dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduk yang hidup dengan perilaku dan satunya dilaksanakan melalui pencegahan dan pemberantasan penyakit

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mandi, handuk, sisir haruslah dihindari (Depkes, 2002).

BAB I LATAR BELAKANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. tubuh dari pengaruh lingkungan hidup. Organ ini merupakan alat tubuh

I. PENDAHULUAN. Skabies adalah penyakit menular disebabkan infestasi dan sensitasi Sarcoptes

DAFTAR ISI. xii. ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga xii. Tesis WA RINA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kelembaban tinggi. Pedikulosis kapitis merupakan infestasi kutu kepala Pediculus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dari lingkungan baru inilah sifat dan perilaku manusia terbentuk dengan sendirinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit kulit banyak di jumpai di Indonesia, hal ini disebabkan karena

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Buol termasuk di Kecamatan Biau Kabupaten Buol Ibu Kota

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. sehat,tidak bau, tidak menyebarkan kotoran atau menyebabkan penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi. Berbagai program telah dilaksanakan oleh pemerintah guna menurunkan

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh tungau yaitu Sarcoptes scabiei yang berada di liang bawah

PERBEDAAN PERSONAL HYGIENE PADA SISWA REMAJA MONDOK DAN YANG PULANG KE RUMAH DI MADRASAH ALIYAH HASAN MUNADI DESA BANGGLE BEJI PASURUAN TAHUN 2015

BAB 1 : PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Pembangunan

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

BAB 1 : PEMBAHASAN. penelitian ini menggunakan desain penelitian case control study sehingga kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. dan berat dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya (Golant dikutip

Nanda Intan Windi Hapsari Fakultas Kesehatan, Universitas Dian Nuswantoro Semarang, 2014 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan pesantren yang memberikan pendidikan dan pengajaran agama Islam dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat. kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (DepKes RI, 2009).

Lili Sarfiah Harahap 1, Indra Chahaya 2 dan wirsal Hasan 2

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Saat ini penduduk dunia yang tinggal di perkotaan bertambah banyak. Pada

PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES PADA SANTRI WUSTHO (SMP) DI PESANTREN AL-FALAH BANJARBARU

BAB 1 : PENDAHULUAN. Pediculosis humanus capitis (kutu) adalah salah satu ektoparasit penghisap

BAB I PENDAHULUAN. Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisa

BAB 1 PENDAHULUAN. sensitisasi ektoparasit yaitu Sarcoptes scabiei varietas hominis. Skabies dalam

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Kakimantan Tengah, Kalimantan selatan, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo

Hubungan Personal Higiene dengan Kejadian Skabies pada Santri Pondok Pesantren Al Falah Putera Kecamatan Liang Anggang Tahun 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. (Heukelbach et al. 2006). Skabies terjadi pada kedua jenis kelamin, di segala usia,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia beriklim tropis (Utomo, 2004). Iklim tersebut dapat mempermudah

BAB I PENDAHULUAN. M. Federspiel, salah seorang pengkaji ke-islaman di Indonesia, menjelang

PENGARUH SIKAP TENTANG KEBERSIHAN DIRI TERHADAP TIMBULNYA SKABIES ( GUDIK ) PADA SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN AL-MUAYYAD SURAKARTA

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 2, Juni 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah hak asasi bagi setiap makhluk hidup baik fisik maupun mental.

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajad Sarjana S-1 KEPERAWATAN. Diajukan Oleh : NURMA RAHMAWATI J

BAB I PENDAHULUAN. pesantren. Istilah pondok, mungkin berasal dari kata funduk, dari bahasa Arab

gatal-gatal (Yulianus, 2005). Walaupun tidak sampai membahayakan jiwa, penyakit skabies perlu mendapatkan perhatian karena tingkat penularannya yang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan menurut UU No. 23 Tahun 1992 adalah keadaan sejahtera dari

BAB I PENDAHULUAN prevalensi scabies di Indonesia sebesar 5,60-12,95 % dan scabies

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN CIPASUNG KABUPATEN TASIKMALAYA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN SKABIES DI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR PEKANBARU

