Tingkat Pengetahuan Siswi Sekolah Menengah Atas tentang Kanker Serviks dan Pencegahannya. Rosnancy Sinaga :

dokumen-dokumen yang mirip
Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini?

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu penyakit yang dianggap sebagai masalah besar

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

A. Pengetahuan Kanker Serviks NO. PERTANYAAN JAWABAN 1. Kanker leher rahim ( serviks ) merupakan penyakit?

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN menyepakati perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah

BAB I PENDAHULUAN. serviks. Setiap 1 menit muncul 1 kasus baru dan setiap 2 menit meninggal 1 orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan penyakit kanker nomor tiga paling banyak diderita wanita di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Emilia, 2010). Pada tahun 2003, WHO menyatakan bahwa kanker merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. payudara. Di Indonesia, kanker serviks berada diperingkat kedua. trakea, bronkus, dan paru-paru (8.5%), kanker kolorektal (8.

No. Responden: B. Data Khusus Responden

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penyakit kanker yang menyerang kaum perempuan (Manuaba, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) diketahui

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan :

BAB 1 PENDAHULUAN. Human pappiloma Virus (HPV) yang dapat ditularkan melalui hubungan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan, munculnya berbagai kesempatan, dan seringkali mengahadapi resikoresiko

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal/terus-menerus dan tidak

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA TENTANG HIV/AIDS DAN PENCEGAHANNYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga,

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya umur harapan hidup sebagai salah satu tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Foundation for Woman s Cancer (2013) kanker serviks adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Karibia, Sub-Sahara

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker tersering nomor tujuh secara. keseluruhan, namun merupakan kanker terbanyak ke-dua di dunia pada

BAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

KARAKTERISTIK IBU DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) BANGIL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan kanker serviks atau yang disebut juga sebagai kanker leher rahim

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN. Saya bernama Hilda Rahayu Pratiwi / , sedang menjalani

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker serviks merupakan kanker yang banyak. menyerang perempuan. Saat ini kanker serviks menduduki

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa sembuh, menimbulkan kecacatan dan juga bisa mengakibatkan kematian.

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, seseorang paling tepat dan murah apabila tidak menunggu

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

BAB I PENDAHULUAN. sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker sistim reproduksi meliputi kanker serviks, payudara, indung telur,

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker leher rahim (kanker serviks) masih menjadi masalah

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat

BAB 1 PENDAHULAN. kanker serviks (Cervical cancer) atau kanker leher rahim sudah tidak asing lagi

BAB I PENDAHULUAN. uteri. Hal ini masih merupakan masalah yang cukup besar dikalangan masyarakat Di

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) dapat digolongkan menjadi satu kelompok utama dengan faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. penderita kanker serviks baru di dunia dengan angka kematian karena kanker ini. sebanyak jiwa per tahun (Emilia, 2010).

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 4 HASIL. Korelasi stadium..., Nurul Nadia H.W.L., FK UI., Universitas Indonesia

BAB 1 : PENDAHULUAN. daerah leher rahim atau mulut rahim, yang merupakan bagian yang terendah dari

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang paling umum yang diakibatkan oleh HPV. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. payudara, dan kanker ovarium (Maysaroh, 2013). Salah satu kanker yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mengandung risiko dan berdampak negatif bagi dirinya seperti terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK WANITA TERHADAP KESADARAN INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM ASETAT (IVA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEKULO KUDUS ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

30/10/2015. Penemuan Penyakit secara Screening - 2. Penemuan Penyakit secara Screening - 3. Penemuan Penyakit secara Screening - 4

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit kanker dengan 70% kematian terjadi di negara miskin dan berkembang. Salah satu

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Paradigma mengenai kanker bagi masyarakat umum. merupakan penyakit yang mengerikan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sosial secara utuh yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan,

BAB I PENDAHULUAN. paling sering terjadi pada kisaran umur antara tahun.

BAB I PENDAHULUAN. menekan jaringan tubuh normal sehingga dapat mempengaruhi fungsi tubuh.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU DALAM MELAKUKAN PAP SMEAR DI MANGKUDRANAN MARGOREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA

Kanker Servix. Tentu anda sudah tak asing lagi dengan istilah kanker servik (Cervical Cancer), atau kanker pada leher rahim.

