UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN PRASMAN

dokumen-dokumen yang mirip
UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN TEMBELEKAN (LANTANA CAMARA L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

PENGUJIAN EFEK DIURETIK SARI WORTEL (Daucus carota L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus)

ABSTRACT. Key words : Bay leaves, Uric acids, Potassium oxonate, Rattus norvegius L. ABSTRAK

UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa Boerl.) TERHADAP EDEMA KAKI TIKUS PUTIH JANTAN

UJI EFEKTIVITAS INFUSA AKAR SELEDRI (Apium graveolens L.) SEBAGAI DIURETIK PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus).

Nofri P. Kurama, Widdhi Bodhi, Weny Wiyono Program Studi Farmasi, FMIPA UNSRAT Manado ABSTRACT

ABSTRACT. Key words : ethanol extract of salak seeds, diuretic effect, Wistar white male mice (Rattus novergicus) ABSTRAK

UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK MENIRAN (Phyllantus niruri L.) PADA TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) JANTAN YANG DIINDUKSI VAKSIN DPT-HB

SKRIPSI. EFEK EKSTRAK BAWANG MERAH ( Allium ascalonicum L.) TERHADAP PERUBAHAN SUHU TUBUH PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG MENGALAMI DEMAM

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL TUNAS PISANG GOROHO

Fadhila Assagaf, Adeanne Wullur, Adithya Yudistira Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, ABSTRACT

UJI EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA (Carica papaya L) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus mucculus)

UJI EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOL DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus)

UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) PADA TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus)

EFEKTIFITAS ANTIPIRETIK EKSTRAKETANOL DAUN TAPAK DARA (Catharantusroseus) PADA MENCIT (MusMusculus)

Aktivitas Analgetik Ekstrak Etanol Daun Melinjo (Gnetum Gnemon L.) Pada Mencit Putih (Mus musculus L.) Jantan

ABSTRAK. EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH ( Zingiberis rhizoma) TERHADAP MENCIT GALUR SWISS-WEBSTER

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 1 Februari 2015 ISSN

UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) SECARA ORAL TERHADAP MENCIT (Mus musculus).

PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN

ABSTRAK. Pembimbing II: Lusiana Darsono, dr., M.Kes

Diterbitkan oleh STIFI Perintis Padang setiap bulan Februari dan Agustus Website :

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI

Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 17, No. 1, 2012, halaman ISSN :

UJI EFEK ANTIPIRETIK FRAKSI N-BUTANOL EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI (TINOSPORA CRISPA (L.) MIER) PADA TIKUS

Merry Senewe, Paulina Yamlean, Weny Wiyono ProgramStudiFarmasi FMIPA UNSRAT Manado, ABSTRACT

UJI EFEK ANTIPIRETIK FRAKSI KLOROFORM EKSTRAK ETANOL HERBA PEGAGAN {CENTELLA ASIATICA (L.) URBAN} PADA TIKUS PUTIH

hepatotoksisitas bila digunakan secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama atau tidak sesuai aturan, misalnya asetosal dan paracetamol

ABSTRAK. EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL HERBA JOMBANG (Taraxacum officinale Weber et Wiggers) TERHADAP MENCIT BETINA GALUR Swiss Webster

The Effect of Ethanol Leaves Extract of Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) toward the Sedative Effect on BALB/C Mice

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(3): ISSN: December 2014

Key words: Etanol extract of Ilalang root (Imperata cylindrical (L.) beauv.), antipyretic, DPT vaccine, mice s rectal temperature.

ANTIPYRETIC EFFECT TEST OF Syzygium polyanthum [Wight.] Walp. LEAVES INFUSION ON MALE WHITE RATES OF WISTAR STRAIN

ABSTRAK. EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL SAMBILOTO (Andrographis paniculata, (Burm f) Nees) PADA MENCIT BETINA GALUR Swiss-Webster

OLEH: VEROS ALVARIS YUSTAKI FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

ABSTRAK EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS Wistar JANTAN

AKTIVITAS ANALGESIK EKSTRAK DAUN JARUM TUJUH BILAH (Pereskia Bleo K) PADA MENCIT JANTAN (Mus Musculus)

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL PATIKAN KEBO (Euphorbia hirta Linn.) SEBAGAI DIURETIK PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus sp.

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS Wistar JANTAN

UJI EFEK ANALGETIK EKSTRAK RUMPUT TEKI (CYPERUS ROTUNDUS L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (RATTUS NOVERGICUS)

EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) PADA MENCIT (Mus musculus)

UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN SUJI (Dracaena angustifolia Roxb) TERHADAP EDEMA KAKI TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

DIURETIC EFFECT OF MULBERRY LEAF INFUSION (Morus alba L.) TOWARD POTASSIUM AND SODIUM CONCENTRATION IN URINE ON THE WHITE MALE RATS WISTAR

EFEKTIVITAS ANTIINFLAMASI FRAKSI AIR EKSTRAK DAUN SEMBUKAN (Paederia foetida L.) PADA TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) ABSTRAK

EFEK PROTEKSI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEDELAI

GALENIKA Journal of Pharmacy Vol. 3 (1) : ISSN : March 2017

ABSTRACT. Key words : Periwinkle Leaf, Blood Glucose Level, Sucrose, Rattus norvegicus L. ABSTRAK

1) Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115

FORMULASI DAN EVALUASI SIRUP EKSTRAK DAUN SIDAGURI (Sida rhombifolia L.)

ABSTRACT this i s indicu indica mice were given is in using of is

ABSTRAK. EFEK ANALGESIK INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke) PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI RANGSANG TERMIK

EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK BELIMBING WULUH (Averrhoa Bilimbi) TERHADAP MENCIT (Mus Musculus) YANG DIINDUKSI VAKSIN DPT. Angriana Hi. Himran*, M.

Key words : Turmeric Rhizome Extract, Antipyretic, Maceration, Dekok, DPT vaccine PENDAHULUAN

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

BAB IV METODE PENELITIAN

EFEK ANTIPIRETIK DARI FRAKSINASI EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI (Tinospora crispa, L) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

EFEK ANTIPIRETIK DAUN PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) TERHADAP MENCIT JANTAN GALUR Balb C

BAB III METODE PENELITIAN. terkontrol. Menggunakan 25 ekor tikus putih ( Rattus norvegicus) jantan

UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SEPAT (Mitragyna speciosa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus Musculus)

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kebutuhan hidup yang semakin tinggi, manusia cenderung untuk

PERBANDINGAN EFEK EKSTRAK PEGAGAN

PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2),

UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG FALOAK (Sterculia sp.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) YANG DIINDUKSI VAKSIN DPT-HB

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH

ABSTRAK. EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL DAN EKSTRAK AIR BUAH ASAM JAWA (Tamarindus indica L.)

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

EFEK ANALGESIK INFUS DAUN TEKI (Cyperus rotundus L.) PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus L.)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN KEMUNING (Murraya paniculata (L.) Jack) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS WISTAR JANTAN

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) DALAM MENURUNKAN KADAR TRIGLISERIDA TIKUS WISTAR JANTAN

IJMS - Indonsian Journal on Medical Science Volume 1 No ijmsbm.org

ABSTRAK EFEK PEMBERIAN EKSTRAK FLAXSEED

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PENGARUH EKSTRAK ETANOL 96% ROSELLA (Hibiscus sabdariffa) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus)

Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Journal of Scientific and Applied Chemistry

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan pada hewan uji (Taufiqurrahman, 2004). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu subyek

ABSTRACT. Key words : Cinnamon, Blood Glucose Level, Sucrose, Rattus norvegicus L. ABSTRAK

Sri Murti Sari Syamsuddin. Hosea Jaya Edy, Hamidah Sri Supriati. Program Studi Farmasi, FMIPA UNSRAT Manado ABSTRACT

Efek Ekstrak Etanol Herba Bandotan (Ageratum conyzoides, L.) terhadap Waktu Perdarahan dan Pembekuan Darah pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus)

ANALISIS SGPT-SGOT EKSTRAK ETANOL DAGING BUAH PARE (Momordica Charantia L.) PADA TIKUS JANTAN PUTIH GALUR WISTAR

UJI EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL HERBA BANDOTAN (Ageratum conyzoides L.) PADA MENCIT (Mus musculus) Muhammad Isrul 1*, Usmar 2, Subehan 2

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUKUN

ABSTRAK. Meigi Suwarto, 2013 : dr. Kartika Dewi, M.Kes. Sp.Ak.PA (K) : dr. Jeanny Ervie Ladi, M.Kes., PA

