kendaraan dan lainlain.

BAB III METODE PENULISAN Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

BAB I. PENDAHULUAN. seperti: perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun, dan lembaga jasa

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang yang berada dalam masa pembangunan, Indonesia

BAB IV PEMBAHASAN. Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang bertujuan untuk menyajikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

Laporan Posisi Keuangan Bukan Konsolidasi TriwulanIIITahun 2017

MATERI PENYULUHAN PAJAK DI SMKN PENGASIH KULON PROGO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III METODOLOGI ANALISIS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara

KOREKSI FISKAL ATAS LAPORAN KEUANGAN NERACA DAN LABA RUGI CV IRSA TAHUN 2003 SESUAI UU PERPAJAKAN

Transkripsi:

BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat PT. Asuransi Jiwa Bringin Life berdiri berdasarkan Akte Nomor: 116 tanggal 28 Oktober 1987 yang dibuat oleh Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, Notaris di Jakarta, dan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep.181/ KM 13 / 1988 tanggal 10 Oktober 1988 tentang Pemberian Ijin Usaha dalam Bidang Asuransi Jiwa kepada PT. Asuransi Jiwa Bringin Life dengan menggunakan merek dagang BRINGIN LIFE. BRINGIN LIFE sebagai salah satu perusahaan asuransi jiwa nasional terbesar di Indonesia, pada awalnya dibentuk guna memenuhi kebutuhan dan memberikan pelayanan kepada nasabah perbankan, khususnya nasabah kredit kecil BRI. Namun dalam perkembangan selanjutnya mengingat akan kebutuhan jasa asuransi yang meliputi; asuransi jiwa, asuransi kesehatan, program dana pensiun, asuransi pendidikan, kecelakaan diri, annuitas, dan program kesejahteraan hari tua cukup besar, maka bisnis BRINGIN LIFE merambah pasar di luar BRI untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, baik secara individu maupun kumpulan. Untuk lebih meningkatkan pelayanan jasa asuransi kepada masyarakat luas, BRINGIN LIFE membuka kantor-kantor penjualan di beberapa kota 9 besar di Indonesia untuk memperluas pangsa pasar serta memberikan pelayanan yang lebih baik dan lebih dekat kepada nasabah. Seiring dengan berkembangnya kantor-kantor penjualan tersebut, Bringin Life juga dilengkapi dengan petugas-petugas penjualan yang handal di lapangan yang bertugas sebagai konsultan bagi nasabah dalam membantu menemukan program asuransi yang tepat sesuai dengan kebutuhan.pada tahun 1995, atas dasar keputusan Menteri Keuangan RI No. Kep 184/KM.17/1995 BRINGIN LIFE mendirikan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat akan kebutuhan pensiun di hari tua. 31

32 BRINGIN LIFE juga mulai membuka unit usaha baru berupa Asuransi Syariah. Izin operasional Kantor Cabang Syariah BRINGIN LIFE telah dikeluarkan oleh Menteri Keuangan sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : KEP-007/KM.6/2003 tanggal 21 Januari 2003. BRINGIN LIFE secara terus menerus selalu mengembangkan produknya, baik program asuransi individu, asuransi kumpulan maupun bancassurance. Hal ini tak lain adalah untuk selalu menyesuaikan dengan perkembangan dan kondisi saat ini dan di masa mendatang agar selalu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Perusahaan telah menerapkan Sistem Informasi Akuntansi baru yang sesuai dengan kebutuhan dan merujuk pada International Financial Reporting Standard (IFRS), serta sebagai langkah awal dalam melakukan integrasi sistem dalam seluruh lini bisnis perusahaan. Mengenai total Aktiva perusahaan di tahun 2012 sebesar Rp. 3.897.520 triliun atau mengalami kenaikan sebesar Rp 304.414 miliar atau sebesar 8% dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 3.593.106 triliun, untuk total Kewajiban perusahaan di tahun 2012 sebesar Rp 3.130.724 miliar atau mengalami kenaikan sebesar Rp 191.590 triliun dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 2.939.133 miliar, sedangkan Ekuitas mencapai Rp 766.796 miliar atau mengalami kenaikan sebesar Rp 112.824 miliar dibandingkan tahun 2011 yang mencatat pencapaian sebesar Rp 653.972 miliar. Dan realisasi pendapatan premi tahun 2012 sebesar Rp 1.889.9029 triliun atau mengalami kenaikan 12% dibandingkan tahun 2011 dari sebesar Rp 1.693.198 triliun, hal ini disebabkan oleh Pertumbuhan premi AJK BRI seiring dengan pertumbuhan kredit BRI pada 3 produk Kupedes, Kretap, dan Kresun (sumber : laporan tahunan 2012). Perusahaan telah melakukan penerapan pajak, diantaranya pasal 21 mengenai gaji pegawai, komisi agen, pasal 23 mengenai sewa kendaraan, komputer, jasa psikotes, renovasi ruangan kerja, pasal 4 ayat (2) mengenai sewa gedung, maintenance gedung, sewa ruangan, pasal 25 mengenai cicilan, dan pasal 29 mengenai kurang bayar.