BAB I PENDAHULUAN. Human Papilloma Virus (HPV). HPV ini ditularkan melalui hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Antropologi secara harfiah dapat dikatakan sebagai suatu ilmu yang

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN DENGAN PELAKSANAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIK MELALUI IVA. Mimatun Nasihah* Sifia Lorna B** ABSTRAK

Kata Kunci : umur, paritas,usia menikah,stadium kanker serviks Daftar Pustaka : 15 buku

BAB I PENDAHULUAN. (Maharani, 2009). World Health Organization (WHO) (2014) mengatakan. terjadi di Negara berkembang dari pada Negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.1. Januari 2012

BAB I PENDAHULUAN BAB II ISI

BAB I PENDAHULUAN. datang ke rumah sakit ditemukan dalam keadaan stadium lanjut. Sukaca (2009, p.25) menyatakan, kanker leher rahim (Kanker Serviks)

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

BAB I PENDAHULUAN. berupa lendir jernih, tidak berwarna dan tidak berbau busuk (Putu, 2009).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kanker yang menempati peringkat teratas diantara berbagai penyakit kanker

BAB I PENDAHULUAN. Kanker leher rahim adalah tumor ganas pada daerah servik (leher rahim)

Transkripsi:

Tingkat Pengetahuan Siswi Sekolah Menengah Atas tentang Kanker Serviks dan Pencegahannya Rosnancy Sinaga : email : sinagaantyj@yahoocom Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka kematian akibat kanker serviks di seluruh dunia dan penyakit ini dapat membahayakan wanita Namun pencegahan sejak dini dapat mengurangi angka kematian tersebut walaupun kadang tidak mudah untuk melakukannya Dalam penelitian ini diidentifikasi masalah pertama bagaimana tingkat pengetahuan siswi SMA X tentang kanker serviks Masalah kedua, bagaimana tingkat pengetahuan siswi SMA Advent Martoba mengenai pencegahan kanker serviks Masalah ketiga, aspek-aspek manakah yang paling diketahui dan kurang diketahui siswi SMA X tentang kanker serviks Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat pengetahuan siswi SMA X tentang kanker serviks dan pencegahannya Dimana metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif Sampel dalam penelitian ini adalah 42 orang siswi SMA X yang dipilih dengan menggunakan kriteria memilih sampel Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang divalidasi oleh dosen yang terdiri dari 25 butir pernyataan Setelah data dianalisa, kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa tingkat pengetahuan siswi SMA X tentang kanker serviks adalah baik dengan persentase 79% Menurut persentase objektif termasuk dalam kategori baik Sedangkan tingkat pengetahuan mengenai pencegahannya adalah cukup baik dengan persentase 74% Menurut persentase objektif termasuk dalam kategori cukup baik Aspek yang paling diketahui adalah tanda dan gejala dengan nilai 93% dan yang kurang diketahui adalah pencegahan dan faktor risiko dengan nilai yang sama yaitu 74% Saran yang diberikan kepada siswi SMA X yaitu agar menambah wawasan terutama bagian reproduksi dan mempertahankan pengetahuan mengenai kanker serviks dan hendaknya melakukan pencegahan 1

Kata Kunci : Pengetahuan, Pencegahan, Kanker Serviks Pendahuluan Kanker serviks merupakan penyakit yang sangat mematikan bagi wanita bila tidak ditangani dengan cepat Banyak wanita tidak peduli, walau sudah mendengar dan menonton berita-berita di siaran televisi maupun situs internet Kepedulian terhadap rahim seharusnya menjadikan semua wanita berhati-hati sejak dini agar terhindar dari kanker serviks Jika wanita peduli sejak dini maka penyakit kanker serviks ini dapat disembuhkan dengan total, dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai kanker serviks Tingkat prevalensi kanker serviks tertinggi ada pada remaja yang aktif melakukan aktivitas seksual dan ketika perempuan melakukan aktivitas seksual pertama kali di usia kurang dari 25 tahun (National Cancer Institute, 2006 cit Juntasopeepun et al, 2012 ) Kanker serviks merupakan penyakit kanker nomor tiga paling banyak diderita wanita di seluruh dunia Diperkirakan 529000 kasus baru tahun 2008 dan > 85% kejadian secara global terdapat di negara sedang berkembang Wilayah dengan risiko tinggi termasuk Afrika Timur, Barat dan Selatan, Asia Tengah dan Selatan, Afrika Tengah dan Amerika Selatan Wilayah yang mempunyai risiko rendah ada di Asia Barat, Amerika Utara, Australia dan New Zealand Secara keseluruhan rasio insiden kematiannya 52% Dalam hal ini kanker serviks telah menyebabkan 275000 kematian pada tahun 2008 dan hampir 88% kejadian tersebut terjadi di negara berkembang yaitu 53000 di Afrika, 31400 di Amerika Latin dan Karibia serta 159800 di Asia (Ferlay et al, 2010) Kanker serviks menjadi penyebab kematian perempuan yang utama di Asia Tenggara Di Vietnam, kanker serviks menjadi penyebab kematian perempuan dengan nomor urut pertama, sedangkan di Indonesia dan Filipina menduduki urutan penyebab kematian yang kedua Sementara itu, di Thailand dan Malaysia, kanker serviks menduduki penyebab kematian perempuan ketiga (Delia Wijaya, 2010) Setiap tahun, setidaknya muncul 15000 kasus baru kanker serviks dan 7500 kematian akibat kanker serviks Kanker ini merupakan kasus terbanyak kedua pada 2