UJI EFEK ANALGETIK, TOKSISITAS AKUT DAN TERTUNDA EKSTRAK ETANOL DAUN BERINGIN (Ficus benjamina L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus)

SIENDY KURNIAWAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Perbandingan Efek Antipiretik antara Ibuprofen dengan Campuran Ibuprofen dan Kafein

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. eksperimen Posttest-Only Control Design, yaitu dengan melakukan observasi

BAB II METODE PENELITIAN

Kata kunci: Kolesterol LDL, kolesterol HDL, daun jambu biji (Psidium guajava Linn.), tikus wistar

Efek Diuretik Ekstrak Etanol Daun Tempuyung (Shoncus Arvensis L.) dan Daun Alpukat (Persea Americana Mill.) Pada Mencit (Mus Musculus)

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH NANAS

Kata kunci : brotowali, daun pepaya, induksi termik, analgesik

EFEK ANTIPIRETIK FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL DAUN DEWA (GYNURA PROCUMBENS) PADA TIKUS PUTIH MARIA MEYLINDA KINI COME

POTENSI EKSTRAK DAUN KEJI BELING (Strobilanthes crispus) SEBAGAI PENURUN KADAR GLUKOSA DARAH: UJI IN VIVO PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

EFEK ANTIDIABETES FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (MOMORDICA CHARANTIA L.) PADA TIKUS PUTIH WINDA NUGAS LESTARI

Transkripsi:

UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN PRASMAN (Eupatorium triplinerve Vahl.) PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR (Rattus Norvegicus L.) YANG DIINDUKSI VAKSIN DTP HB Stefany Kalay 1), Widdhi Bodhi 1), dan Paulina V.Y.Yamlean 1) 1) Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115 ABSTRACT Prasman leaves (Eupatorium triplinerve Vahl.) empirically efficacious as treatment of fever. This study aims to prove the antipyretic effects of ethanol extract of leaves Prasman against white male rats Wistar strain vaccines induced DTP HB. This study used 15 male rats were divided into 5 groups, namely, negative control (CMC), the treatment group (administration of leaf extracts Prasman 0.03 g/kgbb, 0.06 g/kgbb and 0.12 g/kgbb) and positive control (Paracetamol). Rat fever induced with vaccine DTP HB intramuscularly 0.08 ml/100 KgBB. Rectal temperature of mice was measured every 1 hour for 4 hours after oral administration. The decrease in temperature of mice were analyzed by one-way ANOVA and LSD (α = 0.05%). The results showed that the ethanol extract of the leaves prasman with a dose of 0.03 g/kgbb, 0.06 g/kgbb and 0.12 g/kgbb has an antipyretic effect on white male rats Wistar strain induced vaccine DTP HB. Key words : Antipyretics, Eupatorium triplinerve Vahl., vaccine DTP HB ABSTRAK Daun Prasman (Eupatorium triplinerve Vahl.) secara empiris berkhasiat sebagai pengobatan demam. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek antipiretik ekstrak etanol daun Prasman terhadap tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi vaksin DTPHB. Penelitian ini menggunakan 15 ekor tikus jantan dan dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu, kontrol negatif (CMC), kelompok perlakuan (pemberian ektrak daun Prasman 0,03 g/kgbb, 0,06 g/kgbb dan 0,12 g/kgbb) dan kontrol positif (Parasetamol). Tikus diinduksi demam dengan vaksin DTP HB dosis 0,08 ml/100 gbb secara intramuskular. Suhu rektal tikus diukur setiap 1 jam selama 4 jam setelah pemberian per oral. Penurunan suhu tikus dianalisis dengan uji ANOVA satu arah dan LSD (α = 0,05%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun prasman dengan dosis 0,03 g/kgbb, 0,06 g/kgbb dan 0,12 g/kgbb mempunyai efek antipiretik terhadap tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi vaksin DTP HB. Kata kunci : Antipiretik, Eupatorium triplinerve Vahl., Vaksin DTP HB 182

PENDAHULUAN Pengobatan tradisional di Indonesia sudah di kenal masyarakat jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-obatan modern. Indonesia memiliki beberapa spesies tanaman yang memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit dan beberapa khasiat lainnya yang berguna bagi kesehatan manusia. Tanaman tradisional atau obat yang berkhasiat relatif kecil efek sampingnya dibandingkan obat kimia (Rifatul, 2009). Diantara tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional, dikenal daun Prasman (Eupatorium triplinerve Vahl.) dari suku Asteraceae.. Daun tanaman ini secara empiris berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuretika), penambah nafsu makan, pereda demam (antipiretik), penghenti perdarahan (hemostatis) dan obat batuk (antitusif) (Dalimartha, 1999). Daun Prasman kandungan utamanya ialah senyawa flavonoid dan polifenol (Chairul, dkk 1996) Flavonoid memiliki berbagai macam bioaktivitas. Bioaktivitas yang ditunjukkan antara lain efek antipiretik, analgetik dan antiinflamasi (Wijayakusuma, 2001). Flavonoid bekerja sebagai inhibitor cyclooxygenase (COX). cyclooxygenase (COX) berfungsi memicu pembentukan prostaglandin. Prostaglandin berperan dalam proses inflamasi dan peningkatan suhu tubuh. Apabila prostaglandin tidak dihambat maka terjadi peningkatan suhu tubuh yang akan mengakibatkan demam (Andriana, 2007). Berdasarkan latar belakang diatas dan belum adanya pengujian ilmiah mengenai daun Prasman(Eupatorium triplinerve Vhal.) sebagai antipiretik. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk menguji efek antipiretik ekstrak etanol daun Prasman pada tikus putih jantan yang diinduksi vaksin DTP HB. METODOLOGI PENELITIAN Bahan dan Alat Bahan yang digunakan Daun Prasman (Eupatorium triplinerve Vahl.), etanol 80%, aquades, tablet Parasetamol, CMC dan vaksin DTP HB. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah kandang, sarung tangan, tempat air minum dan makanan hewan, alat-alat gelas, timbangan analitik, erlenmeyer, toples, ayakan 200 mesh, NGT no 3.5, dispo 5 ml, dispo 1 ml, gunting, aluminium foil, tabung reaksi, vakum evaporator, hot plate, waterbath, kertas saring dan termometer digital. Pemilihan Hewan Uji Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini ialah Tikus Putih Jantan sebanyak 15 ekor dengan berat badan 128-230 g yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan dimana setiap kelompok terdiri dari 3 ekor tikus. Masing-masing hewan uji akan diberikan vaksin DTP HB. Kelompok pertama diberi kontrol negatif (CMC 0,5%) kelompok ke-2 diberikan suspensi ekstrak etanol daun Prasman sebanyak 0,03 g/kgbb, kelompok ke-3 diberikan suspensi ekstrak etanol daun Prasman sebanyak 0,06 g/kgbb, kelompok ke-4 diberikan suspensi ekstrak etanol daun Prasman sebanyak 0,12 g/kgbb dan kelompok ke-5 diberikan suspensi parasetamol sebagai kontrol positif. Kontrol Positif (+) Antipiretik yang akan digunakan dalam penelitian ini ialah parasetamol tablet 500 mg. dosis parasetamol pada manusia dewasa ialah 500 mg jika dikonversikan pada tikus dengan berat 200 g ialah 12,6 mg/200gbb, maka dosis untuk tikus 63 mg/kgbb. Pengujian Efek Antipiretik Tikus Putih Jantan yang telah diadaptasikan selama 1 minggu kemudian dipuasakan selama 8 jam. Diukur suhu rektal masing-masing hewan uji sebagai suhu normal. Tikus jantan diinduksi demam dengan vaksin DTP HB secara intramuscular (i.m) sebanyak 0,08 183

