BAB I PENDAHULUAN. ketat, karena perusahaan tidak hanya dihadapkan pada persaingan dalam negeri

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang sangat penting karena faktor manusia sangat berperan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. bergeser dari bekerja secara individual menjadi bekerja secara tim. Efektivitas dan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya,

BAB 1 PENDAHULUAN. dimiliki, dengan demikian karyawan menjadi aset penting bagi perusahaan. Rasa suka rela

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia atau istilah asingnya sering disebut dengan Human

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. manusianya. PT. Trisapta Eka Maju telah menetapkan sasarannya menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting utama dalam organisasi. Di era

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara job..., Putriani Pradipta Utami Setiawan, FISIP Universitas UI, 2010 Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. maupun keunggulan lebih dari para pesaing, sehingga perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang ada pada perusahaan tersebut. Sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan. perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di semua aspek kehidupan manusia karena berbagai permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi situasi dan kondisi di era globalisasi ini, perusahaan dituntut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang saling bekerja sama

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat penting disamping sumber-sumber daya lain yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit dipengaruhi oleh pertumbuhan lembaga pelayanan dan praktik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang penting dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu agenda penting dan strategis dari sekian

Judul : Pengaruh Keadilan Organisasional, Komitmen Organisasional, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior

BAB I PENDAHULUAN. peralatan, standar profesi dan peningkatan manajemen rumah sakit. Manajemen sumber

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahanperubahan

TINJAUAN PUSTAKA Organizational Citizenship Behavior

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu institusi yang pengelolaannya ditujukan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas, dengan memperbaiki sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi, perubahan dan kemajuan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia sangat berperan dalam usaha organisasi dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aspek penting yang menentukan keefektifan suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi dan terdapat orang-orang yang dapat berkomunikasi satu sama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) 1. Definisi Organizational Citizenship Behavior

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Organisasi ataupun perusahaan tidak akan dapat bertahan tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain yang melaksanakan aktivitas-aktivitas untuk mencapai tujuanya.

BAB I PENDAHULUAN. menjual suatu barang atau komoditas dari negara satu kenegara lain. Proses

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dinamika kerja di lingkungan industri dan organisasi akhir-akhir ini selalu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perusahaan, karena turnover akan menyebabkan kerugian yang lebih besar

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan di

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting dalam suatu organisasi, karena

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Masyarakat memberikan kepercayaan kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari peran karyawannya. Karyawan dalam suatu perusahaan bukan semata-mata

Bab I. Pendahuluan. pengelolaan yang baik pula organisasi akan mendapatkan karyawan-karyawan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada jaman era globalisasi seperti sekarang ini yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting. Menurut Mangkunegara (2005:67) mengatakan bahwa

dasar yang paling penting dalam prinsip manajemen mutu (Hidayat dkk, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri, Sebagaimana diketahui sebuah organisasi atau perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. juga luar negeri. Selain persaingan antar perusahaan dalam meningkatkan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda dunia mengharuskan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam psikologi disebut dengan kepribadian. Kepribadian merupakan aspek psikologi. yang penting dalam menentukan perilaku individu.

BAB I PENDAHULUAN. Panjang (RPJP) Pemerintah Republik Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. SDM merupakan aset penting dalam suatu organisasi, karena merupakan sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. diperlukan, maka individu dalam organisasi memerlukan perilaku untuk

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan sangat efektif dan efisien. Efektifitas dan efisiensi proses kerja

BAB I PENDAHULUAN. untuk berbenah diri untuk bisa menangkap peluang dan menyesuaikan diri dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dan berkembang di dalam masyarakat. Kekuatan pertama dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, dan modernisasi ekonomi. Globalisasi terkait erat dengan investasi

BAB I PENDAHULUAN. Sejak pemerintahan Belanda, Kota Bandung telah dirancang untuk menjadi kota

BAB I PENDAHULUAN. yang sama. Setiap organisasi atau perusahaan beroperasi menggunakan sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dalam kinerja, kesuksesan, dan kefektifan organisasi. Perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. dan sistem-sistem organisasi yang menghasilkan output yang menurutkan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak di bidang manufaktur ataupun di bidang jasa, semakin ketat.

2 Sumber daya manusia medis dan non medis merupakan kunci keberhasilan rumah sakit, karena rumah sakit adalah suatu bentuk organisasi yang berfungsi s

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Unsur sumber daya manusia memegang peranan sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin ketat dalam bidang pelayanan terhadap pelanggan. Kondisi

a. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan tenaga - tenaga terampil dan cerdas di dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat dan zaman. Oleh karena itu sumber daya manusia harus selalu

BAB I PENDAHULAN. dan diteliti; organisasi merupakan sarana mencapai sasaran sebab itu banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. akan menghadapi masalah dalam pencapaian tujuan organisasi. Untuk mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa kesehatan. Keberhasilan sebuah rumah sakit dinilai dari mutu

BAB II. RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi maupun industri. Dengan adanya globalisasi maka dunia usaha mau

BAB I PENDAHULUAN. siap terhadap perubahan tersebut. Globalisasi ditandai dengan adanya keterbukaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi saat ini, kompetisi antar perusahaan semakin ketat, karena perusahaan tidak hanya dihadapkan pada persaingan dalam negeri tetapi juga luar negeri. Menghadapi situasi dan kondisi tersebut, perusahaan harus menentukan strategi dan kebijakan manajemennya, khususnya dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM). Pengelolaan SDM saat ini merupakan suatu keharusan dan bukan lagi merupakan suatu pilihan apabila perusahaan ingin berkembang. Sumber daya manusia memegang peran penting guna menghadapi perubahan yang terjadi serta merupakan harta atau aset yang berharga dan paling penting dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan, karena keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh unsur manusia. Salah satu bentuk perencanaan perusahaan yang baik adalah dalam perubahan pendayagunaan SDM yang berkualitas. SDM yang memiliki peranan penting dalam sebuah perusahaan adalah orang-orang yang menyediakan tenaga, kreativitas, dan bakat. Mereka memiliki tugas untuk mengarahkan kemana perusahaan harus berjalan menjadi lebih maju, mengembangkan perusahaan agar semakin besar, dan mencapai produktivitas yang tinggi bagi perusahaan. Karena itu, perusahaan harus berupaya mempertahankan SDM yang potensial agar tidak berdampak pada perpindahan karyawan (turn over). Pentingnya peran SDM dalam keunggulan bersaing menjadi faktor yang mendorong organisasi concern terhadap masalah SDM. 1

Kebutuhan dan keinginan dari segenap karyawan atau pegawai sebagai SDM juga harus didukung oleh perusahaan atau organisasi agar karyawan atau pegawai dapat termotivasi untuk menampilkan performa kinerja terbaiknya dan merasa puas atas hasil unjuk kerjanya. Pekerjaan merupakan lebih dari sekedar aktivitas yang hanya sebatas mengatur kertas, menulis kode program, menunggu pelanggan, atau mengendarai sebuah truk. Setiap pekerjaan menuntut adanya semacam interaksi atau relasi antara sesama rekan kerja, atasan-atasan, mengikuti peraturan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan organisasional, memenuhi standarstandar kinerja, menerima kondisi kerja yang acap kali kurang ideal, dan lain-lain (Robins and Judge, 2008). Rumah sakit sebagai salah satu instansi yang dikategorikan sebagai penyedia layanan jasa dituntut untuk memiliki kecepatan pelayanan, keramahan, efektifitas tindakan serta kenyamanan bagi pasien dan pengunjung yang menjadi faktor keberhasilan dalam pengelolaan rumah sakit. Kemajuan pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan berdampak besar terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan yang dilaksanakan oleh tenaga perawat professional, dalam melaksanakan tugasnya dapat bekerja secara mandiri dan dapat pula bekerja sama dengan profesi lain (Ismani, 2001). Perawat merupakan sumber daya manusia kesehatan terbesar yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan berupa asuhan keperawatan di rumah sakit. Tim keperawatan merupakan garda terdepan yang tidak dapat dikesampingkan perannya dari semua bentuk pelayanan rumah sakit. Hal ini dikarenakan, tim keperawatan melakukan pelayanan keperawatan selama 24 jam 2

secara terus menerus terhadap pasien. Perawat dituntut harus mampu memberikan pertolongan pertama kepada pasien dengan responsif tanpa mengeluhkan bagaimanapun kondisi dan keadaan pekerjaan. Tuntutan seperti itu, menjadikan perawat merupakan salah satu dari elemen rumah sakit yang sangat membutuhkan perilaku - perilaku dari dimensi Organizational Citizenship Behavior (OCB) (Runtu dan Widyarini, 2009). Menurut Andriani, Djalali, dan Sofiah (2012) OCB adalah perilaku yang merupakan pilihan dan inisiatif individual, tidak berkaitan dengan sistem reward formal organisasi tetapi mampu meningkatkan efektivitas organisasi. OCB menekankan pada kontrak sosial antara individu dengan organisasi yang biasanya dibandingkan dengan perilaku in-role yang mendasarkan pada kinerja terbatas yang disyaratkan oleh organisasi. Menurut Kolade, Oluseye, dan Omotayo (dalam Fitria et al., 2015), OCB juga mampu meningkatkan efisiensi dalam pelayanan, kepuasan pasien, citra rumah sakit dan kemudian yang pada akhirnya bermuara terhadap pencapaian kinerja yang diharapkan rumah sakit. Karyawan yang memiliki OCB akan bekerja lebih keras dan mau untuk bekerja lebih dari sekedar apa yang seharusnya mereka kerjakan. OCB dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Menurut Wexley dan Yuki (1988) kepuasan kerja adalah perasaan seseorang karyawan mengenai pekerjaannya. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan senang atau tidak senang seseorang karyawan terhadap pekerjaan yang dilakukannya dan dapat meningkatkan motivasi karyawan untuk 3

hadir dan mengerahkan tenaga, pikiran, dan waktu dalam melaksanakan pekerjaannya. Selain itu, faktor yang menentukan peningkatan kepuasan kerja karyawan adalah bagaimana membentuk komitmen organsisasi dan bagaimana memotivasi karyawan untuk meningkatkan semangat kerja yang tinggi. Komitmen organisasi memiliki arti suatu kondisi yang menggambarkan karyawan berpihak kepada suatu organisasi dan tujuan-tujuannya dan berniat mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi tersebut (Robbins and Judge, 2013:108). Menurut Greenberg dan Baron (2003) komitmen terhadap organisasi merupakan suatu sikap yang menggambarkan tingkat individu memihak dan terlibat dengan organisasi tempat mereka berada serta tidak berniat untuk meninggalkannya. Karyawan yang memiliki komitmen tinggi terhadap organisasi akan menunjukkan upaya lebih maksimal dalam melakukan tugas. Karyawan yang memiliki komitmen terhadap organisasi, dipercaya dapat mendedikasikan waktu, energi, serta talenta mereka yang lebih besar kepada organisasi, dibandingkan dengan karyawan yang tidak memiliki komitmen. Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. M. Zein Painan yang terletak di Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Pesisir Selatan, Kecamatan IV Jurai, tepatnya berlokasi di Jln. A. Rivai No 1 Painan. RSUD Dr. M. Zein Painan ialah salah satu layanan kesehatan milik pemerintah kabupaten Pesisir Selatan yang bermodel RSU, dikelola oleh pemerintahan daerah dan tercatat kedalam Rumah Sakit kelas tipe C. Layanan kesehatan ini telah terdaftar sedari 07/12/2013 dengan Nomor Surat ijin 570/50/KPTS-PS/IV/2012 dan Tanggal Surat ijin 4

03/04/2012 dari Bupati Pesisir Selatan dengan Sifat Perpanjang, dan berlaku sampai 03 April 2012 03 April 2017. Sehabis menjalani Proses AKREDITASI RS Seluruh Indonesia dengan proses Pentahapan I ( 5 Pelayanan) akhirnya ditetapkan status Lulus Akreditasi Rumah Sakit. Secara khusus ada beberapa hal yang mendasari penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. M. Zein Painan ini adalah Pertama, Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Muhammad Zein Painan (RSUD Dr. M. Zein) merupakan rumah sakit yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, yang tergolong ke dalam tipe C. Saat ini manajemen RSUD Dr. M. Zein terus melakukan pembenahan baik terhadap tampilan fisik gedung maupun mutu pelayanan. Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Dr. M. Zein Painan, mengatakan baiknya mutu pelayanan kesehatan yang dilakukan selama ini telah berdampak signifikan terhadap tingkat kunjungan masyarakat ke RSUD Dr. M. Zein Painan. Oleh sebab itu, dalam proses pembenahan ini hendaknya perlu terus melakukan perubahanperubahan perbaikan dari sisi manajemen dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kedua, mutu pelayanan yang lebih baik, harus didukung dengan memiliki karyawan dengan tingkat disiplin yang tinggi, dibutuhkan karyawan-karyawan yang memilki kapabilitas kerja yang baik dalam rangka melaksanakan pelayanan paripurna, professional dan menjunjung tinggi etika serta mengutamakan keselamatan pasien. Kinerja perawat sebagai konsekuensi tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan akan pelayanan prima atau pelayanan yang bermutu tinggi 5

menimbulkan adanya beban kerja yang tinggi pula dan target penyelesaian pekerjaan yang paripurna. Untuk dapat mencapai tujuannya perusahaan pasti akan mengharapkan karyawannya berperilaku sesuai bahkan melebihi persyaratan yang ada di perusahaan. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan laporan absensi perawat RSUD Dr. M. Zein Painan, terlihat bahwa jumlah karyawan yang tidak hadir dalam jadwal dinas mengalami kenaikan dalam 4 bulan terakhir. Tabel 1.1 Laporan Kehadiran Perawat Caturwulan Pertama ( Januari April) 2017 Bulan Jumlah Perawat Total Absen % Januari 120 6 5 Februari 120 12 10 Maret 120 9 7,5 April 120 14 11,67 Sumber : SDM RSUD Dr. M.Zein Painan (diolah) 2017 Berdasarkan pra penelitian yang penulis lakukan, salah satu indikator OCB yang lemah di RSUD Dr. M. Zein adalah conscienctiousness, diukur berdasarkan kehadiran, kepatuhan terhadap aturan dan sebagainya. Perawat yang memiliki perilaku conscienctiousness akan bekerja melebihi standar minimum seperti tiba lebih awal sehingga siap bekerja pada saat jam kerja dimulai, akan memaksimalkan kehadirannya pada jadwal dinas. Oleh sebab itu, kondisi seperti ini dapat mengindikasi terciptanya OCB perawat pada dimensi conscientiousness masih belum terpenuhi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa perilaku OCB 6

pada perawat RSUD Dr. M. Zein Painan masih rendah. Untuk meningkatkan OCB perlu adanya komitmen organisasi dan kepuasan kerja yang diterjemahkan oleh pihak manajemen RSUD Dr. M. Zein dalam dimensi lingkungan kerja, sarana prasarana dan kompensasi. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, kondisi tersebut dikhawatirkan memberikan dampak terhadap pola kerja perawat yang berpengaruh terhadap kualitas pelayanan rumah sakit. Oleh karena itu, atas dasar pemaparan latar belakang di atas, maka judul yang diambil dalam penelitian ini adalah: Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Perawat Rumah Sakit Dr. M. Zein Painan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB). Dalam rangka menjawab masalah yang dirumuskan, maka dikembangkan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut: a) Bagaimanakah pengaruh kepuasan kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada perawat rumah sakit Dr. M. Zein? b) Bagaimanakah pengaruh komitmen organisasi terhadap Organizational Behavior (OCB) pada perawat rumah sakit Dr. M. Zein? 7

1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diungkapkan sebelumnya, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: a) Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada perawat rumah sakit Dr. M. Zein. b) Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada perawat rumah sakit Dr. M. Zein 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian yang dilakukan ini adalah sebagai berikut: a) Bagi praktisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan penilaian dan informasi bagi instansi terkait dalam membuat suatu kebijakan yang berhubungan dengan Organizatioal Citizenship Behavior (OCB). b) Bagi akademisi Semoga penelitian ini menambah pengetahuan tentang pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB). Dan menjadi pedoman dalam melakukan penelitian selanjutnya. c) Bagi pembaca Memberikan tambahan informasi mengenai kepuasan kerja dan komitmen organisasi serta mengetahui pengaruhnya terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB). 8

1.5 Ruang Lingkup Pembahasan Agar penelitian ini menjadi lebih terarah dengan baik, maka peneliti membatasi untuk meneliti tiga variabel yaitu kepuasan kerja, dan komitmen organisasi sebagai variabel X, Organizational Citizenship Behavior (OCB) sebagai variabel Y pada perawat di rumah sakit Dr. M. Zein Painan. 1.6 Sistematika Penulisan Dalam penelitian ini penulis menguraikan dalam lima bab yang terbagi dalam beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB 1 Pendahuluan Menjelaskan hal yang menjadi latar belakang penulis, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Literatur Berisikan penjelasan mengenai konsep dan teori yang menjadi dasar acuan penelitian serta penelitian-penelitian terdahulu yang berhubungan dengan pokok bahasan. BAB III Metode Penelitian Mencakup objek penelitian, jenis dan sumber data yang digunakan, teknik pengumpulan data, dan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian serta teknik analisis data. 9

BAB IV Analisis dan Pembahasan Memuat analisis hasil penelitian mengenai masalah yang dibahas yaitu tentang penetapan strategi. BAB V Penutup Berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan dari penelitian dan saran-saran untuk mengembangkan penelitian dan saran-saran untuk mengembangkan penelitian serupa di masa yang akan datang. 10