32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih PT Meprofarm sebagai objek penelitian. PT Meprofarm adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang farmasi yaitu penjualan obat-obatan. PT Meprofarm terletak di komplek Golden Ville JL. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 (lima) bulan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan Desember 2014. 3.2 Desain Penelitian Desain Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Kausal, dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel Kompensasi (Variabel X 1 ) dan Motivasi (X 2 ) terhadap Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Meprofarm, Jakarta. 3.3 Definisi Operasional Variabel Menurut Sekaran (2006) mengatakan bahwa, Definisi operasional merupakan bagian yang mendefinisikan sebuah konsep / variabel agar dapat
33 diukur, dengan cara melihat pada dimensi (indikator) dari suatu konsep / variabel. Dimensi (indikator) dapat berupa: perilaku, aspek, atau sifat / karakteristik. Dengan demikian, definisi operasional tidak boleh mempunyai makna yang berbeda dengan definisi konseptual. Oleh karena itu, sebelum menyusun definisi operasional, peneliti harus membuat definisi konseptual variabel penelitian terlebih dahulu. 3.3.1 Kompensasi (X 1 ) Menurut Simamora (2004:442), bahwa indikator yang disajikan dalam menilai kompensasi adalah: Tabel 3.1 Operasional Variabel Kompensasi (X 1 ) No Variabel Sub. Variabel Indikator Skala 1. Kompensasi (X 1 ) a. Adil 1. Karyawan mendapatkan gaji dan upah yang adil dan telah disesuaikan dengan beban kerja masing-masing karyawan. b. Layak 2. Perusahaan telah memberikan gaji dah upah yang layak kepada karyawan. c. Gaji dan Upah 3. Perusahaan selalu memberikan kenaikan gaji secara berkala. 4. Perusahaan melakukan Pembayaran gaji dengan tepat waktu.
34 d. Insentif 5. Menurut karyawan, insentif yang diterima sudah sesuai dengan dengan kontribusi yang diberikan karyawan kepada perusahaan. e. Fasilitas 6. Perusahaan telah memberikan fasilitas yang memadai untuk menunjang kinerja karyawan. f. Tunjangan 7. Tunjangan yang diberikan perusahaan telah membuat karyawan merasa aman dalam bekerja. Sumber: Simamora (2004:442) 3.3.2 Motivasi (X 2 ) Menurut William dan Devis (2008) yang membedakan motivasi adalah motivasi eksternal dan internal, Berikut aspek-aspek motivasi yang terdiri dari: Tabel 3.2 Operasional Variabel Stres Kerja (X 2 ) No Variabel Sub. Variabel Indikator Skala 2. Motivasi a. Motivasi 1. Menurut karyawan, pekerjaan (X 2 ) Internal karyawan telah sesuai dengan keinginan. 2. Karyawan bekerja pada umumnya disebabkan oleh kebutuhan ekonomi. 3. Karyawan merasa tertantang untuk selalu dapat
35 b. Motivasi Eksternal Sumber: William dan Devis (2008) menyelesaikan pekerjaan dengan benar dan tepat waktu. 4. Perusahaan telah memberikan gaji dan upah yang baik dan layak kepada karyawannya. 5. Menurut karyawan, diantara sesama karyawan telah terjalin komunikasi dan hubungan yang baik. 6. Menurut karyawan, diantara atasan dan bawahan telah terjalin komunikasi dan hubungan yang baik. 7. Perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk mendapatkan promosi. 3.3.3 Kinerja Karyawan (Y) Indikator kinerja karyawan yang digunakan merupakan aspek-aspek yang dinilai dalam kinerja, seperti yang diungkapkan dari hasil studi Lazer dan Wikstrom (1997) yang dikutip dalam buku Rivai (2008:324) bahwa aspek-aspek yang dinilai dalam kinerja dapat dikelompokkan menjadi:
36 Tabel 3.3 Operasional Variabel Kinerja Karyawan (Y) No Variabel Sub. Variabel Indikator Skala 3. Kinerja a. Kemampuan 1. Hasil kerja karyawan Karyawan Teknis memiliki ketepatan dalam (Y) menjalankan tugas sesuai dengan pekerjaan. 2. Dalam bekerja, karyawan selalu teliti dan hati-hati untuk menghindari kesalahan. b. Kemampuan 3. Karyawan mengerti dan Konseptual paham akan tugas dan tanggung jawab pekerjaannya. 4. Karyawan selalu bekerja sesuai dengan yang telah ditetapkan perusahaan. c. Kemampuan Hubungan Interpersonal Sumber: Rivai (2008:324) 5. Kerjasama dan komunikasi antar karyawan dan atasan dapat dilakukan dengan baik. 6. Karyawan memiliki peran serta yang aktif dalam mengembangkan perusahaan. 7. Pimpinan / Atasan selalu mendiskusikan masalah dalam pekerjaan.
