Dr. H. Lilian B Koord. Blok Kedokteran Keluarga

dokumen-dokumen yang mirip
PALLIATIVE CARE HENDRA

PERAWATAN PALIATIF PASIEN HIV / AIDS

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk. kesejahteraan bio-psiko-sosial dan spiritual individu, keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasien dengan penyakit kronis pada stadium lanjut tidak hanya mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Masa mengandung dan bersalin adalah masa yang penting bagi seorang wanita.

MODUL PALIATIF RSCM RUDI PUTRANTO TIM PALIATIF RUMAH SAKIT DR CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2013), kanker menempati urutan ke-3

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kanker. Badan Kesehatan Dunia (WHO, 2012) memprediksi, akan terjadi

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan stres karena terdapat ancaman

BAB 5 KESIIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 PROFIL LEMBAGA 3.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Kanker Dharmais

BAB I PENDAHULUAN. saraf pusat tanpa menghilangkan kesadaran. 2,3 Parasetamol umumnya digunakan

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,

IDENTIFIKASI PASIEN TERMINAL

Clinical Science Session Pain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang insidennya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan penyakit dengan angka kematian tinggi. Data Global

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perawatan anak telah mengalami pergeseran yang sangat mendasar, anak sebagai

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual (World Health Organization,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas (perawat, dokter dan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 812/Menkes/SK/VII/2007 TENTANG KEBIJAKAN PERAWATAN PALIATIF

BAB I PENDAHULUAN. 1 Totok S. Wiryasaputra, Pendampingan Pastoral Orang Sakit, Seri Pastoral 245, Pusat Pastoral Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. standar akreditasi dalam asuhan keperawatan spiritual. Hasil penelitian ini sudah terjawab

PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA RUMAH SAKIT UMUM KELAS D KOJA Jl. Walang Permai No. 39 Jakarta Utara PANDUAN ASESMEN PASIEN TERMINAL

BAB I PENDAHULUAN. terakhir ini diketahui bahwa terdapatnya kecendrungan masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut. Berdasarkan intensitasnya, nyeri

BAB I PENDAHULUAN. asuhan yang bersifat humanistik, profesional, dan holistik berdasarkan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan bukan saja terlepas dari penyakit, karena individu yang terbebas dari

BAB I PENDAHULUAN. jam kerja secara bergilir biasa disebut dengan kerja shift.

BAB I PENDAHULUAN. anak (Undang-Undang Perlindungan Anak, 2002).

BAB 1 PENDAHULUAN. yang profit maupun yang non profit, mempunyai tujuan yang ingin dicapai melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses yang dapat diprediksi. Proses pertumbuhan dan. tumbuh dan kembang sejak awal yaitu pada masa kanak-kanak (Potter &

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mengerikan, hal ini dikarenakan kanker merupakan penyakit yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menginduksi pertumbuhan dan pembelahan sel. tubuh tidak membutuhkan sel untuk membelah.

BAB I PENDAHULUAN. Pengalaman positif maupun negatif tidak dapat dilepaskan dalam. kehidupan seseorang. Berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga

I. UMUM. menjadi...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan (UU Kesehatan No36 Tahun 2009 Pasal 138)

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah

MODUL INTERVENSI PAIN DAN CANCER PAIN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Curriculum Vitae Riwayat Akademis: Jabatan saat ini:

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan. masalah maupun kejadian yang bersifat menekan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. operasi/pembedahan (misalnya takut sakit waktu operasi, takut terjadi

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai suatutujuan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. berupa fisik, mental dan atau spiritual (Kemp, 2009). Selain kegiatan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan (kuratif) dan pemulihan

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi dan sebagainya. Setiap orang dianggap mampu untuk menjaga

BAB 1 PENDAHULUAN. Spiritualitas merupakan sesuatu yang di percayai oleh seseorang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel

Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi. (Stuard & Sundeen, 1995).

BAB I PENDAHULUAN. Orang tua merupakan sosok yang paling terdekat dengan anak. Baik Ibu

BAB IV PENDAMPINGAN PASTORAL TERHADAP PENDERITA LEUKEMIA ANAK DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA KANKER DENGAN STATUS SOSIAL EKONOMI RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. berupaya untuk mencapai pemulihan penderita dalam waktu singkat. Upayaupaya

BAB I PENDAHULUAN. dicintai, dapat lebih memaknai kehidupannya dan memiliki perasaan. yang mengalami penderitaan dalam hidupnya.

