Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III 2015

Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan II Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau

Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau

Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau

Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Semester II 2015

Denpasar, 25 November Oleh : R. Wiwin Istanti, S.E., Ak., M.Laws Kakanwil DJPB Prov. Bali

Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan II 2017

Implementasi Langkah-Langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2017

PENGHEMATAN ANGGARAN JILID II

KATA PENGANTAR. Assalamualaikum, Wr. Wb.

Spending Review Provinsi Kepulauan Riau. Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kantor Wilayah Provinsi Kepulauan Riau

M O N E. LANGKAH STRATEGI PELAKSANAAN ANGGARAN Jakarta, 2017 DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU KPPN JAKARTA VI

2016, No dari Penerimaan Negara Bukan Pajak di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Revisi Anggaran Tahun Anggaran Bandung, 27 April 2018

LANGKAH LANGKAH STRATEGIS TAHUN ANGGARAN 2018

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT TRIWULAN II TAHUN 2014

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 277/PMK.05/2014TENTANG RENCANA PENARIKAN DANA, RENCANA PENERIMAAN DANA, DAN PERENCANAAN KAS

Langgeng Suwito. Pemaparan Materi:PMK 214 tahun 2017 tentang Pengukuran

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DIREKTORAT ANGGARAN BIDANG POLHUKHANKAM & BA BUN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 1

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM BOGOR, 1 FEBRUARI 2016

LANDASAN HUKUM KEUANGAN DANA DEKONSENTRASI

Peraturan Menteri Keuangan. Nomor 190/PMK.05/2012 tentang TATA CARA PEMBAYARAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

Sosialisasi Revisi Anggaran Kewenangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Tahun Anggaran Semarang, 5 April 2018

Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penanda Tangan SPM, dan Bendahara. untuk mendapatkan tema yang berkaitan dengan penelitian ini.

SIARAN PERS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 46 /PMK.02/2008 TENTANG

PAPARAN KANWIL DJPB PROVINSI JAWA BARAT RAKOR PELAKSANAAN EVALUASI DAN PELAPORAN DANA APBN PROV. JABAR

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT BULAN JANUARI TAHUN 2015

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

Click to edit Master subtitle style

Kewenangan Kanwil DJPb Dalam Revisi Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2017

BERITA NEGARA. No.1341, 2012 KEMENTERIAAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT. Petunjuk Operasional. Kegiatan. Revisi. Pedoman.

: s /PB/2014 : Penting/Segera : 1 (satu) Berkas : Perubahan Akun Belanja Barang Persediaan

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 menjadi tonggak sejarah dalam pengelolaan Keuangan Negara.

2016, No c. bahwa untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan kas negara terkait dengan cara pelaksanaan pembayaran kegiatan yang

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun anggaran 2013, kewenangan atas pengesahan Daftar Isian

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN RI PELAKSANAAN ANGGARAN 2012

FORMAT SURAT PERNYATAAN PENGGUNAAN HASIL OPTIMALISASI UNTUK KEGIATAN PRIORITAS, MENDESAK, KEDARURATAN ATAU TIDAK DAPAT DITUNDA

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan mulai tahun anggaran 2005 dengan mengacu pada Undang-Undang Nomor

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR). Dalam pelaksanaan kerja praktek

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

MENTERI KEUANGAN R I

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG

PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN

Perkembangan Pagu dan Realisasi APBN dan Dana Transfer Triwulan III 2015 di Provinsi Kalimantan Tengah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

Click to edit Master subtitle style

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara No

POKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017

PELAKSANAAN APBN 2017 DI SULAWESI UTARA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

I. UMUM. Saldo...

Menjaga Kualitas Belanja Melalui Pengendalian Pelaksanaan Anggaran

-2- Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3455); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara (Lembaga N

1 of 6 18/12/ :41

PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 69/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT BULAN AGUSTUS TAHUN 2014

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71...TAHUN 2009 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2010

BERITA NEGARA. No.444, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Kuangan Negara. Ketenagakerjaan. Ketransmigrasian. Pengelolaan. Pedoman.

DIPA SEBAGAI DOKUMEN PELAKSANAAN APBN DI LINGKUNGAN KEMHAN DAN TNI. Jakarta, 4 Juni 2018

PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Bab 1. Pendahuluan. baik. Penyelenggaraan pemerintahan negara untuk mewujudkan tujuan bernegara

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT BULAN PEBRUARI TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN DANA OPERASIONAL KHUSUS PENGAMANAN PENERIMAAN NEGARA

PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA TA 2017

KESIAPAN PENYALURAN TAHAP I DANA ALOKASI KHUSUS FISIK 2018 PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Pokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152/PMK.02/2014 TENTANG

POKOK-POKOK PERUBAHAN DAN KESIAPAN PENYALURAN TAHAP I DANA DESA TAHUN 2018 PROVINSI KEPULAUAN RIAU

2016, No Proyek/Kegiatan melalui penerbitan Surat Berharga Syariah Negara; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERHITUNGAN UANG PERSEDIAAN

2011, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

REVISI ANGGARAN PADA DJA SEMAKIN SEDERHANA, CEPAT DAN AKURAT (Bagian 1)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN POKOK POKOK KETENTUAN MENGENAI REVISI ANGGARAN TA 2017

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 194/PMK.05/2014 TENTANG

Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Revisi ke 01 Tanggal : 09 Februari 2018

Transkripsi:

Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau

Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau 1 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III-2015 Kantor Wilayah Provinsi Kepulauan Riau Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan

Executive Summary Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan mempunyai peran sangat strategis dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam hal pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor PMK- 169/PMK.01/2012 tentang organisasi dan tata kerja instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Evaluasi pelaksanaan anggaran berkaitan tentang penilaian pelaksanaan anggaran, seperti operasionalisasi/teknis pelaksanaan anggaran, kendala-kendala pembayaran, teknis keterlaksanaan kegiatan, dan isuisu terkait pelaksanaan anggaran lainnya. Dalam pelaksanaanya, evaluasi pelaksanaan anggaran dilakukan melalui kegiatan evaluasi pelaksanaan anggaran (EPA). Dalam rangka melakukan evaluasi pelaksanaan anggaran triwulan I-2016, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau telah melaksanakan kegiatan rapat koordinasi pelaksanaan APBN dalam rangka menjamin kelancaran dan akuntabilitas pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau. Berdasarkan hasil Evaluasi Pelaksanaan Anggaran triwulan I tahun 2016 dapat digambarkan perkembangan pelaksanaan anggaran lingkup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau adalah: Berdasarkan hasil Evaluasi Pelaksanaan Anggaran triwulan I tahun 2016, dapat ditarik kesimpulan bahwa rendahnya penyerapan anggaran karena terdapat berbagai permasalahan dalam pelaksanaan anggaran. Berbagai permasalahan yang mengakibatkan rendahnya penyerapan anggaran ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Penyerapan anggaran sampai dengan Triwulan I 2016 adalah sebesar Rp5.523,02 miliar atau sebesar 12,39%. Penyerapan Triwulan I 2016 relatif lebih baik jika dibandingkan dengan periode Triwulan I tahun 2015 yaitu sebesar 6,56%. Meningkatnya penyerapan tersebut dapat dilihat dari meningkatnya pendaftaran dan realisasi kontrak yang dilaksanakan pada periode Triwulan I tahun 2016. 2) Kinerja pelaksanaan anggaran pada periode Triwulan I tahun 2016 yang diukur dari 12 indikator pelaksanaan menunjukkan bahwa Bagian Anggaran yang mempunyai nilai rata-rata kinerja pelaksanaan anggaran tertinggi adalah RRI dengan nilai 83,04 dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan dengan nilai 52,60. 3) Proyek Strategis di Provinsi Kepulauan Riau terdiri dari pekerjaan-pekerjaan fisik berupa pembangunan infrastruktur sebesar Rp1,57 triliun. Proyek i daftar EPA

strategis tersebut sebagian telah dikontrakkan dengan nilai kontrak sebesar Rp775,74 miliar dan realisasinya telah mencapai 176,88 miliar. Berdasarkan kesimpulan dalam hasil EPA triwulan I-2016, dapat diusulkan rekomendasi kebijakan sebagai berikut: 1) Untuk meningkatkan penyerapan pada triwulan II, maka satuan kerja didorong untuk memperbaiki kinerjanya; 2) Proyek strategis dengan nilai yang signifikan harus didorong untuk berjalan tepat waktu sehingga tidak menghambat penyerapan; 3) Segera dilakukan revisi rencana penarikan dana yang ada dalam halaman III DIPA yang disesuaikan dengan realisasi pada triwulan I 2016 dan selanjutnya rencana penarikan dana pada triwulan berikutnya agar direncanakan dengan akurat; 4) Dana yang diblokir agar segera dibuka dengan cara berkoordinasi dengan unit eselon I agar melengkapi persyaratan yang dibutuhkan; 5) Kontrak yang sudah ditandatangani agar segera dilaporkan kepada KPPN dengan cara menyampaikan ADK kontrak untuk keperluan penyediaan dana oleh Kuasa BUN; 6) Satker dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang belum ditetapkan pejabat perbendaharaan agar segera berkoordinasi dengan kepala daerah sebagai pejabat yang berwenang untuk menunjuk dan menetapkan pejabat perbendaharaan; 7) Dalam hal terdapat kesulitan dalam penyusunan pertanggungjawaban maka satker agar segera berkoordinasi dengan KPPN. ii Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

Daftar Isi EXECUTIVE SUMMARY DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAN TABEL I III V BAB I. PENDAHULUAN 1 1.1. LATAR BELAKANG 1 1.2. TUJUAN 2 1.3. PELAKSANAAN 3 BAB II. PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN TRIWULAN I TAHUN 2016 5 2.1. PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU 5 2.1.1. ALOKASI DANA 5 2.1.2. REALISASI BELANJA 6 2.1.3. DEVIASI HALAMAN III DIPA 6 2.1.4. REVISI ANGGARAN 7 2.1.5. PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN 8 2.1.6. MANAJEMEN KOMITMEN 9 2.1.7. DANA BLOKIR APBN 9 2.1.8. PROYEK STRATEGIS APBN 10 2.2. PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PER-SEKTOR 11 2.2.1. SEKTOR POLITIK HUKUM DAN KEAMANAN 11 2.2.2. SEKTOR PEREKONOMIAN 18 2.2.3. SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 24 2.2.4. SEKTOR DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 29 BAB III. KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN 37 3.1. KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU 37 3.2. KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN SEKTOR POLHUKKAM 38 3.3. KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN SEKTOR PEREKONOMIAN 38 3.4. KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 39 3.5. KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN SEKTOR DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 40 BAB IV. ISU STRATEGIS DAN PERMASALAHAN PELAKSANAAN ANGGARAN 41 iii daftar EPA

4.1. ISU PELAKSANAAN ANGGARAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU 41 4.2. ISU PELAKSANAAN ANGGARAN SEKTOR POLITIK HUKUM DAN KEAMANAN 42 4.3. ISU PELAKSANAAN ANGGARAN SEKTOR PEREKONOMIAN 46 4.4. ISU PELAKSANAAN ANGGARAN SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 48 4.5. ISU PELAKSANAAN ANGGARAN SEKTOR DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 51 BAB V. PENUTUP 55 5.1. KESIMPULAN 55 5.2. REKOMENDASI 56 iv Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

Daftar Gambar dan Tabel Gambar 1 Pergerakan Pagu DIPA Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau 5 Gambar 2 Perkembangan Realisasi DIPA Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau 6 Gambar 3 Deviasi Halaman III DIPA Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau 7 Gambar 4 Revisi DIPA Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau 8 Gambar 5 Kontrak DIPA Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau 9 Gambar 6 Pagu DIPA Triwulan I-2016 Sektor Kesejahteraan Rakyat 25 Tabel 1 Pengelolaan Uang Persediaan Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau 8 Tabel 2 Dana Blokir Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau 10 Tabel 3 Proyek Strategis Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau 10 Tabel 4 Pagu APBN Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan 12 Tabel 5 Realisasi APBN Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan 13 Tabel 6 Realisasi Jenis Belanja APBN Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan 13 Tabel 7 Deviasi Halaman III DIPA Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan 14 Tabel 8 Deviasi Jenis Belanja Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan 14 Tabel 9 Revisi Anggaran Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan 15 Tabel 10 Pengelolaan Uang Persediaan Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan 16 Tabel 11 Data Kontrak Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan 17 Tabel 12 Dana Blokir APBN Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan 17 Tabel 13 Proyek Strategis APBN Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan 18 Tabel 14 Pagu APBN Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian 19 Tabel 15 Pagu Realisasi APBN Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian 20 Tabel 16 Pagu Realiasi APBN Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian 21 Tabel 17 Revisi APBN Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian 21 Tabel 18 Pengelolaan Uang Persediaan Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian 22 Tabel 19 Pendataan Kontrak Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian 23 Tabel 20 Proyek Strategis Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian 23 Tabel 21 Dana Blokir Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian 24 Tabel 22 Pagu Realiasi APBN Triwulan I-2016 Sektor Kesejahteraan Rakyat 25 Tabel 23 Pagu Realiasi APBN Triwulan I-2016 Sektor Kesejahteraan Rakyat 26 Tabel 24 Revisi APBN Triwulan I-2016 Sektor Kesejahteraan Rakyat 27 Tabel 25 Pengelolaan Uang Persediaan Triwulan I-2016 Sektor Kesejahteraan Rakyat 27 Tabel 26 Pendataan Kontrak Triwulan I-2016 Sektor Kesejahteraan Rakyat 28 Tabel 27 Proyek Strategis Triwulan I-2016 Sektor Kesejahteraan Rakyat 28 Tabel 28 Dana Blokir Triwulan I-2016 Sektor Kesejahteraan Rakyat 29 Tabel 29 Pagu Realiasi APBN Triwulan I-2016 Sektor Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan 30 v daftar EPA

Tabel 30 Pagu Realisasi APBN Triwulan I-2016 Sektor Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan 31 Tabel 31 Revisi APBN Triwulan I-2016 Sektor dekonsentrasi dan tugas pembantuan 32 Tabel 32 Pengelolaan Uang Persediaan Triwulan I-2016 Sektor dekonsentrasi dan tugas pembantuan 33 Tabel 33 Pendataan Kontrak Triwulan I-2016 Sektor Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan 34 Tabel 34 Proyek Strategis Triwulan I-2016 Sektor Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan 34 Tabel 35 Dana Blokir Triwulan I-2016 Sektor Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan 35 Tabel 36 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016 37 Tabel 37 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan 38 Tabel 38 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian 39 Tabel 39 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016 Sektor Kesejahteraan Rakyat 39 Tabel 40 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016 Sektor Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan 40 vi Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

Bab I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Salah satu keberhasilan dalam mengoptimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dapat dinilai dari pelaksanaan anggaran yang berjalan dengan baik. Hal tersebut mendorong penyelesaian tingkat capaian kinerja yang dihasilkan dan realisasi anggaran berjalan lancar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Berbagai kebijakan reformasi dalam pengelolaan Keuangan Negara telah dilaksanakan. Kebijakan dengan tujuan agar pengelolaan Keuangan Negara dapat berjalan dengan sebaik-baiknya dan akuntabel. Sistem penganggaran berbasis kinerja, perencanaan kas yang lebih baik, pelaksanaan lelang secara elektronik, perbaikan sistem yang mendukung kelancaran pencairan merupakan berbagai reformasi pengelolaan Keuangan Negara yang dibangun untuk mendukung keberhasilan pengelolaan keuangan negara yang akuntabel. Dalam pelaksanaannya, masalah-masalah pelaksanaan anggaran yang terjadi saat ini masih relatif sama dengan periode-periode tahun anggaran sebelumnya. Berbagai masalah pelaksanaan anggaran yang masih sering terjadi hingga saat ini antara lain: a) penumpukan penyerapan anggaran pada akhir tahun; b) keterlambatan penunjukan pejabat perbendaharaan; c) keterlambatan pelaksanaan lelang; d) keterbatasan pengetahuan para pejabat perbendaharaan/pengelola keuangan; e) keterlambatan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan; f) penundaan penyelesaian pekerjaan dan masalah pelaksanaan anggaran lainnya. Dalam rangka mengantisipasi permasalahan-permasalahan tersebut dan untuk mendukung peningkatan efektivitas dan efisiensi belanja Pemerintah maka diperlukan suatu proses pengendalian. Salah satu proses pengendalian dilakukan melalui kegiatan evaluasi pelaksanaan anggaran pada satuan kerja penerima APBN. Evaluasi pelaksanaan anggaran sangat penting untuk melihat 1 isi EPA

perkembangan pelaksanaan anggaran dalam periode yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi tersebut akan dilakukan suatu penilaian dan pengukuran terhadap pelaksanaan aggaraan dan diikuti dengan identifikasi serta analisis terhadap permasalahan-permasalahan dalam pelaksanaan anggaran. Evaluasi pelaksanaan anggaran ini sangat penting dilakukan sehingga perkembangan pelaksanaan anggaran dapat terlihat dan permasalahan yang timbul dapat teridentifikasi. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan mempunyai peran sangat strategis dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam hal pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor PMK- 169/PMK.01/2012 tentang organisasi dan tata kerja instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Berbagai evaluasi yang dilaksanakan terkait pelaksanaan anggaran adalah terkait penilaian pelaksanaan anggaran, seperti operasionalisasi/teknis pelaksanaan anggaran, kendala-kendala pembayaran, teknis keterlaksanaan kegiatan, dan isu-isu terkait pelaksanaan anggaran lainnya. Dalam pelaksanaanya, pelaksanaan evaluasi pelaksanaan anggaran dilakukan melalui kegiatan pelaksanaan evaluasi pelaksanaan anggaran (EPA). Kegiatan EPA serta pelaporan hasil pelaksanaannya dilaksanakan setiap triwulan. Penyusunan EPA secara Triwulanan dilaksanakan agar dapat mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terjadi dengan lebih cepat. Fokus utama EPA terutama EPA Triwulan I ini adalah melakukan identifikasi permasalahanpermasalahan dalam pelaksanaan anggaran yang terjadi pada Triwulan I-2016. 1.2. Tujuan Evaluasi pelaksanaan anggaran memiliki beberapa tujuan. Tujuan utama dalam penyusunan evaluasi tersebut antara lain: a. Identifikasi isu-isu pelaksanaan anggaran yang terjadi hingga tingkat satuan kerja; b. Identifikasi permasalahan-permasalahan yang terjadi terkait pelaksanaan anggaran; c. Menilai pelaksanaan anggaran. Penilaian mencakup apakah telah dilaksanakan dengan baik, mencapai target keluarannya, memenuhi 2 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

tujuannya, memberikan dampak seperti yang diharapkan, dan hal-hal lainnya. d. Memberikan rekomendasi kebijakan, strategi implementasi, mekanisme pelaksanaan anggaran yang bersifat teknis dan aplikatif; e. Merumuskan tindak lanjut perbaikan pelaksanaan anggaran untuk periode berikutnya; Selain tujuan tersebut, evaluasi pelaksanaan anggaran disusun untuk kepentingan manajerial. Kepentingan manajerial tersebut berkaitan dalam pengambilan kebijakan yang berhubungan dengan APBN, antara lain: a. bagi Kementerian Keuangan, sebagai masukan bagi pengambilan kebijakan anggaran; b. bagi Direktorat Jenderal Perbendaharaan, sebagai bahan perumusan regulasi, strategi pembinaan dalam rangka memperbaiki kinerja pelaksanaan anggaran; c. bagi Kementerian Negara/Lembaga dan satuan kerjanya, sebagai bahan masukan untuk memperbaiki kinerja pelaksanaan anggaran beserta dengan persiapan-persiapan dalam perencanaan dan penganggaran di waktu yang akan datang; d. bagi Pemerintah Daerah terkait, K/L maupun satker yang menjadi tanggung jawabnya, untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan merumuskan hal-hal teknis pelaksanaan keuangan pusat dan daerah sehingga dapat digunakan untuk mengharmonisasikan kebijakan fiskalnya; e. bagi masyarakat umum, sebagai alat kontrol pelaksanaan APBN yang diwujudkan melalui kegiatan-kegiatan pemerintah; f. bagi pihak Swasta, sebagai informasi terkait keikutsertaan dalam aktivitas pemerintah. 1.3. Pelaksanaan Evaluasi pelaksanaan anggaran yang dilakukan pada triwulan I tahun 2016 dilaksanakan beberapa tahapan pelaksanaan. Berbagai kegiatan evaluasi pelaksanaan anggaran dengan satuan kerja dengan metode focus group discussion (FGD) dalam rangka menjamin kelancaran dan akuntabilitas pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Maret 2016. 3 isi EPA

dalam mliaran Rupiah 5,526 5,526 5,525 5,525 5,524 5,524 5,523 5,523 5,522 5,522 0% 0% 0% 0% 0% 0% Bab II. Perkembangan Pelaksanaan Anggaran Triwulan I Tahun 2016 2.1. Perkembangan Pelaksanaan Anggaran di Provinsi Kepulauan Riau Perkembangan pelaksanaan anggaran di Provinsi Kepulauan Riau dapat dilihat berdasarkan perkembangan alokasi dana (pagu anggaran), realisasi belanja, deviasi halaman III DIPA, revisi anggaran, pengelolaan UP, manajemen komitmen, dan penyelesaian tagihan. 2.1.1. Alokasi Dana Pagu anggaran adalah alokasi dana atau batas maksimum anggaran yang diberikan oleh Kementerian Keuangan kepada Kementeriaan Negara/Lembaga untuk setiap program pemerintah sebagai acuan dalam pelaksanaan APBN. Pada awal tahun 2016, seluruh Kementerian Negara/Lembaga di Provinsi Kepulauan Riau memperoleh alokasi dana sebesar Rp.5.523,02 miliar. Dalam triwulan I ini terjadi perubahan alokasi seiring perubahan kebutuhan dan kebijakan Kementerian Negara/Lembaga. Gambar 1 Pergerakan Pagu DIPA Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau Pagu 5,525.43 0.04% 5,523.02 5,523.02 0.00% Januari Februari Maret Sumber: PA Perbendaharaan Peningkatan pagu anggaran terjadi pada akhir triwulan I-2016. Perubahan tersebut didorong oleh beberapa hal diantaranya perubahan pagu dan penambahan DIPA untuk satuan kerja baru yakni pada Bagian Anggaran 111 Badan Nasional Pengelola Perbatasan. 5 isi EPA

dalam mliaran Rupiah 800 700 600 500 400 300 200 100-14% 12% 10% 8% 6% 4% 2% 0% 2.1.2. Realisasi Belanja Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya, Kementerian Negara/Lembaga melakukan belanja dengan merealisasikan anggaran untuk membiayai pelaksanaan pekerjaan/kegiatan. Di Provinsi Kepulauan Riau, pelaksanaan kegiatan yang dibiayai oleh APBN dilakukan oleh satuan-satuan kerja dibawah 45 Kementerian Negara/Lembaga. Gambar 2 Perkembangan Realisasi DIPA Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau Realisasi Penyerapan Tdk Akumulati Akum.Real Penyerapan Akumulatif 12.39% 2.57% 6.44% 3.87% 5.94% 142.30 142.30 213.84 356.14 328.59 684.73 Januari Februari Maret Sumber: PA Perbendaharaan Hingga triwulan I berakhir, APBN di Provinsi Kepulauan Riau telah direalisasikan sebesar Rp684,73 miliar atau 12,39 persen. Penyerapan selama triwulan I masih di bawah target penyerapan nasional (15 persen). Peningkatan penyerapan secara signifikan terjadi pada bulan Maret yakni meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya. 2.1.3. Deviasi Halaman III DIPA Jenis Belanja Pagu* Realisasi* % 51 Belanja Pegawai 1,286,148.82 265,231.99 20.62% 52 Belanja Barang 2,525,050.18 288,775.03 11.44% 53 Belanja Modal 1,628,556.62 128,815.46 7.91% 57 Bantuan Sosial 6,683.65-0.00% 59 Belanja Lain-Lain 78,986.50 1,911.63 2.42% 5,525,425.76 684,734.11 12.39% *dalam jutaan Rupiah Sumber: PA Perbendaharaan Halaman III DIPA memuat informasi rencana penarikan yang dibuat oleh satuan kerja dan atau Kementerian Negara/Lembaga yang seharusnya dijadikan dasar atau standar dalam realisasi dana belanja. Deviasi atas besaran rencana ini akan 6 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

