Konsumsi Bakso Cilok Di 8 SD Di Wilayah Semarang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Diblender Halus. Supernatan. Dikeringkan diatas penangas air. Ditambahkan sedikit H2S04 (P) Ditambahkan metanol Dibakar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan,

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yaitu SMPN 1 Gorontalo, SMPN 2 Gorontalo, SMPN 3 Gorontalo,

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

Pupuk dolomit SNI

Metodologi Penelitian

Lampiran 1. Perhitungan Nisbah C/N dan Kadar Air

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. pemeriksaan laboratorium secara kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2003). Berdasarkan waktu pelaksanaannya, desain studi yang digunakan

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

Curah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 )

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

1 kg beras dicuci 3 kali dimasak dengan 2 liter air selama 25 menit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

III. BAHAN DAN METODE. Aplikasi pengawet nira dan pembuatan gula semut dilakukan di Desa Lehan Kecamatan

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Hasil Pengamatan Analisa Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

MATERI DAN METODE. Materi

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Alat dan Bahan Alat-alat - Beaker glass 50 ml. - Cawan porselin. - Neraca analitis. - Pipet tetes.

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

BAB III METODE PENELITIAN

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini menggunakan belah melintang (cross


BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN. A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian jenis eksperimen dibidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

BERKAS SOAL BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL I KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012

PRODUKSI ABON IKAN PARI ( (RAYFISH): PENENTUAN KUALITAS GIZI ABON

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

BAB 3 METODE PERCOBAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENGUJIAN. Rempah UPT.Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Jl. STM

BAB III METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Bahan dan Alat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

METODE. Materi. Rancangan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

MATERI DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

Desikator Neraca analitik 4 desimal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif laboratorik dimana penelitian dilakukan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

LAMPIRAN 6 Konsumsi Bakso Cilok Di 8 SD Di Wilayah Semarang Sampel Jenis Kelamin Konsumsi bakso cilok dalam minggu (butir) Rata-rata Rata-rata (SD) (Pria) Minggu I Minggu II Minggu III Konsumsi Bakso cilok Konsumsi Bakso cilok Senin Rabu Jumat Senin Rabu Jumat Senin Rabu Jumat (butir / anak / hari) (butir / anak / minggu) Pria 3 5 4 2 4 3 4 4 Pria 2 6 3 5 3 2 2 5 3 A Pria 5 7 4 2 5 4 4 2 5 3.67 25.67 Pria 2 5 7 2 4 3 2 4 Pria 2 5 7 3 3 4 2 4 6 Pria 4 3 2 3 4 3 4 3 Pria 2 4 5 2 3 5 2 B Pria 6 5 3 2 3 3 4 3 5 3.78 26.44 Pria 3 7 0 4 2 4 5 5 2 Pria 9 5 7 6 4 3 4 3 Pria 4 7 6 2 3 3 3 2 4 Pria 3 5 6 3 4 6 4 4 C Pria 3 5 3 2 3 2 3.58 25.04 Pria 4 3 7 6 4 3 5 4 3 Pria 2 7 3 3 2 3 4 5 2 Pria 5 4 2 4 2 4 6 D Pria 8 7 2 4 5 2 3 2 5 3.67 25.67 Pria 3 3 5 3 3 2 4 3 6 Pria 3 4 7 3 2 4 4 3 4 Pria 9 6 5 6 2 3 5 Pria 7 2 3 2 4 5 5 6 5 E Pria 3 9 4 4 6 3 3 3 2 3.84 26.89 Pria 2 7 6 3 3 2 2 3 Pria 3 8 4 3 2 4 5 3 Pria 6 2 4 2 3 4 6 4 Pria 3 6 5 3 2 3 2 3 Pria 4 6 2 3 3 4 2 3 4 F Pria 7 9 4 4 6 3 4 5 3.80 26.60 Pria 6 5 2 5 2 3 2 6 5 Pria 8 5 3 5 3 4 3 Pria 3 6 9 3 5 4 4 3 3 G Pria 9 4 5 2 3 3 4 3 2 4.48 3.37 Pria 6 9 8 5 2 4 3 5 4 Pria 3 7 4 2 4 3 3 3 Pria 3 8 2 4 3 2 2 3 2 H Pria 3 5 2 3 4 2 3 4 3.40 23.80 Pria 5 8 2 2 2 3 5 2 Pria 9 3 6 2 3 2 4 4 4 Keterangan : * Rata-rata konsumsi bakso cilok (butir / anak / hari) = (jumlah konsumsi bakso cilok pada minggu I, II, III) / (banyaknya siswa yang mengkonsumsi bakso cilok pada masing-masing SD) * Rata-rata konsumsi bakso cilok (butir / anak / minggu) = Rata-rata konsumsi bakso cilok (butir / anak / hari) x 7

LAMPIRAN 7 Rata-rata berat bakso cilok di 8 SD di wilayah Semarang : Sampel (SD) Ulangan Berat Bakso Cilok (g) Minggu I Rata-rata Minggu II Rata-rata Minggu III Rata-rata Total rata-rata Senin 8.39 8.0 7.54 A Rabu 8.49 8.4 7.85 7.87 7.93 7.76 7.92 Jumat 7.54 7.74 7.82 Senin 9.27 8.8 8.33 B Rabu 8.66 8.59 8.24 8.32 8.2 8.23 8.38 Jumat 7.84 8.55 8.24 Senin 8.96 8.46 7.59 C Rabu 7.05 8.36 7.89 8.8 7.64 7.76 8.0 Jumat 9.07 8.2 8.05 Senin 7.73 8. 8.75 D Rabu 9.22 8.38 8.27 8.26 8.45 8.6 8.42 Jumat 8.8 8.4 8.63 Senin 6.75 7.33 7.93 E Rabu 7.48 7.2 7.8 7.56 8.45 8.20 7.65 Jumat 7.37 7.55 8.2 Senin 6.74 7.69 8.56 F Rabu 6.69 6.73 8.05 7.87 8.52 8.62 7.74 Jumat 6.77 7.88 8.78 Senin 7.2 8.3 8.83 G Rabu 8.5 7.7 8.46 8.34 8.48 8.67 8.24 Jumat 7.76 8.26 8.7 Senin 8.27 8.24 8.39 H Rabu 7.9 7.86 8. 8.27 8.66 8.59 8.24 Jumat 7.4 8.47 8.72 Keterangan : * Total rata-rata berat bakso cilok = (jumlah rata-rata berat bakso cilok minggu I, II, III) / 3

