PENDIDIKAN SENI PROSES PEMBENTUKAN MELALUI SENI. Zakarias S. Soeteja

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN. Pada bab V ini akan disajikan pembahasan pada produk final hasil

Fungsi Apresiasi dan Kritik dalam Pendidikan Seni Rupa

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. mulia, keterampilan untuk hidup mandiri, mengikuti pendidikan lebih lanjut.

80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A)

77. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan dan usaha untuk

Estetika. Gestwicki (2007: 2), estetika (aesthetics) kemampuan untuk merasa melalui perasaan.

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)


BAB I PENDAHULUAN. Prinsip pendidikan seni dan budaya meliputi pengembangan dimensi

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

12. Mata Pelajaran Seni Budaya A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara beragam, bergantung pada sudut pandang masing-masing dan teori yang

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

61. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Proses pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

76. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa dan negara hendaknya sejalan dengan

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

BAB I PENDAHULUAN. Nur Syarifah, 2013

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar-mengajar merupakan kegiatan inti dari pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah suatu keterampilan yang diwariskan secara turun temurun dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi. Pendidikan Seni Budaya diharapkan mampu mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dua materi ajar, yakni materi bahasa dan materi sastra. Materi bahasa

54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh

2015 PEMBELAJARAN TARI TRANG-TRANG KOLENTRANG PADA KEGIATAN EKSTRAKULIKULER DI SD GRIBA 5 ANTAPANI BANDUNG

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2

78. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

KISI-KISI SOAL KOMPETENSI SMP/SMA MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA

Pendidikan Melalui Seni Kria

BAB I PENDAHULUAN. Negara kita terdiri dari bermacam-macam suku bangsa yang terbentang

BAB I PENDAHULUAN. Pertunjukan drama merupakan sebuah kerja kolektif. Sebagai kerja seni

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB I PENDAHULUAN. Seni musik merupakan aktivitas seni yang dapat didengar, dinikmati, dan

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Pada prinsipnya

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia seutuhnya baik secara jasmani maupun rohani seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda untuk mengembangkan generasi muda yang berkualitas sehingga

SILABUS PEMBELAJARAN. Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif. Kegiatan Pembelajaran. Sumber Belajar 1.1 Mengidentifikasi

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB V KESIMPULAN. Adaptasi dalam Jêmblungan berdampak pada perubahan. garap pertunjukannya sebagai media hiburan. Adalah ngringkês

BAB I PENDAHULUAN. Peneliti mengenal penari-penari wayang topeng di Malang, Jawa Timur sejak

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar dalam membentuk manusia. Di sekolah telah disusun. usaha tujuan pembelajaran pada mata pelajaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

ADAPTASI KURIKULUM PENDIDIKAN SENI TARI DI SEKOLAH SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA Oleh

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari bahasa saja, tetapi juga mempelajari sastra. Menurut Lukens

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah umum SMA pada dasarnya diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dery Saiful Hamzah, 2013

PEMBELAJARAN TEMA. Oleh: Dra. Masitoh, M.Pd

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Neneng Yessi Milniasari, 2013

RANGKUMAN. Bab 7. Rangkuman

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bidang

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang membuat kalangan lain merasa dirugikan.

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan suatu masyarakat majemuk yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KONSEP KARYA. Penari: Oil on Canvas, 90 x 60 cm. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP:

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

14. Baum Garten mengungkapkan estetika sebagai suatu ilmu, bahwa estetika adalah ilmu tentang pengetahuan indriawi yang tujuannya adalah keindahan.

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : 1 Minggu x 2 Jam pelajaran (2 Jam 45 Menit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan jenjang pendidikan. Semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan

Transkripsi:

PENDIDIKAN SENI PROSES PEMBENTUKAN MELALUI SENI Zakarias S. Soeteja

Pendidikan Seni pada hakekatnya merupakan proses pembentukan manusia melalui seni. berfungsi untuk mengembangkan kemampuan setiap anak (peserta didik) menemukan pemenuhan dirinya (personal fulfillment) dalam hidup, untuk mentransmisikan warisan budaya, memperluas kesadaran sosial dan sebagai jalan untuk menambah pengetahuan

Tujuan Dasar Pendidikan Seni Pemenuhan diri (Personal fulfillment) Memahami warisan artistik (Understanding the artistic heritage) Memahami peran seni dalam masyarakat

Pendidikan Seni di Sekolah Ruang lingkup Pendidikan Seni di sekolah meliputi pencapaian artistik yang mengekspresikan dan mengkomunikasikan segala hal yang berkaitan dengan kebutuhan untuk menjadi manusia melalui Seni (Seni Rupa, Musik, Tari, dan Drama). Melalui empat disiplin terpisah dan berbeda ini, kita berkembang, berbagi dan menyampaikan pemahaman diri, sejarah, budaya dan lingkungan sosial kita kepada generasi di masa depan. Seni, secara terpisah maupun kolektif, dapat menyeimbangkan dan memperkaya pengalaman siswa dengan pengembangan pemahaman dan keterampilan yang signifikan dan unik serta dapat dintegrasikan kepada area belajar lainnya. Melalui pendidikan seni, siswa dilatih untuk mengembangkan bakat kreatif, kemampuan dan keterampilan yang dapat ditransfer pada kehidupan kerja sebagai mata pencaharian maupun untuk rekreasi sebagai hobi atau kesenangan.

Pendidikan Seni di Sekolah Melalui praktek berkesenian, para siswa akan memperoleh pengalaman dan siap untuk memahami aspek kolaboratif serta manajemen diri (self-managing). Para siswa menjadi sadar akan pengaruh sosial dari seni dan termotivasi untuk mengambil bagian serta menikmati seni dalam situasi berbeda, baik sebagai praktisi maupun penikmat. Pada negara-negara maju, berbagai aktivitas seni, musium, festival, pertunjukan, organisasi dan industri memberikan dukungan secara signifikan kepada perekonomian negara tersebut (QSCC, 2002).

Prinsip dasar pembelajaran melalui Seni Prinsip pembelajaran melalui seni di sekolah menyoroti keunikan dan kontribusinya secara khusus menuju pembelajaran seumur hidup. Sepanjang waktu persekolahan, para siswa diharapkan terlibat dalam praktek setiap cabang seni, dan dapat merefleksikan pengalaman dari setiap aktivitas seni untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, teknik, dan proses dalam: menciptakan, menyajikan dan merefleksikan karya seni dengan keyakinan, ketrampilan, kenikmatan dan kesadaran estetika menyatakan gagasan, perasaan dan pengalaman melalui sistem simbol, teknik, teknologi dan proses sesuai masing-masing cabang seni berkomunikasi dengan audiens yang diinginkan melalui berbagai bentuk dan proses seni

Prinsip dasar pembelajaran melalui Seni... memahami dengan kritis, mengevaluasi dan menghargai dampak konteks budaya, sosial, spiritual, historis, ekonomi dan politis dalam mengkonstruksi makna. menghormati dan menghargai keanekaragaman bentuk dan proses seni serta perbedaan latar belakang budaya kreator maupun apresiannya. memahami kontribusi yang unik dari setiap cabang seni dan sifat kolaboratif dari berbagai praktek seni memahami bahwa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui belajar dalam seni dapat ditransfer kepada kehidupan pribadi dan kehidupan kerja.

Bidang utama pembelajaran seni Ada empat bidang di dalam area utama pembelajaran seni yaitu Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Drama. Pada setiap bidang ini, hasil pembelajaran yang diharapkan diorganisir untuk memperolah pemahaman pengetahuan, keterampilan, teknik, teknologi dan proses secara spesifik. Dalam semua bidang, hasil pelajaran saling berhubungan, interaktip dan komplementer, tidak perlu hirarkis, dan harus dipertimbangkan bersama-sama ketika perencanaan untuk belajar dan penilaian akan di buat Seni Rupa Pengorganisasian hasil belajar Seni Rupa dikategorikan dalam tiga kegiatan utama yaitu praktek berkarya, pameran dan mengapresiasi karya seni.

Seni Musik Hasil belajar musik diketegorikan kedalam tiga area yang menunjukkan kemampuan siswa mengidentifikasi dan merespon secara aural dan visual, menyanyi dan bermain musik, serta membaca dan menulis musik. Seni Tari Dalam pengorganisasian hasil belajar, guru Seni Tari dapat mengkategorikan pada tiga aspek utama yaitu penataan gerak (koreografi), pertunjukan dan apresiasi. Seni Drama Hasil pembelajaran melalui Seni Drama dikategorikan pada tiga aspek yaitu membentuk, mempresentasikan dan memberi tanggapan. Media Pembelajaran bidang media ini difokuskan pada produksi dan tanggapan para siswa terhadap makna yang tersurat dan tersirat di dalam teks media.