BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat dukungan sosial

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap manusia ingin terlahir sempurna, tanpa ada kekurangan,

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada Sub-bab ini, akan dipaparkan mengenai Variable penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. efikasi diri akademik pada remaja yang tinggal di panti asuhan, untuk

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. : Sense of Purpose dan Dukungan Sosial

BAB V PEMBAHASAN. A. Rangkuman Hasil Seluruh Subyek Hasil penelitian dengan mengunakan metode wawancara, tes

A. LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA 1. WAWANCARA DENGAN PENGURUS PANTI 2. WAWANCARA DENGAN ANAK PANTI ASUHAN

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan. Orang yang lahir dalam keadaan cacat dihadapkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable

BAB I PENDAHULUAN hingga (Unicef Indonesia, 2012). Menurut Departemen Sosial

BAB I PENDAHULUAN. kepada para orang tua yang telah memasuki jenjang pernikahan. Anak juga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria

B. Untuk Skala Perilaku Membeli SS = Sangat Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ditandai dengan adanya perkembangan yang pesat pada individu dari segi fisik, psikis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap orang dilahirkan berbeda dimana tidak ada manusia yang benar-benar sama

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

Nomor : Usia : PETUNJUK PENGISIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. yang lain untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, baik kebutuhan secara

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DI SEKOLAH KELOMPOK A TK ISLAM ORBIT 2 PRAON NUSUKAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia pasti berharap memiliki kondisi fisik yang sempurna dan

Nilai Brand Equity Sour Sally

BAB III METODE PENELITIAN. serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : kerja Bagi Penyandang Disabilitas Netra. dapat dinyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode yang penting, walaupun semua periode

Petunjuk Pengisian ( ) SS TS STS

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian antara dua kelompok penelitian.adapun yang dibandingkan adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Responden

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat menghambat cita-cita dan aktivitas. Permasalahan yang dihadapi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Lampiran 1 Alat Ukur DATA PRIBADI. Jenis Kelamin : Pria / Wanita IPK :... Semester ke :...

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan manusia dengan kemampuan berbeda-beda dengan rencana yang. kesialan atau kekurangan dengan istilah cacat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk yang

KATA PENGANTAR. Penulis. Universitas Kristen Maranatha

Hubungan Dukungan Sosial dan Learning Burnout Pada Mahasiswa Kelas Karyawan di Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN. manuisia bertujuan untuk melihat kualitas insaniah. Sebuah pengalaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang merupakan amanat dari Undang-Undang Dasar Negara Republik. gangguan lain yang dapat mengganggu kesehatan jiwa.

HUBUNGAN KECERDASAN INTERPERSONAL DENGAN KONSEP DIRI SISWA KELAS XI SMA ADHYAKSA I JAMBI TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

KISI-KISI INSTRUMEN OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Kedisiplinan Belajar Untuk memperoleh data tentang pengaruh kedisiplinan belajar peserta

5. PENUTUP. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan

BAB V HASIL PENELITIAN. antara variabel bebas dengan variabel tergantungnya. distribusi penyebaran normal. distribusi penyebaran normal.

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL

Amat Ariyanto Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

SEBELUM DIUJI VALIDITAS

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan di

Lampiran 1 Kuesioner Pola Asuh Orang Tua dan Self Esteem DATA PRIBADI

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pendekatan

SKALA SIKAP KOMUNIKASI ORANG TUA-ANAK DAN KEPERCAYAAN DIRI. Alifia Rizki Yanuarita Mahasiswa UKSW FKIP BK

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 SKALA PENYESUAIAN DIRI A-2 SKALA KONSEP DIRI

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kecacatan dalam fisik menetap. Menurut Assjari, istilah tuna daksa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mendapatkan kesempurnaan yang diinginkan karena adanya keterbatasan fisik

BAB I PENDAHULUAN. Pondok Pesantren Daar el-qolam merupakan salah satu pondok pesantren

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari siklus kehidupan manusia adalah terbentuknya pasangan baru (new couple), di

Hubungan antara Persepsi Anak Terhadap Perhatian Orang Tua dan Intensitas Komunikasi Interpersonal dengan Kepercayaan Diri pada Remaja Difabel

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbatas pada siswa baru saja. Penyesuaian diri diperlukan remaja dalam menjalani

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN ANAK DI TK AHMAD DAHLAN LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. juga disebabkan oleh bawaan sejak lahir (Somantri, 2007). Tunadaksa sendiri dapat digolongkan dalam beberapa macam.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dikarenakan pada anak retardasi mental mengalami keterbatasan dalam

Oleh: DARWANTO Dibimbing oleh : 1. Drs. SETYA ADI SANCAYA, M.Pd. 2. LAELATUL AROFAH, M. Pd.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas perkembangan yang sangat penting yaitu mencapai status

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki rasa minder untuk berinteraksi dengan orang lain.

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Pada bab 5 ini, dijabarkan mengenai hasil yang telah didapatkan dari

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP INTERAKSI SOSIAL PADA PENDERITA EPILEPSI DI KECAMATAN MANYARAN DAN KECAMATAN JATIPURNO KABUPATEN WONOGIRI

KUESIONER PLANNED BEHAVIOR

BAB IV KESIMPULAN. Dalam ruang lingkup psikologi, ilmu ini termasuk psikologi khusus, karena

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mengenai kekerasan seksual pada anak (KSA). Kekerasan seksual yang dialami oleh anakanak

BAB IV ANALISIS DATA. data-data yang sudah diperoleh dan dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Analisis

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah pada

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. hendak diteliti dalam penelitian ini, yaitu mengenai gambaran psychological wellbeling

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN OPTIMISME MAHASISWA PSIKOLOGI UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik maupun mental yang sempurna. Namun pada kenyataannya tidak

Transkripsi:

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat dukungan sosial terhadap kepercayaan diri penyandang tuna daksa memiliki hubungan, walaupun hubungan itu tidak telalu kuat dikatakan lemah dengan memiliki nilai korelasi antara dua variable 0.343<0.5. Sedangkan nilai signifikan 0.015 < 0.05, maka H 0 ditolak yang artinya ada hubungan antara dukungan sosial dengan kepercayaan diri pada penyandang tuna daksa. 1.2 Diskusi 1. Dari hasil penelitian yang didapat terdapat hubungan antara variable dukungan sosial dengan kepercayaan diri yang signifikan dengan nilai signifikansi (p) = 0.015 < 0.05. 2. Berdasarkan nilai korelasi antara dukungan sosial dengan kepercayaan diri yaitu 0.343 maka dapat disimpulkan bahwa varian bersama antara dukungan sosial dengan kepercayaan diri memiliki nilai sebesar 12%. Artinya ada varian-varian lain yang berkorelasi dengan kepercayaan diri selain dukungan sosial. Untuk itu peneliti mencoba menggali lebih dalam melalui wawancara secara spontan pada responden. Berikut kutipan dari penyandang tuna daksa: a. Subyek A : saya merasa percaya diri karena pergaulan disini lingkungannya tidak dibeda-bedakan, jadinya merasa normal sama kayak anak-anak yang lainnya bisa ngelakuin aktivitas yang kayak mereka lakukan jadi saya merasa percaya diri.

