Dinno Mulyono, M.Pd. MM. Program Studi Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi 2017

dokumen-dokumen yang mirip
PENDEKATAN PARTISIPATIF DALAM PEMBERDAYAAN MASY ARARAT

Perbandingan PRA dengan RRA dan PAR

PERENCANAAN PARTISIPATIF. Oleh : Bella Ardhy Wijaya Masry ( )

54 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM MANDIRI

Participatory Rural Appraisal (PRA) SP 6102 Maret 2007 Wiwik D Pratiwi

PRINSIP-PRINSIP PRA MENURUT ROBERT CHAMBERS. . Prinsip-Prinsip PRA

PERENCANAAN PARTISIPATIF

BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut dilakukan dengan

PRINSIP PARTISIPASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

Pemberdayaan Masyarakat

TERMINOLOGI PARTISIPATIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN. PAR ini adalah kepanjangan dari Participatory Action Research. Pendekatan PAR

BAB I P E N D A H U L U A N

Perencanaan Partisipatif Kelompok 7

BAB VI MENUJU DESA TANGGUH BENCANA MELALUI PEMBENTUKAN KOMUNITAS TARUNA SIAGA BENCANA

26 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH

BAB I PENDAHULUAN. kepada pemberdayaan dan partisipasi. Sebelumnya telah dilalui begitu banyak

LAMPIRAN. Panduan Pertanyaan dalam Wawancara Mendalam. Nama :... Peran di PNPM-MPd :...

Perlu menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan berkembangnya potensi atau daya yang dimiliki masyarakat dalam hal membaca.

PENDAMPINGAN DALAM PROSES PERENCANAAN PARTISIPATIF PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

Jurnal Paradigma, Vol. 6 No. 1, April 2017 ISSN:

PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE

I. PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

SEBUAH PROSES PEMBERDAYAAN

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. modal sosial menempati posisi penting dalam upaya-upaya pengembangan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Copyright , Kamaruddin HP ,

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan Hasil Kajian Penyusunan Model Perencanaan Lintas Wilayah dan Lintas Sektor

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dapat ditingkatkan, baik di kalangan nasional maupun. agar mutu kehidupan masyarakat dapat meningkat. Melalui pendidikan

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS ABCD BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan rumusan masalah yaitu penelitain yang dilakukan oleh Eriantari (2013)

BAB II METODOLOGI PENDAMPINGAN. Menurut Yoland Wadworth sebagaimana di kutip Agus Afandi, PAR

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Penelitian untuk Pemberdayaan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data hasil penelitian yang telah

BAB III METODE KAJIAN

RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI

INOVASI MODEL PARTISIPASI SOLUSI (PARTISOL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA

PERANGKAT (TOOLS) DALAM COMMUNITY BASED TOURISM

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS MODEL DAN MEDIA KOMUNIKASI PEMBANGUNAN 1 Kamaruddin Hasan 2

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN TEORI. hakekatnya adalah belajar yang berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur

LAPORAN BAB PENELITIAN TINDAKAN PENELITIAN TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. daya alam maupun sumber daya manusia yang rendah. timbulnya perkumpulan dan perhimpunan sukarela (voluntary association).

logis yang dapat diterapkan pada masalah-masalah kongkrit.

Brief Note. Edisi 19, Mobilisasi Sosial Sebagai Mekanisme Mengatasi Kemiskinan

Bab I PENDAHULUAN. 1 Craigh (2005)

Good Governance. Etika Bisnis

Optimalisasi UPK Dalam Rangka Mencapai Ketahanan Pangan Nasional

BAB VII KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN. penelitian, sedangkan pada bagian implikasi penelitian disajikan beberapa saran

METODE KAJIAN. Proses dan Metode Kajian

Penyusunan Peta Hijau dalam Upaya Pengenalan Lingkungan Terhadap Anak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebijakan pembangunan di Indonesia dalam menanggulangi

PENGERTIAN PENYULUHAN

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan temuan hasil penelitian yang telah dikemukakan di depan, dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN OPSI PENGEMBANGAN SANITASI

LAMPIRAN E. Pengenalan Methodology for Participatory Assessments (MPA)

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFARSTRUKTUR DI DESA TALIKURAN KECAMATAN TOMPASO KABUPATEN MINAHASA

METODOLOGI PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF

BAB III METODE DAN STRATEGI PENDAMPINGAN. PAR (Participatory Action Research). Metode PAR (Participatory Action

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pertanyaan penelitian; (3) tujuan penelitian; (4) manfaat penelitian; (5) batasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adanya hubungan dari konsep-konsep yang ada untuk memahami suatu fenomena yang ada.

