PENGACUAN PRONOMINA PERSONA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-KAHFI (SURAT 18)

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER

BAB I PENDAHULUAN. dengan petunjuk-petunjuk, keterangan-keterangan dan konsep-konsep, baik

PENGACUAN PRONOMINA PERSONA. SKRIPSI persyaratan

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL

PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT AL QUR AN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI MUHAMMAD SAW NASKAH PUBLIKASI

BENTUK SINONIMI KATA DALAM NOVEL KOLEKSI KASUS SHERLOCK HOLMES KARYA SIR ARTHUR CONAN DOYLE NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL)

PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS SKRIPSI

KOHESI GRAMATIKAL REFERENSI PADA RUBRIK HARIAN KRONIK SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS OKTOBER-NOVEMBER 2012 NASKAH PUBLIKASI

BENTUK PENGACUAN EKSOFORA PADA BAGIAN LATAR BELAKANG SKRIPSI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN TINGGI UMS, UNS DAN UNIVET

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA DALAM WACANA DIALOG ACARA BUKAN EMPAT MATA EPISODE 30 OKTOBER 2013

PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AL QUR AN SURAT AR-RUM. NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

PENGACUAN BERDASARKAN JENISNYA SEBAGAI PENANDA KOHESI PADA TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL FATH

ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF DALAM TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AT TAUBAH: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Kohesi gramatikal..., Bayu Rusman Prayitno, FIB UI, 2009

ANALISIS KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AL HAJJ

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat

ANALISIS DEIKSIS PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan ide, gagasan dan pesan yang hendak disampaikan oleh penutur

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

BAB I PENDAHULUAN. bahasa lisan, misalnya bahasa dalam khotbah, bahasa dalam pidato, dan bahasa. dalam karangan siswa, bahasa terjemahan Al Qur an.

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI KOORDINATIF PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAT SABA

MUATAN MATERI SASTRA DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA KELAS VII DAN RELEVANSINYA DENGAN KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR KURIKULUM 2013

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk mengetahui keaslian penelitian yang dilakukan. Tinjauan

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan menggunakan perantara. Komunikasi bahasa tulis

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

ANALISIS ASPEK MAKNA TUJUAN PADA SLOGAN LALU LINTAS DI KOTA SURAKARTA : TINJAUAN SEMANTIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

ANALISIS KOHESI LEKSIKAL SINONIMI PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AN-NAHL

PENGACUAN BERDASARKAN JENISNYA SEBAGAI PENANDA KOHESI PADA TERJEMAHAN AL-QUR AN SURAT AL-FATH

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan berkomunikasi. Dalam kegiatan berkomunikasi, manusia. perasaan, mengungkapakan kejadian yang dialami, bahkan mengungkapkan

KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF PADA KISAH NABI MUHAMMAD SAW DALAM BUKU KISAH-KISAH TELADAN 25 NABI DAN RASUL KARYA MB.

KESANTUNAN MENOLAK DALAM INTERAKSI DI KALANGAN MAHASISWA DI SURAKARTA

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF DALAM LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS V11 F SMP 1 MUHAMMADIYAH KARTASURA

RAGAM KALIMAT DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI

ANALISIS KOHESI LEKSIKAL SINONIMI PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AN-NAHL

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

BENTUK DAN POSISI TINDAK PERSUASIF DALAM WACANA SPANDUK DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA SURAKARTA: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh

ANALISIS KATEGORI DAN PERAN PADA KONSTRUKSI BERKONJUNGSI DAN PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AZ-ZARIYAT

REFERENSI DALAM WACANA TULIS PADA SURAT KABAR SOLOPOS EDISI JANUARI 2010 NASKAH PUBLIKASI

TRANSFORMASI PELESAPAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA

Artikel Publikasi Ilmiah KATEGORI DAN WUJUD CAMPUR KODE PADA BAHASA IKLAN LOWONGAN KERJA KE LUAR NEGERI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan. paling utama adalah sebagai sarana komunikasi.