REFERENSI SKRIPSI. Oleh : YUDHA PRAWIRA MANDALA WIJAYA No.BP

PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN SKABIES DI KAMAR PADAT DAN KAMAR TIDAK PADATDI PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM PPMI ASSALAAM SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Hominis (kutu mite yang membuat gatal). Tungau ini dapat menjalani seluruh

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan karena akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara manusia dengan lingkungan. Terutama

FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEJADIAN DERMATITIS PADA SANTRI DI PESANTREN MODERN AL MUKHLISHIN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2014

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN HIGIENE PERSEORANGAN DENGAN KEJADIAN SKABIES DI RUTAN CABANG SIBUHUAN KABUPATEN PADANG LAWAS TAHUN 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok, umumnya murid-murid sekolah. Asrama biasanya merupakan sebuah

ABSTRACT. Key words: scabies, environment, behavior ABSTRAK

PENGARUH SANITASI LINGKUNGAN DAN PERILAKU SEHAT SANTRI TERHADAP KEJADIAN SKABIES DI PONDOK PESANTREN KABUPATEN PASURUAN JAWA TIMUR.

DAFTAR PUSTAKA. Boediardja, A. S., dkk., Infeksi Kulit Pada Anak dan Bayi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Indonetion University

GAMBARAN KONDISI SANITASI LINGKUNGANDAN PERILAKU SANTRI TERKAIT PENYAKIT SKABIES (STUDI DI PONDOK PESANTREN DARUSSALAM BANYUWANGI)

BAB 1 PENDAHULUAN. pada kulit yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Predileksi awal penyakit

BAB I PENDAHULUAN. yang setinggi-tingginya. Masyarakat diharapkan mampu berperan sebagai pelaku

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh mikroorganisme termasuk common cold, faringitis (radang

HUBUNGAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN SANITASI LAPAS TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT HERPES DI LAPAS WANITA KELAS II A SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Sanitasi adalah usaha pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan fisik manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERILAKU SANTRI DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT SKABIES DI PONDOK PESANTREN ULUMU QUR AN STABAT

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN RINGKASAN. A. Kesimpulan. Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini antara lain:

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (2005) kematian balita disebabkan oleh Infeksi Saluran

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh perhatian dari dokter (medical provider) untuk menegakkan diagnosis

Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian. ( Informed Concent ) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Skabies pada Santri di

HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SCABIES PADA SANTRI PUTRA DAN PUTRI DI PONDOK PESANTREN AN-NUR NGRUKEM SEWON BANTUL YOGYAKARTA

POTENSI SANTRI DALAM PELAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA PONDOK PESANTREN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Siti Nor Ismihayati 1, Pawiono 1, Suparyanto 1

BAB I PENDAHULUAN. di kenal oleh masyarakat. Tuberkulosis disebabkan oleh Mycobacterium

Hubungan Kebersihan Perorangan dan Kondisi Fisik Air dengan Kejadian Scabies di Desa Wombo Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala

INFORMED CONSENT PENELITIAN. Pemberian informasi dan persetujuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. rumah responden beralaskan tanah. Hasil wawancara awal, 364

HUBUNGAN PENGETAHUAN SANTRIWATI TENTANG PENYAKIT SKABIES DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT SKABIES DI PONDOK PESANTREN

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium leprae, ditemukan pertama kali oleh sarjana dari Norwegia GH

ANALISIS FAKTOR RISIKO SCABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL HIKMAH DESA KEBONAGUNG KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA HYGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN SCABIES DI PONDOK PESANTREN ROUDLOTUL MUTTAQIN MIJEN SEMARANG TAHUN 2013

BAB 1 : PENDAHULUAN. fenomena penyakit yang terjadi pada sebuah kelompok masyarakat, yang berhubungan,

I. PENDAHULUAN. serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan (Siregar, 2004). Penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia, menurut WHO 9 (sembilan) juta orang penduduk dunia setiap tahunnya

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kondisi ekonomi menengah kebawah. Skabies disebabkan oleh parasit Sarcoptes

