BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mean atau rata-rata dan standar deviasi dari masing-masing variabel

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Prastowo (2002), Seorang investor membeli dan mempertahankan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

Muhammad Syukri Hamdi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. laba per saham, dan beta akuntansi terhadap harga saham.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilihat dari nilai rata-rata (mean), maximum, dan minimum. Dalam penelitian ini,

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. tentang kondisi perusahaan yang diteliti meliputi rata-rata (mean), nilai maksimum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Statistik Deskriptif. Sumber : Data sekunder yang diolah, 2014

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Berdasarkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean),

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengambilan data melalui ICMD (Indonesia Capital Market Directory).

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. terhadap earnings response coefficient (ERC). Pengaruh masing masing variabel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut :

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. MAYORA INDAH Tbk

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahun 2012 sampai dengan Data yang digunakan dalam penelitian ini

PENGARUH LIKUIDITAS, SOVABILITAS DAN RENTABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM EMITEN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE TAHUN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. langsung melalui web resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri. Penelitian ini mengunakan alat

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. normal sehingga data normalnya berjumlah 360. Tabel 4.1. Descriptive Statistics AR 360 -,79,46 -,2687,25580

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun pengamatan dan harus memiliki laba bersih positif.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Corporate Governance Perception Index (CGPI) periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan tentang nilai minimum, maksimum, mean atau rata-rata dan standar deviasi dari masing-masing variabel penelitian. Berikut ini adalah tabel statistik deskriptif pada penelitian ini untuk persistensi laba rendah sejumlah 165 observasi: Tabel 4.1. QR ITO DER EPS PBV Rit Valid N (listwise) Statistik Deskriptif untuk Persistensi Laba Rendah N Minimum Maximum Mean Std. Deviation 165.14 26.73 3.1783 4.39676 165.51 19.39 7.5025 5.11829 165.01 2.75.6793.64118 165 1.32 110.67 13.5548 14.66641 165.02 3.74 1.4295.87357 165 -.15.46.1190.14295 165 Dari hasil tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa nilai minimum untuk quick ratio (QR) adalah sebesar 0,14 dan nilai maksimumnya sebesar 26,73 serta rata-rata atau mean sebesar 3,1783 dengan standar deviasi 4,39676. Artinya perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian ini memiliki nilai paling kecil untuk QR 0,14 dan nilai terbesarnya 26,73. Selain itu, nilai rata-ratanya menunjukkan bahwa nilai perbandingan antara aktiva

46 lancar dikurangi persediaan dengan hutang lancar perusahaan sampel rataratanya 3,1783 dan mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki hutang yang lebih kecil daripada aktivanya. Standar deviasi sebesar 4,39676 menunjukkan nilai penyimpangan dari rata-ratanya. Untuk variabel ITO memiliki nilai minimum sebesar 0,51 dan nilai maksimum 19,39 artinya nilai terkecil pada perusahaan sampel penelitian ini memiliki rasio terkecil untuk ITO 0,51 dan terbesarnya adalah 19,39. Nilai rata-rata sebesar 7,5025 yang artinya rata-rata perputaran persediaan dalam satu periode sebanyak 7,5025. Standar deviasi sebesar 5,11829 menunjukkan nilai penyimpangan yang terjadi. Untuk variabel DER memiliki nilai minimum 0,01 dan maksimum 2,75 artinya nilai terkecil untuk rasio DER perusahaan sampel sebesar 0,01 dan nilai terbesarnya 2,75. Nilai rata-rata sebesar 0,6793 menunjukkan bahwa perbandingan antara hutang jangka panjang dengan ekuitas perusahaan sebesar 63,93%. Standar deviasi sebesar 0,64118 menunjukkan nilai penyimpangan yang terjadi. Variabel EPS memiliki nilai minimum sebesar 1,32 dan maksimum 110,67 artinya perusahaan sampel penelitian ini memiliki nilai EPS terendah 1,32 dan tertinggi 110,67. Nilai rata-rata sebesar 13,5548 artinya perbandingan antara laba saham biasa lebih besar daripada jumlah saham

