MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN NOMOR : KEP- 36 /MENKO/POLHUKAM/1/2008 TENTANG PERUBAHAN SUSUNAN DAN KEANGGOTAAN DESK WILAYAH PERBATASAN DAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN Menimbang : a. bahwa dalam rangka perumusan kebijakan penanganan masalah wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar secara komprehensif, baik menyangkut masalah kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara maupun menyangkut kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan dan pulaupulau kecil terluar, perlu dilakukan kegiatan pemantauan, pendataan, evaluasi dan kajian yang dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan. b. bahwa dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden RI Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar yang menyatakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan selaku Ketua Tim Koordinasi Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar, diperlukan adanya suatu Kelompok Kerja yang dapat membantu dalam menyiapkan dan merumuskan kebijakan strategis terkait dengan permasalahan yang dihadapi. c. bahwa belum adanya suatu Lembaga yang berfungsi khusus menangani masalah wilayah perbatasan. d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b dan c perlu membentuk Desk Wilayah Perbatasan dan Pulau-pulau Kecil Terluar menggantikan tugas dan fungsi kelompok kerja penyelesaian masalah wilayah perbatasan dan pulaupulau kecil terluar yang telah terbentuk dengan Surat Perintah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan No. Kep-173/ Ses/Polhukam/6/2006 tanggal 20 Juni 2006. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor17Tahun 1985tentang Ratifi kasi Hukum Laut Internasional; 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang; 3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia; 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup; 5. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri; 1
6. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional; 7. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; 8. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara; 9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 10. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2002 tentang Hak dan Kewajiban Kapal Laut dan Pesawat Asing Dalam Melaksanakan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan Melalui Alur Laut yang Ditetapkan; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2002 tentang Daftar Koordinat Geografi s Titik-titik Dasar Garis Pangkal Kepulauan Indonesia. 13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar. 14. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 171/M Tahun 2005; 15. Keputusan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan No. Kep 26/Menko/Polhukam/2/2007 tanggal 28 Februari 2007 tentang Pembentukan Desk Wilayah Perbatasan dan Pulau-pulau Kecil Terluar. Menetapkan : MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESI TENTANG PERUBAHAN SUSUNAN DAN KEANGGOTAAN DESK WILAYAH PERBATASAN DAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR. Bab I Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 1 Desk Wilayah Perbatasan dan Pulau-pulau Kecil Terluar adalah Tim Kerja yang berkedudukan dan bertanggungjawab langsung kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan yang sehari-hari dikoordinasikan oleh Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan. Pasal 2 Desk Wilayah Perbatasan dan Pulau-pulau Kecil Terluar bertugas membantu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan dalam mengkoordinasikan penyiapan dan perumusan kebijakan serta monitoring, evaluasi dan pengkajian secara komprehensif, dalam rangka pengelolaan wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar. Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan 2 di atas, Desk Wilayah Perbatasan dan Pulau-pulau Kecil Terluar mempunyai fungsi : 1. Penghimpunan data dan informasi, pemantauan, dan evaluasi serta penyiapan bahan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan perihal pembangunan dan pengelolaan wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar yang terkait dengan pertahanan dan keamanan, penyelenggaraan pemerintahan 2
