Lokasi pengambilan sampel yaitu di Tempat Pembuangan Akhir Sampah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. elektrokoagulasi sistem batch dan sistem flow (alir) dengan aluminium sebagai

BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini

PENGOLAHAN LINDI (Leachate) DARI TPA DENGAN PROSES ELEKTROKOAGULASI SEDIMENTASI DAN FILTRASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SUNARDI. Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta Telp. (0274) Abstrak

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Penelitian Prodi Kimia UII.

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut : Mulai

BAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan februari 2015 dan berakhir pada bulan agustus 2015.

BAB. 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorium, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2013 dan berakhir pada bulan Desember 2013.

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut : Mulai

Studi Efektifitas pada Penurunan Kadmium (Cd) terhadap Seng (Zn) dan Tembaga (Cu) dengan Metode Elektrolisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PERCOBAAN

KAJIAN PROSES ELEKTROKOAGULASI UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

DESAIN PROTOTIPE INSTALASI KOAGULASI DAN KOLAM FAKULTATIF UNTUK PENGOLAHAN AIR LINDI (STUDI KASUS TPA BAKUNG BANDAR LAMPUNG)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

elektroda positif (Cu) akan teroksidasi menjadi [CuOH)3] yang berfungsi sebagai koagulan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan.

BAB III METODE PENELITIAN. (eksperimen sungguhan) dengan desain pretest-posttes dengan kelompok

Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian secara umum dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.

APLIKASI ELEKTROKOAGULASI MENGGUNAKAN PASANGAN ELEKTRODA ALUMINIUM UNTUK PENGOLAHAN AIR DENGAN SISTEM KONTINYU

STUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

III. METODE PENELITIAN. IImu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada bulan Maret 2015 sampai

BAB IV METODE PENELITIAN

PENYISIHAN COD LIMBAH CAIR PKS DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

BAB I PENDAHULUAN. sebuah konstruksi didirikan diatasnya. Hal ini disebabkan karena tingginya kadar

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

SIDANG HASIL TUGAS AKHIR. Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA DENGAN PROSES ELEKTROLFOKULATOR SECARA BATCH

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

INTEGRASI PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI BENANG DAN TEKSTIL MELALUI PROSES ABR DAN FITOREMOVAL MENGGUNAKAN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes)

pengolaiian data, penyusiuian data dan penyusunan skripsi pada bulan Juli 2006-

I. Tujuan. Dasar Teori

selanjutnya penulis mengolah data dan kemudian menyusun tugas akhir sampai

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Gambar Sampel. a. Air Sungai Bagian Hulu Hamparan Perak. b. Air sungai setelah di ambil

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH WAKTU TINGGAL CAIRAN TERHADAP PENURUNAN KEKERUHAN DALAM AIR PADA REAKTOR ELEKTROKOAGULASI. Satriananda 1 ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dimulai pada bulan Juli 2013 sampai dengan bulan November

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Pemotongan Sampel. Degreasing dengan larutan Acetone

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan kerja untuk masing-masing

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK PADA SKALA LABORATORIUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI

KAJIAN PENGGUNAAN METODE ELEKTROKOAGULASI UNTUK PENYISIHAN COD DAN TURBIDITI DALAM LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT. Ratni Dewi *) ABSTRAK

METODE PENELITIAN. penelitian dapat dilihat pada Lampiran 6 Gambar 12. dengan bulan Juli 2016, dapat dilihat Lampiran 6 Tabel 5.

III. METODOLOGI PENELITIAN. awal sampai akhir penelitian. Pada tahapan penelitian ini diawali dengan

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN

penanganan limbah, yaitu dengan menampung limbah laboratorium tersebut,

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN DAN PABRIKASI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAPUR BUSUR LISTRIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR KOPI DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI SECARA BATCH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

APLIKASI METODE ELEKTROKOAGULASI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH COOLANT. Arie Anggraeny, Sutanto, Husain Nashrianto

BAB VI HASIL. Tabel 3 : Hasil Pre Eksperimen Dengan Parameter ph, NH 3, TSS

PROTOTIPE UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN REAKTOR ELEKTROKIMIA (UPAL-RE) UNTUK MELAYANI HOME INDUSTRY BATIK (259L) ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sanggrahan Kecamatan Karanggan Kabupaten Temanggung dengan. 1. Kondisi dan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah

BAB 3 METODE PENELITIAN

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Penambahan Natrium Khlorida Terhadap Penurunan Kekeruhan dan Kandungan Polutan Tembaga Pada Proses Elektrokoagulasi Air Limbah Industri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga bulan Oktober 2014 dan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Rancang Bangun, Jumsan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

