EVA IMANIA ELIASA, M.Pd

dokumen-dokumen yang mirip
SUMBER PERBEDAAN INDIVIDUAL

MACAM-MACAM PERBEDAAN INDIVIDUAL PADA PESERTA DIDIK PROGRAM PENGAJARAN INDIVIDUAL

BAB III. Perbedaan individual

Perbedaan Individual. Psikologi Pendidikan

PSIKOLOGI PENDIDIKAN Oleh: Arumi SavitriFatimaningrum, S. Psi.

SELF & GENDER. Diana Septi Purnama.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan. Menurut Mangkunegara (2005) manajemen adalah suatu

3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview. 4. Bagaimana kebudayaan etnis Cina dalam keluarga subyek?

2. TINJAUAN PUSTAKA. Universitas Indonesia

PERAN KELUARGA STRATEGIS DAN KRUSIAL

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

MYERSS BRIGGS TYPE INDICATOR

Data Diri TES DISC. M L Baik hati, berhati lembut, manis M L Pintar memperngaruhi orang lain, meyakinkan

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan dan teknologi, diperlukan adanya sumber daya manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Feist (2010:134) kajian mengenai sifat manusia pertama kali

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Materi biologi tidak hanya berhubungan dengan fakta-fakta ilmiah tentang fenomena alam yang konkrit,

LAYANAN PSIKOLOGIS UNTUK SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS. Komarudin Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

BAB V PENUTUP. 1. Seluruh faktor faktor kepribadian berpengaruh signifikan terhadap stres

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-3

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

II. KERANGKA TEORETIS. Kreativitas sebagai alat individu untuk mengekspresikan kreativitas yang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sikap (attitude) adalah pernyataan evaluatif, baik yang menyenangkan

Perilaku Mengajar 1. Dr. Jan H. van Doleweerd. Faktor-Faktor yg memengaruhi Cara Kita Mengajar Karakteristik Pribadi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. orangtua. Anak bukan hanya sekedar hadiah dari Allah SWT, anak adalah

Sesi 8: Pemberitaan tentang Masalah Gender

BAB 2 LANDASAN TEORI. tahun 1996 yang merupakan ahli teori pembelajaran sosial. Locus of control dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang lain dan memahami orang lain. Konsep kecerdasan sosial ini berpangkal dari

KONSEPSI PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rini Restu Handayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. masa beralihnya pandangan egosentrisme menjadi sikap yang empati. Menurut Havighurst

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yang efektif (Yukl, 2010). Tidak ada organisasi yang mampu berdiri tanpa adanya

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN, DAN IMPLIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Learning Style. M e m p e l a j a r i c a r a b e l a j a r u n t u k b e l a j a r l e b i h b a i k l a g y o l l a w i j a y a n t i

Pokok Bahasan 9 INTELIGENSI. Psikologi Umum By Hiryanto, M.si.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mandiri, disiplin dalam mengatur waktu, dan melaksanakan kegiatan belajar yang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan siswa secara optimal baik pada aspek kognitif, efektif maupun

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

menjadi bagian dari kelompoknya dengan mengikuti norma-norma yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

BAB I PENDAHULUAN. lembaga kesejahteraan sosial yang mempunyai kewajiban untuk memberikan

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Anak merupakan generasi penerus dan aset pembangunan. Anak menjadi

TRAIT FACTOR THEORY EYSENCK, CATTELL, GOLDBERG. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Audition - Panduan Wawancara Sample Profile Peran: 1 Transformational Leadership Tanggal pengolahan laporan: 13/03/2016 Organisasi: Facet5

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB VII HUBUNGAN SOSIALISASI PERAN GENDER DALAM KELUARGA ANGGOTA KOPERASI DENGAN RELASI GENDER DALAM KOWAR

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. Sibling rivalry adalah suatu persaingan diantara anak-anak dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

6. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perhitungan dan pengukuran yang dinyatakan dengan angka-angka atau

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia

PENGELOLAAN PENDIDIKAN ANAK GIFTED DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

5. KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan efektivitas kinerja organisasi. Kepemimpinan seorang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. merupakan jumlah total cara-cara di mana seorang individu beraksi atas

BAB I PENDAHULUAN. Utuh berarti bahwa individu tidak dapat dipisahkan dengan segala cirinya,

VARIABEL DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa

Perkembangan Emosi Anak

BAB I PENDAHULUAN. satu kompetensi keahlian lagi, yaitu kompetensi keahlian multimedia.

BAB II URAIAN TEORITIS. Sumbayak (2009) dengan judul skripsi Pengaruh Tipe Kepribadian Big Five

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

SESI 1: HAKIKAT KEBERBAKATAN. Konsep, Oleh Drs.Yuyus Suherman,M.Si

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan sasarannya. Sutikno (2005: 29) mengemukakan bahwa pembelajaran efektif

BAB II LANDASAN TEORI. Pembelian Impulsif adalah salah satu jenis dari perilaku membeli, dimana


BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesuksesan yang dicapai seseorang tidak hanya berdasarkan kecerdasan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel komitmen, dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah Sekolah Dasar (SD). SD merupakan jenjang pendidikan setelah taman kanakkanak

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

PERBEDAAN INDIVIDUAL Haryani, S.Pd

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Representasi Matematis. a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nida Sholiha, 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibu adalah sosok yang penuh pengertian, mengerti akan apa-apa yang ada

HOGANDEVELOP INSIGHT. Laporan Untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 4 November HOGAN ASSESSMENT SYSTEMS INC.

BAB I PENDAHULUAN. Selain sebagai pengajar, guru dituntut berlaku sebagai pembimbing dan pendidik siswa.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. laku spesifik yang bekerja secara individu dan bersama sama untuk mengasuh

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

SANGAT CERDAS, MEMANG BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Wade dan Tavris (2007: 194) menyebutkan bahwa kepribadian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. harus dicapai oleh anak. Menurut Polmalato (Wardhani, 2008), salah satu

PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK UNTUK MEWUJUDKAN KELUARGA SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

PERBEDAAN INDIVIDUAL EVA IMANIA ELIASA, M.Pd

SUMBER PERBEDAAN INDIVIDUAL 1. Faktor Bawaan Merupakan faktor-faktor biologis yang diturunkan melalui pewarisan genetik Dimulai pada saat terjadinya pembuahan Masing-masing sel produksi (spermatozoon dan ovum) terdiri dari 23 pasang kromosom Kromosom adalah partikel seperti benang yang didalamnya terdapat untaian partikel yang sangat kecil yang disebut gen

Lanjutan Faktor bawaan Gen adalah pembawa ciri bawaan yang diwariskan orangtua kepada keturunannya Gen mengandung petunjuk untuk produksi protein, yang selanjutnya protein ini yang akan mengatur proses fisiologis tubuh dan penampakan sifat-sifat fenotip

Faktor Lingkungan Status sosial ekonomi orangtua Pola asuh orangtua Budaya Urutan kelahiran

Status Sosial ekonomi orangtua Tingkat pendidikan orangtua Pekerjaan orangtua Penghasilan orangtua Dll

Pola asuh orangtua Otoriter menekankan pengawasan orangtua kepada anak untuk mendapatkan ketaatan dan kepatuhan Permisif orangtua memberi kebebasan sebanyak mungkin pada anak Otoritatif hak dan kewajiban anak dan orangtua sama, saling melengkapi, dilatih tanggung jawab

Budaya 1. Wujud ideal budaya berupa ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan 2. Budaya sebagai suatu aktifitas dan tindakan berpola dari manusia dan masyarakat, disebut sistem sosial 3. Budaya sebagai sebagai bendabenda hasil karya manusia

Urutan Kelahiran Anak sulung Teliti, memiliki ambisi, agresif, memiliki prestasi akademik yang baik Anak tengah Mudah bergaul dan memiliki rasa setia kawan yang tinggi Anak bungsu kreatif, menarik, ingin memperoleh perlakuan yang sama Anak tunggal mirip dengan anak sulung

Perbedaan Jenis Kelamin dan Gender Jenis kelamin menunjuk pada perbedaan biologis laki-laki dan perempuan Gender adalah perbedaan antara lakilaki dan perempuan yang dibangun secara sosial budaya (peran, tingkah laku, sifat, dll)

Karakteristik stereotip laki-laki Bertindak sebagai seorang pemimpin Memiliki kemampuan kepemimpinan Karakteristik stereotip perempuan Penuh perasaan Agresif Mandiri Ceria Setia Menyukai anak-anak Ambisius Individualistis Seperti anak-anak Sensitive terhadap kebutuhan orang lain Analistis Mudah mengambil keputusan Penuh belas kasih Asertif Maskulin Tidak menggunakan kata-kata kasar Atletis Kompetitif Mempertahankan keyakinannya Memaksa Bersedia mengambil resiko Bergantung pada dirinya sendiri Mampu memenuhi kebutuhan sendiri Kepribadian yang kuat Bersedia mengambil sikap Ingin menentramkan perasaan yang terluka Feminin Ingin disanjung Lemah lembut Pemalu Berbicara lembut Simpatik Lembut Penuh pengertian Hangat Dominan Lugu Penurut