33 VISI dan MISI VISI Menjadi perusahaan asuransi jiwa yang terkemuka, terpecaya danhandal di Indonesia yang dalam operasinya senantiasa mengutamakan kesehatan usaha dan pertumbuhan yang berkesinambungan dengan memberikan manfaat dan perlindungan yang optimal bagi nasabah. MISI 1. Melaksanakan bisnis asuransi jiwa secara profesional di Indonesia. 2. Memberikan pelayanan prima kepada Nasabah dan Pemegang Saham melalui jaringan kerja yang luas. 3. Memberikan keuntungan Pemegang Saham dan meningkatkan kesejahteraan pegawai. 3.1.2 Nilai-Nilai Budaya Perusahaan INTEGRITAS Kami profesional asuransi yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa senantiasa bersikap jujur, menjaga nama baik perusahaan dan mematuhi kode etik yang berlaku. PROFESIONAL Kami profesional asuransi yang bertanggung jawab dan berorientasi ke masa depan untuk menjaga pertumbuhan usaha yang sehat dan berkesinambungan. INOVATIF Kami selalu berusaha memenuhi kepuasan nasabah melalui peningkatan kualitas pelayanan, pengembangan produk, teknologi unggul dan sumber daya manusia yang trampil dan ramah. KEMITRAAN Kami profesionalisme asuransi sebagai bagian dari perusahaan selalu mengembangkan sikap kerjasama dan kemitraan yang menciptakan sinergi untuk kepentingan kemajuan perusahaan. KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA Kami menghargai sumber daya manusia sebagai aset utama perusahaan karena itu kami selalu merekrut, mengembangkan, dan mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas serta berusaha menjadi teladan.

34 3.1.3 Bidang Usaha BRINGIN LIFE merupakan badan usaha milik negara yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan program jaminan sosial.penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat.sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan Negara. Indonesia seperti halnya negara berkembang lainnya, mengembangkan program jaminan sosial berdasarkan funded social security, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal.bringin LIFE pada awalnya dibentuk guna memenuhi kebutuhan dan memberikan pelayanan kepada nasabah perbankan, khususnya nasabah kredit kecil BRI. Namun dalam perkembangan selanjutnya mengingat akan kebutuhan jasa asuransi yang meliputi : asuransi jiwa, asuransi kesehatan, program dana pensiun, kecelakaan diri, anuitas, dan program kesejahteraan hari tua cukup besar, maka bisnis BRINGIN LIFE merambah pasar di luar BRI untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara individu dan kumpulan. 3.1.4 Produk-produk BRINGIN LIFE mempunyai berbagai macam produk. Produk-produk BRINGIN LIFE dikelompok menjadi 3 kelompok, diantara nya adalah produk BRIngin Life, Syariah, dan DPLK. Berikut adalah penjelasan mengenai produk yang dikeluarkan oleh BRINGIN LIFE. 1. BRIngin Life a. Produk Individu: 1.) BRIPROTEK Bripotek dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan akan berbagai perlindungan dalam satu solusi berasuransi yang meliputi jaminan perawatan untuk penyakit kritis. 2.) BRINGIN DANASISWA Bringin Danasiswa merupakan produk asuransi jiwa yang dirancang untuk menjamin kepastian tersedianya dana

35 pendidikan bagi (Putera/Puteri) sejak mulai masuk sekolah hingga perguruan tinggi. 3.) BRINGIN DANADWIGUNA Bringin Danadwiguna merupakan produk perlindungan asuransi jiwa dan kecelakaan sekaligus menjamin kepastian tersedianya dana baik dalam masa asuransi maupun pada akhir asuransi. 4.) BRINGIN EKSEKUTIF Bringin Eksekutif merupakan produk untuk memberikan perlindungan asuransi jiwa dan kecelakaan sekaligus menjamin kepastian tersedianya dana, baik dalam masa asuransi maupun pada akhir masa asuransi. 5.) BRINGIN INVESTAMA Bringin Investama merupakan produk asuransi jiwa dengan fasilitas cara pembayaran dan masa pembayaran premi yang fleksibel. 6.) BRINGIN PURNADANA Bringin Purnadana merupakan produk asuransi dari BRIngin Life yang menawarkan perlindungan asuransi jiwa dan kecelakaan sekaligus menjamin kepastian tersedianya dana selama dalam masa asuransi. 7.) BRINGIN DANARENCANA AGRI Bringin Danarencana Agri dirancang khusus bagi para petani tanaman perkebunan di seluruh Indonesia yang mempunyai siklus tanam jangka menengah dan jangka panjang. b. ProdukBancassurance: 1.) DASETERA 2.) DANASTERA 3.) DAVESTERA. c. Produk Kumpulan: 1.) ASURANSI JIWA BERJANGKA Asuransi Jiwa Berjangka adalah produk yang memberikan jaminan asuransi kepada pemegang polis asuransi (tertanggung) selama jangka waktu tertentu. Apabila terjadi

