MANAJEMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA METODE JIGSAW PADA SISWA SMK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan, maka peneliti mengadakan

Ibnu Mualam SMA N I Turen Kabupaten Malang

Sutrisni Padmowati, S.Pd* ABSTRAKSI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN MATERI EKPONEN KELAS X

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI MODEL INKUIRI DI MA

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAM GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO I DUKUN MAGELANG

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

Fika Yunifa Efrianingrum, Triwahyudianto, Rofi ul Huda Universitas Kanjuruhan Malang

Oleh: Rahmat Yulianto, Fakultas Ilmu Pendidikan, Abstrak

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

Pendahuluan. Novia Tri Yuniawati et al., Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples...

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

UTILIZING TIMES TOKEN LEARNING METHOD TO IMPROVE STUDENTS MOTIVATION AND ACHIEVEMENT IN PPKN SUBJECT GRADE X OF SMK NEGERI 11 MALANG

PENERAPAN PEMBELAJARAN TSTS DENGAN AKTIFITAS WINDOW SHOPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BANGUN RUANG SISI DATAR

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

MANAJEMEN PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI BERBASIS PBL (PROJECT BASED LEARNING) DI MA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No 2, Juni Darmiyanto 1) dan A.A. Sujadi 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIA 1 SMA NEGERI 8 PEKANBARU

Raihan SD Negeri 007 Bagan Besar

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENGGUNAAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 29 PAGARALAM TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

Dita Tria Putri, Made Sukaryawan, Bety Lesmini Universitas Sriwijaya

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MELALUI METODE COLEGA MEDIASI. Titin Hartini 18

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

RAHMAT FAUZI NIM. K

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBERIAN TUGAS DI SMK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

Penerapan Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Entrepreneurship

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V C SD NEGERI 004 TEMBILAHAN KECAMATAN TEMBILAHAN

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

Oleh: Nanik Tri Sumarti 05667/2008

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK HIMPUNAN SEMESTER 1 KELAS VII MTsN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PERTUKARAN KELOMPOK IMPROVING STUDENT S LEARNING OUTCOMES WITH EXCHANGE GROUPS METHODS

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN METODE BELAJAR AKTIF TIPE GROUP TO GROUP EXCHANGE (GGE)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE DI KELAS IV SDN 03 DURIAN TINGGI KABUPATEN 50 KOTA

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol 1 No 1, November 2013

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

p-issn : e-issn :

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

Kata Kunci: Teams Games Tournament (TGT), Media Konkret, Sifat-sifat Bangun Datar Sederhana, Matematika

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Darmawati, Arnentis dan Henny Julianita Husny Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Economic Education Analysis Journal

Ratna Situmeang SDN 004 Bagan Besar Kecamatan Bukit Kapur

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

Efniati SMP Negeri 14 Bandar Lampung ABSTRACT Keywords: Contextual teaching learning, Learning outcomes, Art.

Rosyidatul Nur Laily Universitas Muhammadiyah Jember, Jl. Karimata No

Citra Kasmili SMK Negeri 2 Kota Bengkulu, Jl Batanghari No 2 Padang Harapan

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Dengan Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

Meningkatkan Aktivitas, Respon, dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Transkripsi:

MANAJEMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA METODE JIGSAW PADA SISWA SMK Syalendra Putra SMK Negeri 2 Kota Bengkulu, Jl. Batanghari No 2 Padang Harapan Kota Bengkulu e-mail: syatra84@gmail.com Abstract: This study aims to find a mathematical learning management effective and efficient for students by enabling students active in learning. This research is the Classroom Action Research (CAR), which consists of several cycles and in each cycle includes planning, implementation, observation and reflection. The subjects were students of class X TB SMK Kota Bengkulu. From the results of the study saw an increase in student learning outcomes. In the first cycle of students can be increased by 20% from the initial conditions and the second cycle increased sebear 32%. From the results of this classroom action research, the researcher recommended to apply mathematics learning management by Jigsaw method to improve learning outcomes and to enable the students active. Keywords: management, learning, mathematic, Jigsaw Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mencari suatu manajemen pembelajaran matematika yang efektif dan efisien bagi siswa dengan cara mengaktifkan siswa pada pembelajaran. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari beberapa siklus dan pada setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X TB SMK Negeri Kota Bengkulu. Dari hasil penelitian terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa. Pada siklus I siswa dapat meningkat sebesar 20 % dari kondisi awal dan pada siklus II meningkat sebear 32 %. Dari hasil penelitian tindakan kelas ini maka peneliti merekomendasikan untuk menerapkan manajemen pembelajaran matematika metode Jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar dan mengaktifkan siswa. Kata kunci: manajemen, pembelajaran, matematika, Jigsaw PENDAHULUAN Indonesia saat ini masih tertinggal dari negara-negara lain dikarenakan mutu pendidikan di Indonesia sangat rendah. Pemerintah terus berupaya meningkatkan nilai standart kelulusan, terutama untuk mata pelajaran bahasa inggris, bahasa indonesia dan matematika. Tetapi nilai matematika hasilnya kurang memuaskan,banyak hal yang sebagai penyebabnya. Salah satunya adalah kemampuan guru dalam pengajaran matematika. Kemampuan guru juga tertuang pada PP No,19 antara lain membahas Standar Tenaga Kependidikan. Namun kita patut bersyukur ditengah keterpurukan,setiap tahun selalu ada siswa yang membanggakan telah berhasil mengharumkan nama bangsa Indonesia melalui Olimpiade Matematika di dunia Internasional. Hal itu menunjukkan banyak bibit-bibit unggul yang kita miliki, jika dibina dengan baik akan mampu bersaing dengan negara-negara lainnya. Guru mempunyai tanggung jawab yang cukup berat,masyarakat dapat melakukan koreksi atas kekurangan dalam hal kemampuan guru.para guru dapat menujukkan kemampuannya dengan membuat manajemen pembelajaran dengan baik dan diharapkan dapat mengembangkan sendiri kurikulum yang menjadi acuan sesuai dengan kemampuan siswa di sekolah masing-masing. Hal tersebut sesuai Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36, ayat 2 yang berbunyi: Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Pada dasarnya guru selalu mempunyai keinginan untuk mengajar dengan sebaikbaiknya, kenyataannya untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah,banyak faktor yang mempengaruhinya. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum sekolah. Menurut Dreeben (Hamzah, 2001:7) matematika diajarkan di sekolah dalam rangka memenuhi kebutuhan jangka panjang bagi siswa dan masyarakat. Sedangkan menurut 29

30 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 1, Maret 2016, hlm. 29-34 Sujono ( Hamzah, 2001:8) matematika perlu diajarkan di sekolah karena matematika menyiapkan siswa menjadi pemikir dan penemu, matematika menyiapkan siswa menjadi warga negara yang hemat, cermat dan efisien dan matematika membantu siswa mengembangkan karakternya. Pada kesempatan ini peneliti mengadakan penelitian tentang rendahnya penguasaan siswa pada materi rumus-rumus trigonometri, dan yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah tidak efektifnya pengajaran yang dilakukan oleh guru dalam mengajarkan materi rumus-rumus trigonometri tersebut. Tidak efektifnya pengajaran yang dilakukan guru tersebut diduga akibat kurang tepatnya guru dalam menggunakan manajemen pembelajaran. Hal ini ditandai adanya kecenderungan guru dalam mengajarkan materi tersebut dengan metode tradisional. Dilandasi keinginan untuk mencari manajemen pembelajaran yang tepat dan efisien untuk meningkatkan hasil nilai penguasaan materi rumus-rumus trigonometri dari siswa kelas X TB SMK Negeri 2 Kota Bengkulu, maka peneliti merasa perlu mengadakan penelitian tindakan kelas ini. Untuk meningkatkan hasil belajar pada materi rumusrumus trigonometri dan efektifitas pembelajaran yang diharapkan oleh peneliti adalah dengan langkah mengarahkan agar siswa aktif dalam kelompok kecil. Penelitian ini diharapkan dapat mengubah paradigma guru dalam melakukan pembelajaran dari guru tidak lagi sebagai pusat belajar tetapi sebagai fasilitator. Untuk mewujudkan harapan yang diinginkan maka peneliti menerapkan strategi metode jigsaw dengan menggunakan teknik pembelajaran kelompok kecil. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif, siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang dengan memperhatikan keheterogenan, bekerjasama positif dan setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari masalah tertentu dari materi yang diberikan dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. Peneliti melakukan penelitian tindakan kelas ini berkolaborasi dengan teman yang mengajar matematika pada tingkatan kelas yang sama, dengan tujuan agar hasil penelitian ini terhindar dari unsur subjektif. Rumusan masalah yang akan dikaji pada penelitian ini adalah: 1 Apakah melalui manajemen pembelajaran matematika metode jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan penguasaan materi rumus-rumus trigonometri bagi siswa kelas X TB di SMK Negeri 2 Bengkulu? 2 Bagaimanakah pelaksanaan manajemen pembelajaran matematika metode jigsaw yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar pada materi rumus-rumus trigonometri bagi siswa kelas X TB di SMK Negeri 2 Bengkulu? Tujuan dari pada penelitian yang dilakukan pada kelas X TB di SMK Negeri 2 Bengkulu ini adalah untuk mengetahui: 1. Keberhasilan manajemen pembelajaran matematika metode jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar dan kemampuan penguasaan materi rumus-rumus trigonometri bagi siswa kelas X TB di SMK Negeri 2 Bengkulu. 2. Pelaksanaan manajemen pembelajaran matematika metode jigsaw yang efektif untuk mengajarkan materi rumus-rumus trigonometri bagi siswa kelas X TB di SMK Negeri 2 Bengkulu. METODE Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK ini dilaksanakan dengan mengambil lokasi di SMK Negeri 2 Bengkulu. Subyek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas X TB SMK Negeri 2 Bengkulu. Tes tertulis disini digunakan untuk mengumpulkan data siswa berkenaan dengan kemampuan penguasaan rumus-rumus trigonometri oleh siswa, setelah siswa mengikuti suatu proses perlakuan yang dilakukan oleh peneliti, dan mendapat hasil yang akurat dan dapat menggambarkan secara jelas kemampuan siswa dalam menguasai materi rumus-rumus trigonometri. Peneliti juga mencatat observasi dan pemahaman urutan perilaku siswa dengan lengkap meliputi: (a) suasana kelas; dan (b) perilaku masing-masing siswa saat mengikuti pembelajaran di dalam kelas. Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat tercapai sesuai dengan harapan bila dalam penelitian ini: Penguasaan materi rumus-rumus trigonometri kelas X TB SMK Negeri 2 Bengkulu pada akhir penelitian ini meningkat hingga mencapai 90 % siswa telah mencapai nilai diatas batas ketuntasan minimal. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Awal Sebelum penelitian tindakan kelas dilaksanakan, maka peneliti mengadakan observasi dan pengumpulan data dari kondisi awal kelas yang akan diberi tindakan, yaitu kelas X

