BAB 1 PENDAHULUAN. sosial, dan perilaku. Perubahan fisik yang dominan terjadi selama proses ini, diikuti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SMP NEGERI 3 SUMBUL TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18%

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak. menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. remaja adalah datang haid yang pertama kali atau menarche, biasanya sekitar umur

BAB I PENDAHULUAN. yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa yaitu bila

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH 20 DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SELURUH KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, dan berakhir jika sudah ada kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses. kematangan manusia. Pada masa ini merupakan masa transisi antara masa

BAB I PENDAHULUAN. antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun. Menurut WHO (World

BAB I PENDAHULUAN. masa anak-anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan. perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial. Buku-buku Pediatri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan 85% diantaranya hidup di negara berkembang. Di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Periode pubertas akan terjadi perubahan dari masa anak-anak menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MADYA (13-15 TAHUN) KELAS VII DAN VIII TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMPN 29 BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. pada wanita di masa pubertas sekitar usia tahun. Menarche merupakan

2013 GAMBARAN TINGKAT STRES PADA ANAK USIA SEKOLAH MENGHADAPI MENSTRUASI PERTAMA (MENARCHE) DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEGERKALONG GIRANG

BAB I PENDAHULUAN. Data Demografi menunjukkan bahwa penduduk di dunia jumlah populasi remaja

BAB I PENDAHULUAN. kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa pubertas adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja yang sehat dan berkualitas menjadi perhatian serius bagi orang tua,

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. penduduk adalah berusia tahun (BKKBN, 2003) Leutinizing Hormon (LH) yang signifikan (Aulia, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan ciri perkembangannya seorang remaja dibagi menjadi tiga

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 237,6 juta jiwa, hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa remaja banyak terjadi perubahan baik secara fisik

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu perubahan perubahan yang sangat nyata dan cepat. Anak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya. (Depkes, 2010)

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

BAB I PENDAHULUAN. anak gadis terjadi antara umur 10 dan 16 tahun (Knight, 2009). Menstruasi

BAB I PENDAHULUAN. distribusi lemak pada daerah pinggul. Selama ini sebagian masyarakat merasa

BAB 1 PENDAHULUAN. akan mendapatkan ciri-ciri fisik dan sifat yang memungkinkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. Ini merupakan pertanda biologis dari kematangan seksual. Perubahan ini terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mengingat jumlah penduduk usia remaja

BAB I PENDAHULUAN. periode transisi dari masa anak menuju masa dewasa. Dalam masa remaja ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipahami. Ketiga konsep ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Ketiga konsep pengertian tersebut adalah :

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat kelamin manusia mencapai kematangannya. Secara anatomis berarti alatalat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tubuh baik dari segi fisik maupun dari segi hormonal. Salah satu. perkembangan tersebut adalah perkembangan hormone Gonadotropin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak kanak dengan

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menstruasi pertama kali atau Menarche ( Nelson,2012). sudah menginjak haidnya yang pertama (Menarche). Datangnya haid ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seseorang. Usia remaja berlangsung antara umur tahun, dengan

BAB I PENDAHULUAN. itu, orang menyebutnya juga sebagai masa yang paling rawan. Keindahan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perempuan memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda, namun hampir 90% wanita memiliki siklus hari dan hanya 10-15%

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja atau pubertas adalah usia antara 10 sampai 19 tahun, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. sikap dan tekad kemandirian manusia dan masyarakat Indonesia dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Responden menurut Usia. sisanya merupakan kelompok remaja awal.

BAB I PENDAHULUAN. biologis, psikologis dan sosial (Rudolph, 2014). Batas usia remaja menurut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pubertas meliputi suatu kompleks biologis, morfologis, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. semakin cepat usia menarche. Selain mempengaruhi usia menarche, status gizi

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan secara proses maupun fungsi pada sistem reproduksi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. keadaan normal lama menstruasi berkisar antara 3-7 hari dan rata-rata berulang

BAB I PENDAHULUAN. yang besar dan persebaran penduduk yang belum merata. Berdasarkan data

2015 PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu. Meskipun menstruasi adalah proses fisiologis, namun banyak perempuan

Perkembangan Sepanjang Hayat

SKRIPSI. Skripsi ini disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Melakukan Penelitian di Bidang Kesehatan Masyarakat. Disusun oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMANDING

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

BAB I PENDAHULUAN. yang menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa. remaja adalah anak

.BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Demi tercapainya derajat kesehatan yang tinggi,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu studi telah menunjukkan bahwa obesitas merupakan faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. hampir 90% wanita mengalami dismenore, dan 10-15% diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah kesehatan reproduksi telah menjadi perhatian bersama

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MADYA ( TAHUN ) TENTANG DYSMENORRHEA DI SMPN 29 KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI

BAB 1 PENDAHULUAN. organ tubuh, termasuk organ reproduksi wanita yaitu serviks atau leher

BAB 1 PENDAHULUAN. instrumental. Orang menghargai kesehatan karena kesehatan ikut mendasari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. al., 2005). Berdasarkan laporan dari National Health and Nutrition Examination