LAMPIRAN 8 Contoh Perhitungan data pada Tabel 2 dalam Hasil Pengamatan : A. WC = Rata-rata konsumsi bakso cilok / Berat badan rata-rata Pria = 3,29 (butir/minggu) / 33,27 kg = 0,94 g Wanita = 22,9 (butir/minggu) / 32,68 kg = 0,68 g A. = WC x C 0,94 g/kg. x 238,97 ì g/g A. = PT A. JMK Boraks : xwc = 200,63 ì g/kg. = 2,0 mg/kg. 0,68 g/kg. x 238,97 ì g/g = 454,49 ì g/kg. =,45 mg/kg. 2,0 = 2, 99,45 = 2, 6 2,99 x 0,94g = 0,3g 2,6 A. JMK Bakso Cilok = JMK Boraks x Berat badan rata-rata Pria = 0,3 g x 33,27 kg = 0,45 g / minggu Wanita = 0,3 g x 32,68 kg = 0,27 g / minggu x 0,68g = 0,3g

LAMPIRAN 9 MINGGU I Perhitungan data pada Lampiran 8 : A. WC = Rata-rata konsumsi bakso cilok / Berat badan rata-rata Pria = 3,29 (butir/minggu) / 33,27 kg = 0,94 g Wanita = 22,9 (butir/minggu) / 32,68 kg = 0,68 g B. B. WC = Rata-rata konsumsi bakso cilok / Berat badan rata-rata Pria = 35 (butir/minggu) / 33,27 kg =,05 g Wanita = 25,06 (butir/minggu) / 32,68 kg = 0,77 g C. C. WC = Rata-rata konsumsi bakso cilok / Berat badan rata-rata Pria = 30,8 (butir/minggu) / 33,27 kg = 0,93 g Wanita = 30,3 (butir/minggu) / 32,68 kg = 0,93 g D. D. WC = Rata-rata konsumsi bakso cilok / Berat badan rata-rata Pria = 29,4 (butir/minggu) / 33,27 kg = 0,88 g Wanita = 32,27 (butir/minggu) / 32,68 kg = 0,99 g E. WC = Rata-rata konsumsi bakso cilok / Berat badan rata-rata Pria = 32,34 (butir/minggu) / 33,27 kg = 0,97 g Wanita = 32,69 (butir/minggu) / 32,68 kg =,00 g F. WC = Rata-rata konsumsi bakso cilok / Berat badan rata-rata Pria = 34,09 (butir/minggu) / 33,27 kg =,02 g Wanita = 37,3 (butir/minggu) / 32,68 kg =,4 g G. WC = Rata-rata konsumsi bakso cilok / Berat badan rata-rata Pria = 45,92 (butir/minggu) / 33,27 kg =,38 g Wanita = 33,46 (butir/minggu) / 32,68 kg =,02 g H. WC = Rata-rata konsumsi bakso cilok / Berat badan rata-rata Pria = 32,2 (butir/minggu) / 33,27 kg = 0,97 g Wanita = 38,5 (butir/minggu) / 32,68 kg =,8 g

MINGGU II A. WC = Rata-rata konsumsi bakso cilok / Berat badan rata-rata Pria = 2,9 (butir/minggu) / 33,27 kg = 0,66 g Wanita = 22,9 (butir/minggu) / 32,68 kg = 0,68 g B. WC = Rata-rata konsumsi bakso cilok / Berat badan rata-rata Pria = 2 (butir/minggu) / 33,27 kg = 0,63 g Wanita = 20,44 (butir/minggu) / 32,68 kg = 0,63 g C. WC = Rata-rata konsumsi bakso cilok / Berat badan rata-rata Pria = 20,09 (butir/minggu) / 33,27 kg = 0,60 g Wanita = 9,8 (butir/minggu) / 32,68 kg = 0,6 g D. WC = Rata-rata konsumsi bakso cilok / Berat badan rata-rata Pria = 20,23 (butir/minggu) / 33,27 kg = 0,6 g Wanita = 2,77 (butir/minggu) / 32,68 kg = 0,67 g E. WC = Rata-rata konsumsi bakso cilok / Berat badan rata-rata Pria = 22,68 (butir/minggu) / 33,27 kg = 0,68 g Wanita = 5,9 (butir/minggu) / 32,68 kg = 0,46 g F. WC = Rata-rata konsumsi bakso cilok / Berat badan rata-rata Pria = 2,49 (butir/minggu) / 33,27 kg = 0,65 g Wanita = 22,75 (butir/minggu) / 32,68 kg = 0,70 g G. WC = Rata-rata konsumsi bakso cilok / Berat badan rata-rata Pria = 24,08 (butir/minggu) / 33,27 kg = 0,72 g Wanita = 20,58 (butir/minggu) / 32,68 kg = 0,63 g H. WC = Rata-rata konsumsi bakso cilok / Berat badan rata-rata Pria = 7,29 (butir/minggu) / 33,27 kg = 0,52 g Wanita = 25,06 (butir/minggu) / 32,68 kg = 0,77 g

MINGGU III A. WC = Rata-rata konsumsi bakso cilok / Berat badan rata-rata Pria = 23,8 (butir/minggu) / 33,27 kg = 0,72 g Wanita = 26,8 (butir/minggu) / 32,68 kg = 0,82 g B. WC = Rata-rata konsumsi bakso cilok / Berat badan rata-rata Pria = 23,3 (butir/minggu) / 33,27 kg = 0,70 g Wanita = 22,75 (butir/minggu) / 32,68 kg = 0,70 g C. WC = Rata-rata konsumsi bakso cilok / Berat badan rata-rata Pria = 24,29 (butir/minggu) / 33,27 kg = 0,73 g Wanita = 23,94 (butir/minggu) / 32,68 kg = 0,73 g D. WC = Rata-rata konsumsi bakso cilok / Berat badan rata-rata Pria = 27,23 (butir/minggu) / 33,27 kg = 0,82 g Wanita = 24,5 (butir/minggu) / 32,68 kg = 0,75 g E. WC = Rata-rata konsumsi bakso cilok / Berat badan rata-rata Pria = 25,69 (butir/minggu) / 33,27 kg = 0,77 g Wanita = 22,9 (butir/minggu) / 32,68 kg = 0,68 g F. WC = Rata-rata konsumsi bakso cilok / Berat badan rata-rata Pria = 24,29 (butir/minggu) / 33,27 kg = 0,73 g Wanita = 28,56 (butir/minggu) / 32,68 kg = 0,87 g G. WC = Rata-rata konsumsi bakso cilok / Berat badan rata-rata Pria = 24,08 (butir/minggu) / 33,27 kg = 0,72 g Wanita = 24,92 (butir/minggu) / 32,68 kg = 0,76 g H. WC = Rata-rata konsumsi bakso cilok / Berat badan rata-rata Pria = 2,9 (butir/minggu) / 33,27 kg = 0,66 g Wanita = 25,69 (butir/minggu) / 32,68 kg = 0,79 g

MINGGU I A. = WC x C 0,94 g/kg. x 238,97 ì g/g = 200,63 ì g/kg. = 2,0 mg/kg. 0,68 g/kg. x 238,97 ì g/g = 454,49 ì g/kg. =,45 mg/kg. B. = WC x C,05 g/kg. x 2030,29 ì g/g = 23,80 ì g/kg. = 2,4 mg/kg. 0,77 g/kg. x 2030,29 ì g/g = 563,32 ì g/kg. =,56 mg/kg. C. = WC x C 0,93 g/kg. x 203,49 ì g/g = 956,24 ì g/kg. =,95 mg/kg. 0,93 g/kg. x 203,49 ì g/g = 935,2 ì g/kg. =,95 mg/kg. D. = WC x C 0,88 g/kg. x 2490,44 ì g/g = 29,58 ì g/kg. = 2,20 mg/kg. 0,99 g/kg. x 2490,44 ì g/g = 2440,63 ì g/kg. = 2,46 mg/kg. E. = WC x C 0,97 g/kg. x 2202,73 ì g/g = 236,64 ì g/kg. = 2,4 mg/kg.,00 g/kg. x 2202,73 ì g/g = 2202,73 ì g/kg. = 2,20 mg/kg.

F. = WC x C,02 g/kg. x 20,70 ì g/g = 243,73 ì g/kg. = 2,5 mg/kg.,4 g/kg. x 20,70 ì g/g = 2395,93 ì g/kg. = 2,40 mg/kg. G. = WC x C,38 g/kg. x 2778,92 ì g/g = 3834,9 ì g/kg. = 3,84 mg/kg.,02 g/kg. x 2778,92 ì g/g = 2834,49 ì g/kg. = 2,85 mg/kg. H. = WC x C 0,97 g/kg. x 944,44 ì g/g = 886, ì g/kg. =,88 mg/kg.,8 g/kg. x 944,44 ì g/g = 2294,44 ì g/kg. = 2,29 mg/kg.

MINGGU II A. = WC x C 0,66 g/kg. x 246,52 ì g/g = 46,70 ì g/kg. =,42 mg/kg. 0,68 g/kg. x 246,52 ì g/g = 459,63 ì g/kg. =,46 mg/kg. B. = WC x C 0,63 g/kg. x 2046,92 ì g/g = 289,55 ì g/kg. =,29 mg/kg. 0,63 g/kg. x 2046,92 ì g/g = 289,55 ì g/kg. =,28 mg/kg. C. = WC x C 0,60 g/kg. x 2068,49 ì g/g = 24,09 ì g/kg. =,25 mg/kg. 0,6 g/kg. x 2068,49 ì g/g = 26,77 ì g/kg. =,26 mg/kg. D. = WC x C 0,6 g/kg. x 2508,8 ì g/g = 530,37 ì g/kg. =,53 mg/kg. 0,67 g/kg. x 2508,8 ì g/g = 680,90 ì g/kg. =,68 mg/kg. E. = WC x C 0,68 g/kg. x 23,46 ì g/g = 449,39 ì g/kg. =,45 mg/kg. 0,46 g/kg. x 23,46 ì g/g = 980,47 ì g/kg. = 0,99 mg/kg.

F. = WC x C 0,65 g/kg. x 25,28 ì g/g = 374,93 ì g/kg. =,37 mg/kg. 0,70 g/kg. x 25,28 ì g/g = 480,69 ì g/kg. =,48 mg/kg. G. = WC x C 0,72 g/kg. x 2699,6 ì g/g = 943,39 ì g/kg. =,95 mg/kg. 0,63 g/kg. x 2699,6 ì g/g = 700,47 ì g/kg. =,70 mg/kg. H. = WC x C 0,52 g/kg. x 937,37 ì g/g = 007,43 ì g/kg. =,0 mg/kg. 0,77 g/kg. x 937,37 ì g/g = 49,77 ì g/kg. =,49 mg/kg.

MINGGU III A. = WC x C 0,72 g/kg. x 206,8 ì g/g = 56,45 ì g/kg. =,5 mg/kg. 0,82 g/kg. x 206,8 ì g/g = 727,07 ì g/kg. =,73 mg/kg. B. = WC x C 0,70 g/kg. x 2047,3 ì g/g = 433,2 ì g/kg. =,43 mg/kg. 0,70 g/kg. x 2047,3 ì g/g = 433,2 ì g/kg. =,43 mg/kg. C. = WC x C 0,73 g/kg. x 2074,44 ì g/g = 54,34 ì g/kg. =,5 mg/kg. 0,73 g/kg. x 2074,44 ì g/g = 54,34 ì g/kg. =,5 mg/kg. D. = WC x C 0,82 g/kg. x 2533,54 ì g/g = 2077,50 ì g/kg. = 2,08 mg/kg. 0,75 g/kg. x 2533,54 ì g/g = 900,6 ì g/kg. =,90 mg/kg. E. = WC x C 0,77 g/kg. x 243,82 ì g/g = 650,74 ì g/kg. =,66 mg/kg. 0,68 g/kg. x 243,82 ì g/g = 457,80 ì g/kg. =,46 mg/kg.

