DEVELOPMENT OF STUDENT ACTIVITY SHEET BASED CONCEPT HIERARCHY ON REACTION RATE SUBJECT CHEMISTRY LESSON OF SMA

dokumen-dokumen yang mirip
THE DEVELOPMENT OF STUDENTS ACTIVITY PAPER BASED ON THE PROBLEM SOLVING AT SENIOR HIGH SCHOOL IN CHEMISTRY LESSON SUBJECT THERMOCHEMICAL

THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT

Chemistry Study Program The Faculty of Teachers Training and Education University of Riau

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN KIMIA SMA POKOK BAHASAN KOLOID

THE DEVELOPMENT MODULE OF PRACTICAL CHEMISTRY BASED PROBLEM BASED LEARNING (PBL) ON THE SUBJECT OF ACID BASES FOR CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL LEVELS

DEVELOPMENT OF STUDENT TASK SHEET BASED ON GUIDED INQUIRY ON SALT HYDROLYSIS SUBJECT FOR XI GRADE OF SENIOR HIGH SCHOOL

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

Yuni Permata Sari*, Rini**, Rasmiwetti*** No. Hp:

Hairudin, Herdini, Roza Linda Irulhairudin No. Hp :

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMAN 7 PADANG

UNESA Journal of Chemical Education Vol.6, No.3 pp , September 2017

PENGINTEGRASIAN BUDAYA MELAYU DALAM PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KOLOID UNTUK PENINGKATAN PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK

THE DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA BASED POWTOON ON THE SUBJECT OF HYDROCARBON AT SECOND GRADE SENIOR HIGH SCHOOL

DEVELOPMENT OF THE LEARNING MEDIA CHEMISTRY USING BY PREZI ON SUBJECT OF THE ATOMIC STRUCTURE

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

THE DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA BASED POWTOON ON THE SUBJECT OF COLLOID AT SMA/MA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERUPA HANDOUT YANG DILENGKAPI GLOSARIUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA BASED ON VISUAL BASIC 6.0 ON THE TOPIC RATE OF REACTION IN CLASS XI OF SMA/EQUIVALENT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

Kata Kunci : LKS scaffolding, sumber pembelajaran, faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi, kelayakan

ANALISIS MATERI AJAR IPA KIMIA SMP/MTs BERDASARKAN KURIKULUM 2013

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS MIND MAPPING PADA MATERI LAJU REAKSI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF SISWA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI SETS PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF MAKANAN

MEDIA DEVELOPMENT BASED LEARNING STUDENT LECTORA INSPIREAS MULTIMEDIA INTERACTIVE DISCUSSION ON COST OF CHEMICAL BONDING IN SMA / EQUALS

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat

DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA BASED ON LECTORA INSPIRE ON THE TOPIC OF REACTION RATE IN SMA/MA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI LITERASI SAINS PADA SUBMATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI GARIS DAN SUDUT KELAS VII

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp , May 2013

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI HIMPUNAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMPN 23 PADANG

Ermei Hijjah Handayani*, Elva Yasmi Amran**, Rini***

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) SEBAGAI BAHAN AJAR PENDUKUNG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATERI REKONSILIASI BANK

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT 2 BERBASIS PEMECAHAN MASALAH. Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO

PENGEMBANGAN KIT PRAKTIKUM DAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA SMA

STUDENT WORKSHEET DEVELOPMENT IN DIGESTION SYSTEM CONTENT FOR GRADE VIII JUNIOR HIGH SCHOOL WITH SCIENTIFIC APPROACH

PENGEMBANGAN MODUL YANG DILENGKAPI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI

PENGEMBANGAN MODUL DILENGKAPI MIND MAP DAN GLOSARIUM PADA MATERI PELAJARAN BIOLOGI UNTUK SISWA KELAS X SMAN 12 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN UNTUK SMA

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

Laily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERISISTEM EKSKRESI UNTUK SMA

PENGEMBANGAN CHEMISTRY ELECTRONIC MODULE MATERI LARUTAN ASAM BASA KELAS XI SMA/MA

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK DENGAN MENGGUNAKAN PHP-MySQL PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI UNTUK SMA KELAS XI

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LECTORA INSPIRE PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR UNTUK KELAS X SMA/MA

PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH MATERI GEOMETRI NON EUCLIDES UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS VII SMP Oleh:

DEVELOPMENT OF ONLINE-LEARNING PLAN BASED ON LEARNING MANAGEMENT SYSTEM ON MATERIAL MOMENTUM AND IMPULSE CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LAJU REAKSI DAN KESETIMBANGAN KIMIA

PENGEMBANGAN COMPACT DISK (CD) INTERAKTIF MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI KUBUS UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTs

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA SISWA UNTUK MENGASES KETERAMPILAN PROSES DALAM PRAKTIKUM SENYAWA POLAR DAN NON POLAR KELAS X SMA

PENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI DENGAN TEKA-TEKI SILANG PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI DI MAN 1 MUARA BUNGO

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS WEB PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA N 2 PADANG

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

E-journal Prodi Edisi 1

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI PECAHAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V MIN KORONG GADANG KECAMATAN KURANJI.

PENGEMBANGAN RPP DAN LKPD MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA MATERI PRISMA DAN LIMAS KELAS VIII SMP

Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol VI, No. 12, Oktober 2015 ISSN

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR MENGGUNAKAN APLIKASI MOVIE MAKER PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK KELAS VII SMP

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, maka desain dari penelitian ini adalah penelitian pengembangan

DEVELOPMENT OF INTERACTIVE LEARNING MEDIA BASED ON AUTOPLAY MEDIA STUDIO 8 ON THE TOPIC ACID BASE IN CLASSS XI OF SMA/MA

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

PRAKTIKALITAS PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS XI SMAN 3 PADANG ARTIKEL E-JURNAL

PENGEMBANGAN BUKU AJAR AKUNTANSI KAS BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN KELAS XI DI SMK NEGERI SE SURABAYA

Program studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

PENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK KELAS XI SMA E JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM PROTISTA UNTUK SISWA SMA E JURNAL RINI SANDIKA NIM.

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK BERBASIS KOMPUTER MENGGUNAKAN PROGRAM PHP MySQL PADA MATERI POKOK KESETIMBANGAN KIMIA SMA KELAS XI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

Julia Putriani *), Anny Sovia **), Lucky Heriyanti Jufri **) ABSTRACT

Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA SMP/MTS Berbasis Contextual Teaching And Learning (Studi pada Materi Pokok Asam, Basa, dan Garam)

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA GUIDED DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

Transkripsi:

1 DEVELOPMENT OF STUDENT ACTIVITY SHEET BASED CONCEPT HIERARCHY ON REACTION RATE SUBJECT CHEMISTRY LESSON OF SMA Deska Kusagita*, Erviyenni**, Johni Azmi*** Email: deskakusagita2@gmail.com, Erviyenni@gmail.com, johniazmi29@gmail.com Phone: +6282288385345 Study Program of Chemical Education Faculty of Teacher Training and Education University of Riau Abstract: The objective of this research was to develop the student s activity paper on the subject of reaction rate. The type of this research was reserach and development (R & D) with the 4-D development model which include Define, Design, Develop, and Disseminate. This research was to develop phase and be continue with a definite tryout. This research was conducted in FKIP Riau University. The object of this research was the students activity paper based on the concept hierarchy. The data analysis technique used for this research was descriptive statistic descriptive. The descriptive analysis done by calculated the percentage of validation value. The average score of valuation to four expediency aspect of student s activity sheet by validator s team, such as the content properness, the language properness, course and the graphical has expediency value continued is 86.88%, 91.25%, 81.25% and 85.93%. Thus, the average score totality of student s activity paper based on the problem solving subject of salt hydrolysis is 90% which is in valid criteria, means that the LKPD Developed is proper to be use. Whereas percentage response of student or collegian is 93% to LKPD with positive criteria. Key Words: Student Activity Sheet, Concept Hierarchy, and Reaction Rate