dalam mliaran Rupiah 300 250 200 150 100 50-40% 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% menjadi indikator buruknya perencanaan anggaran dan tidak disiplinnya satuan kerja dan atau Kementerian Negara/Lembaga dalam pelaksanaan anggaran. Gambar 3 Deviasi Halaman III DIPA Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau Pagu Realisasi Deviasi 34.25% 243.34 22.33% 116.32 181.43 17.86% 90.34 149.02 159.99 Januari Februari Maret Sumber: PA Perbendaharaan Berdasarkan perbandingan antara perencanaan penarikan dana yang dibuat dan realisasi pencairan dana yang dilaksanakan pada triwulan I tahun 2016, diperoleh deviasi antara rencana penarikan dana dengan realisasi mencapai 74,45 persen. Tingkat deviasi paling tinggi terjadi pada bulan Maret dan sebaliknya tingkat deviasi paling rendah terjadi pada bulan Februari. Tingginya deviasi ini mengindikasikan bahwa rencana yang dibuat belum sesuai dengan perencanaan dalam pelaksanaan kegiatan. 2.1.4. Revisi Anggaran Implementasi penganggaran berbasis kinerja masih belum optimal diterapkan di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari perencanaan anggaran yang masih kurang berkualitas sehingga dalam pelaksanaan anggaran sering terjadi revisi anggaran (DIPA). Mayoritas revisi DIPA disebabkan oleh perencanaan satuan kerja dan atau Kementerian Negara/Lembaga yang belum baik, walaupun tidak tertutup kemungkinan terjadi karena sebab yang lain. Perencanaan anggaran yang baik akan mendorong pelaksanaan anggaran yang baik. Oleh karena itulah perencanaan merupakan salah satu indikator kualitas dan kinerja pelaksanaan anggaran. Indikator tersebut menunjukkan apakah satuan kerja dan atau Kementerian Negara/Lembaga serius dan bekerja dengan baik jauh sebelum pelaksanaan anggaran dilaksanakan. 7 isi EPA

90 80 70 60 50 40 30 20 10 - Revisi anggaran oleh pergeseran antar program/kegiatan/output/jenis belanja/ dan lain-lain menunjukkan adanya ketidaksesuaian perencanaan terhadap kebutuhan anggaran yang sebenarnya diperlukan. Oleh karena itu perlu usaha lebih untuk peningkatan kualitas perencanaan Kementerian Negara/Lembaga. Dengan melihat jumlah revisi yang cukup besar akan mempengaruhi pelaksanaan kegiatan. Gambar 4 Revisi DIPA Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau 79 40 12 29 Revisi Perubahan Pagu Pergeseran Administrasi DJA DJPb Sumber: Kanwil DJPB Prov.Kepri Selama triwulan I-2016 telah terjadi revisi sebanyak 160 revisi. Revisi di tingkat Kanwil Ditjen Perbendaharaan sebanyak 120 revisi dengan revisi terbesar untuk revisi yang bersifat administratif. 2.1.5. Pengelolaan Uang Persediaan Uang Persediaan (UP) digunakan untuk membiayai kegiatan operasional seharihari satuan kerja dan membiayai pengeluaran yang tidak dapat dilakukan melalui mekanisme Pembayaran LS. UP merupakan uang muka kerja dari Kuasa BUN kepada Bendahara Pengeluaran yang dapat dimintakan penggantiannya (revolving) setelah digunakan minimal 50 persen. Maksimal pembayaran dengan UP kepada satu penerima paling banyak sebesar Rp.50 juta kecuali untuk pembayaran honorarium dan perjalanan dinas. Pada akhir hari kerja, uang tunai yang berasal dari UP pada Kas Bendahara Pengeluaran/BPP paling banyak sebesar Rp.50 juta. Tabel 1 Pengelolaan Uang Persediaan Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau Periode Uang Persediaan 8 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016 GUP Tepat Waktu Tambahan Uang Persediaan PTUP Tepat Waktu

700,000,000,000 600,000,000,000 500,000,000,000 400,000,000,000 300,000,000,000 200,000,000,000 100,000,000,000-25. 00% 20. 00% 15. 00% 10. 00% 5.0 0% 0.0 0% Triwulan I 2016 36,189,899,500 475 475 8,177,188,200 14 14 Sumber: OMSPAN 2.1.6. Manajemen Komitmen Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen. Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentuk perjanjian/kontrak untuk pengadaan barang jasa dan dalam bentuk penetapan keputusan. Data perjanjian/kontrak disampaikan kepada KPPN paling lambat lima hari kerja setelah ditandatanganinya perjanjian/kontrak untuk dicatat dalam Kartu Pengawasan Kontrak di KPPN. Gambar 5 Kontrak DIPA Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau 648,334,043,260 Kontrak Realisasi % 299,441,796,149 23.56% 16.43% 0.00% 70,539,901,446 106,553,377,738 979,480,000 - Belanja Barang Belanja Modal Belanja Lain-Lain Sumber: OMSPAN Selama triwulan I tahun 2016 telah dikontrakkan 445 kegiatan dengan nilai mencapai Rp948,76 miliar yang terdiri dari tiga jenis belanja. Kontrak didominasi oleh kontrak belanja modal dengan porsi sebesar 68,34 persen. Dari total kontrak, telah direaliasikan sebesar 18,67 persen atau mencapai Rp177,09 miliar pada 289 kontrak. Kontrak yang telah direalisasikan sebagian besar berupa belanja barang. 2.1.7. Dana Blokir APBN Dalam Triwulan I, total blokir anggaran sebesar Rp.159,06 miliar yang terdiri dari dua jenis belanja yakni belanja barang, dan belanja modal. Blokir untuk belanja barang terdapat pada tujuh K/L sedangkan blokir belanja modal terdapat pada empat K/L. 9 isi EPA

No Bagian Anggaran Tabel 2 Dana Blokir Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau Jumlah Blokir* Barang Modal Keterangan 1 Kementerian Hukum dan HAM (013) - 19,316,206 Pembangunan dan renovasi gedung kantor dan rumah dinas. 2 Kementerian Perhubungan (022) - 30,601,471 Faspel, Rehab Gedung, AC, Tunjangan Beras dan Perjalanan Dinas. 3 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (023) 32,174,737 - Sewa mobil & kegiatan pelayanan prima kerjasama luar negeri. 4 Kementerian Kesehatan (024) 1,951,611 - Diklat, surveylan, penelitian tnaga pendidik, dan pembinaan pelayanan kesehatan tradisonal. 5 Kementerian Agama (025) 285,000 - Kendaraan dinas. 6 Kementerian Kelautan dan Perikanan (032) 22,573,870 - Gedung Bangunan untuk diserahkan kepada masyarakat. 7 Kementerian PUPR (033) - 11,780,315 Peningkatan Kualitas Permukiman dan pembangunan infrastruktur. 8 Kementerian Komunikasi dan Informatika (059) 1,660,130 800,800 Pengembangan aula dan mobilisasi capaian PNBP. 9 Kepolisian NRI (060) 6,098,500 - pengamanan objek vital dan pembinaan potensi keamanan. 10 Kementerian Pemuda dan OR (092) 6,778,629 - Kegiatan Kepemudaan dan keolahragaan Total 71,522,477 87,533,730 *dalam ribuan Rupiah Sumber: OM Span 2.1.8. Proyek Strategis APBN Proyek strategis di Provinsi Kepulauan Riau mencapai Rp1.571,60 miliar dengan Rp775,74 miliar telah dikontrakkan dan telah direalisasikan Rp176,88 miliar. Proyek strategis terdiri dari tujuh jenis proyek dengan proyek yang paling dominan adalah proyek terkait jalan dan jembatan. Tabel 3 Proyek Strategis Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau No Jenis Proyek Pagu* Kontrak* Realisasi* 1 Gedung 247,142,962 114,517,633 58,633,547 2 Jalan Jembatan 480,824,929 286,222,028 57,291,055 3 Pelabuhan Laut 327,503,808 18,181,524 2,527,779 4 Bandar Udara 110,966,223 103,715,303 20,743,061 5 Sumberdaya Air 314,880,141 211,771,083 28,913,061 6 Peralatan dan Mesin 28,488,229 3,601,152 1,943,144 7 Lainnya 61,792,216 37,732,945 6,825,293 TOTAL 1,571,598,508 775,741,668 176,876,940 *dalam ribuan Rupiah Sumber: OM Span 10 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

2.2. Perkembangan Pelaksanaan Anggaran Per-Sektor Perkembangan pelaksanaan anggaran di Provinsi Kepulauan Riau dapat dilihat berdasarkan perkembangan pelaksanaan anggaran pada masing-masing Sektor. Terdapat empat sektor dalam pengelompokan pelaksana anggaran di Provinsi Kepulauan Riau. Sektor tersebut adalah politik hukum dan keamanan, ekonomi dan perindustrian, kesejahteraan rakyat, dan dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Kondisi pelaksanaan anggaran Triwulan I dapat dipotret dari perkembangan pagu dan realisasi anggaran di tiap satker, baik ditinjau dari unit organisasi (Bagian Anggaran) maupun jenis belanjanya. Pemantauan dari sisi unit organisasi berguna untuk mengetahui kondisi penyerapan anggaran pada suatu K/L yang terkait dengan kebijakan intern yang diambil serta karakteristik pelaksanaan kegiatannya. Evaluasi dari sisi jenis belanja bermanfaat untuk mengetahui besar penggunaan anggaran untuk yang sifatnya konsumtif dan menunjang layanan (Belanja Pegawai dan Belanja Barang) maupun yang sifatnya berdaya produktif lebih karena memiliki umur manfaat lebih dari 1 (satu) tahun anggaran (Belanja Modal). 2.2.1. Sektor Politik Hukum dan Keamanan Sektor politik hukum dan keamanan terdiri dari sebelas Bagian Anggaran (BA). BA tersebut antara lain Badan Pemeriksa Keuangan (BA004), Mahkamah Agung (BA05), Kejaksaan Republik Indonesia (BA006), Kementerian Pertahanan (BA012), Kementerian Hukum dan HAM (BA013), Kementerian Komunikasi dan Informatika (BA059), Kepolisian Negara RI (BA060), Badan Narkotika Nasional (BA066), Komisi Pemilihan Umum (BA076), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BA089), dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (BA115). Dalam sektor ini hanya terdiri dari jenis kewenangan kantor pusat dan kantor daerah. 2.2.1.1. Perkembangan Alokasi Dana Perkembangan alokasi dana untuk Sektor Politik Hukum dan Keamanan selama Triwulan I adalah sebagai berikut: 11 isi EPA

Tabel 4 Pagu APBN Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan Kementerian Negara/Lembaga Januari* Februari* Maret* DIPA Pagu DIPA Pagu DIPA Pagu Badan Pemeriksa Keuangan (004) 2 18.424.962 2 18.424.962 2 18.424.962 Mahkamah Agung (005) 22 77.686.531 22 77.686.531 22 77.686.531 Kejaksaan RI (006) 9 51.015.623 9 51.015.623 9 51.015.623 Pertahanan (012) 6 387.259.211 6 387.259.211 6 387.259.211 Hukum dan HAM (013) 29 156.178.453 29 156.178.453 29 156.178.453 Komunikasi & Informatika (059) 1 10.228.372 1 10.228.372 1 10.228.372 Polri (060) 27 478.067.896 27 481.476.878 27 485.802.560 Badan Narkotika Nasional (066) 4 11.482.699 4 11.482.699 4 11.482.699 Komisi Pemilihan Umum (076) 8 18.333.919 8 18.333.919 8 18.333.919 BPKP (089) 1 35.543.288 1 35.543.288 1 35.543.288 BAWASLU (115) 1 4.027.112 1 4.027.112 1 4.027.112 Sektor Polhukkam 110 1.248.248.066 110 1.251.657.048 110 1.255.982.730 *dalam ribuan Rupiah Sumber: OMSPAN Selama Triwulan I, pergerakan pagu anggaran yang terjadi di Sektor Polhukkam terdapat pada satker-satker di lingkup Kepolisian Negara RI (POLRI), dengan uraian perubahan sebagai berikut: 1) Di bulan Februari 2016 terjadi peningkatan total pagu untuk satker-satker di lingkup POLRI sebesar Rp3,41 miliar yang terdiri dari pergeseran pagu anggaran untuk 27 satker, baik dalam Belanja Pegawai dan Belanja Barang. Revisi yang disebabkan perubahan kebijakan Eselon I ini disahkan oleh Direktorat Jenderal Anggaran. 2) Di bulan Maret 2016 terjadi peningkatan total pagu untuk satker-satker di lingkup POLRI sebesar Rp4,33 miliar yang merupakan penambahan sisa hibah langsung dalam bentuk uang terkait Pilkada Tahun Anggaran 2015 ke tiga satker yang masih melaksanakan kegiatan terkait Pilkada dan pelantikan pejabat pemerintah daerah, yaitu: Polres Karimun (641017) menambahkan sisa dana Rp1,07 miliar, Polres Natuna (654823) menambahkan sisa dana Rp1,74 miliar, Polres Bintan (665815) menambahkan sisa dana Rp.1,5 miliar. Ketiga penambahan dana diajukan melalui revisi yang disahkan oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Maret 2016. 2.2.1.2. Perkembangan Realisasi Anggaran Rata-rata penyerapan anggaran untuk Sektor Polhukkam dalam Triwulan I sebesar 19,17 persen. Penyerapan tertinggi terdapat pada satker-satker lingkup Kepolisian Negara RI dan Kementerian Pertahanan dengan nilai penyerpaan di 12 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

Kementerian Negara/ Lembaga atas 20 persen. Penyerapan terendah terdapat pada satker Sekretariat Bawaslu Provinsi Kepulauan Riau Tabel 5 Realisasi APBN Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan Pagu Januari Februari Maret Total Realisasi % Realisasi % Realisasi % Realisasi % BPK (004) 18.424.962 369.151 2,00% 2.005.054 10,88% 801.627 4,35% 3.175.832 17,24% Mahkamah Agung(005) 77.686.531 3.223.047 4,15% 4.099.116 5,28% 4.247.764 5,47% 11.569.928 14,89% Kejaksaan (006) 51.015.623 1.567.395 3,07% 2.778.221 5,45% 3.365.683 6,60% 7.711.299 15,12% Pertahanan (012) 387.259.211 21.091.651 5,45% 27.966.824 7,22% 29.148.948 7,53% 78.207.423 20,20% Hukum&HAM (013) 156.178.453 3.900.567 2,50% 7.685.777 4,92% 9.850.882 6,31% 21.437.225 13,73% Kominfo(059) 10.228.372 84.387 0,83% 342.522 3,35% 859.148 8,40% 1.286.059 12,57% Polri (060) 485.802.560 25.883.591 5,33% 38.255.257 7,87% 40.878.283 8,41% 105.017.131 21,62% BNN (066) 11.482.699 443.643 3,86% 546.059 4,76% 1.005.019 8,75% 1.994.722 17,37% KPU (076) 18.333.919 675.189 3,68% 863.222 4,71% 1.765.129 9,63% 3.303.539 18,02% BPKP (089) 35.543.288 681.194 1,92% 1.005.544 2,83% 4.929.069 13,87% 6.615.806 18,61% Bawaslu (115) 4.027.112 2.223 0,06% 124.149 3,08% 283.498 7,04% 409.868 10,18% Sektor Polhukkam 1.255.982.730 57.922.039 4,61% 85.671.745 6,82% 97.135.051 7,73% 240.728.835 19,17% *dalam ribuan Rupiah Sumber: OMSPAN Selama Triwulan I, Belanja Pegawai menyerap anggaran tertinggi di Sektor Polhukkam, yaitu sebesar 22,48 persen dari pagunya. Belanja barang untuk Sektor Polhukkam terserap sebesar 14,81 persen dari pagunya, sedangkan Belanja Modal baru terserap sebesar 6,26 persen dari pagunya. Tabel 6 Realisasi Jenis Belanja APBN Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan Jenis Belanja Pagu Januari Februari Maret Total Realisasi % Realisasi % Realisasi % Realisasi % Belanja Pegawai 800.303.781 53.880.667 6,73% 62.243.436 7,78% 63.806.455 7,97% 179.930.559 22,48% Belanja Barang 377.457.019 4.014.348 1,06% 23.305.952 6,17% 28.579.432 7,57% 55.899.731 14,81% Belanja Modal 78.221.930 27.024 0,03% 122.356 0,16% 4.749.164 6,07% 4.898.544 6,26% Sektor Polhukkam 2.2.1.3. Halaman III DIPA 1.255.982.730 57.922.039 4,61% 85.671.745 6,82% 97.135.051 7,73% 240.728.835 19,17% *dalam ribuan Rupiah Sumber: OMSPAN Rata-rata deviasi Rencana Penarikan Dana pada Halaman III DIPA untuk Sektor Polhukkam di Triwulan I adalah 28,27 persen, dengan deviasi tertinggi ada pada satker-satker di lingkup Badan Narkotika Nasional yaitu 165,62 persen. 13 isi EPA

