Abstract Procurement of tourism facilities that have a different theme or concept is needed to increase the diversity of tourism, the concept of unifi

dokumen-dokumen yang mirip
negara kita sebagai negeri bahari yang kuat. Trend masa kini ternyata tidak hanya terjadi pada gaya hidup dan mode tetapi juga olah raga. Saat ini ola

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RESOR PANTAI WEDI OMBO DI GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA

PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION

daya tarik bagi wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. BANTEN b. Bila ditinjau dari faktor tingkat pendidikan masyarakat yang berpendidikan dan

Hotel Resor dan Fasilitas Wisata Mangrove di Pantai Jenu, Tuban

TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) KOPENG RESORT AND EDUCATION PARK (PENDEKATAN GREEN ARCITECTURE)

DAFTAR ISI. BAB III OBJEK STUDI 3.1. Kriteria Pemilihan Lokasi Tinjauan Umum Tinjauan Lokasi Analisa Tapak...

Perencanaan Dan Perancangan Pasar Ikan Di Pantai Jasri Karangasem

Hotel Resor dan Wisata Budidaya Trumbu Karang di Pantai Pasir Putih Situbondo

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

2016 BANDUNG SPORTS CLUB

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

TERMINAL BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU

HOTEL RESORT DI DANAU TONDANO RECREATIONAL WATERFRONT Eunike Denisse K. Tumembouw 1 Rahmat Prijadi 2 Windy Mononimbar 3

RESOR DI TENGAH KOTA DI SURAKARTA

BAB V KONSEP PERANCANGAN. konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di

BAB V PENGEMBANGAN RANCANGAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 06 KODE / SKS : KK / 4 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

PUSAT OLAHRAGA TINJU DI MAKASSAR PENERAPAN ARSITEKTUR FUTURISTIK

BAB I PENDAHULUAN. Gambar1.1 Kemacetan di Kota Surabaya Sumber: 25/4/

I.PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

LATAR BELAKANG MASALAH

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG

BAB V KONSEP. KONSEP SITE Site berada di bagian jalan Pupuk Raya. Ketinggian site dengan jalan besar 0-2 m. BAB V

Keywords: modern, line, curve, artificial lighting

BAB III. Metode Perancangan. sarana atau tempat untuk refreshing. Hal ini tidak terlepas dari metode

ANYER BEACH RESORT BAB V KONSEP PERANCANGAN

PUSAT INFORMASI PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN SULAWESI SELATAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

cross ventilation system, maka konsep desain juga mengikuti fungsi tujuan arsitektur bangunan tersebut supaya terjadi keserasian, dan keselarasan anta

MALL DAN APARTMENT DI SEMARANG MALL AND APARTMENT IN SEMARANG

BAB V KAJIAN TEORI. Tema desain menjadi sebuah konsep untuk merancang dan membuat

JURNAL UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN HOTEL RESORT DI WISATA PANTAI ALAM INDAH. Disusun Oleh :

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN.

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KONSEP RESORT AND LEISURE

Hotel Resort Di Gunungkidul

Fasilitas Rekreasi Olahraga Keluarga di Surabaya

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 2 / 3 SKS

BAB III METODE PERANCANGAN. untuk mencapai tujuan penelitian dilaksanakan untuk menemukan,

PENGEMBANGAN KOMPLEK PERKANTORAN BALAI KOTA DEPOK Mochamad Iqbal Permana

BAB IV KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN

GALERI TANAMAN HIAS DI MAKASSAR PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

besar artinya bagi usaha pengembangan kepariwisataan.1

TUGAS AKHIR 138 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Hotel Resort Bintang 3 Di Indramayu

WATER SPORT DI PANTAI MELASTI UNGASAN

RESORT HOTEL DI BELITUNG ABSTRAK

BAB V KONSEP PERANCANGAN. 2. Penerapan nilai keislaman pada perancangan. Berbasis Budidaya Ikan Kerapu di Kabupaten Tuban.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

RESORT APUNG DI PULAU PEUCANG TAMAN NASIONAL UJUNG KULON DENGAN PENEKANAN DESAIN EKO ARSITEKTUR

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam proses rancangan terdapat beberapa langkah antara lain; data, metode analisis). Langkah-langkah tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. a. Strategi/ Pendekatan Perancangan. Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo

HOTEL RESORT DI TOMOHON (Implementasi Konsep Accomodating dan Innovative dalam Konteks Arsitektur Posmodern menurut Robert Venturi)

DAFTAR ISI Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... xi Lampiran... xii

