BAB 4 PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

dokumen-dokumen yang mirip
ALAT PEMANGGIL TELEPON

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian terhadap keseluruhan

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN

Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output

SISTEM KONTROL LISTRIK MENGGUNAKAN MEDIA HANDPHONE BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

PENGENDALI PERALATAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN TELEPON SELULER BERBASIS MIKROKONTROLER

PERANCANGAN OVERHANDLE SYSTEM PADA KASUS KESALAHAN PELETAKAN GAGANG TELEPON

Telepon secara konvensional adalah untuk komunikasi suara, namun demikian telah banyak telepon yang difungsikan untuk komunikasi data.

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Tujuan Pengukuran 4.2. Peralatan Pengukuran

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

ANALISA JALUR EKSTENSION PADA PABX PANASONIC SERI KXT - 206SBX

PROTEKSI JALUR TELEPHONE OLEH MODUL DST-52 DAN DF-88 DENGAN TAMPILAN M1632 LCD

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM PENSINYALAN PELANGGAN PLC

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 7 Telefoni

BAB III. Perencanaan Alat

Desain Mesin Penjawab Dan Penyimpan Pesan Telepon Otomatis

BAB IV UJI COBA ALAT DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

PENGENDALIAN ALARM MELALUI SALURAN TELEPON. Syafriyudin *

Modul 2 Peralatan Telepon dan Call Setup

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

PERCOBAAN 1 SUBSCRIBER MATCHING UNIT

BAB III PERANCANGAN ALAT

Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

TELEPON SELULAR SEBAGAI PENGENDALI PERANGKAT ELEKTRONIK BERBASIS MIKROKONTROL AT 89C51

PESAWAT TELEPON. Komponen-komponen Pesawat Telepon. Fungsi Pesawat Telepon. Basic Call Setup

STUDI ANALISIS PERANGKAT SISTEM SWITCHING TELEPHONE TRAINER B4620 (Untuk Laboratorium Telematika Departemen Teknik Elektro)

BAB III RANCANGAN SISTEM. dirancanag. Setiap diagram blok mempunyai fungsi masing-masing. Adapun diagram

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

ANALISA RANGKAIAN CENTRAL OFFICE LINE INTERFACE PADA PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE PANASONIC KX-T206SBX

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Dalam kondisi normal receiver yang sudah aktif akan mendeteksi sinyal dari transmitter. Karena ada transmisi sinyal dari transmitter maka output dari

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut:

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ANALISA RANGKAIAN CENTRAL OFFICE LINE INTERFACE PADA PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE PANASONIC KX-T206SBX

HASIL DAN PEMBAHASAN. Mulai. Baca status register. Tulis control register dengan data 00H. Tulis control register dengan data 00H

perangkat keras sistem saluran otomatis telepon. Unit PABX yang dirancang pada

RANCANG BANGUN MODEL SISTEM PENGENDALI DAN PENGAMANAN PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU IDENTIFIKASI DAN HANDPHONE

PROTOYPE PENGHITUNG JUMLAH PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN SECARA OTOMATIS. Nama : Idham Rustandi NPM : Pembimbing : Dr. Ir. Hartono Siswono, MT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L Maka untuk

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PENGAMAN SEPEDA MOTOR BERBASIS DTMF

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran sensor yang sudah diolah oleh arduino dan dibandingkan dengan

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

Tinjauan dari penelitian yang sudah ada diperlukan untuk dilakukannya. sebelumnya dengan perancangan sistem yang akan dilakukan pada penelitian tugas

ABSTRAK. Kata kunci : DTMF MT88700, Buffer (IC 74244), Driver Motor, Mikrokontroler AT89S51, Sensor infra red (IR) 1. PENDAHULUAN

TAMPILKAN NADA DTMF DAN DERING TELEPHONE OLEH MODUL DF-88 DAN MODUL DST-51 PADA LCD

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

Input ADC Output ADC IN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan kerja alat Secara Blok Diagram. Rangkaian Setting. Rangkaian Pengendali. Rangkaian Output. Elektroda. Gambar 3.