Tabel 7 Deviasi Halaman III DIPA Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan Kementerian Negara/ Lembaga Triwulan I Rencana Realisasi gap % dev Badan Pemeriksa Keuangan (004) 1.676.039 3.175.832.484 1.499.793.484 89,48% Mahkamah Agung (005) 10.753.514 11.569.927.532 816.413.532 7,59% Kejaksaan RI (006) 7.173.361 7.974.246.388 800.885.388 11,16% Pertahanan (012) 73.462.960 78.211.673.250 4.748.713.250 6,46% Hukum dan HAM (013) 24.531.431 21.552.538.263 2.978.892.737 12,14% Komunikasi & Informatika (059) 936.651 1.286.059.313 349.408.313 37,30% Polri (060) 63.523.244 106.750.498.440 43.227.254.440 68,05% Badan Narkotika Nasional (066) 750.969 1.994.722.037 1.243.753.037 165,62% Komisi Pemilihan Umum (076) 2.618.400 3.303.539.966 685.139.966 26,17% BPKP (089) 3.569.841 6.615.806.020 3.045.965.020 85,32% BAWASLU (115) 326.364 409.868.403 83.504.403 25,59% Sektor Polhukkam 189.322.774 242.844.712.096 53.521.938.096 28,27% Rata-rata deviasi Rencana Penarikan Dana pada Halaman III DIPA berdasarkan jenis belanjanya ada pada jenis Belanja Barang, di mana deviasinya mencapai 128,48 persen. Penarikan dana terkait dengan Belanja Pegawai relatif akurat dengan tingkat deviasi sebesar 19,93 persen. Untuk Belanja Modal, didapati deviasi Renacan Penarikan Dana yang cukup tinggi, yaitu 64,75 persen. Tabel 8 Deviasi Jenis Belanja Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan Triwulan I No Jenis Belanja % Rencana Realisasi gap Deviasi 1 Belanja Pegawai (51) 150.034.993 179.933.691.385 29.898.698.385 19,93% 2 Belanja Barang (52) 25.390.656 58.012.476.738 32.621.820.738 128,48% 3 Belanja Modal (53) 13.897.125 4.898.543.973 8.998.581.027 64,75% Sektor Polhukkam 189.322.774 242.844.712.096 53.521.938.096 28,27% 2.2.1.4. Revisi Anggaran Untuk lingkup Sektor Polhukkam selama Triwulan I, terdapat 33 revisi dari Eselon I satker yang disahkan Direktorat Jenderal Anggaran (DJA), yang terinci atas 27 revisi satker di lingkup Polri, 1 revisi satker di lingkup Mahkamah Agung, 1 satker di lingkup Kementerian Hukum dan Ham, dan 4 revisi satker di lingkup Komisi Pemilihan Umum. 14 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

Tabel 9 Revisi Anggaran Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan No Kementerian Negara/Lembaga (BA) Revisi DJA Revisi Kanwil Rev1 Rev2 Rev3 1 Badan Pemeriksa Keuangan (004) - - - - - 2 Mahkamah Agung (005) 1-5 2 8 3 Kejaksaan RI (006) - - - - - 4 Pertahanan (012) - - - - - 5 Hukum dan HAM (013) 1-12 1 14 6 Komunikasi & Informatika (059) - - - - - 7 Polri (060) 27 3 2 15 47 8 Badan Narkotika Nasional (066) - - 2-2 9 Komisi Pemilihan Umum (076) 4 - - - 4 10 BPKP (089) - - - - - 11 BAWASLU (115) - - 1-1 Sektor Polhukkam 33 3 22 18 76 Terdapat 43 revisi yang disahkan oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan selama Triwulan I di lingkup Sektor Polhukkam. Revisi tersebut dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu: 1) Revisi yang mengakibatkan penambahan/pengurangan pagu anggaran Terdapat 3 revisi yang berupa penambahan pagu anggaran DIPA TA 2016 untuk 3 satker, dengan rincian sebagai berikut: No Satker Nilai Revisi Keterangan 1. Polres Karimun (641017) 2. Polres Natuna (654823) 3. Polres Bintan (665815) Jumlah Jml Rp.1.066.944.300 Sisa dana Hibah Pilkada 2015 yang digunakan untuk penyelesaian kegiatan di TA 2016 Rp.1.743.029.500 Sisa dana Hibah Pilkada 2015 yang digunakan untuk penyelesaian kegiatan di TA 2016 Rp.1.515.709 Sisa dana Hibah Pilkada 2015 yang digunakan untuk penyelesaian kegiatan di TA 2016 Rp.4.325.682.800 2) Revisi pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu anggaran tetap Terdapat 22 revisi pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu anggaran tetap, yang dilakukan dalam keluaran (output) yang sama maupun antara keluaran (output). Revisi ini paling banyak diajukan oleh satker-satker di lingkup Kementerian Hukum dan Ham (BA 013). 3) Revisi karena kesalahan administrasi Revisi karena kesalahan administrasi total sejumlah 18 revisi di Triwulan I, dengan pengajuan terbanyak dari satker-satker di lingkup POLRI (BA 060) berupa revisi akun persediaan untuk menyesuaikan dengan kaidah akuntansi. 15 isi EPA

2.2.1.5. Pengelolaan Uang Persediaan Selama Triwulan I, terdapat 99 satker yang mengajukan UP dan TUP di lingkup Sektor Polhukkam, yang pertanggungjawabannya telah dilaksanakan secara tepat waktu, atau tidak ada GUP yang terlambat. Terdapat beberapa satker di lingkup Kejaksaan Agung yang mengajukan UP dengan sumber dana PNBP, selain UP dari sumber dana Rupiah Murni (RM). Tabel 10 Pengelolaan Uang Persediaan Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan No Uraian Satker UP TUP Jumlah GUP PTUP Tepat Waktu Total Tepat Waktu 1 BPK (004) 350-350 2 - - 2 Mahkamah Agung(005) 552.175-551.195 19 - - 3 Kejaksaan (006) 546.845 537.886 546.845 9 - - 4 Pertahanan (012) 83.895 - - - - - 5 Hukum&HAM (013) 2.290-2 27 - - 6 Kominfo(059) 275-275 1 - - 7 Polri (060) 4.179.700-4.179.700 27 - - 8 BNN (066) 750-750 4 - - 9 KPU (076) 425-425 8 - - 10 BPKP (089) 400-400 1 - - 11 Bawaslu (115) 50-50 1 - - Sektor Polhukkam 9.902.615 537.886 9.527.740 99 - - 2.2.1.6. Manajemen Komitmen Selama Triwulan I, terdapat 78 kontrak Belanja Barang yang diajukan oleh satker di Sektor Polhukkam dengan kontrak yang telah terealisasi sebesar 60 kontrak. Untuk Belanja Modal, terdapat 13 kontrak yang didaftarkan dengan realisasi pada 5 kontrak. 16 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

No Tabel 11 Data Kontrak Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan Kementerian Negara/Lembaga (BA) Jml Kontrak Belanja Barang Nilai* Jml Realisasi Realisasi* Jml Kontrak Belanja Modal Nilai* Jml Realisa si Penyampaian ADK Kontrak Realisasi * Tepat Telat Total 1 BPK (004) 2 946 1 162 - - - - - 2 2 2 Mahkamah Agung(005) - - - - 4 431 2 148 1 3 4 3 Kejaksaan (006) - - - - - - - - - - - 4 Pertahanan(012) 6 614.313 6 614.313 - - - - 4 2 6 5 Hukum&HAM (013) 24 16.172.965 13 3.405.552 7 1.150.798 2 561.184 13 18 31 6 Kominfo(059) 5 555 4 450 - - - - 4 1 5 7 Polri (060) 35 44.295 33 8.882.591 - - - - - 35 35 8 BNN (066) 4 329 1 100 - - - - 1 3 4 9 KPU (076) 1 1 1 1 - - - - - 1 1 10 BPKP (089) - - - - 2 19.737 1 3.864-2 2 11 Bawaslu (115) 1 0 1 1 - - - - - 1 1 Sektor Polhukkam 78 63.172.407 60 13.874.679 13 21.318.748 5 4.573.316 23 68 91 *dalam ribuan Rupiah Sumber: OMSPAN Terkait dengan ketepatan waktu penyampaian Arsip Data Komputer (ADK) Kontrak, terdapat 23 kontrak yang ADKnya disampaikan secara tepat waktu, dan 68 kontrak yang ADKnya disampaikan terlambat atau melebihi batas waktu lima hari kerja sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012. 2.2.1.7. Dana Blokir APBN Dalam Triwulan I, total blokir anggaran untuk Sektor Polhukkam adalah sebesar Rp7.758.630 untuk Belanja Barang, dan Rp.20.117.006. Tabel 12 Dana Blokir APBN Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan N o Kementerian Negara/ Lembaga (BA) 1 Kementerian Hukum dan Ham (013) Jumlah Blokir Belanja Barang Belanja Modal Keterangan - 19.316.206 Satker Kanim Belakang Padang (408128) blokir sejumlah Rp.7,652,456,000 terkait pekerjaan pembangunan gedung dan bangunan. Satker Kanim Tarempa (409020) blokir total sejumlah Rp.8,928,465,000 untuk renovasi kantor, pagar, dan plafon. Satker Rudenim Pusat di Tpi (677181) blokir total sejumlah Rp.2,735,285,000 terkait pembangunan rumah dinas. 17 isi EPA

N o Kementerian Negara/ Lembaga (BA) 2 Kementerian Komunikasi dan Informatika (059) Jumlah Blokir Belanja Barang Belanja Modal Keterangan 1.660.130 800.800 Satker Balmon Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam (653970) blokir Rp.800,800,000 terkait pengembangan aula (Belanja Modal) dan Rp.1,660,130,000 terkait Biaya Mobilisasi Capaian Target PNBP (Belanja Barang). 3 Kepolisian Negara Republik Indonesia (060) 6.098.500 - Blokir 7 satker terkait kegiatan pengamanan objek vital Rp. 5,938,875,000 (Polres Tpi, Polres Karimun, Polresta Barelang, Polres Natuna, Polres Bintan, Polres Lingga, dan Ditpamobvit Polda Kepri) dan 1 satker tekait kegiatan pembinaan potensi keamanan Rp. 159,625,000 (Ditbinmas Polda Kepri). Sektor Polhukkam 7.758.630 20.117.006 Blokir anggaran untuk kegiatan dengan sumber dana PNBP ini akan dibuka apabila target PNBP telah tercapai dan telah diterbitkan pengaturan mengenai batas maksimum pencairan dana DIPA PNBP pada masing-masing Kementerian telah diterbitkan. 2.2.1.8. Proyek-Proyek Strategis Untuk Sektor Polhukkam, proyek strategis selama Triwulan I teridentifikasi ke dalam 4 kategori, yaitu: Tabel 13 Proyek Strategis APBN Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan No Jenis Proyek Pagu Kontrak Realisasi Tw I 1 Tanah, Gedung, dan Bangunan K/L 65.369.629 20.213.641 3.863.698 2 Peralatan/Mesin Operasional 3.902.862 3.601.152 1.943.144.100 3 Persediaan 56.764.390 35.257.944.720 5.835.292.529 4 Lain-Lain 1.891.989 - - Sektor Polhukkam 127.928.870 59.072.737.720 11.642.134.629 2.2.2. Sektor Perekonomian Sektor perekonomian terdiri dari dua belas Bagian Anggaran (BA). BA tersebut antara lain Kementerian Keuangan (BA015), Kementerian Keuangan (BA018), Kementerian Perhubungan (BA022), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BA029), Kementerian Kelautan dan Perikanan (BA032), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BA033), Badan Pusat 18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

Statistik (BA054), Kementerian Agraria dan Tata Ruang (BA056), Badan POM (BA063), Badan Meteorologi dan Geofisika (BA075), BNP2TKI (BA104) dan Badan SAR Nasional (BA107). Dalam sektor ini hanya terdiri dari jenis kewenangan kantor pusat dan kantor daerah. 2.2.2.1. Perkembangan Alokasi Dana Perkembangan pagu anggaran untuk Sektor Perekonomian selama Triwulan I adalah sebagai berikut: Tabel 14 Pagu APBN Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian Kementerian Negara/Lembaga Januari* Februari* Maret* DIPA Pagu DIPA Pagu DIPA Pagu Keuangan (015) 22 422,483,612 22 422,483,612 22 422,483,612 Pertanian (018 4 32,290,538 4 32,290,538 4 32,290,538 Perhubungan (022) 16 716,144,357 16 716,144,357 16 716,144,357 Lingkungan & Kehutanan (029) 2 21,275,116 2 21,275,116 2 21,275,116 Kelautan dan Perikanan (032) 3 43,213,564 3 43,213,564 3 43,213,564 Pekerjaan Umum dan Pera (033) 12 953,135,247 12 953,135,247 12 953,135,247 Badan Pusat Statistik (054) 8 62,565,670 8 62,565,670 8 62,565,670 Agraria & Tata Ruang/BPN (056) 8 58,393,927 8 58,393,927 8 58,393,927 Badan POM (063) 1 16,405,682 1 16,405,682 1 16,405,682 BMKG (075) 6 10,999,241 6 10,999,241 6 10,999,241 BNP2 TKI (104) 1 6,703,247 1 6,703,247 1 6,703,247 Badan SAR Nasional (107) 1 19,323,280 1 19,323,280 1 19,323,280 JUMLAH 84 2,362,933,481 84 2,362,933,481 84 2,362,933,481 *dalam ribuan Rupiah Sumber: OMSPAN Alokasi dana pada seluruh Kementerian Negara/Lembaga Sektor Perekonomian di Provinsi Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.2.362,93 miliar. Dalam triwulan I ini tidak terjadi perubahan alokasi dana, alokasi masih tetap seperti pagu pada awal tahun. Alokasi terbesar diperuntukkan untuk menjalankan kegiatan pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat. Dalam sektor ini terdapat 84 DIPA untuk menjalankan kegiatan sektor Perekonomian. 2.2.2.2. Perkembangan Realisasi Belanja Realisasi anggaran selama triwulan I-2016 pada sektor perekonomian di Provinsi Kepulauan Riau sebesar Rp265,93 miliar dengan penyerapan 11,25 persen. Selama triwulan I, realisasi terbesar terjadi pada bulan Februari. Realisasi selama triwulan I sangat dipengaruhi oleh realisasi dari Kementerian 19 isi EPA

PUPR, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Keuangan dengan kontribusi terhadap realisasi triwulan I masing-masing sebesar 36,69 persen 27,83 persen dan 19,16 persen. No Tabel 15 Pagu Realisasi APBN Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian Kementerian Negara/Lembaga (BA) Pagu (dalam ribuan Rupiah) Realisasi Januari Februari Maret Triwulan I 1 Keuangan (015) 422,483,612 2.03% 4.12% 5.91% 12.06% 2 Pertanian (018 32,290,538 4.26% 9.34% 7.05% 20.66% 3 Perhubungan (022) 716,144,357 0.98% 5.94% 3.42% 10.34% 4 Lingkungan & Kehutanan (029) 21,275,116 3.45% 5.14% 4.07% 12.66% 5 Kelautan dan Perikanan (032) 43,213,564 2.98% 4.89% 7.07% 14.94% 6 Pekerjaan Umum dan Pera (033) 953,135,247 5.10% 3.27% 2.71% 11.07% 7 Badan Pusat Statistik (054) 62,565,670 2.45% 4.06% 4.83% 11.34% 8 Agraria & Tata Ruang/BPN (056) 58,393,927 1.58% 3.11% 5.31% 10.00% 9 Badan POM (063) 16,405,682 1.38% 3.53% 3.27% 8.18% 10 BMKG (075) 10,999,241 3.68% 7.90% 8.36% 19.94% 11 BNP2 TKI (104) 6,703,247 0.77% 2.68% 4.53% 7.98% 12 Badan SAR Nasional (107) 19,323,280 2.66% 6.17% 4.51% 13.34% Sektor Perekonomian 2,362,933,481 3.01% 4.42% 3.82% 11.25% Sumber: OM Span Berdasarkan penyerapan, Kementerian Pertanian dan BMKG merupakan K/L dengan penyerapan tertinggi sedangkan BNP2TKI dan BPOM merupakan K/L dengan penyerapan terendah (penyerapan di bawah 10 persen). Jenis Belanja Pagu* Realisasi* % 51 Belanja Pegawai 280,917.95 58,428.91 20.80% 52 Belanja Barang 852,979.85 87,976.62 10.31% 53 Belanja Modal 1,229,035.68 119,522.18 9.72% 57 Bantuan Sosial 2,362,933.48 265,927.71 11.25% 59 Belanja Lain-Lain 280,917.95 58,428.91 20.80% 852,979.85 87,976.62 10.31% *dalam jutaan Rupiah Sumber: Kanwil DJPB 2.2.2.3. Deviasi Halaman III DIPA Berdasarkan perbandingan antara perencanaan penarikan dana yang dibuat dan realisasi pencairan dana yang dilaksanakan pada triwulan I-2016, diperoleh ratarata tingkat ketepatan antara rencana penarikan dana perbulan dengan realisasi berkisar 190,82 persen. 20 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

No Tabel 16 Pagu Realiasi APBN Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian Kementerian Negara/Lembaga (BA) Deviasi Januari Februari Maret Twulan I 1 Keuangan (015) 4.96% 24.20% 27.80% 56.96% 2 Pertanian (018 114.89% 208.78% 63.78% 387.45% 3 Perhubungan (022) 28.70% 97.77% 16.33% 142.79% 4 Lingkungan & Kehutanan (029) 57.26% 65.67% 6.50% 129.43% 5 Kelautan dan Perikanan (032) 39.77% 46.47% 58.02% 144.27% 6 Pekerjaan Umum dan Pera (033) 916.59% 6.80% 30.81% 954.20% 7 Badan Pusat Statistik (054) 11.20% 7.71% 0.21% 19.13% 8 Agraria & Tata Ruang/BPN (056) 17.17% 10.41% 21.92% 49.50% 9 Badan POM (063) 18.08% 15.59% 23.05% 56.72% 10 BMKG (075) 23.55% 103.10% 70.64% 197.30% 11 BNP2 TKI (104) 53.68% 0.64% 12.23% 66.55% 12 Badan SAR Nasional (107) 13.82% 92.23% 1.69% 107.74% Sektor Perekonomian 140.26% 41.97% 8.59% 190.82% Sumber: PA Perbendaharaan Tingkat deviasi paling tinggi terjadi pada bulan Januari dengan kecenderungan mengalami penurunan deviasi tiap bulannya. Hal ini mengindikasikan bahwa rencana yang dibuat belum sesuai dalam pelaksanaannya namun terus mengalami perbaikan perencanaan. 2.2.2.4. Revisi Anggaran Selama triwulan I-2016 telah terjadi revisi sebanyak 47 revisi. Dari total revisi yang telah disetujui, 85,11 persen merupakan revisi kewenangan Kanwil Ditjen Perbendaharaan. Revisi yang dilakukan selama triwulan I sebagian besar merupa kan revisi yang bersifat administratif. Tabel 17 Revisi APBN Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian No Kementerian Negara/Lembaga Revisi Revisi Kanwil DJPb Triwulan (BA) DJA a* b* c* Kanwil I 1 Keuangan (015) - - 4 7 11 11 2 Pertanian (018 - - - 2 2 2 3 Perhubungan (022) 1-1 9 10 11 4 Lingkungan & Kehutanan (029) - - 1-1 1 5 Kelautan dan Perikanan (032) - - - 2 2 2 6 Pekerjaan Umum dan Pera (033) 6 - - - - 6 7 Badan Pusat Statistik (054) - 8 - - 8 8 8 Agraria & Tata Ruang/BPN (056) - - - 2 2 2 9 Badan POM (063) - - - - - - 10 BMKG (075) - - - 4 4 4 11 BNP2 TKI (104) - - - - - - 12 Badan SAR Nasional (107) - - - - - - Sektor Perekonomian 7 8 6 26 40 47 21 isi EPA

2.2.2.5. Pengelolaan Uang Persediaan *a:perubahan pagu; *b:geser antar output; *c:administrasi Sumber: Kanwil DJPB Prov.Kepri Selama triwulan I-2016, jumlah UP telah diajukan Ganti Uang Persediaan (GUP) sebanyak 201 kali sedangkan jumlah Tambahan Uang Persediaan (TUP) telah diajukan Penggangtian Tambahan Uang Persediaan (PTUP) sebanyak 10 kali. Seluruh pengajuan dilakukan tanpa terdapat keterlambatan. No Tabel 18 Pengelolaan Uang Persediaan Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian Kementerian Negara/Lembaga (BA) Uang Persediaan Tambahan UP Ketepatan Ribu Rupiah GUP Tepat Ribu Rupiah PTUP Tepat Waktu 1 Keuangan (015) 3,819,900 62 62 - - - 100% 2 Pertanian (018 700,000 13 13 - - - 100% 3 Perhubungan (022) 2,513,696 35 35-10 10 100% 4 Lingkungan & Kehutanan (029) 1,082,700 7 7 - - - 100% 5 Kelautan dan Perikanan (032) 576,000 6 6 - - - 100% 6 Pekerjaan Umum dan Pera (033) 1,175,000 21 21 - - - 100% 7 Badan Pusat Statistik (054) 400,000 26 26 3,211,650 - - 100% 8 Agraria & Tata Ruang/BPN (056) 910,000 14 14 - - - 100% 9 Badan POM (063) 300,000 2 2 239,221 - - 100% 10 BMKG (075) 260,000 10 10 - - - 100% 11 BNP2 TKI (104) 120,000 2 2 - - - 100% 12 Badan SAR Nasional (107) 250,000 3 3 - - - 100% Sektor Perekonomian 12,107,296 201 201 3,450,871 10 10 100% Sumber: OM Span 2.2.2.6. Manajemen Komitmen Pelaksanaan kegiatan selama triwulan I-2016 dalam tiga jenis belanja telah dikontrakkan sebanyak 328 kontrak senilai Rp785,67 miliar dengan realisasi sebesar Rp46,10 miliar. Jumlah kontrak terbanyak pada belanja barang sedangkan nilai kontrak terbesar pada belanja modal. 22 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

No Bagian Anggaran Tabel 19 Pendataan Kontrak Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian Kontrak Belanja Barang* Kontrak Belanja Modal* Kontrak Belanja Lain-Lain* Jml Nilai Realisasi Jml Nilai Realisasi Jml Nilai Realisasi 1 Keuangan (015) 37 68,159,505 12,139,418 17 3,597,998 1,108,569 - - - 2 Pertanian (018 2 203,693 99,695 13 1,564,936 1,357,976 - - - 3 Perhubungan (022) 56 130,060,641 32,131,174 17 18,438,144 4,614,850 - - - 4 Lingkungan&Kehutanan (029) 2 238,750 43,200 - - - - - - 5 Kelautan & Perikanan (032) 2 143,000-10 1,635,416 1,390,228 - - - 6 Pekerjaan Umum &Pera (033) 84 26,420,065 8,129,227 73 533,903,292 90,075,356 - - - 7 Badan Pusat Statistik(054) - - - 4 294,237 294,237 - - - 8 Agraria & Tata Ruang (056) 1 200,000 200,000 - - - - - - 9 Badan POM (063) 1 199,956 16,663 - - - - - - 10 BMKG (075) 1 53,000 26,500 4 286,406 137,100 - - - 11 BNP2 TKI (104) 1 55,000 55,000 1 89,950 89,950 - - - 12 Badan SAR Nasional (107) 2 129,234 129,234 0 - - - - - Sektor Kesejahteraan Rakyat 189 225,862,844 52,970,112 139 559,810,378 99,068,266 - - - *dalam ribuan Rupiah Sumber: OM Span 2.2.2.7. Proyek-Proyek Strategis Proyek strategis sektor perekonomian mencapai Rp1.190,41 miliar dengan Rp706,92 miliar telah dikontrakkan dan telah direalisasikan Rp161,81 miliar. 2.2.2.8. Blokir Anggaran Tabel 20 Proyek Strategis Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian No Jenis Proyek Pagu* Kontrak* Realisasi* 1 Gedung 134,131,204 93,082,992 53,548,849 2 Jalan Jembatan 416,403,180 280,164,902 56,079,630 3 Pelabuhan Laut 214,029,983 18,181,524 2,527,779 4 Bandar Udara 110,966,223 103,715,303 20,743,061 5 Sumberdaya Air 314,880,141 211,771,083 28,913,061 TOTAL 1,190,410,731 706,915,804 161,812,379 *dalam ribuan Rupiah Sumber: OM Span Terdapat dana blokir pada sektor ini sebesar Rp42,38 miliar. Bolkir tersebut terdapat pada Kementerian Perhubungan dan kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 23 isi EPA