PENGEMBANGAN GELANGGANG OLAHRAGA KUDUS. Oleh: Taufik Noor Putranto, Sukawi, Septana Bagus Pribadi

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR 135. LP3A - Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN April :51 wib. 2 Jum'at, 3 Mei :48 wib

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11

REDESAIN SARANA DAN FASILITAS PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BITUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dan gaya hidupnya dewasa ini semakin berkembang. Hal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Projek Gagasan awal. Projek akhir arsitektur berjudul Pusat Rekreasi dan Interaksi

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR SKEMA DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAKSI PENDAHULUAN 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Pusat Wisata Kopi Sidikalang BAB 1 PENDAHULUAN

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TEMPAT BERMAIN ANAK-ANAK KHUSUS PERMAINAN TRADISIONAL BALI DI DENPASAR

International Fash on Institute di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RECREATIONAL WATERFRONT HARBOUR DI BANTEN DENGAN PENEKANAN ANALOGI ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seminar Tugas Akhir 1

Wahana Rekreasi Edukatif Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia Di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia sedang mengembangkan sektor wisata yang terdapat di alam

ADVENTURE CENTRE. ROMA SUHERMAN Jurusan Teknik Arsitektur, FTSP, Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek

kreasi Volume 1 Nomor 2 April 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PENGEMBANGAN KAWASAN REKREASI PANTAI INDAH WIDARAPAYUNG, CILACAP Recreation Area Development Pantai Indah Widarapayung, Cilacap Purwa Septa Dupit Triono Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma, 2011 Indonesia Email: aing_dupitz@yahoo.co.id Abstrak Pengadaan sarana pariwisata yang memiliki tema atau konsep berbeda sangat dibutuhkan untuk menambah keanekaragaman jenis pariwisata, penyatuan konsep antara beberapa jenis pariwisata sangat memungkinkan. Olahraga dan rekreasi merupakan satu kesatuan tema yang belum ada di lingkup Provinsi Jawa Tengah, Olahraga merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dalam menjalani kehidupan. Fasilitas olahraga yang representatif dan dengan pengembangan sarana ataupun jenis olahraga baru tentu akan menjadi hal yang menarik bagi warga Kabupaten Cilacap, Apalagi dengan terbatasnya sarana olahraga yang ada di Kabupaten Cilacap. Dalam tujuan mengoptimalkan Pantai Widarapayung, jenis rekreasi pantai yang berhubungan dengan olahraga air pun layak untuk dikembangkan. Kawasan Rekreasi Pantai adalah sebuah kawasan untuk melakukan aktivitas menyelenggarakan kegiatan pariwisata, olahraga, permainan dan hobi. Dimana pembentukan suasana rekreasi yang menghibur dan menyegarkan tercipta dengan arsitektur yang khusus dan unik. Dalam memberi sebuah kesan, ilmu arsitektur memiliki elemen desain yang dapat menggugah emosi / perasaan yang terdalam yaitu irama. Tujuan adanya irama dalam bangunan adalah untuk mendapatkan kesan yang lebih menarik serta menghilangkan kesan membosankan. Fun of dynamic rhythm adalah tema yang diangkat dalam proyek Pengembangan kawasan rekreasi pantai di Cilacap ini. Fun (senang) yang berarti ungkapan bersuka hati. Sedangkan dynamic rhythm (irama dinamis) yang berarti gerakan berturutturut secara teratur penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan,

Abstract Procurement of tourism facilities that have a different theme or concept is needed to increase the diversity of tourism, the concept of unification between several types of tourism is very possible. Sport and recreation is an integral theme that is not in the scope of Central Java province, Sport is one of the basic human needs in life. Sports facility representative and the development of facilities or a new sport will certainly be an interesting thing for the citizens of Cilacap, especially with the limited existing sports facilities in the district of Cilacap. In order to optimize Widarapayung Coast, the type associated with recreational coastal water sports also deserve to be developed. Coastal Recreation Area is an area for conducting the activities of tourism, sports, games and hobbies. Atmosphere in which the formation of an entertaining and refreshing recreation is created with a special and unique architecture. In giving an impression, has the architectural design elements that can arouse emotions / feelings of the deepest rhythm. The purpose of rhythm in the building is to get a more interesting impression and eliminate the tedious impression. Fun of dynamic rhythm is a theme raised in the coastal recreational area development project in this Cilacap. Fun which means the expression of delight in heart. While the dynamic rhythm which means the movement of consecutive regular full of vigor and energy that moves quickly and easily adjust to the circumstances. Keywords : potential for development of tourism facilities, the development of recreation, fun of dynamic rhythm 1. Pendahuluan Di tengah kesulitan ekonomi di Indonesia, sektor pariwisata menjadi salah satu sumber devisa yang sangat menjanjikan. Indonesia merupakan negara kepulauan yang 60% wilayahnya adalah perairan dan memiliki potensi pariwisata di kawasan pantai yang cukup besar. Keindahan panorama pantai Indonesia sudah sepantasnya dapat dinikmati oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. 1 Keinginan untuk meningkatkan pengembangan pariwisata di Indonesia 1 http://my.indonesia.info

