ANALISIS PENANDA DAN PETANDA IKLAN ROKOK PADA PAPAN REKLAME DI KOTA MEDAN. Oleh. Ebenezer Simorangkir M. Oky F. Gafari, S. Sos., M. Hum.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi dan seiring dengan perkembangan teknologi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. International yaitu produsen rokok terkemuka di dunia.

KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki kebutuhan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek kajian dalam penelitian ini adalah topeng dari grup band Slipknot.

ABSTRACT. Semiotics, Signifier, Signified, Denotation, Connotation. yang terlintas di dalam hati. Bloomfield (1996:3-4) mengatakan bahwa bahasa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu saluran transmisi, yang disebut orang sebagai support iklan itu. 1

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif adalah karena penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian baik yang mencakup objek penelitian, metode penelitian, dan hasil

BAB I PENDAHULUAN. Iklan pada hakikatnya adalah aktivitas menjual pesan (selling message) dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu kegiatan komunikasi. Iklan digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi kepada masyarakat. Media massa mempunyai. dipandang sebagai faktor yang menentukan proses-proses perubahan.

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. atau konsumen dari produk mereka. Melalui iklan, produsen berusaha

Semiotika, Tanda dan Makna

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. atau nonlapangan yang menggunakan pendekatan paradigma kritis dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan oleh Astrid (1982:120) bahwa, Semenjak peluncuran satelit

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji label halal pada beberapa kemasan makanan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mendasar dari suatu kelompok saintis (Ilmuan) yang menganut suatu pandangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif.

dalam arti penelitian merupakan saran untuk pengembangan ilmu ilmu yang mempelajari metode-metode penelitian 49. Metodologi berasal

13Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya.

BAB III METODE PENELITIAN. pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari sering menemukan banyak tanda,

BAB I PENDAHULUAN. calon konsumen membeli atau menggunakan suatu produk atau jasa yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. lagi pendekatan yang mencoba berebut nafas yaitu pendekatan Post

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipandang sebagai faktor yang menentukan proses-proses perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk atau gambar. Bentuk logo bisa berupa nama, angka, gambar ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari makna pada hakikatnya berarti mempelajari bagaimana setiap

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan sebagai sarana komunikasi. Adapun proses komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. saat itu dalam berbagai bentuk film-film ini akhirnya memiliki bekas nyata di benak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma didefinisikan bermacam-macam, tergantung pada sudut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN\ sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. 1. Penelitian deskriptif yang ditujukan untuk: 2

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam persaingan saat ini, produsen dengan segala cara berusaha untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. produsen harus pintar dan jeli dalam memasarkan produk yang dijualnya kepada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pandangan konstruktivis memelihat realitas sebagai hasil konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. dengan teknologi, apalagi jika yang diaplikasikannya adalah knowledge

12Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Sejarah semiotika, tanda dan penanda, macam-macam semiotika, dan bahasa sebagai penanda.

BAB I PENDAHULUAN. selalu berinovasi dan memenuhi perkembangan kebutuhan konsumen tersebut. Bukan

BAB I PENDAHULUAN. produsen (komunikator) kepada khalayak sasaran (komunikan). Beriklan

BAB III METODE PENELITIAN. menimbulkan perhatian pada makna tambahan (connotative) dan arti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Barthes. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian ini hanya memaparkan situasi atau

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam segala kegiatan seperti pendidikan, keagamaan, perdagangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Sejak manusia mulai mengenal sistem perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. dianalisis dengan kajian semiotik.semiotika adalah cabang ilmu yang semula berkembang dalam

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang cukup pesat melalui cara-cara yang damai. Selama ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini periklanan menjadi roh dalam perkembangan sebuah perusahaan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


ANALISIS SEMIOTIK DAN WACANA PADA IKLAN ROKOK LA LIGHTS YANG LAIN BERSANDIWARA, GUE APA ADANYA! VERSI TOPENG MONYET DI MEDIA TELEVISI

