BAB V ONSEP PERANCANGAN V1 onsep Dasar Perancangan Suatu perencanaan dan perancangan ditekankan kepada kenyamanan dan keamanan didalam penggunaan Gelanggang Olahraga Bola Basket ini enyamanan yang dimaksud baik secara termal maupun visual Diharapkan gelanggang olahraga ini dapat menjadi tempat berlatih yang memadai bagi para pengunjung baik pelajar, mahasiswa, karyawan maupun masyarakat umum yang ingin berlatih di gedung ini Gelanggang Olahraga ini merupakan salah satu pelengkap fasilitas olahraga lain yang telah ada di sekitar daerah akarta Barat egiatan olahraga dapat di lakukan di beberapa tempat, kegiatan olahraga itu sendiri terbagi menjadi 2 ( dua ) kategori, yaitu: egiatan di luar bangunan ( outdoor ) egiatan keolahragaan yang dilakukan di udara terbuka (open space) egiatan di dalam bangunan ( indoor ) egiatan keolahragaan yang sangat membutuhkan ruangan tertutup yang terpisah atau ruangan tertutup yang khusus 103
Gelanggang olahraga memiliki fungsi sebagai wadah dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan olahraga Fungsi gelanggang olahraga di bagi menjadi 2 ( dua ), antara lain: 1 ompetisi Gelanggang olahraga yang lebih bersifat kompetisi biasanya terdapat tribun untuk penonton 2 Rekreasi Gelanggang olahraga yang lebih bersifat rekreasi biasanya tidak terdapat tribun untuk penonton, fasilitas didalamnya lebih santai dan tidak terlalu formal Sport Hall untuk kompetisi terdiri dari 1 ( satu ) lapangan utama, didalam lapangan ini terdapat beberapa inlay / garis yang dapat digunakan untuk beberapa jenis kegiatan olahraga egiatan olahraga tersebut antara lain basket, volley, bulu tangkis dan futsal Gelanggang Olahraga ini memiliki fasilitas setingkat otamadya, fasilitas ini disesuaikan dengan kebijakan dari Departemen Pekerjaan mum dan ONI apasitas penonton untuk Gelanggang Olahraga adalah 1000 penonton Ini merupakan jumlah kapasitas penonton yang termasuk dalam kriteria bangunan olahraga tipe B, dimana jumlah penonton berkisar antara 1000-3000 penonton riteria bangunan olahraga tipe B merupakan bangunan olahraga yang dapat digunakan untuk kegiatan tingkat otamadya 104
Target pengguna bangunan gelanggang olahraga ini adalah masyarakat umum, antara lain : pelajar, mahasiswa, karyawan dan masyarakat sekitar Gelanggang Olahraga ini mengutamakan warga yang berdomisili di akarta Barat, tetapi guna lebih memaksimalkan penggunaan gelanggang olahraga ini maka konsep dasarnya yaitu menggunakan fasilitas fasilitas olahraga yang dibutuhkan oleh para pengunjung Sehingga dengan harapan bahwa gelanggang olahraga ini dapat digunakan oleh masyarakat umum di dalam maupun di luar dari wilayah akarta Barat dan dapat dijadikan salah satu gelanggang olahraga yang dapat digunakan untuk pertandingan atau kompetisi, baik itu kompetisi wilayah ataupun nasional V2 onsep PerancanganTapak V21 alan Masuk (Entrance) Dengan pertimbangan-pertimbangan yang telah ditentukan pada tahap analisa, maka ditentukan jalan masuk utama menuju bangunan adalah di sebelah timur tapak, yaitu yang menghadap ke l b eruk Raya AMPS ANGGRE OT IN L B E R AMPS SYAHDAN LHSYAHDAN 105
