PENGARUH PROGRAM PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KITCHEN SEMARAK INTERNATIONAL HOTEL MEDAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI KITCHEN PADA SEMARAK INTERNATIONAL HOTEL MEDAN

PERANAN MOTIVASI DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT.BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)Tbk

ANALISIS DISIPLIN KERJA DAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN DI BAGIAN PRODUKSI PADA PT. SEI BELAYAN RIMBA JAYA TIMBER INDUSTRIES DI GRESIK

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA CV. BINA KARYA LAMPUNG SELATAN

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. PROBOLINGGO MANDIRI LAMPUNG TIMUR. Oleh :

Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Susu Aneka Rasa Mommy Cow Tulungagung

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) UPJ AMBUNTEN

KAJIAN DAMPAK PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI YAYASAN LEMBAGA PERS DAN PENDAPAT UMUM PANTAGON SUARA RAKYAT MEDAN

ROZI SAPUTRA. Keywords: education, training, work performance

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BANK CENTRAL ASIA, Tbk CABANG CINERE

PENGARUH KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KEMAMPUAN LAYANAN KARYAWAN PADA HOTEL MADANI

ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. MENGANTI PERMAI DI SURABAYA SKRIPSI

PENGARUH PELATIHAN DAN INSENTIF TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PT. HILON SUMATERA UTARA MEDAN

BABI PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah Perangkat Desa Talang Bojong,

PENGARUH SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP EFEKTIVITAS PELATIHAN KARYAWAN PADA PT PUPUK KALTIM BONTANG

MOTIVASI KERJA SEBAGAI DORONGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI

Oleh Jaenudin & Tiara Timuriana Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA DI BANDAR LAMPUNG. Oleh

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV SUMBER ALAM LAMPUNG SELATAN. Oleh : Husna Purnama

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank NTB Cabang Utama Pejanggik)

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PERTAMINA (PERSERO) UPMS IV SEMARANG

LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN FOOD AND BEVERAGE PRODUCT DEPARTMENT THE PAPANDAYAN HOTEL BANDUNG

HUBUNGAN PELATIHAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU DI SMA NEGERI 1 SIBORONGBORONG

PENGARUH PENGAWASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PROYEK PADA DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN ROKAN HULU YASRI.

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti.

DAFTAR PUSTAKA. Alex S. Nitisemito,2005, Manajemen Personalia : Manajemen Sumber Daya. Manusia, edisi ketiga, Jakarta : Ghalia Indonesia

PENGARUH PELATIHAN DALAM MENCIPTAKAN KARYAWAN PROFESIONAL UNTUK MENGHADAPI DAYA SAING

PENGARUH MOTIVASI CAMAT TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BONTANG UTARA

Sumarlan 1), Liandy Disma Anggara 2) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Kerangka Pemikiran B. Definisi Operasional C. Hipotesis D. Metode Penelitian...

ESENSI, Vol. 19 No. 2 / 2016 PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KERJA MELALUI PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMENUHAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DIV. PEMASARAN PT.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad Tohardi. (2002). Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia. Universitas Tanjung Pura. Bandung. Mandar Maju.

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA DIVISI ENGINEERING PT.BRIDGESTONE KARAWANG

Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu mempertahankan prestasi kerja sumber daya manusia yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENDUKUNG PERENCANAAN STRATEGIS PERUSAHAAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

DAFTAR PUSTAKA. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

KINERJA PEGAWAI DINAS PASAR KOTA PADANG

PENGARUH SPESIFIKASI PEKERJAAN, INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. COLOMBINDO PERDANA CABANG PALU. Oleh :

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Food and Beverage Product Department adalah salah satu departemen

Pengaruh Pembinaan Oleh Kepala Desa Terhadap Kinerja Perangkat Desa di Desa Payung Agung Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Lana Maulana ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KESEJAHTERAAN DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PT.HAMUDHA PRIMA MEDIA

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

Oleh : KELOMPOK 5. Nur Avni Rosalia ( ) Ami Angelia Pratama Putri ( ) Sagita Sukma ( )