BAB V PENUTUP. Setelah menganalisis dan menginterprestasikan foto potret instagrammer

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. komunikasi yang terjadi antarmanusia. Menurut Moloeng paradigma merupakan pola

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan salah satu media massa yangcukup populer di tengah

BAB V PENUTUP. dilaksanakan soft launching suatu transformasi dan perubahan landscape bisnis

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kasus ini adalah sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. Iklan secara komprehensif merupakan semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada awalnya film merupakan hanya sebagai tiruan mekanis dari realita atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Khalayak pada zaman modern ini mendapat informasi dan hiburan di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB VI PENUTUP. sign, interpretant dan object. Berdasarkan hasil analisa, peneliti melihat. terdapat dua makna berbeda yang ingin disampaikan.

BAB III METODE PENELITIAN. menerangkan metode-metode atau cara-cara. Sedangkan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Media cetak dan elekronik merupakan hasil perkembangan teknologi

BAB IV ANALISIS DATA

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Manusia adalah makhluk yang berbahasa, manusia dengan perantaraan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah kualitatif (data yang tidak berupa angka-angka) 35

BAB III ANALISIS OBJEK

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan tema yang diangkat oleh peneliti yaitu berbicara. mengenai makna apa yang mengandung pesan dakwah anak dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk

FRAME DALAM SLOGAN IKLAN ROKOK: ANALISIS LINGUISTIK KOGNITIF. Oleh: Aditya Wicaksono 14/365239/SA/17467

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan peneliti berusaha menguraikan makna teks dan gambar dalam

Transkripsi:

1

ANALISIS PENANDA DAN PETANDA IKLAN ROKOK PADA PAPAN REKLAME DI KOTA MEDAN Oleh Ebenezer Simorangkir M. Oky F. Gafari, S. Sos., M. Hum Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi penanda (signifier) dan petanda (signified) iklan rokok pada papan reklame. Serta memaknai makna denotasi dan konotasi didalamnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dan metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis semiotik dengan berlandaskan pada teori Roland Barthers, yaitu pemaknaan penanda, petanda, denotasi dan konotasi. Hasil penelitian menjelaskan mengenai penanda dan petanda yang terdapat pada iklan rokok Dunhill Mild, Djarum Super MLD, Magnum Blue, dan A Menthol. Dari setiap iklan memiliki makna denotasi dan konotasi yang berbeda. Misalnya, Dunhill Mild edisi Discover Fine Taste memiliki makna konotasi simpel dan minimalis, iklan Djarum Super MLD edisi Pleasure, Style, Confidence memiliki makna konotasi rokok yang sedang trend atau rokok yang sedang digandrungi oleh masyarakat karena menawarkan sesuatu dan cita rasa yang baru, iklan rokok Magnum Blue edisi Style tanpa Batas memiliki makna konotasi gaya yang bebas dan tanpa batas, dan yang terakhir iklan rokok A Menthol edisi Ada Ingin Dalam Dingin Go A Head memiliki makna konotasi pikiran yang tenang disetiap keinginan. Kata kunci: Penanda, Petanda, Iklan rokok, Papan reklame. PENDAHULUAN Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini membuat keberadaan iklan sebagai sarana mempromosikan barang dan jasa menjadi sangat penting. Perkembangan iklan dan periklanan telah memunculkan persoalan sosial dan kultural mengenai iklan khususnya tanda yang digunakan, citra yang ditampilkan, informasi yang disampaikan, makna yang diperoleh, serta bagaimana semuanya mempengaruhi perpepsi pemahaman dan tingkah laku masyarakat (Piliang, 2012:321). 2

