PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Biologi

SP Sa adah et al. Efektifitas Model Pembelajaran PBL Berbasis Local Materials

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Biologi OLEH :

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN METAKOGNISI DAN SIKAP SOSIAL SISWA KELAS VII SMPN 1 SEMEN KEDIRI

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Biologi OLEH:

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.3 No.4 (2017) :

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

OLEH: DIAH ARIYANI NPM:

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP N 3 JETIS

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi

Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UN PGRI KEDIRI 2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Metakognitif Berbasis Soft Skill

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

JURNAL. Oleh: M. AGUNG SETIAWAN NPM Dibimbing oleh : 1. Dra. Dwi Ari Budiretnani. M.Pd 2. Dra. Budhi Utami. M.Pd

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERBASIS MODEL CONNECTED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs N YOGYAKARTA II

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

PERANAN DOSEN DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERORIENTASI PADA PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SMP

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang termasuk dalam Quasi eksperimen, penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

BAB IV HASIL PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok kontrol (kelas X MIPA 2)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

PROPOSAL SKRIPSI. Oleh : SUCI ERVIRA PUSPITA ARUM NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

2015 PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Fajrul Wahdi Ginting dan Nurdin Bukit Jurusan Pendidikan Fisika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN. pertama adalah diisi dengan melakukan pretest, tiga kali diisi dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran Fisika SMK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DI SMP KECAMATAN BANJARMASIN UTARA

Disusun Oleh : WAHYU SEKTI RETNANINGSIH A

Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari

III. METODE PENELITIAN. Pringsewu yang terdiri dari enam kelas, yaitu VIII-1 sampai VIII-6 dengan ratarata

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),

BAB III METODE PENELITIAN. experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Biologi OLEH :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN KERJA SAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA. Fitria Silviana

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MEDAN

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

BAB III METODE PENELITIAN

Auliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar

Aisyah Nasution. Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Gunung Leuser Kutacane

Oleh: Zuhdan Kun Prasetyo, Dadan Rosana, Insih Wilujeng Universitas Negeri Yogyakarta (

SKRIPSI. OLEH: Siska Agustiana Dewi NPM:

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MEJAYAN KABUPATEN MADIUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PALU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil

Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Suhu dan Kalor Pada Siswa Kelas X Man 1 Palu.

JURNAL IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN ALJABAR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

Transkripsi:

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS LOCAL MATRIALS TERHADAP KETERAMPILAN INKUIRI, KETERAMPILAN SOSIAL, DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X MA AL-KHIDMAH NGRONGGOT KABUPATEN NGANJUK PADA MATERI EKOSISTEM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Biologi OLEH: M. ARDIAN SURYAJI NPM: 11.1.01.06.0050 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015 1

2

3

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASSED LEARNING (PBL) BERBASIS LOCAL MATERIALS TERHADAP KETERAMPILAN INKUIRI, KETERAMPILAN SOSIAL, DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X MA AL- KHIDMAH NGRONGGOT NGANJUK M. Ardian Suryaji 11.1.01.06.0050, Email: ardiansuryaji27@gmail.com Poppy Rahmatika Primandiri, S.Pd, M. Pd 1) dan Agus Muji Santoso, S.Pd, M.Pd 1) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh model pembelajaran PBL berbasis local materials terhadap keterampilan inkuiri, keterampilan sosial, dan berpikir kritis siswa kelas X MA AL-Khidmah Ngronggot Nganjuk. Penelitian ini merupakan quasi experiment dengan desain nonequivalent control group design. Digunakan beberapa instrumen untuk mendukung penelitian ini, yaitu lembar observasi untuk mengetahui keterampilan inkuiri, angket siswa untuk mengukur keterampilan sosial, dan hasil belajar menggunakan rubrik kognitif berupa tes awal dan akhir. Data ditabulasi kemudian dianalisis menggunakan program SPSS 16 for windows yaitu keterampilan inkuiri dan hasil belajar menggunakan uji-t sedangkan keterampilan sosial dianalisis secara diskriptif. Penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan keterampilan inkuiri kelompok kontrol dengan eksperimen (t.hit= 2,105> 1,688), (2) keterampilan sosial menunjukkan bahwa keterampilan sosial kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.(3) Terdapat perbedaan berpikir kritis kelas kontrol dengan eksperimen (t.hit= 4,081> 1,688). Disimpulkan bahwa model PBL berbasis local materials (memanfaatkan bahan bahan dan alat di sekitar siswa) efektif untuk meningkatkan keterampilan inkuiri, keterampilan sosial, dan berpikir kritis siswa kelas X MA AL-Khidmah Ngronggot Nganjuk. Kata Kunci: Model PBL, Keterampilan Inquiri, Keterampilan Sosial, Berpikir Kritis. 4