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN LATAR BELAKANG SKRIPSI MAHASISWA NON BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah sitem lambang bunyi yang bersifat arbiter

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang yang tidak hadir dalam tempat terjadinya pembicaraan. Dalam hal kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

Diajukan Oleh: LUKLUK SALAMAH A

ANALISIS KLAUSA NONINTI DAN HUBUNGAN ANTAR UNSUR- UNSURNYA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AS SAFFAT NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN DESKRIPSI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR TENTANG WATAK ANGGOTA KELUARGA SKRIPSI

ANALISIS KETERANGAN ASPEK PADA CERPEN SURAT KABAR SOLOPOS EDISI BULAN DESEMBER 2012 (TINJAUAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

REFERENSI DEMONSTRATIF PADA RUBRIK KISAH SAHABAT DALAM MAJALAH NURANI EDISI SEPTEMBER 2011 NASKAH PUBLIKASI

TRANSFORMASI PENGGANTIAN PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AL AHZAB

ANALISIS DIKSI DALAM BAHASA SPANDUK KAMPANYE PEMILU TAHUN 2014 SKRIPSI. Untuk memenuhi persyaratan. Guna mencapai derajat.

KALIMAT PENEGASAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL AHZAB SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

KELOGISAN GAGASAN PADA KALIMAT DALAM KARANGAN SISWA KELAS IX A SMP AL-ISLAM KARTASURA NASKAH PUBLIKASI

KONTRUKSI KARAKTER KERJA KERAS DAN RELA BERKORBAN DALAM FILM BIDADARI-BIDADARI SURGA UNTUK KEPERLUAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU SERINGAI PADA ALBUM SERIGALA MILITIA

PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009

BAB I PENDAHULUAN. novel, buku, surat, dan dokumen tertulis, yang dilihat dari struktur lahirnya (dari

ANALISIS PREPOSISI PADA KARANGAN SEDERHANA SISWA KELAS IV SD NEGERI PENGKOK 4 T KECAMATAN KEDAWUNG, KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013

ANALISIS WACANA PERSUASIF PADA BROSUR PENAWARAN LAYANAN JASA BIMBINGAN BELAJAR DI KOTA BOYOLALI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

KOHESI LEKSIKAL DAN GRAMATIKAL LIRIK LAGU WALI DALAM ALBUM CARI JODOH SKRIPSI

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA LIRIK LAGU GROUP BAND WALI DALAM ALNBUM RELIGI INGAT SHALAWAT NASKAH PUBLIKASI

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF PADA KISAH NABI MUHAMMAD SAW DALAM BUKU KISAH-KISAH TELADAN 25 NABI DAN RASUL KARYA MB.

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT AS-SAJDAH

ANALISIS ANTONIMI DALAM TEKS TERJEMAHAN ALQURAN ALJUMANATUL ALI (SURAT FAATHIR)

ANALISIS PENGGUNAAN KATA SAPAAN PADA JUDUL BERITA TABLOID SOCCER SKRIPSI

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA KOLOM OLAHRAGA DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI JUNI-JULI 2012 SKRIPSI

Oktorita Kissanti Rahayu

KALIMAT SERUAN PADA TERJEMAHAN AL-QUR AN SURAT AL AHZAB SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar S-1

WACANA PERSUASI PADA BUKU ISLAMI AGAR ANAK RAJIN SHALAT KARYA SUBHAN HUSAIN ALBARI NASKAH PUBLIKASI

KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015

ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI KELAS X

ANALISIS BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI MEI 2013

REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN. Naskah Publikasi Ilmiah

ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

Transkripsi:

ANALISIS PENANDA KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PRONOMINA PERSONA PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AR-RUUM (SURAH 30) NASKAH PUBLIKASII ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah ARIFATURROHMANIAH A31000902411 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

UNIVERSITAS M SIJRAKARTA FAKULTAS KEGURUAIY DAI\ ILMU PENDIDIKAIY Jl. A. Yani Tromol Pos I * Pabelaq Kartasura Telp. (0271) 717417 Fax :?151,f48 Surakarta 57102 Surat Persetuiuan Artikel Publikasi Ilmiah Yang bertandatangan di bawah iini pembimbing skripsi/tugas akhir: Nama }riipa{ik :472 :Dra Atiqa Sabardila" M.Hum. Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa: Nama :Arifaturrohmaniah NIM :A310090241 Prograrn Studi :Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Judul Skripsi :ANALISIS PENANDA KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PRONOMINA PERSONA PADA TERIEMA}IAN ALQURAN SURAH ARRWM (SURAH 30) Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya. Surakarta 23Mei20l3 Pembimbing Dra. Atiqa Sabardila. M.Hum. NIK: 472

1 ANALISIS PENANDA KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PRONOMINA PERSONA PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AR-RUUM (SURAH 30) Arifaturrohmaniah A310090241 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk-bentuk kohesi gramatikal pengacuan pronomina persona pada terjemahan Alquran surah Ar- Ruum (surah 30) dan (2) mendeskripsikan letak kohesi gramatikal pengacuan pronomina persona pada terjemahan Alquran surah Ar-Ruum (surah 30). Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini berupa analisis penanda pengacuan pronomina persona pada terjemahan Alquran surah Ar-Ruum (surah 30). Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak kemudian diikuti teknik catat. Teknik catat digunakan untuk mencatat data yang berupa pengacuan pronomina persona dengan apa adanya sesuai tuturan aslinya. Analisis data menggunakan metode agih dengan teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasar menggunakan teknik Bagi Unsur Langsung (BUL) dan teknik lanjutannya menggunakan teknik baca markah serta teknik pembalikan atau permutasi. Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik trianggulasi data. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa (1) Bentuk penanda kohesi gramatikal pengacuan pronomina persona yang terdapat dalam terjemahan surah Ar-Ruum mencakup pengacuan eksofora dan endofora, yaitu meliputi pengacuan persona I jamak Kami, pengacuan persona II tunggal kamu, pengacuan persona III tunggal Dia, dan pengacuan persona III jamak mereka. Adapun bentuk kohesi gramatikal pengacuan pronomina persona yang sering muncul dalam terjemahan surah Ar- Ruum adalah pengacuan persona III jamak mereka yang bersifat endofora anaforis sejumlah 29 temuan dari 64 temuan yang ada. (2) Letak penanda kohesi gramatikal pengacuan pronomina persona yang terdapat dalam terjemahan surah Ar-Ruum mencakup pengacuan eksofora dan endofora, yaitu meliputi pengacuan persona II tunggal terikat lekat kanan mu dan pengacuan persona III tunggalterikat lekat kanan Nya. Adapun letak kohesi gramatikal pengacuan persona yang sering muncul adalah pengacuan persona III jamak terikat lekat kanan Nya yang bersifat endofora anaforis. Kata kunci: kohesi gramatikal, pengacuan, pronomina persona, Alquran, surah Ar-Ruum. 1

2 1. Pendahuluan Wacana merupakan salah satu wujud bahasa tertulis, yang digunakan oleh para penulis untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep ataupun perasaan. Wacana dapat berupa sebuah novel, buku, artikel, atau pidato, khotbah, dan sebagainya. Aminudin sebagaimana yang dikutip dalam Sumarlam (2009:9) menyatakan bahwa wacana adalah keseluruhan unsur-unsur yang membangun perwujudan paparan bahasa dalam komunikasi, wujud kongretnya dapat berupa tuturan lisan (spoken discourse) maupun teks tertulis (written discourse). Wujud wacana dibangun oleh unsur-unsur yang saling menunjukkan hubungan klausal. Setiap unsur dalam wacana tidak akan memiliki makna yang jelas tanpa adanya hubungan dengan unsur lain. Maksudnya, unsur-unsur yang membangun wacana itu atau kalimat yang mendahuluinya. Wacana yang baik, pada umumnya memiliki keserasian hubungan antara unsur-unsur lain atau yang sering disebut kohesi dan pertautan makna (koherensi). Seperti yang dikemukakan oleh Sumarlam (2009:23) bahwa wacana yang padu adalah wacana yang apabila dilihat dari segi hubungan bentuk atau struktur lahir bersifat kohesif, dan dilihat dari segi hubungan makna atau struktur batinnya bersifat koheren. Analisis wacana merupakan analisis yang mengkaji akan unsur yang terdapat dalam wacana baik secara internal maupun eksternal. Unsur internal yang dikaji berupa struktur dan hubungan bagian wacana. Dari segi eksternal mengkaji keterkaitan wacana dengan pembaca, hal yang dibicarakan, dan mitra bicara. Dengan demikian, tujuan pengkajian wacana adalah untuk mengungkapkan kaidah kebahasaan yang mengontruksi wacana, memproduksi wacana, pemahaman wacana, dan perlambangan suatu hal dalam wacana (Baryadi dalam Sumarlam, 2009: 15). Alquran merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw untuk disampaikan kepada ummatnya. Alquran diturunkan dengan tujuan sebagai pedoman manusia dalam menata kehidupan supaya

