SISTEM AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT USAHA MIKRO PADA PT BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MMU JAKARTA PULOGADUNG NAMA : FEBRINA GINTING NPM : 42211783 PEMBIMBING : Dr. SRI SUPADMINI, SE., MM
LATAR BELAKANG Keadaan ekonomi Indonesia yang masih dalam tahap pertumbuhan menjadikan kesejahteraan penduduk Indonesia perlu untuk ditingkatkan. Pada umumnya masyarakat ingin mendapatkan kehidupan yang layak sehingga berusaha mengerjakan pekerjaan yang dapat memenuhi kehidupan mereka. Lapangan kerja yang menjadi wadah untuk meningkatkan kesejahteraan akan tetapi belum mampu menampung seluruh angkatan kerja yang ada, sementara kehidupan & pendapatan yang layak sangat diharapkan oleh seluruh masyarakat sehingga sektor UMKM menjadi salah satu potensi yang harus dikembangkan dalam rangka mendorong pencapaian tujuan nasional yang berkaitan dengan peningkatan & pemerataan hidup masyarakat. Kendala yang sering dihadapi masyarakat dalam menjalankan usaha melalui UMKM adalah tidak memiliki modal yang cukup sehingga pemberdayaan UMKM merupakan salah satu alternatif yang dipilih pemerintah dalam upaya peningkatan & pengembangan UMKM yang dilakukan dengan pemberian kredit modal usaha kepada UMKM melalui lembaga keuangan seperti perbankan. Bagi sebagian besar kalangan unit usaha kecil & mikro, perbankan & lembaga pembiayaan lainnya masih dianggap sulit diakses karena adanya persyaratan yang mengikat & prosedur yang tidak mudah untuk memperoleh kredit, sementara pihak perbankan sangat sulit untuk menjangkau kalangan unit usaha kecil & mikro sebagai sasaran kredit karena minimnya informasi mengenai kinerja & kemampuan para pelaku usaha kecil & mikro sehingga penyaluran dana dalam bentuk kredit mengandung resiko kredit macet.
Semakin bertambahnya permintaan akan kredit maka setiap bank perlu menciptakan sistem kerja yaitu dengan penerapan sistem akuntansi yang baik sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sistem akuntansi memegang peranan penting karena dapat menjamin tersedianya informasi yang akurat serta terpecaya, sebagai alat pengawasan & pengendalian terhadap jalannya aktivitas perusahaan dalam menetapkan keputusan. Sistem akuntansi yang baik secara administratif akan menghasilkan pengendalian intern yang maksimal.
TUJUAN & MANFAAT KERJA PRAKTIK Tujuan Kerja Praktik 1. Untuk mengetahui bagaimana sistem akuntansi pemberian kredit mikro pada Bank Mandiri. 2. Untuk mengevaluasi sistem akuntansi pemberian kredit pada Bank Mandiri. Manfaat Kerja Praktik 1. Bagi Penulis, dapat menambah wawasan terhadap penerapan kredit yang berkaitan dengan mata kuliah SIA. 2. Bagi Perusahaan, dapat digunakan sebagai masukan untuk meningkatkan pelayanan dalam pemberian Mandiri Kredit Mikro pada calon debitur.
Objek Penelitian METODE PENELITIAN Sistem Akuntansi Pemberian Kredit Usaha Mikro Pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Cabang MMU Jakarta Pulogadung. Data Penelitian 1. Data Primer, data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau suatu organisasi langsung melalui objeknya yaitu berupa gambaran umum perusahaan, bidang usaha, struktur organisasi, dan sistem pemberian kredit yang diterapkan pada Bank Mandiri. 2. Data Sekunder, data yang berupa informasi dalam bentuk yang sudah dipublikasi. Metode Pengumpulan Data 1. Studi Kepustakaan, dengan mengumpulkan & mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan judul penulisan kerja praktik & sumber bacaan lainnya di perpustakaan. 2. Studi Lapangan, dengan melakukan peninjauan secara langsung untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dengan cara observasi dan wawancara. Metode Analisa Data Metode yang digunakan dalam analisa data adalah metode deskriptif kualitatif yang merupakan metode pengumpulan data yang disusun & dikelompokkan dan kemudian dianalisa dengan cara membandingkan teori-teori untuk mengambil kesimpulan dari hasil perbandingan sehingga dapat memberikan gambaran yang sebenarnya mengenai pemberian kredit pada Bank Mandiri Cab. MMU.
