KTSP & K-13 Geografi K e l a s XI ASPEK KEPENDUDUKAN II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami persebaran penduduk. 2. Memahami pertumbuhan penduduk. 3. Memahami proyeksi penduduk. 4. Memahami faktor alami yang memengaruhi pertumbuhan penduduk. H. Persebaran Penduduk 1. Persebaran Penduduk Tidak Merata Data sensus penduduk tahun 2010 menunjukkan 58% penduduk terkonsentrasi di Pulau Jawa yang luas wilayahnya hanya 6,8% dari luas wilayah Indonesia. Adapun perbandingan dengan persebaran penduduk dengan wilayah lain adalah 21% di Sumatra, 7% di Sulawesi, 6% di Kalimantan, 6% di Bali dan Nusa Tenggara, serta 3% di Maluku dan Papua. Data tersebut menunjukkan persebaran penduduk di Indonesia tidak merata. 2. Faktor Penyebab Persebaran Penduduk Tidak Merata Berikut adalah beberapa faktor yang menjadi penyebab tidak meratanya persebaran penduduk di Indonesia. a. Potensi wilayah berupa kesuburan tanah, iklim, topografi, sumber air, pusat kegiatan (pemerintahan, ekonomi, dan informasi). b. Fasilitas wilayah berupa fasillitas pendidikan, kesehatan, perindustrian, dan perhubungan. 1
3. Dampak Persebaran Penduduk Tidak Merata Berikut beberapa dampak dari persebaran penduduk yang tidak merata. a. Ketimpangan di bidang pertahanan dan keamanan serta ketenagakerjaan. b. Pemerataan pembangunan yang masih kurang. c. Pemanfaatan lahan yang belum optimal. d. Masih banyaknya lahan tidur. e. Timbulnya masalah sosial, seperti kepemilikan lahan, kemiskinan, dan pemukiman. f. Menurunnya kualitas lingkungan. 4. Usaha Mengatasi Persebaran Penduduk Tidak Merata Berikut adalah langkah yang dapat diupayakan dalam mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata. a. Program transmigrasi. b. Program pemerataan pembangunan. c. Program peningkatan kualitas pembangunan. I. Pertumbuhan Penduduk 1. Pengertian Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di negara tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh dua faktor sebagai berikut. a. Faktor alami, yaitu kelahiran (natalitas) dan kematian (mortalitas). Kelahiran bersifat menambah penduduk, sedangkan kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk. b. Faktor nonalami, yaitu migrasi masuk (imigrasi) dan migrasi keluar (emigrasi). Imigrasi bersifat menambah jumlah penduduk, sedangkan emigrasi bersifat mengurangi jumlah penduduk. Kriteria pengukuran tingkat pertumbuhan penduduk adalah: 1) pertumbuhan penduduk rendah: < 1 % 2) pertumbuhan penduduk sedang: 1 2 % 3) pertumbuhan penduduk tinggi: > 2 % 2. Menghitung Pertumbuhan Penduduk a. Pertumbuhan penduduk alami, yaitu selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian. 2
PPA = L M PPA : pertumbuhan penduduk alami L : jumlah kelahiran M : jumlah kematian b. Pertumbuhan penduduk total, yaitu selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian ditambah selisih jumlah imigrasi dengan jumlah emigrasi. PPT = (L M) + (I E) PPT : pertumbuhan penduduk alami L : jumlah kelahiran M : jumlah kematian I : jumlah imigrasi E : jumlah emigrasi c. Tingkat pertumbuhan penduduk Pertumbuhan penduduk total 1.000 Jumlahpenduduk awal d. Jumlah penduduk akhir Pt = Po + (L M) + (I E) Pt : jumlah penduduk akhir tahun Po : jumlah penduduk awal tahun L : jumlah kelahiran M : jumlah kematian I : jumlah imigrasi E : jumlah emigrasi 3