3 memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Agar tujuan itu dapat direalisasikan oleh manusia, maka Alquran datang dengan petunjuk-petunjuk, keterangan-keterangan, dan konsep-konsep baik yang bersifat global maupun yang bersifat terperinci, yang tersirat maupun tersurah dalam berbagai persoalan dan bidang kehidupan (Nurdin, 2006:1). Terjemahan Alquran dalam bahasa non-arab bersifat interlinier, di mana setiap baris teks Arab diikuti terjemahannya, atau diletakkan secara berdampingan. Penterjemah Alquran menjadi keinginan tiap-tiap muslim untuk dapat membaca dan memahami Alquran dalam bahasanya yang asli yaitu bahasa Arab. Karena tiap orang tidak mempunyai kemampuan atau kesempatan yang sama, keinginan tersebut tidak dapat dicapai setiap muslim (Amal, 2005: 394-402). Penelitian ini mengakaji terjemahan surah Ar-Ruum yang terdiri atas 60 ayat. Surah Ar-Ruum termasuk golongan surah-surah Makkiyah yang diturunkan sesudah surah Al Insyiqaq. Dinamakan surah Ar-Ruum karena pada permulaan surah ini, yaitu ayat 2, 3, dan 4 terdapat pemberitaan bangsa Rumawi yang pada mulanya dikalahkan oleh bangsa Persia, tetapi setelah beberapa tahun kemudian kerajaan Ruum dapat menuntut balas dan mengalahkan kerajaan Persia kembali. Sebagai contoh, peneliti akan mengutip penggunaan pronomina persona pada terjemahan Alquran surah Ar-Ruum (surah 30) yang menjadi objek dalam penelitian ini. Fenomena penggunaan pronomina persona tersebut antara lain sebagai berikut. Bangsa Romawi telah dikalahkan, (ayat 2) di negeri yang terdekat dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang, (ayat 3) Dari data di atas, ayat 2 dan 3 surah Ar-Ruum, dapat ditemukan penggunaan penanda pengacuan pronomina persona. Dalam data di atas penanda tersebut berupa pronomina persona III jamak bentuk bebas mereka. Berdasarkan tempatnya termasuk jenis pengacuan endofora karena acuannya