I. LATAR BELAKANG Tugas pendidikan di sekolah adalah mengarahkan peserta didik berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Salah satu komponen penting upaya mewujudkan tujuan tersebut adalah meningkakan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di sekolah. Pelaksanaan pembelajaran Sains khususnya biologi membutuhkan ketrampilan guru dalam mengimplementasikan model pembelajaran agar mampu menjembatani untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran Sains khususnya biologi. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dalam UU No. 20 pasal 1 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yaitu: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Sesuai dengan penekanan kurikulum 2013 yaitu proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba (observation based learning) untuk meningkatkan kreativitas peserta didik (Kemendikbud, 2014). Hal tersebut mengarah untuk memberdayakan siswa aktif dalam berkooperatif, melakukan penemuan serta pemecahan masalah dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran siswa. Maka dari itu, pembelajaran seharusnya tidak cukup hanya membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, tetapi seharusnya mampu menumbuhkan kesadaran belajar, keterampilan inkuiri, keterampilan sosial serta hasil belajar agar mampu menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap guru Biologi kelas X di MA Al-Khidmah Ngronggot Nganjuk, diketahui bahwa proses pembelajaran Biologi di kelas X masih menekankan pada pengetahuan dan pemahaman materi saja. Saat proses pembelajaran guru sudah menerapkan multistrategi, namun metode yang sering digunakan adalah ceramah dan memberikan latihan mengerjakan soal-soal LKS atau buku paket. Diskusi kelas pernah sesekali dilakukan namun belum dapat berjalan dengan baik, hal ini menyebabkan kesadaran diri kemampuan berfikir dalam memecahkan masalah dan menerapkan konsep-konsep yang dipelajari di sekolah ke dalam dunia nyata sulit untuk berkembang. Menyikapi permasalahan-permasalahan yang timbul terutama berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran Biologi di kelas X dan pentingnya meningkatkan keterampilan inkuiri, keterampilan sosial serta hasil belajar maka perlu upaya yang tepat untuk mengatasinya. Salah satu alternatif yang dapat mengatasi permasalahan tersebut 5

adalah dengan pemilihan model yang tepat yaitu adalah Problem Based Learning (PBL) berbasi lokal material. Dengan menerapkan model tersebut siswa lebih aktif dalam berfikir dengan melakukan analisis dan inkuiri terhadap permasalahan yang nyata disekitar mereka sehingga menimbulkan kesan yang mendalam dalam pembelajaran yaitu dengan memanfaatkan materi yang ada disekitar sebagai penunjang pembelajaran. Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diambil judul penelitian yaitu Efektifitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis local matrials terhadap keterampilan inquiri, keterampilan sosial dan berfikir kritis siswa Kelas X MA Al-Khidmah Ngronggot Kabupaten Nganjuk Pada materi Ekosistem. II. METODE Penelitian ini merupakan eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan non-equivalent control group design (Sugiyono, 2012). Penelitian ini dilaksanakan di kelas X MA Al-Khidmah Ngronggot Nganjuk tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri dari 44 siswa yang terdistribusi dalam 2 kelas. Penelitian ini menggunakan dua kelas yang masing-masing terdiri dari 19 dan 25 siswa, yaitu kelas yang setara (berdasar uji kesetaraan rasio kelamin dan nilai siswa). Satu kelas sebagai kontrol (multistrategi) dan satu kelas sebagai eksperimen (PBL). Penentuan kelas kontrol dan eksperimen diambil secara random, tiap kelas diajar oleh satu guru yang sama dengan didampingi observer. Sebelum pelaksanaan pembelajaran, masing-masing kelas dibagi menjadi 4 kelompok. Selanjutnya, baik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilaksanakan pretes. Pada kelas kontrol diterapkan model pembelajaran multistrategi dan pada kelas eksperimen diterapkan model PBL. Saat proses pembelajaran dilakukan penilaian keterampilan inquiri yang dilakukan oleh tiga observer, masing-masing observer mengamati dua kelompok. Kemudian pada akhir pembelajaran, baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol dilaksanakan postes kemudian dilanjutkan dengan mengisi angket keterampilan sosial. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah RPP, silabus, bahan ajar tes hasil belajar., lembar observasi keterampilan inkuiri serta angket keterampilan sosial. Data yang diperoleh pada penelitian ini berupa data kuantitatif. Data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dari skor pretes dan skor postes. Selanjutnya menghitung gain dengan rumus menurut Hake (1999) sebagai berikut: g =??????????????????? Menguji homogenitas dua varians dengan uji levene dengan menggunakan program SPSS 6

16.0 for windows. Taraf signifikasinya adalah 0,05. Jika sig > 0,05 maka siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah homogen. Uji normalitas dengan uji kolmogorov-smirnov dengan taraf signifikan 0,05, Jika sig > 0,05 maka siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah berdistribusi normal. Uji kesamaan dua rerata (Uji-t) dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. T. Hitung> t. Tabel maka Ho ditolak Ha diterima sehingga ada pengaruh antara kelas kontrol dengan eksperimen. III. HASIL DAN KESIMPULAN A. HASIL 1. Keterampilan Inquiri Ringkasan deskripsi dan hasil penilaian observasi keterampilan inkuiri model pembelajaran PBL dan multistrategi disajikan dalam Tabel 2. baik lebih tinggi daripada kelas yang dibelajarkan dengan multistrategi, yaitu pada PBL 5 siswa sedangkan multistrategi 3 siswa. Siswa di kelas PBL memiliki kriteria Sangat tidak baik 7 siswa sedangkan multistrategi dengan jumlah 11 siswa. Hasil ini menunjukkan keterampilan inkuiri siswa lebih baik di belajarkan dengan pbl dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan multistrategi. Hal ini terjadi karena model pembelajaran yang diterapkan di kelas PBL memberikan peluang kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan inkuirinya melalui proses pemecahan masalah yang kompleks dalam kelompok diskusi kecil, sehingga kemampuan menemukan sendiri solusi dari masalah yang mereka hadapi menjadi lebih baik. Keterampilan Inquiri Kelas Sangat Baik Bai k Cuku p Baik Kuran g Baik Sanga t Kuran g Baik 15 10 5 0 Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Sangat Kurang Baik Multistr 3 2 0 3 11 ategi Pbl 5 6 0 1 7 Tabel 1. Hasil Penilaian Observasi keterampilan Inkuiri Berdasarkan Tabel 2. menunjukkan bahwa kelas yang dibelajarkan dengan PBL memiliki tingkat keterampilan Inkuiri sangat 2. Keterampilan Sosial Ringkasan deskripsi dan hasil penilaian observasi keterampilan sosial model pembelajaran PBL dan multistrategi disajikan dalam Tabel 3. Kelas Sangat Bai Cukup Kuran Sangat Baik k Baik g Baik Kuran 7

g Baik Multistrategi 14 2 3 0 0 Pbl 18 1 0 0 0 Tabel 2. Hasil Penilaian Observasi keterampilan sosial Berdasarkan Tabel 2. menunjukkan bahwa kelas yang dibelajarkan dengan PBL memiliki tingkat keterampilan sosial sangat baik lebih tinggi daripada kelas yang dibelajarkan dengan multistrategi, yaitu pada PBL 18 siswa sedangkan multistrategi 14 siswa. Siswa di kelas PBL memiliki kriteria baik 1 siswa sedangkan multistrategi dengan jumlah 2 siswa serta keriteria cukup baik 3 siswa. Hasil ini menunjukkan keterampilan sosial siswa lebih baik di belajarkan dengan pbl dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan multistrategi. Hal ini terjadi karena model pembelajaran yang diterapkan di kelas PBL memberikan peluang kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan social dalam berkomunikasi untuk menyelesaikan masalah secara berdiskusi atau klompok. Keterampilan Sosial 20 Sangat Baik 15 Baik 10 5 Cukup Baik 0 Multi Setrategi PBL 3. Berfikir Kritis Nilai Rata-rata pretes yang diterapkan model PBL sebesar 24,7 sedangkan rata-rata nilai postes sebesar 75,8. Rata-rata nilai pretes hasil belajar yang diterapkan multisrategi sebesar 32 sedangkan rata-rata nilai postes sebesar 57,7. Berpikir kritis kedua kelas baik PBL maupun kelas kontrol sama-sama mengalami peningkatan. Ratarata berpikir kritis pada strategi PBL mengalami peningkatan sebesar 51,1 sedangkan untuk kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 25,7. Rata-rata nilai pretes dan postes hasil belajar disajikan pada Tabel 4.3. dan grafik. Model Pretes Postes PBL 24,7 75,8 Multistrategi 32 57,7 Tabel 3. Rata-rata Nilai Pretes dan Postes Hasil belajar Berdasarkan analisis anacova didapat nilai signifikansi pretes sebesar 0,094. Nilai tersebut menunjukkan sig> α maka Ho diterima dan Ha ditolak sehingga pretes tidak mempengaruhi berpikir kritis siswa kelas X MA Al-Khidmah Ngronggot. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal (covariat) siswa yang dilihat dari nilai pretes tidak mempengaruhi hasil berpikir kritis siswa. Selanjutnya analisis data dilanjutkan dengan uji normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah populasi berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan 8

