BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional bertujuan untuk membangun manusia yang

dokumen-dokumen yang mirip
PRESTASI PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DAN MINAT MAHASISWA TERHADAP KOMPETENSI GURU PADA MAHASISWA

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. sebaiknya juga berdasarkan rasa senang dan perhatian seseorang terhadap. profesi guru dipandang dari sudut pribadi individu.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Kelas A Kelas B Eks. Jumlah 3 < 3 jumlah 3 < 3 Jumlah 3 < % 23% 23 73% 27% 20 68% 32%

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, pendidikan adalah suatu hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Banyak penelitian terpaku pada model yang digunakan guru pada saat

I. PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan di abad 21 menuntut perubahan peran guru. Guru

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN. tua, lingkungan masyarakat sekitarnya, dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasiona No 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. (dalam Norep, 2012) Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, bahkan pendidikan telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah komponen yang berperan penting sebagai modal utama

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB II KAJIAN TEORI. yang siap akan tugas dan tanggung jawabnya. Mahasiswa dibina dengan

HASIL PENELITIAN PAYUNG TAHUN ANGGARAN 2012 EVALUASI KESIAPAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI MENJADI GURU PROFESIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran. Menurut data yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Japar Umar, 2014

PENDIDIKAN PROFESI GURU: IMPLIKASI DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 KAMIN SUMARDI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh peserta didik (in put), pendidik, sarana dan prasarana,

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh:

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. Muhamad Kamaludin, Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan

Economic Education Analysis Journal

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju perkembangan ilmu. bersamaan terhadap perkembangan dan sistem pendidikan bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas. Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjamin kelangsungan pembangunan

Hubungan Kualifikasi Guru Pendidikan Jasmani dengan Efektifitas Proses Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan diharapkan dapat membawa bangsa Indonesia yang. bermartabat dan mencapai kemajuan. Hal tersebut dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. maka diperlukan adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh faktor dari komponen-komponen pendidikan itu sendiri,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menstimulasi, membimbing, mengasuh dan pemberian kegiatan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang dewasa ini sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN PERANGKAT TES KOGNITIF UNTUK PENGUKURAN KOMPETENSI CALON GURU SMKKEAHLIAN NAUTIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan dunia pendidikan tidak terlepas dari perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik pada jalur pendidikan formal. Tugas utama ini akan efektif jika guru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rendahnya kualitas pendidik di Indonesia merupakan cerminan rendahnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani termasuk bagian integral dari sistem pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sasaran utama tidaklah hanya berbentuk fasilitas-fasilitas saja,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bangsa Indonesia yang salah satunya yaitu mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan fungsi pokok dan usaha yang paling

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

kompetensi yang berhubungan dengan tingkah laku seorang guru. Kompetensi Sosial adalah kompetensi yang berhubungan dengan pemahaman peserta didik.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UST

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah bagian dari dunia pendidikan yang membuat program

BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

I. PENDAHULUAN. Seorang guru memiliki peran utama dalam keberhasilan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. mencantumkan pasal 31 dalam Undang-Undang Dasar 1945 tentang pendidikan

BAB II TIJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keprofesionalan yang harus dipersiapkan oleh lembaga kependidikan. Adanya persaingan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pada kehidupan sekarang ini, semua

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengatur lingkungan supaya anak belajar (Sanjaya, 2006:103). Karena dari peran

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

Kata Kunci: Kesiapan, PPL, Faktor-faktor yang mempengaruhi PPL

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Riwayat Hidup. Abstract Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran

2015 PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING PADA PELAKSANAAN PRAKTIK PENYULUHAN KELUARGA OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI PKK FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat mengedepankan

BAB I PENDAHULUAN. Nuansa Aulia. 2010), hlm Dadi Permadi, Daeng Arifin, The Smiling Teacher, (Bandung:

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan perkembangan tuntutan dunia kerja yang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB li KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Pendidikan merupakan unsur yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Hakikat

BAB I PENDAHULUAN. erat. Hal ini terbukti dengan adanya fakta bahwa perkembangan ilmu