4 terdapat dalam teks wacana tersebut dan bersifat anaforis, (karena mengacu pada anteseden yang telah disebut sebelumnya) yaitu mengacu pada anteseden bangsa Romawi. Berdasarkan latar belakang di atas, ada dua rumusan dalam penelitian ini. (1) bagaimanakah bentuk kohesi gramatikal pengacuan pronomina persona pada terjemahan Alquran surah Ar-Ruum (surah 30)? dan (2) bagaimanakah letak kohesi gramatikal pengacuan pronomina persona pada terjemahan Alquran surah Ar-Ruum (surah 30)? Adapun tujuan penelitian ini terdiri atas dua hal, yaitu (1) mendeskripsikan bentuk-bentuk kohesi gramatikal pengacuan pronomina persona pada terjemahan Alquran surah Ar-Ruum (surah 30) dan (2) mendeskripsikan letak kohesi gramatikal pengacuan persona pada terjemahan Alquran surah Ar-Ruum (surah 30). 2. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan untuk mengkaji penanda kohesi garamatikal pengacuan pronomina persona pada terjemahan Alquran surah Ar- Ruum adalah penelitian kualitatif deskriptif. Objek dalam penelitian ini adalah penanda pengacuan pronomina persona yang terdapat dalam terjemahan Alquran surah Ar-Ruum (surah 30). Sebanyak 51 data merupakan kata dan kalimat yang mengandung unsur pronomina persona pada terjemahan Alquran surah Ar-Ruum (surah 30). Data diambil dari sumber pokok (sumber data primer) dan sumber sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah teks terjemahan Alquran utamanya terjemahan surah Ar-Ruum (surah 30), terbitan Al Huda Kelompok Gema Insani Depok. Sumber data sekunder diambil dari sumber yang mendukung sumber data utama, yaitu berupa skripsi, website, buku-buku, dan sebagainya yang relevan dengan penelitin ini. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian yang jenis data yang dikumpulkan pada umumnya berupa informasi naratif, tidak berupa angka. Guna mendapatkan data yang lengkap dalam penelitian ini digunakan teknik simak dan catat. Hal pertama yang dilakukan adalah membaca dan

5 menyimak secara saksama teks terjemahan Alquran surah Ar-Ruum. Kemudian data yang telah ditemukan saat melakukan pembacaan dan penyimakan dicatat, dalam penelitian ini adalah penanda pengacuan pronomina persona dalam terjemahan Alquran surah Ar-Ruum. Setelah dilakukan pencatatan maka data diklasifikasikan sesuai dengan jenisnya. Data yang telah terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis terhadapnya. Dalam penelitian ini menggunakan metode agih dengan teknik lanjutan Bagi Unsur Langsung (BUL), teknik baca markah, dan teknik pembalikan atau permutasi. Dalam penelitian ini teknik BUL sebagai teknik dasar digunakan untuk membagi satuan lingual data yang berupa bentuk dan letak pengacuan pronomina persona menjadi beberapa bagian, meliputi pengacuan persona I tunggal dan jamak, pengacuan persona II tunggal dan jamak, pengacuan persona III tunggal dan jamak, pengacuan persona II tunggal terikat lekat kanan mu dan pengacuan persona III tunggal terikat lekat kanan nya. Selanjutnya, dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis lanjutan yaitu teknik baca markah. Teknik baca markah adalah pemarkahan itu menunjukkan kejatian satuan lingual atau identitas konstituen tertentu dan kemampuan membaca peranan pemarkah itu (marker) berarti kemampuan menentukan kejatian yang dimaksud (Sudaryanto, 1993:95). Teknik baca markah digunakan untuk menganalisis data yang berupa bentuk kohesi gramatikal pengacuan pronomina persona pada terjemahan Al Quran surah Ar-Ruum. Dan yang terakhir, untuk analisis pada data yang berupa letak kohesi gramatikal pengacuan pronomina persona, peneliti menggunakan teknik analisis lanjutan yang berupa teknik permutasi atau pembalikan. Teknik permutasi adalah teknik analisis yang berupa pembalikan unsur satuan lingual data (Sudaryanto, 1993: 72). Dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi data untuk menguji keabsahan data yang telah dianalisis. Dalam trianggulasi data, peneliti menggunakan beberapa sumber data untuk mengumpulkan data yang sama. Data yang diperoleh dicek ulang pada sumber data lain.