TAPA esimpulan Solusi : main entrance kendaraan di pisah antara masuk dan keluar : perletakan main entarance jangan terlalu dipinggir ataupun ditengah agar tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas Pejalan kaki dan kendaraan memiliki entrance dari arah yang sama karena tapak ini memiliki satu sisi yang menghadap ke jalan utama ntuk jalan masuk kendaraan servis dapat melalui pintu masuk yang sama dengan kendaraan lain, hanya pada saat drop dan parkir dipisahkan dari area parkir untuk pengunjung V22 Zoning dalam Tapak Analisa zoning dalam tapak terdapat beberapa pertimbangan, antara lain : Pencapaian dan sirkulasi pejalan kaki ke dalam tapak Hubungan kegiatan kegiatan dalam tapak Situasi dan kondisi tapak Pola tata letak bangunan 106
Lap tennis penu njang olam renang parkir Bngn utama parkir AMPS ANGGRE L B E R AMPS SYAHDAN LHSYAHDAN esimpulan : perletakkan massa bangunan sesuai dengan skyline Solusi : bangunan utama diletakkan paling depan agar menarik perhatian pengunjung, bangunan penunjang dan service diletakan paling belakang V23 Orientasi Matahari dan ebisingan Orientasi matahari selalu dari arah timur pada pagi hari dan menuju kearah barat pada sore hari Matahari pagi ( jam 7-10 ) sangat baik untuk kesehatan, sedangkan matahari sore ( jam 3-5 ) kurang baik bagi kesehatan 107
AMPS ANGGRE L B E R Sumber kebisingan AMPS SYAHDAN LHSYAHDAN esimpulan : Pencahayaan matahari terlalu banyak dapat menyebabkan silau dan hal ini tidak baik bagi pemain maupun penonton Sumber kebisingan berada tepat didepan tapak, karena letak tapak tusuk sate sehingga memungkinkan terjadinya kemacetan diantara pertigaan jalan ini Solusi : Dibuatkan pencahayaan secukupnya agar tidak perlu memerlukan penerangan buatan pada siang hari Pada bagian depan diusahakan hanya terdapat sedikit bukaan, agar suara bising tidak menembus masuk kedalam bangunan, diberikan buffer berupa pohon 108
V24 Angin dan Best View Angin AMPS ANGGRE L B E R Best View AMPS SYAHDAN LHSYAHDAN esimpulan : Dibutuhkan aliran udara yang mencukupi sehingga tidak memerlukan pendingin buatan ( AC ) Best view bangunan harus dapat dilihat dari berbagai sisi, sehingga masyarakat dapat tertarik untuk datang ketempat ini Solusi : Dibuatkan bukaan-bukaan berupa jendela maupun ventilasi yang sesuai, bukaan harus seimbang sehingga tidak terjadi cross ventilation Pada bagian depan bangunan dibuat sesuai dengan fungsi bangunan, sehingga masyarakat dapat mengerti fungsi dari bangunan ini 109
V25 Tata Ruang Luar Tata ruang luar berfungsi sebagai transmisi antara bangunan dengan alam atau lingkungan luar Ruang luar harus menciptakan suasana segar, alami yang juga dapat membantu penghijauan kota Pengolahan ruang luar terbagi menjadi dua yaitu ruang luar aktif dan ruang luar pasif Ruang luar aktif diantaranya adalah parkir kendaraan, jalur pedestrian maupun plaza Sedangkan ruang luar pasif seperti elemen lunak ( tanaman ), elemen keras ( aspal, con block ) dan elemen dekorasi ( sculpture ) Elemen-elemen ruang luar dalam penataan ruang luar antara lain : 1 Plaza Fungsi plaza pada suatu bangunan adalah sebagai ruang terbuka yang didalamnya terdapat elemen-elemen lansekap, plaza hanya dapat di lalui oleh para pejalan kaki 2 Sirkulasi pedestrian dan kendaraan alur pedestrian diarahkan melewati plaza menuju pada bangunan yang dituju oleh pengunjung, sedangkan jalur kendaraan diarahkan oleh jalanan yang dibatasi elemen penghijauan dan pembatas jalan 110
3 Area parkir Parkir mobil terdapat di pinggir tapak dan semi-basement, sedangkan parkir motor hanya terdapat di semi-basement 4 Taman aktif Merupakan elemen yang bersifat artificial cenderung berupa perkerasan, seperti plaza, jalur pedestrian, area parkir, area bermain, kolam air, dan sebagainya 111