Putra, Manajemen Pembelajaran Matematika Metode Jigsaw 31 TB SMK Negeri 2 Kota Bengkulu. Kondisi awal perlu diketahui agar penelitian ini sesuai dengan apa yang diharapkan oleh peneliti, apakah benar kiranya kelas ini perlu diberi tindakan yang sesuai dengan apa yang akan diteliti oleh peneliti yaitu penggunaan manajemen pembelajaran yang akan dipakai untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan penguasaan materi rumus-rumus trigonometri. Untuk mengungkap kondisi awal dari kelas yang menjadi objek tindakan kelas ini maka peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Perencanaan. Untuk mengetahui kondisi awal dari kelas X TB SMK Negeri 2 Kota Bengkulu, maka peneliti melakukan observasi langsung pada saat mengajarkan materi trigonometri yaitu rumusrumus trigonometri. Peneliti menyiapkan alat tes yang akan digunakan sebagai alat untuk mengukur kemapuan penguasaan awal materi perbandingan trigonometri. 2. Pelaksanaan. Pelaksanaan untuk mengukur kemampuan awal siswa dilaksanakan untuk mengajarkan trigonometri yaitu rumus-rumus trigonometri dengan menggunakan manajemen pembelajaran metode jigsaw. Pada pembelajaran ini peneliti meneliti secara langsung, yaitu dari soal yang diberikan dan dikerjakan secara individu, kemudian peneliti meneliti dan mencatat siswa yang aktif dan yang tidak aktif, juga siswa yang sudah menguasai, belum menguasai dan sedikit menguasai materi rumus-rumus trigonometri. Setelah selesai dengan waktu yang sudah ditentukan, kemudian membahas dengan menjawab pertanyaan pertanyaan dari tiap siswa dan siswa yang menjawab, peneliti memberikan penjelasan bagi yang belum tepat dalam jawaban-jawaban siswa dan memberi penjelasan tambahan agar siswa lebih mengusai materi itu, peneliti terus mencatat semua kegiatan dalam kelas. Setelah selesai kegiatan belajar tadi yang terakhir diberikan pada pelaksanaan posttest ini siswa mengerjakan soal yang diberikan selama 25 menit. Hasil penilaian siswa pada posttest ada sekitar 15 siswa yang bisa menjawab, kemudian setelah melaksanakan pembelajaran diatas tadi maka hasil posttest dan dari hasil pengerjaan siswa pada alat tes yang telah dirancang oleh guru setelah diadakan koreksi maka didapatkan hasil yang kurang memuaskan. Hasil koreksi tes awal dari 40 siswa didik yang ada di kelas tersebut didapatkan hasil, 4 siswa mendapatkan nilai kurang dari 64, 25 siswa mendapatkan nilai antara 64 hingga 66, sedangkan siswa yang telah tuntas atau mendapatkan nilai batas ketuntasan minimal ada 11 siswa. Dari hasil nilai yang didapat siswa tampak bahwa yang mencapai ketuntasan belajar hanya 28 %. Dari kondisi awal yang ada tersebut maka perlu diadakan suatu tindakan untuk mengangkat kemampuan penguasaan materi trigonometri yaitu rumus-rumus trigonometri dari siswa kelas X TB SMK Negeri 2 Kota Bengkulu. Berdasarkan tanya jawab yang dilakukan peneliti terhadap siswa, terungkap bahwa siswa mempunyai kelemahan pada pengembangan skill pengerjaan suatu masalah rumus-rumus trigonometri karena kurangnya siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar, kurang berlatih dalam menyelesaikan soal-soal. Dari kondisi awal tersebut maka peneliti merencanakan tindakan penelitian dengan menerapkan manajemen pembelajaran metode jigsaw pada pembelajaran materi rumus-rumus trigonometri di kelas X TB. Deskripsi Siklus I. 1. Perencanaan. Untuk melakukan penelitian pada siklus I ini peneliti merencanakan tindakan yang meliputi: a) Membuat silabus materi pembelajaran rumus-rumus trigonometri. b) Membuat kelompok terdiri 4-5 siswa, masing-masing terdiri kelompok ahli diberikan materi trigonometri, yaitu: (1) Aturan Sinus; (2) Aturan Cosinus; (3) Penggunaan Aturan Cosinus; (4) Luas Segitiga. c) Membuat rancangan program (skenario) pengajaran yang diperuntukkan untuk pengajaran pada kelompok kecil. Rancangan program yang dibuat digunakan untuk pengajaran 2 x 45 menit dengan rincian: (1) apersepsi 10 menit; (2) Kegiatan inti kelompok ahli mendapat materi yang akan dibahas siswa dengan metode diskusi kelompok selama 40 menit; (3) kelompok ahli kembali ke kelompok semula untuk menjelaskan kepada teman yang lain 30 menit; (4) penutup 10 menit d) Membuat alat evaluasi yang digunakan untuk mendapatkan data kemampuan siswa setelah mendapatkan tindakan dengan menggunakan manajemen pembelajaran metode jigsaw yang diperuntukkan untuk kelompok kecil. e) Membuat solusi dan langkah untuk disampaikan pada siswa berkaitan kelemahan siswa

32 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 1, Maret 2016, hlm. 29-34 dalam menyelesaikan masalah yang telah di ujikan oleh peneliti. 2. Pelaksanaan Tindakan. Kegiatan pokok dilakukan dengan metode sebagai berikut: (a) kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang diberi kesempatan berdiskusi; (b) guru membentuk kelompok heterogen yang beranggotakan antara 4 6 siswa; (c) masing - masing kelompok mengirimkan satu orang wakil mereka untuk membahas topik, wakil ini disebut kelompok ahli; (d) kelompok ahli berdi skusi untuk membahas pokok bahasan yang diberikan dan saling membantu untuk menguasai materi tersebut. Pembagian kelompok dilakukan dengan membagi berdasarkan materi yang didiskusikan, yaitu: Kelompok 1 : kelompok Aturan Sinus, kelompok 2: Aturan Cosinus, kelompok 3: Penggunaan Aturan Cosinus, kelompok 4: Luas Segitiga. Guru memperhatikan jalannya diskusi kelompok dan memberi bantuan kepada yang kurang jelas, agar setelah kembali ke kelompoknya dapat menjelaskan dengan benar. Setelah memahami materi kelompok ahli menyebar dan kembali kekelompok masingmasing (kelompok asal), kemudian membahas materi kepada teman sekelompoknya. Selanjutnya guru memberikan tes individual pada akhir pelajaran tentang materi yang telah didiskusikan. Berdasarkan pada kegiatan siklus 1 tersebut, peneliti melakukan refleksi dari hasil kegiatan tersebut. Berdasarkan pada observasi pada siklus 1 didapatkan temuan sebagai berikut: (1) siswa masih mengalami kebingungan dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru, (2) siswa tak ut menyampaikan pendapat, dan (3) kegiatan diskusi kurang berjalan, masih didominasi oleh siswa yang pandai. Peneliti melakukan kegiatan sesuai dengan apa yang telah direncanakan, dimulai dengan penjelasan pada siswa tentang kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa dalam mengikuti kegiatan. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah didapatkan peneliti pada saat mengajar maka peneliti menemukan kelemahan dan kekurangan kekurangan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan materi rumusrumus trigonometri. Peneliti membagikan lembar kerja berupa soal yang telah dirancang oleh peneliti untuk diselesaikan siswa secara keseluruhan dan peneliti berkeliling untuk mengamati cara kerja siswa serta membantu siswa yang mengalami masalah dalam menyelesaikan lembar kerja yang dibagikan. Pada saat pelaksanaan menyelesaikan lembar kerja siswa tampak beberapa siswa saling komunikasi dengan teman terdekatnya tentang cara penyelesaian dari lembar kerja yang dibagikan. Sambil berkeliling peneliti mencatat hambatan-hambatan yang terjadi pada saat siswa mengerjakan lembar kerja tersebut selain itu peneliti juga mencatat siswa-siswa yang aktif dan mampu dalam menyelesaikan masalah yang diberikan oleh peneliti. Siswa dari kelompok ahli mampu memecahkan masalah yang masih menjadi masalah pada sebagian besar siswa, untuk dijelaskan pada temannya cara memecahkan masalah tersebut. Pada akhir pengajaran yaitu 35 menit terakhir dari pembelajaran peneliti memberikan post test yang harus diselesaikan oleh seluruh siswa secara individual. 3. Hasil Pengamatan Setelah diskusi kelompok selesai siswa dapat menemukan suatu masalah trigonometri yaitu rumus-rumus trigonometri dan tampak siswa antusias dalam mengikuti diskusi tersebut. Pada diskusi kelompok ahli dan kelompok kecil yang tidak terlihat adanya siswa yang bermain main ataupun asyik mengerjakan pekerjaan yang lain, semuanya asyik dalam mengerjakan diskusi. Tampak adanya siswa yang mengalami hambatan dalam menyelesaikan bertanya pada teman terdekatnya, namun ada pula siswa yang mengalami hambatan dalam mengerjakan soal tersebut langsung bertanya kepada peneliti. Dari pengamatan peneliti ditemukan siswa yang belum memahami konsep dasar perbandinan trigonometri sebagai modal untuk memahami rumus-rumus trigonometri, siswa mencari besar sudut dalam kuadran, menentukan tanda. Pada post test yang diberikan setelah dikoreksi oleh guru peneliti didapatkan hasil sebagai berikut : Dari 40 siswa yang ada, 17 siswa yang masih mendapat nilai belum tuntas, sedang 23 siswa telah mendapatkan nilai diatas batas tuntas, hal ini berarti 58 % siswa telah mampu 4. Refleksi. Dengan melihat titik lemah yang terjadi pada sebagian kecil siswa berkenaan konsep dasar trigonometri rumus-rumus trigonometri maka perlu diadakan penjelasan yang mendasar pada anak-anak yang mengalami hambatan dengan memanfaatkan teman yang telah memahami konsep dasar trigonometri rumusrumus trigonometri tersebut untuk menjelaskannya atau dengan peneliti diluar kegiatan belajar mengajar.. Mendata siswa yang punya kemampuan lebih dan mampu untuk menyampaikan materi yang dikuasainya kepada temannya.