STUDI PENURUNAN KONSENTRASI KHROMIUM DAN TEMBAGA DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING ARTIFICIAL DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

BAB III METODE PENELITIAN. penambahan Chlorella sp. dan waktu kontak) dan empat kali ulangan untuk masingmasing

Menentukan Dimensi Setiap Peralatan yang Diperlukan Sesuai Proses yang Terpilih Menentukan Luas Lahan yang Diperlukan Menentukan Biaya Bangunan

PENURUNAN BOD dan TSS PADA LIMBAH INDUSTRI SAUS SECARA ELEKTROKOAGULASI MENGGUNAKAN ELEKTRODA Fe, Cu dan STAINLESS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. biasanya disertai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat.

OPTIMALISASI METODE ELECTROPLATTING KOAGULASI TERHADAP PENURUNAN KADAR LOGAM ZINKUM (Zn) PADA AIR BUANGAN LIMBAH INDUSTRI PENGOLAHAN KARET

METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB HI METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan sampel yaitu di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Kota Yogyakarta terletak di Dusun Ngablak, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dan sebagai tempat analisa sampel yaitu di Laboratorium Teknik Lingkungan, UII, Yogyakarta. 3.2. Obyek Penelitian Air Lindi (Leachate) yang diambil dari Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Kota Yogyakarta terletak di Dusun Ngablak, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sebagai obyek penelitiannya adalah BOD. 3.3. Waktu Penelitian Waktu penelitian diawali dari studi lapangan, pembuatan proposal, pengambilan sampel, perlakuan sampel, pemeriksaan sampel, analisa data laboratorium sampai penyusunan laporan. 3.4. Kerangka Penelitian Adapun kerangka penelitian untuk tugas akhir ini dapat dilihat pada diagram penelitian yaitu pada gambar 3.1. 35

36 Pembuatan alat elektrokoagulasi Pemeriksaan Alat dan Penyempurnaan Penyiapan Sampel Percobaan Variasi Waktu Kontak (0, 25, 50, 75, 100 menit) dan Variasi Kuat Arus 1A serta pengadukan cepat 10 rpm, dosis tawas 15000 dan 20000 ppm Pengambilan Sampel Analisa Laboratorium Pembahasan Kesimpulan Gambar 3.1 Kerangka penelitian

37 3.5 Parameter Penelitian dan Metode uji Dalam penelitian ini parameter yang akan diperiksa yaitu BOD. Pada tabel 3.1 dapat dilihat parameter penelitian dan metode uji parameter. Tabel 3.1 Parameter Penelitian dan Metode Uji No Parameter Metode uji 1 BOD SNIM-69-1990-03 Metode Titrimetri 3.6. Variabel Penelitian Variasi penelitian dalam penelitian meliputu : 1. Variabel bebas( Independent Variable ) meliputi : a. Variasi kuat arus yaitu 1 ampere. b. Variasi waktu pengolahan yaitu 0 menit, 25 menit, 50 menit, 75menit, dan 100 menit c. Variasi dosis koagulan yaitu 15000 ppm dan 20000 ppm d. Tegangan pada saat peristiwa elektrokoagulasi adalah 10 volt. 2. Variabel terikat (dependent Variable) Kadar BOD dalam limbah air Lindi (Leachate) Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) yogyakarta. 3.7. Tahap penelitian 3.7.1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari Air Lindi (Leachate) yang diambil dari Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Kota Yogyakarta.

38 3.7.2. Alat yang digunakan dalam penelitian 1. Bak penampung air baku elektrokoagulasi 2. Bak elektrokoagulasi 3. Bak baffle channelflocculator 4. Bak sedimentasi 5. Bak Filtrasi 6. Magnetic steerer barr I. Termometer 8. Kertas ph 9. Aerator 10. Stopwatch. II. Gelas ukur 1000 ml 12. Jerigen 20 liter dan jerigen 10 liter 13. Adaptor 14. Batangan tembaga sebagai anoda dan alumunium sebagai katoda 15. Multimeter 16. Pipet25ml 17. Karet Hisap 18. Gayung 3.8 Langkah Penelitian 3.8.1 Tahap Persiapan Pengambilan sampel Pengambilan sampel dilakukan di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Kota Yogyakarta, yang ditampung terlebih dahulu selama satu minggu agar mendapatkan limbah yang refresentatif di bak penampungan. Kemudian sebelum diambil limbah diaduk terlebih dahulu agar terjadi pencampuran yang merata, kemudian diambil dengan menggunakan gayung, air limbah di masukkan kedalam dirigen dengan gayung dan corong. Dirigen diisi penuh lalu dibawa untuk dilakukan penelitian.