Papan reklame merupakan salah satu media periklanan luar ruangan yang dianggap lengkap dimana kekuatan pesannya terletak pada teks maupun gambar. Salah satu jenis iklan yang sering didapati pada papan reklame pada saat ini adalah iklan rokok. Banyak papan reklame yang kita jumpai mulai dari persimpangan jalan, kawasan perkantoran, terminal, dan pusat kota didominasi oleh iklan rokok dari berbagai produk. Dilihat dari tujuannya, iklan rokok mempunyai tujuan untuk mempengaruhi dan membujuk masyarakat agar produk yang ditawarkan. Tetapi iklan rokok tidak pernah menampilkan produknya untuk ditawarkan kepada masyarakat. Iklan rokok membuat ciri tersendiri dalam menawarkan produknya dengan mengandalakan kekuatan kreativitas dan tak terlepas dari kekuatan persuasif, sehingga jika dilihat secara sekilas masyarakat tidak akan menemukan makna dari iklan tersebut. Permasalahan inilah yang dilihat oleh penulis untuk mencari makna yang tersirat dari iklan-iklan rokok yang tersebar saat ini. Untuk menjawab misteri dan keambiguan makna yang tak terlihat pada iklan rokok dapat dikupas melalui ilmu semiotik. Semiotik adalah ilmu yang mempelajari tanda, dimana tanda itu mempunyai bagian yang tidak bisa dipisahkan, yakni penanda (Signifier) dan petanda (Signified). Penanda adalah yang bersifat denotatif dan petanda bersifat konotatif. Sehingga dengan menemukan penanda dan petanda dalam iklan rokok akan menjawab makna yang tersembunyi dari iklan itu. Menurut Saussure, tanda terdiri dari penanda dan petanda. Kemudian Barthes meneruskan pemikiran Saussure dengan mengistilahkan penanda sebagai makna denotatif dan petanda sebagai makna konotatif (Sobur, 2006). Berdasarkan pemikiran tokoh inilah penulis mencoba menganalisis tanda yang terdapat pada iklan rokok papan reklame. Menganalisis iklan menggunakan teori semiotik dengan menemukan penanda dan petanda pernah dilakukan oleh Lilik Hamidah dalam jurnalnya yang berjudul Analisis Simbol Iklan Rokok Dji Sam Soe Gold edisi Halus dan Mantap Jakarta, Oktober 2011. Hasil penelitian ini membahas tentang penanda, petanda dan makna yang terkandung dalam iklan tersebut. Sama halnya dengan penelitian ini penulis mencoba menganalisis beberapa iklan rokok pada papan 3

reklame di kota Medan dengan menggunakan teori Semiotik. Penulis akan menganalisis 4 (empat) iklan rokok pada papan reklame. Salah satu iklan yang menjadi objek penelitian adalah iklan rokok Dunhill Mild edisi Discover Fine Taste yang terdapat di jalan Perjuangan, kecamatan Medan Perjuangan dan di jalan Prof. H. M. Yamin. Pada iklan tersebut bertuliskan DISCOVER FINE TASTE, pada tulisan Fine Taste diberi warna merah menyala dan ditengahnya terdapat gambar kotak besar berwarna merah yang menyerupai huruf D. Keseluruhan tulisan dan gambar dilatarbelakangi oleh warna putih. Jika dilihat secara sekilas iklan ini akan sulit dipahami karena iklan dibuat sangat sederhana. Terlepas dari maknanya yang kurang jelas namun produk rokok ini sangat laris dipasarkan. Untuk menemukan makna yang tersembunyi dari iklan tersebut, penulis menganalisis dengan menggunakan teori Semiotik Roland Barthes. Melalui pendekatan teori ini diharapkan iklan mampu dimaknai oleh masyarakat. Dengan demikian dapat diketahui makna pesan iklan dipahami atau tidak oleh masyarakat sesuai pemaknaan yang dihasilkannya. Atas latar belakang tersebut yang menjadi dasar peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul Analisis Semiotik Iklan Rokok Pada Papan Reklame di Kota Medan. Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1) Apa saja penanda dan petanda Semiotik yang terdapat dalam iklan rokok pada papan reklame di kota Medan?, 2) Bagaimana makna Semiotik yang terdapat dalam iklan rokok pada papan reklame tersebut? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui macam-macam penanda, petanda yang terdapat dalam iklan rokok pada papan reklame di kota Medan dan untuk mendeskripsikan makna semiotik yang terdapat dalam iklan rokok pada papan reklame. Semiotik adalah sesuatu yang berhubungan dengan sistem tanda dan lambang dalam kehidupan manusia, sedangkan Semiotika merupakan ilmu (teori) tentang lambang dan tanda. Ilmu Semiotik/Semiotika hadir guna mengkaji tanda dalam kehidupan manusia. Artinya, semua yang hadir dalam kehidupan manusia dilihat sebagai tanda, yakni yang harus diberi makna. Tanda merupakan sarana 4