ANALISA JALUR EKSTENSION PADA PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE PANASONIC SERI KXT - 206SBX

RANCANG BANGUN SISTEM PENGAMAN RUMAH BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN MENGGUNAKAN KAMERA PEREKAM

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PERCOBAAN 6 TELEPONI MULTIUSER

DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER AT89S51 PADA MODEL PENGENDALI PERALATAN LISTRIK YANG TERINTEGRASI DENGAN PERANGKAT FIXED TELEPHONE

Desain Repeater Saluran Telepon Kapasitas Satu Saluran

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

SISTEM PENGENDALI JARAK JAUH MENGGUNAKAN HANDPHONE PADA LAMPU RUMAH TUGAS AKHIR RIADI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kendali yang digunakan dunia industri maupun rumah tangga

BAB II SISTEM DASAR ADJUSTABLE FUSE

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

MULTI TIMER PRESISI YANG DAPAT DIPROGRAM UNTUK MULTI BEBAN LISTRIK

Perancangan Model Alat Pemotong Rumput Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89C51

Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. pan-tit ini menggunakan model proses V-Model yang dituangkan dalam diagram

Transkripsi:

",''.[>" J'.V ' " ' BAB 4 PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Informasi Alat Pemanggil Telpon Tegangan jalajala = 220 Volt Tegangan catu daya = 12 Volt Tegangan saluran terpakai = 5 Volt Pengontrol = Mikrokonrroler AT89C51 Sistem dial = Tone Tampilan seven segmen 4.2 Percobaan Panggilan Tabel 4. Data Percobaan Panggilan Kondisi Kondisi Keterangan Display Trtik Alat Aktif R Ada Panggilan Nol Panggilan Tanpa Ext Satu Panggilan Ext 1 Dua Panggilan Ext 2 Tiga Panggilan Ext 3 Em pat Panggilan Ext 4 28

Keterangan: = Aktif = Tidak aktif Pada saat alat diaktifkan, ditunjukkan oleh display dengan tanda titik. Saat ada panggilan masuk, sinyal panggil tersebut akan dideteksi oleh ring detektor, aktifnya ring detector ini, pada si penelpon akan mendengarkan tiga kali nada panggil. Selanjutnya ring detektor akan memberikan input ke mikrokontroler pada P20. Setelah mendapat input dari ring detector, mikrokontroler akan mengaktifkan mgkaian simulator off hook dengan terlebih dahulu mengaktifkan relay pada simulator hook, disini relay bisa aktif setelah mendapatkan tegangan input 5 Volt dari mikrokontroler sehingga relay aktif dan rangkaian simulator terhubung ke line telpon. Dengan terhubungnya simulator ke line telpon, maka nada panggil yang akan berhenti. Dengan waktu yang hampir bersamaan, mikrokontroler juga mengaktifkan rangkaian generator tone,, aktifnya rangkaian gnerator tone ini, juga menghasilkan suatu nada panggil yang bisa didengar oleh penelpon. Setelah nada panggil ini selesai, maka mikrokontroler akan memberi input ke rangkaian display, sehingga tampil tanda "R" pada display, seperti yang ditunjukkan pada table 4.1 diatas. Pada saat "R" ini tampil, adalah waktu untuk menekan kode ekstension yang dituju, disini semua speaker belum ada yang aktif, tanda ini mempunyai durasi waktu selama 15 detik. Jika kode ekstension tidak ditekan, maka setelah 15 detik, maka mikrokontroler akan menstop tampilnya tanda tersebut dan akan diubah menjadi angka "0", bersamaan dengan aktifnya rangkaian speaker operator, rangkaian skpeaker ini bisa aktif setelah 29

mendapat supply sebesar 5 volt dari mikrokontroler, sehingga transistor pada rangkaian speaker aktif(saklar tertutup) sehingga speaker tersebut bisa aktif. Ini berarti panggilan yang masuk tidak menekan nomor ekstension yang dituju, sehingga secara otomatis akan terhubung ke telpion operator. Sedangkan jika pada saat generator tone aktif, yang ditandai dengan huruf "R" pada display, penelpon menekan nomor ekstension yang dituju, seperti terlihat pada table 4.1 diatas. Saat ekstension satu yang dituju, maka display akan menampilkan angka "1" dan speaker satu akan berbunyi. Ini bisa terjadi karena pada saat tombol keypad telpon pada penelpon ditekan angka satufuntuk ekstension satu), maka sinyal DTMF yang masuk ke rangkaian akan dideteksi oleh IC DTMF MT8870. Pada IC ini sinyal tersebut akan diolah, dan akan mengeluarkan output berupakombinasi logika yang sesuai, yaitu 0001, melalui pin Q1Q4, dimana Q4 sebagai MSB dan Q1 adalah LSB. Sehingga output yang berupa sandi biner ini yang masuk ke mikrokontroler P04P07. Dan dengan program yang sudah diatur, jika input dari DTMF 0001 maka mikrokontroler akan mengaktifkan display, yang akan menampilkan angka satu sebagai desimalnya, dan juga speaker satu akan dfiaktifkan oleh mikrokontroler. Demikian juga halnya jika kode ekstension 2, 3 dan 4, mikrokontroler akan mengaktifkan display dan speaker sesuai dengan kode yang dikirimkan oleh DTMF detector. 30