2 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK BERBASIS HIERARKI KONSEP PADA MATA PELAJARAN KIMIA SMA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI Deska Kusagita*, Erviyenni**, Johni Azmi*** Email: deskakusagita2@gmail.com, Erviyenni@gmail.com, johniazmi29@gmail.com No. Hp: +6282288385345 Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstrak: Penelitian bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kegiatan Peserta Didik berbasis Hierarki konsep pada pokok bahasan Laju Reaksi. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development, R & D) dengan model pengembangan 4-D yang meliputi Definition (Pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan), dan Disseminate (Penyebaran). Penelitian ini baru dilakukan sampai tahap pengembangan dan diikuti uji coba terbatas. Penelitian dilaksanakan di FKIP Universitas Riau. Objek penelitian adalah LKPD berbasis Hierarki Konsep. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis statistik deskriptif, yaitu dengan cara menghitung persentase nilai validasi. Skor ratarata penilaian keempat aspek kelayakan LKPD oleh tim validator, yaitu kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafisan berturut-turut memiliki nilai kelayakan 86.88%, 91.25%, 81.25% dan 85.93%. Jadi, skor rata-rata keseluruhan validasi LKPD Hidrolisis Garam berbasis Hierarki Konsep adalah 90% dengan kategori kelayakan valid, artinya LKPD yang dikembangkan (LKPD Developed) layak digunakan. Sedangkan persentase respon peserta didik/mahasiswa terhadap LKPD adalah 93% yang berada pada kriteria positif. Kata Kunci: Lembar Kegiatan Peserta Didik, Hierarki Konsep, dan Laju Reaksi.

3 PENDAHULUAN Pembelajaran dalam dunia pendidikan merupakan proses interaktif peserta didik, pendidik dan materi pelajaran. Peserta didik diharapkan dapat memahami materi pelajaran yang disampaikan pendidik setelah proses pembelajaran berlangsung sehingga indikator dan tujuan pembelajaran tercapai (Mulyasa, 2005). Kurikulum 2013 menekankan peserta didik menemukan sendiri konsep dari suatu pembelajaran dan dapat dilakukan dengan pendekatan scientific. Kriteria dari pendekatan ini diantaranya adalah pembelajaran berbasis fakta, mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis dan analisis, tepat dalam megidentifikasi, memecahkan masalah dan dapat menginspirasi peserta didik berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. Pembelajaran bukan hanya sekedar transfer pengetahuan tetapi juga memfasilitasi peserta didik untuk terlibat aktif selama proses pembelajaran. Guru dapat memfasilitasi peserta didik dalam proses pembelajaran dengan menggunakan LKPD yang tepat. Penggunaan LKPD dalam pembelajaran dapat mendorong peserta didik untuk mengolah sendiri bahan yang dipelajari atau bersama dengan temannya dalam suatu bentuk diskusi kelompok. LKPD juga dapat memberikan kesempatan penuh kepada peserta didik untuk mengungkapkan kemampuan dan keterampilan untuk berbuat sendiri dalam mengembangkan proses berpikirnya melalui mencari dan menalar. Berdasarkan pengamatan peneliti, beberapa guru masih kesulitan membuat LKPD yang dapat membangun pemahaman konsep peserta didik. LKPD untuk materi laju reaksi yang digunakan belum tersusun secara hierarki dan tidak memiliki tahapan belajar yang jelas, hal ini tentu membuat peserta didik kesulitan dalam memahami materi pembelajaran. LKPD penerbit yang dijumpai belum sesuai dengan struktur LKPD dari depdiknas (2008). LKPD penerbit hanya dilengkapi dengan tugas-tugas yang harus dikerjakan peserta didik dan tidak memiliki informasi pendukung yang cukup. Keterbatasan LKPD tentunya akan berpengaruh pada kualitas pembelajaran, dikarenakan bahan ajar merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan proses pembelajaran, khususnya kimia. Kimia merupakan ilmu yang mempelajari struktur materi, sifat-sifat materi, perubahan suatu materi menjadi materi lain serta energi yang menyertai perubahan materi. Tsaparlis (2003) menyatakan bahwa kimia merupakan salah satu ilmu yang masih dianggap sulit oleh peserta didik. Pembelajaran kimia tidak hanya menuntut peserta didik untuk mengetahui materi pelajaran, tetapi peserta didik juga dituntut untuk mengaitkan, dan mengaplikasikan materi yang telah dikuasai ke dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pokok bahasan kimia yang dipelajari di kelas XI MIA adalah laju reaksi, yang merupakan pokok bahasan bersifat hafalan, hitungan, percobaan dan dibutuhkan pemahaman konsep. Konsep merupakan definisi, identifikasi, klasifikasi dan ciri-ciri khusus. Pemahaman terhadap suatu konsep adalah hal penting dan mutlak bagi peserta didik dalam proses pembelajaran materi laju reaksi hal ini dikarenakan setelah dilakukan analisis pada materi laju reaksi didapatkan bahwa pada pokok bahasan tersebut terdapat banyak konsep materi yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Pemahaman konsep yang benar adalah landasan yang memungkinkan untuk