39 3.8.2 Pembuatan Alat Elektrokoagulasi Pembuatan alat elektrokoagulasi ini terdiri dari tiga komponen penting yaitu: 1. Bak elektrokoagulasi Dimensi bak terdiri dari panjang 40 cm, lebar 30 cm, tinggi 40 cm. Bak ini terbuat dari gelas fiber dengan tebal 0,3 cm. Penelitian ini dilakukan dengan sistem aliran kontinyu. 2. Bak Baffle Channel Flocculator Dimensi bak ini terdiri dari panjang 60 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 40 cm. Bak ini terbuat dari kaca dengan ketebalan 0.4 cm. 3. Bak Sedimentasi Dimensi bak terdiri dari panjang 40 cm, lebar40 cm dan tinggi 40 cm. Bak ini terbuat dari fiber glass dengan tebal 0,3 cm. 4. Bak Filtrasi Dimensi bak ini terdiri dari panjang 40 cm, lebar 20 cm, tinggi 80 cm. bak ini terbuat dari kaca dengan tebal 0.4 cm. 5. Elektroda katoda dan anoda Pada penelitian ini digunakan variasi batangan elektroda yaitu pada anoda digunakan batangan tembaga dan katoda digunakan batangan aluminium.

40 B lb Q= Gt= G E H o D ^ 3.2 Rangkaian Desain Alat Elektrokoagulasi Keterangan : A. Bak Penampung B. Adaptor C. Bak Elektrokoagulasi D. Magnetic Steerer Bar E. Aerator F. Baffle Channel Reactor G. Bak Sedimentasi H. Bak Filtrasi

41 3.8.3 Tahapan cara kerja 1. Tahapan pengoperasian alat dimulai dengan pemeriksaan bahwa semua rangkaian telah tersusun dengan benar 2. Rangkaian alat diperiksa kembali sebelum memulai proses pengolahan 3. Memasukkan limbah kedalam bak penampung sebanyak 34 liter dari volume bak sebesar 40 liter. 4. Menghubungkan arus listrik secara selang-seling antara kutub positif pada anoda dan kutub negatifpada katoda dari adaptor. 5. Hidupkan adaptor, diset padategangan 10 volt, dengan kuatarus 1A. 6. Hidupkan magnetic steerer barr, di set dengan kecepatan 10 rpm. 7. Masukkan selang aerator ke dalam bak Elektrokoagulasi kemudian dihidupkan. 8. Bak elektrokoagulasi diisi limbah yang akan diolah dengan cara membuka kran out-let pada bak penampung dengan debit 240 ml/menit untuk detensi waktu 25 menit, 50 menit, 75 menit, 100 menit dan penambahan tawas 15000 ppm. 9. Setelah beberapa menit, limbah dialirkan ke bak baffle channelflocculator. 10. Selang beberapa menit kemudian, air limbah dialirkan menuju ke bak sedimentasi. 11. Mengambil sampel untuk pemeriksaan untuk 0 waktu dan 0 Ampere. 12. Effluen hasil pengolahan 1 Ampere pada bak sedimentasi tersebut ditampung dalam botol BOD setelah waktu kontak 25 menit, 50 menit, 75 menit, 100 menit pada tegangan 10 volt dengan kecepatan pengadukan sebesar 10 rpm pada dosis tawas 15000 ppm dan diberi label. 13. Untuk percobaan dengan dosis tawas 20000 ppm serta waktu kontaknya dilakukan dengan langkah yang sama seperti 15000 ppm. 14. Air sampel diperiksa kadar BOD 3.9 Analisis Data Limbah Lindi (Leachate) dari TPA tersebut sebelum dan sesudah proses elektrokoagulasi dengan menggunakan alat AAS kemudian dibandingkan, dari hasil analisis akan dapat diketahui berapa besar penurunan

42 kadar BOD, setelah dilakukan pengolahan dengan metode elektrokoagulasi. Tingkat efisiensi proses elektrokoagulasi dinyatakan dengan nilai sebelum dan sesudah proses, seperti rumus dibawah ini. Perhitungan efisiensi : Dimana E=S' E = Efisiensi S2xl00% s, S! = Kadar BOD sebelum treatment s2 = Kadar BOD sesudah treatment