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

Penyakit terminal. Tidak dapat disembuhkan Berakhir dengan kematian

BAB I PENDAHULUAN. prosedur pembedahan. Menurut Smeltzer dan Bare, (2002) Pembedahan / operasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasien yang menderita suatu penyakit membutuhkan adanya obat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkaitan dengan penyakit yang mengancam, meliputi pencegahan dan pembebasan

DETEKSI DINI STRES DI TEMPAT KERJA DAN PENANGGULANGANNYA

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan ekstraksi adalah prosedur yang menerapkan prinsip bedah, fisika, dan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki. suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data Badan Kesehatan

STRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta )

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Muhammadiyah Yogyakarta sudah sesuai dengan undang-undang nomor 25 tahun 2009?

MANAJEMEN NYERI. No. Dokumen: Halaman: 1 dari 3. No. Revisi: 00 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL. Disahkan oleh DIREKTUR UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. untuk memberikan perawatan pada pasien dengan gangguan kesehatan yang

Transkripsi:

Dr. H. Lilian B Koord. Blok Kedokteran Keluarga

Pendahuluan Pusat perhatian pelayanan kesehatan : - Core : Pasien - Cure : Pengobatan - Care : Perawatan Pada kondisi dimana pasien telah berada pada stadium kanker lanjut, Cure sudah tidak dominan, maka Care yang paling berperan

Stadium paliatif : Kondisi dimana pengobatan tidak dapat menghasilkan kesembuhan. Yang dapat dilakukan : Mengurangi penderitaannya, sehingga kualitas hidup di ruas akhir kehidupan tetap baik dan mengakhiri hayatnya dalam iman

Keberhasilan pelayanan paliatif tidak ditentukan oleh dokter, paramedis dan alat canggih, tapi terutama oleh peran keluarga dan kerabat dekat paisen. Keluarga sebagai mitra baik bagi pasien maupun bagi dokter (dan tim paliatif). Peran keluarga tidak dapat diabaikan karena keluarga yang akhirnya menyelesaikan berbagai hal sebelum dan sesudah pasien meninggal

W.H.O : Semua tindakan aktif guna meringankan beban penderita, terutama yang tidak mungkin disembuhkan. Tindakan aktif : - Menghilangkan rasa nyeri dan keluhan lain (terapi simtomatik) - Perbaikan di bidang psikologis, sosial, dan spiritual

Tujuan : Mencapai kualitas hidup maksimal bagi penderita dan keluarga. Pelayanan paliatif tidak hanya diberikan pada pasien menjelang akhir hayatnya, tapi juga diberikan segera setelah diagnosis penyakit ditegakkan, bersama dengan pengobatan kuratif

Pola Dasar - Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai proses yang normal - Tidak mempercepat atau menunda kematian - Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang mengganggu - Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual

- Berusaha agar pasien tetap aktif sampai akhir hayat - Berusaha menbantu mengatasi suasana duka cita pada keluarga. Pola dasar tersebut diterapkan dengan mengikutsertakan keluarga.

Tim Pelayanan Paliatif Keberhasilan pelayanan paliatif tergantung dari kerjasama yang efektif & pendekatan interdisipliner : - Dokter - Perawat - Terapis - Petugas sosial medis - Rohaniawan - Relawan - Anggota lain sesuai kebutuhan

Nyeri - Keluhan tersering - Perasaan tidak nyaman dan pengalaman emosi yang berhubungan dengan rusaknya jaringan.