HUBUNGAN ANTARA KEBERSIHAN DIRI DAN LAMA TINGGAL DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES DI PON-PES AL- HAMDULILLAH REMBANG

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan. Dalam kehidupan sehari-hari personal hygiene merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN KEBERSIHAN DIRI SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN X JOMBANG

I. PENDAHULUAN. Personal hygiene adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara

BAB I PENDAHULUAN. TB (Mycobacterium Tuberculosis) (Depkes RI, 2011). Mycobacrterium tuberculosis

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah meningkatkan kesehatan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat,bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduk yang hidup dengan perilaku dan lingkungan yang sehat.upaya perbaikan dalam bidang kesehatan masyarakat salah satunya dilaksanakan melalui pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.program pemberantasan penyakit menular bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit, menurunkan angka kesakitan dan angka kematian sehingga tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat (Depkes, 2004) Paradigma sehat menjadi orientasi baru dalam pembangunan kesehatan di dunia termasuk Indonesia. Perumusan visi Indonesia sehat 2010,melalui empat strategi pembangunan kesehatan merupakan wujud dari perubahan paradigma yang kita anut.paradigma sehat adalah upaya pembangunan kesehatan berorientasi kepada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan penduduk sehat dan bukan hanya penyembuhan pada orang sakit.kebijaksanaan pembangunan akan lebih ditekankan pada upaya promotif dan preventif dengan meningkatkan, memelihara, melindungi orang sehat agar menjadi lebih sehat dan produktif serta tidak jatuh sakit, sedangkan yang sakit dapat pula segera disembuhkan agar menjadi sehat (Depkes RI, 2004).

Menurut H.L.Blum (1974), dalam buku Soekidjo (2003) menjelaskan bahwa derajat kesehatan di pengaruhi oleh beberapa factor yaitu lingkungan, prilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Faktor lingkungan dan prilaku adalah merupakan factor yang mempunyai pengaruh paling besar yang merugikan kesehatan masyarakat, baik masyarakat di pedesaan maupun perkotaan yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat di bidang kesehatan dan ekonomi. Keadaan perumahan atau pemukiman adalah salah satu faktor menentukan keadaan hygiene dan sanitasi lingkungan, tempat tempat dimana hygiene dan sanitasi lingkungan diperbaiki, mortality dan morbidity menurun dan wabah berkurang dengan sendirinya, seperti yang dikemukakan WHO bahwa perumahan yang tidak cukup dan terlalu sempit mengakibatkan pula tingginya kejadian penyakit dalam masyarakat. Karena rumah terlalu sempit makan perpindahan (penularan) bibit penyakit dari manusia yang satu kemanusia yang lain akan lebih mudah terjadi (Entjang, 2000).

Pesantren atau Pondok Pesantren adalah sekolah Islam berasrama (Islamic boarding school) dan pendidikan umum yang persentase ajarannya lebih banyak ilmu-ilmu pendidikan agama Islam daripada ilmu umum. Para pelajar pesantren disebut sebagai santri belajar pada sekolah ini, sekaligus tinggal pada asrama yang disediakan oleh pesantren. Selama tinggal berpisah dengan orang tua maka santri akan tinggal bersama-sama dengan teman-teman dalam satu asrama, kehidupan berkelompok yang akan dijalani dengan berbagai macam karakteristik para santri dan dalam kehidupan berkelompok masalah yang dihadapi adalah pemeliharaan kebersihan, yaitu kebersihan kulit, kebersihan tangan dan kuku, kebersihan genitalia, kebersihan lingkungan dan kebersihan pakaian (Badri, 2008). Perilaku hidup bersih dan sehat terutama kebersihan perseorangan di pondok pesantren pada umumnya kurang mendapatkan perhatian dari santri (Depkes, 2007). Faktanya, sebagian pesantren tumbuh dalam lingkungan yang kumuh, tempat mandi dan WC yang kotor, lingkungan yang lembab, dan sanitasi buruk (Badri, 2008). Ditambah lagi dengan perilaku tidak sehat, seperti menggantung pakaian di kamar, tidak membolehkan pakaian santri wanita dijemur di bawah terik matahari, dan saling bertukar pakai benda pribadi, seperti sisir dan handuk (Depkes, 2007) Tinggal bersama dengan sekelompok orang seperti di pesantren memang berisiko mudah tertular berbagai penyakit kulit, penularan terjadi bila kebersihan pribadi dan lingkungan tidak terjaga dengan baik. Hal inilah umumnya menjadi penyebab timbulnya penyakit skabies. Faktor yang mempengaruhi penularan penyakit skabies adalah, kebersihan perseorangan yang buruk,, perilaku yang tidak mendukung kesehatan, hunian yang padat, tinggal satu kamar, ditambah kebiasaan saling bertukar

