BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah suatu sarana yang menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen atau suatu elemen (Jogiyanto 2005: 1). Menurut Jogiyanto, sistem dapat dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu : 1) Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. 2) Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. 3) Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam. 4) Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. 5) Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi sehingga keuaran sistem dapat diramalkan. 6) Sistem tak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 7) Sistem tertututp adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. 8) Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. 2.2 Pengertian Bank Menurut Kasmir (2008:2) berpendapat bahwa Bank merupakan Lembaga Keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat, serta memberikan jasajasa bank lainnya. Definisi Bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun
1998 adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan simpanan kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit, serta memberikan jasa-jasa bank lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 2.3 Tujuan Bank Perbankan Indonesia bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan rakyat banyak. 2.4 Fungsi Bank Menurut Budisantoso (2006:9) secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of development, dan agent of services. 2.4.1 Agent of Trust Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal menghimpun dana maupun penyaluran dana. Masyarakat mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank. Pihak bank sendiri akan mau
menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Pihak bank percaya bahwa debitur tidak akan menyalahgunakan pinjamannya, debitur akan mengelola dana pinjaman, saat jatuh tempo debitur mempunyai niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban lainnya. 2.4.2 Agent of Development Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan saling mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi-distribusi-konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat. 2.4.3 Agent of Service Di samping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian secara luas. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.
2.5 Jenis Dan Kegiatan Bank 2.5.1 Jenis Bank Menurut Undang-undang Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 yang kemudian di keluarkannya Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998, maka jenis perbankan terdiri dari : 1) Bank Umum Bank umum adalah bank yang melaksanakan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam keiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya yang dapat dilakukan di seluruh wilayah. 2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Pengkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 2.5.2 Kegiatan Bank Menurut Kasmir (2013:38) ada beberapa kegiatan bank adalah : 1) Kegiatan-kegiatan Bank Umum a. Menghimpun dana masyarakaat dalam bentuk simpanan giro, simpanan tabundan, maupun simpanan deposito b. Menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit investasi, kredit modal kerja.
2) Kegiatan-kegiatan Bank Perkreditan Rakyat a. Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan, simpanan deposito. b. Menyalurkan dana dalam bentuk kredit investasi, kredit modal kerja. 2.6 Pengertian Bank Indonesia Real Time Gross Settlement Sejak dioperasikan oleh Bank Indonesia pada tanggal 17 November 2000 BI RTGS berperan penting dalam pemrosesan aktivitas transaksi pembayaran termasuk High Value Payment System (HVPS) atau transaksi bernilai besar yaitu yang berjumlah diatas RP 100.000.000,00 yang bersifat segera. Menurut Henry Mintzberg (dalam Budisantoso dan Triandaru 2006:147) Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI RTGS) adalah transfer dana elektronik yang penyelesaian setiap transaksinya dilakukan dalam waktu seketika. Tetapi kebijakan dari Bank Indonesia, BI-RTGS Terhitung sejak tanggal 16 November 2015 sampai dengantanggal 30 Juni 2016, batas nilai nominal transfer dana adalah di atas Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)per instruksi Setelmen Dana. Terhitung sejak tanggal 1 Juli 2016, batas nilai nominaltransfer dana adalah di atas Rp100.000.000,00 (seratus jutarupiah) per instruksi Setelmen Dana. 2.7 Tujuan Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement 1) Menyediakan sarana transfer dana antar bank, antar nasabah dan pihak lain secara cepat, efisien, aman dan handal. 2) Menyediakan rekening giro, menyediakan informasi saldo rekening giro bank secara real time. 3) Mempermudah yang menggunakan Sistem BI-RTGS ini untuk mentransfer uang dengan jumlah besar.
4) Mengurangi risiko-risiko yang di alami. 2.8 Komponen Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement. Sistem BI-RTGS terdiri dari tiga komponen pokok, yaitu: 1) BI-RTGS Cerntral Computer (BRCC) Merupakan sistem komputer yang berada dilokasi Penyelenggara, yang digunakan untuk memproses Penyelesaian Akhir semua transaksi yang dikirim oleh Peserta. BRCC terdiri dari duan komponen utama yaitu: a. Interbank Funds Transfer System (IFTS) IFTS adalah sistem yang berfungsi untuk menerima dan memproses data transaksi, menghasilkan data-data di database BRCC yang dapat dilihat oleh Peserta, laporan-laporan settlement dan laporan-laporan lainnya bagi semua Peserta. b. Settlement Account (SA) SA adalah sistem yang mencatat saldo rekening giro seluruh Peserta secara real time. 2) BI-RTGS Terminal (BRT) BRT merupakan sistem computer yang berada di lokasi Peserta yang terhubung dengan BRCC secara online yang berfungsi untuk melakukan berbagai transaksi BRT, BRT terdiri dari 3 komponen, yaitu: a. BRT Server Utama. BIRT Server Utama adalah perangkat komputer yang telah diisi aplikasi BRT dan database sistem BRTGS yang digunakan. Peserta untuk memproses transaksi dalam kondisi normal.
b. BRT ServerBack-Up. BRT ServerBack-Upadalah perangkat komputer yang telah diisi aplikasi BRT dan databasesistem BI-RTGS yang digunakan Peserta untuk memproses transaksi apabila terjadi gangguan atau keadaan darurat yang menyebabkab Peserta tidak dapat menggunakan BRT Server Utama. c. BRT Workstation. BRT Workstation adalah perangkat komputer yang telah diisi aplikasi BRT dan terhubung dengan BRT Server Utama atau BRT Server Back-Up yang digunakan Peserta untuk melakukan pembukuan transaksi dan berbagai fungsi sistem BI RTGS lainnya. 3) Jaringan Komunikasi. Jaringan komunikasi merupakan sistem yang menghubungkan aman BRT Peserta dengan BRCC. 2.9 Peserta Bank Indonesia Real Time Gross Settlement. Peserta BI-RTGS dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1) Peserta Langsung. Peserta langsung adalah Peserta yang dapat mengirimkan transaksi BI- RTGS dengan menggunakan identitas sendiri. Untuk peserta langsung jenis transaksi melalui RTGS meliputi : a. Transaksi antar bank. b. Transaksi antar bank untuk kepentingan nasabah. c. Transaksi dengan rekening pemerintah yang dipelihara di Bank Indonesia.
2) Peserta Tidak Langsung. Peserta tidak langsung adalah Peserta yang dapat melakukan transaksi sistem BI-RTGS dengan menggunakan identitas peserta langsung. Untuk peserta tidak langsung jenis transaksi melalui BI-RTGS meliputi : a. Transaksi antar bank untuk kepentingan nasabah. b. Transaksi dengan rekening pemerintah yang dipelihara di Bank Indonesia.