BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan 28 Juni selesai di Taman Hutan. Raya Raden Soerjo Cangar yang terletak di Malang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni Pengambilan

B III METODE PENELITIAN. ada di di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai Denpasar Bali di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai Denpasar Bali.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode transek belt yaitu dengan menarik garis lurus memanjang

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga April 2014 di Kawasan

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 2 Peta lokasi penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di blok pemanfaatan kawasan hutan pendidikan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan juni sampai dengan Juli 2013 di zona pemanfaatan terbatas,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif kuantitatif. Pengamatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bukit Gunung Sulah Kelurahan Gunung Sulah

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Taman Nasional Baluran, Jawa Timur dan dilakasanakan pada 28 September

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. komparatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di blok Hutan Pendidikan Konservasi Terpadu Tahura

4 METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januarisampai dengan Februari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam pandangan al-qur an, mempelajari dan mengamati fenomena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Peta lokasi

BAB IV METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Bahan dan Alat 4.3 Metode Pengambilan Data Analisis Vegetasi

III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Gambar 3 Lokasi penelitian ( ) Alat dan Bahan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. analisa Indeks Keanekaragaman (H ) Shannon Wienner, Indeks Dominansi (D)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2014.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan kehidupan dan peradaban manusia, hutan semakin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif digunakan untuk menggambarkan kondisi pohon pelindung di jalan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desember hingga Maret. Eksplorasi berupa pengumpulan koleksi Bryophyta

Proses Pemulihan Vegetasi METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2017 hingga bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Blok Perlindungan Tahura Wan Abdul

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS VEGETASI MANGROVE DAN PEMANFAATANNYA OLEH MASYARAKAT KAMPUNG ISENEBUAI DISTRIK RUMBERPON KABUPATEN TELUK WONDAMA SKRIPSI YAN FRET AGUS AURI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017 s/d bulan Februari 2017

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS VEGETASI STRATA SEEDLING PADA BERBAGAI TIPE EKOSISTEM DI KAWASAN PT. TANI SWADAYA PERDANA DESA TANJUNG PERANAP BENGKALIS, RIAU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Cagar Alam Gunung Ambang, sub

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode penelitian

PENGUKURAN BIODIVERSITAS

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian

KEANEKARAGAMAN JENIS BAMBU DI HUTAN KOTA KELURAHAN BUNUT KABUPATEN SANGGAU Bamboo Species Diversity In The Forest City Bunut Sanggau District

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN TAMAN HUTAN RAYA R. SOERJO

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang analisis habitat monyet ekor panjang dilakukan di hutan Desa

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Pengambilan Data Metode Pengumpulan Data Vegetasi :

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka data analisis mengunakan statistik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 Januari 2016 dan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode

3 METODE PENELITIAN. Waktu dan Lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo Utara, yang meliputi 4 stasiun penelitian yaitu:

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian. dalam kawasan wisata alam Trinsing yang secara administratif termasuk ke dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo pada bulan September-Oktober 2012.

BAB IV METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS VEGETASI EKOSISTEM HUTAN MANGROVE KPH BANYUMAS BARAT

LAPORAN KEGIATAN Pengendali Ekosistem Hutan PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI PRODUKTIFITAS SAVANA BEKOL PADA MUSIM PENGHUJAN

III. METODA PENELITIAN. Kabupaten Indragiri Hilir terletak pada posisi 102*52,28-103*18,9' BT dan

Penelitian dilakukan di areal HPH PT. Kiani. penelitian selama dua bulan yaitu bulan Oktober - November 1994.

METODOLOGI PENELlTlAN

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN. Analisis Vegetasi dengan Point Intercept

III. METODE PENELITIAN. Desa Pesawaran Indah ini merupakan salah satu desa yang semua penduduknya

METODE PENELITIAN. Waktu Dan Tempat penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pulau-pulau tersebut memiliki pulau-pulau berukuran kecil, memiliki

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. x, No. x, (2014) ISSN: xxxx-xxxx (xxxx-x Print) 1

3. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Penelitian

III. Bahan dan Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 bertempat di kawasan sistem

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli Lokasi penelitian adalah di kawasan

II. TINJAUAN PUSTAKA. fungsi pokok sebagai hutan konservasi yaitu kawasan pelestarian alam untuk

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. 84 Pada

111. METODOLOGI. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Oktober tahun 2000 selama kurang lebih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Gambar 3. Peta lokasi penelitian

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan 28 Juni 2011- selesai di Taman Hutan Raya Raden Soerjo Cangar yang terletak di Malang 3.1.2 Kondisi Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini di laksanankan di Taman Hutan Raya R. Soerjo Cangar kecamatan Bumiaji-Batu Malang yang terletak di antara kordinat 112 19 35-112º 21 56 BT dan 7º13 31 LS dengn luas area ± 27.868 ha dan luas area wisata pemandian air panas ± 14 ha. Secara administratif Taman Hutan Raya (TAHURA) R. Soerjo terletak pada 4 kabupaten: Malang, Pasuruan, Jombang, Mojokerto dan kota Batu. Wilaya utara yaitu Mojokerto terletak pada kecamatan Pacet dan Trawas, pada wilayah Timur yaitu Pasuruan yang terletak pada kecamatan Prigen dan Purwodadi, di wilayah Barat yaitu Jombang yang terletak pada kecamatan Wonosalam dan di sebelah selatan yaitu Malang terletak pada kecamatan Lawang, Singosari, Karangploso dan kota Batu kecamatan Bumiaji. Lokasi penelitian di bagi menjadi 8 stasiun pada tegakan di sekitar area wisata pemandian air panas cangar. Pembagian jarak antar stasiun adalah 200m, kemudian dibuat transek di masing-masing stasiun dengan jarak berkisar 100 meter dari area terbuka atau jalan 29