pada dasarnya disebabkan oleh: Prospek pariwisata yang cenderung berkembang secara konsisten Besarnya potensi pariwisata di Indonesia Sektor pariwisata adalah salah satu sumber devisa yang menjanjikan Pengadaan sarana pariwisata yang memiliki tema atau konsep berbeda sangat dibutuhkan untuk menambah keanekaragaman jenis pariwisata, penyatuan konsep antara beberapa jenis pariwisata sangat memungkinkan. Olahraga dan rekreasi merupakan satu kesatuan tema yang belum ada di lingkup Provinsi Jawa Tengah, Olahraga merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dalam menjalani kehidupan. Fasilitas olahraga yang representatif dan dengan pengembangan sarana ataupun jenis olahraga baru tentu akan menjadi hal yang menarik bagi warga Kabupaten Cilacap, Apalagi dengan terbatasnya sarana olahraga yang ada di Kabupaten Cilacap. Dalam tujuan mengoptimalkan Pantai Widarapayung, jenis rekreasi pantai yang berhubungan dengan olahraga air pun layak untuk dikembangkan. Sedangkan rekreasi merupakan kegiatan pemanfaatan waktu luang untuk mencari kesenangan. Sarana rekreasi yang memiliki tema atau konsep berbeda tentu akan memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat khususnya warga Kabupaten Cilacap. Pengadaan fasilitas olahraga sekaligus rekreasi khususnya yang berhubungan dengan air sangat dibutuhkan. Kabupaten Cilacap, hingga saat ini tetap mengandalkan wisata pantai sebagai ikon, sehingga pengembangan terhadap potensi tersebut terus dilakukan. Pantai widarapayung yang memiliki potensi alam dan pariwisata yang tinggi hanya memiliki fasilitas seadanya dan kurang memaksimalkan potensi alam dan pariwisatanya, sehingga Kabupaten Cilacap memerlukan sebuah pengembangan sarana olahraga dan rekreasi (pariwisata) sekaligus yang bernuansa alam dan memanfaatkan potensi air serta memiliki fasilitas penunjang yang lengkap dan menarik. Diharapkan pengembangan Kawasan Rekreasi Pantai Indah Widarapayung ini akan menjadi kawasan yang terencana dengan baik dengan tetap memperhatikan keseimbangan alam, sehingga pola massa dan visual bangunan dapat mewakili identitas wilayah dan sebagai pusat keramaian

baru di Kabupaten Cilacap. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan perencanaan dan perancangan terhadap Pengembangan Kawasan Rekreasi Pantai Widarapayung Cilacap. 2 2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pertama adalah melalui tahap pengumpulan data dengan menggunakan studi literatur dan studi banding. Tahap yang kedua yaitu proses analisa dan sintesa, tahap ini Menganalisa proyek dari berbagai aspek dengan menggunakan alternatif-alternatif pemecahan masalah yang mencakup 3 (tiga) faktor utama, seperti : faktor manusia, faktor fisik dan faktor eksternal. Tahap yang ketiga yaitu tahap pengambilan keputusan dan tahap terakhir yaitu tahap evaluasi. Proses pendekatan dalam penelitian ini banyak melakukan analisa-analisa untuk menunjang penelitian tersebut. Analisa dilakukan terhadap 3 aspek yaitu pertama aspek lingkungan, dimana analisa ini berkaitan dengan lokasi tapak dan potensi lingkungan atau tata guna lahan. Analisa dilakukan berdasarkan kondisi eksisting, analisa berdasarkan aspek 2 http://pariwisata.cilacapkab.go.id bangunan, dan yang terakhir analisa berdasarkan aspek manusia. penduduk Indonesia pada umumnya dan masyarakat di sekitar lokasi pada khususnya. 3. Pembahasan Perancangan pengembangan kawasan rekreasi pantai ini berdasarkan pada beberapa pola kegiatan yang terjadi di sebuah kawasan rekreasi pantai. Ada beberapa kegiatan dari hasil studi banding yang digunakan sebagai acuan dalam program kegiatan dalam rencana pengembangan kawasan rekreasi pantai ini. Beberapa kelompok kegiatan tersebut antara lain: 1. Kegiatan wisata 2. Kegiatan pelatihan 3. Kegiatan kantor 4. Kegiatan penunjang. Kawasan rekreasi pantai ini menggunakan tema fun of dynamic rythm yaitu sebuah penjabaran yang berarti gerakan yang seraca teratur membentuk suatu bentuk yang dinamis penuh semangat dan memberikan efek yang menyenangkan dan membuat nyaman. Penerapan tema ini akan terlihat pada pola massa bangunan dan bentuk massa bangunan baik dalam hubungannya dengan lingkungan maupun kegiatan didalamnya.

