ANALISIS SUMPAH JABATAN PRESIDEN SEBAGAI DASAR PEMBERHENTIAN PRESIDEN DALAM MASA JABATAN DITINJAU DARI SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL Penulisan Hukum (Skripsi) Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S1 Dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: ZEFANYA LEOPENOE NIM. E0010372 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
DALAM NAMA TUHAN YESUS KRISTUS ii
PENGESAHAN PENGUJI Penulisan Hukum (Skripsi) ANALISIS SUMPAH JABATAN PRESIDEN SEBAGAI DASAR PEMBERHENTIAN PRESIDEN DALAM MASA JABATAN DITINJAU DARI SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL Oleh : Zefanya Leopenoe NIM. E0010372 Telah diterima dan dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Penulisan Hukum (Skripsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta Pada: Hari: Tanggal DEWAN PENGUJI 1. 2, 3. Mengetahui Dekan, iii
Zefanya Leopenoe NIM. E0010372 iv
v
MOTTO jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para Matius 22: 37-40 vi
ABSTRAK Zefanya Leopenoe, E0010372. 2014. ANALISIS SUMPAH JABATAN PRESIDEN SEBAGAI DASAR PEMBERHENTIAN PRESIDEN DITINJAU DARI SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL. Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret. Sumpah jabatan presiden (dan wakil presiden) menjadi satu-satunya sumpah yang diatur dengan konstitusi. Sumpah yang diatur dalam pasal 9 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ini menjadi awal dari berlakunya kekuasaan eksekutif bagi presiden (dan wakil presiden) terpilih. Penelitian ini hendak mengungkapkan mengenai eksistensi sumpah jabatan presiden dalam model pemerintahan presidensial. Dengan menggunakan metode penelitian normative, penulis juga berusaha mengungkapkan apakah sumpah jabatan presiden dapat menjadi dasar pemberhentian presiden apabila dilihat dari kacamata konstitusi. Langkah-langkah penafsiran dan membandingkan pendapat para ahli, serta penelaahan beberapa literature mengenai konstitusi dan pemerintahan presidensial menjadi senjata utama dalam analisa ini. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, praktek pemberhentian presiden yang pernah terjadi dalam sejarah ketatanegaraan menggunakan dasar pelanggaran sumpah jabatan presiden sebagai alasannya. Hal tersebut seperti yang dialami oleh mantan presiden Amerika, Andrew Johnson dan Richard M. Nixon, serta mantan presiden Indonesia, Abdurrahman Wahid. Dalam konstitusi Indonesia, mekanisme pemberhentian presiden secara tekstual tidak menyebutkan pelanggaran sumpah jabatan presiden dapat menjadi dasar pemberhentian presiden, tetapi, substansi pada kalimat sumpah jabatan presiden tersebut menjadi hal yang sakral bagi pemegang kekuasaan eksekutif. Melakukan tindakan yang melanggar atau tidak sesuai dengan isi sumpah jabatan presiden menjadi hal yang potensial untuk dapat dijadikan dasar pemberhentian presiden. Kata kunci: presidensial, konstitusi, pemberhentian presiden sumpah jabatan presiden. (impeachment), vii
ABSTRACT Zefanya Leopenoe, E0010372. 2014 ANALYSIS OF PRESIDENTIAL OATH POSITION AS DISMISSAL OF PRESIDENT VIEWED FROM THE PRESIDENTIAL SYSTEM. Faculty of Law, University of Sebelas Maret. Oath of office as president (and vice president) became the only oath that is regulated by the constitution. Oath set out in Article 9 of the Constitution of the Republic of Indonesia Year 1945 is the beginning of the entry into force of the executive powers for the president ( and vice president ) was elected. This research seeks to reveal the existence of the presidential oath of office in the presidential model of governance. By using method of normative research, the authors also tried to reveal whether the oath of office as president of the foundation can be dismissal of the president when seen from the eyes of the constitution. Interpretation steps and compare the opinions of experts, as well as a review of some literature on the constitution and the presidential administration became the main weapon in this analysis. Based on the results of research by the author, the practice of dismissal president that has ever happened in the history of using the basic constitutional violation presidential oath of office as the reason. It is as experienced by former American president, Andrew Johnson and Richard M. Nixon, as well as former president of Indonesia, Abdurrahman Wahid. In the Indonesian constitution, the president is a textual mechanism for violations of the oath of office does not mention the president can be the basis of the dismissal of the president, however, the substance of the oath of office as president of the sentences become so sacred to the holder of executive power. Perform the action that violates or is not in accordance with the contents of the presidential oath becoming the potential to be used as the basis of the dismissal of the president. Keywords : presidential, constitution, dismissal of the president (impeachment), the oath of the presidential office viii
PERSEMBAHAN Penulisan hokum (skripsi) ini Penulis persembahkan untuk: 1. Tuhan Yesus Kristus 2. Mama, Agatha Frederika Tri Prastiwi 3. Papa, Daniel Leopenoe 4. Kakak, Yesaya Leopenoe. Adik, Michael Leopenoe dan Filemon Leopenoe 5. Kekasih, Lois Rosiana Geroda Cinun. 6. PMK FH UNS 7. Fakultas Hukum UNS. ix
KATA PENGANTAR Puji Syukur ke hadirat Bapa di sorga, Tuhan Yesus Kristus, atas selesainya penulisah hokum ini yang berjudul, ANALISIS SUMPAH JABATAN PRESIDEN SEBAGAI DASAR PEMBERHENTIAN PRESIDEN DALAM MASA JABATAN DITINJAU DARI SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL. Penulisan hokum ini disusun dan diajukan guna melengkapi syarat-syarat memperoleh derajat sarjana dalam ilmu hokum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, mengingat segala keterbatasan yang ada pada penulis, oleh karena itu penulis akan menerima dengan senang hati segala kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari beberapa pihak, baik secara moral maupun materiil, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. TUHAN YESUS KRISTUS. 2. Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H.,M.H, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret. 3. Ibu Madalina, S.H.,M.Hum, selaku Ketua Bagian Hukum Tata Negara. 4. Ibu Aminah, S.H.,M.H dan Bapak Sugeng Praptono, S.H.,M.H, selaku Pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaga yang dengan sabar dan perhatian telah memberikan saran dan bimbingan sehingga terselesaikannya skripsi ini. 5. Bapak Syafrudin Yudowibowo, S.H.,M.H, selaku Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan mengarahkan penulis selama masa studi. 6. Segenap Bapak dan Ibu dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan selama penulis menempuh studi. x
7. Segenap Bapak dan Ibu karyawan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan pelayanan dalam bidang akademik kepada penulis selama masa studi. 8. Kedua orangtua penulis, Bapak Daniel Leopenoe dan Ibu Agatha Frederika Tri Prastiwi yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materiil dalam hidup penulis serta kasih sayang dan kesabarannya dalam menghadapi penulis. 9. Saudara-saudara penulis, Kakak Yesaya Leopenoe, Adik Michael Leopenoe, Adik Filemon Leopenoe. 10. Lois Rosiana Geroda Cinun, untuk semua dukungan dan kasih sayang yang sudah diberikan, serta dorongan yang selalu diberikan, karena 1 (satu) hari menunda skripsi sama dengan 1 (satu) hari menunda pernikahan. LOL. I love u unlimited! 11. Teman-teman PMK, remon, dias, atoy, sindu, monic, wena, mona, bina, prigel, dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu. 12. Dan semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis berharap semoga skripsi ini banyak memberikan manfaat dan dapat berguna untuk melengkapi pengetahuan kita khususnya pengetahuan hokum. Surakarta, 5 September 2014 Penulis, Zefanya Leopenoe xi
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii PENGESAHAN PENGUJI... iv PERNYATAAN... v MOTTO... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii PERSEMBAHAN... ix KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... 5 E. Metode Penelitian... 6 F. Sistematika Penulisan Hukum... 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 12 A. Kerangka Teori... 12 1. Tinjauan mengenai sistem pemerintahan presidensial.... 12 a. Tinjauan sistem pemerintahan presidensial pada umumnya.12 xii
b. Tinjauan sistem pemerintahan presidensial di Indonesia dan menurut UUD 1945.... 14 2. Tinjauan mengenai pemberhentian presiden dalam masa jabatan (impeachment)... 15 a. Tinjauan umum mengenai pemberhentian presiden.... 15 b. Alasan-alasan hukum pemberhentian presiden.... 19 c. Pengaturan pemberhentian presiden dalam UUD 1945.... 21 1) Pengaturan Pemberhentian Presiden sebelum perubahan Undang-Undang Dasar 1945.... 21 2) Pengaturan Pemberhentian Presiden Dalam Konstitusi Republik Indonesia Serikat dan UUDS 1950.... 23 3) Pemberhentian Presiden Pada Perubahan UUD 1945.... 24 3. TINJAUAN MENGENAI SUMPAH JABATAN PRESIDEN... 26 a. Tinjauan umum mengenai sumpah jabatan presiden.... 26 b. Tinjauan mengenai sumpah jabatan presiden sebagai dasar pemberhentian presiden.... 31 B. Kerangka Pemikiran... 33 BAB III PEMBAHASAN... 34 A. Eksistensi Sumpah Jabatan Presiden pada Sistem Pemerintahan Presidensial.... 34 1. Sumpah jabatan presiden sebagai awal berlakunya tugas jabatan presiden.... 36 2. Sumpah jabatan presiden sebagai dasar pertanggungjawaban presiden.... 40 B. Sumpah Jabatan Presiden sebagai Dasar Pemberhentian Presiden Menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.... 49 xiii
BAB IV PENUTUP... 65 A. Kesimpulan... 65 B. Saran... 65 DAFTAR PUSTAKA... 67 xiv