PRA untuk Penjajakan Kebutuhan

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pokok-Pokok Pikiran Robert Chambers

BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGELOLAAN EKONOMI RUMAH TANGGA. NGO services dalam ETESP di NAD dan Nias

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB III METODE RISET DAN PENDAMPINGAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN UNTUK PENDAMPINGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Good Governance: Mengelola Pemerintahan dengan Baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian RESTU NURPUSPA, 2015

Kerangka Kerja PRA dalam Program Pengembangan Masyarakat

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pembangunan Masyarakat Partisipasi Petani Dalam Kegiatan Pemberdayaan

Model Pengembangan Ekonomi Kerakyatan

T E N T A N G LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berkreasi, semakin dirasakan urgensinya. Otonomi dibidang

Pendirian Koperasi melalui Fasilitasi UPK-BKM

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM BERDASARKAN ANALISIS HARVARD DAN PEMBERDAYAAN LONGWE

Demokratisasi Pembangunan Ekonomi Nasional dan daerah

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF. Dr. Syamsurizal

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. Pelaksanaan otonomi daerah secara nyata diarahkan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KKPP Perumahan & PENERAPAN TEKNOLOGI UNTUK REHABILITASI PERMUKIMAN PASKA-BENCANA DENGAN PENDEKATAN BERTUMPU MASYARAKAT

Konsep dasar teori dan penelitian sosial ekonomi. Mayang Adelia Puspita, SP. MP

Membelajarkan dan Memberdayakan Masyarakat

Transkripsi:

Dinno Mulyono, M.Pd. MM. Program Studi Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi 2017

HAKIKAT PEMBANGUNAN https://4.bp.blogspot.com/-jnxipd2kacs/vunliexw58i/aaaaaaaaaes/byidpf0s1skn2up1fntpvpysah4ygbxvg/s1600/hakikat-pembangunan-nasional-indonesia.jpg

HAKIKAT PEMBANGUNAN..(2) https://karuniasemesta.files.wordpress.com/2011/03/hakekatpembangunan.jpg

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN http://3.bp.blogspot.com/-_i0vzipnptk/vrauahjmnji/aaaaaaaae0i/pafn1wk1uyu/s1600/xxc.jpg

INDIKATOR PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

MODEL PEMBANGUNAN https://www.kidsmatter.edu.au/sites/default/files/public/images/health-community/model-of-human-development-diagram-large.jpg

MODEL PEMBANGUNAN..(2) http://1.bp.blogspot.com/-fqh2alexyji/vfcwup-s7bi/aaaaaaaaah8/dcofw6ryg_8/s1600/fotototo.jpg

PEMBANGUNAN MASYARAKAT https://image.slidesharecdn.com/pptpemberdayaanmasyarakat2014ssw2-140715130401-phpapp01/95/ppt-pemberdayaan-masyarakat-2014-ss-w-2-3-638.jpg?cb=1405429846

PEMBERDAYAAN SEBAGAI ISU SENTRAL PEMBANGUNAN https://sacredstructures.org/wp-content/uploads/2014/09/6070-101413-gs6070.jpg

PEMBERDAYAAN SEBAGAI (2)

PEMBERDAYAAN SEBAGAI (3) Orientasi Pertumbuhan (Trickel Down Effect) Pendekatan Pembangunan Indonesia People Centered Model Kebutuhan Dasar (BLT)

Faktor Pendorong Pemberdayaan Erickson (1974) memahami partisipasi dari dua sisi yaitu sisi internal dan sisi eksternal. Partisipasi secara internal berarti adanya rasa memiliki terhadap komunitas. Sedangkan partisipasi dalam arti eksternal terkait dengan bagaimana individu melibatkan diri dengan komunitas luar. Eugen C. Erickson, Consequences Left Leadership and Participation dalam Whiting R. Larry {ed), Communitis Left Behind, Alternative for Development North Central Regional Center Rural Development, The Lowa State University Press, 1974, P. 77.

FAKTOR PENDORONG PEMBERDAYAAN..(2)

Hambatan dalam Proses Pemberdayaan Kurangnya informasi Terlambatnya akses IPTEK Prasangka Adat Budaya Kebutuhan yang berbeda

Perubahan Masyarakat Perubahan Sosial secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya struktur/ tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat. Perubahan pada struktur dan fungsi sosial masyarakat (S. Soekanto, 2003: 167)

Strategi Perubahan Masyarakat

Strategi Perubahan Masyarakat (2)

Mikkelsen (2003:64) membuat daftar atau klasifikasi dari para praktisi pembangunan mengenai arti dari partisipasi : Pertama, Partisipasi diartikan sebagai pemekaan (membuat peka) pihak masyarakat untuk meningkatkan kemauan menerima dan kemampuan untuk menanggapi proyek-proyek pembangunan. Pemaknaan seperti ini agaknya kurang tepat karena memaknai partisipasi hanya sekedar meminta dukungan masyarakat terhadap semua program yang telah disiapkan. Pertemuan (rapat) dengan dalih partisipasi (minta masukan dari warga masyarakat) yang dilaksanakan tidak lebih sebagai ajang formalitas untuk menjalankan sebuah kebijakan yang telah dibuat. Kedua, Partisipasi diartikan sebagai kontribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa ikut serta dalam pengambilan keputusan. Ketiga, Partisipasi adalah suatu proses keterlibatan secara aktif dalam pengambilan kepurusan bersama dengan pemerintah.