ml/100 gbb. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Junaedi (2007) puncak demam terjadi pada jam ke 8 sehingga dilakukan kembali suhu rektal tikus jantan pada jam ke 8 sebagai suhu awal (suhu puncak terjadinya demam). Tikus jantan kemudian diberi sediaan secara per oral dimana, kontrol negatif hanya diberi CMC, kelompok perlakuan diberi ekstrak etanol dengan dosis 0,03 g/kgbb, 0,06 g/kgbb, 0,12 g/kgbb dan untuk control positif diberi Parasetamol. Kemudian diukur suhu rektal masing-masing hewan uji tiap 1 jam selama 4 jam. Setelah perlakuan Dilakukan analisis data secara statistic menggunakan metode Anova untuk mengetahui perngaruh ekstrak daun Prasman terhadap penurunan suhu tubuh hewan uji yang diinduksi dengan vaksin DTP HB. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini, peneliti menggunakan daun Prasman sebagai obat penurun panas yang mengandung senyawa flavonoid yang bersifat sebagai antipiretik. Pembuatan ekstrak daun Prasman menggunakan metode ekstraksi maserasi. Maserasi dipilih karena memiliki keunggulan, yakni pengerjaan yang cepat dan cara pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana, relatif mudah dan murah. Selain itu, pemilihan metode ekstraksi maserasi yaitu dengan melihat dari sifat zat aktif flavonoid yang akan ditarik yang tidak tahan akan pemanasan. Maserasi sampel menggunakan pelarut etanol 80% karena flavonoid dapat tertarik paling baik pada konsentrasi tersebut. Selain itu etanol termasuk jenis pelarut dengan kemampuan ekstraksi yang baik untuk hampir semua senyawa kimia yang memiliki berat molekul kecil seperti golongan metabolit sekunder (Gandjar, 2008). Dari hasil penelitian pada lampiran 1. Diperoleh hasil pengukuran suhu rektal tikus pada suhu awal semua kelompok perlakuan relatif sama. Pada uji antipiretik, penyuntikan vaksin DTP HB menyebabkan demam tertinggi pada jam ke-8 (t 1 ). Semua hewan uji yang mengalami peningkatan suhu sebesar atau sama dengan 0,6 C dapat dikategorikan demam. Pada hasil penelitian didapatkan data kenaikan suhu lebih dari 0,6 C pada suhu rektal hewan uji pada jam ke-8 sehingga dapat dikatakan hewan uji mencapai puncak demam (DepKes, 1995). Hasil pengukuran suhu rektal setiap 1 jam selama 4 jam menjelaskan bahwa setelah diinduksi dengan vaksin DTP HB terlihat bahwa kontrol negatif (CMC) tidak menunjukkan adanya penurunan suhu rektal tikus hal ini disebabkan karena CMC tidak mengandung zatzat yang memberikan efek antipiretik. Sedangkan pada perlakuan ekstrak dosis I, dosis II dan dosis III hampir sama dengan kontrol positif (Parasetamol). Hal ini menunjukkan bahwa Parasetamol sebagai pembanding mampu menurunkan suhu rektal tikus begitu juga dengan kontrol perlakuan ekstrak daun Prasman. Hal ini dikarenakan, daun Prasman mengandung flavonoid. Flavonoid dapat menghambat enzim siklooksigenase khususnya siklooksigenase-2 yang berperan dalam biosintesis prostaglandin sehingga demam terhambat Robinson (1995). Pada jam ke empat semua kelompok perlakuan terlihat kembali pada suhu normal hal ini karenakan, parasetamol memiliki masa kerja yang relatif pendek ± 1-3 jam. Mekanisme kerja menurunkan demam yaitu menghambat pengikatan pirogen dengan reseptor didalam nukleus preoptik hipotalamus anterior, sehingga tidak terjadi peningkatan prostaglandin melalui siklus siklooksigenase yang berakibat pada penghambatan kerja pirogen di hypothalamus (Ganiswara, 1995). Data yang telah dilakukan uji anova, didapat nilai signifikan = 0,02 (sig<0,05) hal ini berarti terdapat perbedaan yang bermakna antara kelima kelompok perlakuan. Pengambilan keputusan untuk memilih hipotesis mana yang diterima dan hipotesis mana yang ditolak didasarkan pada perbandingan F hitung dan F tabel, dengan syarat jika F hitung kurang dari F tabel maka tolak H 1 dan terima H 0 dan jika F hitung lebih besar dari F tabel maka H 0 ditolak dan diterima H 1. Dari hasil uji one way anova pada rata-rata suhu rektal tikus diperoleh nilai F 184

