BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) adalah sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berkantor pusat di Bandung. Sejak berdiri dari tahun 1974, PT INTI merupakan pelopor produsen dan pemasok peralatan insfrastruktur telekomunikasi di Indonesia. Peran utama PT INTI dalam dunia bisnis di Indonesia adalah dalam kontribusinya yang cukup besar terhadap perkembangan telekomunikasi hingga saat ini. Tepat pada tanggal 30 Desember 1974, berdirilah PT INTI yang awalnya berasal dari Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Industri Bidang Pos dan Telekomunikasi (LPPI -POSTEL) dengan misi untuk menjadi tulang punggung pembangunan Sistem Telekomunikasi Nasional (SISTELNAS). Customer utama PT INTI adalah BIG FOUR operator telekomunikasi di Indonesia, yaitu Telkom, Indosat, Telkomsel, dan XL. PT INTI menangani solusi dan layanan jaringan tetap maupun seluler serta mengembangkan produk-produk seperti NMS ( Network Management System), VMS ( Video Messaging System), Interface Monitoring System untuk jaringan CDMA, dan Disaster Forecasting and Warning System. Visi dan Misi PT INTI (persero) adalah Visi : Menjadi pilihan pertama bagi pelanggan dalam mentransformasikan mimpi menjadi kenyataan Misi : a. Fokus bisnis tertuju pada kegiatan jasa engineering yang sesuai dengan spesifikasi dan permintaan konsumen. 1
b. Memaksimalkan value (nilai) perusahaan serta mengupayakan growth (pertumbuhan) yang berkesinambungan c. Berperan sebagai prime mover (penggerak utama) bangkitnya industri dalam negeri. Strategi Bisnis PT INTI terfokus pada bidang jasa pelayanan informasi dan komunikasi yang mengutamakan Sistem Infokom dan Integrasi Teknologi (ISTI). Target bisnis PT INTI dipusatkan untuk memenuhi kebutuhan customer yang berbadan hukum. Sifat bisnis PT INTI adalah Business to Business, yang berarti target utama pembeli atau pengguna produk dan jasa PT INTI adalah perusahaan-perusahaan operator jasa layanan telekomunikasi, BUMN, lembaga-lembaga pemerintah khususnya di bidang pertahanan dan keamanan, dan perusahaan-perusahaan swasta di Indonesia. 1.2 Latar Belakang Penelitian Derasnya arus globalisasi menyebabkan pengaruh lingkungan usaha di tempat perusahaan beroperasi menjadi semakin luas dan kompleks, segala jenis perusahaan yang berkembang di Indonesia akan lebih menghadapi banyak tantangan dari perusahaan sejenis yang bermunculan baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal ini mengakibatkan persaingan yang semakin ketat dan tajam. Untuk menjadi unggulan dalam persaingan, perusahaan harus memiliki manajemen yang baik sehingga tujuan utama perusahaan tercapai yaitu mencapai laba yang maksimal secara efektif, efisien dan ekonomis. Seiring perkembangan teknologi saat ini, penerapan sistem informasi akuntansi merupakan suatu keharusan untuk memperlancar aktivitas- aktivitas dalam perusahaan agar pelaksanaannya dapat lebih cepat, tepat, akurat dan efisien. Menurut Mulyadi (2008: 2) mendefinisikan bahwa Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan sistem yang ada 2
tersebut diharapkan aktivitas perusahaan berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna di sebut sistem informasi (Hall, James. A, 2009: 9). Pemahaman mengenai sistem dan prosedur kemudian diimplementasikan dalam lingkup akuntansi, yang memunculkan sistem akuntansi. Karenanya menurut (Mulyadi, 2008: 3) Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Dari sejumlah pengertian, dinyatakan bahwa sistem akuntansi merupakan sistem informasi perusahaan, terutama informasi yang mempunyai akibat finansial, baik dalam bentuk laporan mengenai hasil operasi dan informasi-informasi lainnya yang dibutuhkan oleh pimpinan untuk mengawasi perusahaan juga kepada pihak luar perusahaan. Usaha untuk mewujudkan tujuan perusahaan maka di perlukan kerjasama dan komunikasi yang harmonis antara pimpinan dan karyawan, sehingga tercipta sebuah informasi akuntansi. Keberhasilan manajemen sangat tergantung dari sumber, keakuratan dan ketepatan waktu yang dimiliki, dan informasi berperan penting dalam proses pengendalian dan pengambilan keputusan. Informasi dapat berupa dokumen operasional seperti pesanan penjualan, laporan yang terstruktur, atau sebuah pesan dalam layar komputer. Apa pun bentuk fisiknya, informasi yang berguna memiliki berbagai karakteristik berikut ini yaitu relevan, tepat waktu, akurasi, kelengkapan, ringkas. (Hall, James. A, 2009:19-20). Semua anggota dari manajemen suatu perusahaan mulai dari tingkatan yang terendah sampai dengan yang tertinggi akan memerlukan informasi yang beragam dan luas, yang berasal dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Pada suatu perusahaan, informasi dihasilkan melalui sistem informasi akuntansi yang memadai untuk 3