4 lebih menguasai konsep-konsep lain yang saling berhubungan atau konsep yang lebih kompleks. Hierarki konsep adalah susunan keterampilan intelek dari sederhana ke kompleks yang menunjukkan seperangkat prasyarat bagi setiap kapabilitas yang akan dipelajari (Gedler, 1991). Hierarki konsep dapat dijadikan dasar untuk memberikan pelajaran dengan cara yang sistematis dan efektif dimana pada setiap topik dapat dianalisis tentang prasyarat-prasyarat sehingga diperoleh urutan jenjang yang harus dilalui agar keseluruhan konsep itu dipahami. Hierarki konsep memiliki lima tahapan belajar yang berurutan yaitu belajar diskriminasi, belajar konsep kongkrit, belajar definisi, belajar aturan dan belajar tingkat tinggi. Hierarki konsep dapat diaplikasikan ke dalam bahan ajar yaitu LKPD. Dengan adanya LKPD berbasis hierarki konsep diharapkan peserta didik dapat mengkonstruksi pemahaman konsep kimia khususnya pada materi laju reaksi secara berjenjang atau hierarki dengan efektif dan sistematis dan sesuai dengan kurikulum 2013. Penelitian terdahulu berkaitan dengan pengembangan LKPD berbasis hierarki konsep adalah penelitian yang dilakukan oleh Dian Wijayanti dkk (2015) pada sub materi pereaksi pembatas yang menghasilkan LKPD yang layak digunakan dengan persentase kelayakan pada konstruksi, isi dan kebahasaan berturut-turut yaitu 66,67%, 84%, 76% sehingga layak digunakan sebagai bahan ajar kimia SMA. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka penulis tertarik melakukan penelitian mengenai pengembangan LKPD pada mata pelajaran kimia, yaitu Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik Berbasis Hierarki Konsep Pada Mata Pelajaran Kimia SMA Pokok Bahasan Laju Reaksi. METODE PENELITIAN Penelitian meliputi validasi dan uji coba terbatas LKPD. Validasi LKPD dilaksanakan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Riau, SMAN 2 Pekanbaru dan SMAN PLUS Provinsi Riau mulai pada bulan Mei-September 2016. Sedangkan uji coba terbatas LKPD dilaksanakan di SMAN 4 Pekanbaru dan SMAN 2 Pekanbaru pada bulan Oktober 2016. Rancangan penelitian menggunakan desain penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan model prosedural. Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif yang menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk (Punaji Setyosari, 2012). Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis problem solving ini dikembangkan dengan menggunakan model pengembangan 4-D. Model pengembangan 4-D memiliki empat tahapan yaitu Define (Pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan), dan Disseminate (Penyebaran) (Trianto, 2012). Penelitian ini baru dilakukan sampai tahap pengembangan dan diikuti uji coba terbatas. Langkahlangkah penelitian yang dilakukan untuk menghasilkan produk LKPD sebagai berikut:

5 Gambar 1. Alur Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta didik (LKPD) (Trianto, 2012) Objek penelitian adalah Lembar Kegiatan Peserta Didik berbasis Hierarki Konsep pada pokok bahasan Laju Reaksi. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penilaian adalah lembar validasi LKPD dan angket tanggapan peserta didik. Lembar validasi LKPD berfungsi sebagai instrumen penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kriteria kevalidan LKPD yang sedang dikembangkan oleh peneliti sedangkan angket bertujuan untuk mengetahui respon dan kualitas LKPD setelah diuji cobakan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan melakukan validasi terhadap LKPD kepada empat orang validator. LKPD yang sudah valid kemudiaan diuji cobakan. Hasil dari validator dan uji coba terbatas akan menjadi data yang diolah oleh peneliti sehingga didapatkan hasil analisis data. Teknik analisis data digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yakni dengan cara menghitung rata-rata dari setiap aspek penilaian yang terdapat pada masing-masing aspek pada lembar validasi LKPD berbasis hierarki konsep pada pokok bahasan laju reaksi. Setelah jumlah data dari validator didapatkan, langkah selanjutnya adalah menentukan persentase penilaian Validator. Rumus yang digunakan untuk menentukan kategori rata-rata dari setiap aspek yang terdapat pada lembar validasi yaitu komponen kelayakan isi yang terdiri dari 8 aspek, kebahasaan 6 aspek, sajian 4 aspek dan kegrafisan 4 aspek yaitu sebagai berikut: Tingkat kelayakan produk hasil penelitian pengembangan diidentikkan dengan persentase skor. Semakin besar persentase skor hasil analisis data, maka semakin baik tingkat kelayakan produk hasil penelitian pengembangan LKPD. Kriteria tingkat