6 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian yang hampir sama membahas pengacuan pronomina persona pada terjemahan Alquran sebelumnya pernah dilakukan oleh Siti Rodliyah (2010) dengan berjudul Analisis Gramatikal Pengacuan Persona pada Terjemahan Al-Quran Surat Al-Kahfi (Surat 18). Hsail penelitiannya yaitu ditemukan bentuk kohesi gramatikal pengacuan persona terbagi dalam dua, yakni bentuk bebas dan bentuk terikat dan yang mendominasi adalah bentuk bebas. Selain itu ada juga penelitian yang dilakukan oleh Miftakhul Karimah dengan judul Pengacuan pada Karangan Siswa Kelas V SD Negeri Kalibening Kabupaten Magelang. Hasil temuannya yaitu berupa pengacuan pronomina persona, yaitu aku, saya, kami, kami semua, kita, dia, -nya, dan mereka. Penelitian ini menggunakan 51 data yang terdapat dalam terjemahan surah Ar-Ruum untuk mengetahui bentuk-bentuk dan letak kohesi gramatikal yang merupakan objek penelitian ini. Teknik pertama yang digunakan yaitu teknik bagi unsur langsung, data yang diperoleh dikelompokkan sesuai dengan kategotinya yaitu terdapat 4 bentuk kohesi gramatikal pengacuan pronomina persona dan 2 letak kohesi grmatikal pengacuan pronomina persona pada terjemahan Alquran surah Ar-Ruum (surah 30). Berikut ini beberapa contoh analisis data terhadap bentuk dan letak kohesi gramatikal pengacuan pronomina persona. a. Pengacuan Persona I Jamak Kami (1) Dan adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami serta (mendustakan) pertemuan hari akhirat, maka mereka tetap berada di dalam azab (neraka). (Q.S Ar-Ruum: 16) Pada data (1) terdapat pengacuan persona bentuk bebas I jamak Kami. Pronomina Kami pada bagian penunjuk digunakan untuk menggantikan yang dimaksudkan pada bagian tertunjuk yaitu Tuhan sebagai penutur pada wacana tersebut. Pengacuan persona Kami pada data (1) di atas merupakan jenis pengacuan eksofora karena acuan kata Kami berada di luar teks wacana tersebut.

7 (2) Dia membuat perumpamaan bagimu dari dirimu sendiri. Apakah (kamu rela jika) ada di antara hamba-sahaya yang kamu miliki, menjadi sekutu bagimu dalam (memiliki) rezeki yang telah Kami berikan kepadamu, sehingga kamu menjadi setara dengan mereka dalam hali ini, lalu kamu takut kepada mereka sebagaimana kamu takut kepada sesamamu. Demikianlah Kami jelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengerti. (Q.S Ar-Ruum: 28) Pada data (2) terdapat pengacuan persona bentuk bebas I jamak Kami. Pronomina Kami pada bagian penunjuk digunakan untuk menggantikan yang dimaksudkan pada bagian tertunjuk yaitu Tuhan sebagai penutur dalam wacana tersebut. Selanjutnya,, pronomina Kami pada data (2) merupakan pengacuan persona jenis eksofora karena acuan kata Kami berada di luar teks wacana tersebut. b. Pengacuan Persona II Tunggal Kamu (9) Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan menghidupkan bumi setelah mati (kering). Dan seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur). (Q.S Ar-Ruum: 19) Pada data (9) terdapat pengacuan persona II tunggal kamu. Pronomina kamu pada bagian penunjuk digunakan untuk menggantikan yang dimaksudkan pada bagian tertunjuk yaitu manusia (makhluk Allah). Pronomina kamu pada data (9) merupakan pengacuan persona jenis eksofora karena acuan kata kamu berada di luar teks wacana tersebut. (10) Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak. Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)- Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir. (Q.S Ar- Ruum: 20-21) Pada data (10) terdapat pengacuan persona bentuk bebas II tunggal kamu. Pronomina kamu pada bagian penunjuk digunakan untuk