47 biasa yang beredar. Standar deviasinya sebesar 14,66641 menunjukkan nilai penyimpangan. Sedangkan untuk variabel nilai pasar (PBV) memiliki nilai minimum 0,02 dan maksimum 3,74 artinya perusahaan sampel penelitian ini nilai terendah untuk PBV adalah 0,02 dan tertingginya 3,74. Nilai rata-rata 1,4295 artinya perbandingan antara harga pasar saham biasa lebih besar dibandingkan dengan nilai buku saham biasa. Standar deviasinya sebesar 0,87357 menunjukkan penyimpangan yang terjadi dari nilai rata-ratanya. Untuk variabel return pasar memiliki nilai minimum -0,15 dan maksimum 0,46 artinya perusahaan sampel penelitian ini merugi terendah 15% dan mengalami keuntungan tertinggi 46%. Nilai rata-rata sebesar 0,1190 jadi perusahaan sampel penelitian ini memiliki nilai rata-rata pengembalian 11,90%. Standar deviasinya sebesar 0,14295 menunjukkan penyimpangan dari nilai rata-ratanya. Berikut ini adalah tabel statistik deskriptif pada penelitian ini untuk persistensi laba tinggi sejumlah 135 observasi:

48 Tabel 4.2. Statistik Deskriptif untuk Persistensi Laba Tinggi QR ITO DER EPS PBV Rit Valid N (listwise) N Minimum Maximum Mean Std. Deviation 135.15 27.96 3.1802 4.58710 135 1.43 23.27 8.4193 6.11175 135.04 1.97.4940.36794 135.82 43.71 13.1534 10.25375 135.15 5.34 1.4470.97298 135 -.10.19.0407.05606 135 Dari hasil tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa nilai minimum untuk quick ratio (QR) adalah sebesar 0,15 dan nilai maksimumnya sebesar 27,96 serta rata-rata atau mean sebesar 3,1802 dengan standar deviasi 4,58710. Artinya perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian ini memiliki nilai paling kecil untuk QR 0,15 dan nilai terbesarnya 27,96. Selain itu, nilai rata-ratanya menunjukkan bahwa nilai perbandingan antara aktiva lancar dikurangi persediaan dengan hutang lancar perusahaan sampel rataratanya 3,1802 dan mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki hutang yang lebih kecil daripada aktivanya. Standar deviasi sebesar 4,58710 menunjukkan nilai penyimpangan dari rata-ratanya. Untuk variabel ITO memiliki nilai minimum sebesar 1,43 dan nilai maksimum 23,27 artinya nilai terkecil pada perusahaan sampel penelitian ini memiliki rasio terkecil untuk ITO 1,43 dan terbesarnya adalah 23,27. Nilai rata-rata sebesar 8,4193 yang artinya rata-rata perputaran persediaan dalam

49 satu periode sebanyak 8,4193 kali. Standar deviasi sebesar 6,11175 menunjukkan nilai penyimpangan yang terjadi. Untuk variabel DER memiliki nilai minimum 0,04 dan maksimum 1,97 artinya nilai terkecil untuk rasio DER perusahaan sampel sebesar 0,04 dan nilai terbesarnya 1,97. Nilai rata-rata sebesar 0,4940 menunjukkan bahwa perbandingan antara hutang jangka panjang dengan ekuitas perusahaan sebesar 49,40%. Standar deviasi sebesar 0,36794 menunjukkan nilai penyimpangan yang terjadi. Variabel EPS memiliki nilai minimum sebesar 0,82 dan maksimum 43,71 artinya perusahaan sampel penelitian ini memiliki nilai EPS terendah 0,82 dan tertinggi 43,71. Nilai rata-rata sebesar 13,1534 artinya perbandingan antara laba saham biasa lebih besar daripada jumlah saham biasa yang beredar. Standar deviasinya sebesar 10,25375 menunjukkan nilai penyimpangan. Sedangkan untuk variabel nilai pasar (PBV) memiliki nilai minimum 0,15 dan maksimum 5,34 artinya perusahaan sampel penelitian ini nilai terendah untuk PBV adalah 0,15 dan tertingginya 5,34. Nilai rata-rata 1,4470 artinya perbandingan antara harga pasar saham biasa lebih besar dibandingkan dengan nilai buku saham biasa. Standar deviasinya sebesar 0,97298 menunjukkan penyimpangan yang terjadi dari nilai rata-ratanya.