PENGARUH PEMBAGIAN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI KANTOR CAMAT MEDAN DELI

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp

PENGARUH PENGAWASAN INTERN TERHADAP EFISIENSI KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK SUMUT KCP PERBAUNGAN. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA

Oleh: ERNAWATI B

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. BENTOEL PRIMA BANDAR LAMPUNG. Oleh Jhon Nasyaroeka ABSTRAK

BAB V ANALISA HASIL PENELITIAN. Tabel 5.1 Jumlah Sampel dan Tingkat Pengembalian Kuesioner

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. LASER JAYA SAKTI. Oleh :

PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR KECAMATAN POSO PESISIR SELATAN. Timotius Garatu *)

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERBANKAN DI KOTA MEDAN

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. WENANG PERMAI SENTOSA Oleh : Anfferney Dallen Mewoh Riane Johnly Pio Sontje Sumayku

Pengaruh Performance Appraisal terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Ahmad Yani Bandung

ANALISIS PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA GURU PNS SLTP N 2 RAMBAH HILIR

DAFTAR PUSTAKA. Manullang, M (2009).Dasar-dasar Managemen, Cetakan Keduapuluh Satu. Yogyakarta, Penerbit : Gadjah Mada University Press.

DAFTAR PUSTAKA. Gary Dessler. (2004). Human Resources Management, Upper Saddler River, New Jersey. : Prentice Hall, Inc.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2005 : 11),

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. B. Werther William dan Davis Keith. (1995). Human Resources and Personal Management. Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan

III. METODE PENELITIAN

Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan BAB II METODE PENELITIAN

ISSN (print) : ISSN (electronic): Vol. 2 No. 01 Juni 2017

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG KEADILAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DI PERUSAHAAN X. Wahyudhi Sutrisno ABSTRACT

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan. berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Bank Jatim Cabang Syariah

BAB III METODE PENELITIAN. guru dalam pengambilan keputusan, kepuasan kerja, dan iklim lembaga

PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa akomodasi (kamar) yang dikelola

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan munculnya situasi kompetitif dalam rangka mempertahankan

Oleh : Ugung Dwi Ario Wibowo*) Budi Raharjo**) ABSTRAK

PENGARUH ROTASI JABATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR. Mohamad Jain

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

ISSN (media cetak) Jurnal Arenga Tekno, Volume 1 Nomor 1, Edisi Maret 2015

PENGARUH PENILAIAN PRESTASI KERJA DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP PENINGKATAN KINERJA APARATUR DAERAH PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

Transkripsi:

WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.1 JAN-JUNI 2014 ISSN : 2089-8592 PENGARUH PROGRAM PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KITCHEN SEMARAK INTERNATIONAL HOTEL MEDAN Elfitrah Desi Surya Dosen Akademi Pariwisata Nusantara, Medan ABSTRAK Hotel merupakan salah satu sarana pendukung pariwisata yang sangat berperan besar dalam mengembangkan dan menyukseskan dunia kepariwisataan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah program pelatihan berpengaruh terhadap kinerja karyawan; untuk mengetahui sejauh mana pengaruh program pelatihan bagi karyawan serta untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program pelatihan bagi karyawan pada kitchen Semarak International Hotel Medan. Penelitian dilaksanakan di Semarak International Hotel Jl. Sisingamangaraja No. 50 Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang ada di kitchen Semarak International Hotel Medan. Besar populasi dalam penelitian ini sebanyak 13 orang. Data yang diperoleh pada penelitian terlebih dahulu ditabulasikan kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel (x) yaitu program pelatihan yang dilakukan pada kitchen Semarak International Hotel Medan sudah berjalan dengan baik yaitu sebesar 91%. Variabel (y) yaitu kinerja yang telah diberikan oleh karyawan kitchen kepada perusahaan sejauh ini sudah baik yaitu sebesar 95%. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan 43% responden menyatakan sangat setuju, 52% responden menyatakan setuju dan 5% responden menyatakan tidak setuju, hal ini berarti pelatihan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Kata Kunci : Kinerja Karyawan, Hotel PENDAHULUAN Pariwisata telah menjadi salah satu industri terbesar didunia dan merupakan andalan utama dalam menghasilkan devisa di berbagai Negara menurut Pitana dan Gayatri (2005 : 3). Selanjutnya Pitana dan Gayatri (2005 : 4) mengatakan bahwa : dengan meningkatnya peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi di berbagai Negara, pariwisata sering disebut sebagai passport to development, new kind of sugar, tool for regional development, invisible export, non-polluting industry, dan sebagainya. Hotel merupakan salah satu sarana pendukung pariwisata yang sangat berperan besar dalam mengembangkan dan menyukseskan dunia kepariwisataan. Sesuai dengan definisi hotel berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM 94/HK- 103/MPPT 87, menyatakan bahwa : hotel adalah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunannya untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minum beserta jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersil. Menurut Bartono (2008 : 3) mengatakan bahwa : Food Product Department atau biasa juga disebut Kitchen Department adalah salah satu department yang bertanggung jawab untuk mempersiapkan dan mengolah berbagai jenis makanan. Di dalam pengolahan makanan yang baik guna memenuhi kebutuhan tamu akan makanan dan minuman seorang juru masak harus memiliki disiplin, skill yang cukup, pengetahuan, team work, memiliki fisik yang sehat dan bersih, bertanggung jawab atas pekerjaannya (Bartono, 2008 : 6).