perempuan Indonesia usia produktif antara 14-44 tahun (Castellsagué et al, 2007) ACS (2012) memperkirakan 11270 kasus kanker serviks terdiagnosa di Amerika Serikat tahun 2009, dengan perkiraan jumlah kematian 4070 orang Diperkirakan sebanyak 52000 kasus baru penyakit kanker serviks dan 27000 wanita meninggal akibat penyakit tersebut di Eropa setiap tahunnya (Giordano et al, 2008) Menurut National Cancer Institute (NCI, 2007) di Amerika Serikat diperkirakan terdapat 11070 kasus kanker serviks dan 3870 akan berakhir dengan kematian Kurang dari atau sama dengan 15000 kasus baru kanker serviks setiap tahunnya terjadi di Indonesia, dimana 7500 diantaranya berakhir dengan kematian dan merupakan kejadian kanker nomor dua terbanyak pada wanita usia reproduksi antara 15-44 tahun (Domingo et al, 2008) Kanker serviks sampai saat ini merupakan salah satu penyebab kematian kaum perempuan yang cukup tinggi, baik di negara-negara maju maupun di negara berkembang seperti Indonesia (Yayasan Kesehatan Indonesia, 2008) Pada tahun 2005 telah terjadi sekitar 260000 kematian akibat kanker serviks dan sekitar 95% terjadi di negara-negara sedang berkembang (WHO, 2006) Di Indonesia, diperkirakan setiap harinya terjadi 41 kasus baru kanker serviks dan 20 perempuan meninggal dunia karena penyakit tersebut Kanker serviks menjadi kanker terbanyak dan hampir 70% mencapai stadium lanjut Wanita di Indonesia beresiko menderita kanker serviks pada usia 15-61 tahun mencapai 58 juta orang, sedangkan usia 10-14 tahu sekitar 10 juta wanita mengalami kasus yang sama (Hasto, 2009) Di Sumatera Utara menurut data dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 terjadi peningkatan kasus insiden kanker serviks dari 108 menjadi 202 orang (Yayasan Kesehatan Indonesia, 2008) Dengan merubah perilaku seks individu merupakan salah satu cara untuk menekan tidak terjadinya kanker serviks yang menjadi masalah kesehatan secara global karena angka kematiannya sangat tinggi di seluruh dunia terutama di negara berkembang Diperkirakan lebih dari 7,5 juta penduduk dunia meninggal karena kanker pada 2005 dan lebih dari 70% dari kematian tersebut berada pada negara yang berpenghasilan rendah dan sedang (WHO, 2006) hasil wawancara terhadap beberapa anak SMA X di Pematangsiantar, mereka 3