hitung 7,296 dengan tingkat signifikan 0,02. Jika dibandingkan dengan F tabel, perhitungan pada V 1 menggunakan jumlah varian (perlakuan) dikurangkan 1 (5-1 = 4) diperoleh nilai 4 dan V 2 diperoleh dengan menggunakan jumlah sampel (20) dikurangkan jumlah varian (5), sehingga diperoleh nilai 15. Pada titik inilah diperoleh F tabel bernilai 3,06 sehingga F hitung lebih besar dari F tabel ( 7,296 > 3,06) dan hipotesis yang diterima adalah H1 yaitu ekstrak etanol daun Prasman dengan dosis 0,03 g/kgbb, 0,06 g/kgbb, 0,12 g/kgbb mempunyai efek antipiretik. Uji lanjut yang digunakan ialah uji LSD (Least significant different)digunakan untuk melihat apakah setiap perlakuan yang dilakukan memiliki perbedaan yang bermakna atau tidak bermakna dan juga untuk melihat perlakuan mana yang memberikan efek paling kecil dan efek yang paling besar. Hasil uji LSD menunjukkan perbedaan yang signifikan atau bermakna bila nilai signifikasi tiap kelompok perlakuan kurang dari 0,05 ( 0,05). Kelompok perlakuan CMC (kontrol negatif) memberikan perbedaan yang signifikan dengan kelompok Parasetamol (kontrol positif), ekstrak etanol daun Prasman dosis I (0,03 g/kgbb, dosis II (0,06 g/kgbb) dan dosis III (0,12 g/kgbb). Selanjutnya, kelompok Parasetamol (kontrol positif) menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan kelompok perlakuan CMC (kontrol negatif) dan tidak menunjukkan perbedaan dengan kelompok perlakuan ekstrak etanol daun Prasman. Hal ini berarti bahwa, ekstrak etanol daun Prasman mempunyai efek antipiretik yang tidak jauh berbeda (sama) dengan kelompok perlakuan Parasetamol. Dengan demikian, ekstrak etanol daun prasman dapat menurunkan suhu rektal tikus selama 1-3 jam dan mempunyai efek antipiretik. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ekstrak etanol daun Prasman dengan dosis 0,03 g/kgbb, 0,06 g/kgbb, 0,12 g/kgbb mempunyai efek antipiretik terhadap tikus putih jantan galur wistar yang terinduksi vaksin DTP HB. Saran Saran yang diberikan pada penelitian ini, perlu dilakukan isolasi dan identifikasi senyawa flavonoid yang berperan sebagai antipiretik pada tanaman Prasman. DAFTAR PUSTAKA Andriana, D. 2007. Efek analgesik Perasan Daun Biduri pada Mencit dengan Metode Geliat. Skripsi. Chairul., Janti., Sutaryo S. Broto. 1996. Isolasi Dan Identifikasi Kumarin Dari Daun Prasman (Eupatorium triplinerve Vahl). Universitas Pancasila Jakarta. Dalimartha S. Dr. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, jilid 1. Jakarta : Penerbit PT Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara Depkes RI. 1995. Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Direktorat Jenderal Pengawasa Obat dan Makanan Gandjar, I.G., Abdul, 2008. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar, Yogyakarta Ganiswara, 1995. Farmakologi dan Terapan. Edisi IV. Bagian Farmakologi. Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia. Jakarta. Junaedi, H. dan Effendi, E. M. 2007. Pengaruh Ekstrak Etanol Buah Pare (Momordica charantia L.) Sebagai Antipiretik Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan. Bogor. 185

Rifatul, 2009. Efek Samping Obat Herbal terhadap Kesehatan Masyarakat.http://www.smallcrab.com/kesehatan/687-efeksamping-pengobatan-herbal. Tanggal Akses 20 Juni 2010. Robinson T. 1991. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi 6. Bandung : Penerbit ITB, pp : 191-193 Wijayakusuma H. 2001. Penyembuhan Dengan Bawang Putih Dan Bawang Merah. Jakarta : Penerbit Milenia Popular, pp : 3-19 186

Lampiran 1. Rerata suhu rektal tikus ( C) setelah pemberian per oral selama 4jam pengamatan. Suhu Rektal Tikus ( C) Setelah Pemberian Per Oral Sediaan Uji Jam I Jam II Jam III Jam IV K (-) 37,4 37,4 37,4 37,4 K (+) 36,9 36,6 36,1 36,2 Kp 1 37,0 36,5 36,3 36,4 KP 2 37,0 36,5 36,1 36,2 KP 3 37,0 36,4 36,0 36,4 Keterangan: K(-) : CMC 0,5% ; K(+): Parasetamol 63 mg/kgbb ; Kp1: Ekstrak Etanol Daun Prasman dosis 0,03 g/kgbb; KP2: Ekstrak Etanol Daun Prasman dosis 0,06 g/kgbb; KP3 : Ekstrak Etanol Daun Prasman dosis 0,12 g/kgbb 187