Contoh Soal Pertengahan tahun 2016 jumlah penduduk negara X adalah 20 juta jiwa. Selama satu tahun lahir 800.000 bayi, penduduk yang meninggal 450.000 jiwa, imigrasi 50.000 jiwa, dan penduduk yang melakukan emigrasi sebanyak 100.000 jiwa. Berapa besar angka pertumbuhan penduduk alami dan total, tingkat pertumbuhan penduduk dan jumlah penduduk akhir tahun? Jawaban: 1. PPA = L M 800.000 450.000 = 350.000 jiwa 2. PPT = (L M) + (I E) (800.000 450.000) + (50.000 100.000) = 300.000 jiwa 3. Tingkat pertumbuhan penduduk Pertumbuhan penduduk total Jumlahpenduduk awal 1.000 300.000 20.000.000 1.000=15 Artinya, selama 1 tahun tiap 1.000 penduduk bertambah 15 jiwa. 4. Jumlah penduduk akhir tahun Pt = Po + (L M) + (I E) 200.000.000 + (800.000 450.000) + (50.000 100.000) = 20.300.000 jiwa J. Proyeksi Penduduk Proyeksi penduduk adalah perkiraan jumlah penduduk di masa yang akan datang. Proyeksi penduduk sangat dibutuhkan untuk menyusun perencanaan pembangunan, di antaranya adalah untuk perencanaan sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, pemukiman, dan perhubungan. 1. Proyeksi Jumlah Penduduk Proyeksi jumlah penduduk digunakan untuk menghitung jumlah penduduk pada tahun yang akan datang. : jumlah penduduk pada tahun ke-n P o : jumlah penduduk awal r : persentase tingkat pertumbuhan penduduk n : jangka waktu 4
Contoh Soal Pada pertengahan tahun 2016, jumlah penduduk Wilayah X adalah 1 juta jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk 2 % per tahun. Hitung proyeksi dari penduduk Wilayah X pada pertengahan tahun 2017, 2018, dan 2020. Jawaban: Tahun 2017: 1.000.000 (1 + 2 %)¹ = 1.020.000 jiwa Tahun 2018: 1.000.000 (1 + 2 %)² = 1.040.400 jiwa Tahun 2020: 1.000.000 (1 + 2 %) 4 = 1.082.432 jiwa 2. Proyeksi Double Time Proyeksi double time digunakan untuk menghitung jumlah penduduk dua kali lipat. 70 DT = r DT : double time r : angka pertumbuhan penduduk Contoh Soal Pada tahun 2000 penduduk Indonesia berjumlah 210 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan penduduk 2 % per tahun. Apabila diasumsikan pertumbuhan penduduk tetap setiap tahun, maka: 1. tahun berapa jumlah penduduk menjadi berlipat ganda, 2. berapa tahun lagi jumlah penduduk menjadi dua kali lipat, 3. jumlah penduduk akan menjadi 420 juta jiwa pada tahun? Jawaban: 1. Jumlah penduduk menjadi berlipat ganda pada tahun 2000 + 35 tahun = tahun 2035. 5
2. Jumlah penduduk menjadi 2 kali lipat 35 tahun lagi. 3. Jumlah penduduk menjadi 420 juta jiwa pada tahun 2035. K. Faktor Alami yang Memengaruhi Pertumbuhan Penduduk Berikut adalah faktor-faktor alami yang memengaruhi pertumbuhan penduduk. 1. Faktor Pendukung Kelahiran Berikut adalah faktor pendukung kelahiran (pronatalitas). a. Kawin usia muda. b. Anggapan banyak anak banyak rezeki. c. Anggapan anak sebagai penerus keturunan. d. Anggapan anak sebagai tumpuan di hari tua. e. Penilaian tinggi terhadap anak laki-laki. f. Tingginya angka kematian bayi. 2. Faktor Penghambat Kelahiran Berikut adalah faktor penghambat kelahiran (antinatalitas). a. Keluarga Berencana (KB). b. Penundaan usia kawin. c. Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 yang membatasi usia nikah. d. Pembatasan tunjangan anak bagi pegawai negeri. e. Anggapan anak merupakan beban orang tua. f. Perasaan malu jika memiliki banyak anak. g. Pada daerah Bali misalnya hanya disediakan nama untuk empat anak, yaitu Putu, Made, Nyoman, dan Ktut. 3. Faktor Pendukung Kematian Berikut adalah faktor pendukung kematian (promortalitas). a. Wabah penyakit. b. Kecelakaan. c. Bencana alam. d. Pencemaran. e. Kelaparan. f. Bunuh diri. 6
g. Peperangan. h. Masih kurangnya kesadaran akan pentingnya kesehatan. i. Masih kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai dan layak. 4. Faktor Penghambat Kematian Berikut adalah faktor penghambat kematian (antimortalitas). a. Kemajuan iptek di bidang kedokteran. b. Tersedianya fasilitas kesehatan. c. Pendidikan kesehatan dan gizi. d. Ajaran agama yang melarang bunuh diri. 7