6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Umum Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang peruntukukan bagi masyarakatluas sebagai saran pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama dan status sosial ekonomi. Menurut Sutarno NS (2003:32) Perpustakaan umum sering di ibaratkan sebagai Universitas Rakyat dan Universitas Masyarakat. Maksudnya adalah bahwa perpustakaan umum merupakan lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan berbagai informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya sebagai sumber belajar untuk memberoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan masyarakat. Dari pengertian yang sudah disampaikan di atas maka perpustakaan umum ialah perpustakaan yang dapat di manfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat dari anak-anak, remaja, dewasa, ekonomi rendah maupun ekonomi atas, serta merupakan lembaga yang nonformal yang sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.
7 2.2 Bahan Pustaka Bahan Pustaka adalah bagian dari koleksi perpustakaan yang berada di perpustakaan. Tanpa adanya bahan pustaka maka perpustakaan tidak akan bisa berjalan sebagaimana mestinya. Sehingga berdirinya sebuah perpustakaan harus disediakan pula bahan pustaka. Menurut Bafadal (2001. 24) Bahan pustaka adalah salah satu koleksi perpustakaan yang berupa karya cetak seperti buku teks (buku penunjang), buku fiksi dan buku referensi yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disajikan kepada pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasi Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bahan pustaka adalah elemen penting yang harus di miliki perpustakaan, karna dengan adanya bahan pustaka pengunjung dapat berkunjung dan dapat memilih bahan bacaan apa saja yang mereka inginkan. Dan perpustakaan dituntut untuk mempunyai lebih dari cukup bahan pustaka agar mencukupi dari masyarakat yang membutuhkannya. 2.3 Pengolahan Bahan Pustaka Pengolahan bahan pustaka adalah salah satu kegiatan yang ada di dalam perpustakaan yang dilakukan sejak bahan pustaka itu di terima oleh perpustakaan dan diolah sehingga siap dipergunakan dan dibaca oleh pemustaka. Tujuan dari pengolahan bahan pustaka yaitu agar koleksi bahan pustaka dapat ditemukan atau ditelusuri oleh pemustaka dengan mudah dan para pengunjung tidak kebingungan dalam mencari bahan pustaka tersebut.
8 Menurut Sumardji (1988: 26) Kegiatan persiapan bahan koleksi yang telah diperoleh, agar dengan mudah dapat diatur di tempat-tempat atau di rak-rak penyimpanan sehingga memudahkan pula untuk dilayankan kepada para pemakai koleksi perpustakaan. 2.4 Otomasi Perpustakaan 2.4.1 Pengertian Otomasi Perpustakaan Menurut pendapat Sulistyo- Basuki (1996:96) bahwa otomasi perpustakaan adalah penerapan teknologi informasi untuk kepentingann perpustakaan mulai dari pengadaan, hingga ke jasa informasi bagi pembaca. Lalu menurut Lasa HS (2005:48) otomasi mencakup konsep proses atau hasil membuat dari mesin swatindak dan atau swakendali dengan menghilangkan campur tangan manusia dalam proses tersebut. Dapat diartikan bahwa otomasi perpustakaan merupakan suatu penerapan teknologi informasi di bidang perpustakaan yang dapat membantu segala kegiatan yang di perpustakaan. Dengan menerapkan sistem otomasi perpustakaan semua pekerjaan yang awalnya dilakukan manual kini telah menjadi terkendali dengan baik dan terkomputerisasi. Sistem otomasi perpustakaan yang baik adalah terintegrasi, mulai dari sistem pengadaan bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka, sistem encarian kembali bahan pustaka, sistem sirkulasi, membership, pengaturan denda keterlambatan pengembalian, dan sistem reporting aktivitas perpustakaan dengan berbagai parameter pilihan. Lebih sempurna lagi apabila sistem otomasi perpustakaan dilengkapi dengan