50 Untuk variabel return pasar memiliki nilai minimum -0,10 dan maksimum 0,19 artinya perusahaan sampel penelitian ini merugi terendah 10% dan mengalami keuntungan tertinggi 19%. Nilai rata-rata sebesar 0,0407 jadi perusahaan sampel penelitian ini memiliki nilai rata-rata pengembalian 4,07%. Standar deviasinya sebesar 0,05606 menunjukkan penyimpangan dari nilai rata-ratanya. 4.2. Hasil Pengujian Asumsi Klasik yang meliputi: Berikut ini akan diuraikan mengenai hasil pengujian asumsi klasik a. Uji Normalitas Hasil pengujian normalitas menggunakan Kolmogorof Smirnov dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.3. Hasil Pengujian Normalitas Persistensi Laba Rendah Kolmogorof-Smirnov Unstandardized Residual df Sig. Awal 225 0,000 Akhir 165 0,073 Dari hasil tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa observasi awal berjumlah 225 dan ada data tidak normal sebanyak 60 sehingga data normal akhir berjumlah 165 dengan nilai signifikansi 0,073 > 0,05 sehingga dengan demikian data dikatakan telah berdistribusi normal.

51 Tabel 4.4. Hasil Pengujian Normalitas Persistensi Laba Tinggi Kolmogorof-Smirnov Unstandardized Residual df Sig. Awal 220 0,000 Akhir 135 0,054 Dari hasil tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa observasi awal berjumlah 220 dan ada data tidak normal sebanyak 85 sehingga data normal akhir berjumlah 135 dengan nilai signifikansi 0,054 > 0,05 sehingga dengan demikian data dikatakan telah berdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat pada nilai VIF dan Tolerance dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.5. Hasil Pengujian Multikolinearitas Variabel Persistensi Laba Rendah Persistensi Laba Tinggi Tolerance VIF Tolerance VIF QR 0,959 1,043 0,928 1,078 ITO 0,933 1,071 0,883 1,133 DER 0,917 1,090 0,981 1,020 EPS 0,948 1,055 0,945 1,058 PBV 0,948 1,055 0,945 1,058 Pada kedua sampel, baik pada perusahaan dengan persistensi laba rendah maupun tinggi, nilai untuk Tolerance untuk masing-masing variabel

52 independennya > 0,1 dan nilai VIF < 10 maka dengan demikian dikatakan data bebas dari multikolinearitas. c. Uji Autokorelasi Untuk hasil pengujian autokorelasi dilakukan dengan melihat pada nilai Durbin Watson dengan hasil: Tabel 4.6. Hasil Pengujian Autokorelasi Persistensi Laba Durbin Watson Rendah 1,988 Tinggi 1,829 Dari hasil tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa nilai untuk Durbin Watson yang berada diantara 1,5 dan 2,5 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi baik pada sampel perusahaan dengan persistensi laba rendah maupun tinggi. d. Uji Heteroskedastisitas Hasil pengujian heteroskedastitas dilakukan dengan uji Glejser dengan hasil sebagai berikut:

53 Tabel 4.7. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Keterangan Sig. Persistensi Laba Rendah Persistensi Laba Tinggi QR 0,834 0,582 ITO 0,136 0,968 DER 0,286 0,195 EPS 0,110 0,742 PBV 0,140 0,363 Dari hasil tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa nilai untuk masingmasing variabel independen memiliki signifikansi > 0,05 sehingga dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas. 4.3. Hasil Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis dilakukan dengan membedakan sampel menjadi dua bagian yaitu yang memiliki persistensi laba rendah dan tinggi. Berikut ini adalah hasil pengujian hipotesis untuk perusahaan yang memiliki persistensi laba rendah: Tabel 4.8. Pengujian Hipotesis Persistensi Laba Rendah Keterangan B Sig. QR 0,007 0,035 ITO 0,003 0,012 DER 0,043 0,016 EPS 0,009 0,025 PBV 0,024 0,043

54 Dari hasil tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa nilai untuk masing-masing variabel independen yaitu QR, ITO, DER, EPS dan PBV memiliki nilai yang signifikan pada tingkat signifikansi sebesar 5% sehingga dengan demikian hipotesis penelitian ini diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan rasio likuiditas, leverage, aktivitas, profitabilitas, dan nilai pasar saham terhadap return saham perusahaan dengan persistensi laba rendah. Semakin tinggi nilai rasio likuiditas perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan semakin likuid dan investor percaya pada perusahaan tersebut sehingga akan meningkatkan return saham perusahaan yang bersangkutan. Semakin tinggi nilai rasio aktivitas berarti perusahaan memiliki modal yang tinggi sehingga akan meningkatkan return sahamnya. Rasio leverage menunjukkan nilai debt relative terhadap ekuitas yang akan meningkatkan risiko perusahaan. Semakin tinggi risiko yang dihadapi maka akan semakin tinggi return yang diperoleh. Rasio profitabilitas menunjukkan laba yang diperoleh investor sehingga semakin tinggi rasio ini akan meningkatkan return sahamnya. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Ulupui (2006), Asyik (1999), Ernawati (2003), Jauhari (2003), Natarsyah (2000), Sasongko dan Wulandari (2006), Santoso (2004). Sedangkan untuk hasil pengujian perusahaan yang memiliki persistensi laba tinggi hasilnya adalah sebagai berikut:

55 Tabel 4.9. Pengujian Hipotesis Persistensi Laba Tinggi Keterangan B Sig. QR 0,005 0,045 ITO 0,010 0,018 DER 0,022 0,013 EPS 0,011 0,014 PBV 0,022 0,000 Dari hasil tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai untuk masingmasing variabel independen yaitu QR, ITO, DER, EPS dan PBV memiliki nilai yang signifikan pada tingkat signifikansi sebesar 5% (Confidence Level = 95%) sehingga dengan demikian hipotesis penelitian ini diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan rasio likuiditas, leverage, aktivitas, profitabilitas, dan nilai pasar saham terhadap return saham perusahaan dengan persistensi laba tinggi. Rasio keuangan yang paling baik untuk memprediksi return saham, dan hasil yang diperoleh menunjukan bahwa rasio likuiditas merupakan rasio yang paling baik dalam memprediksi return saham. Ulupui (2006) menganalisis tentang pengaruh rasio likuiditas, aktivitas, leverage dan profitabilitas terhadap return saham. Hasilnya menunjukkan bahwa rasio likuiditas berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Artinya semakin tinggi nilai rasio likuiditas, akan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja baik sehingga return sahamnya semakin meningkat. Untuk rasio aktivitas, semakin meningkat rasio aktivitas menunjukkan bahwa perusahaan memiliki modal

56 yang tinggi sehingga tingginya tingkat aktivitas akan meningkatkan return saham perusahaan. Untuk rasio leverage, semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa semakin tinggi risiko perusahaan, semakin tinggi risiko mengindikasikan return yang semakin tinggi pula. Semakin tinggi rasio profitabilitas menunjukkan laba perusahaan semakin tinggi sehingga kinerjanya semakin tinggi dan akan meningkatkan return-nya. Semakin tinggi nilai pasar menunjukkan perusahaan dinilai tinggi oleh investor sehingga returnnya juga akan meningkat. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Ulupui (2006), Asyik (1999), Suharli dan Oktorina (2005), Hardiningsih (2002). 4.4. Hasil Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah perbedaan jenis sampel akan mengakibatkan perbedaan kekuatan pengaruh variabel-variabel yang dimasukkan ke dalam model regresi. Berikut ini adalah hasil dari uji t : Tabel 4.10. Uji Beda t-test Keterangan t-test t-tabel QR 0.0297 1,96 ITO -0.0689 1,96 DER 0.0758 1,96 EPS -0.0174 1,96 PBV 0.0122 1,96 Sumber: Data Sekunder yang Diolah (2009)

57 Dari tabel 4.10. diketahui nilai t-test untuk QR, ITO, DER, EPS dan PBV antara perusahaan dengan persistensi laba tinggi dan persistensi laba rendah memiliki nilai yang < t tabel( 1,96) artinya tidak terdapat perbedaan pengaruh rasio keuangan (QR, ITO, DER, EPS, PBV) antara perusahaan yang memiliki persistensi laba rendah dan tinggi. Hal ini disebabkan karena investor tidak memperhatikan nilai persistensi laba, tetapi lebih memperhatikan angka-angka rasio keuangan. Hal ini dapat dilihat dari nilai mean masing-masing variabel yang memiliki besar relatif sama baik pada perusahaan yang memiliki persistensi laba rendah maupun pada perusahaan yang memiliki persistensi laba tinggi.