BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III IMPLEMENTASI ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir dilaksanakan mulai Agustus 2015

2 TINJAUAN PUSTAKA. Unmanned Surface Vehicle (USV) atau Autonomous Surface Vehicle (ASV)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR - TE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. UAV (Unnmaned Aerial Vehicle) secara umum dapat diartikan sebuah wahana udara

3 METODE PENELITIAN. c. Perangkat lunak Mission Planner. f. First Person View (FPV) Camera BOSCAMM

PT.LINTAS ANANTARA NUSA DRONE MULTI PURPOSES.

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Juli sampai Desember 2012, bertempat di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGONTROLAN MOTOR BRUSHLESS PADA QUADCOPTER MENGGUNAKAN ELECTRONIC SPEED CONTROL (ESC) LAPORAN AKHIR

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Internasional Batam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengembangan OSD (On Screen Display) dengan Penambahan Menu untuk Aplikasi pada Semi Autonomous Mobile Robot dengan Lengan untuk Mengambil Objek

PERANCANGAN SISTEM TELE-NAVIGATION PADA PESAWAT TANPA AWAK (MICRO UAV)

SISTEM KENDALI DAN MUATAN QUADCOPTER SEBAGAI SISTEM PENDUKUNG EVAKUASI BENCANA

RANCANG BANGUN QUADCOPTER ROBOT SEBAGAI ALAT PEMANTAU JARAK JAUH KAWASAN LINGKUNGAN BENCANA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Penempatan perangkat elektonik autopilot pada wahana Proto-03 dapat dilihat

KONTROL KESTABILAN QUADCOPTER DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR GYROSCOPE ITG 3205 LAPORAN AKHIR. oleh : NURMANSYAH

terhadap gravitasi, sehingga vektor gravitasi dapat diestimasi dan didapatkan dari pengukuran. Hasil akselerasi lalu diintregasikan untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Tujuan. Merancang dan merealisasikan pesawat terbang mandiri tanpa awak dengan empat. baling-baling penggerak.

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan videografi saat ini sangat dituntut untuk dapat menghasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Pengumpulan Informasi. Analisis Informasi. Pembuatan Desain Alat. Perancangan & Pembuatan Alat.

Perancangan Sistem Tele-Navigation Pada Pesawat Tanpa Awak(Micro UAV)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

APLIKASI GPS PADA QUADCOPTER SEBAGAI PENGONTROL HOLD POSITION

metode pengontrolan konvensional yaitu suatu metode yang dapat melakukan penalaan secara mandiri (Pogram, 2014). 1.2 Rumusan Masalah Dari latar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengujian Pengiriman dan Penerimaan Data Kecepatan dari Telepon

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun

BAB I PENDAHULUAN I.1

PERANCANGAN HUMAN MACHINE INTERFACE (HMI) SEBAGAI SISTEM NAVIGASI PADA QUADCOPTER BERBASIS C#

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi mengubah setiap sendi kehidupan manusia

1 PENDAHULUAN. minum, sarana olahraga, sebagai jalur trasportasi, dan sebagai tempat PLTA

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM TELEMETRI DATA PADA MOBIL RC (RADIO CONTROLLED)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT. berasal dari motor. Selain kuat rangka juga harus ringan. Rangka terdiri dari beberapa bagian yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian. Perkembangan teknologi MEMS (Micro Electro Mechanical System)

RANCANG BANGUN SISTEM MUATAN VIDEO SURVEILLANCE & TELEMETRI RUM-70. Kata Kunci : rancang bangun, video surveillance, telemetri, roket.

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2. TINJAUAN PUSTAKA. Fotogrametri dapat didefisinikan sebagai ilmu untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Austin, 2010).

SISTEM KENDALI JARAK JAUH MINIATUR TANK TANPA AWAK

Pengendalian Gerak Robot Penghindar Halangan Menggunakan Citra dengan Kontrol PID

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO

3 METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

MODUL PENGENALAN KAMERA MD-10000

PETUNJUK PERAKITAN DAN PENGOPERASIAN KIPAS ANGIN DEKORASI

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah remote control

SISTEM KENDALI JARAK JAUH PINTU GERBANG OTOMATIS

BAB 1 PENDAHULUAN. yakni yang berasal dari darat (ground base) dan berasal dari satelit (satellite base).

