FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL PENELITIAN. Sebanyak 100 responden yang memenuhi kriteria inklusi diambil sebagai

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN KEHILANGAN GIGI TETAP DENGAN MINAT PEMAKAIAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

Abdi Setiawan 1, Darmawansyah 1, Asiah Hamzah 1.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Pelayanan Gigi Di Puskesmas Way Laga Kota Bandar Lampung

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat mahal yang tidak dapat dibayar. Ketika seseorang mengalami suatu penyakit,

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

BAB I PENDAHULUAN. gigi penting dilakukan (Depkes RI, 1999). Hasil laporan morbiditas 2001,

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN PEMERIKSAAN DAN STATUS KESEHATAN GIGI ANAK TERHADAP PERILAKU IBU MEMERIKSAKAN KESEHATAN GIGI ANAK DI KOTA BUKITTINGGI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS BAHU

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat. Reformasi di bidang kesehatan

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84

Achmad Rizal* Elvi Juliansyah**

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIO DEMOGRAFI, STATUS KEPESERTAAN DENGAN KEPUASAAN PASIEN DALAM PELAYANAN KIA DI PUSKESMAS III DENPASAR SELATAN

UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 ABSTRAK

memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Menurut Undang Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 93 ayat 1 pelayanan kesehatan

PEMANFAATAN FASILITAS JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT DALAM BIDANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK JAWA BARAT TAHUN

*Fakultas Kesehatan Mayarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

GAMBARAN UTILIZATION RATE

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu mewujudkan kesehatan optimal. Sedangkan sasaran

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

TESIS. Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI RSUD LAKIPADADA KABUPATEN TANA TORAJA

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

B. Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Mutiara Kabupaten Asahan.

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

Ninda Karunia Rahayu Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

Unnes Journal of Public Health

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

Oleh : Rahayu Setyowati

Faktor Manajemen Pelaksanaan UKGS Dan Peran Orangtua Terhadap Status Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid Sekolah Dasar

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Keywords:. Knowledge, Attitude, Action in the Utilization of PHC.

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DI PUSKESMAS (STUDI KASUS DI PUSKESMAS SUMBERSARI)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

HUBUNGAN ANTARA BRAND IMAGE DENGAN MINAT PASIEN UNTUK BEROBAT DI POLIKLINIK ANAK RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

: Dimensi Kualitas, Kepuasan Pasien, Askes Sosial, Pelayanan Rawat Jalan, Rumah Sakit

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS PEGAWAI DAN MASA KERJA DENGAN KUNJUNGAN RAWAT JALAN DI MUHAMMADIYAH MEDICAL CENTER

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD MARIA WALANDA MARAMIS Sherly Nayoan*

PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN TERHADAP INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TENTANG PELAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PENDIDIKAN, SOSIAL EKONOMI DAN JARAK TEMPAT PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN POS KESEHATAN DESA (PKD) DI KECAMATAN COLOMADU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara sekitar dari jumlah penduduk setiap tahunnya.gastritis

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG PUSKESMAS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MELAKUKAN PERAWATAN DI PUSKESMAS RAWAT INAP SRAGI I KABUPATEN PEKALONGAN

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

1,2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Denpasar

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectionel study (studi potong lintang).

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK. knowledge, role of teacher, shcool dental hygiene

BAB 1 PE DAHULUA. Universitas Indonesia. Analisis hubungan bauran..., Tri Yuliana, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. program Oral Health 2010 yang telah disepakati oleh WHO (World Health

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT GIGI DENGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DI BP GIGI PUSKESMAS KABUPATEN AGAM. Zulfikri *

BAB 1 PENDAHULUAN. No.269/MENKES/PER/III/2008 pasal 1 ayat 3 adalah tempat. untuk praktik kedokteraan atau kedokteran gigi.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan di Poliklinik RSSN Bukittinggi pada tanggal

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar

ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI BAURAN PEMASARAN DENGAN MINAT PETANI DALAM KEPESERTAAN BPJS KESEHATAN MANDIRI DI KECAMATAN PRACIMANTORO KABUPATEN WONOGIRI

