ANALISIS KINERJA BANK PADA PT PAN INDONESIA BANK, TBK MENGGUNAKAN CAPITAL ADEQUACY RATIO, OPERATIONAL COST RATIO DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO TAHUN 2005-2012 SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Syarat Syarat Untuk Mencapai Gelar Setara Sarjana Muda Jurusan Akuntansi Jenjang Strata Satu Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Nama : Hijjatullaily NPM : 23210311 Jurusan Dosen Pembimbing : Akuntansi : Rully Movizar, SE., MMSI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat kompleksitas yang tinggi dapat berpengaruh terhadap kinerja suatu bank. Eksistensi perbankan sangat diperlukan dalam suatu negara, untuk itu perlu diadakan pengawasan pembinaan usaha agar bank dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Modal merupakan aspek yang sangat penting untuk menilai kinerja suatu bank karena ini berhubungan dengan solvabilitas bank. Dalam menjalankan fungsinya bank harus menjaga rasio kecukupan modalnya atau CAR. Selain aspek kecukupan modal, penyaluran kredit pun menjadi aspek penting kegiatan utama bank, oleh karena itu sumber pendapatan utama bank berasal dari kegiatan ini, maka rasio LDR dijadikan sebagai salah satu alat ukur likuiditas yang dipakai karena LDR membandingkan seberapa besar bank menyalurkan dana yang didapat dari dana pihak ketiga untuk operasional jangka panjangnya karena rasio ini merupakan indikator kerawanan dan kemampuan dari suatu bank. Setelah rasio CAR dan LDR, kemudian kinerja bank pun dapat dinilai menggunakan rasio OCR bagi bank pendapatan operasi merupakan pendapatan utama yaitu pendapatan yang diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk kredit maupun pendapatan operasi lainnya dan biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha utamanya. Rasio ini sangatlah penting bagi bank karena rasio ini merupakan rasio yang digunakan sebagai penilaian tingkat efisiensi bank yang bersangkutan yakni untuk menunjukkan apakah bank telah menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat guna dan berhasil guna.
Rumusan Masalah dan Batasan Masalah Rumusan Masalah Batasan Masalah Bagaimana menghitung dan menilai kinerja PT. Pan Indonesia Bank, Tbk dengan menggunakan Capital Adequacy Ratio, Operational Cost ratio dan Loan to Deposit Ratio tahun 2005 2012 (menurut SE BI No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004)? Dalam menyusun penelitian ini, penulis membatasi pembahasan hanya pada perhitungan Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan perhitungan Operational Cost Ratio (OCR) serta membandingkannya selama periode 2005-2012.
Sehubungan dengan permasalahan yang dikemukakan oleh penulis, maka tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah : Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui dan menganalisa tingkat kinerja PT. Pan Indonesia Bank, Tbk tahun 2005-2012 dengan menggunakan Capital Adequacy Ratio, Operational Cost Ratio dan Loan to Deposit Ratio (menurut Surat Edaran BI No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004).
Metode Penelitian Objek Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah PT. Pan Indonesia Bank, Tbk yang beralamat di Gedung Panin Centre Lt.1-2 Jl. Jend. Sudirman Kav.1 Senayan, Jakarta 10270. Data / Variabel Data yang penulis gunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah data sekunder yang antara lain data perusahaan, laporan keuangan PT. Pan Indonesia Bank, Tbk berupa laporan neraca, laba rugi dan laporan perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum tahun 2005-2012 yag didapat melalui website Bank Indonesia (www.bi.go.id) dan juga website resmi PaninBank, Tbk (www.panin.co.id).
