I. PENDAHULUAN. misalnya teknologi elektronik dengan keluarnya smartphone ataupun gadget

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Akhmad (2000) diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat zat asing

III. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. UAV (Unnmaned Aerial Vehicle) secara umum dapat diartikan sebuah wahana udara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. minum, sarana olahraga, sebagai jalur trasportasi, dan sebagai tempat PLTA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir dilaksanakan mulai Agustus 2015

BAB I PENDAHULUAN I.1

I. PENDAHULUAN. Wahana udara tanpa awak (WUT) merupakan alternatif dari pesawat berawak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Austin, 2010).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Parrot AR. Drone

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PENDAHULUAN Latar Belakang Parrot AR.Drone

BAB I PENDAHULUAN. Udara mempunyai arti yang sangat penting di dalam kehidupan manusia dan

BAB 1 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. manusia seperti mata perih, batuk, sampai gangguan pernafasan. Kualitas udara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk dapat menyelesaikan permasalahan pencemaran udara yang terjadi.

BAB 1 PENDAHULUAN. wahana terbang tanpa awak, teknologi tersebut disebut Unmanned Aerial Vehicle

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bahan bakar kendaraan terus meningkat. SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dan perkembangan sistem tracking antena pada komunikasi

PENDETEKSI DAN PENETRALISIR POLUSI ASAP DENGAN KONTROL MELALUI APLIKASI ANDROID (RANCANG BANGUN PERANGKAT KERAS)

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Polusi udara adalah salah satu masalah yang sangat meresahkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 1999 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pengesahan... Kata Pengantar Dan Persembahan... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena dengan spektrum inilah data dapat ditransmisikan.

PT.LINTAS ANANTARA NUSA DRONE MULTI PURPOSES.

Pemetaan Tingkat Polusi Udara di Kota Surabaya Berbasis Android

BAB I PENDAHULUAN. penyakit saluran pernapasan atau pneumokoniosis yang merupakan penyakit

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 1999 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA PRESI DEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam bab ini dijelaskan beberapa hal dasar yang meliputi latar belakang,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lampu Emergency Otomatis Dengan Pengaturan Tingkat Intensitas Cahaya Menggunakan Smartphone Android

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dengan sistem robot tanpa awak yang dapat dikendalikan secara otomatis

TUGAS AKHIR - TE

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dapat dilakukan oleh perusahaan. kepada partner bisnisnya dan dapat melakukan pemesanan secara online.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN Tujuan. Merancang dan merealisasikan pesawat terbang mandiri tanpa awak dengan empat. baling-baling penggerak.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. UAV Shadow 200B (Thuvesson, Petersson, 2013)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III IMPLEMENTASI ALAT

BAB I PENDAHULUAN. vegetasi dan material karena ulah manusia (man made). Sedangkan menurut

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3 METODE PENELITIAN. c. Perangkat lunak Mission Planner. f. First Person View (FPV) Camera BOSCAMM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2 TINJAUAN PUSTAKA. Unmanned Surface Vehicle (USV) atau Autonomous Surface Vehicle (ASV)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

berbagai cara. Pencemaran udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industri,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimana semakin memburuknya kondisi udara yang telah tercemar oleh polusi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhan masyarakat yang menggunakan komputer. Sehingga hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia khususnya di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. tahun 2010 hanya naik pada kisaran bph. Artinya terdapat angka

C I N I A. Survei dan Pemetaan Untuk Perencanaan Jaringan Gas Bumi Bagi Rumah Tangga Menggunakan Metode Terrestrial dan Fotogrametri Jarak Dekat

Pertemuan 10 PRINSIP KOMUNIKASI LISTRIK. Dahlan Abdullah Website :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 1999 TENTANG PENGENDLAIAN PENCEMARAN UDARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancang Bangun Alat Dengar Jarak Jauh Menggunakan Multi Stage Amplifier dan Low Pass Filter ( Low Pass Filter )

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung unsur unsur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi, merupakan sebuah era dimana perkembangan taraf hidup manusia mengalami perkembangan yang semakin hari semakin pesat. Hal ini ditandai dengan semakin majunya teknologi yang digunakan oleh manusia seperti misalnya teknologi elektronik dengan keluarnya smartphone ataupun gadget yang telah menjamur di masyarakat, kemudian semakin berkembangnya teknologi IT yang telah memberikan kemudahan komunikasi melalui jaringan internet apalagi saat ini telah ditemukannya teknologi 4G yang memberikan akses data yang lebih cepat dari generasi sebelumnya yaitu 3G. Tak hanya teknologi elektronika ataupun telekomunikasi yang saat ini berkembang, teknologi bidang permesinan pun terus mengalami perkembangan inovasi dengan munculnya kendaraan baru yang lebih unggul seperti misalnya ditemukannya sistem injeksi bahan bakar yang mampu menambah tenaga motor dan meningkatkan efisiensi bahan bakar serta munculnya mesin industri yang semakin canggih. Terkait dari hal itu, maka manusia akan berlomba untuk memenuhi kebutuhan hajat hidupnya dengan membeli barang tersebut. Dalam pembelian barangbarang teknologi tersebut yang selain butuh, juga menjadi trend sehingga keberadaan barang tersebut semakin banyak berada dilingkungan kita seperti

2 kendaraan bermotor yang semakin hari semakin bertambah penggunanya. Adapun dampak negatif dari penggunaan mesin-mesin kendaraan bermotor terutama di daerah perkotaan yang padat akan kendaraan yaitu pencemaran udara atau polusi yang telah di timbulkan akibat dari pembakaran bahan bakar minyak (BBM). Semua kendaraan bermotor yang memakai bensin dan solar akan mengeluarkan gas CO, Nitrogen Oksida, Belerang Dioksida dan partikelpartikel lain serta sisa pembakarannya. Unsur-unsur ini bila mencapai kuantum tertentu dapat merupakan racun bagi manusia atau hewan. Sebagai contoh gas CO merupakan racun bagi fungsi-fungsi darah, SO2 dapat menimbulkan penyakit sistem pernapasan belum lagi banyaknya debu yang berterbangan di udara juga dapat menyebabkan pencemaran udara lingkungan. Dalam hal ini, untuk mengetahui tingkat polusi udara yang ada disuatu daerah tertentu maka perlu adanya teknologi yang digunakan untuk mendeteksi tingkat polusi udara tersebut yaitu menggunakan kamera yang diberi sebuah filter untuk menangkap hasil gambar yang akan diolah citranya. Untuk pengambilan gambarnya perlu digunakan sebuah alat yang difungsikan untuk menerbangkan kamera, karena gambar akan di ambil dari ketinggian maka perlu dengan alat seperti misalnya pesawat tanpa awak Unmaned Aerial Vechile (UAV). Maka dari itu perlu adanya sebuah transmisi gambar dari kamera menuju sebuah Ground Control Station (GCS) untuk memantau dan memotret data gambar agar dapat dianalisa dan di ambil proses citranya. Untuk mengetahui keakuratan titik lokasi pengambilan gambar maka digunakan sebuah piranti GPS sebagai penentu koordinat dari lokasi pengambilan gambar agar didapatkan data hasil citra yang tepat. Hal lain yang

3 melatar belakangi dari penelitian ini adalah jurnal hasil penelitian dari S. R. Sulistiyanti, M. Komarudin, L. Hakim, dan A. Yudamson yang berjudul Image Segmentation for Infrared Image of Environmental Condition base on Wavelet Transform dimana didalamnya membahas mengenai deteksi polusi udara dari pengolahan citra menggunakan transformasi wavelet.[1] Didalam jurnal tersebut pengolahan dilakukan masih secara offline maka akan dibuat sebuah piranti yang prosesnya dapat langsung diketahui setelah melakukan penangkapan gambar. Selama ini juga wahana UAV hanya digunakan untuk pemetaan lahan dengan pemotretan citra yang ditangkap dan dari aplikasi penelitian kali ini digunakan untuk memetakan daerah berpolusi melalui penangkapan citra foto udara. 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Merancang sistem identifikasi polutan udara berbasis korelasi video sender dan GPS. 2. Merancang pengiriman data dari kamera menuju Ground Control Station (GCS) untuk menentukan koordinat lokasi. 3. Mengolah citra gambar dan menampilkan ke dalam Ground Control Station (GCS).

4 1.3 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Dapat digunakan sebagai alat pemantau daerah berpolusi. 2. Dapat digunakan digunakan untuk foto udara pada wahana UAV. 3. Dapat digunakan untuk pembuatan peta lahan. 1.4 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Bagaimana merancang sistem identifikasi polutan udara berbasis korelasi video sender dan GPS? 2. Bagaimana cara menentukan koordinat lokasi dari deteksi polutan udara menggunakan GPS? 3. Bagaimana mengolah citra gambar dan menampilkan data ke Ground Control Station (GCS)? 1.5 Batasan Masalah Beberapa hal yang membatasi masalah dalam pembahasan tugas akhir ini adalah: 1. Transmisi yang digunakan menggunakan video sender dengan frekuensi 5.8 Ghz. 2. Software yang digunakan untuk pengolahan citra adalah software MATLAB.

5 3. Ground Control Station yang digunakan adalah software Mission Planner. 4. Wahana yang digunakan adalah pesawat quadcopter UAV. 1.6 Hipotesis Sistem yang dirancang diduga dapat melakukan pengukuran, penyimpanan dan pengiriman data gambar ke Ground Control Station (GCS). Penggunaan Unmaned Aerial Vehicle diduga dapat mempermudah proses pemantauan kondisi udara. Hasil data pengukuran diduga dapat mempermudah dan membantu dalam proses pemantauan kondisi udara suatu wilayah. 1.7 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan penulisan dan pemahaman mengenai materi tugas akhir ini, maka tulisan ini dibagi menjadi lima bab, yaitu BAB 1 Pendahuluan Memuat latar belakang, tujuan, manfaat, perumusan masalah, batasan masalah, hipotesis dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka Berisi teori-teori yang mendukung dalam perancangan sistem transmisi gambar, UAV, video sender, parameter kualitas udara, pengolahan citra, dan GPS.

6 BAB III Metode Penelitian Berisi rancangan sistem, meliputi alat dan bahan, langkahlangkah pengerjaan yang akan dilakukan, penentuan spesifikasi sistem, perancangan sistem, dan masing-masing bagian blok diagram. BAB IV Hasil dan Pembahasan Menjelaskan prosedur pengujian, hasil pengujian dan analisis data. BAB V Simpulan dan Saran Memuat simpulan yang diperoleh dari pembuatan dan pengujian alat, dan saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN