BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998 pasal 1 ayat 2, bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat (dalam Kasmir, 2011:25). Hingga tahun 2015, emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berjumlah 532 emiten. Dari 532 emiten, terdapat 102 lembaga keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari 102 lembaga keuangan yang terdaftar, Bursa Efek Indonesia mengklasifikasikan lembaga keuangan menjadi lima subsektor, yaitu sub sektor bank, sub sektor lembaga pembiayaan, sub sektor perusahaan efek, sub sektor asuransi, dan sub sektor lainnya (www.idx.co.id diakses pada 19 September 2015). Objek dalam penelitian ini adalah lembaga keuangan dengan sub sektor bank, yaitu bank umum yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014. Jumlah sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 48 emiten di tahun 2015. Dari 48 emiten tersebut, emiten dari sub sektor bank yang digunakan sebagai objek penelitian sebanyak 20 unit. Berikut ini daftar emiten yang menjadi objek dalam penelitian ini, yaitu : 1
Tabel 1.1 Daftar Emiten sebagai Objek Penelitian NO. NAMA EMITEN TANGGAL PENDAFTARAN 1 Bank Artha Graha 29 Agustus 1990 2 Bank Central Asia 31 Mei 2000 3 Bank International Indonesia 21 November 1989 4 Bank Negara Indonesia 25 November 1996 5 Bank Nusantara Parahyangan 10 Januari 2001 6 Bank Rakyat Indonesia 10 November 2003 7 Bank Tabungan Negara 17 Desember 2009 8 Bank Bukopin 10 Juli 2006 9 Bank Bumiarta 31 Desember 1999 10 Bank Capital 4 oktober 2007 11 Bank Danamon 6 Desember 1989 12 Bank OCBC NISP 20 Oktober 1994 13 Bank Mandiri 14 Juli 2003 14 Bank J Trust 25 Juni 1997 15 Bank Pan Indonesia 29 Desember 1982 16 Bank Permata 15 Januari 1990 17 Bank Pundi 13 Juli 2001 18 Bank QNB Kesawan 21 November 2002 19 Bank Sinarmas 13 Desember 2010 20 Bank Victoria 30 Juni 1999 sumber : www.idx.co.id diakses pada 19 September 2015, data diolah Dari 20 perusahaan perbankan yang menjadi objek penelitian, terdapat 4 Bank Umum Milik Negara, yaitu Bank BNI, Bank BRI, Bank BTN, dan Bank Mandiri, dan 16 Bank Umum Swasta Nasional, yaitu Bank Artha Graha, Bank Central Asia, Bank International Indonesia, Bank Nusantara Parahyangan, Bank Bukopin, Bank Bumiarta, Bank Capital, Bank Danamon, Bank J Trust, Bank Pan 2
Indonesia, Bank Permata, Bank Pundi, Bank QNB Kesawan, Bank Sinarmas, dan Bank Victoria (www.bi.go.id diakses pada 19 September 2015). 1.2 Latar Belakang Penelitian Bank Umum adalah salah satu bagian dari lembaga perbankan di Indonesia yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang salah satu kegiatannya memberikan jasa menghimpun dana masyarakat dan memberikan kredit kepada masyarakat. (Darmawi, 2011:1). Dalam menjalankan usaha di jasa perbankan, Bank Umum juga memiliki risiko risiko usaha tersendiri. Beberapa risiko usaha dari Bank Umum adalah risiko kredit, risiko operasional, dan risiko likuiditas. (Darmawi, 2011:16) Menurut Rose (2013:161), salah satu indikator dari risiko kredit adalah Non Performing Loan (NPL). Untuk risiko operasional, salah satu indikatornya adalah Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO), sedangkan untuk indikator risiko likuiditas salah satu indikatornya adalah Loan to Deposit Ratio (LDR). (Kasmir, 2011:51). Berdasarkan Laporan Perekonomian Indonesia tahun 2014 (2014:122), rasio Return on Asset (ROA) perbankan menurun di tahun 2014. Hal ini disebabkan meningkatnya rasio Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO) karena suku bunga DPK (Dana Pihak Ketiga) lebih tinggi daripada kenaikan suku bunga kredit, peningkatan tingkat suku bunga Bank Indonesia sejak pertengahan tahun 2013 hingga akhir tahun 2014, serta penurunan jumlah DPK (Dana Pihak Ketiga) menyebabkan penurunan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) Kenaikan tingkat suku bunga Bank Indonesia akan berdampak terhadap perekonomian dan sektor riil. Naiknya tingkat suku bunga Bank Indonesia akan mengakibatkan kenaikan suku bunga perbankan, yaitu suku bunga simpanan dan pinjaman. Naiknya suku bunga pinjaman akan membuat bank berhadapan dengan risiko kredit bermasalah. (Djumena, Erlangga dimuat di http://bisniskeuangan.kompas.com diakses pada 12 September 2015). 3