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

LAPORAN AKHIR Survey Indeks Kepuasan Masyarakat sesuai Kepmenpan Nomor 25/M.PAN/2/2004 RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan 2016

PERSEPSI PENGGUNA LAYANAN KESEHATAN PRIMER MENGENAI KUALITAS PELAYANAN PADA PUSKESMAS BADAN LAYANAN UMUM DI KABUPATEN GIANYAR

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG MANGUSADA

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr.soekardjo KOTA TASIKMALAYA

Hubungan Pengetahuan Pasien dan Praktik Petugas Pasien BPJS Dengan Waktu Pelayanan Rawat Jalan Diloket Di RSUD Dr. Adhyatma, MPH Semarang Tahun 2016

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

FAKTOR INTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN LANSIA BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA DESA MAYUNGAN KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN

Nasution (2004) berpendapat bahwa mutu mencakup suatu usaha untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Penilaian pasien terhadap mutu pelayanan

PERSEPSI PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN RAWAT JALAN DI RS MISI LEBAK

Patria Asda, A., Perbedaan Persepsi Pasien...

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

Hakim, et al, Hubungan Bauran Pemasaran dan Faktor Psikologis dengan...

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN OLEH PEMULUNG DI TPA TAMANGAPA

PENELITIAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM KEBERHASILAN PROMOSI KESEHATAN GIGI DAN MULUT. Desi Andriyani *

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG Ni Nyoman Dewi Supariani 1 Abstract. The utilization of oral health services by communities in Badung regency, on average every day is increasing every year, but still less than the national target that is ideally 16 people / day for hospital type C. The aim of this study to determine the factors associated with dental and oral health services utilization in the dental polyclinic in Badung regency Hospital. This study uses quantitative methods with Explanatory Research and cross sectional.. The sample size was 399 people, Univariate data analysis used chi-square bivariate. Results showed that the most respondents (90.0%) low use of dental and oral health services. Variables related to utilization of dental and oral health services is variable work, hospital image, image of health workers. Variables that are not related are the variable age, gender, knowledge. Keywords: utilization, dental care, dental clinic, Badung District Hospital Berbagai program upaya kesehatan telah dilaksanakan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, salah satunya adalah program pelayanan kesehatan gigi. Program ini bertujuan meningkatkan, memantapkan, mempertahankan jangkauan dan pemerataan serta meningkatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di rumah sakit dan pemanfaatan poliklinik gigi oleh masyarakat 1) Rendahnya penggunaan sarana pelayanan kesehatan oleh sebagian masyarakat terkait dengan perilaku pencarian pengobatan dan konsep sakit-sehat dari masyarakat, adanya sarana dengan beragam sistem pengobatan membuka peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan pengobatan pada sarana yang menjanjikan 2) Dari berbagai rujukan dan hasil penelelitian didapatkan: Faida dan Suprihanto (1999) dalam penelitiannya menemukan bahwa tingkat pendidikan mempunyai korelasi sangat bermakna terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan, yang berarti semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin sering dia memanfaatkan pelayanan kesehatan 3) Penelitian Hendrartini (1995) menunjukkan bahwa rata-rata umur dewasa muda (20-30 tahun) paling banyak memanfaatkan pelayanan kesehatan dibandingkan kelompok umur lainnya. 4) Relliyani (2000) dalam penelitiannya menemukan bahwa salah satu karakteristik pasien yang mempengaruhi pemanfaatan peleyanan kesehatan adalah jenis kelamin. Jenis kelamin wanita lebih banyak dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan dibandingkan dengan laki-laki. 5) Penelitian Dharmmesta dan Handoko (2000), keputusan konsumen dalam memilih pelayanan dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya. Konsumen yang terpuaskan akan membuat rekomendasi positif kepada konsumen yang lain, dan konsumen yang tidak terpuaskan akan kembali keseleksi awal serta konsumen yang kecewa akan membuat rekomendasi negatif terhadap konsumen lain. 6) Penelitian Andari (2006), menyimpulkan semakin baik pengalaman sebelumnya, semakin tinggi pemanfaatan pelayanan kesehatan di poliklinik gigi. 7) 1 Dosen Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Denpasar 20