menyatakan bahwa mengetahui tentang kanker serviks tetapi tidak terlalu banyak informasi yang didapat Responden mengetahui tentang vaksinasi dini tetapi harganya kurang terjangkau Berdasarkan data dan fakta yang tertera di atas maka dilakukan penelitian mengenai Tingkat Pengetahuan Siswi Sekolah Menengah Atas Tentang Kanker Serviks dan Pencegahannya Adapun tujuan khusus dari penelitian karya tulis ilmiah ini adalah untuk menentukan sejauh mana tingkat pengetahuan responden tentang kanker serviks dan pencegahannya Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah agar responden mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan tentang kanker serviks, sehingga dapat mengenali dengan baik penyebab, faktor risiko dan pencegahan kanker serviks sehingga terhindar dari bahaya kanker serviks Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu untuk membuatpenilaian terhadap kondisi dan penyelenggaraan di masa sekarang dan dapat diartikan sebagai suatu penelitian yang dilakukan untuk mendeskriptifkan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat (Notoatmodjo (2010) Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswi Sekolah Menengah Atas di Sekolah Lanjutan Atas Advent Martoba, yakni yang berjumlah 52 orang terdiri dari 22 orang XI IA 1, 21 orang XI IA 2, dan 9 orang XI IS Hasil Penelitian Tabel 1 menunjukkan sejauh mana pengetahuan responden tentang kanker serviks dan pencegahannya Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai ratarata persentase pengetahuan responden tentang kanker serviks dan pencegahannya adalah 79% Tabel 2 menunjukkan aspek mana yang paling diketahui dan kurang diketahui oleh responden tentang kanker serviks Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aspek yang dinilai paling diketahui adalah Aspek Tanda dan Gejala dengan nilai 93% Tabel 1 Butir Pengetahuan tentang Kanker Serviks dan Pencegahannya N o Pernyataan Jumlah Persenta se 4

4 Kanker serviks adalah keganasan kanker yang hanya dialami oleh wanita 1 Kanker serviks merupakan proses keganasan kanker dari selsel leher rahim yang tidak abnormal akibat pertumbuhan yang tidak terkendali 42 100% 41 98% 13 14 20 10 24 Gejala kanker serviks adalah pendarahan vagina yang tidak normal atau perdarahan diluar siklus menstruasi Gejala yang lain adalah keputihan yang berlebihan atau tidak normal Jika membersihkan daerah kewanitaan, terlebih dahulu membersihkan tangan agar daerah kewanitaan tidak terkontaminasi Wanita yang tidak membersihkan daerah kewanitaan setelah melakukan hubungan seksual mempunyai resiko terkena kanker serviks Untuk menjaga daerah kewanitaan/vagina tetap kering disarankan memakai handuk khusus atau tisu 40 93% 40 93% 40 93% 38 93% 38 90% 5 Human Papilloma Virus (HPV) merupakan penyebab dari kanker leher rahim (serviks) 7 Human Papilloma Virus dapat ditularkan melalui hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan 37 88% 37 88% 22 11 Untuk menjaga kebersihan daerah kewanitaan dan terhindar virus kanker serrviks, wanita disarankan mengganti celana dalam 2 kali sehari Wanita yang merokok adalah salah satu pencetus kanker serviks 37 88% 33 83% 5

8 Human Papilloma Virus dapat berpindah bukan hanya melalui hubungan seksual vagina tetapi juga oral vagina 34 81% 23 Memakai pantyliner dapat menyebabkan daerah kewanitaan lembab, sehingga kuman cepat berkembang 34 81% 2 Setiap satu menit satu orang wanita meninggal karna kanker rahim di Indonesia 33 79% 3 Kanker leher rahim rawan pada wanita berusia 35-50 tahun 33 79% 25 16 18 17 Dengan tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pengawet seperti indomie, makanan kalengan, dll, akan membantu mengurangi kemungkinan tumbuhnya kanker Deteksi dini dengan Pap Smear merupakan cara untuk mencegah kanker serviks Dengan melakukan vaksinasi Human Papilloma Virus akan membantu para wanita yang belum melakukan hubungan seksual terhindar dari virus Human Papilloma Melakukan pemeriksaan skrining secara teratur dapat membantu wanita mengetahui fase awal kanker sebelum menimbulkan gejala 33 79% 31 74% 30 71% 28 67% 6 Proses perkembangan virus Human Papilloma sampai menjadi kanker sebagian memerlukan waktu 20 tahun 26 62% 19 Seorang wanita yang tidak melakukan hubungan seksual pada usia dini adalah cara untuk mencegah virus masuk ke daerah kewanitaan 26 62% 21 Dalam membersihkan daerah kewanitaan, tidak disarankan menggunakan sabun atau antiseptik lain 9 Melakukan hubungan seksual terlalu dini adalah risiko paling besar terserang kanker serviks dibanding yang melakukan 26 62% 25 60% 6