2016 PERSEPSI SISWA SMA TERHADAP KETERAMPILAN MENJELASKAN MAHASISWA PPL DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI UPI SEMSETER GENAP TAHUN

Universitas Pendidikan Indonesia merupakan salah satu jenjang. pendidikan formal yang salah satu tujuannya adalah untuk menghasilkan Calon

PARADIGMA PEMBELAJARAN EKONOMI. Sosialisasi KTSP 1

BAB I PENDAHULUAN. Fuja Siti Fujiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. tetapkannya Undang-undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang Guru

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan bagi seorang guru merupakan syarat penting di disamping

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan,

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sesuatu yang berlangsung secara berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. dengan (Uno, 2009: 11) pendidikan adalah proses pemberdayaan, yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu penentu mutu sumber daya manusia. Mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan adalah dengan mengikuti pendidikan formal. Pendidikan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : Prodi : Pendidikan matematika

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan, yaitu untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hal

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional bertujuan untuk membangun manusia yang seutuhnya melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Peningkatan SDM yang berkualitas hanya bisa dilakukan melalui jalur pendidikan. Semakin baik pendidikan tersebut maka diharapkan sumber daya manusia akan semakin dapat dihandalkan. Upaya pendidikan untuk meningkatkan sumber daya manusia selalu dipengaruhi oleh faktor guru. Guru merupakan tenaga pendidik yang bertanggung jawab terhadap berjalannya proses pembelajaran selama di sekolah, guru bertanggung jawab dalam mengajarkan ilmu pengetahuan dan mendidik siswanya. Guru sebagai salah satu unsur dalam pendidikan harus berperan secara aktif dalam menempatkan perannya sebagai tenaga pendidik, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang, ilmu pengetahuan, dan teknologi serta kebutuhan masyarakat akan sumber daya manusia yang berkualitas. Guru yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya yang berkualitas pula. Guru dituntut memiliki kualitas yang baik, kualitas guru dapat dilihat dari kompetensi yang dimilikinya. Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas-tugas guru. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang berisi, Seorang guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasmani dan rohani serta 1

2 memiliki kemampuan mewujudkan tujuan nasional. Sudaryono dalam Yanita (2014:2) menjelaskan bahwa, Tujuan program pendidikan, sistem pembelajaran dan evaluasi perlu direncanakan sedemikian rupa agar sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan kompetensi guru. Kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi seorang guru adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Selain itu guru juga memiliki tanggung jawab terhadap kecakapan peserta didik yang berkaitan dengan kompetensi kognitif, afektif dan psikomotorik. Menjadi seorang guru yang berkompeten dibutuhkan kesiapan yang baik. Kesiapan menjadi guru dapat dilihat dari kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan tugas-tugas guru dan pemahaman tentang kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru. Menurut Slameto (2010: 113), Kesiapan mencakup tiga aspek salah satunya adalah keterampilan, pengetahuan, dan pengetahuan lain yang telah dipelajari. Selain itu menurut Dalyono (2007: 165-166), kesiapan (readliness) merupakan kemampuan untuk mempelajari sesuatu, dimana masingmasing individu memiliki sejarah dan latar belakang perkembangan yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut menyebabkan adanya pola pembentukan readiness yang berbeda-beda pula dalam diri masing masing individu. Hasil observasi awal pada bulan Januari 2016 terhadap 45 mahasiswa Pendidikan Ekonomi Unimed angkatan 2012 melalui wawancara dengan pertanyaan apakah mereka siap untuk menjadi guru, menunjukkan bahwa sebagian mahasiswa belum siap untuk bekerja sebagai guru. Rata-rata mahasiswa yang siap menjadi guru sebesar 20 orang dan yang tidak siap menjadi guru