NND Supariani (Faktor-faktor yang Berhubungan...) Data Dinas Kesehatan Propinsi Bali 2006 didapatkan jumlah kunjungan pasien ke Poliklinik Gigi sebesar 22,51%, 2007 22,90%, 2008 jumlah kunjungan 27,96% sedangkan 2009 sebesar 22,33 %. 8) Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Badung 2009, perilaku masyarakat dalam pencarian pengobatan atau pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Kabupaten Badung diperoleh 32,36% masyarakat berkunjung ke rumah sakit dan sisanya sebanyak 67,64% masyarakat cenderung berobat ke sarana-sarana kesehatan swasta, dokter gigi praktek, puskesmas dan pengobatan alternatif. 9) Pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dapat dilihat dari jumlah kunjungan pasien dan tindakan yang dilakukan pada poliklinik gigi RSUD Kabupaten Badung dari 2006 sampai dengan 2009, rata-rata tiap hari meningkat, dari tahun ketahun, tetapi masih kurang dari 16 orang/hari. 10). Target Nasional yaitu idealnya 16 orang / hari untuk rumah sakit tipe C. 11) Adapaun masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah Apakah faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di poliklinik gigi RSUD Kabupaten Badung? Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dan mulut di poliklinik gigi RSUD Kabupaten Badung tahun 2011. N n = 1+ N( d) Dengan dispersi hasil penelitian dibatasi sebesar 5% maka diketahui besar sampel ideal yang diinginkan dalam penelitian ini adalah 399 sampel. Untuk pengambilan sampel di masing-masing kelurahan/desa dilakukan secara proporsional random sampling. Hasil dan Pembahasan Karakteristik Responden Umur responden terbanyak pada kelompok umur dewasa ( 30 tahun) sebesar 52,9%., dan sisanya umur muda (< 30 tahun ) sebesar 47,1%. Jenis kelamin responden terbanyak perempuan sebesar 55,4% dan sisanya 44.6% laki-laki. Pekerjaan responden terbanyak sebagai wiraswasta sebesar 33.3%, pelajar/ mahasiswa sebesar 29,8%, pegawai negeri sipil 17,3%, karyawan swasta sebesar 16,3%, tidak bekerja 2,8% dan terkecil adalah sebagai TNI/POLRI sebesar 0,5%. Pengetahuan responden tentang pelayanan kesehatan gigi dan mulut terbanyak pada kategori pengetahuan tinggi yaitu sebesar 86,0% dan sisanya 14,0% pengetahuan responden dengan kategori rendah. 2 Metode Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian Explanatory Research dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di wilayah kabupaten Badung yang terindikasi terkena karies berdasarkan Riskesdas 2009 sebesar 38,4 % (109.193 orang). Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus dari Notoatmodjo yaitu : 12) Tabel 1 diketahui bahwa persentase image rumah sakit terbanyak pada kategori buruk sebesar 57,4 % dan sisanya 42,6% kategori baik. 21