36 resiko kematian selama kontrak asuransi berlangsung, maka pihak asuransi akan membayar sejumlah uang pertanggungan kepada ahli waris, akan tetapi apabila tidak terjadi resiko kematian selama kontrak asuransi berlangsung maka anda tidak akan memperoleh nilai tunai baik itu berupa uang pertanggungan maupun pengembalian dari premi asuransi yang sudah dibayarkan. 2.) ASURANSI JIWA KREDIT Dalam rangka meningkatkan jaminan jiwa bagi para debitur, kiranya perlu direncanakan suatu program jaminan yang memberikan perlindungan baik secara fisik maupun materiil. Untuk melindungi para nasabah dari kerugian finansial akibat datangnya musibah yang tidak terduga dan memberikan jaminan kepada para nasabah di masa yang akan datang. Program asuransi jiwa bagi para debitur, menjamin pengembalian pinjaman apabila para debitur tersebut mengalami musibah meninggal dunia, karena BRINGIN LIFE akan membayar sisa kredit sesuai dengan manfaat asuransi yang diterima. Adapun untuk perhitungan premi nya dihitung berdasarkan usia serta masa pinjaman kredit. 3.) ASURANSI KECELAKAAN DIRI Program Asuransi Kecelakaan Diri adalah program asuransi yang memberikan jaminan atas terjadinya risiko kecelakaan yang mengakibatkan cedera (luka tubuh) atau meninggal yang disebabkan oleh suatu peristiwa yang datangnya secara tibatiba, tidak terduga sebelumnya, datang dari luar, tidak dikehendaki dan tidak ada unsur kesengajaan dari peristiwa tersebut. 4.) ASURANSI PERAWATAN KESEHATAN Asuransi Perawatan Kesahatan adalah produk yang nantinya perusahaan hanya mengeluarkan biaya kesehatan karyawan dengan biaya tetap, sementara setiap karyawan akan mendapatkan jaminan santunan secara pasti, hal ini akan dapat pula meringankan beban manajemen yang ada selama ini.

37 5.) ASURANSI RESIKO JABATAN Program Asuransi Resiko Jabatan dirancang khusus untuk para eksekutif perusahaan dengan memberikan jaminan ganda, yaitu perlindungan asuransi sekaligus investasi, sehingga akan memberikan rasa aman dalam menghadapi segala bentuk resiko yang mungkin akan terjadi. 2. SYARIAH a. Produk Syariah: Bringin Danasiswa Syariah, BringinDanadwiguna Syariah, Bringin Investama Syariah, BringinPurnadana Syariah. 3. DPLK (DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN) 3.1.5 Struktur Organisasi Berdasarkan bentuknya yaitu line staff, maka Struktur Organisasi Kantor Cabang Sentra Administrasi dan Kantor Cabang Penjualan pada BRINGIN LIFE dapat dikategorikan dalam organisasi line atau garis, dimana otoritas mengalir dari puncak organisasi dilimpahkan kepada unit-unit organisasi dibawahnya dalam semua sektor pekerjaan dan pertanggungjawaban juga mengalir dari bawah hingga tingkat yang paling atas secara bertahap berdasarkan hirarkihis.

38 Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Asuransi Jiwa Bringin Life (sumber : PT Asuransi Jiwa Bringin Life)