4.3 Pengukuran Alat Tabel 4.5. Pengukuran Tegangan dan Tanpa Ekstension 1 Ekstension 2 Ekstension 3 Ekstension 4 Ekstension Opr Opr 1 1 2 2 3 3 4 4 Pada pengukuran alat, dalam hal ini' diambil pengukuran tegangan pada speaker dan relay. Pada pengukuran untuk tanpa menekan kode ekstension, diukur pada speaker operator dan relay bloking operator. Tegangan pada saat ada panggiian masuk tanpa menekan kode ekstension maka mikrokontroler akan mengaktifkan relay bloking operator dan didapatkan tegangan yang diukur sebesar 4,9 volt pada relay, dan juga mikrokontroler mengaktifkan rangkaian speaker yang menandakan adanya panggiian untuk operator, pada speaker operator yang sedang berbunyi pada saat ada panggiian, didapat tegangan sebesar olt. Disini menunjukkan bahwa berdasarkan teori yang dipakai, dimana speaker pada operator dan relay pada opertor dapat aktif juka mendapatkan tegangan sebesar 5 volt, nilai tegangan dari hasil pengukuran hampir mendekati dari teori yang dipakai. Tegangan yang didapat ini bisa disebabkan oleh tidak stabilnya arus pada keluaran mikrokontroler yang mengatur kerja atau memberikan input pada rangkaian speaker dan relay bloking sehingga tegangan yang didapat tidak sepenuhnya 5 volt, tapi masih 31

bisa mengaktifkan speaker dan relay, karena perbedaan tegangan yang tidak terlalu jauh. Begitu juga pada pengukuran untuk panggilan ekstension satu sampai empat, dimana didapat tegangan yang berkisar dari olt sampai olt pada saat relay dan speaker aktif. Tabel 6. Pengukuran Rangkaian Titik Pengukuran Tegangan Input dari Line Telpon 39,6 Volt Handset Telpon On Hook 4,1 Volt Handset Telpon Off Hook 39,8 Volt Output IC Regulator 7805 5 Volt Ring On olt TrafoTFI DTMF Detektor olt relay Sim Loop olt Loop OH Opr olt Loop OH 1 4,9 volt Loop OH 2 olt Loop OH 3 olt Loop OH 4 4,9 volt Dengan input dari Line telpon yang sangat besar tegangannya, yaitu 39,6 Volt, sedangkan pada rangkaian alat seperti pada Ring detector dengan tegangan olt, pada Simulator off Hook Operator sampai Simulator Off Hook 4 dengan tegangan yang berkisar olt sampai olt, sehingga pada rangkaian Ring Detektor, Simulator Off Hook Operator sampai 32

Simulatyor Off Hook 4 digunakan komponen Opto Coupler TLP521, untuk dapat menghubungkan rangkaian dari line telpon ke rangkaian alat yang mempunyai tegangn yang sangat berbeda jauh. Pada saat Handset dalam keadaan tidak terangkat (On Hook) didapat tegangan sebesar 4,1 volt. Sedangkan pada saat terangkat menjadi lebih besar yaitu 39,8 Volt, Ini disebabkan karena sudah terhubungnya telpon dengan line telpon. Pada Catu daya menggunakan trafo CT 12 Volt, dijadikan input untuk Ic regulato untuk dijadikan menjadi 5 Volt. Tegangan pada trafo TF1 ini adalah olt, disini trafo ini sebagai jalur keluar masuk sinyal dari line telpon dan dari generator tone. Sebagai input pada saat ada kode DTMF yang dikirim penelpon, lalu masuk ke DTMF Detektor, dan sebagai output dari generator tone untuk mengirimkan tanda ke penelpon. 33