PEMBAHASAN 1. Hasil Kerja Praktik Kredit Usaha Mikro KUM adalah fasilitas kredit produktif yang diberikan kepada pengusaha mikro & usaha rumah tangga, baik berbentuk perusahaan, kelompok usaha, maupun perorangan. Pemberian maksimum limit kredit sebesar Rp 100.000.000,- dan untuk fasilitas top up sampai dengan limit kredit Rp 200.000.000,-. Jangka waktu kredit maks 36 bulan (3 tahun) & bersifat aflopend plafond. Tujuan pemberian KUM adalah untuk membantu mengembangkan dan meningkatkan usaha masyarakat.
FLOWCHART PENGAJUAN KREDIT
Bagian Yang Terkait Dalam Pemberian KUM Pada Bank Mandiri Cab. MMU 1. MKS : Menerima serta memeriksa FPK & dokumen lainnya dan melakukan OTS. 2. MKA : Melakukan scoring, membuat NAK, mencetak & mempersiapkan PK, SPPK, menginput aplikasi kredit nasabah untuk pembentukan rek. pinjaman dan melakukan 3. MMM : Memeriksa BI Checking untuk melihat riwayat & kolektibiltas kredit debitur, melakukan approval setelah mengecek data, mengirim hasil scoring kepada pihak pusat untuk permintaan PK, menugaskan MKA untuk mencetak PK dan SPPK/SPK, membuat & menandatangani nota posting pinbuk untuk pencairan dana kredit ke tabungan nasabah, dan memonitoring MKS mengenai laporan harian & penagihan. 4. CM : Melakukan aktivasi rek. pinjaman berdasarkan nota yang ditandatangani oleh MMM & MKA, dan menerima serta menyimpan barang jaminan sesuai dengan jenis produk kredit. 5. Cabang : Melakukan proses posting berdasarkan nota posting pemindahbukuan ke rek. pinjaman yang dibuat oleh MMM, dan nasabah dapat melakukan setoran tunai/penarikan dana atas pencairan kredit melalui rek. pinjaman.
Dokumen Yang Dibutuhkan Saat Pengajuan KUM Berikut ini dokumen/syarat yang harus dimiliki nasabah dalam mengajukan permohonan kredit pada PT Bank Mandiri (PERSERO), Tbk Cab. MMU adalah sebagai berikut: 1. Nasabah membawa fotocopy KTP, KK, serta Surat Nikah/Cerai. 2. Nasabah dipersyaratkan membawa NPWP untuk permohonan kredit diatas Rp 50.000.000,-. 3. Nasabah membawa SKU dari Kelurahan/Desa atau otoritas setempat dimana yang bersangkutan memiliki usaha. 4. Nasabah membawa fotocopy salah satu dari SHM/SHGB/AJB/BPKB. Catatan Akuntansi Yang Digunakan Berikut catatan akuntansi yang digunakan dalam pemberian KUM pada PT Bank Mandiri (PERSERO), Tbk Cab. MMU adalah sebagai berikut: 1. Buku Jaminan : Bukti pembantu yang digunakan untuk penetapan nilai jaminan dengan menghitung nilai buku, nilai pasar, dan harga pasar. 2. Buku P4B : Bukti pembantu yang digunakan untuk menghitung kemampuan debitur dalam membayar angsuran setiap bulannya, bunga, & denda. 3. Form AK : Bukti untuk mengkreditkan dari rek. pinjaman ke rek. nasabah sebagai pencairan. 4. Form AD : Bukti untuk mendebetkan rek. Nasabah sebagai pembayaran prarealisasi dana kredit mikro. 5. Form ST : Bukti untuk melakukan penyetoran tunai/pengiriman angsuran kredit.