menampung, menyeleksi, mengolah dan menyajikan informasi yang berguna sesuai dengan kondisi perusahaan. Sistem informasi akuntansi merupakan sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis. (Krismiaji, 2010: 4). Penerapan sistem akuntansi memiliki beberapa tujuan diantaranya untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru, untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya, untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan, untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi. (Mulyadi, 2008: 19). Pada perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan laba, penjualan merupakan kegiatan utama untuk mencapai tujuan utama. Saat perusahaan menjual barang dagangnya, maka diperoleh pendapatan. Jumlah yang dibebankan kepada pembeli untuk barang dagang yang diserahkan merupakan pendapatan perusahaan yang bersangkutan. Untuk perusahaan dagang akun yang digunakan mencatat penjualan barang dagang disebut dengan penjualan. (Soemarso, 2004: 160). Dalam rangka menunjang kegiatan penjualan, seorang manajer sangat berkepentingan atas informasi yang berkaitan dengan penjualan, untuk menyajikan informasi mengenai penjualan sehingga dapat digunakan untuk mengambil keputusan lebih lanjut. Dalam kegiatan penjualan perusahaan terdapat beberapa bagian yang terkait diantaranya fungsi kredit, fungsi penjualan, fungsi gudang, fungsi pengiriman, fungsi akuntansi, fungsi penagihan. 4
Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun secara tunai. Dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelangganya. Kegiatan penjualan secara kredit ini ditangani oleh perusahaan melalui penjualan kredit. Dalam transaksi penjualan tunai, barang atau jasa diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli jika perusahaan telah menerima kas dari pembeli. Kegiatan penjualan secara tunai ini ditangani oleh perusahaan melalui sistem penjualan tunai. Melihat kondisi persaingan pasar usaha yang ketat saat ini menjadikan kebutuhan informasi mendapat perhatian khusus dari pihak manajemen dimana kecepatan dan keamanan informasi yang digunakan merupakan dasar utama bagi manajemen untuk mengantisipasi situasi dan kondisi didalam maupun di luar perusahaan agar dapat bertindak lebih hatihati, sehingga mencegah timbulnya kerugian. Jadi informasi yang ada dapat digunakan sebagai sumber untuk pengambilan keputusan penjualan, yang diharapkan akan membawa perusahaan ke arah laba optimal, serta merupakan alat bantu bagi manajer untuk merumuskan kebijakan yang akan ditempuh, khususnya di bidang penjualan. Bentuk pengendalian yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah mengenai pengendalian terhadap sistem dan prosedur akuntansi penjualan. Pelaksanaan sistem dan prosedur akuntansi penjualan sangat dipengaruhi oleh isi laporan yang akan dihasilkan dan jika diterapkan dalam penjualan maka distribusi penjualan adalah prosedur peringkasan rincian yang tercantum dalam faktur penjualan. Menurut Mulyadi (200 8 : 163), menyatakan bahwa, Pengendalian Internal meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuranukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Proses penyusunan prosedur dan sistem 5