dalam negeri dan politik luar negeri, hukum dan HAM, penyelenggaraan komunikasi dan informasi serta kesatuan bangsa. 2. Pembahasan dan pengkajian masalah wilayah Perbatasan dan Pulau-Pulau Kecil Terluar dalam berbagai forum, sesuai dengan petunjuk Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan. 3. Penyiapan bahan-bahan masukan untuk perumusan kebijakan dan strategi Pemerintah yang berkaitan dengan penyelesaian masalah penyelesaian garis batas, pembangunan infrastruktur dan perhubungan, pembinaan wilayah, ekososbud, pertahanan dan keamanan. 4. Pelaporan hasil pelaksanaan tugas kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan baik secara rutin maupun sewaktu-waktu. Bab II Organisasi Pasal 4 (1) Organisasi Desk Wilayah Perbatasan dan Pulau-Pulau Kecil Terluar terdiri atas Pengarah, Unsur Pimpinan, Unsur Pelaksana dan Sekretariat yang anggotanya terdiri dari unsur-unsur Departemen dan Lembaga Pemerintahan Non Departemen terkait. (2) Desk Wilayah Perbatasan dan Pulau-Pulau Kecil Terluar sebagai Tim Kerja didalam pelaksanaan tugasnya sewaktuwaktu dapat meminta masukan dari Nara Sumber yang terdiri dari para Pejabat Pusat dan Daerah, para Ahli dan Tokohtokoh Masyarakat. Pasal 5 (1) Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan sebagai Penanggungjawab Desk Wilayah Perbatasan dan Pulau-pulau Kecil Terluar sekaligus sebagai Ketua Tim Pengarah yang dibantu oleh Anggota Tim Pengarah. (2) Mendagri, Menlu, Menhan, Menteri Kelautan & Perikanan, Menhut dan Sesmenko Polhukam sebagai Anggota Tim Pengarah. (3) Unsur Pimpinan Desk Wilayah Perbatasan dan Pulau-pulau Kecil Terluar dipimpin oleh seorang Ketua. (4) Unsur Pelaksana terdiri dari Bidang I (Binwil, Hankam, Pollugri), Bidang II (SDA, LH, Infrastruktur, Perhubungan, Ekososbud) dan Bidang III (Hukum, Kesbang dan Pemerintahan Dalam Negeri). (5) Masing-masing bidang dipimpin oleh Koordinator dan dibantu oleh beberapa anggota sesuai kebutuhan. (6) Sekretariat terdiri dari Sekretaris dibantu oleh beberapa anggota. Pasal 6 (1) Stuktur Organisasi Desk Wilayah Perbatasan dan Pulaupulau Kecil Terluar sebagaimana tercantum dalam lampiran I Keputusan ini. (2) Susunan dan keanggotaan Desk Wilayah Perbatasan dan Pulau-pulau Kecil Terluar ditetapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Keputusan ini. Bab III Mekanisme Kerja Pasal 7 (1) Tim Pengarah bertugas memberikan arahan kepada Pimpinan Desk Wilayah Perbatasan dan Pulau-Pulau Kecil Terluar. (2) Kegiatan Desk Wilayah Perbatasan dan Pulau-Pulau Kecil Terluar dikoordinasikan oleh Sekretariat Menteri Koodinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan. 3
(3) Ketua Desk Wilayah Perbatasan dan Pulau-Pulau Kecil Terluar bertugas memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan Desk Wilayah Perbatasan dan Pulau-Pulau Kecil Terluar serta memberikan arahan tentang pelaksanaan tugas Bidang-Bidang dan Sekretariat. (4) Nara Sumber menyampaikan ide, pendapat dan saran kepada Pimpinan Desk Wilayah Perbatasan dan Pulau-Pulau Kecil Terluar, baik diminta maupun tidak diminta dalam berbagai kesempatan secara lisan ataupun tertulis. (5) Masing-masing Bidang melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak sesuai tugas dan fungsi Desk Wilayah Perbatasan dan Pulau-Pulau Kecil Terluar sebagaimana tersebut pada Pasal 2 dan Pasal 3 keputusan ini. (6) Setiap Koordinator Bidang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan arahan Ketua Desk Wilayah Perbatasan dan Pulau-Pulau Kecil Terluar. (7) Sekretariat bertugas memberikan pelayanan untuk kelancaran tugas-tugas Desk Wilayah Perbatasan dan Pulau-Pulau Kecil Terluar. Bab IV Administrasi dan Keuangan Pasal 8 Segala biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan kegiatan Desk Wilayah Perbatasan dan Pulau-Pulau Kecil Terluar dibebankan kepada anggaran Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan. Pasal 9 Hal-hal lain yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditetapkan lebih lanjut oleh Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan selaku Koordinator Harian Desk Wilayah Perbatasan dan Pulau-pulau Kecil Terluar. Pasal 10 Dengan diberlakukannya keputusan ini, maka Keputusan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan No. Kep-26/ Menko/Polhukam/2/2007 tanggal 28 Februari 2007 tentang Pembentukan Desk Wilayah Perbatasan dan Pulau-pulau Kecil Terluar dinyatakan tidak berlaku lagi. Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan. Pasal 11 Dikeluarkan di : Jakarta Pada tanggal : Januari 2008 MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN WIDODO.AS 4
Tembusan Yth. : 1. Presiden RI, sebagai laporan; 2. Wakil Presiden RI, sebagai laporan; 3. Mendagri; 4. Menlu; 5. Menhan; 6. Menteri Kelautan & Perikanan; 7. Menteri Hukum & HAM; 8. Menteri Perhubungan; 9. Menteri Pekerjaan Umum; 10. Menteri ESDM; 11. Menteri Kesehatan; 12. Menteri Pendidikan Nasional; 13. Menteri Kehutanan; 14. Menteri Keuangan; 15. Menteri PPN/ Kepala Bappenas; 16. Menteri Lingkungan Hidup; 17. Menteri PDT; 18. Panglima TNI; 19. Kapolri; 20. Ka BIN; 21. Ka. Bakosurtanal; 22. Gubernur NAD, Sumut, Kepri, Sumbar, Bengkulu, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Kalbar, Kaltim, Sulteng, Sulut, Maluku, Malut, Papua, NTB dan NTT; 23. Pangdam IM, I/BB, II/SWJ, III/SLW, IV/DIP, V/BRW, VI/ TPR, VII/WRB, IX/UDY, XVI/PTM, XVII/TKR; 24. Kapolda NAD, Sumut, Kepri, Sumbar, Bengkulu, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Kalbar, Kaltim, Sulteng, Sulut, Maluku, Malut, Papua, NTB dan NTT. 5