LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 18 TAHUN 1999 SERI D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KABUPATEN SUMEDANG Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 2 Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun 1999, agar berdayaguna dan berhasilguna, penanganan lingkungan hidup di Kabupaten Sumedang, perlu ditetapkan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Sumedang; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a di atas, Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Sumedang perlu ditetapkan dalam Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950) ; 2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55) ;
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 68); 4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 60) ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal Di Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 1988 Nomor 10) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara RI Tahun 1990 Nomor 24) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah Dengan Titik Berat pada Daerah Tingkat II (Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 77) ; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara RI Tahun 1993 Nomor 84) ; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1994 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara RI Tahun 1994 Nomor 20) ; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1994 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara RI Tahun 1994 Nomor 21) ; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara RI Tahun 1994 Nomor 22) ; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1994 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara RI Tahun 1994 Nomor 26) ;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan Prasarana Lingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah ; 14. Keputusan Presiden Nomor 77 Tahun 1994 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan ; 15. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 21 Tahun 1990 tentang Pedoman dan Proses atau Penyempurnaan Kelembagaan di Lingkungan Instansi Pemerintah Pusat, Perwakilan di Luar Negeri dan di Daerah ; 16. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25 Tahun 1990 tentang Pedoman Organisasi dan Tatalaksana ; 17. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 97 Tahun 1993 tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah ; 18. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 1996 tentang Pedoman Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah ; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Penerbitan Lembaran Daerah dan Penugasan Pengundangan Peraturan Daerah/Keputusan Bupati Kepala Daerah kepada Sekretaris Wilayah/Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 9 Tahun 1986 Seri D) ; 20. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun 1999 tentang Pembentukan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Sumedang (Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 17 Tahun 1999 Seri D.12) ; Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sumedang.
M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Sumedang ; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Sumedang ; c. Bupati adalah Bupati Kabupaten Sumedang ; d. DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sumedang ; e. Badan adalah Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Sumedang yang selanjutnya disingkat Bapedalda ; f. Kepala Badan adalah Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Sumedang ; g. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh Pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung kelancaran tugas pemerintahan. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Pertama Kedudukan Pasal 2 (1) Badan adalah Perangkat Pemerintah Daerah di bidang pengendalian dampak lingkungan.
(2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati. Bagian Kedua Tugas Pokok Pasal 3 Badan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan pengendalian dampak lingkungan. Bagian Ketiga Fungsi Pasal 4 Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud Pasal 3 Peraturan Daerah ini, Badan mempunyai fungsi : a. pelaksanaan teknis operasional dibidang pengendalian dampak lingkungan yang meliputi pengendalian dampak lingkungan, pengawasan sumber pencemaran dan pelaksanaan amdal, pelestarian dan pemulihan kualitas lingkungan, penerapan dan pengawasan, Rehabilitasi Kerusakan Lingkungan (RKL) dan Rehabilitasi Pelestarian Lingkungan (RPL), penerapan fungsi informasi lingkungan, peningkatan peran serta masyarakat, dan tugas lain yang diberikan Bupati. b. pelaksanaan teknis fungsional dibidang pengendalian dampak lingkungan berdasarkan kebijaksanaan Menteri Dalam Negeri. c. pelaksanaan pelayanan teknis administratif ketatausahaan perlengkapan rumah tangga, keuangan dan kepegawaian serta penyusunan rencana dan program kegiatan Badan.
BAB III ORGANISASI Bagian Pertama Unsur Organisasi Pasal 5 Unsur Badan terdiri atas : a. Pimpinan adalah Kepala Badan ; b. Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat ; c. Pelaksana adalah Seksi-seksi, Sub Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 6 (1) Susunan Organisasi Badan terdiri atas : a. Kepala Badan ; b. Sekretariat, membawahkan : 1. Urusan Program ; 2. Urusan Hukum ; 3. Urusan Umum. c. Seksi Pengawasan dan Pengendalian, membawahkan : 1. Sub Seksi Pengembangan Kapasitas ; 2. Sub Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan ; 3. Sub Seksi Penerapan Rehabilitasi Kerusakan Lingkungan (RKL) dan Rehabilitasi Pelestarian Lingkungan (RPL) ; 4. Sub Seksi Perijinan. d. Seksi Pemantauan dan Pemulihan, membawahkan : 1. Sub Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan ; 2. Sub Seksi Pemulihan Kualitas Lingkungan ; 3. Sub Seksi Analisis dan Evaluasi ; 4. Sub Seksi Penyuluhan.
e. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Struktur Organisasi Badan sebagaimana tercantum dalam lampiran, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Ketiga Bidang Tugas Unsur Organisasi Paragraf 1 Kepala Badan Pasal 7 Kepala Badan mempunyai tugas pokok memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan Badan dalam melaksanakan pengendalian dampak lingkungan serta tugas pembantuan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten. Paragraf 2 Sekretariat Pasal 8 (1) Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan program kegiatan badan, mengelola urusan hukum dan urusan umum. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Sekretariat mempunyai fungsi : a. penyusunan program pengendalian dampak lingkungan dan informasi lingkungan. b. pelaksanaan proses administratif hukum dalam rangka penegakan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup. c. pelaksanaan urusan umum meliputi pengelolaan keuangan, kepegawaian dan rumah tangga, kehumasan dan ketatalaksanaan. (3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini, Sekretriat, dibantu oleh : a. Urusan Program ; b. Urusan Hukum ; c. Urusan Umum.
Pasal 9 (1) Urusan Program mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan dan koordinasi dalam penyusunan program pengendalian dampak lingkungan dan informasi lingkungan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Urusan Program mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan penyusunan program pengendalian dampak lingkungan. b. pengkoordinasian dalam penyusunan pengendalian dampak lingkungan. c. penyiapan dan penyusunan bahan informasi lingkungan. Pasal 10 (1) Urusan Hukum mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan dan melaksanakan proses administratif dalam rangka menegakkan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Urusan Hukum mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan/dasar hukum sebagai bahan penegakan peraturan perundangundangan di bidang lingkungan hidup. b. penyusunan pedoman dan petunjuk teknis berupa dasar hukum bagi aparat dan masyarakat dalam rangka penegakan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup. Pasal 11 (1) Urusan Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan keuangan, kepegawaian, surat menyurat, penggandaan, perjalanan dinas, perlengkapan kantor dan pemeliharaan peralatan, kerumahtanggaan, kearsipan, kehumasan, keprotokolan dan kepustakaan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Urusan Umum mempunyai fungsi : a. penyusunan program pengelolaan keuangan, kepegawaian, surat menyurat, penggandaan, perjalanan dinas, kerumahtanggaan, kearsipan, humas, keprotokolan dan kepustakaan.
b. pengelolaan keuangan, kepegawaian, surat menyurat, pengadaan, penggandaan, perlengkapan kantor dan pemeliharaan peralatan, kerasipan, dan perjalanan dinas serta kepustakaan. c. pengelolaan urusan dalam serta hubungan masyarakat, dan keprotokolan. Paragraf 3 Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pasal 12 (1) Seksi Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas pokok menyusun bahan dan melaksanakan pengawasan, pencegahan dan penanggulangan pencemaran, kerusakan lingkungan, mengembangkan kapasitas lingkungan serta mengawasi dan mengendalikan perijinan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Seksi Pengawasan dan Pengendalian mempunyai fungsi : a. penyusunan bahan dan pelaksanaan pengawasan pencegahan dan penanggulangan pencemaran air, udara dan tanah. b. penyusunan bahan pengembangan kapasitas pengendalian dampak lingkungan. c. pencegahan dan penanggulangan kerusakan lingkungan. d. pengawasan dan pengendalian pembuangan limbah. e. pengendalian dan penerapan Rahabilitasi Kerusakan Lingkungan (RKL) dan Rehabilitasi Pelestarian Lingkungan (RPL) serta pengendalian teknis amdal. f. pelaksanaan pengelolaan administratif perijinan. (3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini, Seksi Pengawasan dan Pengendalian, dibantu oleh : a. Sub Seksi Pengembangan Kapasitas ; b. Sub Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan ; c. Sub Seksi Penerapan Rehabilitasi Kerusakan Lingkungan (RKL) dan Rehabilitasi Pelestarian Lingkungan (RPL) ; d. Sub Seksi Perijinan.