Putra, Manajemen Pembelajaran Matematika Metode Jigsaw 33 Perlunya dibentuk kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 siswa. untuk berkolaborasi dalam belajar dan dipimpin oleh anak yang punya kemampuan lebih dan mampu menyampaikan materi yang dikuasainya. Perlu dibuat suatu catatan-catatan dasar yang siswa sering salah atau kurang teliti dalam menentukan tanda dari sudut di berbagai kuadran untuk ditindak lanjuti pada tindakan berikutnya. B. Deskripsi Siklus II. 1. Perencanaan Pada perencanaan siklus II ini peneliti merencanakan tindakan sebagai berikut : a. Membuat kelompok kecil yang terdiri dari 4 anak dan masing-masing kelompok dipimpin oleh anak yang dipilih dari anak yang punya kemampuan lebih dan mampu memimpin. b. Membuat rancangan pembelajaran materi trigonometri yaitu rumus-rumus trigonometri untuk kelompok kecil yang dipergunakan bagi pengajaran selama 90 menit. c. Membuat 8 lembar kerja merupakan soal yang bervariasi tingkat kesulitannya dipergunakan untuk diskusi kelompok. d. Merencanakan alat evaluasi yang berupa soal tes sebagai post test yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa, 2. Pelaksanaan Tindakan. Seperti yang telah direncanakan maka peneliti melaksanaan tindakan siklus II dengan materi bahasan trigonometri rumus-rumus trigonometri, pada tindakan di siklus II ini diawali penjelasan kepada siswa tentang prosedur yang akan dilaksanakan pada pembelajaran untuk kelompok kecil. Peneliti membagi kelompok yang terdiri dari 4 siswa dan menentukan ketua dari masing-masing kelompok tersebut, selanjutnya siswa berkumpul menurut kelompok masing-masing. Setelah siswa berkumpul dengan kelompoknya maka peneliti membagikan lembar kerja siswa untuk didiskusikan bersama dari masingmasing kelompok, pada saat siswa mulai berdiskusi peneliti berkeliling untuk mencatat kesalahan-kesalahan yang dilakukan kelompok untuk dibimbing serta mencatat siswa-siswa yang pasif agar bisa diajak aktif oleh kelompoknya. Setelah waktu yang ditentukan pada lembar kerja habis maka peneliti meminta perwakilan kelompok ahli untuk mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok lain diminta menanggapi apa yang telah dipresentasikan, pada kesempatan ini peneliti memandu jalannya diskusi dan bersama-sama siswa merumuskan jawaban.pada minggu 1 bulan maret pada siswa diberikan evaluasi tentang penguasaan materi rumus-rumus trigonometri dalam waktu 1 jam pelajaran atau 45 menit. 3. Hasil Pengamatan Pada pelaksanaan siklus II ini tampak sekali bahwa siswa sangat antusias dalam mengerjakan tugas kelompok, semua siswa terlihat aktif bersama kelompoknya dalam menyelesaikan lembar kerja yang diberikan peneliti. Pada saat diskusi pembahasan materi yang diberikan satu kelompok untuk ditanggapi oleh kelompok lain, kadang terlihat perbedaan pola berfikir dari masing-masing individu dalam menyampaikan ide pemecahan masalah yang diberikan. Berdasarkan evaluasi yang dilaksanakan setelah dikoreksi didapatkan hasil yang sesuai dengan indikator pencapaian hasil yang diharapkan karena dari 40 siswa yang ada dalam kelas X TB hanya terdapat 3 siswa yang mendapatkan nilai dibawah batas ketuntasan minimal, sehingga prosentasi siswa yang telah tuntas adalah 90 %. 4. Refleksi Dari hasil evaluasi yang diberikan tenyata 37 siswa telah mampu mendapatkan nilai di atas batas ketuntasan minimal namun masih terlihat kesalahan yang dibuat oleh siswa dikarenakan faktor kekurang telitian siswa dalam bekerja. Masalah skill dan kecermatan dalam mengambil langkah pengerjaan masih perlu ditingkatkan agar penguaasaan materi trigonometri rumus-rumus trigonometri dapat lebih baik lagi. Keaktifan dari siswa secara keseluruhan telah sesuai yang diharapkan oleh peneliti karena dalam mengerjakan lembar kerja secara kelompok ini 90 % telah aktif dalam pembahasan lembar kerja yang diberikan. Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan mulai pemantauan keadaan awal hingga pelaksanaan tindakan pada siklus II maka dapat digambarkan dari kondisi awal : 28%, pada siklus I : 58 % dan siklus II : 90 %, data terlampir. Dari hasil antar siklus dalam lampiran tampak adanya hasil dari masing-masing indikator yang harus dikuasai siswa setelah diberi tindakan mengalami peningkatan yang sangat luar biasa. Peningkatan hasil penguasaan materi trigonometri untuk rumus-rumus trigonometri ini bila dilihat dari tindakan yang dilakukan telah sesuai dengan pendapat Vygotsky, aktivitas kalaboratif (perpaduan) di antara siswa akan mendukung dan membantu dalam pertumbuhan mereka, karena siswa yang