85 Penerapan teknologi baru saat ini juga sangat dibutuhkan untuk menunjang serta meningkatkan kinerja agar menjadi lebih efektif dan efisien. Maka diperlukan program pelatihan yang dapat memacu kinerja karyawan agar operasional berjalan dengan baik, program pelatihan juga bermanfaat bagi karyawan baru agar dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja sebagaimana yang dikatakan Carell dan Kuzmts (1982 : 278). Berikut ini adalah laporan kegiatan pelatihan di Semarak International Hotel Medan : Tabel 1. Kitchen Staff Trainings Report No Date of training No of participants Training material 1. 16/01 to 16/03/ 1998 2. 26-27/07 /2000 3. 15-17/04 /2004 4. 06-09/02 /2006 5. 10-30/09 /2008 6. 25/05 /2009 15 Hotel Knowledge 22 Basic Safety Training Trainer - Mr.Teles Phorus Fernandez - Mr. Abdul Razak Kadir - Mr.Azizam - Mr.T. Nababan - Mr.R. Simbolon Goal of Training Target Gives the understanding and include the equipments furthermore, all staff really understanding in operating equipments include operational procedures standard Dedicated to all employee in case fase the situation which need special attention for emergency. This due to fire threatening, bomb threatening, earth quake and how to use the fire extinguisher, hydrant, and evacuate victims. Generally this training to covered the employee in ease the situation happened also as a basic knowledge for staff 22 Hygiene Mr. Lun idris Delivered the knowledge of being good production of food also for the staff 12 Menu planning 12 Standart Recipe 15 Tabble Manner Mr. Lun idris Mr. Lun idris - Mr.Lun idris - Mr. Daryono itself. The aim of this section is the hotelier could applied it on operation well Gives the menu planning design base on color and food material. This is important to know as for related to the guest demand hunt Gives the understanding knowledge to the staff about how to make the food based on standardized recipes Applied the knowledge of how to behave to eat the food and serves thes guest in a restaurant Achievement 87 % 83 % 74 % 69 % 72 % 76 % Berdasarkan laporan kegiatan pelatihan pada kitchen Semarak International Hotel Medan di atas dapat dilihat bahwa setelah tahun 2009 tidak pernah melaku-

