BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa

Gambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa (2.1, Lit. 3)

BAB II LANDASAN TEORI

Gambar 2.1. Struktur buah kelapa muda

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KOPRA DENGAN KAPASITAS 3 LITER/JAM

NAMA : WIRO FANSURI PUTRA

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

` Gambar 2.1 Nasi Goreng

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang. ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang.

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

BAB III. Metode Rancang Bangun

RANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG UNTUK CAMPURAN PAKAN TERNAK SAPI KAPASITAS PRODUKSI 30 kg/jam

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. negara penghasil kelapa yang utama di dunia. Pada tahun 2000, luas areal

TUGAS AKHIR REKAYASA DAN RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG RUMPUT (DORONG) DENGAN MOTOR PENGGERAK HONDA WB 20T

BAB II TEORI DASAR. dicampur dengan bahan pencampur seperti daging udang atau ikan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Data pengamatan hasil penelitian Jumlah mata pisau (pasang) Kapasitas efektif alat (buah/jam) 300,30 525,12 744,51

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN MESIN ROLL PLAT SEBAGAI PENGUNCI PADA PERANGKAT AC SENTRAL

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

PENDEKATAN RANCANGAN Kriteria Perancangan Rancangan Fungsional Fungsi Penyaluran Daya

MESIN PERAJANG SINGKONG

PERENCANAAN MESIN BENDING HEAT EXCHANGER VERTICAL PIPA TEMBAGA 3/8 IN

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini

TUJUAN PEMBELAJARAN. 3. Setelah melalui penjelasan dan diskusi. mahasiswa dapat mendefinisikan pasak dengan benar

HASIL DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN MESIN PENGEPRES PLAT PISAU ACAR KAPASITAS 600 LEMBAR/ JAM

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

A. Dasar-dasar Pemilihan Bahan

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

SETYO SUWIDYANTO NRP Dosen Pembimbing Ir. Suhariyanto, MSc

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MESIN TEKNOLOGI TEPAT GUNA SABUT KELAPA DI UKM SUMBER REJEKI KABUPATEN KEDIRI

PERENCANAAN MESIN PENGADUK UDANG NAGET OTOMATIS

BAB I PENDAHULUAN I-1

PERENCANAAN MESIN PENGEROLL PIPA. DENGAN UKURAN DIAMETER PIPA 27,2mm 60,5 mm. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna memperoleh Gelar

BAB I PENDAHULUAN. yang diadakan untuk menguji kemampuan, merancang, dan membangun

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II DASAR TEORI. bahan pangan yang siap untuk dikonsumsi. Pengupasan memiliki tujuan yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tugas Akhir TM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Proses Manufaktur Komponen Dinamis Pada Mesin Pemecah Cangkang Biji Kenari. Oleh : Bahrul Luthfi Nasution

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau

Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

Tujuan Pembelajaran:

IV. ANALISA PERANCANGAN

TINJAUAN PUSTAKA. komponen pada beberapa wadah yang berbeda sehingga masih tetap terpisah satu

2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

BAB IV ANALISIS TEKNIK MESIN

IV. ANALISIS TEKNIK. Pd n. Besarnya tegangan geser yang diijinkan (τ a ) dapat dihitung dengan persamaan :

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

1. Kopling Cakar : meneruskan momen dengan kontak positif (tidak slip). Ada dua bentuk kopling cakar : Kopling cakar persegi Kopling cakar spiral

METODE PENELITIAN. Simulasi putaran/mekanisme pisau pemotong tebu (n:500 rpm, v:0.5 m/s, k: 8)

BAB II DASAR TEORI. dalam mendukung performa kendaraan. Karena, sistem pemindah tenaga atau

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PROPOSAL MESIN MESIN PRODUKSI

Rancang Bangun Kendaraan Roda Empat Bermotor Bagi Penyandang Cacat Kaki Dengan Penggerak Motor Stasioner

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

RANCANG BANGUN MESIN PERAJANG TEMBAKAU

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR TEORI. 1. Roda Gigi Dengan Poros Sejajar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN MESIN PENYANGRAI KACANG TANAH MODEL ROLL HEATER KAPASITAS 48 KG/JAM MENGGUNAKAN PEMANAS LPG

RANCANG BANGUN MESIN PEMBELAH BAMBU UNTUK PRODUKSI JERUJI SANGKAR BURUNG

RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS SABUT KELAPA KAPASITAS 60 BUAH/JAM LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Tujuan dari tugas akhir ini adalah merancang mesin pemasta coklat dengan hasil perancangan sesuai kebutuhan.