37 3.4 Pengukuran Variabel Skala pengukuran dalam penulisan ini digunakan Skala yaitu mengurutkan data dari tingkat yang paling tinggi ke tingkat yang paling rendah atau sebaliknya. 3.5 Populasi dan Sample 3.5.1 Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian (Ferdinand dalam Sugiyono, 2011). Dalam penelitan ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan pada PT. Meprofarm, Jakarta yang berjumlah 155 orang. 3.5.2 Sample Jumlah sampel yang ditentukan yaitu dengan taraf kesalahan 5%, berdasarkan rumus Slovin (Sugiyono (2011): Dimana : N n e = Jumlah populasi = jumlah sampel atau responden = error/dalam presentase dapat ditolerir atau ketidakpastian penggunaan sampel sebagai populasi
38 Sampel dalam penelitian adalah karyawan PT. Meprofarm, Jakarta. Jumlah karyawan yang seluruhnya adalah 155 orang. Dengan menggunakan rumus di atas didapat sampel sebagai berikut: n = 155 1 + 155(0,1) 2 n = 60,78 dibulatkan menjadi 65 responden Adapun teknik pengambilan sample adalah menggunakan Convenience Sampling atau sampel yang dipilih dengan pertimbangan kemudahan. Teknik ini merupakan teknik dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seorang responden diambil sebagai sampel karena secara kebetulan responden ada di lokasi (Sugiyono, 2011). 3.6 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dengan cara penyebaran kuesioner. Teknik ini dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan (questionnaire) yang diisi oleh para karyawan PT. Meprofarm, Jakarta yang terpilih sebagai responden. Sedangkan untuk pengukuran bobot data variabel (X) dan variabel (Y) dalam penelitian ini adalah Skala Likert yang biasa digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang variabel penelitian (Sugiyono, 2011). Instrumen penelitian yang menggunakan Skala Likert dapat dibuat dalam bentuk Checklist ataupun pilihan ganda.
39 Tabel 3.4 Skor / Bobot Nilai berdasarkan Skala Likert Alternatif Jawaban Skor Sangat Setuju SS 5 Setuju S 4 Cukup Setuju CS 3 Tidak Setuju TS 2 Sangat Tidak Setuju STS 1 Sumber : Sugiyono (2011:87), Metode Penelitian Bisnis 3.7 Metode Analisis Data 3.7.1 Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Instrumen Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Uji Validitas digunakan untuk mengukur ketepatan atau kecermatan suatu instrument penelitian. Menurut Duwi (2010:90), dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang digunakan biasanya dilakukan uji signifikan, artinya dianggap valid jika berkolerasi signifikan terhadap total, atau jika melakukan penilaian langsung jika batas minimal korelasi 0,30. b. Uji Reliabilitas Instrumen Sedangkan uji reliabilitas menurut Arikunto dalam Duwi (2010) dimaksudkan Untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam
40 penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Menurut Arikunto dalam Duwi (2010), Untuk uji reliabilitas digunakan Teknik Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih. 3.7.2 Metode Analisis Linier Regresi Berganda Penulis menggunakan metode analisis statistik regresi linear berganda pada penelitian ini. Metode analisis linear berganda yaitu untuk memprediksi nilai dari variabel terikat yaitu kepuasan kerja dengan ikut memperhitungkan nilai-nilai variabel bebas yaitu Kompensasi (X 1 ) dan Motivasi (X 2 ) dengan mengunakan bantuan aplikasi Software SPSS 17.00 For Windows. Menurut Sugiyono (2011:211) model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Keterangan: Y a = Kinerja Karyawan = Konstanta b 1 - b 2 = Koefisien Regresi X 1 X 2 e = Kompensasi = Motivasi = Standar Error a. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien Determinasi (R 2 ) digunakan untuk melihat seberapa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata lain, koefisien
41 determinasi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Untuk menghitung besarnya kontribusi dari variabel X terhadap variabel Y yaitu dengan koefisien determinasi dengan rumus: KD = r 2 x 100% Dimana KD adalah Koefisien Determinasi; r2 adalah Kuadrat dari koefisien korelasi product moment b. Uji F (Uji secara Serentak) Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan kedalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji F digunakan untuk melihat secara bersama-sama variabel bebas yaitu antara Kompensasi (X1) dan Motivasi (X2) terhadap variabel terikat Kinerja Karyawan (Y). Dengan kriteria pengambilan keputusan: 1) F hitung < F tabel = Ho diterima dan Ha ditolak 2) F hitung > F tabel = Ho ditolak dan Ha diterima c. Uji t (Uji secara Parsial) Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variable X terhadap Y secara terpisah atau parsial. Pengujian uji t dengan menggunakan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: 1) t hitung < t tabel = Ho diterima dan Ha ditolak 2) t hitung > t tabel = Ho ditolak dan Ha diterima.