86 kan kegiatan pelatihan lagi sampai sekarang (2012), sehingga dapat menyebabkan menurunnya kinerja karyawan kitchen Semarak International Hotel Medan, diantaranya menurunnya disiplin karyawan seperti keterlambatan dan ketidakhadiran karyawan serta menurunnya kreatifitas karyawan dalam mengolah makanan. Berdasarkan dari uraian diatas penulis telah melakukan penelitian tentang Pengaruh Program Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan pada Kitchen Semarak International Hotel Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah program pelatihan berpengaruh terhadap kinerja karyawan; untuk mengetahui sejauh mana pengaruh program pelatihan bagi karyawan serta untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program pelatihan bagi karyawan pada kitchen Semarak International Hotel Medan. METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penulis memilih Lokasi penelitian di Semarak International Hotel Jl. Sisingamangaraja No. 50 Medan 20217. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 08 Juni 08 Juli 2012. B. Populasi Dan Sampel Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang didalamnya terdapat subjek yang dijadikan sumber data yang dibutuhkan oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang ada di kitchen Semarak International Hotel Medan, dengan jumlah populasi 13 orang. Dan untuk sampel yang diambil adalah secara keseluruhan dari populasi yaitu sebanyak 13 orang. C. Intrumen Atau Alat Pengumpul Data 1. Observasi (pengamatan) adalah mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. 2. Kuisioner adalah penelitian yang dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui penyebaran angket atau daftar pertanyaan kepada responden sebanyak 13 orang. 3. Wawancara adalah pengumpulan data dengan wawancara langsung objek-objek yang berkaitan dengan penelitian penulis. 4. Studi kepustakaan adalah pengumpulan data dengan membaca buku yang berkaitan dengan penelitian penulis. D. Teknik Analisis Data Dalam menganalisa data, penulis menggunakan teknik analisis data deskriptif, yaitu teknik yang dipergunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dengan mengumpulkan data, mengklasifikasikan dan menganalisis serta menginterprestasikan dengan menggunakan teori yang lazim diterima umum sehingga dapat memberikan suatu gambaran mengenai permasalahan dan cara untuk mengatasi masalah yang dihadapi. 1. Untuk menguji hipotesis dilakukan teknik korelasi product moment dengan rumus : n( xy) ( x)( y) {n( x 2 ( x) 2 [n y 2 ) ( y) 2 }] (Sugiono, 2003 : 183) Keterangan : Besarnya korelasi antara kedua variable x dan y n = Jumlah sampel x y = Pelatihan = Kinerja Untuk mengukur hasil korelasi digunakan skala Guilford dengan interval antara lain sebagai berikut : Tabel 2. Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat Lemah 0,20 0,399 Lemah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat Kuat Sumber : (Sugiono, 2003 : 183) Selanjutnya nilai perhitungan koefisien product moment (rxy) akan di uji tingkat signifikan dengan uji t t = r xy n 2 1 (r xy )2 Dengan kriteria penguji taraf ά = 0,05 sebagai berikut : jika t hitung > t table maka Ho di tolak, H1 diterima berarti hipotesis diterima jika t hitung < t table maka Ho di terima, H1 ditolak berarti hipotesis ditolak

87 Keterangan : Korelasi xy yang ditemukan n = Jumlah sampel t = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t table 2. Untuk melihat seberapa besar pengaruh program pelatihan terhadap kinerja karyawan maka diuji dengan determinasi sebagai berikut : D = (r xy) 2 x 100 % (Sudjana, 2001 : 370) HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Dari hasil riset yang telah dilakukan pada kitchen Semarak International Hotel Medan tentang pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan pada kitchen Semarak International Hotel Medan, berikut adalah hasil pembahasan dimana pelatihan sebagai variabel terikat (x) dan kinerja sebagai variable bebas (y) : Tabel 3. Sasaran Pelatihan harus tepat dilaksanakan pada setiap departemen yang ada di hotel 5 38,46 % 2 7 53,84 % 3 Tidak 1 7,70 % Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 5 orang responden (38,46%) menyatakan sangat setuju, 7 orang (53,84%) menyatakan setuju dan 1 orang (7,70%) menyatakan tidak setuju kalau sasaran pelatihan harus tepat dilaksanakan pada setiap departemen yang ada di hotel, karena menurut As,ad (1987 : 73) : setiap pelatihan harus mempunyai sasaran yang jelas yang biasa diuraikan kedalam perilaku-perilaku yang dapat diamati dan diukur supaya bisa diketahui efektifitas dari pelatihan itu sendiri. Tabel 4. Pelatihan Trainer harus berkompetensi sesuai bidang yang dilatihnya 5 38,46 % 2 8 61,54 % 3 Tidak - 0 % bahwa 5 orang responden (38,46%) menyatakan sangat setuju, dan 8 orang responden (61,54%) menyatakan setuju kalau pelatih/trainer harus berkompetensi sesuai bidang yang dilatihnya, karena menurut Satriono dan andree (2007 : 4) mengatakan bahwa : sebuah training bisa dikatakan berhasil bila para peserta dapat menerima dan mengalami peningkatan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) maupun perilaku (attitude) yang tepat dan diberikan oleh instruktur yang tepat pula serta menggunakan metode dan media yang didesain khusus guna pencapaian peningkatan kinerja/ kompetensi karyawan. Sementara menurut As,ad (1987 : 73) : pelatih harus bisa mengajarkan bahanbahan pelatihan dengan metode tertentu sehingga peserta akan memperoleh pengetahuan keterampilan dan sikap yang diperlukan sesuai dengan sasaran yang diterapkan. Tabel 5. Bahan-bahan atau materi pelatihan harus menarik dan sesuai dengan sasaran pelatihan 4 30,77 % 2 6 46,15 % 3 Tidak 3 23,08 %

88 bahwa 4 orang responden (30,77%) menyatakan sangat setuju, 8 orang responden (46,15%) menyatakan setuju, dan 3 orang responden (23,08%) menyatakan tidak setuju kalau bahan-bahan atau materi pelatihan harus menarik dan sesuai dengan sasaran pelatihan, karena menurut As,ad (1987 : 73) menyatakan bahwa : bahan-bahan latihan harus disusun berdasarkan sasaran pelatihan yang telah ditetapkan. Tabel 6. Metode pelatihan dapat memudahkan operasional suatu pelatihan di hotel 3 23,08 % 2 8 61,54 % 3 Tidak 2 15,38 % bahwa 3 orang responden (23,08%) menyatakan sangat setuju, 8 orang responden (51,54%) menyatakan setuju, dan 2 orang responden (15,38%) menyatakan tidak setuju kalau metode pelatihan dapat memudahkan operasional suatu pelatihan di hotel, karena menurut Abdulhak dan Ishak (1995:43) : metode pembelajaran dalam pelatihan adalah prosedur yang teratur dan sistematis untuk membelajarkan seseorang dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Kedudukan metode belajar dalam pelatihan tidak hanya berfungsi untuk menyampaikan materi saja, tetapi juga termasuk mengelola kegiatan pembelajaran sehingga karyawan dapat belajar dengan baik untuk mencapai tujuan secara tepat. Tabel 7. Sarana dan prasarana pelatihan dilengkapi dengan baik 4 30,77 % 2 8 61,54 % 3 Tidak 1 7,69 % bahwa 4 orang responden (30,77%) menyatakan sangat setuju, dan 8 orang responden (61,54%) menyatakan setuju, dan 1 orang responden (7,69%) menyatakan tidak setuju kalau sarana dan prasarana pelatihan dilengkapi dengan baik, karena menurut Abdulhak dan Ishak (1995 : 24) mengatakan bahwa : kedudukan sarana dan fasilitas pelatihan memiliki 2 peran yaitu : sebagai penunjang dan sumber belajar, sebagai penunjang, sarana dan fasilitas dapat memperlancar atau membantu terjadinya pelatihan secara efektif, sedangkan sebagai sumber belajar, sarana dan fasilitas berisikan bahan belajar yang dapat memperkuat atau memberikan perluasan pengetahuan dan keterampilan bagi peserta pelatihan dalam mempelajari bahan belajar yang ditetapkan. Tabel 8. Dilakukan evaluasi setelah pelatihan 2 15,38 % 2 11 84,62 % 3 Tidak - 0 %

89 bahwa 2 orang responden (15,38%) menyatakan sangat setuju, dan 11 orang responden (84,62%) menyatakan setuju kalau dilakukan evaluasi setelah pelatihan, karena menurut Satriono dan Andree (2007 : 06) : evaluasi training yang diadakan secara kontinyu dan terprogram dapat menemukan baik kekuatan maupun kelemahan dalam setiap penyelenggaraan training, hal ini dapat dijadikan acuan untuk lebih meningkatkan kualitas training yang diselenggarakan oleh perusahaan. Tabel 9. Program pelatihan dapat meningkatkan prestasi kerja di kitchen 8 61,54 % 2 5 38,46 % 3 Tidak - 0 % bahwa 8 orang responden (61,54%) menyatakan sangat setuju, dan 5 orang responden (38,46%) menyatakan setuju kalau program pelatihan dapat meningkatkan prestasi kerja di kitchen, karena menurut Satriono dan Andree (2007 : 100) : perubahan kinerja/prestasi kerja ataupun pencapaian target dan tujuan seringkali dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya faktor eksternal, atasan, pelatihan, incentive/gaji dan sebagainya. Sementara menurut Nitisemito (1996: 35), mendefinisikan bahwa : pelatihan atau training sebagai suatu kegiatan yang bermaksud untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku ketrampilan, dan pengetahuan dari karyawannya sesuai dengan keinginan perusahaan. Tabel 10. Program pelatihan dapat meningkatkan loyalitas karyawan 6 46,15 % 2 7 53,85 % 3 Tidak - 0 % bahwa 6 orang responden (46,15%) menyatakan sangat setuju, dan 7 orang responden (53,85%) menyatakan setuju kalau program pelatihan dapat meningkatkan loyalitas karyawan, karena menurut Manullang (1990 : 47) menyatakan bahwa : manfaat nyata yang dapat diperoleh dengan adanya program pelatihan yang dilaksanakan oleh organisasi/ perusahaan terhadap karyawannya, yaitu sebagai berikut : a. Meningkatkan rasa puas karyawan. b. Pengurangan pemborosan. c. Mengurangi ketidakhadiran dan turn over karyawan. d. Memperbaiki metode dan sistem kerja. e. Menaikkan tingkat penghasilan. f. Mengurangi biaya-biaya lembur. g. Mengurangi biaya pemeliharaan mesin-mesin. h. Mengurangi keluhan-keluhan karyawan. i. Mengurangi kecelakaan kerja. j. Memperbaiki komunikasi. k. Meningkatkan pengetahuan karyawan. l. Memperbaiki moral karyawan. m. Menimbulkan kerja sama yang lebih baik.

90 Tabel 11. Program pelatihan dapat meningkatkan disiplin kerja di kitchen 4 30,77 % 2 9 69,23 % 3 Tidak - 0 % bahwa 4 orang responden (30,77%) menyatakan sangat setuju, dan 9 orang responden (69,23%) menyatakan setuju kalau program pelatihan dapat meningkatkan disiplin kerja di kitchen, karena menurut Manullang (1990 : 47) menyatakan bahwa manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya program pelatihan yang dilaksanakan oleh perusahaan terhadap karyawannya salah satunya adalah mengurangi ketidakhadiran dan turn over karyawan. Tabel 12. Program pelatihan dapat meningkatkan kreatifitas karyawan dalam bekerja 8 61,54 % 2 5 38,46 % 3 Tidak - 0 % bahwa 8 orang responden (61,54%) menyatakan sangat setuju, dan 5 orang responden (38,46%) menyatakan setuju kalau program pelatihan dapat meningkatkan kreatifitas karyawan dalam bekerja, karena menurut Simamora (1999 : 35) : pelatihan adalah serangkaian aktifitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian-keahlian, pengetahuan pengalaman atau perubahan sikap seseorang. Sehingga dapat meningkatkan kreatifitas seorang karyawan. Tabel 13. Program pelatihan dapat meningkatkan kerjasama antar sesama karyawan 8 61,54 % 2 4 30,76 % 3 Tidak 1 7,70 % bahwa 8 orang responden (61,54%) menyatakan sangat setuju, 4 orang responden (30,76%) menyatakan setuju, dan 1 orang responden (7,70%) menyatakan tidak setuju kalau program pelatihan dapat meningkatkan kerjasama antar sesama karyawan, karena menurut Manullang (1990 : 47) yang menyatakan bahwa manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya program pelatihan yang dilaksanakan oleh perusahaan terhadap karyawannya salah satunya adalah menimbulkan kerja sama yang lebih baik. Tabel 14. Program pelatihan dapat meningkatkan kecakapan karyawan dalam bekerja 6 46,15 % 2 6 46,15 % 3 Tidak 1 7,70 % bahwa 6 orang responden (46,15%) menyatakan sangat setuju, 6 orang responden (46,15%) menyatakan setuju, dan 1 orang responden (7,70%) menyatakan tidak setuju kalau program pelatihan dapat meningkatkan kecakapan karyawan dalam bekerja, karena menurut Artasasmita dan Roni (1985 : 47) yang menyatakan bahwa : pelatihan pada dasarnya adalah merupakan suatu peningkatan pengetahuan dan kecakapan agar karyawan

91 dapat mengerjakan suatu pekerjaan tertentu. Tabel 15. Program pelatihan dapat meningkatkan tanggung jawab seorang karyawan dalam bekerja 7 53,85 % 2 6 46,15 % 3 Tidak - 0 % bahwa 7 orang responden (53,85%) menyatakan sangat setuju, 6 orang responden (46,15%) menyatakan setuju kalau program pelatihan dapat meningkatkan tanggung jawab seorang karyawan dalam bekerja, karena menurut Mangkuprawira (2003 : 135) : pelatihan pagi karyawan adalah suatu proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil dalam mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik sesuai dengan standar. Tabel 16. Program pelatihan dapat meningkatkan jenjang karir seorang karyawan 8 61,54 % 2 4 30,76 % 3 Tidak 1 7,70 % bahwa 8 orang responden (61,54%) menyatakan sangat setuju, 4 orang responden (30,76%) menyatakan setuju, dan 1 orang responden (7,70%) menyatakan tidak setuju kalau program pelatihan dapat meningkatkan jenjang karir seorang karyawan, karena menurut Carell dan Kuzmits (1982 : 278) yang menyatakan salah satu tujuan utama pelatihan adalah untuk menyiapkan karyawan dalam promosi. Promosi dalam hal ini adalah promosi dalam kenaikan jabatan seorang karyawan. Sementara menurut Satriono dan Andree (2007 : 4) mengatakan bahwa: Sebuah training bisa dikatakan berhasil bila para peserta dapat menerima dan mengalami peningkatan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) maupun perilaku (attitude) yang tepat dan diberikan oleh instruktur yang tepat pula serta menggunakan metode dan media yang didesain khusus guna pencapaian peningkatan kinerja/ kompetensi karyawan. Hasil analisis Berdasarkan analisis data, maka dapat disimpulkan dari kuisioner penelitian, yang akan digunakan dalam menghitung korelasi adalah sebagai berikut : a. x = 140 b. y = 156 c. x 2 = 1580 d. y 2 = 1898 e. x.y = 1704 Untuk mengetahui apakah hubungan variable x dengan y signifikan atau tidak, dapat diketahui melalui perhitungan berikut ini dengan menggunakan rumus korelasi product moment yaitu : n( xy) ( x)( y) {n( x 2 ( x) 2 [n y 2 ) ( y) 2} ] 13 x 1704 (140)(156) 13x1580 (140) 2 [13x1898 (156) 2 22152 21840 (20540 19600) x (24674 (24336) 312 940 x 338 312 317720 312 563,7 0,581 Dari hasil perhitungan yaitu 0,581 adalah korelasi antara variabel

92 pelatihan (x) dengan variabel Kinerja Karyawan (Y) adalah positif atau dengan kata lain, mempunyai hubungan positif. Untuk mengetahui tinggi rendahnya hubungan tersebut dapat digunakan pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi sebagai berikut : Tabel 17. Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat Lemah 0,20 0,399 Lemah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat Kuat Sumber : (Sugiono, 2003 : 183) Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh 0,581 maka pengaruh program pelatihan terhadap kinerja karyawan pada kitchen Semarak International Hotel Medan adalah sedang. Hipotesis Bila r hitung > dari nilai r tabel, maka hipotesis yang diajukan diterima atau korelasinya signifikan, selanjutnya bila r hitung < dari nilai r tabel maka hipotesis yang diajukan ditolak. Dari data tersebut, maka nilai r tabel dengan derajat kebebasan (dk) = n 2 = 13 2 = 11 dan hasil dua arah 0,05 (5%) adalah sebesar 0,533. Hal ini berarti nilai r hitung > dari nilai r tabel yaitu 0,581 > 0,533 sehingga hipotesis diterima yang berarti terdapat pengaruh yang positif dari program pelatihan terhadap kinerja karyawan pada kitchen Semarak International Hotel Medan. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Bahwa variabel (x) yaitu program pelatihan yang dilakukan pada kitchen Semarak International Hotel Medan sudah berjalan dengan baik yaitu sebesar 91%. 2. Variabel (y) yaitu kinerja yang telah diberikan oleh karyawan kitchen kepada perusahaan sejauh ini sudah baik yaitu sebesar 95%. 3. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai pengaruh program pelatihan terhadap kinerja karyawan pada kitchen Semarak International Hotel Medan bahwa 43% responden menyatakan sangat setuju, 52% responden menyatakan setuju dan 5% responden menyatakan tidak setuju, hal ini berarti pelatihan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. B. Saran Berdasarkan kesimpulan, penulis memberikan beberapa saran dan masukan dengan harapan dapat bermanfaat bagi hotel. Saran tersebut antara lain : 1. Hendaknya perusahaan lebih meningkatkan program pelatihan secara periodik. 2. Pada saat melakukan pelatihan agar perusahaan mempersiapkan sarana dan prasarana pelatihan yang sesuai dengan standar dan menyediakan pelatih atau trainer yang berkompeten di bidangnya. 3. Diharapkan bagi karyawan kitchen dapat membina hubungan yang baik antar sesama agar tercipta suasana yang harmonis sehingga kerjasama antar karyawan dapat terjalin dengan baik demi mencapai tujuan bersama. 4. Bagi para peneliti lain yang melakukan penelitian tentang objek pelatihan, bahwa selain pelatihan ada faktor lain yang berpengaruh terhadap kinerja seorang karyawan, antara lain: motivasi (baik moril maupun materil), lingkungan kerja, dan gaya kepimpinan. DAFTAR PUSTAKA Abdulhak, Ishak. 1995. Metodologi Pembelajaran Pada Pendidikan Orang Dewasa. Bandung : Cipta Intelektual. Andi Rahman Alamsyah, Muh, Azis Muslim. 2006. Model Penilaian Kinerja Wakil Rakyat. Jakarta : DIA FISIP UI. Alex S Nitisemito. 1996. Manajemen Personalia. Jakarta : Ghalia Indonesia. Artasasmita. 1985. Pedoman Merancang Sistem Kursus dan Latihan Jurusan Pendidikan Luar Sekolah. Bandung : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah IKIP UPI.

93 As ad, Moh. 1987. Psikologi Industri. Edisi Ke-3. Jakarta : Liberti. Bartono. 2008. Food Product Management di Hotel dan Restoran. Jakarta : Andi Publisher. Carrel, Michael R. and Frank E Kuzmits. 1982. Personnel Management of Human Resources. Columbus Ohio : bell and howell company. Sudjana. 2001. Metode Statistik. Bandung : Tarsito. Surya Darma. 2005. Manajemen Kinerja, Falsafah Teori dan Penerapannya. Yogyakarta. Teguh Satriono dan Andree. 2007. How to measure 5 levels of training evaluation. Jakarta : Intellectual Capital Publishing. Cherrington, J. David. 1955. Management of Human Resources. New Jersey : Prentice Hall International. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. I Gede Pitana, Putu G. Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta : CV Andi Offset. James L. Gibson. 1996. Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses. Jakarta : Bina Rupa Aksara. Malayu S.P. Hasibuan. 1999. Organisasi dan Motivasi. Jakarta : Bumi Aksara. Mangkuprawira, Sjafri. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Ghalia Indonesia. M. Manullang. 1990. Manajemen Personalia. Jakarta : Ghalia Indonesia. Moekijat. 1991. Latihan dan Pengembangan Layanan Pegawai. Bandung : Mandar Maju. Prawirosentono, S. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia, Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta : BPFE. Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktifitas Kerja. Jakarta : Mandar Maju. Simamora, H. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : STIE YKPN. Sugiono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.