WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN DINAS PERUMAHAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU

SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 50 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN KOTA BATU

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 57 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 36 TAHUN

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 26 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

Qeqno. Mbllo \ G BER1TA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 76 TAHUN 2016, SERI D. 25

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 42 TAHUN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KOTA BATU

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 33 TAHUN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

T A Y O G R T A WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

WALIKOTA BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 24 TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

PERATURAN BUPATI BANTUL

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 34 TAHUN

GUBERNUR BALI, Mengingat

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 27 TAHUN

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 41 TAHUN

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 50 Tahun : 2016

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-B TAHUN 2011

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 8 TAHUN

Pasal 11 Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai uraian tugas : a. menyiapkan bahan program kerja perencanaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

PEMERINTAH KOTA MALANG SEKRETARIAT DAERAH Jl Tugu Nomor 1 Telp MALANG Kode Pos 65119

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 11 TAHUN 2009 T E N T A N G

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Transkripsi:

SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 29 Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 4 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kota Batu, perlu menetapkan Peraturan Walikota Batu tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Batu; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Batu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4118);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090); Halaman 2 dari 19 hlm.

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165); 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 20. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Batu; 21. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; Halaman 3 dari 19 hlm.

22. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 4 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kota Batu; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA BATU TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Daerah Kota Batu. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Batu. 3. Pemerintahan Daerah adalah Pemerintahan Daerah Kota Batu yang terdiri dari Kepala Daerah sebagai unsur Eksekutif dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur Legislatif yang di dalam pelaksanaan tugasnya selalu mencerminkan kemitraan. 4. Walikota adalah Walikota Batu. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Batu. 6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan. 7. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Batu. 8. Badan adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Batu. 9. Kepala Badan adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Batu. 10. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. 11. Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia. Halaman 4 dari 19 hlm.

12. Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. 13. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disingkat RPJPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun. 14. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun. 15. Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun. 16. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renstra-SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. 17. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renja-SKPD adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. 18. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. 19. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. 20. Strategi adalah langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi; 21. Kebijakan adalah arah atau tindakan yang diambil oleh pemerintah daerah untuk mencapai tujuan; 22. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta untuk memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. 23. Prakiraan maju adalah perhitungan kebutuhan dana untuk tahun berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan guna memastikan kesinambungan kebijakan yang telah disetujui untuk setiap program dan kegiatan. 24. Indikator kinerja adalah alat ukur untuk menilai keberhasilan pembangunan secara kuantitatif dan kualitatif. Halaman 5 dari 19 hlm.

25. Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disebut Musrenbang adalah forum antar pemangku kepentingan dalam rangka menyusun rencana pembangunan daerah. BAB II PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kepala Badan Pasal 2 Kepala Badan mempunyai tugas merencanakan, merumuskan kebijakan, membina administrasi dan teknis, mengkoordinasian, mengendalikan, serta mengevaluasi program dan kegiatan bidang perencanaan pembangunan daerah, penelitian, pembangunan, dan statistik. Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Kepala Badan menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan, pengendalian, pengevaluasian rencana strategis dan rencana kerja bidang perencanaan pembangunan daerah, penelitian, pengembangan, dan statistik; b. perumusan dan penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP), target capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan Publik (SPP), dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) bidang perencanaan pembangunan daerah, penelitian, pengembangan, dan statistik; c. perencanaan dan pengendalian anggaran; d. pengendalian urusan administrasi Badan; e. pengendalian koordinasi dan kerja sama bidang perencanaan pembangunan daerah, penelitian, dan pengembangan, serta statistik diantara SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah dan lembaga, serta instansi terkait lainnya; f. pengendalian perencanaan pembangunan daerah meliputi: 1. RPJPD; 2. RPJMD; dan 3. Program tahunan sebagai pelaksanaan pola umum pembangunan jangka panjang dan menengah. g. pengendalian program penelitian, pengembangan, dan statistik pembangunan daerah; Halaman 6 dari 19 hlm.

h. penilaian dan pengendalian terhadap pelaksanaan program kegiatan Badan; dan i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Kedua Sekretariat Pasal 4 Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengendalikan penyusunan rencana strategis dan rencana kerja Badan, urusan ketatalaksanan dan ketatausahaan Badan, dan menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan Badan. Pasal 5 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Sekretariat menyelenggarakan fungsi: a. perumusan rencana kerja Sekretariat; b. pembinaan penyusunan rencana strategis dan rencana kerja Badan; c. pengendalian urusan ketatalaksanaan dan ketatausahaan Badan; d. pembinaan dan pengembangan pegawai; e. pengendalian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan; f. pengendalian data informasi hasil kegiatan badan dan informasi lainnya terkait layanan publik secara berkala melalui web site Pemerintah Daerah; g. pengendalian Standar Operasional Prosedur (SOP), target capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan Publik (SPP), dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM); dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 6 (1) Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas menyusun rencana strategis dan rencana kerja Badan, laporan pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan. Halaman 7 dari 19 hlm.

ayat (1), Sub Bagian Program dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bagian; b. penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) Badan; c. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Badan; d. penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP), target capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan Publik (SPP), dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM); e. penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP); f. penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD); g. pengelolaan data informasi hasil kegiatan Badan dan informasi lainnya terkait pelayanan publik secara berkala melalui web site Pemerintah Daerah; h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Sub Bagian; dan i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 7 (1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mengelola administrasi keuangan Badan. ayat (1), Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bagian; b. pelaksanaan verifikasi SPP; c. penyiapan Surat Perintah Membayar; d. pelaksanaan akuntansi keuangan Badan; e. penyusunan laporan keuangan Badan; f. penyusunan administrasi dan teknis pembayaran gaji dan tunjangan pegawai, serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Sub Bagian; dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. Halaman 8 dari 19 hlm.

Pasal 8 (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas mengelola ketatalaksanaan dan ketatausahaan, meliputi administrasi umum dan kepegawaian, urusan rumah tangga, barang milik daerah, perpustakaan, dan kearsipan. ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bagian; b. pengelolaan administrasi umum dan ketatalaksanaan; c. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan; d. pengelolaan kehumasan dan keprotokolan; e. pengelolaan rumah tangga dan barang milik daerah; f. pengelolaan administrasi kepegawaian; g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Sub Bagian; dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Ketiga Bidang Perencanaan Sarana, Prasarana, dan Lingkungan Hidup Pasal 9 Bidang Perencanaan Sarana, Prasarana, dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas merumuskan, menyusun pedoman, membina, mengkaji, mengendalikan dan mengevaluasi perencanaan pembangunan bidang sarana dan prasarana wilayah dan lingkungan hidup. Pasal 10 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bidang Perencanaan Sarana, Prasarana, dan Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi: a. perumusan rencana kerja Bidang dan standar perencanaan pembangunan dan pengelolaan kawasan lingkungan perkotaan dan perdesaan; b. penyusunan pedoman teknis pelaksanaan perencanan pembangunan bidang sarana dan prasarana wilayah, dan lingkungan hidup; c. pengendalian program kegiatan musrenbang RPJP, RPJM, dan RKPD di bidang sarana dan prasarana wilayah, serta lingkungan hidup; Halaman 9 dari 19 hlm.

d. pembinaan, supervise, dan konsultasi perencanaan pembangunan bidang sarana dan prasarana wilayah, serta lingkungan hidup; e. pengkajian rencana dan permasalahan pembangunan strategis daerah di bidang sarana dan prasarana wilayah, serta lingkungan hidup; f. pelaksanaan fasilitasi bentuk kerja sama perencanaan pembangunan daerah dengan lembaga dan instansi terkait di bidang sarana dan prasarana wilayah serta lingkungan hidup; g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Bidang; dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesui dengan tugas dan fungsinya. Pasal 11 (1) Sub Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah mempunyai tugas menyusun rencana, mengelola data, memfasilitasi, monitoring, dan evaluasi perencanaan pembangunan di bidang sarana dan prasarana wilayah. ayat (1), Sub Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bidang; b. pendataan dan pemetaan data informasi kondisi, serta potensi sarana dan prasarana wilayah; c. penyusunan rancangan perencanaan pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan di bidang sarana dan prasarana wilayah; d. pelaksanaan fasilitasi teknis kegiatan musrenbang RPJP, RPJM, dan RKPD di bidang sarana dan prasarana wilayah; e. pelaksanaan analisis data program pembangunan strategis daerah di bidang sarana dan prasarana wilayah; f. pelaksanaan fasilitasi teknis pembinaan, supervisi, dan konsultasi perencanaan pembangunan bidang sarana dan prasarana wilayah, serta lingkungan hidup; g. pengelolaan teknis administrasi kerja sama perencanaan pembangunan daerah dengan lembaga dan instansi terkait di bidang sarana dan prasarana wilayah; h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Sub Bidang; dan i. pelaksanaan tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan Sarana, Prasarana dan Lingkungan Hidup sesuai dengan tugas dan fungsinya. Halaman 10 dari 19 hlm.

Pasal 12 (1) Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas menyusun rencana, mengelola data, memfasilitasi, monitoring, dan evaluasi perencanaan pembangunan di bidang penataan ruang dan lingkungan hidup. ayat (1), Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bidang; b. pendataan dan pemetaan data informasi kondisi, serta potensi dan pengembangan tata ruang dan lingkungan hidup di wilayah; c. penyusunan rancangan perencanaan pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan di bidang penataan ruang dan lingkungan hidup; d. pelaksanaan fasilitasi musrenbang RPJP, RPJM, dan RKPD di bidang tata ruang dan lingkungan hidup; e. pelaksanaan analisis data program pembangunan strategis daerah di bidang tata ruang dan lingkungan hidup; f. pelaksanaan kerja sama dengan lembaga dan instansi terkait di bidang tata ruang dan lingkungan hidup; g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Sub Bidang; dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan Sarana, Prasarana, dan Lingkungan Hidup sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Keempat Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Sosial Budaya Pasal 13 Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Sosial Budaya mempunyai tugas merumuskan, menyusun pedoman, membina, mengkaji, mengendalikan, dan mengevaluasi perencanaan pembangunan bidang pemerintahan, aparatur, dan sosial budaya. Pasal 14 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Sosial Budaya menyelenggarakan fungsi: a. perumusan rencana kerja Bidang; Halaman 11 dari 19 hlm.

b. penyusunan pedoman teknis pelaksanaan perencanan pembangunan bidang pemerintahan dan sosial budaya; c. pengendalian program kegiatan musrenbang RPJP, RPJM, dan RKPD di bidang pemerintahan dan sosial budaya; d. pembinaan, supervisi, dan konsultasi perencanaan pembangunan bidang pemerintahan dan sosial budaya; e. pengkajian rencana dan permasalahan pembangunan strategis daerah di bidang pemerintahan dan sosial budaya; f. pelaksanaan fasilitasi bentuk kerja sama perencanaan pembangunan daerah dengan lembaga dan instansi terkait di bidang pemerintahan dan sosial budaya; g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Bidang; dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 15 (1) Sub Bidang Pemerintahan dan Aparatur mempunyai tugas menyusun rencana, mengelola data, memfasilitasi, monitoring, dan evaluasi perencanaan pembangunan di bidang pemerintahan dan aparatur. ayat (1), Sub Bidang Pemerintahan dan Aparatur menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bidang; b. pendataan dan pemetaan data informasi kondisi, potensi, dan pengembangan pemerintahan dan aparatur; c. penyusunan rancangan perencanaan pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan di bidang pemerintahan dan aparatur; d. pelaksanaan fasilitasi teknis kegiatan musrenbang RPJP, RPJM, dan RKPD di bidang pemerintahan dan aparatur; e. pelaksanaan analisis data program pembangunan strategis daerah di bidang pemerintahan dan aparatur; f. pelaksanaan fasilitasi teknis pembinaan, supervisi, dan konsultasi perencanaan pembangunan bidang pemerintahan dan aparatur; g. pengelolaan teknis administrasi kerja sama perencanaan pembangunan daerah dengan lembaga dan instansi terkait di bidang pemerintahan dan aparatur; h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Sub Bidang; dan i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Sosial Budaya sesuai dengan tugas dan fungsinya. Halaman 12 dari 19 hlm.

Pasal 16 (1) Sub Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas menyusun rencana, mengelola data, memfasilitasi, monitoring, dan evaluasi perencanaan pembangunan di bidang sosial budaya. ayat (1), Sub Bidang Sosial Budaya menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bidang; b. pendataan dan pemetaan data informasi kondisi, potensi, dan pengembangan bidang sosial budaya; c. penyusunan rancangan perencanaan pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan di bidang sosial budaya; d. pelaksanaan fasilitasi teknis kegiatan musrenbang RPJP, RPJM, dan RKPD di bidang sosial budaya; e. pelaksanaan analisis data program pembangunan strategis daerah di bidang sosial budaya; f. pelaksanaan fasilitasi teknis pembinaan, supervisi, dan konsultasi perencanaan pembangunan bidang sosial budaya; g. pengelolaan teknis administrasi kerja sama perencanaan pembangunan daerah dengan lembaga dan instansi terkait di bidang sosial budaya; h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Sub Bidang; dan i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Sosial Budaya sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Kelima Bidang Perencanaan Ekonomi Pasal 17 Bidang Perencanaan Ekonomi mempunyai tugas merumuskan, menyusun pedoman, membina, mengkaji, mengendalikan, dan mengevaluasi perencanaan pembangunan di bidang ekonomi. Pasal 18 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Bidang Perencanaan Ekonomi menyelenggarakan fungsi: a. perumusan rencana kerja Bidang; Halaman 13 dari 19 hlm.

b. penyusunan pedoman teknis pelaksanaan perencanan pembangunan bidang ekonomi; c. pengendalian program kegiatan musrenbang RPJP, RPJM, dan RKPD di bidang ekonomi; d. pembinaan, supervisi, dan konsultasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi; e. pengkajian rencana dan permasalahan pembangunan strategis daerah di bidang ekonomi; f. pelaksanaan fasilitasi bentuk kerja sama perencanaan pembangunan daerah dengan lembaga dan instansi terkait di bidang ekonomi; g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Bidang; dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesui dengan tugas dan fungsinya. Pasal 19 (1) Sub Bidang Pariwisata dan Pertanian mempunyai tugas menyusun rencana, mengelola data, memfasilitasi, monitoring, dan evaluasi perencanaan pembangunan di bidang pariwisata dan pertanian. ayat (1), Sub Bidang Pariwisata dan Pertanian menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bidang; b. pendataan dan pemetaan data informasi kondisi serta potensi dan pengembangan bidang pariwisata dan pertanian; c. penyusunan rancangan perencanaan pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan di bidang pariwisata dan pertanian; d. pelaksanaan fasilitasi teknis kegiatan musrenbang RPJP, RPJM, dan RKPD di bidang pariwisata dan pertanian; e. pelaksanaan analisis data program pembangunan strategis daerah di bidang pariwisata dan pertanian; f. pelaksanaan fasilitasi teknis pembinaan, supervisi, dan konsultasi perencanaan pembangunan bidang pariwisata dan pertanian; g. pengelolaan teknis administrasi kerja sama perencanaan pembangunan daerah dengan lembaga dan instansi terkait di bidang pariwisata dan pertanian; h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Sub Bidang; dan i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi sesuai dengan tugas dan fungsinya. Halaman 14 dari 19 hlm.

Pasal 20 (1) Sub Bidang Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan mempunyai tugas menyusun rencana, mengelola data, memfasilitasi, monitoring, dan evaluasi perencanaan pembangunan di bidang koperasi, perindustrian dan perdagangan. ayat (1), Sub Bidang Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bidang; b. pendataan dan pemetaan data informasi kondisi, potensi, dan pengembangan koperasi, perindustrian, dan perdagangan; c. penyusunan rancangan perencanaan pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan di bidang koperasi, perindustrian, dan perdagangan; d. pelaksanaan fasilitasi teknis kegiatan musrenbang RPJP, RPJM, dan RKPD di bidang koperasi, perindustrian, dan perdagangan; e. pelaksanaan analisis data program pembangunan strategis daerah di bidang koperasi, perindustrian, dan perdagangan; f. pelaksanaan fasilitasi teknis pembinaan, supervisi dan konsultasi perencanaan pembangunan bidang koperasi, perindustrian, dan perdagangan; g. pengelolaan teknis administrasi kerja sama perencanaan pembangunan daerah dengan lembaga dan instansi terkait di bidang koperasi, perindustrian, dan perdagangan; h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Sub Bidang; dan i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Keenam Bidang Data, Penelitian, dan Pengembangan Pasal 21 Bidang Data, Penelitian, dan Pengembangan mempunyai tugas merumuskan, menyusun pedoman, mengkaji, memfasilitasi, mengendalikan, dan mengevaluasi data perencanaan dan informasi hasil pembangunan, serta penelitian dan pengembangan pembangunan. Halaman 15 dari 19 hlm.