Pengendalian Sistem Pemberian Kredit pada Bank Mandiri Cab. MMU 1. Organisasi, Bank Mandiri Cab. MMU terdapat pemisahan bag. marketing yang bertanggung jawab untuk memprospek debitur, memeriksa kelengkapan dokumen, melakukan OTS. Bagian pemutus/manager kredit bertanggung jawab atas manajemen portofolio kredit, pengelolaan kredit bermasalah, dan melakukan approval/keputusan kredit. Bagian analis kredit bertanggung jawab untuk mengverifikasi kembali terhadap kebenaran dokumen nasabah, melakukan scoring & membuat NAK, dan membuatkan bukti-bukti pembayaran kredit. Bagian teller bertanggung jawab untuk melakukan proses posting berdasarkan nota posting pemindahbukuan ke rek. pinjaman nasabah. 2. Sistem otorisasi & prosedur pencatatatan, Pengendalian ini diterapkan pada bagian marketing, analis kredit, & manager kredit. Pada Bank Mandiri Cab. MMU, nasabah yang ingin melakukan pengajuan permohonan kredit diotorisasi oleh bagian marketing dan kemudian bagian marketing akan melakukan kunjungan ke tempat usaha debitur & membuatkan laporan hasil investigasi nasabah. Bagian analis kredit akan mengverifikasi kembali & melakukan penilaian agunan untuk penetapan jumlah pinjaman kredit serta angsuran kredit tiap bulan dengan membuat NAK yang kemudian akan diserahkan ke bagian manager kredit. Bagian manager kredit akan meneliti kembali hasil analisa kredit sebelum memberikan keputusan persetujuan pemberian kredit.
3. Praktik yang sehat, Bank Mandiri Cab. MMU melakukan pemeriksaan kelengkapan serta kebenaran data dari persyratan permohonan kredit, melakukan wawancara dengan pemohon & pihak lain yang mengetahui karakter pemohon serta OTS ke lokasi pemohon, meyakini pencairan kredit yang diterima nasabah digunakan untuk transaksi bisnis dengan melakukan inspeksi ke lokasi usaha debitur, melakukan monitoring pembayaran angsuran kredit & mencetak daftar nasabah yang jatuh tempo oleh bagian analis kredit. Bagian manager kredit akan melakukan pemeriksaan secara mendadak ke bagian marketing & analis kredit dengan meminta seluruh hasil laporan harian kredit nasabah, sementara bagian cluster manager akan melakukan pemeriksaaan ke bagian manager kredit dengan meminta laporan portofolio kredit yang terjadi di setiap unit. Pada surat-surat bukti & formulir aplikasi pemberian kredit yang digunakan hanya ada beberapa yang terdapat penomoran urut tercetak. 4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya, Pengendalian ini diterapkan pada bagian marketing, analis kredit, & manager kredit. Bagian marketing dituntut untuk dapat mencari serta memprospek calon debitur yang layak untuk dibiayai, mengetahui prosedur kredit serta jenis kebutuhan kredit pembiayaan yang diperlukan untuk calon debitur. Bagian analis kredit harus memiliki kesadaran untuk tidak terpengaruh terhadap permintaan-permintaan dari pihak manapun yang dapat mempengaruhi penilaian kredit. Bagian manager kredit harus memiliki kemampuan untuk menentukan kekuatan serta kelemahan yang akan mempengaruhi kemampuan pemohon dalam membayar kembali kreditnya.
Analisis Sistem Akuntansi KUM pada Bank Mandiri Cab. MMU Berdasarkan hasil analisa pada sistem akuntansi pemberian KUM yang diterapkan di PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Cab. MMU terdapat kelebihan yaitu pada dokumen & catatan yang digunakan sudah memadai dan telah diotorisasi oleh pihak yang berwenang sehingga menghindari adanya dokumen fiktif, sementara kelemahan yang terdapat pada sistem akuntansi pemberian KUM di PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Cab. MMU adalah: 1. Prosedur yang membentuk sistem pemberian kredit pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Cab. MMU terdapat kerangkapan tahapan khususnya pada prosedur administrasi kredit yang seharusnya merupakan tugas & tanggung jawab dari bagian administrasi kredit. Nasabah melakukan pembayaran biaya-biaya yang dipersyaratkan kepada bagian analis kredit. 2. Bagian-bagian yang terlibat dalam prosedur pemberian kredit masih terdapat keterbatasan karyawan khususnya pada bagian marketing & bagian analis kredit. Keterbatasan karyawan pada bagian analis kredit terkadang mengharuskan bagian marketing menggantikan tugas bagian analis kredit untuk melakukan scoring ke sistem sehingga tidak dapat membuat analisa keputusan kredit secara langsung. 3. Sistem pengendalian intern pada Bank Mandiri Cab. MMU masih terdapat beberapa form aplikasi kredit yang tidak bernomor urut tercetak seperti pada Laporan Kunjungan Nasabah & form aplikasi permohonnan kredit, serta tidak terdapatnya bagian administrasi kredit sehingga terjadi kerangkapan pekerjaan dan otorisasi pada bagian analis kredit.