Jurnal Skala Husada Volume 10 Nomor 1 April 2013 : 20-24 Tabel 2 diketahui bahwa persentase image tenaga kesehatan di poliklinik gigi rumah sakit terbanyak pada kategori baik sebesar 60.2%, sedangkan sisanya pada kategori buruk yaitu sebesar 39,8%. Tabel 3 diketahui bahwa sebagian besar kesehatan gigi dan mulut yaitu 90,0% dan sisanya 10,0% responden memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Analisis Bivariat Hasil uji Chi Square enam variabel yang dianalisa terdapat tiga variabel yang tidak berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di rumah sakit yaitu variabel umur, jenis kelamin, pengetahuan tentang pelayanan kesehatan gigi dan mulut,sedangkan variabel yang berhubungan adalah pekerjaan dengan p value=0,00; image rumah sakit dengan p value = 0,00; image tenaga kesehatan dengan p value = 0,00; artinya ada hubungan yang bermakna dengan mulut. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan 90% responden yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dan hanya 10% yang mulut. Hal ini berarti bahwa sebagian besar kesehatan gigi dan mulut dirumah sakit karena responden malas memeriksakan giginya, tidak ada waktu dan takut tertular penyakit lain. 10% responden yang memanfaatkan pelayanan kesehatan membersihkan karang gigi, penambalan gigi, mencabut gigi, kontrol kesehatan gigi dan berobat karena sakit gigi. Berdasarkan umur diperoleh hasil 52,9% responden berumur dewasa ( 30 tahun) dan 47,1% berumur muda (<30 tahun). Tidak ada hubungan yang bermakna antara umur dengan mulut di poliklinik gigi. Artinya responden berumur dewasa dan berumur muda tidak ada hubungan dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di poliklinik gigi rumah sakit. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Hendratini (1995) yang menunjukkan bahwa rata-rata umur muda paling banyak memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dibandingkan dengan kelompok umur lainnya. Berdasarkan jenis kelamin diperoleh hasil responden berjenis kelamin perempuan sebesar 55,4%, jenis kelamin laki-laki sebesar 44,6%. Tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Walaupun variabel jenis kelamin tidak mempunyai hubungan yang bermakna terhadap mulut di rumah sakit, namun responden yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak mulut dibandingkan dengan responden berjenis kelamin laki-laki. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Relliyani (2000) menyatakan karateristik pasien yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan 22

NND Supariani (Faktor-faktor yang Berhubungan...) kesehatan adalah jenis kelamin, jenis kelamin wanita lebih banyak dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan dibandingkan laki-laki. Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh karena pelayanan kesehatan gigi dan mulut di rumah sakit dibuka bersamaan dengan jam kerja, sehingga masyarakat berjenis kelamin laki-laki yang bekerja, tidak sempat memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi karena terbentur dengan jam kerja. Berdasarkan pekerjaan diperoleh hasil sebagian besar responden 33,3% adalah wiraswata, selebihnya 29,8% pelajar/ mahasiswa, 17,3% Pegawai Negeri Sipil, 16,3% karyawan swasta, 2,8% tidak bekerja, 0,5% TNI/POLRI. Adanya hubungan yang bermakma antara pekerjaan dan mulut. Artinya seseorang yang bekerja dan berpenghasilan sendiri akan termotivasi dan bertindak untuk lebih banyak dalam mulut di poliklinik gigi rumah sakit, karena mereka mampu membayar sendiri. Berdasarkan pengetahuan diperoleh hasil sebagian besar responden memiliki pengetahuan tinggi sebesar 86,0% dan responden yang memiliki pengetahuan rendah sebesar 14,0%. Tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan mulut. Hal tersebut menggambarkan bahwa yang mempunyai tingkat pengetahuan tinggi, dan tingkat pengetahuan rendah tidak ada hubungan dalam pengambilan keputusan dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Cartwrigth dalam Inantha (1997), menyatakan bahwa peningkatan pengetahuan tidak selalu menyebabkan perubahan perilaku, namun hubungan positif antara variabel pengetahuan tertentu tentang kesehatan penting, sebelum suatu tindakan itu terjadi. Berdasarkan image rumah sakit diperoleh hasil sebagian besar responden (57,4%) mempunyai image rumah sakit buruk dan (42,6%) responden mempunyai image rumah sakit baik. Adanya hubungan yang bermakna antara image rumah sakit dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Artinya kesehatan gigi dan mulut dalam penelitian ini, disebabkan oleh karena responden mempunyai image rumah sakit yang buruk terutama karena pelayanan penerimaan pasiennya lama, pelayanan perawatan pasien lama, pemeriksaan pasien tidak teliti, pemeriksaan pasien tidak hati-hati. Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler P (2002) yang menyatakan bahwa citra adalah seperangkat keyakinan, ide dan kesan yang dimiliki seseorang tentang obyek. Responden yang telah mengenal produk dapat ditanya tentang perasaan mereka terhadap produk itu, citra itu lengket, citra akan tetap bertahan lama setelah organisasi berubah. Daya tahan citra dapat dijelaskan dengan kenyataan bahwa sekali orang memiliki citra tertentu, mereka akan mempersepsikannya secara konsisten dengan citra itu. Berdasarkan image tenaga kesehatan diperoleh hasil 60,2% mempunyai image tenaga kesehatan baik dan 39,8% mempunyai image tenaga kesehatan buruk. Adanya hubungan yang bermakna antara image tenaga kesehatan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dipoliklinik gigi rumah sakit. Sebagian besar responden mempunyai image tenaga kesehatan gigi dipoliklinik gigi baik, semua responden mengatakan dokter gigi dan perawat gigi yang bertugas di poliklinik gigi rumah sakit, memberikan pelayanan dengan baik dan ramah. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Kotler P (2002) menyatakan bahwa citra itu lengket, citra akan tetap bertahan lama setelah organisasi berubah. Daya tahan citra dapat dijelaskan dengan kenyataan bahwa sekali orang memiliki citra tertentu, mereka akan mempersepsikannya secara konsisten dengan citra itu dan akan memanfatakan pelayanan kesehatan. Responden yang telah mengenal produk dapat ditanya tentang perasaan 23

Jurnal Skala Husada Volume 10 Nomor 1 April 2013 : 20-24 mereka terhadap produk itu, dengan menggunakan skala kesukaan (favorability scale). Kesimpulan dan Saran Image rumah sakit dan Image tenaga kesehatan dipoliklinik gigi, berhubungan dan mulut di Poliklinik Gigi RSUD Kabupaten Badung. Untuk meningkatkan image masyarakat kepada Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan maka Rumah Sakit harus melakukan: 1) Perlunya penambahan loket baru untuk mempercepat pelayanan dan menghindari antrean dan dibuatkan alur pemeriksaan bagi pasien yang akan berobat, gunanya untuk mempercepat pasien dalam mendapatkan pelayanan; 2) Perlunya penambahan ruangan pemeriksaan untuk mempercepat pelayanan; 3) Perlunya penambahan SDM dan bagi petugas kesehatan yang sudah ada perlu diberikan pelatihan kejenjang yang lebih tinggi, sehingga dalam melakukan setiap tindakan pemeriksaan bisa lebih teliti dan hati-hati; 4) Petugas kesehatan bersikap ramah dalam setiap pelayanan. Daftar Pustaka 1. Depkes RI. Profil Kesehatan Gigi dan Mulut di Indonesia. Direktorat Kesehatan Gigi. Jakarta.1992. 2. Dikes, Perilaku Kesehatan dan Peran Serta Masyarakat, file;/// c: Document and setting/d/. 2008. Diakses Oktober 2010. 3. Faida dan Suprihanto,J. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memanfaatkan jasa pelayanan kesehatan Poli umum di Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta sebagai dasar penyusunan strategi pemasaran. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. 02.1999. 4. Hendrartini,J. Analisis Pemanfaatan Unit Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit. UGM Pascasarjana. Yogyakarta. 1995. 5. Relliyani. Hubungan Persepsi Mutu dan Pemanfaatan Rawat Inap Bagi Pasien Peserta Askes di RSUD Jend.A. Yani Metro. Tesis. Pascasarjana.UGM.Yogyakarta.2000. 6. Dharmesta,BS dan Handoko, N. Manajemen Pemasaran, Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta. 2000. 7. Andari,PS. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi keputusan pasien dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Bangli. Tesis. Pasca Sarjana. Program S-2 IKM. UGM Yogyakarta. 2006. 8. Dinkes. Profil Kesehatan. Propinsi Bali. 2009. 9. Dinkes. Profil Kesehatan. Kabupaten Badung. 2008. 10. RSUD. Laporan Tahunan Poliklinik Gigi. Badung. 2010 11. Depkes RI, Pedoman Upaya Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut. Direktorat Kesehatan Gigi, Jakarta, 2000 12. Arikunto,S. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. 2005 24