Pasal 22 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, Bidang Data, Penelitian, dan Pengembangan menyelenggarakan fungsi: a. perumusan rencana kerja Bidang; b. penyusunan pedoman teknis operasional kegiatan pengelolaan data, penelitian, dan pengembangan; c. pengkajian sistem perencanaan pembangunan daerah; d. pengkajian kebijakan nasional yang berdampak pada daerah dalam rangka sinkronisasi pelaksanaan kebijakan dan program prioritas nasional dalam pembangunan daerah; e. pengendalian perencanaan pembangunaan daerah untuk mengantisipasi penyimpangan terhadap pencapaian tujuan sesuai kebijakan pembangunan daerah; f. pelaksanaan forum komunikasi publik dalam rangka penyusunan rancangan kebijakan pembangunan daerah; g. pengendalian data informasi penelitian dan pengembangan perencanaan pembangunan di bidang ekonomi, sosial, budaya, pemerintahan, dan aparatur, lingkungan hidup, pariwisata, dan pertanian, serta sarana dan prasarana; h. pembinaan penyusunan data statistik mengenai kondisi, potensi dan perkembangan pembangunan daerah; i. pelaksanaan fasilitasi bentuk kerja sama penelitian, data, informasi, dan statistik skala daerah dengan lembaga dan instansi terkait; j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah; dan k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 23 (1) Sub Bidang Data dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan menyusun rencana, mengelola data, memfasilitasi, monitoring, dan evaluasi perencanaan pembangunan di bidang data dan pelaporan. ayat (1), Sub Bidang Data dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bidang; b. pendataan dan pemetaan data statistik kondisi dan potensi daerah sebagai bahan informasi dan pelaporan; c. pengelolaan data laporan hasil evaluasi pembangunan daerah; Halaman 16 dari 19 hlm.

d. pelaksanaan fasilitasi pemberian dukungan survey sosial dan ekonomi skala daerah; e. pelaksanaan fasilitasi jejaring statistik khusus skala kota; f. pengelolaan dokumentasi dan publikasi data statistik perencanaan pembangunan daerah; g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi target capaian hasil perencanaan pembangunan daerah dan program kegiatan Sub Bidang; dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Data, Penelitian, dan Pengembangan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 24 (1) Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan. ayat (1), Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bidang; b. pendataan dan pemetaan data informasi statistik capaian kinerja, serta permasalahan terkait perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah; c. pelaksanaan analisis data rencana pembangunan daerah periode sebelumnya, kondisi, dan situasi pembangunan saat ini, serta keadaan luar biasa; d. pelaksanaan analisis sistem perencanaan pembangunan daerah; e. pelaksanaan analisis permasalahan hasil evaluasi perencanaan pembangunan; f. pelaksanaan fasilitasi bentuk kerja sama perencanaan pembangunan daerah dengan lembaga dan instansi terkait; g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Sub Bidang; dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Data, Penelitian, dan Pengembangan sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB III TATA KERJA Pasal 25 (1) Dalam melaksanakan tugas, Kepala Badan bertanggung jawab langsung kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Halaman 17 dari 19 hlm.

(2) Apabila Kepala Badan berhalangan di dalam menjalankan tugas, Kepala Badan dapat menunjuk Sekretaris atau salah satu Kepala Bidang untuk mewakilinya. (3) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (4) Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (5) Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (6) Sub Bidang dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (7) Hubungan tata kerja antara Kepala Badan dengan bawahan atau sebaliknya secara administratif dilakukan melalui Sekretaris. Pasal 26 (1) Kepala Badan berkewajiban melaksanakan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi baik dalam lingkungan Badan maupun dengan instansi lain yang terkait. (2) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang harus melaksanakan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi sesuai dengan lingkup tugas masing-masing. (3) Kepala Badan, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, dan Kepala Sub Bidang masing-masing bertanggung jawab memberikan bimbingan, pembinaan dan pengawasan kepada bawahannya, serta melaporkan hasil pelaksanaan tugas menurut jenjang jabatan masingmasing. BAB IV KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 27 Ketentuan lebih lanjut mengenai teknis pelaksanaan Peraturan Walikota ini diatur dengan Peraturan Kepala Badan. Halaman 18 dari 19 hlm.

Pasal 28 Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, Peraturan Walikota Batu Nomor 66 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Daerah Kota Batu (Berita Daerah Kota Batu Tahun 2008 Nomor 15/D), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 29 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Batu. Ditetapkan di Batu Pada tanggal 27 September 2013 WALIKOTA BATU, ttd Diundangkan di Batu pada tanggal 27 September 2013 SEKRETARIS DAERAH KOTA BATU, EDDY RUMPOKO ttd WIDODO BERITA DAERAH KOTA BATU TAHUN 2013 NOMOR 4/D Halaman 19 dari 19 hlm.