30 3.2. Alat dan Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi, aquades, alkohol 70%. Adapun alat-alat yang digunakan antara lain peta lokasi, lup, kompas, kamera, pisau, tali rafia, kalkulator, lembar pengamatan, buku monografi tumbuhan dan/atau buku kunci identifikasi, kertas label, buku tulis, pensil atau pena, gunting. 3.3. Prosedur dan Metode Pengambilan Data Penelitian ini menggunakan metode belt transek. Metode ini digunakan karena sangat cocok untuk mempelajari suatu kelompok hutan seperti di TAHURA R. Soerjo Cangar yang sangat luas dan belum diketahui keadaan tumbuhan bawah sebelumnya. Cara ini juga paling efektif untuk mempelajari perubahan keadaan vegetasi menurut keadaan tanah, topografi, dan elevasi. Transek dibuat memotong garis topografi, misalnya memotong sungai atau menaiki dan menuruni lereng yang merupakan karakteristik TAHURA R. Soerjo Cangar. Panjang transek yang digunakan adalah 10 meter. Kemudian pada garis transek tersebut dibuat segmen-segmen plot berukuran 1 x 1 untuk habitus herba dan 2 x 2 untuk habitus semak. Adapun prosedur penelitian ini disajikan seperti langkah-langkah berikut ini: - Dengan menggunakan kompas ditentukan arah untuk sumbu X dan Y, berdasarkan arah mata angin, dengan memperhatikan lokasi yang dipilih. - Penentuan stasiun dilakukan dengan cara melakukan studi pendahuluan yakni dengan cara observasi kawasan hutan dan komposisi tegakan hutan

31 - Berdasarkan hasil studi pendahuluan kemudian ditentukan lokasi penelitian yang dijadikan sebagai sampling area. - Ditentukan titik nol awal, kemudian tambang/tali rafia ditarik ke arah sumbu X dan Y dengan membuat sudut 90 0. - Pada titik sumbu Y1 dilakukan pengukuran dengan menggunakan kompas 90 0 dan bergerak searah sumbu X yang pertama, kemudian tarik tali sepanjang 10 m dan diberi patok (X1Y1). Dari titik X1Y1 ditarik tali sepanjang 10 m ke arah sumbu X, selanjutnya sudah mendapat satu sub petak ukuran 2 x 2 m (sub petak I.1), kemudian dalam sub petak 2 x2 dibuat lagi sub petak 1 x 1 m untuk habitus herba (Gambar 3.1). - Transek yang dipasang sebanyak delapan titik transek dengan jarak antar transek 200 m. - Setiap transek dibuat lima plot 2x2 m 2x2 m 2x2 m 1 2 3 1x1m 1x1m 1x1m 2x2 m 1x1m 2x2 m 1x1m 10 m Gambar 3.1 Pembuatan petak contoh dengan menggunakan garis transek Keterangan :

32 a) Petak ukuran 2x2m digunakan untuk tumbuhan golongan semak atau perdu, tumbuhan yang karakter pohonnya agak berkayu dan mempunyai tinggi pohon lebih dari 1 meter. b) Petak ukuran 1mx1m digunakan untuk golongan tumbuhan herba, rumput dan tumbuhan yang tidak berkayu serta mempunyai tinggi kurang dari 1 m (Soerianegara dan Indrawan, 1998). - Kemudian dilakukan pencacahan terhadap semua jenis tumbuhan yang terdapat dalam plot yang tersedia. - Data yang didapatkan kemudian dicatat pada tabel perekam data yang telah disediakan pada tabel 3.1 dan dilanjutkan pada tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.1 Perekam data untuk masing-masing petak contoh. No Nama Jenis Nama lokal Jumlah spesies pada Petak ke Total 1 2 3 4 5 6 Dst Tabel 3.2 Ringkasan data hasil pengamatan metode plot No Nama Jenis Nama Lokal K KR F FR D DR INP

33 Menghitung jumlah spesies dan jumlah individu spesies yang ditemukan pada masing-masing plot. - Mengidentifikasi spesies tumbuhan bawah yang berpotensi sebagai tanaman obat yang ditemukan dengan menggunakan kunci identifikasi buku Flora of java (Stennis. 2003), buku Atlas tanaman obat Indonesia (Dalimartha, 2004) dan wawancara tidak terstruktur dengan pengelola TAHURA dan masyarakat sekitar hutan yakni masyarakat desa Brantas. 3.4 Teknik Analisis Data a. b. c. d. e. Dominansi f. Dominansi relatif (DR) % = X 100% (Soerianegara dan Indrawan, 1998) g. Index nilai penting (INP) Index nilai penting dihitung dengan rumus sebagai berikut : INP=KR + FR + DR Untuk mengetahui pola penyebaran tumbuhan tumbuhan dihitung dengan menggunakan rumus Indeks of dispersion (Id) sebagai berikut (Ulfa dkk., 2007):

34 2 X N Id n N N 1 Keterangan : n : Jumlah plot N : Jumlah total individu seluruh plot X 2 : Kuadrat jumlah individu per plot Jika dari hasil perhitungan di atas didapatkan hasil seperti berikut : Id = 1, maka distribusinya adalah random/acak Id < 1, maka distribusinya adalah seragam/uniform Id > 1, maka distribusinya adalah mengelompok Untuk mengetahui apakah indeks of dispersion mengalami kecenderungan pada tingkat distribusi acak, maka dilakukan uji lebih lanjut dengan menggunakan rumus Chi-Square dengan rumus sebagai berikut: X 2 n X N 2 N Keterangan : X 2 : Nilai Chi-square n : Jumlah Plot X 2 : Jumlah kuadrat individu per plot N : Jumlah total individu dalam seluruh plot