hubungan seksual diatas 20 tahun 12 15 Wanita yang melakukan diet ketat, rendah konsumsi Vitamin A, C, dan E akan mudah terinfeksi virus Human Papilloma Kanker serviks dapat sembuh secara total jika terdeteksi sejak dini 25 60% 19 45% Rata-rata dari Responden 42 orang 79% Tabel 2 Distribusi Aspek Pengetahuan Siswi SMA X tentang Kanker Serviks yang Dinilai Paling Diketahui dan Kurang Diketahui No Aspek Aspek Persentase Peringkat 1 Defenisi Kanker Serviks 89% 2 2 Penyebab dan Penularan Kanker Serviks 76% 4 3 Faktor Risiko 79% 3 4 Tanda dan Gejala 93% 1 5 Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Serviks 74% 5 Menurut kriteria persen objektif hal ini masuk dalam kategori baik Sedangkan aspek yang kurang diketahui, yaitu Aspek Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Serviks dimana nilai 74% Menurut kriteria persen objektif ini termasuk dalam kategori cukup baik Tabel 3 menunjukkan butir mana yang dinilai paling diketahui dan kurang diketahui oleh responden tentang kanker serviks dan pencegahannya, maka nilai ratarata tiap butir disusun sesuai dengan peringkat, kemudian diambil satu butir yang paling diketahui dan satu kurang diketahui dan diinterpretasikan menurut Arikunto Hasil tabel ini menunjukkan bahwa butir yang paling diketahui dari aspek defenisi kanker serviks adalah pernyataan nomor 4 Kanker serviks adalah keganasan kanker yang hanya dialami oleh wanita, dengan nilai 100% Menurut persentase objektif termasuk dalam kategori baik Sedangkan 7

butir yang kurang diketahui adalah pernyataan nomor 2 dan 3 setiap satu menit satu orang wanita meninggal Tabel 3 Distribusi Peringkat Butir Yang Dinilai Paling Diketahui Dan Kurang Diketahui Dari Aspek Defenisi Kanker Serviks N o Pernyataan Jumla h Persenta se Peringk at 1 Kanker serviks merupakan proses keganasan kanker yang berasal dari sel-sel leher rahim yang tidak abnormal akibat pertumbuhan yang tidak terkendali 2 Setiap satu menit satu orang wanita meninggal karna kanker rahim di Indonesia 3 Kanker leher rahim rawan pada wanita berusia 35-50 tahun 4 Kanker serviks adalah sebuah keganasan kanker yang hanya dialami oleh wanita 41 98% 2 33 79% 3 33 79% 4 42 100% 1 Jumlah Rata-rata 89% Tabel 4 Distribusi Peringkat Butir Yang Dinilai Paling Diketahui dan Kurang Diketahui dari Aspek Penyebab dan Penularan Kanker Serviks No Pernyataan Jumlah Persentase Peringkat 5 Human Papilloma Virus (HPV) merupakan penyebab dari kanker leher rahim (serviks) 37 88% 1 8

6 Proses perkembangan virus Human Papilloma sampai menjadi kanker sebagian memerlukan waktu 20 tahun 7 Human Papilloma Virus dapat ditularkan melalui hubungan seksual dengan bergantiganti pasangan 8 Human Papilloma Virus dapat berpindah bukan hanya melalui hubungan seksual vagina tetapi juga oral vagina 9 Melakukan hubungan seksual terlalu dini adalah risiko paling besar terserang kanker serviks dibanding yang melakukan hubungan seksual diatas 20 tahun 26 62% 4 37 88% 2 34 81% 3 25 60% 5 Jumlah Rata-rata 76% karena kanker rahim di Indonesia dan Kanker leher rahim rawan pada wanita berusia 35-50 tahun, dengan nilai 79% Menurut persentase objektif termasuk dalam kategori baik Tabel 4 menunjukkan bahwa butir yang paling diketahui dari aspek penyebab dan penularan kanker serviks adalah nomor 5 dan 7 Human Papilloma Virus (HPV) merupakan penyebab dari kanker leher rahim (serviks) dan Human Papilloma Virus dapat ditularkan melalui hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan, dengan nilai yang sama 88% Menurut presentase objektif termasuk dalam kategori baik Sedangkan butir yang kurang diketahui adalah pernyataan nomor 9 Melakukan hubungan seksual terlalu dini adalah risiko paling besar terserang kanker serviks dibanding yang 9