Pasal 13 (1) Sub Seksi Pengembangan Kapasitas mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan pengembangan kelembagaan dan bahan meningkatkan kapasitas pengendalian dampak lingkungan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Sub Seksi Pengembangan Kapasitas mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan penyusunan pengembangan kelembagaan dalam rangka pengendalian dampak lingkungan. b. penyiapan bahan peningkatan kapasitas pengendalian dampak lingkungan. c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan hasil pengembangan kelembagaan dan peningkatan kapasitas pengendalian dampak lingkungan. Pasal 14 (1) Sub Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan dan melaksanakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Sub Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan dan pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan pencemaran air, udara dan tanah. b. penyiapan bahan dan pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan kerusakan lingkungan. c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan hasil pencegahan dan penanggulangan pencemaran serta kerusakan lingkungan. Pasal 15 (1) Sub Seksi Penerapan Rehabilitasi Kerusakan Lingkungan (RKL) dan Rehabilitasi Pelestarian Lingkungan (RPL) mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan pengawasan dan pengendalian rehabilitasi kerusakan lingkungan dan rehabilitasi pelestarian lingkungan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Sub Seksi Penerapan Rehabilitasi Kerusakan Lingkungan (RKL) dan Rehabilitasi Pelestarian Lingkungan (RPL) mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan dan pelaksanaan pengawasan serta pengendalian rehabilitasi kerusakan lingkungan. b. penyiapan bahan dan pelaksanaan pengawasan serta pengendalian rehabilitasi pelestarian lingkungan. c. penyiapan bahan pengendalian teknis amdal. d. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan hasil pengawasan dan pengendalian rehabilitasi kerusakan lingkungan dan rehabilitasi pelestarian lingkungan serta amdal. Pasal 16 (1) Sub Seksi Perijinan mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan administratif penyelenggaraan perijinan pengendalian lingkungan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Sub Seksi Perijinan mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan penyelenggaraan perijinan pengendalian dampak lingkungan. b. pelayanan teknis administratif dan operasional perijinan pengendalian dampak lingkungan. c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan hasil penyelenggaraan perijinan dan pengendalian dampak lingkungan. Paragraf 4 Seksi Pemantauan dan Pemulihan Pasal 17 (1) Seksi Pemantauan dan Pemulihan mempunyai tugas pokok menyusun bahan dan melaksanakan pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan serta analisa, evaluasi dan penyuluhan dalam rangka peningkatan peran serta masyarakat dalam pencegahan, pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Seksi Pemantauan dan Pemulihan mempunyai fungsi : a. penyusunan bahan dan pelaksanaan pemantauan kualitas lingkungan. b. penyusunan bahan dan pelaksanaan pemulihan kualitas lingkungan. c. analisa dan evaluasi dalam pengendalian dampak lingkungan, pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan. d. penyusunan bahan dan pelaksanaan penyuluhan dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat. (3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Seksi Pemantauan dan Pemulihan, dibantu oleh : a. Sub Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan ; b. Sub Seksi Pemulihan Kualitas Lingkungan ; c. Sub Seksi Analisis dan Evaluasi ; d. Sub Seksi Penyuluhan. Pasal 18 (1) Sub Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan dan melaksanakan pemantauan kualitas lingkungan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Sub Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan data kondisi kualitas lingkungan. b. penyiapan bahan kegiatan pemantauan kualitas lingkungan. c. pelaksanaan pemantauan kualitas lingkungan. d. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan hasil pemantauan kualitas lingkungan. Pasal 19 (1) Sub Seksi Pemulihan Kualitas Lingkungan mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan dan melaksanakan pemulihan kualitas lingkungan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Sub Seksi Pemulihan Kualitas Lingkungan mempunyai fungsi : a. pengumpulan data kerusakan lingkungan.
b. penyusunan bahan pemulihan kualitas lingkungan. c. pelaksanaan pemulihan kualitas lingkungan. d. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan hasil pemulihan kualitas lingkungan. Pasal 20 (1) Sub Seksi Analisis dan Evaluasi mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan analisis dan evaluasi pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Sub Seksi Analisis dan Evaluasi mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan analisis dan evaluasi kegiatan pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan. b. pelaksanaan analisis dan evaluasi hasil kegiatan pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan c. penyiapan bahan laporan hasil analisis dan evaluasi kegiatan pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan. Pasal 21 (1) Sub Seksi Penyuluhan mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan dan melaksanakan penyuluhan dalam rangka meningkatkan peran masyarakat terhadap penanggulangan pencemaran lingkungan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Sub Seksi Penyuluhan mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan penyuluhan kepada masyarakat mengenai lingkungan. b. pelaksanaan penyuluhan kepada masyarakat dalam rangka memulihkan kualitas lingkungan. c. penyiapan bahan laporan hasil kegiatan penyuluhan.