6 kelayakan analisis persentase produk hasil pengembangan perangkat pembelajaran disajikan dalam Tabel 1 berikut. Tabel 1. Kriteria Kelayakan Analisis Persentase Persentase (%) 80,00 100 60,00 79,99 50,00 59,99 0-49,99 Keterangan Baik/Valid/Layak Cukup Baik/Cukup Valid/Cukup Layak Kurang Baik/Kurang Valid/Kurang Layak Tidak Baik (Diganti) (Riduwan, 2012). Lembar tanggapan peserta didik disusun berdasarkan skala Guttman, dimana skala ini hanya memiliki dua interval, yaitu setuju dan tidak setuju atau ya dan tidak. Jawaban positif diberi nilai 1 dan 0 untuk jawaban negatif. Kriteria respon/tanggapan yang digunakan seperti pada Tabel 2 berikut. Tabel 3.2 Kriteria Tanggapan Peserta Didik Persentase Keterangan 85 % Positif 70% Cukup Positif 50% Kurang Positif <50% Tidak Positif (Yuni, 2010) HASIL DAN PEMBAHASAN Produk yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini adalah Lembar Kegiatan Peserta Didik berbasis Hierarki Konsep pada pokok bahasan Laju Reaksi. Tahap-tahap penelitian pengembangan LKPD meliputi tahap pendefinisian (Define), tahap perancangan (Design) dan tahap pengembangan (Develop). Tahap Define meliputi 3 langkah pokok, yaitu analisis ujung depan, analisis peserta didik, dan analisis tugas. Hasil analisis ujung depan yaitu masih terbatasnya Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) yang dapat memfasilitasi peserta didik dalam memahami konsep Laju Reaksi. Sedangkan analisis peserta didik menunjukkan bahwa peserta didik atau pengguna produk LKPD Laju Reaksi adalah peserta didik kelas XI IPA SMA/MA yang memiliki rentang usia 16-17 tahun. Analisis tugas menghasilkan beberapa analisis, diantaranya analisis struktur isi, analisis konsep, analisis prosedural, analisis pemrosesan informasi, dan perumusan tujuan pembelajaran. Tahap Design menghasilkan rancangan awal LKPD dan lembar validasi LKPD. Rancangan LKPD yang dikembangkan memuat struktur LKPD sesuai dengan Panduan Pengembangan Bahan Ajar (Depdiknas, 2008) yang meliputi judul LKPD, petunjuk LKPD, materi LKPD, dan penulisan kunci jawaban LKPD (LKPD panduan guru). Tahap Develop menghasilkan rancangan LKPD, yaitu Lembar Kegiatan Peserta Didik berbasis Hierarki Konsep pada pokok bahasan Laju Reaksi. Produk rancangan awal LKPD dikonsultasikan kepada dosen pembimbing agar mendapat masukan untuk pengembangan dan perbaikan LKPD sebelum dilakukan validasi. Validasi LKPD

7 bertujuan untuk mengetahui kelayakan LKPD yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Validasi LKPD dilakukan oleh 4 orang validator, Validasi LKPD meliputi 4 aspek, yaitu aspek kelayakan isi, kebahasaan, penyajian dan kegrafisan. Aspek Kelayakan Isi Berdasarkan hasil analisis data didapatkan hasil validasi pengembangan LKPD berbasis hierarki konsep pada aspek kelayakan isi materi laju reaksi disajikan pada Tabel 3. berikut. 1 Kesesuaian LKPD dengan Kompetensi Dasar 2 Kesesuaian LKPD dengan kebutuhan peserta didik dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan belajar konsep laju reaksi dengan baik 3 Kesesuaian LKPD dengan substansi materi laju reaksi 4 LKPD dapat mengarahkan peserta didik untuk membangun konsep 5 Manfaat LKPD untuk menambah wawasan pengetahuan 6 Kesesuain LKPD dengan nilai moral dan nilai-nilai sosial 7 LKPD memiliki kegiatan yang memungkinkan peserta didik untuk aktif (bertanya dan mengungkapkan pendapat) dalam kegiatan pembelajaran 8 Pertanyaan-pertanyaan Dalam LKPD membantu mengurutkan materi laju reaksi secara hierarki konsep (sederhana ke kompleks) 9 Kesesuaian LKPD dengan tahap belajar diskriminasi (5 tahapan dalam hierarki konsep) 1 2 3 4 Tabel 3.Hasil Validasi Draft 2 pada Aspek Kelayakan Isi No Komponen yang Diamati Skor Validator Ratarata Nilai Kelayakan (%) Kategori 4 4 4 4 4.00 100.00 Valid 4 4 3 4 3.75 93.75 Valid 4 4 4 4 4.00 100.00 Valid 3 4 3 4 3.50 87.50 Valid 4 4 3 3 3.50 87.50 Valid 3 4 3 3 3.25 81.25 Valid 4 4 3 4 3.75 93.75 Valid 3 3 3 4 3.25 81.25 Valid 3 4 3 4 3.50 87.50 Valid