BAB IV PEMBAHASAN
Capital Adequacy Ratio Tahun Modal Inti Modal Pelengkap Penyertaan Modal Bank (a) (b) (c) (d) (b + c) - d 2005 Rp. 3.569.795 Rp. 2.144.902 Rp. 269.151 Rp. 5.445.546 2006 Rp. 5.537.221 Rp. 2.254.301 Rp. 304.812 Rp. 7.486.710 2007 Rp. 6.261.356 Rp. 2.394.836 Rp. 669.081 Rp. 7.987.111 2008 Rp. 7.035.149 Rp. 2.454.848 Rp. 862.055 Rp. 8.627.942 2009 Rp. 9.373.913 Rp. 1.676.829 Rp. 979.026 Rp. 10.071.716 2010 Rp. 9.757.323 Rp. 1.665.970 Rp. 629.976 Rp. 10.793.317 2011 Rp. 11.049.108 Rp. 4.110.013 Rp. 651.214 Rp. 14.507.907 2012 Rp. 12.632.920 Rp. 3.707.749 Rp. 671.584 Rp. 15.669.085 Tahun ATMR Kredit ATMR Pasar ATMR Operasional ATMR (a) (b) (c) (d) ( b + c + d ) 2005 Rp. 17.808.914 Rp. 1.150.158 - Rp. 18.959.072 2006 Rp. 23.610.198 Rp. 1.790.463 - Rp. 25.400.661 2007 Rp. 34.225.720 Rp. 2.778.114 - Rp. 37.003.834 2008 Rp. 41.786.380 Rp. 703.753 - Rp. 42.490.133 2009 Rp. 45.992.418 Rp. 292.947 - Rp. 46.215.365 2010 Rp. 61.084.514 Rp. 71.994 Rp. 3.922.338 Rp. 65.078.846 2011 Rp. 75.586.460 Rp. 381.828 Rp. 7.170.250 Rp. 83.138.538 2012 Rp. 95.592.276 Rp. 485.210 Rp. 10.758.188 Rp. 106.835.674 Capital Adequacy Ratio Merupakan rasio kinerja bank yang berfungsi untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank. Perhitungan Rasio CAR PT. Pan Indonesia Bank, Tbk Tahun 2005-2012 Tahun Total Modal Total ATMR CAR (%) (Rp) (Rp) (a) (b) (c) (b : c) x 100% 2005 5.445.546 18.959.072 28,72% 2006 7.486.710 25.400.661 29,47% 2007 7.987.111 37.003.834 21,58% 2008 8.627.942 42.490.133 20,31% 2009 10.071.716 46.215.365 21,79% 2010 10.793.317 65.078.846 16,58% 2011 14.507.907 83.138.538 17,45% 2012 15.669.085 106.835.674 14,67%
Operational Cost Ratio Tahun Total Beban Operasional Lainnya Total Beban Bunga Beban / Pendapatan Pengahapusan Aktiva Produktif Beban Operasional Bank 2005 Rp. 773.355 Rp. 1.723.562 (Rp. 88.860) Rp. 2.408.057 2006 Rp. 929.624 Rp. 2.250.609 Rp. 115.782 Rp. 3.296.015 2007 Rp. 1.182.354 Rp. 2.018.537 Rp. 141.705 Rp. 3.342.596 2008 Rp. 1.483.328 Rp. 3.300.036 Rp. 402.257 Rp. 5.185.621 2009 Rp. 1.653.633 Rp. 3.961.253 Rp. 962.987 Rp. 6.577.873 2010 Rp. 3.917.681 Rp. 3.756.050 - Rp. 7.673.731 2011 Rp. 4.514.911 Rp. 4.511.455 - Rp. 9.026.366 2012 Rp. 4.027.209 Rp. 5.252.349 - Rp. 9.279.558 Tahun Total Pendapatan Total Pendapatan Pendapatan Operasional Lainnya Bunga Operasional Bank 2005 Rp. 298.562 Rp. 2.804.665 Rp. 3.103.227 2006 Rp. 539.001 Rp. 3.761.064 Rp. 4.300.065 2007 Rp. 348.426 Rp. 4.191.032 Rp. 4.539.458 2008 Rp. 476.807 Rp. 5.663.623 Rp. 6.140.430 2009 Rp. 846.562 Rp. 6.966.134 Rp. 7.812.696 2010 Rp. 1.814.464 Rp. 7.467.656 Rp. 9.282.120 2011 Rp. 2.239.489 Rp. 9.006.233 Rp. 11.245.722 2012 Rp. 1.741.447 Rp. 10.043.623 Rp. 11.785.070 Operational Cost Ratio merupakan rasio antara biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank melakukan kegiatan operasinya Tahun Perhitungan Rasio OCR PT. Pan Indonesia Bank, Tbk Tahun 2005-2012 Biaya Operasional (Rp) Pendapatan Operasional (Rp) OCR (%) (a) (b) (c) (b : c) x 100% 2005 2.408.057 3.103.227 77,59% 2006 3.296.015 4.300.065 76,65% 2007 3.342.595 4.539.458 73,63% 2008 5.185.621 6.140.430 84,45% 2009 6.577.873 7.812.696 84,19% 2010 7.673.731 9.282.120 82,67% 2011 9.026.366 11.245.722 80,26% 2012 9.279.558 11.785.070 78,74%
Loan to Deposit Ratio Tahun (a) Total Kredit yang diberikan Giro Perhitungan Total Kredit & Dana Pihak Ketiga PT. Pan Indonesia Bank, Tbk Tahun 2005-2012 Tabungan Dana Pihak Ketiga Simpanan Berjangka (b) (c) (d) (e) (f) 2005 Rp. 15.059.284 Rp. 4.878.627 Rp. 3.859.573 Rp. 18.551.971 Rp. 197.366 2006 Rp. 19.137.017 Rp. 5.594.399 Rp. 5.292.694 Rp. 12.887.340 Rp. 990.600 2007 Rp. 29.549.177 Rp. 6.432.112 Rp. 7.550.631 Rp. 17.386.218 Rp. 1.737.923 2008 Rp. 36.868.879 Rp. 8.774.046 Rp. 8.062.256 Rp. 29.445.332 Rp. 2.343.694 2009 Rp. 43.196.490 Rp. 12.119.574 Rp. 13.615.887 Rp. 30.571.763 Rp. 939.626 2010 Rp. 57.525.466 Rp. 14.768.912 Rp. 22.420.156 Rp. 37.865.914 Rp. 2.250.966 2011 Rp. 70.793.812 Rp. 16.223.342 Rp. 31.793.724 Rp. 37.519.535 Rp. 1.334.700 2012 Rp. 91.765.984 Rp. 15.188.477 Rp. 47.480.585 Rp. 38.834.008 Rp. 1.395.317 Total DPK Pinjaman yang diterima ( c + d + e + f ) Continues to Next Slide Rp. 27.487.537 Rp. 24.765.033 Rp. 33.106.884 Rp. 48.625.328 Rp. 57.246.850 Rp. 77.305.948 Rp. 86.871.301 Rp. 102.898.387