USULAN PERBAIKAN 1. Struktur organisasi yang disarankan Pada bagian analis kredit seharusnya lebih diperjelas lagi dalam menangani pemberian kredit serta menambahkan bagian administrasi kredit agar tugas pembebanan-pembebanan biaya yang berkaitan dengan pemberian kredit dapat diterapkan sesuai dengan otorisasi masing-masing bagian. Berikut ini perubahan pembagian tugas & wewenang pada bagian analis kredit & bagian administrasi kredit pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Cab. MMU yaitu: 1) Mikro Kredit Analyst a. Melakukan proses analisa secara akurat. b. Melakukan scoring dengan menggunakan MBSS. c. Memberikan rekomendasi/usulan NAK kepada MMM. d. Melakukan verifikasi kembali kebenaran data/agunan dari MKS. e. Melakukan compliance review terhadap kelengkapan dokumen legal. f. Mencetak PK & SPK/SPPK & mengupdate ke aplikasi kredit untuk mendapatkan rek. pinjaman. g. Memberikan laporan periodik kepada MMM mengenai kondisi & perkembangan portofolio kredit.
2) Cluster Administrasi Kredit a. Menerima PK & meminta debitur untuk membayar biaya-biaya yang dipersyaratkan. b. Membuatkan bukti pembayaran prarealisasi kredit. 2. Prosedur pemberian kredit yang disarankan Penulis menyarankan prosedur perjanjian dan administrasi kredit perusahaan adalah sebagai berikut: 1) Bagian MKA bertugas untuk mencetak PK serta dokumen lainnya dan mengkonfirmasi nasabah mengenai persetujuan kredit dan kemudian dokumen-dokumen tersebut diserahkan ke bagian Cluster Administrasi Kredit. 2) Bagian Cluster Administrasi Kredit menerima PK dari bagian analis kredit dan kemudian meminta debitur untuk melakukan pembayaran yang dipersyaratkan serta membuatkan bukti pembayaran prarealisasi kredit.
FLOWCHART PENGAJUAN KREDIT YANG DISARANKAN
3. Bagian Yang Terkait Penulis menyarankan pihak Bank Mandiri Cab. MMU agar menambah jumlah tenaga pada bagian marketing dan analis kredit dengan melakukan serangkaian training yang telah ditetapkan. 4. Sistem Pengendalian Internal Penulis menyarankan pada Laporan Kunjungan Nasabah (LKN) & form aplikasi permohonan kredit menggunakan bernomor urut tercetak sehingga memudahkan setiap bagian untuk melakukan internal check terhadap data nasabah.
KESIMPULAN Sistem akuntansi pemberian kredit usaha mikro pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Cab. MMU terdapat prosedur permohonan kredit, prosedur analisis kredit, prosedur keputusan kredit, prosedur perjanjian dan administrasi kredit, prosedur pencairan dan dokumentasi, dan prosedur pengawasan kredit. Bagian-bagian yang terlibat dalam pemberian kredit usaha mikro terdiri dari MKS, MKA, MMM, Cluster Manager, dan Cabang. Sistem pengendalian internal yang diterapkan dalam proses pemberian kredit yaitu pemisahan setiap bagian organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktik yang sehat, dan karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab. Dalam melaksanakan sistem akuntansi pemberian kredit usaha mikro yang telah diterapkan oleh PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Cab. MMU terdapat kelebihan yaitu pada dokumen dan catatan yang digunakan sudah memadai dan telah diotorisasi oleh pihak yang berwenang, sementara kelemahan terdapat di beberapa bagian tertentu yaitu prosedur yang membentuk sistem pemberian kredit terdapat kerangkapan tahapan khususnya pada prosedur administrasi kredit yang dilakukan oleh bagian analis kredit. Bagian-bagian yang terlibat dalam prosedur pemberian kredit masih terdapat keterbatasan karyawan khususnya pada bagian marketing dan bagian analis kredit. SPI yang diterapkan terdapat beberapa form aplikasi pemberian kredit yang tidak bernomor urut tercetak seperti pada laporan kunjungan nasabah dan form aplikasi permohonan kredit, dan tidak terdapatnya bagian administrasi kredit.