BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Uji coba dan Analisa Tujuan dari pengujian tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebab ketidak sempurnaan alat dan menuju kerah perbaikan. Dalam pengujian yang perlu diperhatikan adalah ketepatan alat dalam memberikan indikator dan pengkoneksian semua perangkat sudah sesuai dengan yang direncakan atau belum. Dari hasil pengujian yang dilakukan untuk alat ini, maka penulis memberikan analisa berdasarkan hasil pengujian dan perancangan alatnya. 4.1.1 Langkah - Langkah Pengujian Dalam melakukan pengujian sistem yang telah dibuat terdapat langkah - langkah pengujian sistem, yaitu : 1. Toggle Switch S1 pada posisi OFF dan Toggle Switch S2 pada posisi GPS, power switch digeser ke kanan untuk menghidupkan remote control. 2. Quadcopter dihidupkan yang sudah terintegrasi dengan OSD, Transmitter video, dan kamera. 40
3. Kamera yang sudah terpasang pada quadcopter dihidupkan 4. Monitor yang sudah terintegrasi dengan receiver video dihidupkan. 5. Mencari daerah yang aman untuk melakukan penerbangan dalam pengambilan gambar. 6. Melakukan pengambilan gambar. 7. Hasil output uji coba akan ditampilkan pada layar monitor yaitu : Kecepatan, ketinggian, jarak, indikator baterai, dan indikator GPS. 4.1.2 Hasil Pengujian Berdasarkan hasil pengujian sistem, maka akan didapatkan: a). Gambar sesuai dengan ketinggian dan jarak yang diinginkan. Pada jarak ketinggian 16 meter dan jarak 16 meter, gambar uji coba 16 meter. Pada ketinggian 34 meter dan jarak 22 meter, gambar uji coba 22 meter. Pada ketinggian 15 meter dan jarak 31 meter, gambar uji coba 31 meter. Gambar 4.1 Uji coba jarak 16 meter 41
Gambar 4.2 Uji coba monitor 16 meter Gambar 4.3 Uji coba jarak 22 meter 42
Gambar 4.4 Uji coba monitor 22 meter Gambar 4.5 Uji coba jarak 31 meter 43
Gambar 4.6Uji coba monitor 31 meter b). Indikator ketinggian, jarak, kecepatan, dan GPS pada saat pengambilan gambar. Gambar 4.7 Indikator Monitor 44
c). Nilai perbandingan saat pengambilan gambar. Tabel 4.1 Tabel Indikator No Jarak Tinggi Satelit kecepatan Tegangan baterai 1 16 Meter 16 Meter 11 1,6 m/s 11,5 V (89%) 2 22 Meter 34 Meter 11 0,6 m/s 11,3 V (87%) 3 31 Meter 15 Meter 11 0,8 m/s 11,3 V (83%) 4.1.3 Analisa Hasil dan Pengujian Sistem ini merupakan alat untuk pengambilan gambar dari udara. gambar yang dihasilkan oleh kamera dapat terlihat langsung oleh pilot di ground station tanpa adanya perbedaan dan perlambatan waktu ( delay ). Gambar 4.8 Hasil alat Sistem ini bekerja berdasakan GPS dan IMU. Dimana GPS tersebut untuk menstabilkan dan membaca titik koordinat pesawat dan sebagai navigasi pesawat. Kegunaan IMU sebagai sensor yang akan memberi printah pesawat akan bergerak. Gambar yang telah ditangkap oleh kamera dikirimkan oleh transmitter hingga diterima oleh receiver yang berada pada ground station. 45
Semakin jauh jarak pengambilan gambar, maka semakin bekurang daya baterai Semakin banyak satellite yang didapat semakin mengunci posisi quadcopter, tanpa terpengaruh angin. semakin cepat quadcopter dalam pengambilan gambar, daya baterai akan semakin berkurang. Analisa Pengujian Hardware Dari hasil percobaan yang dilakukan, maka penulis memberikan analisa berdasarkan hasil pengujian dan perancangan sistemnya, yaitu : A. Pemilihan kamera yang digunakan untuk sistem ini yaitu Gopro Hero 4. Fungsi dari Gopro Hero 4 ini adalah untuk mengambil gambar yang dibutuhkan. GoPro memiliki kualitas gambar HD, anti-air, anti-guncang dan mampu merekam video dengan kualitas yang bagus. Bentuknya yang kecil dan compact memungkinkan Gopro Hero 4 ini dikombinasikan dengan quadcopter untuk pengambilan gambar udara. Dengan berbagai keunggulan diatas, Gopro Hero 4 mampu membuat kamera ini digunakan di berbagai kondisi dan keadaan. B. Pemilihan alat penstabil gerakan kamera untuk sistem ini adalah Gimbal Zenmuse H33D. pada sistem ini gimbal merupakan salah satu perangkat sinematografi yang digunakan untuk menjaga posisi kamera agar kamera dapat mengambil gambar dengan baik pada suatu sudut pandang tertentu. Untuk mengetahui sudut pada gimbal dapat digunakan sensor IMU yang terdiri dari sebuah accelerometer dan gyroscope. Sensor accelerometer dapat mengukur sudut dengan baik saat diam, dan sensor gyroscope dapat mengukur sudut saat benda bergerak. Gimbal menggunakan motor brushless sebagai penggerak. Motor brushless dipasang pada tiga titik gimbal, apabila titik tersebut ditarik 46
garis lurus akan bersinggungan pada sebuah titik. Pada titik tersebut, kamera akan diletakkan. C. Pemilihan untuk transmitter dan receiver video menggunakan Immersion RC. Immersion RC mempunyai 32 channel untuk mengirim gambar, sehingga tidak rentan untuk interferensi dengan sinyal pengirim gambar yang lain. Immersion RC juga memiliki daya pancar lebih kuat yakni 600mw sehingga daya pancar yang dihasilkan lebih kuat dan lebih jauh dengan antenna yang ada tanpa perlu memperbesar gain antenna. D. Pemilihan OSD disistem ini adalah DJI IOSD Mini. DJI IOSD Mini dapat memberikan infomasi penerbangan dengan otomatis secara realtime. Dengan DJI IOSD mini ini kita dapat mengetahui indikator dan batas baterai kapan pesawat harus mendarat. DJI IOSD mini juga dapat melihat berapa satellite yang didapat, untuk melakukan penerbangan dengan aman. ketika melakukan pengambilan gambar DJI IOD mini dapat memberikan informasi jarak dan ketinggian pesawat dari tempat awal lepas landas. Berikut adalah hardware yang sudah terinstal pada sistem. Gambar 4.9 Hardware pada quadcopter 47
Gambar 4.10 Hardware pada ground station 48