PENDIDIKAN SENI PROSES PEMBENTUKAN MELALUI SENI Zakarias S. Soeteja
Pendidikan Seni pada hakekatnya merupakan proses pembentukan manusia melalui seni. berfungsi untuk mengembangkan kemampuan setiap anak (peserta didik) menemukan pemenuhan dirinya (personal fulfillment) dalam hidup, untuk mentransmisikan warisan budaya, memperluas kesadaran sosial dan sebagai jalan untuk menambah pengetahuan
Tujuan Dasar Pendidikan Seni Pemenuhan diri (Personal fulfillment) Memahami warisan artistik (Understanding the artistic heritage) Memahami peran seni dalam masyarakat
Pendidikan Seni di Sekolah Ruang lingkup Pendidikan Seni di sekolah meliputi pencapaian artistik yang mengekspresikan dan mengkomunikasikan segala hal yang berkaitan dengan kebutuhan untuk menjadi manusia melalui Seni (Seni Rupa, Musik, Tari, dan Drama). Melalui empat disiplin terpisah dan berbeda ini, kita berkembang, berbagi dan menyampaikan pemahaman diri, sejarah, budaya dan lingkungan sosial kita kepada generasi di masa depan. Seni, secara terpisah maupun kolektif, dapat menyeimbangkan dan memperkaya pengalaman siswa dengan pengembangan pemahaman dan keterampilan yang signifikan dan unik serta dapat dintegrasikan kepada area belajar lainnya. Melalui pendidikan seni, siswa dilatih untuk mengembangkan bakat kreatif, kemampuan dan keterampilan yang dapat ditransfer pada kehidupan kerja sebagai mata pencaharian maupun untuk rekreasi sebagai hobi atau kesenangan.
Pendidikan Seni di Sekolah Melalui praktek berkesenian, para siswa akan memperoleh pengalaman dan siap untuk memahami aspek kolaboratif serta manajemen diri (self-managing). Para siswa menjadi sadar akan pengaruh sosial dari seni dan termotivasi untuk mengambil bagian serta menikmati seni dalam situasi berbeda, baik sebagai praktisi maupun penikmat. Pada negara-negara maju, berbagai aktivitas seni, musium, festival, pertunjukan, organisasi dan industri memberikan dukungan secara signifikan kepada perekonomian negara tersebut (QSCC, 2002).
Prinsip dasar pembelajaran melalui Seni Prinsip pembelajaran melalui seni di sekolah menyoroti keunikan dan kontribusinya secara khusus menuju pembelajaran seumur hidup. Sepanjang waktu persekolahan, para siswa diharapkan terlibat dalam praktek setiap cabang seni, dan dapat merefleksikan pengalaman dari setiap aktivitas seni untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, teknik, dan proses dalam: menciptakan, menyajikan dan merefleksikan karya seni dengan keyakinan, ketrampilan, kenikmatan dan kesadaran estetika menyatakan gagasan, perasaan dan pengalaman melalui sistem simbol, teknik, teknologi dan proses sesuai masing-masing cabang seni berkomunikasi dengan audiens yang diinginkan melalui berbagai bentuk dan proses seni
Prinsip dasar pembelajaran melalui Seni... memahami dengan kritis, mengevaluasi dan menghargai dampak konteks budaya, sosial, spiritual, historis, ekonomi dan politis dalam mengkonstruksi makna. menghormati dan menghargai keanekaragaman bentuk dan proses seni serta perbedaan latar belakang budaya kreator maupun apresiannya. memahami kontribusi yang unik dari setiap cabang seni dan sifat kolaboratif dari berbagai praktek seni memahami bahwa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui belajar dalam seni dapat ditransfer kepada kehidupan pribadi dan kehidupan kerja.
Bidang utama pembelajaran seni Ada empat bidang di dalam area utama pembelajaran seni yaitu Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Drama. Pada setiap bidang ini, hasil pembelajaran yang diharapkan diorganisir untuk memperolah pemahaman pengetahuan, keterampilan, teknik, teknologi dan proses secara spesifik. Dalam semua bidang, hasil pelajaran saling berhubungan, interaktip dan komplementer, tidak perlu hirarkis, dan harus dipertimbangkan bersama-sama ketika perencanaan untuk belajar dan penilaian akan di buat Seni Rupa Pengorganisasian hasil belajar Seni Rupa dikategorikan dalam tiga kegiatan utama yaitu praktek berkarya, pameran dan mengapresiasi karya seni.
Seni Musik Hasil belajar musik diketegorikan kedalam tiga area yang menunjukkan kemampuan siswa mengidentifikasi dan merespon secara aural dan visual, menyanyi dan bermain musik, serta membaca dan menulis musik. Seni Tari Dalam pengorganisasian hasil belajar, guru Seni Tari dapat mengkategorikan pada tiga aspek utama yaitu penataan gerak (koreografi), pertunjukan dan apresiasi. Seni Drama Hasil pembelajaran melalui Seni Drama dikategorikan pada tiga aspek yaitu membentuk, mempresentasikan dan memberi tanggapan. Media Pembelajaran bidang media ini difokuskan pada produksi dan tanggapan para siswa terhadap makna yang tersurat dan tersirat di dalam teks media.