Terapi nyeri Penanggulangan nyeri didasarkan pada : - Riwayat penyakit lengkap - Riwayat dan karakteristik nyeri - Pemeriksaan fisik dan psikis komprehensif - Memahami dan mengerti patofisiologi nyeri

- Pengelolaan farmakologis - Pengelolaan non farmakologis - Intervensi non farmakologis

Farmakologis WHO : - By the oral Berikan secara oral sepanjang pasien masih mampu menggunakan obat per oral - By the clock Obat diberikan teratur, tertib pada waktu yang ditentukan, sesuai dengan dosis titrasi (start low, go slow)

- By the ladder 1. Nyeri ringan Analgesik non opioid (NSAID, Parasetamol, dll) 2. Nyeri sedang Analgesik opioid lemah (Kodein, Tramadol) 3. Nyeri berat Analgesik opioid kuat (Morfin)

Perhatian khusus : - Tidak semua nyeri akan memberikan respons yang sama terhadap suatu terapi analgesik. Perhatian pada masing-masing individu! - Perhatikan efek obat, efek samping obat dan respon pasien.

Pendekatan kedokteran fisik & rehabilitatif: - Cervical collar, corset - Massage - Posisi - Terapi hangat dan dingin - Alat bantu jalan atau kursi roda - Ultraviolet - Peregangan

- Radiasi - Block Syaraf Pendekatan analgesik non invasif mendahului pendekatan invasif.

Pelayanan Paliatif Kekhususan pasien dalam stadium paliatif : - Pasien menghadapi kondisi penyakit tidak dapat disembuhkan. Artinya, terapi yang diberikan adalah simptomatis/paliatif, bukan kuratif

- Pasien cenderung mengalami kelemahan dan kerapuhan fisik dan mental - Kemungkinan pasien tidak mampu mengatasi stress fisik atau mental yang timbul dari luar atau dari lingkungannya

- Faktor non medis yang menjadi masalah besar. - Keluarga dan kerabat terdekat yang dapat meringankan beban penderitaan pasien - Untuk mewujudkannya, tempat yang paling tepat bila pasien berada di lingkungan keluarga yaitu : di rumah.

Perawatan Di Rumah - Diawali dengan pernyataan kesediaan dan kesiapan keluarga untuk merawat pasien di rumah. - Kontak keluarga dengan tim paliatif berlangsung teratur dan saling proaktif (telpon, konsultasi keluarga ke RS, kunjungan rumah) - Kekhawatiran keluarga umumnya teratasi bila telah berkomunikasi dengan dokter, perawat atau anggota tim lainnya.

- Peran serta keluarga sangat luas dan menyeluruh, mulai dari perhatian, menyapa, mengajak bicara, menjadi pendengar yang baik, merawat, mendukung pendanaan dan kemungkinan pasien bersosialisasi kembali

- Keluarga pasien stadium paliatif adalah subjek dari suasana tegang dan stress fisik dan psikologis, disertai ketakutan dan kekhawatiran kehilangan orang yang dicintainya. Tugas tim paliatif sebagai penyeimbang diantara pasien dan keluarganya.

Sikap dan kebutuhan keluarga : - Ingin membantu pasien sepenuhnya - Ingin selalu bersama pasien - Ingin mendapat kepastian bahwa pasien tetap nyaman - Ingin mendapat segala informasi tentang perkembangan pasien - Ingin melepaskan/mencurahkan isi hati - Ingin mendapat dukungan dan dampingan dari anggota keluarga/kerabat lain - Ingin diterima, mendapat bimbingan dan dukungan dari para petugas medik/paramedik

Manajeman dalam keluarga : - Mengatur giliran jaga - Mengatur pendanaan - Memenuhi kebutuhan fasilitas pasien - Pasien dapat diajak bicara diminta pertimbangan - Pasien merasa dianggap dan dihargai walaupun fisiknya tidak berdaya

- Kelelahan fisik dan psikis anggota keluarga mengakibatkan penurunan kualitas perawatan di rumah. - Bila hal ini terjadi, untuk sementara pasien dititipkan di RS - Memberi kesempatan keluarga beristirahat

Dukungan pada keluarga saat masa sulit: - Saat perawatan - Saat dekat kematian - Saat kematian - Saat masa duka (kunjungan masa duka)

Kesimpulan - Pelayanan paliatif merupakan suatu proses yang kompleks. - Pendekatan holistik (menyeluruh) terhadap pasien dengan mengikutsertakan keluarga pasien - Keberhasilan tidak dijamin tanpa kemantapan dokter dan tim paliatif dalam kualitas ilmu, karya dan perilaku serta mempertimbangkan etika pelaksanaannya.

TERIMA KASIH