3.3.3 Perancangan dan Pembuatan Rangkaian Mekanis Pemasangan Sistem Telemetri dan Rangkaian Sensor

PERANCANGAN TRANSMISI KAMERA DIGITAL DI UDARA UNTUK MEDIA LAPORAN BERITA LALU LINTAS DI JALAN RAYA MENGGUNAKAN AEROMODELLING REMOTE CONTROL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN HASIL DAN ANALISA

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT

Perancangan Sistem Radio Pengendali Robot Terbang Nirawak

SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DATA PADA MARITIM BUOY WEATHER UNTUK MENDUKUNG KESELAMATAN TRANSPORTASI LAUT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

SISTEM KENDALI POSISI DAN KETINGGIAN TERBANG PESAWAT QUADCOPTER A S R U L P

JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 2014

BAB I PENDAHULUAN. dan bergerak kearah horizontal untuk menentukan arah dan menurunkan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dan perkembangan sistem tracking antena pada komunikasi

BAB I PENDAHULUAN E-15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian materi tidak bisa ditangkap dengan baik oleh peserta didik.

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

Dibuat Oleh : Sinta Suciana Rahayu P / Dosen Pembimbing : Ir. Fitri Sjafrina, MM

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN KONTROL DENGAN PID TUNING

BAB 1 PENDAHULUAN. wahana terbang tanpa awak, teknologi tersebut disebut Unmanned Aerial Vehicle

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

RANCANGAN QUADCOPTER UNTUK SISTEM PEMANTAU UDARA BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 328 SKRIPSI LAMHOT SIHALOHO

BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER FUZZY PREDIKTIF UNTUK TRACKING KETINGGIAN AKTUAL PADA UAV (UNMANNED AERIAL VEHICLE)

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Crane Hoist (Tampak Atas)

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ROBOT AMPHIBI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Transkripsi:

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Uji coba dan Analisa Tujuan dari pengujian tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebab ketidak sempurnaan alat dan menuju kerah perbaikan. Dalam pengujian yang perlu diperhatikan adalah ketepatan alat dalam memberikan indikator dan pengkoneksian semua perangkat sudah sesuai dengan yang direncakan atau belum. Dari hasil pengujian yang dilakukan untuk alat ini, maka penulis memberikan analisa berdasarkan hasil pengujian dan perancangan alatnya. 4.1.1 Langkah - Langkah Pengujian Dalam melakukan pengujian sistem yang telah dibuat terdapat langkah - langkah pengujian sistem, yaitu : 1. Toggle Switch S1 pada posisi OFF dan Toggle Switch S2 pada posisi GPS, power switch digeser ke kanan untuk menghidupkan remote control. 2. Quadcopter dihidupkan yang sudah terintegrasi dengan OSD, Transmitter video, dan kamera. 40

3. Kamera yang sudah terpasang pada quadcopter dihidupkan 4. Monitor yang sudah terintegrasi dengan receiver video dihidupkan. 5. Mencari daerah yang aman untuk melakukan penerbangan dalam pengambilan gambar. 6. Melakukan pengambilan gambar. 7. Hasil output uji coba akan ditampilkan pada layar monitor yaitu : Kecepatan, ketinggian, jarak, indikator baterai, dan indikator GPS. 4.1.2 Hasil Pengujian Berdasarkan hasil pengujian sistem, maka akan didapatkan: a). Gambar sesuai dengan ketinggian dan jarak yang diinginkan. Pada jarak ketinggian 16 meter dan jarak 16 meter, gambar uji coba 16 meter. Pada ketinggian 34 meter dan jarak 22 meter, gambar uji coba 22 meter. Pada ketinggian 15 meter dan jarak 31 meter, gambar uji coba 31 meter. Gambar 4.1 Uji coba jarak 16 meter 41