5 Taman pasif Ruang luar ini direncanakan berfungsi sebagai buffer dan partisi bagi ruang luar yang berbeda fungsi dan membutuhkan privacy V26 Sirkulasi Dalam Tapak Para pedestrian disediakan jalan khusus menuju ke pintu utama bangunan yang berupa trotoar ntuk kendaraan, penumpang dapat diturunkan di pintu utama ( drop ), sedangkan parkir disediakan di samping bangunan Lap tennis penu njang olam renang Parkir semi-basement parkir Bngn utama parkir AMPS ANGGRE L B E R AMPS SYAHDAN LHSYAHDAN 112
V3 ONSEP PERANCANGAN BANGNAN V31 Massa Bangunan Gubahan massa terdiri dari 1 ( satu ) bangunan utama dan 2 ( dua ) bangunan penunjang Bentuk dasar dari bangunan ini adalah segi empat dengan penambahan bentuk lainnya untuk menambah nilai estetika pada fasade bangunan Bangunan gelanggang olahraga ini dengan massa persegi agar dapat menyesuaikan dengan bentuk tapak yang ada Perletakan massa dan dimensinya akan diperhitungkan dengan masalah kebutuhan visual, suara, dan sirkulasi terhadap efektifitas kegiatan dalam Gelanggang Olahraga V32 Ruang Dalam A Permukaan Lapangan Permukaan Lapangan Indoor menggunakan lapisan karet yang diatasnya dilapisi dengan vinyl Lapisan karet berada diatas lantai beton dengan ukuran minimal 2 m lebih lebar dan 2 m lebih panjang dari ukuran vinyl dan bersifat permanen ( tidak dapat diangkat ) Vinyl merupakan lembaran yang berukuran lebar 1 m dan panjang 32 m,ukuran panjang bervariasi tergantung dari ukuran lapangan yang dipergunakan dan lembaran vinyil ini dapat diangkat jika dibutuhkan 113
Lapangan Rangkap B Inlay atau garis lapangan diperlukan Inlay menggunakan cat, dikarenakan tahan lama dan mudah diubah jika C Tribun penonton Tribun penonton berada pada keempat sisi lapangan yang memiliki view terpusat kearah lapangan enis tribun menggunakan jenis tetap yang terbuat dari beton untuk mendapatkan ruang dibawah tribun yang dapat dimanfaatkan Sudut kemiringan tribun 30 35 Pola sirkulasi dalam bangunan menggunakan pola radial dimana penonton dapat bergerak mengelilingi lapangan 114
D Sistem pencahayaan dan penghawaan Sistem pencahayaan menggunakan sistem pencahayaan alami dan buatan sehingga pada siang hari tidak memerlukan pencahayaan buatan Pada siang hari sistem pencahayaan alami yang masuk dari jendela, ventilasi, dan sky light sehingga tidak memerlukan penerangan yang berlebih karena gedung olahraga tidak memerlukan pencahayaan yang berlebih Sedangkan untuk sistem penghawaan menggunakan sirkulasi alami berupa angin dan penyejuk udara ( AC ), agar tercapai kenyamanan secara termal V33 Struktur Bangunan Penampilan bangunan akan didesain sesuai dengan topik yang telah ditentukan, yaitu ekspresi struktur Struktur yang terkait adalah struktur rangka batang, dimana ramgka batang tersebut ditopang oleh kolom kolom struktur Sistem struktur yang dipilih adalah denagn menggunakan Space Truss onsep Gelanggang Olahraga mengharuskan bangunan ini tampil sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian pengunjung Namun demikian penampilan bangunan ini juga tetap akan disesuaikan dengan fungsinya sebagai tempat olahraga Dengan mengekspresikan struktur maka akan tercipta bangunan yang berkesan kuat, kokoh serta megah 115