Loan to Deposit Ratio Loan to Deposit Ratio Rasio ini dimaksudkan untuk mneilai seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuidasinya. Perhitungan Rasio LDR PT. Pan Indonesia Bank, Tbk Tahun 2005-2012 Tahun Total Kredit yang diberikan (Rp) Dana Pihak Ketiga (Rp) LDR (%) (a) (b) (c) (b : c) x 100% 2005 15.059.284 27.487.537 54,79% 2006 19.137.017 24.765.033 77,27% 2007 29.549.177 33.106.884 89,25% 2008 36.868.879 48.625.328 75,82% 2009 43.196.490 57.246.850 75,46% 2010 57.525.466 77.305.948 74,41% 2011 70.793.812 86.871.301 81,49% 2012 91.765.984 102.898.387 89,19%
Rangkuman Analisis
BAB V PENUTUP
Kesimpulan Bahwa tingkat kinerja PT. Pan Indonesia Bank, Tbk yang diukur dengan menggunakan Capital Adequacy Ratio, Operational Cost Ratio dan Loan to Deposit Ratio mendapat predikat BAIK. Karena nilai rasio CAR yang diperoleh berada > 8% (batas minimum sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.14/18/PBI/2012 Tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum), kemudian untuk nilai rasio OCR dan LDR yang diperoleh berada dibawah batas maksimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar < 94% (OCR) dan < 100% (LDR) (SE BI No. 6/23/DPNP Tanggal 31 Mei 2004). Terbukti pada tahun 2005 Panin Bank mempunyai rasio CAR 28,72%, OCR 77,59% dan LDR 54,79%. Ditahun 2006 perolehan rasio CAR 29,47%, OCR 76,65% dan LDR 77,27%. Ditahun 2007 rasio CAR mencapai angka 21,58%, OCR 73,63% dan LDR 89,25%. Kemudian ditahun 2008 rasio CAR 20,31%, OCR 84,45% dan LDR 75,82%. Lanjut ditahun 2009 untuk rasio CAR Panin Bank memperoleh angka 21,79%, OCR 84,19%, LDR 75,46%. Ditahun 2010 hingga 2012 Panin Bank mempunyai rasio CAR sebesar 16,58%, 17,45% dan 14,67%. Kemudian perolehan angka untuk rasio OCR sebesar 82,67%, 80,26%, 78,74% terjadi ditahun 2010 sampai dengan 2012. Lalu, rasio LDR ditahun 2010 sampai tahun 2012 Panin Bank mempunyai rasio sebesar 74,41%, 81,49% dan 89,19%.
Saran Dengan predikat sebagai bank yang memiliki rasio kinerja keuangan yang SANGAT BAIK, maka sebaiknya PT. Pan Indonesia Bank, Tbk dapat terus meningkatkan kinerja perusahaan untuk lebih baik lagi, terutama dalam menjaga dan mengontrol tingkat rasio CAR, OCR dan LDR, kualitas pelayanan terhadap nasabah dan memperbaiki aspek penting lainnya yang masih dikategorikan kurang efisiensi maupun kurang likuid agar hasil yang diperoleh semakin membaik sehingga tingkat kinerja bank terus meningkat. Dari hasil penilaian dengan menggunakan rasio CAR, OCR dan LDR pada PT. Pan Indonesia Bank, Tbk didapat hasil yang cukup memuaskan. Akan tetapi sebaiknya pihak - pihak dari bank yang berangkutan harus dapat mempertahankan serta meningkatkan prestasi kinerja bank-nya, sehingga dapat memberi fasilitas, kualitas dari segi pelayanan terhadap nasabah. Agar terjadi peningkatan serta perubahan yang signifikan terhadap kinerja management yang akan datang sehingga tingkat kinerja keuangan bank terus meningkat dan membaik, serta prestasi PT. Pan Indonesia Bank, Tbk tidak saja berkinerja baik, tetapi juga dapat menjadi Bank Jangkar yang diharapkan oleh Bank Indonesia yaitu bank yang dapat mendorong perekonomian nasional serta mampu bersaing dengan bank-bank nasional dan internasional, sehingga dapat menjadi salah satu bank kebanggaan nasional milik negara Indonesia