hasil uji normalitas menunjukkan bahwa pre test Asymp. Sig. (2-tailed) 0,884>α dengan demikian, data berasal dari populasi yang berdistribusi normal pada taraf signifikansi 0,05. Selanjutnya analisis data dilanjutkan dengan uji homogenitas untuk mengetahui bahwa dua kelompok data sampel berasal dari beberapa populasi yang memiliki variasi yang sama. Uji homogenitas disajikan menggunakan lavene test yang dihitung dengan SPSS 16.0 for Windows dengan taraf signifikasi α = 0,05. Dari perhitungan uji homogenitas diperoleh hasil Signifikansi 0,167 > 0.05 maka data tersebut homogen karena memiliki variansi yang sama.setelah data dinyatakan berdistribusi normal dan homogen, analisis dilanjutkan dengan analisis parametrik uji t. Uji-t dipergunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini. Analisis uji-t juga dihitung menggunakan SPSS 16.0 for Windows. Dari data hasil perhitungan uji-t dengan menggunakan Independent t-test menggunakan taraf signifikansi 5% maka diperoleh t-hitung 4,081, df 36 dan Sig. (2- tailed) 0.000 maka didapat t-tabel 1688. Sehingga t-hitung t-tabel maka Ho ditolak sehingga ada perbedaan berpikir kritis antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil penelitian ini sesuai yang diungkapkan oleh Danial (2010). Ringkasan hasil penghitungan n-gain disajikan dalam tabel 4.4. Kelas N-gain Tinggi Sedang Rendah Kontrol 2 11 6 Eksperimen 9 10 0 Tabel 4. Tabel ringkasan N-Gain B. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan bahwa: 1. Model pembelajaran PBL dapat memberikan pengaruh terhadap kelas eksperimen yaitu mendapatkan hasil keterampilan inkuiri lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. 2. Model pembelajaran PBL dapat memberikan pengaruh terhadap kelas eksperimen yaitu mendapatkan hasil keterampilan sosial lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. 3. Model pembelajaran PBL dapat IV. memberikan pengaruh terhadap kelas eksperimen yaitu mendapatkan hasil berfikir kritis lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. DAFTAR PUSTAKA [1] Agustin Risa dan Z.A. Imam Supadi. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Melatihkan Kemampuan Keterampilan Berpikir 9

Kritis Siswa Kelas Xi Sman 1 Kalianget. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, 14-19 ISSN: 2302-4496 [2] Fakhriyah, F. 2014. Penerapan Problem Based Learning dalam Upaya Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. 3 (1): 95-101. [3] Husnidar, Ikhsan, M., Rizal, S. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Disposisi Matematis Siswa. Jurnal Didaktik Matematika.1(1):71 82. [4] Kemendikbud. 2014. Implementasi Kurikulum 2014.Jakarta: Kemendikbud. [5] Khairat. 2012/2013. Peningkatan keterampilan sosial pada pelajaran ips melalui implementasi model pembelajaran problem based learning pada siswa di kelas iv sd negeri 067774 kelurahan suka maju medan johor t.p. 2012/2013. Jurnal Tematik ISSN : 1979-0633. [6] Merrell W Kenneth. 2008. Social and Emotional Learning in the Classroom: Evaluation of Strong Kids and Strong Teens on Students Social-Emotional Knowledge and Symptoms. Journal of Applied School Psychology, Vol. 24(2). [7] Purwanto, Winny, L. dan Rahmad H. 2013. Analisis Kemampuan Inkuiri dan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama melalui Model Pembelajaran berbasis Model Hierarki Of Inquiry. Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVII HFI Jateng & DIY, Solo, 23 Maret 2013 ISSN : 0853-0823 [8] Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. [9] Suratno. 2010. Pemberdayaan Keterampilan Metakognisi Siswa dengan Strategi Pembelajaran Jigsaw-reciprocal Teaching (Jirat). Jurnal Ilmu Pendidikan. 17 (2): 87-167. [10]Suwondo. 2008. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Konsep Rancangan Eksperimen Dalam Mata Kuliah Biometri. Jurnal Pendidikan Penerapan model pembelajaran problem based learning. [11]Warimun, E. S,. 2012. Penerapan Model Pembelajaran PBL Fisika pada Pembelajaran Topik Optika pada Mahasiswa PendidikanFisika. Jurnal Exacta. 10 (2): 111 114. [12]Widyan, D., Herawati, dan Yuyus, K. 2013. Penerapan Model Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Pkn Untuk Membangun Budaya Demokrasi Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Sma Negeri 97 Jakarta Kelas X). 10

[13]Wulandari, N., Sjarkawi, dan Damris, M. 2011. Pengaruh Problem Based Learning Dan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa. Tekno-Pedagogi Vol. 1 No. 1 Maret 2011 : 14-24 ISSN 2088-205X 11