8 10 Kesesuaian LKPD dengan tahap belajar konsep konsep kongkrit (5 tahapan dalam hierarki konsep) 11 Kesesuaian LKPD dengan tahap onsep definisi (5 tahapan dalam hierarki konsep) 12 Kesesuaian LKPD dengan tahap belajar kaidah (5 tahapan dalam hierarki konsep) 13 Kesesuaian LKPD dengan tahap belajar aruran tingkat tinggi (5 tahapan dalam hierarki konsep) 3 3 3 4 3.25 81.25 Valid 3 4 3 4 3.50 87.50 Valid 3 4 3 4 3.50 87.50 Valid 3 3 3 4 3.25 81.25 Valid rata rata 3 3.53 3.15 3.84 3.48 86.88 Valid Aspek Kelayakan Kebahasaan Hasil validasi pengembangan LKPD berbasis hierarki konsep pada materi laju reaksi aspek kebahasaan disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Validasi Draft 2 pada Aspek Kebahasaan No Komponen yang Diamati 1 LKPD dapat dipahami dengan baik 2 LKPD memiliki informasi Yang jelas 3 Kesesuaian LKPD dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baku 4 LKPD konsistan dalam penggunaan istilah Skor Validator 1 2 3 4 Rata rata Nilai Kelayakan (%) Kategori 3 4 3 3 3.25 81.25 Valid 4 4 3 4 3.75 93.75 Valid 4 4 4 3 3.75 93.75 Valid 3 4 4 4 3.75 93.75 Valid 5 LKPD menggunakan 4 4 3 4 3.75 93.75 Valid bahasa sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik rata rata 3.6 4 3.4 3 3.65 91.25 Valid

9 Hasil validasi LKPD pada aspek kebahasaan menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelayakan kebahasaan yaitu 91.25% dan termasuk kategori valid. Aspek Kelayakan Sajian Hasil validasi pengembangan LKPD berbasis hierarki konsep pada materi laju reaksi aspek sajian disajikan pada Tabel 4.8. Tabel 5. Hasil Validasi Draft 2 Pada Aspek Sajian No Skor Validator Komponen yang Diamati 1 LKPD memiliki tjuan kegiatan yang jelas 2 LKPD memiliki struktur yang lengkap (judul, petnjuk belajar/ petunjuk peserta didik, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah langkah kerja, penilaian) 3 LKPD sudah memiliki sistematika yang runut 1 2 3 4 Rata rata Nilai Kelayakan (%) Kategori 4 4 4 4 4.00 100.00 Valid 4 4 3 4 3.75 93.75 Valid 3 4 4 4 3.75 93.75 Valid 4 LKPD dapat 3 4 3 3 3.25 81.25 Valid memotivasi peserta didik dalam\ belajar dan memecahkan masalah rata rata 3.5 4.00 3.5 3.7 3.68 92.18 Valid 5 Hasil validasi LKPD pada aspek sajian yang disajikan pada Tabel 5 menunjukkan bahwa hasil rata-rata kelayakan pada aspek kelayakan sajian sebesar 92.18% dengan kategori valid.

10 Aspek Kelayakan Kegrafisan Berdasarkan hasil analisis data didapatkan hasil validasi pengembangan LKPD berbasis hierarki konsep pada materi laju reaksi aspek kegrafisan disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil Validasi Draft 2 pada Aspek Kegrafisan No Komponen yang Diamati 1 LKPD menggunakan Jenis dan ukuran huruf Yang baik dan menarik 2 LKPD memiliki lay out /tata letak yang menarik 3 LKPD memiliki ilustrasi/gambar/foto yang baik dan berhubungan dengan konsep 4 LKPD memiliki desain tampilan yang menarik Skor Validator 1 2 3 4 Rata -rata Nilai Kelayakan (%) Kategori 3 3 4 3 3.25 81.25 Valid 3 4 4 3 3.50 87.50 Valid 3 3 4 4 3.50 87.50 Valid 3 4 4 3 3.50 87.50 Valid rata rata 3 3.5 4.00 3.25 3.43 85.93 Valid Tabel hasil validasi LKPD pada aspek kegrafisan menunjukkan bahwa tiap komponen masuk ke dalam kategori valid dengan rata-rata nilai kelayakan yaitu 85.93%. Tabel 7. Rekap Nilai Validasi Tiap Aspek Aspek Kelayakan Skor Validator 1 2 3 4 Jumlah Skor Skor Maksimum Nilai Kelayakan (%) Kategori Isi 3.8 3.53 3.15 3.84 14.23 16 88.93 Valid Bahasa 3.6 4.00 3.4 3.6 14.6 16 91.25 Valid Sajian 3.5 4.00 3.5 3.75 14.75 16 92.18 Valid Kegrafisan 3 3.5 4.00 3.25 13.75 16 85.93 Valid Rata-rata 3.5 3.75 3.51 3.61 14.37 16 89.81 Valid Rata-rata keseluruhan 3.6 Berdasarkan rekap skor rata-rata penilaian keempat aspek kelayakan LKPD pada Tabel 7, maka dapat dibuat diagram batang skor rata-rata penilaian dari 4 validator mengenai aspek kelayakan LKPD yaitu kelayakan isi, kebahasaan, penyajian dan kegrafisan seperti Gambar 2 berikut.

11 Gambar 2. Grafik Nilai Rata-rata Hasil Validasi Tiap Aspek terhadap Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Pokok Bahasan Laju Reaksi SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, analisa pengolahan data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik berbasis Hierarki Konsep yang dihasilkan telah melalui proses validasi dan dinyatakan memenuhi aspek kelayakan isi, kebahasaan, sajian dan kegrafisan dengan persentase kelayakan berturut-turut 86,88%, 91,25%, 92,18% dan 85,93% serta dapat dinyatakan bahwa LKPD yang dikembangkan valid. Rekomendasi Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) dikatakan berhasil apabila valid dan reliabel. Sedangkan LKPD yang dikembangkan ini baru melalui tahap validitas untuk menguji kevalidan LKPD dan uji coba terbatas untuk melihat kepraktisan dari LKPD yang dirancang. Sebaiknya LKPD ini perlu diuji lebih lanjut (uji coba skala besar) untuk mengetahui tingkat reliabilitasnya agar LKPD dapat digunakan secara umum. Oleh karena itu, penulis mengharapkan agar LKPD yang dikembangkan ini dilanjutkan dengan penelitian pada tahap uji coba produk, revisi produk, dan uji coba lapangan untuk mendapatkan nilai reliabilitasnya agar dapat ditentukan apakah LKPD ini layak digunakan disekolah secara massal atau tidak. DAFTAR PUSTAKA Amin Suyitno. 2007. Pemilihan Model-Model Pembelajaran dan Penerapannya di Sekolah. Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan-Depag. Jakarta Depdiknas. 2008. Pengembangan Bahan Ajar. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

12 Endang Widjajanti. 2008. Pelatihan Penyusunan LKS Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bagi Guru SMK/MAK. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Yogyakarta Gredler, M.E.B. 1991. Belajar dan Membelajarkan. Diterjemahkan oleh Munandir. Rajawali Press. Jakarta Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung Nasution. 2011. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta Punaji Setyosari. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Kencana. Jakarta. Riduwan. 2012. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Alfabeta. Bandung. Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam KTSP. Bumi Aksara. Jakarta Tsaparlis, G. 2003. Globalisation in Chemistry Education Research an Practice. Journal of Chemistry Education, 4(1): 3 10 Yuni Yamasari. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Materi Berbasis ICT yang Berkualitas. Seminar Nasional Pascasarjana X-ITS ISBN No. 979-545-0270-1. FMIPA UNESA. Surabaya

13