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional

BAB I PENDAHULUAN. Anak sekolah dengan usia 6-14 tahun saat sedang duduk di bangku SD

BAB I PENDAHULUAN dan 2000, kelompok umur tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah menstruasi, kehamilan, dan seksualitas (Gibs, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi peralihan antara masa kanak-kanak ke masa dewasa dimulai pada usia 8-14

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah sebuah periode transisi dari dari kanak-kanak menjadi

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Setiap anak dalam perkembangannya akan mengalami perubahan fisik, psikis, sosial, dan perilaku. Perubahan fisik yang dominan terjadi selama proses ini, diikuti oleh perkembangan ciri-ciri seksual sekunder, perubahan komposisi tubuh serta perubahan maturasi tulang yang cepat, dan diakhiri dengan penyatuan epifisis serta terbentuknya perawakan dewasa. 1 Anak perempuan biasanya mengalami perubahan fisik yang lebih dahulu dibandingkan anak laki-laki. Salah satu perubahan fisik tersebut adalah proses reproduksi (proses melanjutkan keturunan) yang erat hubungannya dengan perubahan fisik yang lebih dikenal dengan istilah pubertas. 2 Pubertas adalah masa peralihan dari kanak-kanak menuju kedewasaan, yang terjadi karena adanya aktivasi hormon gonadotropin pada hipofisis, dan juga hormon steroid terkait seks, yang menimbulkan perubahan dan karakteristik seksual pada manusia, secara primer dan sekunder. 3 Pada periode pubertas inilah akan terjadi percepatan pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mengalami kematangan organ reproduksi. 4 Salah satu tanda seorang perempuan telah memasuki usia pubertas adalah terjadinya menstruasi. Menstruasi adalah pengeluaran darah secara berkala dari vagina selama usia reproduksi. 5 Dalam keadaan yang normal menstruasi berlangsung 3 7 hari. 6 Menarche disebutkan juga sebagai kejadian yang penting dalam kehidupan seorang wanita. 2 Menarche adalah perdarahan pertama dari uterus yang terjadi pada

seorang wanita. Usia yang mendapat menarche bervariasi yaitu antara usia 10-16 tahun, tetapi rata-rata 12,5 tahun. 4 Statistik menunjukkan bahwa usia menarche dipengaruhi faktor keturunan, keadaan gizi dan kesehatan umum, perbaikan pelayanan kesehatan, lingkungan masyarakat. Menarche pada usia lebih awal menyebabkan alat-alat reproduksi belum berfungsi secara optimal dan belum siap mengalami perubahan-perubahan sehingga timbul nyeri ketika menstruasi. Usia menarche yang makin dini memungkinkan remaja putri lebih cepat bersentuhan dengan kehidupan seksual sehingga kemungkinan remaja untuk hamil dan menjadi seorang ibu di usia muda semakin besar. Hal ini berkaitan dengan budaya nikah muda pada masyarakat. Kesehatan remaja memiliki efek antargenerasi dan usia menarche dini merupakan faktor risiko terjadinya kanker ovarium dan kanker payudara. Hal ini disebabkan karena tingkat hormon esterogen dan progesteron dapat memicu beberapa tumor yang bisa menjadi ganas. Penelitian yang dilakukan oleh Macsali tahun 2011 di European Community Respiratory Health Survey II menunjukkan bahwa wanita dengan menarche dini akan berisiko menderita gejala asma (Odds Ratio, 1.80; 95% CI, 1.90 2.97), asma dengan hiperreaktif bronchial (Odds Ratio, 2.79; 95% CI, 1.06 7.34) dan rata-rata menderita gejala asma yang tinggi sebesar (mean 1.58; 95% CI, 1.12 2.21). Menarche dini akan menyebabkan wanita mengalami penurunan fungsi kerja paru ketika dewasa disebabkan karena peranan metabolisme dan faktor hormonal pada kesehatan pernapasan wanita. 8 9 4,7

Sebaliknya, menarche yang lambat juga berdampak terhadap lambatnya kematangan fisik, baik hormon maupun organ tubuh yang dapat menyebabkan kegagalan penimbunan mineral pada tulang dan menurunkan kepadatan mineral tulang. Akibat keadaan ini resiko osteoporosis menjadi lebih besar dikemudian hari. Usia menarche pada wanita berbeda-beda pada semua suku bangsa. Dari beberapa penelitian yang dilakukan selama 100 tahun terakhir menunjukkan ada kecenderungan semakin cepatnya mengalami menarche. Pada tahun 1860 rata-rata anak yang mengalami menarche adalah 26 tahun 8 bulan dan pada tahun 1975 umur 12 tahun 3 bulan. Di indonesia yang merupakan daerah tropis menarche terjadi antara umur 12-16 tahun, sedangkan didaerah yang 4 musim haid pertama ini lebih lambat, bisa mencapai 17-20 tahun. 11 Di Inggris rata-rata menarche pada usia 13 tahun, sedangkan pada suku Bundi di Papua Nugini menarche terjadi pada usia 18 tahun. 7,12 Di Amerika Serikat tahun 2009, sekitar 95% wanita remaja mempunyai tanda-tanda pubertas dengan menarche pada umur 12 tahun dan umur rata-rata 12,5 tahun yang diiringi dengan pertumbuhan fisik saat menarche. Di Maharashtra, India rata-rata usia menarche pada anak perempuan adalah 12,5 tahun, 24,92% menarche dini (10-11 tahun), 64,77% menarche ideal (12-13 tahun) dan 10,30% menarche terlambat (14-15 tahun). Hasil riset kesehatan dasar tahun 2010 menunjukkan rata-rata usia menarche di Indonesia adalah 13 tahun dengan usia menarche termuda di bawah 9 tahun dan tertua 20 tahun. 14 13 10