Tabel 5Distribusi Peringkat Butir Yang Dinilai Paling Diketahui dan Kurang Diketahui dari Aspek Faktor Resiko Kanker Serviks No Pernyataan Jumlah Persentase Peringkat 10 Wanita yang tidak membersihkan daerah kewanitaan setelah melakukan hubungan seksual beresiko terkena kanker serviks 11 Wanita yang merokok adalah salah satupencetus kanker serviks 12 Wanita yang melakukan diet ketat, rendah konsumsi Vitamin A, C, dan E akan mudah terinfeksi virus Human Papilloma 39 93% 1 35 83% 2 25 60% 3 Jumlah Rata-rata 79% Tabel 6 Distribusi Peringkat Butir Yang Dinilai Paling Dketahui Dan Kurang Diketahui Dari Aspek Tanda dan Gejala No Pernyataan Jumlah Persentase Peringkat 13 Gejala kanker serviks adalah pendarahan vagina yang tidak normal atau perdarahan diluar siklus menstruasi 14 Gejala yang lain adalah keputihan yang berlebihan atau tidak normal 39% 93% 1 39% 93% 2 Jumlah rata-rata 93% 10

melakukan hubungan seksual di atas 20 tahun, dengan nilai 60% Menurut presentase objektif termasuk dalam kategori cukup Tabel 5 menunjukkan bahwa butir yang paling diketahui dari aspek faktor resiko kanker serviks adalah butir nomor 10 Wanita yang tidak membersihkan daerah kewanitaan setelah melakukan hubungan seksual mempunyai resiko terkena kanker serviks, dengan nilai 93% Menurut presentase objektif termasuk dalam kategori baik Sedangkan butir yang kurang diketahui adalah nomor 12 Wanita yang melakukan diet ketat, rendah konsumsi Vitamin A, C, dan E akan mudah terinfeksi virus Human Papilloma, dengan nilai 60% Menurut presentase objektif termasuk dalam kategori cukup baik Tabel 6 menunjukkan butir yang paling diketahui dari aspek tanda dan gejala adalah semua pernyataan yaitu Gejala kanker serviks adalah perdarahan vagina yang tidak normal atau perdarahan diluar siklus mestruasi dan Gejala yang lain adalah keputihan yang berlebihan atau tidak normal dengan nilai yang sama yaitu 93% Menurut persentase objektif termasuk dalam kategori baik Tabel 7 menunjukkan butir yang paling diketahui dari aspek pencegahan dan deteksi dini kanker serviks adalah nomor 20 Jika membersihkan daerah kewanitaan, terlebih dahulu membersihkan tangan agar daerah kewanitaan tidak terkontaminasi, dengan nilai 93% Menurut presentase objektif termasuk dalam kategori baik Sedangkan butir yang kurang diketahui adalah pernyataan nomor 15 Kanker serviks dapat sembuh secara total jika terdeteksi sejak dini, dengan nilai 45% Menurut persentase objektif termasuk dalam kategori kurang baik Tabel 7 Distribusi Peringkat Butir Yang Dinilai Paling Diketahui dan Kurang Diketahui dari Aspek Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Serviks No Pernyataan Jumlah Persentase Perngkat 15 Kanker serviks dapat sembuh secara total jika terdeteksi sejak dini 19 45% 11 16 Deteksi dini dengan Pap Smear merupakan 31 74% 5 11

cara untuk mencegah kanker serviks 17 Melakukan pemeriksaan skrining secara teratur dapat membantu wanita mengetahui fase awal kanker sebelum menimbulkan gejala 18 Dengan melakukan vaksinasi Human Papilloma Virus akan membantu para wanita yang belum melakukan hubungan seksual terhindar dari virus Human Papilloma 19 Seorang wanita tidak melakukan hubungan seksual pada usia dini adalah cara untuk mencegah virus masuk ke daerah kewanitaan 20 Jika membersihkan daerah kewanitaan, terlebih dahulu membersihkan tangan agar daerah kewanitaan tidak terkontaminasi 21 Dalam membersihkan daerah kewanitaan, tidak disarankan menggunakan sabun atau antiseptik lain 22 Untuk menjaga kebersihan daerah kewanitaan dan terhindar virus kanker serrviks, wanita disarankan mengganti celana dalam 2 kali sehari 23 Memakai pantyliner dapat menyebabkan daerah kewanitaan lembab, sehingga kuman cepat berkembang 24 Untuk menjaga daerah kewanitaan/vagina tetap kering disarankan memakai handuk khusus atau tisu 28 67% 8 30 71% 7 26 62% 9 39 93% 1 26 62% 10 37 88% 3 34 81% 4 38 90% 2 12

25 Dengan tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pengawet seperti indomie, makanan kalengan, dll, akan membantu mengurangi kemungkinan tumbuhnya kanker 33 79% 5 Jumlah Rata-rata 74% 13