untuk berkomunikasi dan berinteraksi, tanpa adanya tanda mustahil manusia dapat saling memahami satu sama lain. Tanda itu pun mempunyai bagian yang tidak bisa dipisahkan, yakni penanda (signifier) dan petanda (signified). Saussure menyatakan bahwa tanda adalah pertemuan antara bentuk (signifier) dan makna (signified). Penanda (signifier) merupakan aspek dari segi bentuk suatu tanda atau bisa dikatakan segala sesuatu yang bisa di indera. Bunyi yang kita dengar dan coretancoretan yang bermakna merupakan penanda. Misalnya suara manusia, suara hewan, suara petir yang menggelegar dilangit merupakan suatu bahasa yang mengekspresikan, menyatakan, atau meyampaikan ide-ide, pengertian-pengertian tertentu. Oleh karena itu, suara-suara tersebut harus merupakan sebuah sistem konvensi, sistem kesepakatan dan merupakan bagian dari sebuah sistem tanda (Sobur, 2004 :46). Sedangkan petanda (signified) bukanlah bentuk bunyi secara konkret, tetapi merupakan citra tentang bunyi bahasa (gambar). Sobur mengatakan petanda merupakan makna atau konsep dari suatu tanda. Petanda (signified) adalah gambaran mental, yakni pikiran atau konsep aspek mental dari bahasa. Hubungan antara penanda dan petanda sehingga menghasilkan sebuah tanda disebut signification yang oleh Fiske didefinisikan sebagai upaya untuk memberi makna terhadap dunia (Sobur, 2009 : 125). Hubungan penanda dan petanda juga bersifat arbitrer (bebas), baik secara kebetulan maupun ditetapkan (Sobur, 2004:32). Tanda-tanda sangat berkaitan dengan okjek-objek yang menyerupainya, keberadaannya memiliki hubungan sebab-akibat dengan tanda-tanda atau karena ikatan konvensional dengan tanda-tanda tersebut. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu penyelesaian masalah yang dilakukan melalui aktivitas pengamatan, pencarian data, pengumpulan data dan menganalisisnya guna mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian deskriptif, dimana peneliti lebih tertarik dengan proses, arti, dan pemahaman, tentang pengalaman, serta penghayatan subjektif partisipan. (Afifuddin, 2009: 86). Dengan kata lain, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami dalam 5

penelitian misalnya perilaku, persepsi, tindakan, dll., yang kemudian di interpretasikan melalui cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Hasil Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dapat ditemukan hasil penelitian sebagai berikut: a. Penanda dan petanda iklan rokok pada papan reklame di kota Medan 1. Penanda iklan rokok Dunhill Mild edisi Discover Fine Taste a) memiliki latar putih b) teks bertuliskan DUNHILL MILD berwarna hitam c) teks yang bertuliskan DISCOVER berwarna hitam dan FINE TASTE berwarna merah dan berukuran lebih besar. d) teks yang bertuliskan PERINGATAN : ROKOK MEMBUNUHMU e) teks bertuliskan 18 + Petanda iklan rokok Dunhill Mild edisi Discover Fine Taste a) tampak bersih dan simpel b) berhuruf kapital untuk memperjelas merek rokok c) DISCOVER (menemukan), FINE TASTE (rasa bagus) d) bahaya rokok atau akibat merokok e) usia 18 tahun keatas 2. Penanda iklan rokok A Mild Menthol edisi Ada Ingin Dalam Dingin a) huruf A bewarna hijau dan berukuran besar b) teks bertuliskan Mild Menthol Petanda iklan rokok A Mild Menthol edisi Ada Ingin Dalam Dingin a) menyatakan logo produk b) menyatakan rokok rasa mint b. Makna Semiotik iklan rokok pada papan reklame 1. Makna Semiotik iklan rokok Dunhill Mild edisi Discover Fine Taste Makna Denotasi 6