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KEDELAI DENGAN KAPASITAS 100 KG/JAM

V.HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PENDEKATAN DESAIN Kriteria Desain dan Gambaran Umum Proses Pencacahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sabut Kelapa Sabut kelapa (mesocarm) merupakan bagian yang terbesar dari buah kelapa, yaitu sekitar 35 persen dari bobot buah kelapa. Skema bagian-bagian buah kelapa dapat dilihat pada gambar 2.1 serat sabut kelapa, atau dalam perdagangan dunia dikenal sebagai coco fiber,coir fiber,coir yarn,coir mats,dan rugs, merupakan produk hasil pengolahan sabut kelapa. Secara tradisional serat sabut kelapa hanya dimanfaatkan untuk bahan pembuat sapu, keset,tali dan alat alat rumah tangga lain. Perkembangan teknologi, sifat fisika kimia serat dan kesadaran konsumen untuk kembali ke bahan alami, membuat serat sabut kelapa dimanfaatkan menjadi bahan baku industri karpet, jok dan dashboard kendaraan, kasur, bantal dan hardboard. Serat sabut kelapa juga dimanfaatkan untuk pengendalian erosi. Serat sabut kelapa diproses untuk dijadikan coir fiber sheet yang digunakan untuk lapisan kursi mobil, spring bed dan lain- lain Gambar 2.1.Bagian bagian buah kelapa Sumber : Literatur 4 5

2.2 Batok Kelapa Batok kelapa adalah salah satu bagian kulit kelapa setelah sabut yang dikenal dengan nama endocarm. Batok kelapa merupakan bagian kulit kelapa yang mempunyai peluang bisnis yang menjanjikan untuk kedepannya, Karena batok kelapa bisa kita gunakan untuk membuat kerajinan. Kerajinan dari batok kelapa ini seperti tas, alat masak rumah tangga seperti sotil, asbak dll. Gambar 2.2 Batok Kelapa Sumber : Literatur 5 2.3 Macam macam alat bantu Pengupas Sabut Kelapa dan Batok Kelapa Macam-macam alat bantu pengupas sabut kelapa yang terdapat di Indonesia khususnya Sumatera Selatan adalah sebagai berikut : 2.3.1 Linggis / Baji Menurut A. Rasyid Asba, seorang berpengalaman dapat mengupas sebanyak 300-500 buah kelapa sehari. Adapun alat untuk mengupas sabut kelapa berupa linggis besi dipasang vertikal dengan mata lancip mengarah ke atas, setinggi 80 cm di atas tanah. Pengupasan dilakukan dengan cara sebagai berikut: 6

buah kelapa diangkat dengan kedua tangan, dengan bagian tangkai menghadap kedepan; dengan keras buah kelapa ditancapkan ke mata linggis, hingga linggis menembus sabut sampai batas tempurung atau batok kelapa; tangan yang memegang kelapa tersebut lalu menarik kelapa tersebut hingga sabut kelapa terkupas dari batoknya. Gambar 2.3 Pengupas kelapa tradisional dengan Baji Sumber : Literatur 6 2.3.2 Gunting Besar Mengupas sabut kelapa menggunakan besi seperti gunting besar seperti gambar dibawah, sesuai untuk wanita karena mudah, ringan dan aman walaupun pengerjaannya agak lambat. Kelapa diletakkan di atas tanah dalam kedudukan menghadap ke atas dan masukkan mata gunting ketengah sabut.buka pemegang keluar dan sabut kelapa akan terbuka di tengah tengahnya dan ulangi sekali lagi ( jika perlu ) untuk bagian bawah buah kelapa tersebut. Apabila sabut sudah terpisah maka keluarkan biji kelapa bulat dengan tangan secara manual. 7

Gambar 2.4 Alat Bantu Gunting Besar Sumber : Literatur 7 2.3.3 Parang / Pisau Parang yaitu alat yang digunakan untuk mengupas batok kelapa secara tradisional dan sederhana. Gambar 2.5 Parang alat bantu kupas batok kelapa Sumber : Literatur 8 8