25 Jurkessutra (Jurnal Kesehatan Surya Nusantara) Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang kanker serviks dan pencegahannya berada pada kategori baik Menurut Arikunto (1998) nilai termasuk kategori baik Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh responden mengetahui tentang kanker serviks Apabila mereka mengetahui banyak tentang kanker serviks, maka mereka dapat mencegah kanker serviks sejak dini sehingga tidak berkembang pada saluran genital karena bagian sistem reproduksi yang mudah diserang virus adalah cervix (Jhon, 2006) Dari beberapa aspek yang diteliti maka aspek yang paling diketahui adalah tentang aspek tanda dan gejala pada kanker serviks Dengan pengetahuan yang baik tentang tanda dan gejala maka diharapkan responden lebih memperhatikan diri sendiri maupun teman yang di lingkungan masing-masing Karena stadium awal pada kanker serviks adalah perdarahan pada vagina yang abnormal (Williams, 2011) Sedangkan aspek yang kurang diketahui adalah aspek pencegahan dan deteksi dini kanker serviks Ini menunjukkan responden cukup baik dalam mengetahui aspek pencegahan dan deteksi dini kanker serviks Dengan pengetahuan yang cukup baik, maka responden dapat menghindari faktor risiko dan melakukan pencegahan agar tidak terkena kanker serviks Cara pencegahan yang disarankan kepada para wanita adalah dengan deteksi dini sejak awal untuk mengurangi faktor risiko terkena kanker serviks (Delia, 2010) Dari butir-butir pernyataan yang paling diketahui adalah responden memahami dengan baik tentang kanker serviks merupakan keganasan yang berasal dari sel-sel leher rahim yang tidak abnormal akibat pertumbuhan yang tidak terkendali Menurut Delia (2010) kanker serviks merupakan keganasan kanker yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel yang tidak terkendali Sedangkan butir yang kurang diketahui adalah setiap satu menit satu orang wanita meninggal karena kanker rahim di Indonesia dan kanker leher rahim rawan pada wanita berusia 35-50 tahun Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden memahami bahwa Human Papilloma Virus (HPV) merupakan penyebab dari kanker leher rahim (serviks) dan mengetahui bahwa Human Papilloma Virus dapat ditularkan melalui hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan Dimana menurut Delia (2010) penularan Human Papillomavirus (HPV) dapat terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan Sedangkan butir yang kurang diketahui adalah melakukan hubungan seksual terlalu dini adalah risiko paling besar terserang kanker serviks dibanding yang melakukan hubungan seksual diatas 20 tahun Dimana Delia (2010) menyatakan bahwa wanita yang melakukan hubungan seksual pada usia terlalu muda lebih berpeluang terkena kanker serviks Salah satu alasan untuk risiko ini yaitu bahwa sel-sel yang sedang tumbuh di dalam serviks pada wanita muda lebih rentan daripada sel-sel serviks dewasa pada wanita yang lebih tua, dan lebih mudah dirusak oleh luka kecil yang disebabkan seringnya berhubungan seksual berisiko terserang kanker serviks dua kali lebih besar Vol I, No : 10 Januari 2014