9 barcoding, dan mekanisme pengaksesan data berbasis web dan internet. (Supriyanto, 2008:103) 2.3.2 Manfaat Otomasi Perpustakaan Otomasi perpustakaan memberikan mengaruh yang sangat luar biasa bagi dunia perpustakaan seperti di kemukakan oleh Wahyu Supriyanto-Ahmad Muhsin (2008:37) bahwa: Otomasi perpustakaan dapat diartikan pula sebagai salah satu kegiatan penting dalam perpustakaan karna untuk dapat di konsumsi oleh para pemustaka bahan pustaka yang akan menjadi koleksi perpustakaan. Otomasi perpustakaan dengan menerapkan kemajuan teknolgi informasi akan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Mengefisinsi dan memepermudah pekerjaan dalam perpustakaan. 2. Memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna perpustakaan. 3. Meningkatkan citra perpustakaan. 4. Pengembangan infrastruktur nasional, egional dan global. 2.5 INLIS Lite INLIS merupakan perangkat lunak (software) aplikasi otomasi perpustakaan yang dibangun dan dikembangkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) sejak tahun 2011. Nama INLIS diambil dari kata Integrated Library System, nama dari perangkat lunak manajemen informasi perpustakaan terintegrasi yang dibangun sejak tahun 2003 untuk
10 keperluan kegiatan rutin pengelolaan informasi perpustakaan di internal Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Dengan berkembangannya dunia perpustakaan, khususnya di Indonesia, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia memandang perlu untuk memfasilitasi semangat pengelola perpustakaan di seluruh daerah untuk memulai menerapkan otomasi perpustakaan menuju terwujudnya perpustakaan digital, maka Perpusnas berinisiatif untuk mendistribusikan perangkat lunak ini dalam versi yang lebih ringan dengan nama INLIS Lite. INLIS Lite dikembangkan dengan pemikiran dasar bagaimana kita melakukan otomasisasi terhadap berbagai business process dalam suatu perpustakaan. INLIS Lite dirancang sedemikian rupa dengan mengadopsi standar yang biasa digunakan baik secara nasional maupun internasional guna mengoptimalisasi fungsi dari sistem tersebut. Sistem ini terintegrasi untuk menyediakan informasi guna mendukung operasional, manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan dalam Perpustakaan. INLIS Lite diaplikasikan di perpustakaan untuk lebih memudahkan pengguna dalam kegiatan temu balik informasi. INLIS Lite dalam pengolahan bahan pustaka adalah penerapan system informasi manajemen dengan menggunakan teknologi untuk membantu aktifitas perpustakaan dalam pengolahan bahan pustaka seperti memasukan data bibliografi buku, karya ilmiah dan lain-lain.
11 Software INLIS Lite memiliki banyak fitur-fitur yang memiliki manfaat masing-masing untuk pegawai perpustakaan tersebut dan terutama bagi para pengunjung yang ingin menelusuri. Fitur-fitur tersebut adalah: 2.5.1 Back Office 2.5.1.1 Modul Katalog Dalam modul ini lembar kerja telah disiapkan berbagai jenis bahan perpustakaan. Isiian ruas data yang panjangnya tetap seperti tag 007 dan 008 disediakan. Katalog yang telah disimpan dapat ditambahkan gambar sampul buku dan dokumen digitalnya jika ada. Fasilitas salin katalog dan duplikat katalog disediakan. Tersedia juga fasilitas export data katalog ke bentuk word, excel, maupun xml. Fasilitas pencarian katalog lebih lengkap. Verifikasi koleksi yang diterima pasca akuisisi. Pembuatan laporan pengiriman bahan pustaka siap layan. 2.5.1.2 Modul Akuisisi Dalam modul ini tersedia fungsi entri dan alat penelusuran koleksi (item), cetak label nomor panggil, barcode, ataupun gabungan keduanya, serta label berwarna. Jika diperlukan terdapat fitur untuk import data koleksi hasil hitung dari dokumen spreadsheet. Disediakan juga fungsi untuk melakukan penyesuaian data terkait Rekanan, Kategori Koleksi, Sumber
12 Koleksi, Media Koleksi dan Setting Lokasi. Modul ini juga telah mendukung pendataan dalam kegiatan stok opname. 2.5.1.3 Modul Sirkulasi Seperti pada menu lainnya, pada sirkulasi juga terdapat setting Master Data. Dimana fungsinya adalah untuk membuat database kumpulan data yang sering digunakan dimana recordnyadapat ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan. Dalam fitur ini terdapat menu sirkulasi seperti : setting sirkulasi (Hari libur, peraturan peminjaman, setting lokasi peminjaman, kelompok pelanggaran, jenis denda, jenis pelanggaran dan setting lain-lain), entri peminjaman, daftar peminjaman, entri pengembalian, dan daftar pengembalian. 2.5.1.4 Modul Pengelolaan Data Anggota Pada modul ini disediakan fungsi untuk mengambil foto anggota secara langsung dari kamera digital yang terkoneksi dengan komputer plus alat untuk menyesuaikan ukuran foto, fungsi cetak kartu anggota, fungsi perpanjang masa berlaku, dan fungsi untuk melihat data transaksi peminjaman yang telah dilakukan seorang anggota. Dalam program aplikasi INLIS Lite disediakan modul pendaftaran keanggotaan online (pendaftaran mandiri) untuk mengurangi kerepotan petugas.