Iklan Dunhill Mild memiliki latar atau background berwarna putih yang memiliki arti simpel, bersih, bebas, dan keterbukaan. DISCOVER FINE TASTE tulisan DISCOVER berwarna hitam yang memiliki arti gelap, suram, menakutkan tetapi elegan dan memiliki kekuatan. Pada iklan ini tulisan DISCOVER (Menemukan) memiliki arti kekuatan untuk menemukan sesuatu. FINE TASTE (Rasa Bagus) berwarna merah dan memiliki ukuran lebih besar. Warna merah pada tulisan ini memiliki arti menaklukan, dominan, berani. FINE TASTE berukuran besar adalah pesan produsen kepada pelanggan ataupun calon pelanggan bahwa produknya memiliki rasa yang bagus dan para pelanggan akan menemukan rasa yang bagus pada produknya. Makna Konotasi Berdasarkan tanda (verbal dan visual) dalam iklan rokok tersebut dapat ditemukan konotasi (C 2 ) yaitu, Rokok Dunhill Mild merupakan rokok simpel dan minimalis, rokok yang memiliki rasa yang bagus, menemukan rasa yang baik pada rokok tersebut. Makna Semiotik iklan rokok A Mild Menthol edisi Ada Ingin Dalam Dingin 2. Makna Semiotik iklan rokok A Mild Menthol Makna Denotasi iklan rokok A Mild Menthol Makna Denotasi Pada teks yang bertuliskan ADA INGIN DALAM DINGIN GO A HEAD produsen pengiklan menempatkan seorang pria yang berada diluar pagar, memegang jasnya dan mengangkat tangannya dengan wajah lega dibawah rintik hujan yang dingin atau sejuk. Kesan ini semakin memperkuat makna bahwa rokok tersebut sejalan dengan pria yang menenangkan pikiran dan melepas beban yang ada. Produsen ingin menunjukkan bahwa rokok A Mild Menthol merupakan rokok yang sejalan dengan pemikiran para anak muda dalam mencari ketenangan pikiran. Sehingga diharapkan para pemuda terpengaruh untuk memilih rokok A Mild Menthol. Makna Konotasi Berdasarkan tanda (verbal dan visual) dalam iklan rokok tersebut dapat ditemukan konotasi (C 2 ) yaitu, Rokok A Mild Menthol merupakan rokok yang 7

sejalan dengan pemikiran para pemuda dalam menggapai ketenangan dan kebebasan, maju terus dalam menggapai keinginan, semangat pantang menyerah untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pembahasan Penelitian a. Penanda dan petanda iklan rokok pada papan reklame di kota Medan 1. Penanda iklan rokok Dunhill Mild edisi Discover Fine Taste a) memiliki latar putih b) teks bertuliskan DUNHILL MILD berwarna hitam c) teks yang bertuliskan DISCOVER berwarna hitam dan FINE TASTE berwarna merah dan berukuran lebih besar. d) teks yang bertuliskan PERINGATAN : ROKOK MEMBUNUHMU e) teks bertuliskan 18 + Petanda iklan rokok Dunhill Mild edisi Discover Fine Taste a) tampak bersih dan simpel b) berhuruf kapital untuk memperjelas merek rokok c) DISCOVER (menemukan), FINE TASTE (rasa bagus) d) bahaya rokok atau akibat merokok e) usia 18 tahun keatas 2. Penanda iklan rokok A Mild Menthol edisi Ada Ingin Dalam Dingin a) huruf A bewarna hijau dan berukuran besar b) teks bertuliskan Mild Menthol Petanda iklan rokok A Mild Menthol edisi Ada Ingin Dalam Dingin a) menyatakan logo produk b) menyatakan rokok rasa mint b. Makna Semiotik iklan rokok pada papan reklame 1. Deskripsi Penanda (Signifier) dan Petanda (Signified) dalam iklan rokok Dunhill Mild edisi Discover Fine Taste a) Makna Denotasi Berdasarkan penanda-penanda pada iklan rokok Dunhill Mild edisi Discover Fine Taste makna denotasi yang diperoleh adalah iklan rokok dari Dunhill Mild yang dibuat oleh produsen pengiklan untuk mempengaruhi 8