26 Jurkessutra (Jurnal Kesehatan Surya Nusantara) Hasil penelitian juga menjelaskan bahwa responden memahami bahwa wanita yang tidak membersihkan daerah kewanitaan setelah melakukan hubungan seksual mempunyai resiko terkena kanker serviks Dimana menurut Delia (2010) Dengan membersihkan vagina setelah melakukan hubungan seksual dengan membuang urin dapat membantu wanita mencegah virus masuk Sedangkan butir yang kurang diketahui adalah wanita yang melakukan diet ketat, rendah konsumsi Vitamin A, C, dan E akan mudah terinfeksi virus Human Papilloma Dimana teori menurut Delia (2010) Buruknya gaya hidup seseorang dapat menjadi penunjang meningkatnya jumlah penderita kanker serviks, dengan kurang mengonsumsi vitamin A, C, vitamin E adalah salah satu pemicu dan kebanyakan dijumpai pada wanita yang melakukan diet ketat Penelitian ini menunjukkan bahwa responden mengetahui dengan jelas tanda dan gejala kanker serviks dengan baik Dimana menurut Williams (2011) tanda dan gejala pada kanker serviks dibagi dua yaitu (1) Stadium awal,kemungkinan pendarahan vaginal abnormal, keputihan yang tidak normal, keluaran persisten dari vagina, dan nyeri serta pendarahan postkoital dan (2) Stadium atas, terdapat nyeri pelvis, kebocoran vaginal berupa urin dan tinja dari fistula, anoreksia, berat badan turun, dan anemia Selanjutnya penelitian ini menjelaskan bahwa responden memahami bahwa jika membersihkan daerah kewanitaan, terlebih dahulu membersihkan tangan agar daerah kewanitaan tidak terkontaminasi Menurut Delia (2010) membiasakan pola hidup sehat jika ingin menyentuh area kewanitaan pastikan tangan bersih agar virus tidak berpindah ke organ genital dan bisa menginfeksi daerah serviks (leher rahim) Sedangkan butir yang kurang diketahui adalah kanker serviks dapat sembuh secara total jika terdeteksi sejak dini Dimana menurut Delia (2010) tujuan dari deteksi atau skrining kanker serviks adalah untuk menemukan adanya kelainan pada mulut (leher) rahim Kanker serviks termasuk kanker yang dapat dicegah dan diobati apabila terdeteksi sejak awal Oleh karena itu, dengan mendeteksi kanker serviks sejak dini diharapkan dapat mengurangi jumlah penderita kanker serviks Simpulan Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan responden tentang kanker serviks dan pencegahannya adalah baik Aspek yang dinilai paling diketahui dari pengetahuan responden tentang kanker serviks dan pencegahannya adalah tanda dan gejala, sedangkan aspek yang dinilai kurang diketahui dari pengetahuan siswi tentang kanker serviks adalah pencegahan dan deteksi dini kanker serviks dengan kategori cukup baik Butir dari masing-masing aspek yang paling tertinggi adalah dari aspek defenisi kanker serviks yaitu kanker serviks adalah keganasan kanker yang hanya dialami oleh wanita dengan nilai 100% dengan kategori baik Sedangkan butir dari masing-masing aspek yang paling rendah adalah dari aspek pencegahan dan deteksi Vol I, No : 10 Januari 2014

27 Jurkessutra (Jurnal Kesehatan Surya Nusantara) dini kanker serviks yaitu kanker serviks dapat sembuh secara total jika terdeteksi sejak dini dengan nilai 45% termasuk dalam kategori kurang baik Sehingga dapat dikatakan kepedulian responden terhadap deteksi dini kanker serviks masih kurang Daftar Pustaka Arikunto, S (1998) Prosedur metode penelitian suatu pendekatan praktis Jakarta: Rineka Cipta Delia, W (2010) Pembunuh ganas itu bernama kanker serviks Ed 1, Yogyakarta : Sinar Kejora Domingo(2009) Latar belakang penelitian hubungan antara usia dini melakukan seksual terhadap kanker serviks Diambil pada tanggal 05 April 2015 dari digital_3802-domingo at allpdf Heffner, LJ & Schust D J (2006) The reproduktive system at galance Ed 2, Jakarta : Erlangga Knight, J F (2006) Family medical care Vol 4, Bandung: Indonesia Publishing House Kountur, R (2005) Statistik praktis Jakarta : PPM Mardalis (2006) Metode penelitian Ed 1,Jakarta : Bumi Aksara Mira, T (2009) Hubungan pelaksanaan dengan perilaku keluhan fisik dan psikologis pasien kanker serviks saat menjalani kemoterapi Diambil 5 April 2015 dari digital_40-160-miratriharinipdf Notoatmodjo, S (2007) Promosi kesehatan teori dan aplikasi Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo, S (2010) Metodologi penelitian kesehatan Ed rev,jakarta : Rineka Cipta Novita, R (2012) Perilaku perawatan kebersihan alat reproduksi dalam pencegahan kanker serviks pada siswi SMAN 9 kebon pala Jakartatimur Diambil tanggal 05 April 2015 dari digital_20293541-s-novitarahmayanipdf Riani, I (2009) Alat reproduksi kelamin wanita Diambil 14 Mei 2015 dari https://intanrianiwordpresscom/alat-reproduksi-kelamin-wanita/ https://intanrianiwordpresscom/kanker-serviks/ Sharon, J (2011) Keperawatan maternitas Ed 18,Jakarta : EGC Vol I, No : 10 Januari 2014

28 Jurkessutra (Jurnal Kesehatan Surya Nusantara) Syaifuddin, H (2011) Anatomi dan fisiologi, Ed 4,Jakarta : EGC Wahyu, P (2013) Buku ajar maternitas Ed 1, Yogyakarta : Nuha Medika Williams, L dkk (2011) Nursing the series for clinical excellence Ed 1, Vol I, No : 10 Januari 2014