39 3.2 Kewajiban Perpajakan PT Asuransi Jiwa Bringin Life Setelah melakukan penelitian PT. Asuransi Jiwa Bringin Life dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Hal ini bisa dilihat dari 2 aspek formal dan material: a. Aspek Formal 1. PT. Asuransi Jiwa Bringin Life tidak memiliki tenaga ahli atau seseorang yang telah memiliki Sertifikat Brevet AB. 2. Staff Akuntansi Karyawan PT. Asuransi Jiwa Bringin Life mengerti tentang perpajakan tetapi tidak sepenuhnya mengerti. b. Aspek Material 1. Dalam melakukan koreksi fiskal belum bisa menentukan dengan benar tentang biaya yang seharusnya dikoreksi positif dan pendapatan yang seharusnya dikoreksi negatif sehingga sangat mempengaruhi besarnya jumlah pajak terutang yang seharusnya dibayar. 2. Dilihat dari waktu menyetorkan tidak ada keterlambatan dalam melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahun 2010,2011,2012. 3. Penyusutan dalam laporan laba rugi komersial menggunakan garis lurus, sama seperti pada kebijakan perusahaan, menggunakan metode garis lurus. 4. Untuk pelaporan PT. Asuransi Jiwa Bringin Life tidak telat lapor untuk tahun 2010, 2011, dan 2012. 5. PT. Asuransi Jiwa Bringin Life melakukan pembulatan dalam melakukan penghitungan pajak. 3.3 Desain penelitian 3.3.1 Jenis dan sumber data Jenis data yang digunakan untuk penelitian dalam penulisan ini adalah data kualitatif. Data kualitatif yaitu penelitian yang cenderung kepada analisis terhadap objek penelitian berupa keterangan secara tertulis maupun lisan dari pemikiran dan aktifitas lembaga Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu: A. Data Primer Berupa data subjek yang diperoleh secara langsung dari sumbernya yang berupa data mengenai aktivitas operasional

40 perusahaan yang terjadi selama tahun 2010, 2011, dan 2012 serta gambaran umum tentang perusahaan dan berupa data internal yang diperoleh dari objek yang diteliti yaitu berupa laporan laba rugi PT. Asuransi Jiwa Bringin Life tahun 2010, 2011, dan 2012, Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan (SPT Tahunan PPh Badan) 2010, 2011, dan 2012, serta Surat Setoran Pajak 2010, 2011, 2012. 3.3.2 Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yaitu metode riset lapangan (field research method) riset kepustakaan (library research): 1. Riset kepustakaan (Library research) Melakukan studi kepustakaan untuk mencari topik skripsi serta mencari referensi dan membaca buku untuk mencari teori-teori yang relevan dan bersangkutan dengan topik skripsi yang diangkat. 2. Riset lapangan (Field research) Melakukan Riset lapangan dengan mengadakan penelitian langsung ke perusahaan yang berkaitan dengan topik skripsi yang diteliti. Data tersebut dapat diperoleh melalui: a) Pengamatan (observasi) yaitu metode penelitian dengan cara melakukan pengamatan ke perusahaan PT Asuransi Jiwa Bringin Life agar dapat diketahui proses yang jelas dan sebenarnya. b) Wawancara yaitu metode penelitian dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan sistem penerapan pajak penghasilan badan pada perusahaan. c) Dokumentasi yaitu metode dengan cara melihat, mengamati, serta mengumpulkan dokumen-dokumen yang berasal dari internal perusahaan baik berupa catatan tulisan, gambar maupun angkaangka.

41 3.3.3 Metode Analisis Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis kualitatif dengan cara analytical procedure, dimana data yang akan dianalisis berupa laporan keuangan perusahaan dan SPT Tahunan yang kemudian dilanjutkan dengan reperformance, yaitu dengan melakukan pengujian penghitungan kembali dari penghitungan yang sudah dilakukan oleh perusahaan tersebut. 3.3.4 Metode Penyajian Data Setelah mengolah dan menganalisis data-data yang diperoleh dari PT Asuransi Jiwa Bringin Life penulisakan menyajikan data-data tersebut dengan menggunakan bentuk tabel karena data-data yang disajikan akan lebih ringkas sehingga akan lebih mudah dianalisis dan lebih mudah dimengerti. Selain itu, penulis juga menyajikan data dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga dapat mempermudah pembaca dalam memahami penelitian ini.dan dimensi waktu yang digunakan adalah tahun berurutan (Time Series). 3.4 Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian selalu ada, dan dengan keterbatasan membuat penelitian tidak selalu sempurna. Terdapat berbagai kekurangan dalam penelitian yang saya teliti. Berikut ini adalah keterbatasan dalam penelitian, antara lain: 1. Penulis merasakan keterbatasan dalam memperoleh data-data dalam hal data pajak, karena data pajak merupakan data yang bersifat rahasia untuk perusahaan. 2. Penulis merasakan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh Wajib Pajak, yaitu Direktur Keuangan Perusahaan untuk diwawancarai dan memberikan informasi kepada peneliti terkait masalah perpajakan maupun masalah perusahaan. 3. Dalam melakukan penelitian, penulis sulit mendapatkan keterangan tentang pajak karena tidak staff pajak tidak mengerti banyak tentang pajak, yang melakukan penelitian dan pengerjaan dalam pajak perusahaan tersebut adalah konsultan pajak.

42 4. Dengan minimnya pengetahuan staff pajak, peneliti tidak diizinkan untuk bertemu dengan konsultan pajak.