Isilah daftar berikut pada tempat yang telah disediakan. Jenis kelamin : Laki-laki / Perempuan *) Lama memiliki sarana : Tahun

dokumen-dokumen yang mirip
PENGANTAR. Akhirnya atas partisipasi dan ketulusan Bapak/Ibu mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terimakasih. Peneliti Tris Mundari

BAB I PENDAHULUAN. distribusi pendapatan memicu terjadinya ketimpangan pendapatan yang

BAB I PENDAHULUAN. lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi

DAFTAR PERTANYAAN. 7. Jabatan : Kabag/Kasubag Keuangan Non Kabag/Kasubag Keuangan

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

PENGUMUMAN PENGADAAN BARANG / JASA DINAS BINA MARGA KOTA MEDAN TAHUN ANGGARAN 2011 Nomor : 02/Pan/DBMKM/PAPBD/2011

LEMBAR PERSETUJUAN UNTUK MELAKUKAN WAWANCARA

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN POLONIA. A. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM A. SEJARAH SINGKAT KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI TUGAS AKHIR. A. Sejarah Singkat Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota

Lampiran 1. Daftar Pedagang Sampel di Pasar Sei Sikambing

BAB I PENDAHULUAN. sarana pelayanan kefarmasian oleh apoteker (Menkes, RI., 2014). tenaga teknis kefarmasian (Presiden, RI., 2009).

BAB I PENDAHULUAN. bagi umat manusia seperti yang disebutkan dalam Al-Qur an, Sesungguhnya

BAB II TINDAK PIDANA YANG MENONJOL DI POLRESTA MEDAN. Polresta Medan memiliki wilayah tugas di Kota Medan dan sebagian

Tingkat pertumbuhan sekitar 1,48% per tahun dan tingkat kelahiran atau Total

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi setiap orang. Setiap orang mempunyai hak

BAB I PENDAHULUAN. dan tersebar ke seluruh penjuru nusantara. Besarnya jumlah penduduk dan

Lampiran 1. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. baik dibutuhkan sarana kesehatan yang baik pula. keinginan yang bersumber dari kebutuhan hidup. Tentunya demand untuk menjadi

KUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Wardah Pada Perempuan Muslim di Kota Medan

`BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak

GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota

Daftar Nama Kecamatan dan Kelurahan di Kota Medan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan prosesnya yang berkelanjutan

Daftar Angkot Dan Trayek Pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam pembangunan nasional Indonesia, sub sektor peternakan merupakan bagian dari sektor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

6.2 Daftar Rencana dan Fungsi Jaringan Jalan Arteri Sekunder di Kota Medan

Lampiran I Skematik Proses Perijinan. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK/LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

BAB I PENDAHULUAN. Buah merupakan komoditi pertanian yang mudah rusak, tidak dapat disimpan

PENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN TIMUR. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN TIMUR. A. Sejarah Singkat Berdirinya KPP Pratama Medan Timur

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di dunia, terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal bagi masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan dengan

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II PROFIL PENGADILAN NEGERI MEDAN

Trigustina Simbolon, Gim Tarigan, Partano Siagian

BAB I PENDAHULUAN. kota besar yang ada di Indonesia dan banyak menimbulkan kerugian. Banjir merupakan bencana

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN KOTA. A. Sejarah Singkat Berdirinya KPP Pratama Medan Kota

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PENELITIAN TUGAS AKHIR. A. Sejarah Umum KPP Pratama Medan Kota

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Periode Zaman Penjajahan sampai Perang Kemerdekaaan Tonggak sejarah. asisten apoteker semasa pemerintahan Hindia Belanda.

Balai Lelang PT. TRIAGUNG LUMINTU

DAFTAR NAMA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KOTA MEDAN

BAB II GAMBARAN UMUM. berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pekanbaru No. 3 Tahun b. Sebelah Selatan berbatas dengan Kecamatan Tampan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Departemen Kesehatan

BAB II TINJAUAN PROYEK

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Medan Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

SKRIPSI TANGGAPAN PEMILIK MODAL APOTEK DI KOTA MEDAN TERHADAP PERATURAN PEMERINTAH RI NO. 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. nasional. Dalam undang-undang Kesehatan No. UU Nomor 36 Tahun 2009

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN TIMUR. A. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Periode zaman penjajahan sampai perang kemerdekaaan tonggak sejarah. apoteker semasa pemerintahan Hindia Belanda.