13 2.5.1.5 Modul Pelaporan Modul ini khusus dibuat untuk membentuk laporan-laporan kegiatan perpustakaan yang tercatat pada setiap modul dalam program aplikasi INLIS Lite, yaitu pengkatalogan, pengelolaan koleksi, transaksi sirkulasi, buku tamu, dan keanggotaan. Pembentukan laporan disesuaikan dengan kriteria-kriteria data sesuai kebutuhan. 2.5.1.6 Modul Administrasi Modul ini berfungsi untuk mengelola user atau orang-orang yang mengoperasikan modul-modul back office berikut hakaksesnya. Dalam modul ini juga terdapat setting-setting parameter/nilai-nilai yang diperlukan untuk penampilan data disetiap modul seperti, logo perpustakaan, gambar latar kartuanggota, jenis identifikasi item untuk sirkulasi (barcode atau RFID), keperluan penyajian, dan sebagainya. 2.5.1.7 Modul OPAC Memiliki 3 (tiga) pilihan pencarian sederhana, lanjut/multi criteria, dan pencarian berbasis MARC. Disediakan juga fitur untukmenampilkan 10 koleksi sering dipinjam dan koleksi terbaru jika dibutuhkan. 2.5.1.8 Modul Pendaftaran Anggota Online Modul ini memiliki 2 (dua) sub modul, yaitu:
14 2.5.1.8.1 Registrasi Anggota Secara Mandiri Melalui modul ini, setiap calon anggota dapat mendaftarkan dirinya secara online, baik di lingkungan perpustakaan maupun di luar perpustakaan melalui internet. Di perpustakaan, pendaftar cukup mendatangi petugas layanan keanggotaan untuk verifikasi data dan memperoleh kartu anggota. Modul ini dilengkapi dengan ruang password (kata sandi), sehingga secara otomatis telah memiliki akun untuk mengakses buku catatan aktifitas anggota yang disediakan dalam program aplikasi INLIS Lite. Disamping itu, akun anggota juga berguna untuk mengakses layanan-layanan online lainnya yang disediakan oleh perpustakaan, seperti e- resource, akses internet gratis, dan sebagainya. 2.5.1.8.2 Buku catatan masing-masing anggota. Dalam modul ini, setiap anggota dapat secara transparanmelihat aktifitasnya dalam memanfaatkan layanan perpustakaan seperti kunjungan, peminjaman dan pengembalian, status keanggotaan, dan sebagainya.
15 2.5.1.9 Modul Checkpoint Ini adalah buku tamu elektronik yang akan memudahkan pencatatan data pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan. Bagi anggota, pengisian buku tamu cukup dengan mengetikkan nomor anggota yang tertera pada kartu melalui komputer yang disediakan. Bahkan akan lebih mudah jika dibantu dengan pemindai barcode. Bagi non anggota, pengisian buku tamu dilakukan dengan cara mengetikkan data-datanya.