V34 Sirkulasi Dalam Bangunan Sirkulasi di dalam Gelanggang Olahraga dirancang dengan mempertimbangkan : ejelasan dan kelancaran sirkulasi Sifat kegiatan yang sedang terjadi Hubungan antar ruang yang tidak mengganggu kegiatan lainnya Sirkulasi dalam bangunan akan didominasi dengan sirkulasi horizontal ( koridor, foyer ), sedangkan untuk sirkulasi vertikaldisediakan tangga Penempatan jalur sirkulasi akan diadakan sesederhana mungkin agar pengguna tidak bingung untuk menuju ke ruangan yang dimaksud ntuk memperjelas arah sirkulasi, pengguna akan dibantu dengan papan-papan penunjuk yang diletakkan di setiap pintu masuk Sirkulasi servis secara vertikal menggunakan tangga, sedangkan untuk sirkulasi darurat, disediakan tangga darurat yang menghubungkan setiap lantai V35 tilitas Bangunan Sistem utilitas pada bangunan dapat diuraikan lebih lanjut, yaitu: a Sistem Air Bersih Distribusi untuk toilet Pantry serta dapur kotor Instalasi untuk mesin pendingin ( AC ) Distribusi untuk antisipasi kebakaran ( hidran dan sprinkler ) 116
b Sistem Air otor 1 Air otor Padat otoran padat diolah melalui proses sewage treatment, dimana kotoran padat dari kloset dibuang melalui shaft, kemudian ditampung dalam tangki-tangki yang terdiri dari tangki klorinasi, tangki aerasi, dan tangki setlink Air kotor yang telah melalui proses dialirkan ke resapan atau roil kota 2 Air otor Cair Air kotor yang berasal dari limbah kamar mandi atau limbah dapur, cucian, dan air hujan dibuang melalui proses seperti di atas, kemudian dialirkan ke riol kota c Distribusi Listrik Daya listrik yang diperlukan berasal dari dua sumber, yaitu PLN dan genset d Sistem Penanggulangan eadaan Darurat Sistem yang bekerja pada saat terjadi keadaan darurat seperti kebakaran 1 Detektor ebakaran Heat Detector untuk mendeteksi panas Smoke Detector untuk mendeteksi asap Flame Detector untuk mendeteksi lidah api 117
2 Titik Panggil Manual (TPM) TPM yang digunakan adalah tombol yang ditekan secara manual jika terjadi kebakaran 3 Lampu Darurat Lampu yang akan menyala begitu alarm aktif 4 Sistem omunikasi Darurat Sistem ini akan mematikan sarana yang ada secara otomatis jika terjadi kebakaran Contohnya lift akan tidak berfungsi jika sistem mendeteksi terjadinya kebakaran 5 Petunjuk Arah eluar Dipasang di sepanjang jalur sirkulasi, koridor pintu darurat, dan pintu keluar 6 Pintu Darurat Pintu darurat terdapat pada jarak jangkauan maksimum 30 m, denagn lebar pintu minimum 120 cm 7 Pemadaman ntuk memadamkan kebakaran, digunakan a Sprinkler Memadamkan api dengan cara menyemprotkan air atau bahan pemadam lainnya Radius yang dapat dijangkau adalah 25 m 2 /unit b Hidran ebakaran Radius pelayanan adalah 30 m 2 /unit c Hidran Luar 118
Radius pelayanan adalah 30 m 2 /unit dan area pelayanan adalah 800 m 2 d Pemadam Ringan (Fire Extinguisher) Merupakan pemadam berisi bahan kimia e Sistem Telekomunikasi Telepon Interkom Audio Video Faksimili Internet f eamanan Selain menggunakan penjagaan secara konvensional, sistem yang digunakan adalah dengan menggunakan kamera deteksi ( CCTV ), serta terdapat alarm yang disiagakan ketika gedung ditutup g Pembuangan Sampah Penyediaan sarana yang menunjang seperti tempat sampah yang jelas terlihat, mudah dicapai, serta adanya pembersihan dan pemeliharaan lingkungan secara rutin Disediakan pula kontainer penampungan sebagai tempat pengumpulan semua sampah sebelum diambil oleh truk sampah 119