8,00% 7,00% 6,00% 6,50% 6,58% 5,77% 6,48% 7,54% 5,00% 4,00% 3,00% 2,00% 2010 2011 2012 2013 2014 1,00% 0,00% 2010 2011 2012 2013 2014 Gambar 1.1 Grafik Suku Bunga BI Periode 2010 2014 sumber : www.bi.go.id diakses pada 12 September 2015, data diolah Gambar 1.1 menunjukkan suku bunga Bank Indonesia berfluktuasi dari tahun 2010-2014. Tingkat suku bunga di tahun 2010 berada di angka 6,50%, namun mengalami penurunan di tahun 2011-2012, dengan mencapai angka terendah yaitu 5,77% di tahun 2012. Peningkatan signifikan terjadi di tahun 2013-2014, dengan mencapai angka 7,54%. Di periode 2014 rasio Non Performing Loan (NPL) perbankan diprediksi mengalami peningkatan. Gubernur BI Agus Martowardjojo menyatakan bahwa Bank Indonesia memproyeksikan kredit macet atau Non Performing Loan pada tahun 2014 akan meningkat dan mencapai kisaran 2,8% - 3,2%. Hal ini merupakan dampak dari peningkatan suku bunga Bank Indonesia (sumber : http://finance.detik.com diakses pada 12 September 2015). Di tahun 2014, ketika tingkat suku bunga meningkat menjadi 7,75%, terdapat 6 bank umum yang mengalami penurunan rasio NPL yaitu Bank Artha Graha, Bank International Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Bukopin, Bank Panin, dan Bank Victoria dengan angka 0,00%. Pada tahun 2014, terdapat 18 bank umum yang memiliki nilai rasio NPL yang berada di bawah prediksi 4
peningkatan NPL sebagai dampak dari peningkatan suku bunga BI dari Gubernur BI Agus Martowardjojo, dan 2 bank umum yang memiliki nilai NPL melebihi angka prediksi Gubernur BI, yaitu Bank J Trust sebesar 5,45% dan Bank Pundi sebesar 4,85%. Dari data tersebut, terdapat 2 bank yang mengalami penurunan NPL ketika tingkat suku bunga BI naik dan mengalami peningkatan NPL ketika tingkat suku bunga BI menurun dalam 3 tahun berturut turut, yaitu Bank BTN dan Bank Victoria di tahun 2012 2014. Berdasarkan Laporan Perekonomian Indonesia tahun 2014 (2014:122) rasio BOPO perbankan di tahun 2010 sebesar 80,0%, kemudian meningkat menjadi 85,3% di tahun 2011. Rasio BOPO perbankan mengalami penurunan di tahun 2012 sebesar 74,2% dan kembali mengalami penurunan di tahun 2013 menjadi 74,0%. Peningkatan rasio BOPO perbankan pada tahun 2011 disebabkan oleh ketidakseimbangan antara peningkatan suku bunga simpanan dengan suku bunga kredit, sedangkan penurunan rasio BOPO disebabkan meningkatnya pendapatan dari bunga kredit dan non bunga. Tahun 2014, rasio BOPO perbankan meningkat menjadi 76,9 %. Hal ini disebabkan kenaikan suku bunga DPK lebih besar dibandingkan dengan kenaikan suku bunga kredit. Bank Indonesia menganjurkan bahwa batas maksimal rasio BOPO untuk seluruh bank sebesar 75% (sumber: http://vibiznews.com diakses pada 2 November 2015). Dari 20 bank umum yang dijadikan sampel penelitian, hanya 3 bank umum yang memiliki rasio BOPO dibawah batas maksimal yang dianjurkan yaitu Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank BCA selama periode 2010 2014. Dana Pihak Ketiga menurun, dari tahun 2012-2014, menjadi 15,8%, 13,6%, dan 12,3%. Hal ini disebabkan pertumbuhan giro dan tabungan yang melambat, sedangkan deposito meningkat. Bank Indonesia telah mengeluarkan kebijakan tentang pengaturan Giro Wajib Minimum (GWM) sesuai LDR pada bulan September 2013 dengan batas atas kisaran LDR menjadi 78 92%. Apabila perbankan tidak mampu mencapai batas minimum LDR atau melebihi batas maksimum LDR, maka akan dikenakan sanksi atau penalti (Laporan Perekonomian Indonesia, 2014:116). 5
Berdasarkan Laporan Keuangan Tahunan Bank Capital (2014:10), rasio LDR Bank Capital selalu berada di bawah batas minimum yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia selama 2010 2014. Hal yang sama juga terjadi pada Bank Victoria. Berdasarkan Laporan Keuangan Tahunan Bank Victoria (2014:10), rasio LDR dari Bank Victoria selama 2010 2014 selalu berada di bawah batas minimum yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Sebaliknya, Bank BTN berdasarkan Laporan Keuangan Tahunan Bank BTN (2014:10) selalu memiliki rasio LDR yang berada di atas angka 100% selama 2010 2014. 8,00% 6,00% 4,00% 2,00% 0,00% -2,00% -4,00% -6,00% -8,00% -10,00% -12,00% -14,00% 2010 2011 2012 2013 2014 Bank Artha Graha Bank Central Asia Bank International Indonesia Bank Negara Indonesia Bank Nusantara Parahyangan Bank Rakyat Indonesia Bank Tabungan Negara Bank Bukopin Bank Bumiarta Bank Capital Bank Danamon Bank OCBC NISP Bank Mandiri Bank J Trust Bank Pan Indonesia Bank Permata Bank Pundi Bank QNB Kesawan Gambar 1.2 Grafik pertumbuhan ROA bank umum periode 2010 2014 sumber : Laporan Keuangan Tahunan 2010 2014 masing masing bank, data diolah 6
Berdasarkan gambar 1.2, dari periode 2010 2014 terjadinya pertumbuhan rasio ROA yang fluktuatif. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan tingkat suku bunga BI yang naik turun. Suku bunga BI mengalami penurunan di periode 2011-2012. Namun, mengalami peningkatan secara terus menerus di periode 2013-2014 dengan mencapai angka 7,75%. Dari pertumbuhan rasio ROA 20 sampel bank umum pada gambar 1.5, terdapat 1 bank umum yaitu Bank BNI yang mengalami peningkatan rasio ROA yang signifikan selama 5 periode yaitu dari 2010-2014. Di tengah tengah peningkatan suku bunga BI yang signifikan di 2013-2014, rasio ROA Bank BNI terus meningkat menjadi 3,36 % dan 3,90%. Hal ini berbanding terbalik dengan Bank BTN yang mengalami penurunan rasio ROA secara berturut turut dari periode 2010 2014, dimana ROA tahun 2014 sebesar 1,12%, menurun dari tahun 2013 yaitu 1,79%. Bank J Trust juga mengalami hal serupa. Rasio ROA Bank J Trust mengalami penurunan yang signifikan selama 5 periode hingga berakhir dengan nilai ROA yang negatif di 2013 2014, yaitu -7,58% dan -4,96%. Nilai ROA yang negatif juga terjadi pada Bank Pundi pada 2010 2011, ketika tingkat suku bunga BI bernilai rendah yaitu 6,5% lalu menurun menjadi 6,00%. Beberapa penelitian yang berkaitan dengan Return on Asset (ROA) sebagai proksi dari kinerja keuangan bank memberikan hasil yang berbeda beda antara lain : Hasil penelitian mengenai pengaruh tingkat suku bunga Bank Indonesia terhadap Return on Asset (ROA) menunjukkan hasil yang berbeda beda. Menurut penelitian Kalengkongan (2009), suku bunga Bank Indonesia berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA. Sedangkan menurut penelitian Aviliani (2015), suku bunga Bank Indonesia berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian mengenai pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap Return on Asset (ROA) menunjukkan hasil yang berbeda. Menurut penelitian Sukarno dan Syaichu (2006) Non Performing Loan (NPL) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Return on Asset (ROA). Sedangkan menurut penelitian Dewi, dkk (2015), NPL berpengaruh negatif signifikan tehadap ROA. 7
Hasil penelitian mengenai pengaruh Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Return on Asset (ROA) menunjukkan hasil yang berbeda. Menurut penelitian Osuagwu (2014), berpengaruh positif signifikan terhadap Return on Asset (ROA). Sedangkan menurut penelitian Sudiyatno dan Suroso (2010), Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh negatif signifikan terhadap Return on Asset (ROA). Hasil penelitian mengenai pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) menunjukkan hasil yang berbeda beda. Sukarno dan Syaichu (2006) LDR berpengaruh signifikan positif terhadap ROA. Sedangkan menurut penelitian Sudiyatno dan Suroso (2010) LDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA. Perbedaan hasil penelitian dan fenomena yang terjadi di bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 2014 mendasari penulis untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Tingkat Suku Bunga BI, Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Profitabilitas Perbankan (ROA) (Studi Kasus pada Bank Umum yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 2014) 1.3 Perumusan Masalah Selama periode 2010 2014, suku bunga BI mengalami pertumbuhan yang fluktuatif. Suku bunga BI mengalami penurunan pada 2011 2012, namun mengalami peningkatan yang signifikan di 2013 2014. Ditengah tengah Peningkatan rasio NPL dan rasio BOPO akibat dari peningkatan suku bunga Bank Indonesia masih terdapat sejumlah bank yang mengalami penurunan rasio NPL dan BOPO yang berada di bawah batas maksimum, namun ada juga bank umum yang memiliki nilai NPL yang berada di atas prediksi peningkatan NPL oleh Gubernur BI. Berdasarkan Kebijakan GWM mengenai LDR yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang memuat batas atas LDR yang harus dipenuhi oleh perbankan, terdapat bank umum yang berada di atas batas maksimum LDR dan berada di bawah batas minimum LDR yang telah 8
ditentukan serta nilai ROA dari sejumlah bank umum yang mengalami penurunan hingga mencapai nilai negatif dan terdapat bank umum yang justru mengalami peningkatan secara signifikan ditengah tengah peningkatan suku bunga Bank Indonesia 2010 2014. Dari permasalahan permasalahan diatas serta adanya perbedaan hasil penelitian dari sejumlah penelitian terdahulu menjadi faktor faktor pendorong menurunnya profitabilitas perbankan yang tercermin dari menurunnya rasio Return on Asset (ROA) perbankan di periode 2014. 1.4 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan fenomena dan rumusan masalah, maka pertanyaan penelitian dari penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat pengaruh tingkat suku bunga BI terhadap profitabilitas perbankan (studi kasus pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 2014)? 