3 sebesar 25 orang. Jika dipresentasikan hanya 44% mahasiswa prodi pendidikan ekonomi yang siap menjadi guru. Untuk lebih rinci mengetahui seberapa besar kesiapan mahasiswa pendidikan ekonomi Unimed angkatan 2012 menjadi guru, peneliti juga melakukan observasi selain wawancara yaitu dengan angket tentang kesiapan mahasiswa menjadi guru. Adapun hasil angketnya sebagai berikut: Tabel 1.1 Hasil Observasi Kesiapan Menjadi Guru Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Angkatan 2012 FE Unimed Kategori Jumlah mahasiswa Persentase Sangat siap 10 22,2% Siap 10 22,2% Kurang siap 14 31,1% Tidak siap 11 24,4% Sumber : Angket Observasi Tahun 2016 Perbedaan hasil observasi awal melalui wawancara dan angket terletak pada skala jawabannya, dimana pada observasi melalui wawancara menggunakan dua alternatif jawaban siap dan tidak siap sedangkan untuk observasi menggunakan instrumen angket menggunakan empat alternatif jawaban yaitu sangat siap, siap, kurang siap dan tidak siap. Tetapi keduanya menunjukkan kesiapan mahasiswa menjadi guru masih rendah. Kesiapan menjadi guru dapat timbul dari beberapa faktor yang berasal dari dalam maupun dari luar diri mahasiswa. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesiapan menjadi guru adalah persepsi, dalam hal ini adalah persepsi pada profesi guru. Suharsimi Arikunto (1993: 220) mengatakan, pada dasarnya banyak faktor yang pantas diperhitungkan akan mempengaruhi tingkat kesiapan dan kemampuan

4 guru untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan menjadi profesional, namun ada tiga faktor besar yang menonjol, yaitu: (1) kemampuan umum, (2) persepsi terhadap profesi guru dan (3) sikap sebagai guru. Berbagai dinamika profesi guru yang diterima akan mempengaruhi persepsi mahasiswa calon guru terhadap profesi guru. Mahasiswa mengambil jurusan kependidikan dan memilih profesi guru dengan berbagai alasan yang tidak bisa diklasifikasikan, karena antara satu mahasiswa dengan yang lain memiliki persepsi yang berbedabeda yang akan mempengaruhi pada kesiapan menjadi guru. Ada yang beranggapan bahwa tugas guru sangat berat karena harus memperhatikan banyak siswa namun ada juga yang beranggapan bahwa peluang menjadi tenaga pengajar sangat besar sehingga kemungkinan untuk menganggur sangat kecil. Fenomena yang ada saat ini ialah banyak yang menganggap bahwa profesi guru masih jauh berada di bawah profesi lainnya seperti profesi dokter, polisi maupun pekerja kantoran dimana hal itu menimbulkan kegengsian bagi mahasiswa bidang kependidikan. Kondisi tersebut menjadi suatu tantangan bagi perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan untuk mengubah pandangan terhadap profesi guru, hal tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas dan kompetensi lulusannya. Salah satu usaha yang dapat ditempuh yaitu dengan pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Program pengalaman lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan akademik yang mencakup latihan mengajar dan pelaksanaan tugas kependidikan lainnya secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi persyaratan pembentukan tenaga pendidik. Program pengalaman lapangan sangat membantu mahasiswa

5 agar siap menjadi guru dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidangnya. Dalam pelaksanaan PPL mahasiswa dituntut untuk dapat menerapkan semua kompetensi yang dimilikinya sehingga menghasilkan kualitas pembelajaran yang baik. Pelaksanaan program pengalaman lapangan (PPL) tidak terlepas dari pengawasan guru pamong. Guru pamong sebagai master teacher bertugas mendampingi, mengawasi mahasiswa selama PPL disekolah terkait dengan bidang studi yang ditekuni oleh mahasiswa. Guru pamong membantu mahasiswa agar siap menjadi guru seperti membagi pengalaman mengajar kepada mahasiswa. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan terhadap 45 mahasiswa prodi Pendidikan Ekonomi Unimed tentang peran guru pamong dalam pelaksanaan PPL menujukkan bahwa 27 mahasiswa menyatakan guru pamong cukup berperan dalam mempersiapakan diri menjadi guru sedangkan 18 mahasiswa lainnya mengatakan bahwa guru pamong kurang membantu selama pelaksanaan PPL. Faktor lain yang mempengaruhi kesiapan menjadi guru adalah penguasaan ilmu pengetahuan yang berupa hasil belajar mahasiswa. Hasil belajar yang baik adalah faktor keberhasilan seorang guru. Mahasiswa yang memiliki pengetahuan yang lebih luas tentu akan lebih percaya diri saat mengajar. Hasil observasi awal yang dilakukan pada bulan Januari menunjukkan bahwa Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2012 termasuk baik. Berikut di sajikan tabel rata-rata indeks prestasi mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2012:

6 Tabel 1.2 Hasil Observasi Hasil Belajar Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Angkatan 2012 FE Unimed Kelas Rata-rata IPK Reguler 3,34 Ekstensi 3,36 dari tabel rata-rata IPK diatas menunjukkan hasil belajar mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2012 sudah baik, diman IPK yang didapat merupakan IPK terakhir mahasiswa setelah mengikuti PPL. Berasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka peneliti bermaksud meneliti dengan judul Pengaruh Persepsi pada Profesi Guru, Peran Guru Pamong dan Hasil Belajar Mahasiswa terhadap Kesiapan Menjadi Guru pada Prodi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2012 Fakultas Ekonomi Unimed. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut maka identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi yang berkembang di tengah masyarakat tentang profesi guru? 2. Bagaimana tingkat kesiapan menjadi guru pada mahasiswa prodi Pendidikan Ekonomi angkatan 2012 Fakultas Ekonomi Unimed? 3. Apakah setelah mengikuti program pengalaman lapangan mahasiswa merasa siap untuk menjadi guru?

7 4. Bagaimana pengaruh persepsi pada profesi guru terhadap kesiapan menjadi guru pada mahasiswa prodi pendidikan ekonomi angkatan 2012 Fakultas Ekonomi Unimed? 5. Bagaimana peran guru pamong terhadap kesiapan menjadi guru pada mahasiswa prodi pendidikan ekonomi angkatan 2012 Fakultas Ekonomi Unimed? 6. Bagaimana pengaruh hasil belajar mahasiswa terhadap kesiapan Ekonomi Unimed? 1.3. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan mengingat keterbatasan waktu, maka peneliti membuat batasan masalah, yaitu pengaruh persepsi pada profesi guru, peran guru pamong, dan hasil belajar mahasiswa terhadap kesiapan menjadi guru pada prodi pendidikan ekonomi angkatan 2012 Fakultas Ekonomi Unimed. 1.4. Rumusan Masalah Sesuai dengan pembatasan masalah tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah persepsi pada profesi guru berpengaruh terhadap kesiapan Ekonomi Unimed?

8 2. Apakah peran guru pamong berpengaruh terhadap kesiapan menjadi guru pada prodi pendidikan ekonomi angkatan 2012 Fakultas Ekonomi Unimed? 3. Apakah hasil belajar mahasiswa berpengaruh terhadap kesiapan Ekonomi Unimed? 4. Apakah persepsi pada profesi guru, peran guru pamong dan hasil belajar mahasiswa berpengaruh terhadap kesiapan menjadi guru pada prodi pendidikan ekonomi angkatan 2012 Fakultas Ekonomi Unimed? 1.5. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini ialah: 1. Mengetahui pengaruh persepsi pada profesi guru terhadap kesiapan Ekonomi Unimed. 2. Mengetahui pengaruh peran guru pamong terhadap kesiapan menjadi guru pada prodi pendidikan ekonomi angkatan 2012 Fakultas Ekonomi Unimed. 3. Mengetahui pengaruh hasil belajar mahasiswa terhadap kesiapan Ekonomi Unimed. 4. Mengetahui pengaruh persepsi pada profesi guru, peran guru pamong, dan hasil belajar mahasiswa terhadap kesiapan menjadi guru pada prodi pendidikan ekonomi angkatan 2012 Fakultas Ekonomi Unimed.

9 4.5. Manfaat Penelitian Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi peneliti. Sebagai sarana dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama masa studi dan menambah pengalaman peneliti. 2. Bagi peneliti selanjutnya. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya khususnya bagi mahasiswa agar lebih siap menjadi seorang guru. 3. Bagi jurusan Pendidikan Ekonomi, FE, Unimed Memberikan informasi dan sebagai bahan evaluasi untuk menentukan kebijakan dalam mempersiapkan mahasiswa agar lebih siap menjadi guru.