URGENSI PENDEKATAN PARTISIPATIF Partisipasi dan pemberdayaan merupakan hal yang menjadi pusat perhatian dalam proses pembangunan belakangan ini di berbagai Negara. Kemiskinan yang terus melanda dan menggerus kehidupan masyarakat akibat resesi internasional yang terus bergulir dan proses restrukturisasi menunjukkan perhatian yang sangat besar terhadap strategi partisipasi sebagai sarana percepatan proses pembangunan. Partisipasi dan pemberdayaan merupakan strategi yang sangat potensial dalam rangka meningkatkan ekonomi, sosial dan transformasi budaya. Proses ini pada akhirnya akan dapat menciptakan pembangunan yang lebih berpusat pada rakyat (people centered).

URGENSI PENDEKATAN PARTISIPATIF (2) Menurut Moeljarto (1965: 64) ada beberapa alasan utama mengapa partisipasi masyarakat mempunyai sifat penting. Pertama, masyarakat adalah focus utama dan tujuan akhir dari pembangunan, karena itu partisipasi merupakan akibat logis dari dalil tersebut. Kedua, Partisipasi menimbulkan rasa harga diri dan meningkatkan harkat dan martabat. Pembangunan pada dasarnya adalah pembangunan manusia. Ketiga, Partisipasi menciptakan suatu lingkaran umpan balik arus informasi tentang sikap, aspirasi, kebutuhan dan kondisi daerah yang tanpa keberadaannya akan tidak terungkap. Keempat, Partisipasi memperluas zona (kawasan) penerimaan proyek pembangunan.

PENDEKATAN PARITISIPATIF DALAM PEMBERDAYAAN https://i0.wp.com/freshspectrum.com/wp-content/uploads/2014/04/collaborative-participatory-empowerment.png

Model Participatory Rural Appraisal (PRA) Pendekatan PRA menekankan bahwa masyarakat sasaran memiliki kemampuan untuk melakukan kontrol bahkan mengubah program yang telah dikeluarkan oleh para perencana pembangunan.

Metode Partisipatif (2) Prinsip-prinsip PRA adalah: 1. Belajar secara langsung. Belajar dari masyarakat secara langsung untuk mendapatkan pengetahuan fisik, teknis dan sosial secara lokal. 2. Belajar secara cepat dan progresif. Belajar secara cepat dan progresif melalui eksplorasi yang terencana dan pemakaian metode yang fleksibel. 3. Komunikasi rilek dan bersifat kekeluargaan. Menyeimbangkan bias, rileks dan tidak tergesagesa, mendengarkan dan bukan menggurui, tidak memaksakan dan mencari masyarakat yang lebih miskin, kehadiran orang luar hendaknya masuk dalam proses diskusi sebagai anggota. Oleh karena itu, komunikasi yang ada harus bersifat kekeluargaan. 4. Optimalisasi pertukaran, mengaitkan biaya pemahaman dengan informasi yang benar-benar bermanfaat dengan pertukaran antara kuantitas, kegayutan, keakuran serta ketepatan waktu. 5. Membuat jaringan titik-titik pengukuran, dapat diartikan sebagai penggunaan waktu kisaran yang terdiri dari metode, diskusi, jenis informasi untuk pengecekan silang. 6. Mencari keanekaragaman, mencari hal yang berbeda-beda daripada rata-rata. Dalam hal ini, metode triangulasi dipergunakan untuk memperoleh informasi yang kedalamannya dapat diandalkan. 7. Pemberian fasilitas, artinya memberikan fasilitas penyelidikan, analisis, penyajian dan pemahaman oleh masyarakat itu sendiri, sehingga mereka dapat menyajikan dan memiliki hasilnya serta juga mempelajarinya. 8. Kesadaran dan tanggung jawab diri yang kritis, fasilitator secara terus menerus menguji tingkah laku mereka dan mencoba melakukannya secara lebih baik. Kesalahan harus dipahami sebagai suatu kesempatan untuk belajar melakukan yang lebih baik. 9. Saling berbagi informasi dan gagasan antar sesama masyarakat desa, antar masyarakat desa dengan fasilitator, dan antar fasilitator yang berbeda, serta saling berbagi wilayah kegiatan, pelatihan dan pengalaman antar organisasi yang berbeda

Pengertian dan Inovasi Masyarakat Swadaya

Inovasi dan Perubahan Masyarakat

Perubahan Masyarakat

Identifikasi Masalah dan Analisis Kebutuhan

Identifikasi Masalah..(2)

Laporan Hasil Observasi dan Rencana Program Pemberdayaan Masyarakat

CONTOH KERANGKA KERJA