Paragraf 5 Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 22 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis Badan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Pasal 23 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud Pasal 22 Peraturan Daerah ini, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang dipimpin oleh seorang fungsional senior selaku Ketua Kelompok, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (2) Kelompok Jabatan Fungsional dibagi atas Kelompok dan Sub Kelompok sesuai dengan kebutuhan. (3) Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja. BAB IV TATA KERJA Bagian Pertama U m u m Pasal 24 (1) Hal-hal yang menjadi tugas Badan merupakan satu kesatuan yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan. (2) Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan serta kegiatan operasionalnya dilaksanakan oleh Kepala Seksi menurut pembidangan tugas masing-masing. (3) Kepala Badan, baik teknis operasional maupun teknis administratif bertanggung jawab kepada Bupati, sedangkan teknis fungsional, dibina dan bertanggung jawab kepada Bapedal Pusat. (4) Dalam melaksanakan tugasnya, setiap Pimpinan Satuan Organisasi dalam lingkungan Badan wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinplifikasi, baik secara vertikal maupun horizontal.
(5) Setiap Pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Badan bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing serta memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Bagian Kedua P e l a p o r a n Pasal 25 (1) Kepala Badan wajib memberikan laporan pelaksanaan tugasnya secara teratur, jelas dan tepat pada waktunya kepada Bupati. (2) Setiap Pimpinan satuan organisasi dilingkungan Badan wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasannya masingmasing secara hierarkis berjenjang serta menyiapkan dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. (3) Setiap laporan yang diterima oleh Pimpinan satuan organisasi bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya. (4) Mengenai jenis laporan dan cara penyampaiannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bagian Ketiga Hal Mewakili Pasal 26 (1) Sekretaris mewakili Kepala Badan apabila Kepala Badan berhalangan menjalankan tugas pekerjaannya. (2) Dalam hal Sekretaris berhalangan pula, Kepala Badan dapat menunjuk salah seorang Kepala Seksi dengan memperhatikan senioritas kepangkatannya.
BAB V KEPEGAWAIAN Pasal 27 (1) Kepala Badan diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Propinsi Jawa Barat atas usul Bupati. (2) Kepala Badan berkewajiban dan bertanggung jawab dalam mempersiapkan bahan rancangan kebijaksanaan Bupati di bidang kepegawaian. (3) Pejabat-pejabat lainnya dilingkungan Badan diangkat dan diberhentikan oleh Pejabat yang berwenang sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. (4) Ketentuan-ketentuan lain mengenai kepegawaian diatur dengan Peraturan Perundangundangan yang berlaku. BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 28 Pembiayaan Badan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan penerimaan sumber lain yang dianggap sah berdasarkan peraturan yang berlaku. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 29 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut dalam Keputusan Bupati. Pasal 30 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, segala ketentuan yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 31 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang. Ditetapkan di Sumedang pada tanggal 5 Juni 1999 BUPATI KABUPATEN SUMEDANG, Cap/Ttd. Drs. H. MISBACH Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 18 Tahun 1999 Tanggal 30 Agustus 1999 Seri D.13 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G, Drs. H. R. DUDIN SA DUDIN, MSi Pembina Tk. I NIP. 030 110 112
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN : Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang BADAN PENGENDALIAN DAMPAK Nomor : 3 Tahun 1999 LINGKUNGAN DAERAH KABUPATEN Tanggal : 5 Juni 1999 SUMEDANG Tentang : Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Sumedang KEPALA BADAN SEKRETARIAT URUSAN URUSAN URUSAN PROGRAM HUKUM UMUM KELOMPOK SEKSI SEKSI JABATAN PENGAWASAN DAN PEMANTAUAN DAN FUNGSIONAL PENGENDALIAN PEMULIHAN SUB SEKSI PENGEMBANGAN KAPASITAS SUB SEKSI PEMANTAUAN KUA- LITAS LINGKUNGAN SUB SEKSI PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN SUB SEKSI PEMULIHAN KUA- LITAS LINGKUNGAN SUB SEKSI PENERAPAN RKL DAN RPL SUB SEKSI ANALISIS DAN EVALUASI SUB SEKSI PERIJINAN SUB SEKSI PENYULUHAN BUPATI KABUPATEN SUMEDANG, Cap/Ttd. Drs. H. MISBACH