Survei nasional menunjukkan rata-rata usia menarche kebanyakan wanita Indonesia adalah 12,96 tahun dengan penurunan 0,145 tahun per dekade. Kebanyakan anak perempuan Indonesia mendapatkan menstruasi pertamanya pada usia 12 tahun (31,33%), 13 tahun (31,30%), dan 14 tahun (18,24%). Rata-rata usia menarche terendah berada di Yogyakarta (12,45 tahun) dan yang paling tinggi terdapat di Kupang (13,86). Berdasarkan penelitian Nurillah Amaliah tahun 2012, dari 13.550 responden di Indonesia sebesar 48,2 persen sudah mengalami menarche pada usia rata-rata 12,39±1,08 tahun. 15 16 Hasil penelitian Karis Amalia tahun 2011 menunjukkan rata-rata usia menarche remaja putri di SMPN 155 Jakarta adalah 11,72 ± 0,79 tahun. Usia menarche termuda adalah 10 tahun dan usia menarche tertua adalah 14 tahun. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Burhanuddin tahun 2005 dari 400 orang pelajar putri Bugis Kota dan Desa di Sulawesi Selatan yang sudah menarhe berusia antara 10.62 tahun sampai 15.71 tahun. Hal ini meliputi kelompok Kota 200 orang dengan usia rata rata 12,93 tahun dan kelompok Desa 200 orang dengan usia rata rata 13,18 tahun pada pelajar putri Bugis, yang berasal dari 4 Kabupaten, yaitu Kabupaten Maros, Soppeng, Sidenreng Rappang, dan Enrekang di Sulawesi Selatan. Hasil penelitian yang dilakukan Sarah Stevany dkk tahun 2012 menunjukkan rata-rata usia menarche di SD adalah 10,63 ± 0,72 dan SMP adalah 11,34 ± 1,35. 19 18 17

Penelitian yang dilakukan oleh Toanubun tahun 2009 terhadap 58 orang siswi SMP di Kabupaten Deli Serdang menemukan rata-rata usia menarche adalah12,7 tahun. 20 Hasil penelitian yang dilakukan Hilna Khairunisa Shaliha menunjukkan rata rata usia menarche di Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat adalah 12,3 ± 0,95 tahun. Rata-rata tinggi badan adalah 149 ± 0,7 cm. Berat badan rata-rata sebesar 42,9 ± 0,72 kg. 21 Berdasarkan latar belakang diatas, terlihat bahwa sebagian besar siswi SMP yang berusia 12-15 tahun sudah mengalami menstruasi, hal itu yang menjadi alasan bagi penulis untuk mengadakan penelitian pada siswi SMP. Dari Survey Pendahuluan yang dilakukan pada Maret 2014 terhadap 10 orang siswi di SMP Negeri 3 Sumbul terdapat 3 siswi yang mengalami menarche pada usia 12 tahun, 4 siswi pada usia 12-14 tahun, 2 siswi pada usia > 14 tahun, dan 1 siswi belum mengalami menarche. 1.2. Rumusan Masalah Belum diketahui faktor yang berhubungan dengan menarche pada siswi di SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian menarche pada siswi di SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014.

1.3.2. Tujuan Khusus a. Mengetahui distribusi proporsi usia menarche pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014. b. Mengetahui usia rata-rata menarche pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014. c. Mengetahui distribusi proporsi status gizi siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014. d. Mengetahui distribusi proposi usia menarche ibu pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014. e. Mengetahui distribusi proporsi aktivitas fisik siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014. f. Mengetahui hubungan antara status gizi dengan usia menarche pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014. g. Mengetahui hubungan antara usia menarche ibu dengan usia menarche pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014. h. Mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan usia menarche pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014.

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Untuk Peneliti Untuk menambah wawasan mengenai permasalahan pada masyarakat yang berhubungan dengan reproduksi wanita khususnya mengenai menarche dan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di Fakultas Kesehatan Masyarakat. 1.4.2. Untuk Instansi Memberikan informasi dan masukan kepada pihak sekolah untuk merencanakan sosialisasi yang tepat dalam memberikan penyuluhan kesehatan reproduksi terutama tentang menstruasi. 1.4.3. Untuk Institusi Pendidikan Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi atau sumber informasi untuk penelitian selanjutnya.