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh Pemerintah. Kesehatan juga merupakan salah satu indikator penting

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Di zaman penjajahan Belanda, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dinamakan Kantor

Medan Dalam Angka Medan In Figure,

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PKLM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tahun 2015 tentang Penanggulangan Kemiskinan. BAB III : Analisis Proses Penyusunan Peraturan Daerah Kota

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. di atas permukaan laut dengan topografi datar (rata). Suhu udara pertahun berkisar

BAB I PENDAHULUAN. menunjang apakah produk tersebut akan kompetitif di pasar nantinya. Mengingat

Apoteker di Distribusi Farmasi

LAMPIRAN V PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI KOTA MEDAN TAHUN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Presiden Republik Indonesia,

PERSEBARAN PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA MEDAN. Mbina Pinem 1. Abstrak

KOTA MEDAN DALAM ANGKA Medan City In Figures 2010

PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN MELALUI PENGATURAN APOTEK DAN PRAKTIK APOTEKER

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERIKANAN

PERSEBARAN DAN POTENSI OBJEK WISATA DI KOTA MEDAN. Oleh : Mbina Pinem dan Imelda Natalia Abstrak

BAB III METODA PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA MEDAN TIMUR. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak( KPP) Pratama Medan Timur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi teknologi informasi dan komunikasi merupakan hal yang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sistem Administrasi. Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA (KPP) MEDAN TIMUR. A. Sejarah Umum dan Kegiatan Operasional KPP Pratama Medan Timur

Nomor : 1332/MENKES/SK/X/2002 TENTANG NOMOR. 922/MENKES/PER/X/1993

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA (KPP) MEDAN TIMUR. A. Sejarah Umum dan Kegiatan Operasional KPP Pratama Medan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

ANALISIS DISPARITAS PEMBANGUNAN EKONOMI ANTAR KECAMATAN DI KOTA MEDAN. Astari Khairunnisa Paidi Hidayat, SE, M.Si ABSTRACT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1973 TENTANG PERLUASAN DAERAH KOTAMADYA MEDAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KOTA MEDAN. A. Sejarah Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Medan

Sri Hariati Dongge,S.Farm,Apt,MPH Dinas Kesehatan Kab. Konawe Sulawesi Tenggara

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERSEPSI APOTEKER PENANGGUNGJAWAB APOTEK DI KOTA MEDAN TERHADAP PENERAPANPERATURAN PEMERINTAH RI NO. 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAANKEFARMASIAN

Transkripsi:

Lampiran 1. Kuesioner Berbicara masalah perapotekan tidak mungkin lepas dari peran Pemilik Modal Apotek (PMA), oleh karena memang mereka yang dengan susah payah mencari modal bagi pengadaan sarana sebagai syarat berdirinya apotek. Bahkan dalam keseharian, mereka juga yang menjadi tulang punggung keseluruhan kegiatan melaksanaan pekerjaan kefarmasian yang seharusnya menjadi tugas, tanggung jawab dan wewenang apoteker. Tidak berlebihan kiranya apabila dikatakan bahwa tanpa PMA, perapotikan tidak akan berkembang seperti sekarang ini, dimana masyarakat dapat dengan mudah memperoleh obat yang dibutuhkan kapan saja dan di mana saja. Terbitnya Peraturan Pemerintah RI No. 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian membawa banyak ketentuan baru terutama berkaitan dengan kewenangan melakukan Pekerjaan Kefarmasian. Eksistensi dan peran PMA harus dikurangi, bahkan larangan untuk melakukan segala sesuatu terkait dengan pekerjaan kefarmasian yang sebelumnya menjadi pekerjaan PMA sehari-hari. Sebagai konsekuensi Apoteker harus hadir pada setiap jam buka apotek yang pada akhirnya akan menambah beban finansial bagi apotek. Menyikapi begitu banyak perubahan, terutama menyangkut eksistensi dan peran PMA di apotek yang menjadi milik Bapak/Ibu PMA, saya mohon kepada Bapak/Ibu untuk berkenan memberikan pendapat terhadap 10 kuesioner terkait dengan pelaksanaan PP No. 51 tahun 2009 berikut ini. Isilah daftar berikut pada tempat yang telah disediakan. Jenis kelamin : Laki-laki / Perempuan *) Pendidikan : Lama memiliki sarana : Tahun Modal : Sendiri / Pinjaman *) *) coret yang tidak perlu 35