2.4 Jenis Mesin pengupas Sabut kelapa dan Batok kelapa Mesin pengupas sabut kelapa merupakan pengembangan dari alat bantu tradisional. Mesin pengupas sabut dan batok kelapa pernah di buat oleh beberapa orang di indonesia. Berikut contoh Jenis mesin pengupas sabut kelapa dan batok kelapa yang telah ada : Gambar 2.6 Mesin Pengupas Sabut Kelapa Sumber : Literatur 9 Gambar 2.7 Mesin Pengupas Batok Kelapa Sumber : Literatur 10 9

2.5 Konstruksi Mesin Pengupas Sabut dan Batok kelapa Gambar 2.8 Konstruksi Mesin pengupas sabut dan batok kelapa Sumber : Design Inventor Berikut komponen komponen yang terdapat di dalam konstruksi Mesin pengupas sabut dan batok kelapa yang akan dibuat : 1. Motor Bakar 2. Chain & Sproket 3. Reducer 4. Pisau Pengupas sabut kelapa 5. Spur Gear 6. Pillow Block 7. Plat tengah Pisau Batok kelapa 8. Pisau Batok kelapa 9. Frame 10. Pipa penahan Batok kelapa 10

2.6 Transmisi yang digunakan 2.6.1 Chain & Sproket Chain & Sproket merupakan transmisi yang biasa digunakan untuk mentransmisikan daya agar tidak terjadi slip. Chain & Sproket sebagai transmisi memiliki keuntungan sebagai berikut : 1. Mampu mentransmisikan daya dengan baik 2. Selama beroperasi tidak terjadi slip sehingga menghasilkan rasio kecepatan yanng baik. 3. Mudah dalam proses pemasangan. ( 2.1, Lit. 2, hal : 2 ) n1 = Kecepatan Putaran Sproket Kecil ( Rpm ) n2 = Kecepatan Putaran Sproket Besar ( Rpm ) z1 = Jumlah gigi sproket kecil z2 = Jumlah gigi sproket Besar L p = ( ) ( 2.2, Lit. 2, hal : 147 ) L p = Panjang rantai (mm) = Jumlah gigi sproket kecil = Jumlah sproket besar C = Jarak antar pusat sproket (mm) 2.6.2 Reducer Reducer merupakan sebuah transmisi, berfungsi sebagai alat penurun kecepatan putaran dari motor penggerak. 11

2.6.3 Roda Gigi Lurus ( Spur Gear ) Spur Gear digunakan untuk memindahkan gerak putar antar poros yang sejajar. Roda gigi lurus berbentuk silindris dengan gigi-gigi lurus dan sejajar dengan sumbu putaran. 2.7 Komponen Pendukung 2.7.1 Pillow Block Pillow block jenis ini ( type P 205 ) mempunyai fungsi beragam dilihat dari posisi pemasangan. Dengan bermacam-macam posisi pemasangan, tentu mempunyai kelemahan menerima beban yang diberikan. Dari beban yang diterima pillow block mempunyai 4 type beban yaitu : Downward, Upward, Horizontal, dan Axial 2.7.2 Pasak Pasak adalah elemen mesin dipakai untuk mengikat bagian bagian mesin seperti Roda gigi, Sproket, Pulley, Kopling dan lainnya 2.7.3 Baut dan mur Baut dan mur berfungsi mengikat antara 2 komponen atau lebih agar tidak bergerak, seperti contoh mengikat antara motor bakar dan Frame. 2.8 Motor Bakar Motor Bakar berfungsi sebagai tenaga penggerak utama digunakan untuk menggerakkan putaran poros. Penggunaan motor bakar disesuaikan dengan kebutuhan daya untuk mengupas sabut dan batok kelapa dan lokasi tempat penggunaan dari alat ini sendiri. P = T x ( 2.3, Lit. 1, hal 2) 12

P = Keterangan : P = Daya motor bakar ( Watt ) T = Torsi Motor Bakar (Nm) N = Putaran Motor bakar ( Rpm ) F = Gaya yang bekerja ( N ) r = Jarak dari gaya ketitik pusat ( m ) 2.9 Poros Berfungsi untuk proses pengupasan sabut dan batok kelapa, dimana pada alat ini poros yang digunakan beukuran 25.4 mm. k = [ ( ) ( ) ] ( 2.4, Lit. 3, hal : 15 ) k = tegangan kombinasi K m = faktor koreksi terhadap momen bengkok K t = faktor terhadap momen puntir T = Torsi T = F x r (2.5, Lit. 3, hal : 2 ) F = Gaya r = Jari - jari 13