F. = WC x C 0,73 g/kg. x 2054,23 ì g/g = 499,59 ì g/kg. =,50 mg/kg. 0,87 g/kg. x 2054,23 ì g/g = 787,8 ì g/kg. =,80 mg/kg. G. = WC x C 0,72 g/kg. x 2696,64 ì g/g = 94,58 ì g/kg. =,94 mg/kg. 0,76 g/kg. x 2696,64 ì g/g = 2049,45 ì g/kg. = 2,06 mg/kg. H. = WC x C 0,66 g/kg. x 933,07 ì g/g = 275,83 ì g/kg. =,27 mg/kg. 0,79 g/kg. x 933,07 ì g/g = 527,3 ì g/kg. =,52 mg/kg.

MINGGU I A. = PT B. = PT C. = PT D. = PT E. = PT F. = PT G. = PT H. = PT 2,0 = 2, 99,45 = 2, 6 2,4 = 3, 8,56 = 2, 32,95 = 2, 90,95 = 2, 90 2,20 = 3, 27 2,46 = 3, 66 2,4 = 3, 9 2,20 = 3, 28 2,5 = 3, 20 2,40 = 3, 57 3,84 = 5, 7 2,85 = 4, 23,88 = 2, 80 2,29 = 3, 4

MINGGU II A. = PT B. = PT C. = PT D. = PT E. = PT F. = PT G. = PT H. = PT,4 = 2, 0,46 = 2, 7,29 =, 92,28 =, 9,25 =, 86,25 =, 87,53 = 2, 27,67 = 2, 49,45 = 2, 6 0,99 =, 47,37 = 2, 03,47 = 2, 9,95 = 2, 9,70 = 2, 53,0 =, 50,49 = 2, 2

MINGGU III A. = PT B. = PT C. = PT D. = PT E. = PT F. = PT G. = PT H. = PT,5 = 2, 24,73 = 2, 57,43 = 2, 3,43 = 2, 3,5 = 2, 25,52 = 2, 26 2,07 = 3, 09,90 = 2, 83,66 = 2, 46,46 = 2, 7,50 = 2, 23,80 = 2, 67,95 = 2, 90 2,06 = 3, 06,27 =, 89,52 = 2, 26

MINGGU I A. JMK Boraks : xwc B. JMK Boraks : xwc C. JMK Boraks : xwc D. JMK Boraks : xwc E. JMK Boraks : xwc F. JMK Boraks : xwc G. JMK Boraks : xwc H. JMK Boraks : xwc 2,99 3,8 2,90 3,27 3,9 3,20 5,7 2,80 x 0,94g = 0,3g 2,6 x 0,68g = 0,3g x,05g = 0,33g 2,32 x 0,77g = 0,33g x 0,93g = 0,32g 2,90 x 0,93g = 0,32g x 0,88g = 0,27g 3,66 x 0,99g = 0,27g x 0,97g = 0,3g 3,28 x,00g = 0,3g x,02g = 0,32g 3,57 x,4g = 0,32g x,38g = 0,24g 4,23 x,02g = 0,24g x 0,97g = 0,35g 3,4 x,8g = 0,35g

MINGGU II A. JMK Boraks : xwc B. JMK Boraks : xwc C. JMK Boraks : xwc D. JMK Boraks : xwc E. JMK Boraks : xwc F. JMK Boraks : xwc G. JMK Boraks : xwc H. JMK Boraks : xwc 2,0,92,86 W anita = 2,27 2,6 2,03 2,9,50 x 0,66g = 0,3g 2,7 x 0,68g = 0,3g x 0,63g = 0,33g,9 x 0,63g = 0,33g x 0,60g = 0,32g,87 x 0,6g = 0,33g x 0,6g = 0,27g 2,49 x 0,67g = 0,27g x 0,68g = 0,3g,47 x 0,46g = 0,32g x 0,65g = 0,32g 2,9 x 0,70g = 0,3g x 0,72g = 0,25g 2,53 x 0,63g = 0,25g x 0,52g = 0,35g 2,2 x 0,77g = 0,35g

MINGGU III A. JMK Boraks : xwc B. JMK Boraks : xwc C. JMK Boraks : xwc D. JMK Boraks : xwc E. JMK Boraks : xwc F. JMK Boraks : xwc G. JMK Boraks : xwc H. JMK Boraks : xwc 2,24 2,3 2,25 3,09 2,46 2,23 2,90,89 x 0,72g = 0,32g 2,57 x 0,82g = 0,32g x 0,70g = 0,33g 2,2 x 0,70g = 0,33g x 0,73g = 0,32g 2,26 x 0,73g = 0,32g x 0,82g = 0,27g 2,83 x 0,75g = 0,27g x 0,77g = 0,3g 2,7 x 0,68g = 0,3g x 0,73g = 0,33g 2,67 x 0,87g = 0,33g x 0,72g = 0,25g 3,06 x 0,76g = 0,25g x 0,66g = 0,35g 2,26 x 0,79g = 0,35g

MINGGU I A. JMK Bakso Cilok JMK Bakso Cilok = JMK Boraks x Berat badan rata-rata Pria = 0,3 g x 33,27 kg = 0,45 g / minggu Wanita = 0,3 g x 32,68 kg = 0,27 g / minggu B. = JMK Boraks x Berat badan rata-rata Pria = 0,33 g x 33,27 kg =,0 g / minggu Wanita = 0,33 g x 32,68 kg = 0,82 g / minggu C. JMK Bakso Cilok = JMK Boraks x Berat badan rata-rata Pria = 0,32 g x 33,27 kg = 0,63 g / minggu Wanita = 0,32 g x 32,68 kg = 0,44 g / minggu D. JMK Bakso Cilok = JMK Boraks x Berat badan rata-rata Pria = 0,27 g x 33,27 kg = 8,98 g / minggu Wanita = 0,27 g x 32,68 kg = 8,82 g / minggu E. JMK Bakso Cilok = JMK Boraks x Berat badan rata-rata Pria = 0,3 g x 33,27 kg = 0,5 g / minggu Wanita = 0,3 g x 32,68 kg = 9,97 g / minggu F. JMK Bakso Cilok = JMK Boraks x Berat badan rata-rata Pria = 0,32 g x 33,27 kg = 0,64 g / minggu Wanita = 0,32 g x 32,68 kg = 0,45 g / minggu G. JMK Bakso Cilok = JMK Boraks x Berat badan rata-rata Pria = 0,24 g x 33,27 kg = 8,05 g / minggu Wanita = 0,24 g x 32,68 kg = 7,90 g / minggu H. JMK Bakso Cilok = JMK Boraks x Berat badan rata-rata Pria = 0,35 g x 33,27 kg =,50 g / minggu Wanita = 0,35 g x 32,68 kg =,29 g / minggu