Gambar 4.2 Uji coba monitor 16 meter Gambar 4.3 Uji coba jarak 22 meter 42

Gambar 4.4 Uji coba monitor 22 meter Gambar 4.5 Uji coba jarak 31 meter 43

Gambar 4.6Uji coba monitor 31 meter b). Indikator ketinggian, jarak, kecepatan, dan GPS pada saat pengambilan gambar. Gambar 4.7 Indikator Monitor 44

c). Nilai perbandingan saat pengambilan gambar. Tabel 4.1 Tabel Indikator No Jarak Tinggi Satelit kecepatan Tegangan baterai 1 16 Meter 16 Meter 11 1,6 m/s 11,5 V (89%) 2 22 Meter 34 Meter 11 0,6 m/s 11,3 V (87%) 3 31 Meter 15 Meter 11 0,8 m/s 11,3 V (83%) 4.1.3 Analisa Hasil dan Pengujian Sistem ini merupakan alat untuk pengambilan gambar dari udara. gambar yang dihasilkan oleh kamera dapat terlihat langsung oleh pilot di ground station tanpa adanya perbedaan dan perlambatan waktu ( delay ). Gambar 4.8 Hasil alat Sistem ini bekerja berdasakan GPS dan IMU. Dimana GPS tersebut untuk menstabilkan dan membaca titik koordinat pesawat dan sebagai navigasi pesawat. Kegunaan IMU sebagai sensor yang akan memberi printah pesawat akan bergerak. Gambar yang telah ditangkap oleh kamera dikirimkan oleh transmitter hingga diterima oleh receiver yang berada pada ground station. 45

Semakin jauh jarak pengambilan gambar, maka semakin bekurang daya baterai Semakin banyak satellite yang didapat semakin mengunci posisi quadcopter, tanpa terpengaruh angin. semakin cepat quadcopter dalam pengambilan gambar, daya baterai akan semakin berkurang. Analisa Pengujian Hardware Dari hasil percobaan yang dilakukan, maka penulis memberikan analisa berdasarkan hasil pengujian dan perancangan sistemnya, yaitu : A. Pemilihan kamera yang digunakan untuk sistem ini yaitu Gopro Hero 4. Fungsi dari Gopro Hero 4 ini adalah untuk mengambil gambar yang dibutuhkan. GoPro memiliki kualitas gambar HD, anti-air, anti-guncang dan mampu merekam video dengan kualitas yang bagus. Bentuknya yang kecil dan compact memungkinkan Gopro Hero 4 ini dikombinasikan dengan quadcopter untuk pengambilan gambar udara. Dengan berbagai keunggulan diatas, Gopro Hero 4 mampu membuat kamera ini digunakan di berbagai kondisi dan keadaan. B. Pemilihan alat penstabil gerakan kamera untuk sistem ini adalah Gimbal Zenmuse H33D. pada sistem ini gimbal merupakan salah satu perangkat sinematografi yang digunakan untuk menjaga posisi kamera agar kamera dapat mengambil gambar dengan baik pada suatu sudut pandang tertentu. Untuk mengetahui sudut pada gimbal dapat digunakan sensor IMU yang terdiri dari sebuah accelerometer dan gyroscope. Sensor accelerometer dapat mengukur sudut dengan baik saat diam, dan sensor gyroscope dapat mengukur sudut saat benda bergerak. Gimbal menggunakan motor brushless sebagai penggerak. Motor brushless dipasang pada tiga titik gimbal, apabila titik tersebut ditarik 46

garis lurus akan bersinggungan pada sebuah titik. Pada titik tersebut, kamera akan diletakkan. C. Pemilihan untuk transmitter dan receiver video menggunakan Immersion RC. Immersion RC mempunyai 32 channel untuk mengirim gambar, sehingga tidak rentan untuk interferensi dengan sinyal pengirim gambar yang lain. Immersion RC juga memiliki daya pancar lebih kuat yakni 600mw sehingga daya pancar yang dihasilkan lebih kuat dan lebih jauh dengan antenna yang ada tanpa perlu memperbesar gain antenna. D. Pemilihan OSD disistem ini adalah DJI IOSD Mini. DJI IOSD Mini dapat memberikan infomasi penerbangan dengan otomatis secara realtime. Dengan DJI IOSD mini ini kita dapat mengetahui indikator dan batas baterai kapan pesawat harus mendarat. DJI IOSD mini juga dapat melihat berapa satellite yang didapat, untuk melakukan penerbangan dengan aman. ketika melakukan pengambilan gambar DJI IOD mini dapat memberikan informasi jarak dan ketinggian pesawat dari tempat awal lepas landas. Berikut adalah hardware yang sudah terinstal pada sistem. Gambar 4.9 Hardware pada quadcopter 47

Gambar 4.10 Hardware pada ground station 48