pakaian, handuk, dan perlengkapan pribadi meningkatkan risiko penularan (Badri, 2008). Kejadian penyakit skabies disebuah pondok pesantren di jakarta mencapai 78,70%, dikabupaten Pasuruan kejadian penyakit skabies sebesar 66,70% (Depkes, 2000). Kejadian penyakit skabies tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kejadian penyakit skabies di negara berkembang yang hanya 6-27% atau prevalensi penyakit skabies di Indonesia sebesar 4,60-12,95% saja (Notobroto, 2005). Data yang diperoleh dari Poliklinik Pesantren Darel Hikmah tiap tahunnya angka kejadian penyakit scabies pada santri tetap terjadi dari tahun ke tahun (Ponpes, 2010). Terdapat kejadian penyakit scabies 86 kasus pada tahun 2008, dan 98 kasus pada tahun 2009, serta 115 kasus pada tahun 2010 dari 474 santri. 1.2.Perumusan Masalah Angka kejadian penyakit scabies yang meningkat dari tahun ketahun serta prilaku hidup bersih dan sehat terutama kebersihan perorangan dan sanitasi yang kurang bagus yang menyebabkan angka kesakitan maka perumusan masalah yang dapat dikembangkan adalah bagaimana hubungan personal hygiene santri terhadap kejadian penyakit kulit infeksi scabies pada Pesantren Darel Hikmah Kota Pekanbaru tahun 2011.

1.3.Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan personal hygiene santri dengan kejadian penyakit kulit infeksi scabies dan tinjauan sanitasi lingkungan Pondok Pesantren Darel Hikmah Kota Pekanbaru Tahun 2011. 1.3.2 Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui Hubungan kebersihan kulit santri dengan kejadian penyakit kulit infeksi skabies b. Untuk mengetahui Hubungan kebersihan tangan dan kuku santri dengan kejadian penyakit kulit infeksi skabies c. Untuk mengetahui Hubungan kebersihan genitalia santri dengan kejadian penyakit kulit infeksi skabies d. Untuk mengetahui Hubungan kebersihan pakaian santri dengan kejadian penyakit kulit infeksi scabies e. Untuk megetahui Hubungan kebersihan handuk santri dengan kejadian penyakit kulit infeksi scabies f. Untuk mengetahui Hubungan kebersihan tempat tidur dan sprei santri dengan kejadian penyakit kulit infeksi scabies g. Untuk mengetahui hubungan personal hygiene santri dengan kejadian penyakit kulit infeksi skabies h. Untuk mengetahui kelembaban asrama santri i. Untuk mengetahui ventilasi asrama santri j. Untuk mengetahui pencahayaan asrama santri

k. Untuk mengetahui kepadatan hunian asrama santri l. Untuk mengetahui sanitasi dasar pesantren

1.4. Manfaat Penelitian a.bagi Peneliti Dapat memberikan suatu masukan yang berkaitan dengan penyakit kulit infeksi seperti scabies dan meningkatkan pengetahuan terhadap pola pencegahan penyakit kulit infeksi b.bagi Santri Dapat menjadi masukan terhadap perbaikan kebiasaan hidup yang merugikan bagi kesehatan sehingga dapat menjaga kesehatan diri khususna yang berkaitan dengan penyakit kulit infeksi seperti scabies.