biasanya dilakukan secara bersama dengan prosedur yang berhubungan dan tidak merupakan prosedur yang terpisah. Pengendalian atas sistem dan prosedur distribusi penjualan bertujuan untuk proses pengendalian agar sistem dan prosedur yang telah ditetapkan dapat berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Pada sisi yang lain melalui penerapan sistem informasi akuntansi penjualan secara tepat maka perusahaan dapat menghindari terjadinya penyimpangan atas aktivitas penjualan yang terjadi, baik penjualan kredit maupun tunai. Oleh karena itu dengan diterapkannya pengendalian internal dalam organisasi perusahaan, diharapkan secara menyeluruh harta perusahaan dapat dilindungi dari kerusakan fisik dan kecurangan manusia dalam hal ini adalah pegawai. Selain itu, juga terjaminnya keakuratan data dan terhindarnya kesalahan pencatatan baik disengaja maupu tidak disengaja. Dengan pengendalian internal diharapkan juga pemborosan biaya dan manipulasi dapat dihindarkan sehingga efisiensi dapat ditingkatkan. Pelaksanaan pengendalian internal akan selalu berhubungan dengan manusia. Faktor manusia sebagai karyawan sangat vital untuk mendukung tercapainya tujuan pengendalian internal. Sumber daya manusia ternayata merupakan faktor yang tidak dapat dilepaskan dengan pelaksanaan suatu pengendalian internal. Pengendalian internal dapat dikatakan efektif apabila keamanan aktiva perusahaan terjamin, tidak terjadi pemborosan dan kecurangan-kecurangan atau manipulasi terhadap biaya, efisiensi dapat ditingkatkan, serta prosedur-prosedur dan kebijakan yang telah digariskan manajemen dipatuhi oleh para pegawai. Menurut James A.Hall (2009: 186) Dalam pengendalian internal penjualan terdapat beberapa komponen diantaranya lingkungan pengendalian, penilaian resiko, informasi dan komunikasi, pengawasan, aktivitas pengendalian. PT INTI (Persero) adalah sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merupakan pelopor produsen dan pemasok peralatan 6
insfrastruktur telekomunikasi di Indonesia. PT INTI (Persero) telah menerapkan sistem informasi akuntansi dengan flatform ERP (Enterprise Resource Planning) berbasis SAP. SAP (system application and product in data processing) adalah suatu piranti lunak yang dikembangkan untuk mendukung suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya sehingga bisa berjalan secara efisien dan efektif. SAP merupakan ERP (Enterprise Resource Planning) atau alat IT dan manajemen untuk membantu perusahaan merencanakan dan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. SAP terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang mempunyai kemampuan mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap aplikasi bekerja secara berkaitan satu dengan yang lainnya. Semua modul aplikasi di SAP dapat bekerja secara terintegrasi atau terhubung satu dengan yang lainnya. PT INTI (Persero) sebelum menerapkan SAP terlebih dahulu menggunakan flatform ERP (Enterprise Resource Planning) berbasis Oracle. Namun penggunaan Oracle dirasakan kurang dapat menunjang aktivitas perusahaan yang efektif dan efisien. Hal ini disebabkan karena Oracle belum mampu untuk mengintegrasikan semua aktivitas bisnis perusahaan. Berikut ini adalah tabel tahapan penerapan sistem informasi akuntansi berbasis SAP di PT INTI (Persero) : TABEL 1.1 Tahapan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi berbasis SAP di PT INTI (Persero) No Keterangan Periode 1 Training Key User 2 Kick Off Meeting 3 Persiapan blue print (bersambung) 7
(sambungan) 4 Konfirmasi proses bisnis 1 Maret 2011 31 5 Rancangan proses bisnis Desember 2011 6 Draft blue print 7 Konfirmasi blue print 8 Finalisasi blue print 9 Sosialisasi SAP 10 Pembuatan end user manual 11 UAT (user acceptane test) 12 Training end user 13 Upload & legacy data 14 Verification Account 15 Go Live 1 Januari 2012 Sumber: Database PT INTI (Persero) Dengan menerapkan flatform ERP (Enterprise Resource Planning) berbasis SAP ini diharapkan kegiatan operasional perusahaan bisa berjalan lebih efisien dan efektif serta membantu dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern penjualan yang meliputi komponen lingkungan pengendalian, penaksiran resiko, aktivitas pengendalian, komunikasi dan informasi serta pemantauan. Sebagai contoh kasus dari pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi terhadap efektivitas pengendalian internal penjualan adalah pada penelitian yang di lakukan oleh H. Moermahadi Soerja Djayanegara dan Yonathan Danusaputra pada tahun 2007 di PT. Astra International-Daihatsu sales operation. Didalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variable independen (penerapan sistem informasi akuntansi) dan dependen (efektivitas pelaksanaan pengendalian intern penjualan), pada penelitian ini disebutkan bahwa aktivitas penjualan merupakan sumber pendapatan dan memerlukan 8