2. Apakah terdapat pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap profitabilitas perbankan (studi kasus pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 2014)? 3. Apakah terdapat pengaruh Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap profitabilitas perbankan (studi kasus pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 2014)? 4. Apakah terdapat pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap profitablitas perbankan (studi kasus pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 2014)? 5. Apakah terdapat pengaruh tingkat suku bunga BI, Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR) secara simultan terhadap profitabilitas (ROA) (studi kasus pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 2014)? 9
1.5 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Untuk menguji adanya pengaruh tingkat suku bunga BI secara parsial terhadap profitabilitas perbankan (studi kasus pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 2014). 2. Untuk menguji adanya pengaruh Non Performing Loan (NPL) secara parsial terhadap profitabilitas perbankan (studi kasus pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 2014). 3. Untuk menguji adanya pengaruh Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO) secara parsial terhadap profitabilitas perbankan (studi kasus pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 2014). 4. Untuk menguji adanya pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) secara parsial terhadap profitabilitas perbankan (studi kasus pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 2014). 5. Untuk menguji adanya pengaruh tingkat suku bunga BI, Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Non Performing Loan (NPL) secara simultan terhadap profitabilitas (ROA) (studi kasus pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 2014)? 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Aspek Akademis Penelitian ini bermanfaat bagi penulis untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai kinerja keuangan perbankan, sehingga dari hasil penelitian yang dilakukan dapat menjadi pedoman bagi penulis agar lebih selektif ketika memutuskan melakukan transaksi seperti simpanan dan pinjaman di bank serta sebagai referensi untuk penelitian penelitian selanjutnya di bidang keuangan. 10
2. Aspek Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak perbankan terutama pihak manajemen dalam memutuskan kebijakan perbankan terkait dengan kinerja keuangan perbankan. 1.7 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dikhususkan untuk meneliti pengaruh dari Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan tingkat suku bunga Bank Indonesia terhadap profitabilitas dari perusahaan yang bergerak di jasa perbankan. Indikator dari profitabilitas yang diteliti adalah Return on Asset (ROA). Penelitian ini menggunakan 20 Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014 sebagai objek penelitian dan laporan keuangan triwulan masing masing bank umum tahun 2010 2014 yang telah diaudit dan tercantum di Bursa Efek Indonesia dan website resmi masing masing bank umum sebagai sumber data. Penelitian ini terdiri dari empat variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen dari penelitian ini adalah suku bunga Bank Indonesia, Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR). Variabel dependen dari penelitian ini adalah profitabilitas ( Return on Asset ) dari Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 2014. 1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika penulisan tugas akhir dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. BAB 1 Bab 1 merupakan bab pendahuluan. Di dalam bab 1 terdapat sub bab gambaran umum obyek penelitian, latar belakang penelitian, rumusan masalah dari penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir. 11
2. BAB 2 Bab 2 merupakan bab tinjauan pustaka. Sub bab yang ada di dalam bab 2 adalah teori teori terkait penelitian dan penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. 3. BAB 3 Bab 3 merupakan bab metode penelitian. Sub bab yang terdapat di bab 3 adalah karakterisitik penelitian, alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian, tahapan penelitian yang dilakukan, populasi dan sampel penelitian, validitas dan reliabilitas, teknik analisis data dan pengujian hipotesis. 4. BAB 4 Bab 4 merupakan bab hasil penelitian dan pembahasan. Terdiri dari 3 sub bab yaitu karakteristik responden, hasil penelitian, dan pembahasan penelitian. 5. BAB 5 Bab 5 merupakan bab penutup. Terdiri dari 2 sub bab yaitu kesimpulan dan saran penelitian. 12