MINGGU II A. JMK Bakso Cilok = JMK Boraks x Berat badan rata-rata Pria = 0,3 g x 33,27 kg = 0,42 g / minggu Wanita = 0,3 g x 32,68 kg = 0,23 g / minggu B. JMK Bakso Cilok = JMK Boraks x Berat badan rata-rata Pria = 0,33 g x 33,27 kg = 0,92 g / minggu Wanita = 0,33 g x 32,68 kg = 0,73 g / minggu C. JMK Bakso Cilok = JMK Boraks x Berat badan rata-rata Pria = 0,32 g x 33,27 kg = 0,8 g / minggu Wanita = 0,32 g x 32,68 kg = 0,62 g / minggu D. JMK Bakso Cilok = JMK Boraks x Berat badan rata-rata Pria = 0,27 g x 33,27 kg = 8,9 g / minggu Wanita = 0,27 g x 32,68 kg = 8,75 g / minggu E. JMK Bakso Cilok = JMK Boraks x Berat badan rata-rata Pria = 0,32 g x 33,27 kg = 0,49 g / minggu Wanita = 0,32 g x 32,68 kg = 0,30 g / minggu F. JMK Bakso Cilok = JMK Boraks x Berat badan rata-rata Pria = 0,32 g x 33,27 kg = 0,57 g / minggu Wanita = 0,32 g x 32,68 kg = 0,38 g / minggu G. JMK Bakso Cilok = JMK Boraks x Berat badan rata-rata Pria = 0,25 g x 33,27 kg = 8,28 g / minggu Wanita = 0,25 g x 32,68 kg = 8,4 g / minggu H. JMK Bakso Cilok = JMK Boraks x Berat badan rata-rata Pria = 0,35 g x 33,27 kg =,54 g / minggu Wanita = 0,35 g x 32,68 kg =,34 g / minggu

MINGGU III A. JMK Bakso Cilok = JMK Boraks x Berat badan rata-rata Pria = 0,32 g x 33,27 kg = 0,62 g / minggu Wanita = 0,32 g x 32,68 kg = 0,43 g / minggu B. JMK Bakso Cilok = JMK Boraks x Berat badan rata-rata Pria = 0,33 g x 33,27 kg = 0,92 g / minggu Wanita = 0,33 g x 32,68 kg = 0,73 g / minggu C. JMK Bakso Cilok = JMK Boraks x Berat badan rata-rata Pria = 0,32 g x 33,27 kg = 0,78 g / minggu Wanita = 0,32 g x 32,68 kg = 0,59 g / minggu D. JMK Bakso Cilok = JMK Boraks x Berat badan rata-rata Pria = 0,27 g x 33,27 kg = 8,82 g / minggu Wanita = 0,27 g x 32,68 kg = 8,67 g / minggu E. JMK Bakso Cilok = JMK Boraks x Berat badan rata-rata Pria = 0,3 g x 33,27 kg = 0,43 g / minggu Wanita = 0,3 g x 32,68 kg = 0,24 g / minggu F. JMK Bakso Cilok = JMK Boraks x Berat badan rata-rata Pria = 0,33 g x 33,27 kg = 0,88 g / minggu Wanita = 0,33 g x 32,68 kg = 0,69 g / minggu G. JMK Bakso Cilok = JMK Boraks x Berat badan rata-rata Pria = 0,25 g x 33,27 kg = 8,29 g / minggu Wanita = 0,25 g x 32,68 kg = 8,4 g / minggu H. JMK Bakso Cilok = JMK Boraks x Berat badan rata-rata Pria = 0,35 g x 33,27 kg =,57 g / minggu Wanita = 0,35 g x 32,68 kg =,36 g / minggu

LAMPIRAN 0 JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola konsumsi bakso cilok pada anak-anak Sekolah Dasar (SD) di wilayah Semarang. Kuesioner ini digunakan sebagai alat untuk pengumpulan data dalam memperoleh informasi tersebut. Dengan mengisi kuesioner ini, maka Anda telah membantu dalam penyelesaian masalah skripsinya. Terima kasih. KUESIONER. Apakah anda suka mengkonsumsi bakso cilok? a. Ya b. Tidak 2. Berapa harga bakso cilok yang biasa anda konsumsi? a. Rp 00,- c. Rp 300,- b. Rp 200,- d. Rp 400,- 3. Dalam hari, anda membeli bakso cilok sebanyak berapa kali? a. satu kali (x) b. Dua kali (2x) c. Tiga kali (3x) 4. Kapan anda biasanya membeli bakso cilok? a. Saat datang awal sekolah b. Saat istirahat sekolah c. Saat pulang sekolah d. Saat datang awal sekolah dan Saat istirahat sekolah e. Saat istirahat sekolah dan Saat pulang sekolah f. Saat datang awal sekolah dan Saat pulang sekolah g. Saat datang awal sekolah, Saat istirahat sekolah dan Saat pulang sekolah 5. Bagaimana rasa bakso cilok yang anda makan? a. Manis b. Gurih c. Asin d. lainnya ( ) 6. Berapa butir anda membeli bakso cilok dalam hari? a. butir c. 3 butir e. 5 butir b. 2 butir d. 4 butir f. > 5 butir ( butir) 7. Mengapa anda suka mengkonsumsi bakso cilok? Jelaskan! Jawab :.. Nama : Jenis Kelamin : Usia : Berat Badan : Asal sekolah : DATA RESPONDEN TERIMA KASIH