pengelolaan yang baik karena apabila terdapat kekurangan dalam pengelolaan aktivitas penjualan akan menyebabkan sasaran penjualan tidak tercapai, yang berarti keuntungan perusahaan berkurang. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Astra International-Daihatsu sales operation adalah sistem penjualan tunai dan kredit. PT. Astra International-Daihatsu sales operation melakukan aktivitas pengendalian intern untuk mengamankan harta perusahaan dari praktek kecurangan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi perusahaan, kehandalan dalam data akuntansi. Ciri-ciri pokok pengendalian intern PT. Astra International-Daihatsu sales operation diantaranya : a. Lingkungan Pengendalian Setiap karyawan di lingkungan PT. Astra International-Daihatsu sales operation umumnya dapat dipercaya dan memiliki hubungan yang baik sesame karyawan b. Penaksiran Resiko PT. Astra International-Daihatsu sales operation telah membuat suatu kebijakan bagi setiap karyawan harus mengikuti pelatihan tentang penggunaan program SAP. Sistem informasi SAP ini akan berubah setiap bulan sekali untuk dilakukan penyempurnaan yang tujuannya untuk memperbaiki setiap kekurangan yang ada c. Aktivitas Pengendalian Sistem pengendalian yang baik harus mempunyai pengendalian secara independent memriksa kinerja individual. d. Informasi dan Komunikasi PT. Astra International-Daihatsu sales operation dalam melaksanakan prosedur pencatatannya sudah menggunakan sistem yang terkomputerisasi yaitu menggunakan sistem SAP, sistem ini sifatnya sudah terintegrasi secara otomatis atau online 9
e. Pemantauan (monitoring) Dalam melakukan kegiatan pemantauan PT. Astra International- Daihatsu sales operation mengharuskan setiap canag-cabangnya untuk mengirimkan laporan kegiatan operasionalnya PT. Astra International-Daihatsu sales operation telah memiliki sistem informasi akuntansi penjualan yang sangat baik tercermin dari kemampuannya dalam menciptakan efektivitas pelaksanaan pengendalian intern penjualannya dan efektivitas dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Dari hal tersebut dapat dikatakan PT. Astra International- Daihatsu sales operation mampu meningkatkan efektivitas pelaksanaan pengendalian intern yang mencakup unsur: lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, aktivitas pengendalian, komunikasi dan informasi serta pemantauan. Kemampuan PT. Astra International-Daihatsu sales operation untuk menciptakan efektivitas pelaksanaan pengendalian intern ini didukung dengan digunakannya sistem informasi terkomputerisasi dan bersifat online / terintegrasi yaitu sistem SAP sehingga memudahkan pihak manajemen untuk melakukan monitoring atau pemantauan kegiatan penjualan di cabangcabangnya dengan kata lain kegiatan monitoring menjadi lebih efektif. Dari contoh kasus tersebut, analisa terhadap pelaksanaan atau penerapan sistem informasi akuntansi dalam efektivitas pengendalian intern penjualan pada PT. Astra International-Daihatsu sales operation maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan yang diterapkan oleh PT. Astra International-Daihatsu sales operation sudah cukup baik, karena di dukung oleh SAP. Pengendalian intern penjualan dan piutang juga sudah cukup baik karena mencakup unsur lingkungan pengendalian, penaksiran resiko, aktivitas pengendalian, komunikasi dan informasi serta pemantauan dan sistem informasi akuntansi penjualan yang diterapkan PT. 10
