Restorica Vol. 1, Nomor 01, April 2015 ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PROFESIONALISME PEGAWAI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUTAI BARAT

PENGARUH KINERJA PEGAWAI TERHADAP PENINGKATAN PELAYANAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA INTAN KABUPATEN GARUT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Putra Sulawesi Sejati Perkasa

PENGARUH DISIPLIN KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PASAR BAYONGBONG KABUPATEN GARUT

KUALITAS PELAYANAN PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN ROKAN HULU

PENDAHULUAN. kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya Pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. publik. Pemahaman mengenai good governance berbeda-beda, namun sebagian

STUDI TENTANG INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN KLANDASAN ILIR KOTA BALIKPAPAN.

BAB I PENDAHULUAN. dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan. kebijakan yang ditetapkan. (BPPK Depkeu, 2014 )

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good governance atau tata kepemerintahan yang baik merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga

KINERJA LURAH DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN GUNUNG LINGAI KOTA SAMARINDA

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pengelolaan organisasi sektor publik (khususnya organisasi pemerintahan)

KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN ANAK DI LUAR NIKAH PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURABAYA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. produktivitas, responsivitas, dan akuntabilitas.

GOOD GOVERNANCE. Sedarnawati Yasni

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANJARMASIN. Abstract

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISA SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PUSKESMAS DI DINAS KESEHATAN KOTA PAYAKUMBUH 2016

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk itulah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sudah melaksanakan pelayanan secara efektif, yaitu kualitas pelayanan yang

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN MODEL PENELITIAN

I. PENDAHULUAN Gelombang reformasi telah bergulir menuntut perubahan dalam segala tatanan kehidupan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH KOORDINASI TERHADAP KINERJA PETUGAS PEMUNGUT PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN TAROGONG KIDUL KABUPATEN GARUT

Good Governance: Mengelola Pemerintahan dengan Baik

PENGARUH PERENCANAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU

Keywords : responsiveness, tangibles and empathy and community satisfaction.

BAB I PENDAHULUAN. dari terwujudnya prinsip-prinsip yang terkandung dalam Good Governance

PENDAHULUAN. IKM - I 2016 Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat membutuhkan pelayanan yang cepat tepat dan efisien. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANAN MASYARAKAT DESA DI KECAMATAN SILIAN RAYA DALAM PELAKSANAAN (GOOD GOVERNANCE) O l e h : DOLFI AKAY

Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan yang solid dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Good Governance adalah tata kelola pemerintahan yang baik yang telah

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG KOTA SAMARINDA

Proposal Skripsi Manajemen Pemasaran

Mengetahui bentuk pemerintahan yang baik RINA KURNIAWATI, SHI, MH

BAB I PENDAHULUAN. fungsi controlling dalam rangka tercapainya kualitas pelayanan. Tinggi rendahnya

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR GOOD GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BAGI WAJIB PAJAK (STUDI KASUS DI KPP PRATAMA JAKARTA PENJARINGAN) Oleh

BAB II LANDASAN TEORI. Pada instansi pemerintahan seperti KPP Pratama Sleman orientasi

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. "Terwujudnya peningkatan kualitas kinerja Biro Pemerintahan Provinsi

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PADA RSUD KABUPATEN KARANGANYAR. Tutik Nuryanti 1),Slamet Djauhari 2) 1)

BAB 1 PENDAHULUAN. publik, jasa publik, dan pelayanan administratif. informasi, komunikasi, transportasi, investasi, dan perdagangan.

OLEH : DR. SURANTO DOSEN JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN UMY

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian dilandasi ruh yang merupakan nilai (value) dan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR KECAMATAN KUARO KABUPATEN PASER AINUL YAQIN 1

II. TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mengetahui kuliatas pelayanan publik pembuatan Kartu Tanda Penduduk

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. agar organisasi sektor publik memperhatikan value for money dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. terekam (CD, DVD, ebook). Secara garis besar perpustakaan terbagi menjadi dua

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI KANTOR KELURAHAN TELUK LERONG ULU KOTA SAMARINDA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh perhatian dan penyelesaian yang komprehensif. Secara kualitatif hal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. sangat luas. Pelayanan Publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI KANTOR CAMAT SUNGAI PINANG KOTA SAMARINDA

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PROGRAM STUDI FARMASI

[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA, BUDAYA KERJA DAN KEPEMIMPINAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KELURAHAN MOJOROTO KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI PEMERINTAHAN DESA (Studi Kasus di Kantor Kepala Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen)

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya era globalisasi serta tersedianya arus informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Tentang Perizinan

SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kualitas pada dasarnya merupakan kata yang menyandang arti relative karna

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

KUALITAS PELAYANAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KETAPANG

KUALITAS PELAYANAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH (JAMKESDA) DI PUSKESMAS KARANG ASAM KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan terhadap perusahaan yang dikelola tersebut. pengalaman pelanggan yang menyenangkan.

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan pelayanan sudah menjadi prioritas utama yang tidak bisa dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan (preventif) untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN KANREG I BKN YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi peneletian berhubungan dengan cara-cara yang digunakan

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS PADA BANK SWASTA DI RIAU) Fenny Trisnawati & Lukman

PENGARUH PEMBAGIAN KERJA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI DESA PAMEKARSARI KECAMATAN BANYURESMI KABUPATEN GARUT

TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU (BPMPT) KABUPATEN POSO DALAM PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN USAHA

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA RUMAH MAKAN SARI RAHAYU DI BANJARNEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Pajak bukan lagi sesuatu yang asing bagi masyarakat Indonesia, karena

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kondisi obyektif menunjukkan bahwa penyelenggaraan pelayanan publik masih

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam menghadapi masyarakat pengguna jasa. Aparat birokrasi dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan yang dilakukan oleh. tata cara dan aturan pokok yang telah ditetapkan.

PENGARUH PROSEDUR DAN FASILITAS PELAYANAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PESERTA PROGRAM JAMKESMAS DI PUSKESMAS I CILONGOK

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

Transkripsi:

Restorica Vol. 1, Nomor 01, April 2015 ISSN: 2407-3881 PENGARUH PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN E-KTP PADA KANTOR KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KATINGAN Oleh Karyadi dan Eka Nisa Program Studi Administrasi Negara FISIP Universitas Muhammadiyah Palangkaraya ABSTRAK Metode yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat, fakta dan karakteristik mengenai populasi, penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian. Data yang dikumpulkan melalui variabel penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan tabel penentu jumlah sampel dengan taraf sesalahan 10% yaitu 270 orang yaitu masyarakat Kabupaten Katingan. Analisis data menggunakan regresi linier sederhana yaitu memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dimanipulasi. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa partisipasi, tanggung jawab, kerjasama, keadilan, kesadaran, kemauan, merupakan variabel yang mempengaruhi penerapan good governance terhadap kualitas pelayanan. variabel partisipasi, tanggung jawab, kerjasama, keadilan, kesadaran, kemauan, memiliki hubungan yang signifikan. Kata Kunci : Good Governance, Kualitas Layanan PENDAHULUAN Di kebanyakan negara berkembang, perhatian pertama terhadap Good Governance dalam kaitan dengan penggunaan otoritas dan manajemen sektor publik, adalah korupsi yang cenderung menjadi karakter tipikal yang melekat. Bahkan di beberapa negara terbukti bahwa budaya korupsi telah begitu melekat didalam birokrasi pemerintah yang justru ditandai oleh kelangkaan sumber daya. Dalam konteks itu, absennya akuntabilitas sangat menonjol dan menjadi satu karakter dominan budaya administrasi selama periode tertentu. Semangat reformasi telah mewarnai pendayagunaan aparatur negara dengan tuntutan untuk mewujudkan administrasi negara yang mampu mendukung kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintah negara dan pembangunan, dengan mempraktekan prinsipprinsip Good Governance. Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat kepada pemerintah dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintah yang baik dengan meningkatnya tingkat pengetahuan dan pendidikan masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa negara. Dalam rangka hal tersebut, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, dan nyata sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, dan bertanggung jawab. Banyaknya keluhan dan pengaduan dari masyarakat terhadap pelayanan khususnya pelayanan e-ktp, baik yang secara langsung maupun tidak langsung, seperti keluhan terhadap prosedur yang berbelit-belit, tidak adanya kepastian jangka waktu penyelesaian, besar biaya yang harus dikeluarkan, persyaratan yang tidak adanya transparansi, dan sikap petugas maupun pegawai yang kurang responsif. Hal-hal ini yang menimbulkan citra yang buruk kepada pemerintah. Padahal di sisi lainnya masyarakat mengharapkan pelayanan publik yang baik dengan adanya keseimbangan antara kekuasaan (power) yang dimiliki dengan tanggung jawab yang mesti diberikan kepada masyarakat yang dilayani. Terwujudnya pelayanan publik (public service) yang berkualitas (prima) merupakan salah satu ciri kepemerintahan yang baik (good Jurnal Ilmiah Administrasi Negara & Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Hal 13

governance) sebagai tujuan dari pendayagunaan aparatur negara diharapkan bisa secara efektif dan efisien dalam melaksanakan tugas dan fungsinya serta tanggung jawabnya dalam menyelenggarakan pemerintahan yang baik (good governance), serta memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Melalui penerapan tata pemerintahan yang baik diharapkan dapat mengembalikan dan membangun kembali kepercayaan masyarakat kepada penyelenggara pemerintah. Berdasarkan observasi sementara dan hasil wawancara dilapangan bahwa kurangnya keramahan pegawai dalam memberikan pelayanan berbagai keperluan administrasi menyebabkan masyarakat merasa tidak dilayani dengan baik. Disiplin pegawai yang kurang karena pada saat minta pelayanan di Dinas banyak pegawai yang tidak ada ditempat tanpa adanya keterangan yang jelas. Atas dasar itulah penulis tertarik untuk mengambil judul studi tentang Pengaruh Penerapan Prinsip Good Governance Terhadap Kualitas Pelayanan e-ktp pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Katingan. LANDASAN TEORI Kunci utama dalam memahami Good Governance adalah pemahaman atas prinsipprinsip yang ada didalamnya, bertolak dari prinsip-prinsip ini akan didapatkan tolak ukur kinerja suatu pemerintahan. Baik buruknya suatu pemerintahan bisa dinilai bila ia telah bersinggung dengan semua unsur prinsipprinsip Good Governance, menurut UNDP (1997) dalam Sedarmayanti (2004 : 44) yaitu : a) Partisipasi Masyarakat Semua warga masyarakat mempunyai suara dalam pengambilan keputusan, baik secara langsung maupun melalui lembagalembaga perwakilan sah yang mewakili kepentingan mereka. Partisipasi dan mengungkapkan pendapat, serta kapasitas untuk berpartisipasi secara konstruktif. b) Aturan Hukum Kerangka hukum harus adil dan diperlakukan tanpa pandang bulu termasuk didalamnya hukum-hukum yang menyangkut hak asasi manusia. c) Transparansi Transparasi dibangun atas dasar arus informasi yang bebas seluruh proses pemerintahan lembaga-lembaga dan informasi perlu dapat diakses oleh pihakpihak yang berkepentingan dan informasi yang tersedia harus memadai agar dapat dimengerti dan dipantau. d) Daya Tanggap Lembaga-lembaga dan seluruh proses pemerintahan harus berusaha melayani semua pihak yang berkepentingan. e) Berorientasi Konsensus Tata kepemerintahan yang baik menjembatani kepentingan-kepentingan yang berbeda demi terbangunnya suatu konsensus menyeluruh dalam hal yang terbaik bagi kelompok masyarakat, dan bila mungkin konsensus dalam hal kebijakankebijakan dan prosedur-prosedur yang diterapkan. f) Berkeadilan Dimana dalam konteks ini semua warga masyarakat mempunyai kesempatan untuk memperbaiki dan mempertahankan kesejahteraan mereka. g) Efektivitas dan Efisien Dalam implementasi proses-proses pemerintahan dan lembaga-lembaga harus membuahkan hasil sesuai kebutuhan warga masyarakat dan dengan menggunakan sumber daya yang ada seoptimal mungkin. h) Akuntabilitas Para pengambil keputusan di instansi pemerintah, baik sektor swasta maupun organisasi-organisasi masyarakat juga turut berperan serta bertanggung jawab baik kepada masyarakat itu sendiri maupun kepada lembaga-lembaga yang berkepentingan dimana bentuk pertanggungjawaban tersebut berbeda satu dengan yang lainnya, tergantung dari jenis organisasi yang bersangkutan. i) Visi Strategis Para pemimpin dan masyarakat memiliki perspektif yang luas dan jauh kedepan atas pemerintah yang baik dan pembangunan manusia, serta kepekaan atas apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan perkembangan tersebut. Selain itu juga Jurnal Ilmiah Administrasi Negara & Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Hal 14

mereka harus memiliki pemahaman atas kompleksitas kesejahteraan, budaya, dan sosial yang menjadi dasar bagi perspektif tersebut. Menurut Fitzsimons (1994 : 190) dalam Sedarmayanti (2004 : 90) mengemukakan lima prinsip yang harus diperhatikan bagi penyelenggaraan pelayanan publik yaitu : a. Reliability, kemampuan untuk memberikan secara tepat dan benar, jenis pelayanan yang telah dijanjikan kepada konsumen atau pelanggan. b. Resposiveness, kesadaran atau keinginan untuk membantu konsumen dan memberikan layanan yang cepat. c. Assurance, pengetahuan atau wawasan, kesopansantunan, kepercayaan diri dari pemberi layanan, serta respek terhadap konsumen. d. Emphaty, kemauan pemberi layanan untuk melakukan pendekatan, memberi perlindungan, serta berusaha untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen. e. Tangibles, penampilan para pegawai dan fasilitas fisik lainnya, seperti peralatan atau perlengkapan yang menunjang pelayanan. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Waktu dilakukannya penelitian ini selama 3 (tiga) bulan, yaitu dari bulan November 2013 sampai bulan januari 2014 yang bertempat di Dinas Kabupaten Katingan jalan Pangeran Diponegoro. Jumlah keseluruhan populasi adalah 116.653 jiwa. Surakhman (1994 : 100) dalam Riduwan (2005 : 65) yaitu : Apabila ukuran populasi sebanyak kurang lebih dari 100, maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi. Apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran sampel diharapkan sekurang-kurangnya 15% dari ukuran populasi. Jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan dari Isaac dan Michael dengan taraf kesalahan 10%, maka sampel berjumlah 270 jiwa. Teknik pengumpulan data dengan angket. Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah Serta dengan menggunakan rumus analisis regresi linier yaitu sebagai berikut : Ỹ = b o + b 1 Rumus untuk menentukan b o dan b 1 adalah sebagai berikut : N XY ( X )( Y ) b1 2 2 N X ( X ) Y b X ) b 1( 0 N HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil data yang diteliti oleh peneliti terhadap Penerapan Prinsip Good Gocernance terhadap Kualitas Pelayanan Publik Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Katingan, membuktikan bahwa Penerapan prinsip Good Governance akan terlihat dari kesesuaian penerapan yang dilakukan pemerintah diterima publik dengan apa yang menjadi harapan dan keinginan publik. Penerapan prinsip good governance sangat penting diterapkan dalam suatu organisasi karena memberikan manfaat bagi organisasi yang bersangkutan, yang pada akhirnya akan memenuhi berbagai kebutuhan baru akan pelayanan publik yang efisien dan berkualitas. Dalam uraian diatas menunjukkan bahwa dengan adanya penerapan prinsip Good Governance maka sistem dan kualitas pelayanan bisa terlaksana dengan baik. Seperti dapat dilihat dari analisa angket/keusioner yang disebar mengenai informasi tentang persyaratan pelayanan yang jelas dan mudah diakses ternyata masyarakat atau publik ratarata menyatakan tidak setuju dengan persentase terbanyak, itu artinya informasi tentang persyaratan yang jelas dan mudah diakses yang ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kabupaten Katingan dikatakan belum cukup baik. Petugas atau pegawai di Dinas Kabupaten Katingan mengutamakan kepuasan masyarakat dalam berbagai pelayanan khususnya pelayanan e-ktp, ternyata masyarakat rata-rata menyatakan ragu-ragu dengan persentase terbanyak, itu artinya Jurnal Ilmiah Administrasi Negara & Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Hal 15

pegawai mengutamakan kepuasan masyarakat dalam pelayanan e-ktp dikatakan belum maksimal. Dinas adalah Kantor yang bergerak melayani masyarakat, maka pegawai yang bekerja dikantor tersebut harus memiliki tanggung jawab baik kepada masyarakat dan atasan hal ini dilihat dari hasil angket yang disebar, responden menyatakan tidak setuju dengan persentase terbanyak, itu artinya tanggung jawab pegawai dikatakan belum baik. Dilihat dari hasil angket yang disebar mengenai kecepatan pegawai dalam melayani masyarakat, responden menyatakan cukup baik dengan persentase terbanyak, itu artinya kecepatan pelayanan dikatakan cukup baik namun masih perlu ditingkatkan lagi. Persyaratan pelayanan yang diberikan cenderung tidak sesuai dengan produk pelayanan yang diberikan dan menjadikan proses pelayanannya terkesan berbelit-belit hal ini dilihat dari hasil angket yang disebar, responden menyatakan tidak setuju dengan persentase terbanyak. Melalui uraian sebelumnya dapat dilihat bahwa Penarapan prinsip good governance di Dinas Kabupaten Katingan berpengaruh positif terhadap Kulitas pelayanan publik dimana harapan, persepsi dan perasaan akan menentukan kualitas pelayanan publik yang baik. Dari hasil penelitian di Kantor Dinas Kabupaten Katingan pengaruh penerapan prinsip good governance terhadap kualitas pelayanan publik berpengaruh positif, ini dilihat dari hasil penghitungan regresi sederhana diatas. Dari hasil regresi diatas, mempunyai kesimpulan sebagai berikut : a. Konstanta (a) bernilai positif yaitu artinya apabila variabel prinsip good governance dinyatakan nol maka variabel kulitas pelayanan bernilai positif. b. Koefisien variabel prinsip good governance (b) bernilai positif sebesar artinya apabila variabel prinsip good governance meningkat, maka variabel kualitas pelayanan akan meningkat pula dengan asumsi variabel lain. Berdasarkan hasil regresi sederhana diatas maka hasil persamaan tersebut berlaku pada sampel. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh yang positif antara penerapan prinsip good governance terhadap kualitas pelayanan publik pada kantor Dinas Kabupaten Katingan, dapat dibuktikan kebenarannya karena diperoleh untuk analisis dari nilai b diatas bernilai positif. Jadi penerapan prinsip good governance berpengaruh positif terhadap kualitas pelayanan publik.ini semua diukur melalui indikator-indikator yang telah ditentukan oleh peneliti. Adapun indikator Prinsip Good Governance tersebut yaitu Partisipasi Masyarakat, Aturan Hukum, Transparansi, Daya Tanggap, Berorientasi Konsensus, Berkeadilan, Efektivitas dan Efisien, Akuntabilitas, Visi Strategis. Dan indikator Kualitas Pelayanan yaitu Reliability (kemampuan), Responsiveness (kesadaran), Assurance (pengetahuan atau wawasan), Emphaty (kemauan), Tangibles (penampilan atau fasilitas fisik). Berdasarkan penelitian menggunakan Regresi Linier sederhana, terdapat pengaruh yang positif antara penerapan prinsip good governance terhadap kualitas pelayanan publik. Bahwa Penerapan prinsip good governance yang baik akan mempengaruhi Kualitas pelayanan publik. Dalam hal ini Penerapan prinsip good governance dapat dilakukan prediksi terhadap kualitas pelayanan publik. Semakin maksimal prinsip good governance diterapkan maka kualitas pelayanan yang baik akan semakin meningkat. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, pengujian hipotesis dan pembahasan Hasil penelitian dengan judul Pengaruh Penerapan Prinsip Good Governance Terhadap Kualitas Pelayanan e-ktp Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Katingan yang telah disajikan pada bab sebelumnya dapat peneliti simpulkan bahwa Penerapan Prinsip good governance berpengaruh positif terhadap Jurnal Ilmiah Administrasi Negara & Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Hal 16

Kualitas Pelayanan e-ktp, yaitu dari Indikator Transparansi terhadap Empathy (kemauan), Berkeadilan terhadap Reliability (kemampuan), Akuntabilitas terhadap Responsiveness (kesadaran). Semakin maksimal prinsip-prinsip good governance diterapkan maka kualitas pelayanan yang baik akan semakin meningkat dan baik pula. SARAN 1. Diharapkan pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Katingan memberikan informasi tentang persyaratan pelayanan yang jelas dan mudah diakses oleh masyarakat sesuai dengan standar dan prosedur yang ditetapkan 2. Diharapkan pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Katingan memberikan persyaratan pelayanan harus sesuai dengan produk pelayanan yang diberikan Sanapiah, Faisal. 1992. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional. Sedarmayanti, 2004. Membangun Sistem Manajemen Kinerja Guna Meningkatkan Produktivitas Menuju Good Governance (Kepemerintahan yang Baik). Bandung: Mandar Maju. Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta. Sugiyono, 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta REFERENSI Abdul Wahab Solichin, (1997). Evaluasi Kebijakan Publik. Malang : FIA UNIBRAW & IKIP. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta. Hassel Nogi S, 2007, Tangkilisan, Manajemen Publik,PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/63/M.PAN/7/2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggara Pelayanan Publik. Lembaga Administrasi Negara, 2008, Pengembangan Pelaksanaan Pelayanan Prima, Jakarta Pasolong Herbani, 2008. Terori Administrasi Publik. Makasar : Alfabeta Poltak Sinambela Lijan, 2006. Reformasi Pelayanan Publik. Teori, Kebijakan, dan Implementasi. Jakarta : Bumi Aksara. Ratminto & Atik Septi Winarsih. 2007. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Riduwan, 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta Jurnal Ilmiah Administrasi Negara & Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Hal 17