LAMPIRAN KUESIONER Nama Pedagang : Slamet Usia : 55 tahun Lokasi Berjualan : SDN Sumur Gunung 0 Jl. Sumur rejo Kecamatan : Gunung Pati. Berapakah harga bakso goreng yang anda jual? Jawab : Rp. 00,00 2. Sudah berapa lamakah anda berjualan bakso goreng? Jawab : 5 tahun 3. Bahan baku apa sajakah yang anda gunakan dalam pembuatan bakso goreng? Jawab : pati, gandum, Bumbu-bumbu (garam, bleng, bawang putih, sledri, masako, merica). 4. Dari manakah anda memperoleh bahan baku tersebut? Jawab : Pasar 5. Berapakah harga dari tiap-tiap bahan baku yang anda gunakan? Jawab : 3 kg pati Rp 4.500; 2 kg gandum Rp 4.000; Bumbu-bumbu Rp 2.500; minyak sayur ¼ kg Rp.500; botol saos (± 500 ml) Rp 2.000 6. Berapa tusukkah bakso goreng yang anda buat atau hasilkan dalam hari? Jawab : ± 400 buah 7. Dalam hari berapa lamakah anda berjualan bakso goreng? Jawab : jam 08.00 3.00 B 8. Apakah penjualan bakso goreng anda dalam hari selalu habis? Jika dalam hari bakso goreng tersebut tidak habis terjual, langkah apa yang anda lakukan? Jawab : Tidak selalu habis, langkah yang dilakukan adalah diolah lagi untuk dijual esok hari. 9. Berapakah omzet yang anda peroleh dalam hari? Jawab : Rp 40.000,- (Laba kotor / Bruto) 0. Berapakah modal yang anda butuhkan untuk berjualan bakso goreng ( hari)? Jawab : Rp 4.500

KUESIONER Nama Pedagang : Parnoto Usia : 40 tahun Lokasi Berjualan : SDN Rejosari 06 Jl. Tirtoyoso VI Kecamatan : Semarang Timur. Berapakah harga bakso goreng yang anda jual? Jawab : Rp 00,- 2. Sudah berapa lamakah anda berjualan bakso goreng? Jawab : 3 tahun 3. Bahan baku apa sajakah yang anda gunakan dalam pembuatan bakso goreng? Jawab : pati, gandum, Bumbu-bumbu (garam, bleng, bawang putih, masako, merica). 4. Dari manakah anda memperoleh bahan baku tersebut? Jawab : Pasar Peterongan 5. Berapakah harga dari tiap-tiap bahan baku yang anda gunakan? Jawab : 4 kg pati Rp 6.000; 2 kg gandum Rp 5.000; bumbu-bumbu Rp 3.000; minyak sayur ¼ kg Rp.200; botol saos (± 500 ml) Rp.700 6. Berapa tusukkah bakso goreng yang anda buat atau hasilkan dalam hari? Jawab : ± 500 buah 7. Dalam hari berapa lamakah anda berjualan bakso goreng? Jawab : 09.00 4.00 B 8. Apakah penjualan bakso goreng anda dalam hari selalu habis? Jika dalam hari bakso goreng tersebut tidak habis terjual, langkah apa yang anda lakukan? Jawab : Selalu habis 9. Berapakah omzet yang anda peroleh dalam hari? Jawab : Rp 50.000,- (Laba kotor / Bruto) 0. Berapakah modal yang anda butuhkan untuk berjualan bakso goreng ( hari)? Jawab : Rp 6.900,-

KUESIONER Nama Pedagang : Kaspo Usia : 28 tahun Lokasi Berjualan : SDN Gisikdrono 05 Jl. Kumudasmoro Kecamatan : Semarang Barat. Berapakah harga bakso goreng yang anda jual? Jawab : Rp 00,- 2. Sudah berapa lamakah anda berjualan bakso goreng? Jawab : 5 tahun 3. Bahan baku apa sajakah yang anda gunakan dalam pembuatan bakso goreng? Jawab : pati, gandum, Bumbu-bumbu (garam, bleng, bawang putih, masako, sledri, merica). 4. Dari manakah anda memperoleh bahan baku tersebut? Jawab : Pasar Bulu 5. Berapakah harga dari tiap-tiap bahan baku yang anda gunakan? Jawab : 4 kg pati Rp 7.200; 3 kg gandum Rp 6.600; bumbu-bumbu Rp 2.500; minyak sayur ¼ kg Rp.300; botol saos (± 500 ml) Rp.800 6. Berapa tusukkah bakso goreng yang anda buat atau hasilkan dalam hari? Jawab : ± 550 buah 7. Dalam hari berapa lamakah anda berjualan bakso goreng? Jawab : 07.00 2.00 B 8. Apakah penjualan bakso goreng anda dalam hari selalu habis? Jika dalam hari bakso goreng tersebut tidak habis terjual, langkah apa yang anda lakukan? Jawab : Selalu habis. 9. Berapakah omzet yang anda peroleh dalam hari? Jawab : Rp 55.000,- (Laba kotor / Bruto) 0. Berapakah modal yang anda butuhkan untuk berjualan bakso goreng ( hari)? Jawab : Rp 9.400,-

KUESIONER Nama Pedagang : Asep Usia : 22 tahun Lokasi Berjualan : SDN Purwogondo 02-B Jl. Purwosari Perbalan Kecamatan : Semarang Utara. Berapakah harga bakso goreng yang anda jual? Jawab : Rp 00,- 2. Sudah berapa lamakah anda berjualan bakso goreng? Jawab : 2 tahun 3. Bahan baku apa sajakah yang anda gunakan dalam pembuatan bakso goreng? Jawab : pati, gandum, Bumbu-bumbu (garam, bleng, bawang putih, masako, sledri, merica). 4. Dari manakah anda memperoleh bahan baku tersebut? Jawab : Pasar Johar 5. Berapakah harga dari tiap-tiap bahan baku yang anda gunakan? Jawab : 3,5 kg pati Rp 5.250; 2 kg gandum Rp 4.000; Bumbu-bumbu Rp 2.000; minyak sayur ¼ kg Rp.200; botol saos (± 500 ml) Rp.750 6. Berapa tusukkah bakso goreng yang anda buat atau hasilkan dalam hari? Jawab : ± 400 buah 7. Dalam hari berapa lamakah anda berjualan bakso goreng? Jawab : 07.00 3.00 B 8. Apakah penjualan bakso goreng anda dalam hari selalu habis? Jika dalam hari bakso goreng tersebut tidak habis terjual, langkah apa yang anda lakukan? Jawab : Selalu habis terjual 9. Berapakah omzet yang anda peroleh dalam hari? Jawab : Rp 40.000,- (Laba kotor / Bruto) 0. Berapakah modal yang anda butuhkan untuk berjualan bakso goreng ( hari)? Jawab : Rp. 4.200,-