8 menggantikan yang dimaksudkan pada bagian tertunjuk yaitu manusia. Pronomina kamu pada data (10) merupakan pengacuan persona jenis endofora karena acuannya berasal dari dalam teks wacana tersebut. Selanjutnya, yang bersifat kataforis pada dua satuan lingual kamu karena mengacu pada satuan lingual yang disebutkan kemudian dan bersifat anaforis pada satu satuan lingual kamu karena mengacu pada satuan lingual yang telah disebutkan sebelumnya. c. Pengacuan Persona III Tunggal Dia (17) karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang Dia kehendaki. Dia Mahaperkasa, Maha Penyayang. (Q.S Ar- Ruum:5) Pada data (17) terdapat pengacuan persona bentuk bebas III tunggal Dia. Pronomina bagian penunjuk digunakan untuk menggantikan yang dimaksudkan pada bagian yang tertunjuk yaitu Allah. Pronomina Dia pada data (17) di atas merupakan pengacuan persona jenis endofora karena acuan kata Dia berada di adalam teks wacana tersebut. Selanjutnya, yang bersifat anaforis karena satuan lingual Dia dalam data (17) mengacu pada satuan lingual atau anteseden yang berada di sebelah kiri atau yang telah disebutkan sebelumnya. (18) Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-nya, Dia memperlihatkan kilat kepadamu untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dengan air itu dihidupkannya bumi setelah mati (kering). Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mengerti. (Q.S Ar-Ruum: 24) Pada data (18) terdapat pengacuan persona bentuk bebas III tunggal Dia. Pronomina bagian penunjuk digunakan untuk menggantikan yang dimaksudkan pada bagian tertunjuk yaitu Allah. Pronomina Dia pada data (18) merupakan pengacuan persona jenis eksofora karena acuan kata Dia berada di luar teks wacana tersebut.

9 d. Pengacuan Persona III Jamak Mereka (26) di negeri yang terdekat dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan setelah (mereka menang). Dan pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, (Q.S Ar-Ruum: 3-4) Pada data (26) terdapat pengacuan persona bentuk bebas III jamak mereka. Pronomina bagian penunjuk digunakan untuk menggantikan yang dimaksudkan pada bagian tertunjuk yaitu bangsa Romawi. Pronomina mereka pada data (26) merupakan pengacuan persona jenis endofora karena acuan kata mereka berada di dalam teks wacana tersebut. Selanjutnya, yang bersifat kataforis karena satuan lingual mereka dalam data (26) mengacu pada anteseden (satuan lingual) yang berada di sebelah kanan atau yang disebutkan setelahnya. (27) Mereka mengetahui yang lahir (tampak) dari kehidupan dunia, sedangkan terhadap (kehidupan) akhirat mereka lalai. (Q.S Ar- Ruum: 7) Pada data (27) terdapat pengacuan persona bentuk bebas III jamak mereka. Pronomina bagian penunjuk digunakan untuk menggantikan yang dimaksudkan pada bagian tertunjuk yaitu manusia. Pronomina mereka pada data (27) merupakan pengacuan persona jenis eksofora karena acuan katanya berada di luar teks wacana tersebut. e. Pengacuan Persona Tunggal II Terikat Lekat Kanan mu (46) Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir. (Q.S Ar-Ruum: 21) Pada data (46) terdapat pengacuan persona II tunggal terikat lekat kanan mu. Pronomina terikat lekat kanan mu pada bagian penunjuk digunakan untuk menggantikan yang dimaksudkan pada bagian tertunjuk yaitu manusia (baik laki-laki maupun perempuan) sebagai makhluk Allah.

10 Pronomina terikat lekat kanan mu pada data (46) merupakan pengacuan persona jenis eksofora karena acuan kata mu berada di luar teks wacana tersebut. (48) biarkan mereka mengingkari rahmat yang telah Kami berikan. Dan bersenang-senanglah kamu, maka kelak kamu akan mengetahui akibat perbuatanmu). (Q.S Ar-Ruum: 34) Pada data (48) terdapat pengacuan persona II tunggal terikat lekat kanan mu. Pronomina terikat lekat kanan mu pada bagian penunjuk digunaka untuk menggantikan yang dimaksudkan pada bagian tertunjuk yaitu manusia. Pronomina terikat lekat kanan mu pada data (48) merupakan pengacuan persona jenis eksofora karena acuan kata mu berada di luar teks wacana tersebut. f. Pengacuan Persona Tunggal III Terikat Lekat Kanan nya (49)(Itulah) janji Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Q.S Ar-Ruum: 6) Pada data (49) terdapat pengacuan persona III tunggal terikat lekat kanan Nya. Pronomina terikat lekat kanan Nya pada bagian penunjuk digunakan untuk menggantikan yang dimaksudkan pada bagian tertunjuk yaitu Allah. Pronomina terikat lekat kanan Nya pada data (49) merupakan pengacuan persona jenis endofora karena acuan kata Nya berada di dalam teks wacana tersebut. Selanjutnya, yang bersifat anaforis karena satuan lingual Nya dalam data (49) mengacu pada satuan lingual yang berada di sebelah kiri atau yang telah disebutkan sebelumnya. (50) dan segala puji bagi-nya di langit, di bumi, pada malam hari dan pada waktu zuhur (tengah hari). (Q.S Ar-Ruum: 18) Pada data (50) terdapat pengacuan persona III tunggal terikat lekat kanan Nya. Pronomina terikat lekat kanan Nya pada bagian penunjuk digunakan untuk menggantikan yang dimaksudkan pada bagian tertunjuk yaitu Allah. Pronomina terikat lekat kanan Nya pada data (50)

11 merupakan pengacuan persona jenis eksofora karena acuan kata Nya berada di luar teks wacana tersebut. Berdasarkan analisis data di atas ditemukan 64 bentuk pengacuan pronomina persona dalam terjemahan Alquran surah Ar-Ruum, yaitu 7 pengacuan persona I jamak Kami, 12 pengacuan persona II tunggal kamu, 16 pengacuan persona III tunggal Dia, 29 pengacuan persona III jamak mereka. Selain itu, ditemukan pula 19 letak pengacuan persona dalam terjemahan surah Ar-Ruum yang meliputi 7 pengacuan persona II tunggal terikat lekat kanan mu dan pengacuan persona III jamak terikat lekat kanan nya. 4. Simpulan Berdasarkan analisis data penanda kohesi gramatikal pengacuan pronomina persona pada teks terjemahan Alquran surah Ar-Ruum dapat disimpulkan sebagai berikut. a. Bentuk penanda kohesi gramatikal pengacuan pronomina persona yang terdapat dalam terjemahan surah Ar-Ruum mencakup pengacuan eksofora dan endofora, yaitu meliputi pengacuan persona I jamak Kami, pengacuan persona II tunggal kamu, pengacuan persona III tunggal Dia, dan pengacuan persona III jamak mereka. Adapun bentuk kohesi gramatikal pengacuan pronomina persona yang sering muncul dalam terjemahan surah Ar-Ruum adalah pengacuan persona III jamak mereka yang bersifat endofora anaforis sejumlah 29 temuan dari 64 temuan yang ada. b. Letak penanda kohesi gramatikal pengacuan pronomina persona yang terdapat dalam terjemahan surah Ar-Ruum mencakup pengacuan eksofora dan endofora, yaitu meliputi pengacuan persona II tunggal terikat lekat kanan mu dan pengacuan persona III jamak terikat lekat kanan Nya. Adapun letak kohesi gramatikal pengacuan persona yang sering muncul adalah pengacuan persona III jamak terikat lekat kanan Nya yang bersifat endofora anaforis.

12 DAFTAR PUSTAKA Al-Ma`ruf, Ali Imron, 2009. Metode Penelitian Sastra (Hand Out). Surakarta: UMS. Amal, Taufik Abdan. 2005. Rekontruksi Sejarah Al-Quran. Jakarta: Pustaka Alvabet. Aminuddin. 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Agama dan Sastra. Malang: Yayasan Asih, Asah, Asuh. Departemen Agama RI. 2002. Mushaf Al-Quran Terjemah. Depok: Al Huda Kelompok Gema Insani. Karimah, Miftakhul. 2007. ) Pengacuan pada Karangan Siswa Kelas V SD Negeri Kalibening Kabupaten Magelang. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nurdin, Ali. 2006. Quranic Society: Menelusuri Konsep Masyarakat Ideal dalam Al-Quran. Jakarta: Erlangga. Rodliyah, Siti. 2010. Analisis Gramatikal Pengacuan Persona pada Terjemahan Al-Quran Surat Al-Kahfi (Surat 18). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sudaryanto. 1993. Metode Linguistik: Metode dan Aneka Teknik Pengumpulan Data. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Sumarlam. 2009. Analisis Wacana Teori dan Praktik. Surakarta: Pustaka Cakra. Sutopo, H. B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Penerapannya dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press.