Penggunaan hubungan antar kegiatan dengan fungsi proyek dapat memberi kesan fun sesuai dengan citra bangunan kawasan rekreasi pantai. Selain itu penerapan bentuk yang menyesuaikan dengan sifat dari irama dinamis tersebut serta kondisi perairan pantai akan memunculkan kesan mengalir. Dengan menerapkan tema ini maka pengaturan bangunan dan kondisi alam sekitar akan terdapat hubungan yang saling terikat. Pengaturan fungsi bangunan berdasarkan program kegiatan digunakan untuk mengatur peletakan bangunan yang walaupun berbeda fungsi namun tetap saling terhubung dalam satu sirkulasi. Gambar 3.1 Penerapan Tema dalam Konsep dan Blok Plan Sebuah konsep dasar desain yang digunakan pada Kawasan rekreasi pantai ini, adalah flow motion. Konsep ini memiliki hubungan dengan latar belakang site pada proyek ini sendiri. Dimana pada kawasan rekreasi pantai merupakan sebuah kawasan untuk melakukan aktivitas menyelenggarakan kegiatan pariwisata, olahraga, permainan dan hobi yang setiap program kegiatan yang ada, selalu berkaitan tentang rekreasi serta unsur-unsur pendukung di dalamnya untuk memperlancar proses rekreasi tersebut. Bentuk bangunan melengkung seperti air yang sedang mengalir. Pengaturan letak bangunan tidak berjauhan tapi saling berhubungan untuk kemudahan pencapaian dan tercapainya keterkaitan pada kondisi tapak tersebut. Bangunan yang berfungsi untuk wisata dan pelatihan berhubungan dengan kantor pengelola, pelayanan umum dan bangunan penunjang lainnya. Untuk memisahkan sirkulasi pengelola dan pengunjung maka dirancang parkir yang berebeda tempat. Parkir pengelola lebih dekat dengan bangunan kantor pengelola pusat, resort dan pelatihan. Sedangkan parkir pengunjung didekatkan dengan bangunan pujasera dan penunjang untuk aktivitas publik. Beberapa bangunan penunjang seperti event, pujasera dan pelayanan umum letaknya berdekatan

dan dalam satu pemintakan untuk kemudahan pencapaian pengguna. Gambar 3.2 Blok Plan Keterangan sirkulasi parkir pengelola sirkulasi parkir pengunjung Penataan ruang bangunan berdasarkan program kegiatan yang diperoleh dari studi banding. Penataan ruang ini berdasarkan program kegiatan sebagai berikut: 1. Wisata 2. Kantor 3. Pelatihan 4. Event 5. Penunjang 6. Servis Kawasan rekreasi pantai ini menggunakan pola massa majemuk. Pengolahan massa bangunan disesuaikan dengan keadaan site agar tetap sesuai dengan lingkungan dan keadaan site yang ada. Peletakkan massa bangunan menggunakan sirkulasi liniear sebagai alur gerak. Pola linear cukup fleksibel dan dapat serasi dengan bermacam-macam keadaan tapak. Pola ini dapat mengadaptasi site yang berada dekat pantai, serta mengarahkan ruangruangnya supaya mendapatkan sinar matahari dan view. Pola linier dapat berkaitan dengan bentuk lain dengan cara mengelilingi dan melingkupinya sehingga menjadi sebuah ruang luar terbuka. Massa bangunan di letakkan sepanjang tapak, sehingga tercipta ruang terbuka pada bagian tapak yang menghadap laut yang di gunakan untuk fasilitas bersama, guna menciptakan interaksi sosial antar sesama pengunjung, ruang terbuka menghadap laut untuk kegiatan wisata ritual, dan menikmati keindahan pantai Gambar 3.3 tampak depan kawasan Gambar 3.4 tampak samping kawasan