KUESIONER Nama Pedagang : Hedi Usia : 35 tahun Lokasi Berjualan : SDN Pandean Lamper 08 Jl. Beruang Utara IV Kecamatan : Gayamsari. Berapakah harga bakso goreng yang anda jual? Jawab : Rp 00,- 2. Sudah berapa lamakah anda berjualan bakso goreng? Jawab : 4 tahun 3. Bahan baku apa sajakah yang anda gunakan dalam pembuatan bakso goreng? Jawab : pati, gandum, Bumbu-bumbu (garam, bleng, bawang putih, masako, sledri, merica). 4. Dari manakah anda memperoleh bahan baku tersebut? Jawab : Pasar Peterongan 5. Berapakah harga dari tiap-tiap bahan baku yang anda gunakan? Jawab : 5 kg pati Rp 7.500; 3 kg gandum Rp 7.200; Bumbu-bumbu Rp 3.000; minyak sayur ¼ kg Rp.300; botol saos (± 500 ml) Rp 2.000 6. Berapa tusukkah bakso goreng yang anda buat atau hasilkan dalam hari? Jawab : ± 650 buah 7. Dalam hari berapa lamakah anda berjualan bakso goreng? Jawab : 07.00 4.00 B 8. Apakah penjualan bakso goreng anda dalam hari selalu habis? Jika dalam hari bakso goreng tersebut tidak habis terjual, langkah apa yang anda lakukan? Jawab : Tidak selalu habis, langkah yang dilakukan adalah diolah kembali untuk dijual esok hari. 9. Berapakah omzet yang anda peroleh dalam hari? Jawab : Rp 46.000,- (Laba kotor / Bruto) 0. Berapakah modal yang anda butuhkan untuk berjualan bakso goreng ( hari)? Jawab : Rp 2.000,-

KUESIONER Nama Pedagang : Yasin Usia : 27 tahun Lokasi Berjualan : SDN Petompon 06 Jl. Kelud Raya 5 Kecamatan : Gajah Mungkur. Berapakah harga bakso goreng yang anda jual? Jawab : Rp 00,- 2. Sudah berapa lamakah anda berjualan bakso goreng? Jawab : 3 tahun 3. Bahan baku apa sajakah yang anda gunakan dalam pembuatan bakso goreng? Jawab : pati, gandum, Bumbu-bumbu (garam, bleng, bawang putih, masako, sledri, merica). 4. Dari manakah anda memperoleh bahan baku tersebut? Jawab : Pasar bulu 5. Berapakah harga dari tiap-tiap bahan baku yang anda gunakan? Jawab : 4 kg pati Rp 5.600; 2,5 kg gandum Rp 5.000; bumbu-bumbu Rp 2.000; minyak goreng ¼ kg Rp.400; botol saos (± 500 ml) Rp 2.000 6. Berapa tusukkah bakso goreng yang anda buat atau hasilkan dalam hari? Jawab : ± 500 buah 7. Dalam hari berapa lamakah anda berjualan bakso goreng? Jawab : 08.00 3.00 B 8. Apakah penjualan bakso goreng anda dalam hari selalu habis? Jika dalam hari bakso goreng tersebut tidak habis terjual, langkah apa yang anda lakukan? Jawab : selalu habis 9. Berapakah omzet yang anda peroleh dalam hari? Jawab : Rp 50.000,- (Laba kotor / Bruto) 0. Berapakah modal yang anda butuhkan untuk berjualan bakso goreng ( hari)? Jawab : Rp 29.000,-

KUESIONER Nama Pedagang : Ahmad Usia : 30 tahun Lokasi Berjualan : SDN Sambiroto 02 Jl. Sambiroto Raya Kecamatan : Tembalang. Berapakah harga bakso goreng yang anda jual? Jawab : Rp 00,- 2. Sudah berapa lamakah anda berjualan bakso goreng? Jawab : 5 tahun 3. Bahan baku apa sajakah yang anda gunakan dalam pembuatan bakso goreng? Jawab : pati, gandum, Bumbu-bumbu (garam, bleng, bawang putih, masako, merica). 4. Dari manakah anda memperoleh bahan baku tersebut? Jawab : Pasar Banyumanik 5. Berapakah harga dari tiap-tiap bahan baku yang anda gunakan? Jawab : 4 kg pati Rp 6.000; 2.5 kg gandum Rp 6.250; bumbu-bumbu Rp 2.000; minyak sayur ¼ kg Rp.500; botol saos (± 500 ml) Rp.800 6. Berapa tusukkah bakso goreng yang anda buat atau hasilkan dalam hari? Jawab : ± 450 buah 7. Dalam hari berapa lamakah anda berjualan bakso goreng? Jawab : 08.00 2.00 B 8. Apakah penjualan bakso goreng anda dalam hari selalu habis? Jika dalam hari bakso goreng tersebut tidak habis terjual, langkah apa yang anda lakukan? Jawab : selalu habis 9. Berapakah omzet yang anda peroleh dalam hari? Jawab : Rp 45.000,- (Laba kotor / Bruto) 0. Berapakah modal yang anda butuhkan untuk berjualan bakso goreng ( hari)? Jawab : Rp 7.550,-

KUESIONER Nama Pedagang : Ryan Usia : 28 tahun Lokasi Berjualan : SDN Srondol 02-D Jl. Setiabudi 45 Kecamatan : Banyumanik. Berapakah harga bakso goreng yang anda jual? Jawab : Rp 00,- 2. Sudah berapa lamakah anda berjualan bakso goreng? Jawab : 3 tahun 3. Bahan baku apa sajakah yang anda gunakan dalam pembuatan bakso goreng? Jawab : pati, gandum, Bumbu-bumbu (garam, bleng, bawang putih, brambang goreng, sledri, masako, merica). 4. Dari manakah anda memperoleh bahan baku tersebut? Jawab : Pasar Banyumanik 5. Berapakah harga dari tiap-tiap bahan baku yang anda gunakan? Jawab : 4 kg pati Rp 6.000; 2,5 kg gandum Rp 5.000; bumbu-bumbu Rp 2.500; minyak sayur ¼ kg Rp.500; botol saos (± 500 ml) Rp.800 6. Berapa tusukkah bakso goreng yang anda buat atau hasilkan dalam hari? Jawab : ± 450 buah 7. Dalam hari berapa lamakah anda berjualan bakso goreng? Jawab : 07.30 2.30 B 8. Apakah penjualan bakso goreng anda dalam hari selalu habis? Jika dalam hari bakso goreng tersebut tidak habis terjual, langkah apa yang anda lakukan? Jawab : selalu habis 9. Berapakah omzet yang anda peroleh dalam hari? Jawab : Rp 45.000,- (Laba kotor / Bruto) 0. Berapakah modal yang anda butuhkan untuk berjualan bakso goreng ( hari)? Jawab : Rp 6.800,-

LAMPIRAN 3 SNI 0-2358-99 PENENTUAN KADAR BORAX DALAM MAKANAN. PRINSIP Semua senyawa organik dihilangkan pada proses pengarangan contoh, kemudian sisasisa senyawa organik (C ) dijadikan karbonat pada proses pengabuan setelah diberi air kapur. Semua karbonat diendapkan dalam keadaan alkalis dengan kapur (berat bebas dalam larutan) sisa-sisa karbonat dalam larutan berat diikat dengan H 2 SO 4 sambil dipanaskan. Asam borat bebas direaksikan dengan manitol yang memberikan H yang dapat ditentukan secara acidi metris. 2. PERALATAN YANG DIPAKAI 2.. Timbangan analitik, kepekaan 0, mgr 2.2. Cawan abu porselin 200 ml 2.3. Batang gelas (gelas rod) 2.4. Water bath 2.5. Tungku pengabuan 2.6. Corong 2.7. Kertas saring tidak berabu 2.8. Erlenmeyer 300 ml 2.9. Indikator universal berskala ph = 2.0. Pipet ukuran 50 ml 2.. Buret 50 ml, berskala 0, ml 3. BAHAN KIMIA YANG DIPAKAI 3.. Larutan NaOH 0 % 3.2. Larutan HCl N 3.3. Kristal CaCl 2 3.4. Indikator fenolftalein % 3.5. Air kapur : timbang 50 g CaO, masukkan dalam labu takar 000 ml, tambah 500 ml aquadest, campur sampai homogen, dinginkan, selanjutnya ditambah aquadest sampai tanda. 3.6. Larutan H 2 SO 4 N. 3.7. Indikator % methyl orange (metil kuning) : larutan 0, g metil kuning dalam 00 ml aquadest. 3.8. Larutan NaOH 0,2 N standard : ml 0,2 N NaOH setara dengan 0,024 g H 3 BO 3

SNI 0-2358-99 4. PROSEDUR ANALISA 4.. Kedalam cawan abu porselin 200 ml masukkan contoh 0 gr hingga 00 gr (tergantung kadar borax contoh) dan 00 ml larutan NaOH 0 %, kemudian panaskan diatas penangas air sampai kering, selanjutnya dipanaskan dalam tungku pengabuan hingga 400 o C (menaikkan suhu secara bertahap). 4.2. Setelah cawan abu dingin tambahkan 200 ml aquadest panas, diaduk dengan batang gelas, sementara itu ditambahkan beberapa tetes larutan HCl sampai larutan bersifat asam (uji dengan kertas indikator universal). 4.3. Saring larutan melalui kertas saring tidak berabu ke dalam Erlenmeyer 300 ml dan bilasi kertas saring dengan aquadest panas, sehingga filtrat bervolume tidak lebih dari 50 ml hingga 60 ml. 4.4. Pindahkan kertas saring ke dalam cawan abu semula, basahi dengan air kapur sebanyak 80 ml, kemudian uapkan diatas penangas air. Setelah menjadi kering abukan dalam tungku pengabuan sehingga diperoleh abu yang berwarna putih (suhu tungku pengabuan 650 o C). 4.5. Larutkan abu dalam beberapa ml HCl (:3) kemudian pindahkan ke dalam Erlenmeyer 300 ml pada D.3. kedalamnya tambahkan 0,5 gr CaCl 2 dan beberapa tetes indikator phenolphtalen, kemudian tambahkan larutan NaOH 0 % hingga larutan berwarna merah muda (pink). Selanjutnya tambahkan air kapur volume larutan 00 ml campur sampai homogen dan saring melalui kertas saring Whattman No. 2. 4.6. Ke dalam Erlenmeyer 300 ml masukkan 50 ml filtrat dan larutkan H 2 SO 4 N sampai warna merah muda hilang, kemudian tambah beberapa tetes methyl orange dan selanjutnya penambahan larutan H 2 SO 4 N diteruskan sampai warna larutan berubah dari kuning menjadi merah muda. Didihkan larutan ini selama menit mendidih. 4.7. Setelah dingin titrasi hati-hati dengan larutan NaOH 0,2 N standard sampai warna berubah menjadi kuning (lemen yellow) : hindari kelebihan NaOH dan baca buret. 4.8. Kedalam larutan diatas tambahkan -2 gr manitol dan beberapa tetes phenolphtalen, lanjutkan titrasi NaOH 0,2 N standard sampai arna larutan berwarna merah metil (pink). 4.9. Kedalam larutan diatas tambahkan sedikit manitol dan jika warna merah muda hilang, teruskan titrasi dengan larutan NaOH 0,2 N standard sampai warna larutan menjadi merah muda yang tetap. 4.0. Setelah diperoleh warna larutan merah muda (pink) yang tidak berubah apabila ditambahkan manitol, hitung volume larutan NaOH 0,2 N standard yang dipakai pada titrasi D.7. D.8. dan D.9. 4.. Perhitungan : Kadar Borax ml NaOH 0,2 N x 2,4 x 000 Berat contoh (gr) p.p.m