I. Berilah tanda (x) pada jawaban yang telah disediakan 1. Pada pasal 1 PP No. 51 tahun 2009 menegaskan kembali bahwa apotek bukan lagi sekedar sebuah unit usaha dagang, melainkan sebagai sarana pelayanan kesehatan dengan aktifitas utama praktek kefarmasian oleh Apoteker, bagaimana pendapat Bapak/Ibu? 2. Menurut data penelitian, sekarang ini peyerahan obat keras banyak dilakukan tanpa resep dokter. Pada pasal 24 ayat 3 PP No. 51 tahun 2009 ditegaskan kembali bahwa penyerahan obat keras, narkotik dan psikotropik kepada masyarakat harus melalui resep dokter sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, bagaimana menurut anda? 3. Pada pasal 25 ayat 2 PP No. 51 tahun 2009 berbunyi Dalam hal Apoteker yang mendirikan apotek bekerja sama dengan pemilik modal maka pekerjaan kefarmasian harus tetap dilakukan sepenuhnya oleh Apoteker yang bersangkutan, bagaimana menurut pendapat anda? 36

4. Pada pasal 51 ayat 1 PP No. 51 tahun 2009 berbunyi Pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care) di apotek hanya dapat dilakukan oleh Apoteker, bagaimana menurut pendapat anda? 5. Kebijakan PP No. 51 tahun 2009 mengharuskan Apoteker hadir selama jam buka apotek, bagaimana menurut pendapat anda? 6. Pada pasal 21 ayat 2 PP No. 51 tahun 2009 berbunyi Pelayanan dan penyerahan obat berdasarkan resep dokter dilaksanakan oleh Apoteker, bagaimana menurut pendapat anda? 7. Dalam hal keharusan Apoteker hadir selama jam buka apotek membawa konsekuensi keharusan adanya Apoteker Pendamping, bagaimana menurut pendapat anda? 37

8. Untuk meningkatkan pelayanan kefarmasian, apotek harus mendukung secara finansial kepada Apoteker dan Asisten Apoteker untuk menambah pengetahuan dan keahlian melalui seminar atau diklat, bagaimana menurut pendapat anda? 9. Pada PP No. 51 pasal 31 berbunyi Setiap Tenaga Kefarmasian dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian wajib menyelenggarakan program kendali mutu dan kendali biaya, bagaimana menurut pendapat anda? 10. Kebijakan PP No. 51 tahun 2009 pasal 23 ayat 1 mengharuskan adanya Standar Prosedur Operasional yang dibuat oleh Apoteker dan diperbaharui secara terus menerus sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang farmasi, bagaimana menurut pendapat anda? Terima kasih atas kesediaan Anda mengisi daftar pertanyaan ini. 38

Lampiran 2. Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Dimensi Indikator kuesioner PP No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian Pengembalian fungsi apotek sesuai peraturan 1. PP No 51 pasal 1 tahun 2009 2. PP No 51 pasal 24 ayat 3 tahun 2009 1 2 Peningkatan peran apoteker Penambahan beban biaya apotek Penambahan beban kerja 1. PP No 51 pasal 25 ayat 25 tahun 2009 2. PP No 51 pasal 51 ayat 1 tahun 2009 3. Apoteker hadir selama jam apotek buka 4. PP No 51 pasal 21 ayat 2 tahun 2009 1. Keharusan adanya apoteker pendamping 2. Apotek mendukung secara finansial kepada tenaga kefarmasian untuk meningkatkan pengetahuan & kehalian 1. PP No 51 pasal 31 tahun 2009 2. PP No 51 pasal 23 ayat 1 tahun 2009 3 4 5 6 7 8 9 10 39