Gambar 3.5 Pola Massa Bangunan Bentuk bangunan pada kawasan rekreasi pantai ini menggunakan bentukbentuk persegi panjang yang melengkung sehingga menciptakan bangunan yang dinamis. Gambar 3.7 pengelola pusat Gambar 3.8 renang dan pelatihan surf Gambar 3.9 tribun olahraga Gambar 3.10 event Gambar 3.6 Tampak resort dan bungalow Gambar 3.12 pelayanan umum Gambar 3.7 restaurant

Gambar 3.11 pujasera Menghadirkan kebersamaan bagi para pengunjung dengan menyediakan ruang bersama seperti ruang santai dan ruang makan yang berkesan hangat dan mengikat satu sama lain agar para pengunjung dapat bersosialisasi. Gambar 3.13 masjid Tata ruang dalam akan didesain dengan mengutamakan keamanan dan kenyamanan pengguna. Rancangan interior disesuaikan dengan kenyamanan pengguna dan didesain menggunakan material yang anti lembab dan waterproof serta pencahayaan yang cukup. Kamar untuk para pengunjung resort serta bungalow dibuat berdekatan dan berorientasi keluar sehingga mendapatkan view pantai yang menarik. Gambar 3.15 Interior café Gambar 3.16 Interior restaurant Menciptakan suasana homie pada fasilitas resort agar pengunjung merasa nyaman dengan penggunaan warna yang mampu memberi kesan senang, ceria dan bersemangat. Gambar 3.14 Interior kamar

Gambar 3.17 Penggunaan warna Membuat skala ruang yang skalatis sehingga menciptakan rasa nyaman untuk pengguna Gambar 3.18 Penggunaan skala ruang 4. Penutup Kawasan Rekreasi Pantai adalah sebuah kawasan untuk melakukan aktivitas menyelenggarakan kegiatan pariwisata, olahraga, permainan dan hobi. Dimana pembentukan suasana rekreasi yang menghibur dan menyegarkan tercipta dengan arsitektur yang khusus dan unik. Dalam memberi sebuah kesan, ilmu arsitektur memiliki elemen desain yang dapat menggugah emosi / perasaan yang terdalam yaitu irama. Tujuan adanya irama dalam bangunan adalah untuk mendapatkan kesan yang lebih menarik serta menghilangkan kesan membosankan. Kawasan rekreasi pantai ini menggunakan pola massa majemuk. Pengolahan massa bangunan disesuaikan dengan keadaan site agar tetap sesuai dengan lingkungan dan keadaan site yang ada. Peletakkan massa bangunan menggunakan sirkulasi liniear sebagai alur gerak. Pola linear cukup fleksibel dan dapat serasi dengan bermacam-macam keadaan tapak. Pola ini dapat mengadaptasi site yang berada dekat pantai, serta mengarahkan ruangruangnya supaya mendapatkan sinar matahari dan view. Pola linier dapat berkaitan dengan bentuk lain dengan cara mengelilingi dan melingkupinya sehingga menjadi sebuah ruang luar terbuka. Massa bangunan di letakkan sepanjang tapak, sehingga tercipta ruang terbuka pada bagian tapak yang menghadap laut yang di gunakan untuk fasilitas bersama, guna menciptakan interaksi sosial antar sesama pengunjung, ruang terbuka menghadap laut untuk kegiatan wisata ritual, dan menikmati keindahan pantai.

5. DAFTAR PUSTAKA Neufert, Ernst. 1991. Data Arsitek Jilid 2 Edisi : 33. Erlangga. Jakarta. http://id.wikipedia.org/wiki/pantai_ widarapayung http://id.wikipedia.org/wiki/cilacap Meydian Sartika Dewi dan Jolanda S A. 1999. Estetika Bentuk. Universitas Gunadarma. Jakarta. Dharma, Agus. 1998. Teori Arsitektur 2. Universitas Gunadarma. Jakarta. Frick, Heinz. 1999. Ilmu Konstruksi Bangunan. Kanisius. Yogyakarta. http://pusatbahasa.diknas.go.id/kb bi/ http://id.wikipedia.org/wiki/fun http://id.wikipedia.org/wiki/dynamic _rhythm http://www.google.com D.K Ching, Francis, Arsitektur bentuk, Ruang dan Susunannya, Jakarta:Erlangga, 199 Makowski, Z.S, Konstruksi Ruang Baja, Bandung:ITB,1988 URL : http://my.indonesia.info http://pariwisata.cilacapkab.go.id http://pu.go.id http://id.wikipedia.org/wiki/kawas an http://id.wikipedia.org/wiki/rekre asi