34 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 1, Maret 2016, hlm. 29-34 seusia lebih senang bekerja dengan orang yang satu zone (zone of proximal development, zpd) dengan yang lain, artinya proses muncul ketika ada ketertarikan antar sesama anggota kelompok yang seusia. Jika siswa nyaman dalam belajar maka akan diperoleh hasil belajar yang baik juga. Dalam hal ini sebagian besar aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pembelajaran, berdiskusi untuk memecahkan masalah atau tugas. Dengan interaksi yang efektif dimungkinkan semua anggota kelompok dapat menguasai materi pada tingkat setara. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan. Dari penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan pada siswa kelas X TB SMK Negeri 2 Kota Bengkulu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Penerapan manajemen pembelajaran kooperatif jigsaw dapat mendorong siswa untuk menjadi lebih mandiri dan percaya diri. 2. Manajemen pembelajaran kooperatif jigsaw membuat siswa lebih aktif dan dapat meningkatkan hasil belajar pada materi rumus-rumus trigonometri. 3. Manajemen pembelajaran dengan strategi model jigsaw merupakan strategi yang efektif untuk menyampaikan materi bagi siswa. 4. Pembelajaran dalam kelompok kecil dapat meningkatkan kemampuan penguasaan materi rumus-rumus trigonometri, selain itu dengan kelompok kecil ini kerjasama diantara siswa dapat tercipta dengan lebih baik. Saran Setelah mengadakan penelitian tindakan kelas menggunakan manajemen pembelajaran metode jigsaw pada siswa kelas X TB SMK Negeri 2 Kota Bengkulu maka disarankan pada: 1. Guru dalam mengajar perlu mencoba berbagai metode atau strategi pembelajaran untuk menarik minat siswa belajar matematika. 2. Dalam menerapakan pembelajaran kooperatif model jigsaw harus memperhatikan heterogenitas masing-masing kelompok, asal kelompok dan pemberian tugas sebagai tim ahli sesuai kemampuan siswa. 3. Guru harus selalu memupuk tanggung jawab individu dalam kelompok. 4. Guru dapat memotivasi siswa dengan membangkitkan kemampuan siswa yang perlu perhatian dalam menerima pelajaran. DAFTAR RUJUKAN Basleman, Anisa dkk. 2008. Effective Teaching Teori dan Aplikasi (edisi ke 2). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Nasution, Andi Hakim. 1982. Landasan Matematika. Jakarta: Bharata Karya Aksara. Russeffendi, Silberman. 1988. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompeten dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito Sudjana, Nana dkk. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Zaini, Hisyam dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD,IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta