Vertigo DR. Dr. Wiratno, Sp.THT-KL (K)
Pendahuluan Vertigo merupakan masalah yang menyebabkan kesulitan bagi dokter maupun pasien Pasien sulit menjelaskan keluhannya (simptom), dokter juga sulit menangkap apa yang diceritakan pasien Vertigo adalah perasaan berputar (merasakan sensasi berputar). Definisi paling efektif adalah a subyective sense of imbalance. Dan sifatnya adalah turning.
Tipe Vertigo Rotation Unsteadyness Episode Seconds Hours Prolonged Weeks Episodic Seconds Hours to days Prolonged Weeks to months Pada dasarnya, vertigo bisa dijelaskan dengan satu dari dua cara; yaitu berdasarkan ada atau tidak ada rotatory. Apabila ada rotatory biasanya penderita hanya mengalami sedikit kesukaran dalam menjelaskannya. Bila tidak jelas sense of rotation patients akan mengalami lebih banyak kesukaran dalam mengutarakannya.
Pemeriksaan Anamnesis Penderita harus mengutarakan secara runtun jalannya seluruh kejadian Kapan vertigo dan periode timbul/hilang Penting mengetahui cepatnya onset dan resolusi Examination Telinga, hidung dan tenggorok harus diperiksa rutin Fungsi cerebeller dan tes keseimbangan Saraf cranial III, IV, dan VI,serta diperiksa nistagmus
Pemeriksaan Examination Kelemahan nerve VII sering kali tampak jelas ketika pasien menceriterakan riwayat penyakit. Tampak mengedip lemah pada mata yang terimbas. Tes pendengaran (audiogram) untuk memeriksa kelainan nerve VIII Saraf IX dan X diperiksa dari reflex muntah, untuk saraf XII dengan cara menjulurkan lidah. Tes Romberg dapat untuk membedakan kelainan yang serius.
Pathological correlations Rotation Unsteadiness Episodic Seconds : Short-lived stimulation or depression of the labyrinth Hours: metabolic or physiological failure of the labyrinth or central connections Episodic Seconds: physiological overload of the vestibular system Hours to days: temporary impairement of the central connections or decompensation of the vestibular system Prolonged Weeks to months: vestibula inadequacy
Short-lived stimulation or depression of the labyrinth Hanya berlangsung beberapa detik, karena terjadi depresi sesaat atau stimulasi pada salah satu labirinth atau di lintasannya ke saraf sentral. Penyebab utama vertigo diantaranya benign paroxysmal positional vertigo, caloric effect, dan alternobarc vertigo dan labyrinth fistula. Dapat berulang beberapa kali atau sering dalam sehari, tergantung kepada frequency stimulusnya.
Metabolic failure of the labyrinth Tipe episode dari vertigo berakhir dalam beberapa menit atau sebentar, kurang dari 24 jam. Karena terjadi perubahan fisiologi atau metabolic failure dari labyrinth. Misalnya pada Miniere s disease atau endolymphatic hydrops. Vertigo yang berlangsung lama lebih dari 24 jam dan biasanya kurang dari 3 4 minggu. Disebabkan ada kerusakan di labyrinth atau sentral connections. Vertigo biasanya disertai mual (nausea) dan tumpah tumpah.
Unsteadiness Unsteadiness yang berlangsung hanya beberapa detik bisa disebabkan oleh physiological overload dari vestibular atau central processing system. Central processor menerima impuls tidak hanya dari labyrinth, tetapi juga dari visual dan proprioceptive systems. Impuls dapat berlebihan, hal ini terjadi karena Rapid movements Terjadi abnormal input terutama dari aparatus visual Minor inadequacies di visual,proprioceptive atau system labyrinth.
Unsteadiness Prolonged unsteadiness sampai beberapa minggu atau bulan biasanya karena vestibula inadequacy. Hal ini terjadi Pada usia lanjut Karena vestibular toxic misalnya obat gentamicin, streptomycin.
AUDIOLOGI
Audiologi medik Audiologi Dasar Audiologi Khusus Tes penala Tes berbisik Audiometri nada murni Tes pada tuli sensorineural Audiometri objektif Tes untuk tuli anorganik Audiologi anak Audiologi industri
Tes Penala Tes Rinne Untuk membandingkan hantaran melalui udara dan melalui tulang pada telinga yang diperiksa Cara Pemeriksaan Interpretasi Penala digetarkan, tangkainya diletakkan di prosesus mastoid Setelah pasien tidak mendengar suara, penala di pindahkan di depan telinga ± 2,5 cm Ø Bila masih mendengar suara : Rinne (+) Ø Bila tidak mendengar suara : Rinne (-)
Tes Penala Tes Weber Untuk membandingkan hantaran tulang telinga kanan dan telinga kiri Cara Pemeriksaan Interpretasi Penala digetarkan Tangkai penala di letakkan di garis tengah kepala (verteks, dahi pangkal hidung, pertengahan gigi seri, atau di dagu) Apabila bunyi penala lebih keras pada salah satu telinga berarti Lateralisasi ke arah telinga tersebut Apbila tidak dapat dibedakan berarti tidak ada lateralisasi
Tes Penala Tes Schwabach Untuk membandingkan hantaran tulang orang yang diperiksa dengan yang pendengarannya normal. Cara Pemeriksaan Interpretasi Schwabach Suara ( + ) Suara ( - ) Pasien Pemeriksa Memendek Tes diulang pada pemeriksa terlebih dahulu Pemeriksa Pasien Memanjang Normal Penala digetarkan Tangkai diletakkan pada prosessus mastoideus orang yang diperiksa Setelah tidak mendengar suara, tangkai penala segera di letakkan ke pemeriksa yang memiliki pendengaran normal Kemudian pemeriksaan diulang dengan meletakkan penala pada prosessus mastoideus pemeriksa terlebih dahulu.
Tes Penala Tes Rinne Tes Weber Tes Schwabach Diagnosis Positif Lateralisasi ( - ) Sama dengan pemeriksa Normal Negatif Lateralisasi (+ ) Memanjang Tuli Konduktif Positif Lateralisasi ( + ) Memendek Tuli Sensorineural Catatan : Pada tuli konduktif < 30dB, Rinne mungkin masih positif
Tes Penala Tes Bing (Tes Oklusi) Tragus telinga yang diperiksa ditekan sampai menutup liang telinga, sehingga terjadi tuli konduktif Dilakukan tes Weber Apabila terjadi lateralisasi pada telinga yang ditutup maka telinga tersebut normal Tapi apabila tidak terjadi lateralisasi, berarti telinga tersebut mengalami tuli konduktif Tes Stenger (Untuk tuli anorganik, simulasi atau pura pura tuli) Pemeriksaan dilakukan dengan cara pasien tidak dapat melihat prosedur tes Dua buah penala identik digetarkan dan masing masing diletakkan pada telinga kiri dan kanan Penala pertama di letakkan pada telinga yang dianggap normal dahulu, kemudian penala kedua digetarkan lebih keras di letakkan pada telinga yang di curigai sakit. Apabila pasien dapat mendengar suara hanya pada telinga yang di curigai sakit maka telinga yang dicurigai sakit tersebut normal. Tapi bila suara hanya terdapat pada telinga yang dianggap normal maka kemungkinan telinga yang tidak mendengar tersebut mengalami tuli
Audiometri Audiometry adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pengukuran formal pendengaran. Pengukuran biasanya dilakukan dengan menggunakan "Audiometer" oleh "audiolog", Audiometry adalah tes subjektif - itu bukan pengukuran objektif. Hasil tergantung kerjasama pasien untuk menekan tombol atau mengangkat tangan mereka, ketika mereka mendengar nada.
Jenis dan derajat ketulian Dapat dihitung ambang dengar udara (AC) Atau hantaran tulang (BC) Pada interpretasi audiogram harus ditulis Telinga mana Jenis ketulian Derajat ketulian 0 25 db Normal >25 40 db Tuli Ringan >40 55 db Tuli Sedang >55 70 db Tuli Sedang Berat >70 90 db Tuli Berat >90 db Tuli Sangat Berat
audiometri
Contoh audiometri Normal (Telinga kanan) Tuli Sensorineural (Telinga kanan)
Contoh audiometri Tuli Konduktif (Telinga kanan) Tuli Campuran (Telinga kanan)
Terima Kasih