saya merasa yakin akan kemampuan saya, bisa ngelakuin apa aja kayak orang normal lainnya, sama motivasi dari lingkungan disini juga jadi saya merasa percaya diri. b. Subyek B: ya kita percaya diri dari apa ya keyakinan aja, yakin sama diri sendiri, kemampuan sama diri sendiri. karena disekeliling kita banyak yang menyayangi kita dan mengasihi kita. c. Subyek C: saya percaya diri dari faktor yang bisa kenang, ya yang bisa dibuat pengetahuan saya gitu, pengetahuan dari hal-hal yang saya inginkan gitu, kayak ada apa, seperti apa diluar sana jadi seperti motivasi untuk saya. d. Subyek D: saya iya merasa percaya diri ya karena ada dukungan dari orang tua, teman-teman, ya meskipun saya dulu sempet minder cuma setelah tinggal disini saya merasa percaya karena disini diberikan bimbingan, dan kegiatan keterampilan. e. Subyek E: saya percaya diri karena mendapatkan dukungan dari teman-teman, mungkin karena masih banyak yang lebih parah dari pada saya ya, dari cita-cita saya juga pengen jadi orang yang berhasil, mungkin ya berguna dimata masyarakat. Dari hasil wawancara dapat terlihat bagi penyandang tuna daksa kepercayaan diri yang didapat tidak hanya dari dukungan sosial saja tetapi ada juga berasal dari dalam diri seperti diterimanya dilingkungan, motivasi hidup, keyakinan pada diri sendiri dan keterampilan, kemampuan

yang dimiliki individu penyandang tuna daksa, rasa bersyukur dengan menerima apa adanya. Karena rasa percaya diri yang dimilki seseorang berbeda-beda ini sama seperti yang diungkapkan oleh Santrock (2003) Kepercayaan diri pada setiap individu bersifat individual, artinya setiap individu mempunyai ukuran percaya diri yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut ditentukan oleh pengalaman masa lampau yang terdiri dari keberhasilan atau kegagalan individu dalam menjalani kehidupannya, hal ini juga dipengaruhi oleh sejauhmana penerimaan masyarakat pada individu. Jika mereka merasa dirinya diterima maka akan muncul perasaan aman dan nyaman untuk melakukan segala hal yang mereka inginkan. Dengan demikian dukungan sosial yang diterima dapat membuat individu merasa tenang, diperhatikan, timbul rasa percaya diri, dan kompeten. Tersedianya dukungan sosial akan membuat individu merasa dicintai, dihargai, dan menjadi bagian dari kelompok. Rook (dalam Huurre, 2000). 3. Untuk peneliti selanjutnya jika tertarik untuk melakukan penelitian seperti ini, untuk dukungan sosial bisa menambahkan item untuk alat ukurnya, sedangkan untuk kepercayaan diri dapat dilihat dari aspek yang lain untuk melihat kepercayaan diri. 4. Dukungan sosial menggunakan alat ukur adaptasi dari Multidimensional Scale of Perceived Sosial Support (MSPSS) dengan hasil validitasnya 0.231 yang terendah dan 0.523 yang tertinggi, ini dikarena item-item yang digunakan sedikit yaitu 12 item.

1.3 Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang diajukan penulis, anatara lain: 1. Bagi Subyek a. Agar selalu bisa untuk memiliki pikiran yang postif, yakin pada kemampuan yang dimiliki, sehingga tidak lagi untuk malu dan merasa minder ketika berinteraksi dengan orang lain. b. Agar subyek selalu mengikuti kegiatan keterampilan. 2. Bagi Keluarga Bagi keluarga yang mempunyai anak dengan keterbatsan fisik hendaknya selalu memberikan dukungan, semangat dan motivasi untuknya dan diharapkan tidak mendeskriminasi dengan yang lain, tidak menjauhi tetapi keluarga harus menerimanya dengan baik dan memberikan kasih sayang. 3. Bagi Panti Selalu memperhatikan kebutuhan bagi penyandang tuna daksa, dengan menyediakan berbagai pelatihan keterampilan dan memberikan fasilitas untuk memudahkan penyandang tuna daksa dalam melakukan kegiatannya. 4. Bagi Masyarakat Masyarakat harus peduli dengan individu yang memiliki keterbatasan fisik, tidak dijauhi, atau melakukan deskriminasi, memberikan kesempatan

bagi mereka untuk melakukan kegiatan seperti halnya orang normal bekerja, sekolah, bermain dan lain-lainnya.