Astra International-Daihatsu sales operation memiliki pengaruh terhadap terciptanya efektivitas pelaksanaan pengendalian intern. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian hal yang serupa dengan contoh kasus PT. Astra International-Daihatsu sales operation, namun penulis akan melakukan penelitian pada perusahaan yang berbeda tetapi menerapkan sistem informasi akuntansi berbasis Enterprise Resource Planning (ERP) yang sama dengan PT. Astra International-Daihatsu sales operation yaitu pada PT INTI (persero) yang merupakan perusahaan dibawah pengawasan langsung BUMN. Atas dasar permasalahan tersebut, maka penulis mengambil judul PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN Studi Kasus pada PT INTI (Persero) 1.3 Rumusan Masalah Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagaimana karakteristik responden dalam penelitian sistem informasi akuntansi penjualan terhadap efektivitas pengendalian internal penjualan di PT INTI (Persero). b. Bagaimana pelaksanaan penerapan sistem informasi akuntansi penjualan di PT INTI (Persero). c. Apakah penerapan sistem informasi akuntansi penjualan berpengaruh terhadap efektifitas pengendalian internal penjualan di PT INTI (Persero). 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, adalah sebagai berikut: 11
a. Mengetahui bagaimana karakteristik responden dalam penelitian sistem informasi akuntansi penjualan terhadap efektivitas pengendalian internal penjualan di PT INTI (Persero). b. Mengetahui pelaksanaan penerapan sistem informasi akuntansi penjualan di PT INTI (Persero). c. Mengetahui apakah penerapan sistem informasi akuntansi penjualan berpengaruh terhadap efektifitas pengendalian internal penjualan di PT INTI (Persero). 1.5 Kegunaan Penelitian Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan beberapa manfaat yang dapat dilihat dari 2 aspek, yaitu : 1.5.1 Aspek Teoritis Penelitian ini diharapakan mampu menambah pengetahuan dan wawasan mengenai penilaian kinerja dengan menggunakan konsep Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT INTI (Persero) Bandung bagi lingkungan pendidikan dan akademisi. 1.5.2 Aspek Praktis a. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi pihak manajemen serta sebagai masukan dan pertimbangan pada PT INTI (Persero) Bandung dalam upaya meningkatkan efektivitas pengendalian internal penjualan di perusahaan tersebut. b. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi pihak pengembang sistem informasi akuntansi serta sebagai masukan dan pertimbangan pada pihak pengembang sistem informasi akuntansi dalam upaya meningkatkan kualitas dari flatform sistem informasi akuntansi yang dikelola oleh perusahaan tersebut. 12
1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Untuk dapat memperoleh gambaran mengenai skripsi ini, maka skripsi ini dibagi menjadi lima bab yang terdiri dari sub-bab. Dengan rincian atau sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan isi penelitian dengan tepat. Terdiri dari gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini berisi tinjauan pustaka penelitian yaitu landasan teori mengenai definisi sistem, sistem informasi, sistem informasi akuntansi, penjualan serta pengendalian internal serta elemen-elemen yang terdapat didalamnya. Bab ini juga menguraikan penelitian terdahulu tentang penerapan sistem informasi akuntansi, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian dan ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENILITIAN Bab ini menegaskan pendekatan, metode dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian, pada bab ini terdiri dari objek penelitian, variable penelitian, definisi operasional, jenis dan sumber data, serta metode 13
dalam pengumpulan data dan analisis data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan menggunakan sistem kuisioner, observasi, wawancara dan studi kepustakaan. BAB IV HASIL DAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini merupakan bab yang menguraikan hasil pembahasan, baik berupa data kuantitatif, yang digunakan untuk menganalisis masalah dalam kaitannya dengan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, serta pembahasan terhadap efektivitas pengendalian internal penjualan PT INTI (Persero). BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab yang berisi kesimpulan yang disajikan dalam bentuk penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian dalam hal penilaian penerapan sistem informasi akuntansi PT INTI (Persero) Bandung, serta saran yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas pengendalian internal penjualan pada PT INTI (Persero) Bandung. 14