Lampiran 3. Tabel 2. Perhitungan Jumlah Apotek yang disurvei dari tiap Kecamatan No Kecamatan di Kota Medan Populasi Sampel 1. Kecamatan Medan Kota 62 62/ 567 x 25 = 3 2. Kecamatan Medan barat 36 36/567 x 25 = 2 3. Kecamatan Medan Polonia 19 19/567 x 25 = 1 4. Kecamatan Medan Deli 9 9/567 x 25 = 1 5. Kecamatan Medan Labuhan 7 7/567 x 25 = 1 6. Kecamatan Medan Tembung 29 29/567 x 25 = 1 7. Kecamatan Medan Petisah 39 39/567 x 25 = 1 8. Kecamatan Medan Timur 48 48/567 x 25 = 2 9. Kecamatan Medan Johor 25 25/567 x 25 = 1 10 Kecamatan Medan Sunggal 44 44/567 x 25 = 1 11. Kecamatan Medan Denai 26 26/567 x 25 = 1 12. Kecamatan Medan Perjuangan 41 41/567 x 25 = 1 13. Kecamatan Medan Baru 53 53/567 x 25 = 2 14. Kecamatan Medan Helvetia 28 28/567 x 25 = 1 15. Kecamatan Medan Tuntungan 18 18/567 x 25 = 1 16. Kecamatan Medan Selayang 16 16/567 x 25 = 1 17. Kecamatan Medan Area 26 26/567 x 25 = 1 18. Kecamatan Medan Marelan 10 10/567 x 25 = 1 19. Kecamatan Medan Amplas 13 13/567 x 25 = 1 20. Kecamatan Medan Belawan 5 5/567 x 25 = 1 21. Kecamatan Medan Maimun 13 13/567 x 25 = 1 Total 567 26 Apotek 40

Lampiran 4. Tabel 3. Daftar Nama Apotek yang disurvei NO. NAMA APOTEK ALAMAT APOTEK KECAMATAN 1 Apt. Buana Jl. Asia No 95 L Medan Kota 2 Apt. Bakti Farma Jl. HM. Joni Medan Kota 3 Apt. Makmur Jl. Madong Lubis Medan Kota 4 Apt. Raya Jl. Juanda No.71 Medan Polonia 5 Apt. Fauzan Jl. Letda sujono No. 63 Medan Tembung 6 Apt. Madani Jl. Bilal Ujung No. 238 Medan Timur 7 Apt. Safira Jl. G. Krakatau No.1925 B Medan Timur 8 Apt. Suka Farma Jl. B.Z. Hamid No.28 B T. Kuning Medan Johor 9 Apt. Sehat Jl. Amal No.5 Medan Sunggal 10 Apt. Mama Jl. Denai No 85 Medan Denai 11 Apt. San Prima Jl. Rakyat No.175 Medan Perjuangan 12 Apt. Chyntia Jl. S Parman No.14 Medan Baru 13 Apt. Alda Jl. Zainal Arifin No.179 Medan Baru 14 Apt. Bekala Jl. Djamin ginting Medan Tuntungan 15 Apt. Fita Farma Jl. Rawa No 34 Medan Selayang 16 Apt. Nesa Jl. Sutrisno No.732 Medan Area 17 Apt. Fitri Jl. Marelan Raya No 32 A Medan Marelan 18 Apt. Putra Farma Jl. SM raja No 440 A Medan Amplas 19 Apt. Era Jl. Veteran N0 93 Medan Belawan 20 Apt. Teratai Jl. Brigjen Katamso No 585 Medan Maimun 21 Apt. Segar Jl. Platina No. 12 Medan Deli 22 Apt. Kencana Jl. Medan Belawan Medan Labuhan 23 Apt. Sentosa Jl. Gatot Subroto No 103 Medan Petisah 24 Apt. Nusa Indah Jl. Nusa Indah raya No 68 A Medan Helvetia 25 Apt. Kita Jl. Pertempuran No 14 Medan Barat 26 Apt. Celindo farma Jl. Karya No 98 Medan Barat 41