konsumen (pelanggan atau calon pelanggan) untuk menggunakan produk tersebut yakni rokok Dunhill Mild. 1) Analisis Teks Verbal (a) Latar warna yang digunakan pada iklan ini adalah warna putih hal ini berarti, simpel, bersih, bebas, dan keterbukaan. Pada iklan DUNHILL MILD memiliki desain yang simpel dan minimalis. Hal ini juga memiliki efek bersih, dan murni tanpa campuran apapun. (b) Dibagian atas iklan terdapat tulisan yang berwarna hitam yang bertuliskan DUNHILL MILD. Tulisan yang menggunakan huruf kapital merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi mudah tidaknya pesan verbal untuk dicermati. Penggunaan huruf kapital dilakukan oleh produsen untuk memperjelas apa yang ingin disampaikan produsen, untuk mempengaruhi pelanggan atau calon pelanggan. Jenis kalimat yang digunakan oleh produsen pengiklan adalah kalimat persuasif atau mengajak (mempengaruhi). Tulisan DUNHILL MILD pada iklan rokok dituliskan dengan huruf kapital untuk meperjelas merek rokok pada iklan kepada pelanggan atau calon pelanggan. (d) Dibawah tulisan DUNHILL MILD terdapat tulisan DISCOVER FINE TASTE tulisan DISCOVER berwarna hitam yang memiliki arti gelap, suram, menakutkan tetapi elegan dan memiliki kekuatan. Pada iklan ini tulisan DISCOVER (Menemukan) memiliki arti kekuatan untuk menemukan sesuatu. FINE TASTE (Rasa Bagus) berwarna merah dan memiliki ukuran lebih besar. Warna merah pada tulisan ini memiliki arti menaklukan, dominan, berani. FINE TASTE berukuran besar adalah pesan produsen kepada pelanggan ataupun calon pelanggan bahwa produknya memiliki rasa yang bagus dan para pelanggan akan menemukan rasa yang bagus pada produknya. (e) Pada bagian bawah dari iklan rokok tersebut terdapat sebuah penanda berupa kalimat pernyataan. Kalimat pernyataan merupakan kalimat yang dibentuk untuk menyiarkan informasi tanpa mengharapkan respon. Penanda tersebut bertuliskan PERINGATAN: ROKOK MEBUNUHMU 18 +. Penanda tersebut akan menimbulkan petanda (makna/isi) bahaya atau akibat merokok dan diperuntukkan bagi yang berusia diatas 18 tahun. Warna hitam dari tulisan tersebut memberikan konotasi tentang bahaya merokok, kerugian seseorang akibat 9

merokok. Produsen sebagai pengiklan meletakkan penanda tersebut karena aturan dari pemerintah. Walaupun kalimat pernyataan itu ditulis dengan huruf kapital, tetapi ukuran hurufnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan tulisan yang lain dan diletakkan pada bagian bawah dari iklan tersebut. Hal ini memberi konotasi bahwa kalimat tersebut berisi informasi bahaya rokok yang tidak terlalu dipentingkan. b) Makna Konotasi Pada makna konotasi pemaknaan masih terikat oleh konvensi sosial dalam suatu masyarakat bahasa, sehingga menyebabkan makna menjadi statis. Selanjutnya Barthers mengembangkan sistem primer (denotasi) menjadi sistem sekunder (konotasi) atau pemaknaan pada tahap kedua. Berdasarkan tanda (verbal) dalam iklan rokok tersebut dapat ditemukan konotasi (C 2 ) yaitu, Rokok Dunhill Mill merupakan rokok simpel dan minimalis, rokok yang memiliki rasa yang bagus, menemukan rasa yang baik pada rokok tersebut. Dan masih banyak konotasi yang masih bisa timbul dari ekspresi (E) yang sama, hal ini sangat tergantung dari pengetahuan, pengalaman, latar belakang seseorang. 2. Deskripsi Penanda (Signifier) dan Petanda(Signified) iklan rokok A Mild Menthol edisi Ada Ingin Dalam Dingin Go A Head a) Makna Denotasi 1) Analisis Teks Verbal (a) Pada iklan rokok A Mild Menthol diatas terdapat sebuah penanda yang bertuliskan ADA INGIN DALAM DINGIN GO A HEAD berwarna hijau. Tulisan yang menggunakan huruf kapital merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi mudah tidaknya pesan verbal untuk dicermati. Penggunaan huruf kapital dilakukan oleh produsen untuk mempertegas apa yang ingin disampaikan produsen kepada konsumen. Jenis kalimat yang digunakan produsen adalah kalimat persuasif (ajakan). Tulisan bertuliskan ADA INGIN DALAM DINGIN memiliki arti disetiap memiliki keinginan yang ingin dicapai haruslah tenang terlebih dahulu. Kata GO A HEAD merupakan kada dalam bahasa inggris yang bermakna jalan terus, maju terus. Berdasarkan kalimat persuasif yang digunakan 10

produsen pengiklan, pemaknaan yang timbul dari penanda tersebut adalah target produsen adalah kaum pemuda. Hal ini dikarenakan, para kaum muda mempunyai keinginan, mimpi, angan-angan, dan cita-cita. Produsen ingin mengatakan melalui iklan yang dibuat adalah rokok bagi kaum pemuda yang memiliki ketenangan dalam memikirkan tindakan atau keinginan untuk mencapai sesuatu, atau harus memikirkan terlebih dahulu secara matang. Sehingga kaum pemuda dapat terpengaruh untuk memilih rokok tersebut. (b) Disebelah kanan atas terdapat penanda yang bertuliskan A yang berwarna hijau dan berukuran besar dan ditindih oleh tulisan Mild Menthol. A pada iklan tersebut adalah logo dari rokok Sampoerna Mild. Penanda yang berupa huruf A pada iklan rokok tersebut ditulis mengguanakan huruf kapital dan berukuran jauh lebih besar disbanding tulisan lainnya. Hal ini untuk mempertegas bahwa iklan tersebut merupakan iklan rokok Sampoerna Mild. Tulisan Mild Menthol menyatakan bahwa rasa yang dimiliki rokok tersebut mentol, dingin, sejuk ditenggorokan. Dan tulisan yang berwarna hijau memiliki sifat kesimbangan dan selaras, membangkitkan ketengan, dapat mengumpulkan daya-daya baru, kesehatan, dan pembaharuan. 2) Analisis Teks Visual atau Gambar Memperlihatkan seorang lelaki yang berada diluar pagar sambil memegang jasnya berwarna hijau dengan wajah gembira dibawah rintik hujan. Gambar itu bermakna seorang pria yang memiliki keinginan keluar dari pagar (keseharian) untuk bersenang-senang dan menenangkan pikiran. Pada tataran konotasi gambar tersebut memiliki makna seorang pria yang menenangkan pikiran, seorang pria yang memiliki keinginan bebas, seorang pria yang memiliki keinginan keluar dari semua masalah. Seorang pria yang memegang jasnya dan mengangkat tanganya sembari melepaskan kejenuhan dibawah rintik hujan. Rintik hujan bermakna kesejukan, dingin. 3) Hubungan Teks dan Gambar Dua tanda (verbal dan visual) yang terdapat pada iklan rokok tersebut mempunyai hubungan antara teks dan gambar. Pada teks yang bertuliskan ADA INGIN DALAM DINGIN GO A HEAD produsen pengiklan menempatkan 11

seorang pria yang berada diluar pagar, memegang jasnya dan mengangkat tangannya dengan wajah lega dibawah rintik hujan yang dingin atau sejuk. Kesan ini semakin memperkuat makna bahwa rokok tersebut sejalan dengan pria yang menenangkan pikiran dan melepas beban yang ada. Produsen ingin menunjukkan bahwa rokok A Mild Menthol merupakan rokok yang sejalan dengan pemikiran para anak muda dalam mencari ketenangan pikiran. Sehingga diharapkan para pemuda terpengaruh untuk memilih rokok A Mild Menthol. b) Makna Konotasi Berdasarkan tanda (verbal dan visual) dalam iklan rokok tersebut dapat ditemukan konotas (C 2 ) yaitu, Rokok A Mild Menthol merupakan rokok yang sejalan dengan pemikiran para pemuda dalam menggapai ketenangan dan kebebasan, maju terus dalam menggapai keinginan, semangat pantang menyerah untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dan masih banyak konotasi yang dapat ditimbulkan dari ekspresi (E) yang sama, hal ini sangat tergantung dari pengetahuan, pengalaman, latar belakang seseorang. PENUTUP Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini, di temukan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semiotik iklan pada papan reklame di Kota Medan ditemukan penanda dan petanda, yang diklasifikasikan pada tabel dan dideskripsikan sesuai dengan penanda, petanda, denotasi dan konotasi yang terdapat pada iklan rokok pada papan reklame di Kota Medan dan hasil penelitian ini juga menunjukkan mengenai makna denotasi dan makna konotasi yang terdapat pada iklan rokok pada papan reklame di Kota Medan, dari hasil penelitian ini dapat dilihat mengapa bahasa pada iklan rokok tersebut mudah dipahami, dikarenakan pengungkapannya yang denotasi telah mempermudah pembaca dalam memahami isi pesan iklan rokok tersebut. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa iklan rokok Dunhill Mild edisi Discover Fine Taste memiliki makna rokok yang simpel dan minimalis dan sedang digandrungi oleh para pemuda. Dan iklan A Mild Menthol edisi Ada Ingin Dalam Dingin dimana rokok ini disukai para pemuda yang lebih tenang dan mempunyai keinginan dalam ketenangan. 12

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan diatas, saran-saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, hasil penelitian yang berupa wujud analisis penanda dan petanda pada iklan rokok sebagai objek yang dikaji diharapkan dapat menjadi bahan masukan maupun alternatif untuk penelitian lanjutan, khususnya penelitian yang bersangkut paut dengan semiotik, dan menjadi bahan alternatif bagi pembuat iklan rokok dan kedua Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas wawasan pembaca serta melatih kepekaan sosial terhadap dinamika kehidupan manusia dan problematika sosial yang terjadi di sekitar, sehingga persoalan pemaknaan terhadap bahasa dan tanda yang terdapat pada iklan rokok dapat dipahami dan dimengerti. Daftar Pustaka Afifuddin, 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia. Ardiansyah, 2012. Elemen-elemen Semiologi Roland Barthes. Yogyakarta: IRCiSoD. Levinson, S.C. 1983.Semiotik. Cambridge University Press. Cambridge. Sobur, Alex. 2003. Semiotika Komunikasi: Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Saputra, Indra. 2012. Analisis Semiotik Wacana Iklan Rokok A Mild Go A Head versi Gapai Mimpi Go A Head, Setia Kawan Go Ahead dan Pikir Pendek Go A Head. Dalam Jurnal Online. Tinarbuko, Sumbo. 2009. Semiotika Analisis Tanda pada Karya Desain Komunikasi Visual. Jurnal Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta:Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra. Hlm. 31-47. Zoest, Aart van dkk. 1992. Serba-Serbi Semiotika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 13