Perbedaan gender di sekolah Karakteristik Kemampuan verbal Kemampuan spasial Kemampuan matematika Perbedaan gender Perempuan lebih bagus dibandingkan laki-laki Laki-laki lebih superior Tahun-tahun pertama sedikit berbeda, selanjutnya laki-laki lebih superior

Perbedaan gender di sekolah Karakteristik Sains Motivasi berprestasi Perbedaan Gender prestasi Perempuan mengalami kemunduran, laki-laki meningkat Perbedaan berkaitan dengan tugas dan situasi. Laki-laki lebih baik dalam matematika dan sains, perempuan dalam seni dan musik

Perbedaan Kemampuan Diartikan secara sederhana sebagai kecerdasan Kemampuan umum didefinisikan sebagai prestasi komparatif individu dalam berbagai tugas, termasuk memecahkan masalah dengan waktu yang terbatas, juga meliputi prestasi individu dalam sebagian besar tugas-tugas belajar. Perbedaan kecerdasan dapat dilihat dari perbedaan skor IQ

Tabel Distribusi IQ (Wechsler) IQ Deskripsi Di atas 130 Very superior 120-129 superior 110-119 Bright normal 90-109 Average 80-89 Dull normal 70-79 Borderline Di bawah 70 Divective

Gifted Kemampuan umum di atas rata-rata Kreatifitas di atas rata-rata Komitmen terhadap tugas yang cukup tinggi Lebih banyak berasal dari kelas sosial ekonomi tinggi

Retarded Mild retardation (IQ 50-70) Moderate (IQ 36-50) Severe retardation (IQ 20-36) Profound retardation (IQ di bawah 20)

Perbedaan Kepribadian Merupakan pola perilaku dan cara berpikir yang khas, yang menentukan penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungan Orang cenderung bertindak dan berpikir dengan cara tertentu dalam berbagai situasi Karakteristik yang membedakan satu individu dengan individu yang lain

Model Big Five (Lewis Goldberg) Extraversion Agreeableness Conscientiousness Neoroticism Opennes to experience

Extraversion Extraversion Menikmati keberadaan bersama orang lain Antusias Suka bicara dalam kelompok Penuh energi Introversion Menarik diri dari dunia sosial Kurang gembira Aktifitas rendah Cenderung tenang Kurang energi

Agreeableness Agreeable Penuh perhatian Bersahabat Dermawan Suka menolong Mau menyesuaikan keinginannya dengan orang lain Disagreeable Kurang perhatian pada orang lain Mudah curiga Kurang bersahabat Kurang kooperatif Menempatkan keinginannya di atas orang lain

Conscientiousness Conscientious Perencanaan yang penuh tujuan Orang yang cerdas Dapat dipercaya Perfeksionis Pekerja keras yang kompulsif Unconscientious Sulit dipercaya Kurang ambisi Cepat menyerah Mengalami kesenangan jangka pendek Tidak kaku

Neoroticism Neoroticism tinggi Mudah mengalami beberapa emosi negatif Reaktif secara emosional Mudah frustrasi Bad mood Neoroticism rendah Tidak mudah terganggu Cenderung tenang Emosi stabil Bebas dari emosi negatif yang menetap

Opennes to experience Opennes to experience tinggi Selalu ingin tahu Memiliki apresiasi terhadap seni Tidak konvensional Opennes to experience rendah Minat sempit Sederhana Membingungkan konvensional

Perbedaan Gaya Belajar Merupakan pola perilaku yang spesifik dalam menerima informasi dan mengembangkan keterampilan baru, serta proses menyimpan informasi atau keterampilan baru Berhubungan dengan cara seseorang belajar

Model Felder dan Solomon Active and reflective learners Sensing and intuitive learners Visual and verbal learners Sequential and global learners

Active and reflective learners Active learner memahami dan menyimpan informasi dengan melakukan sesuatu secara aktif (mendiskusikan, menerapkan, atau menjelaskan pada orang lain Reflective learners memahami dan menyimpan informasi dengan memikirkan terlebih dahulu

Sensing and intuitive learners Sensing Learners Suka mempelajari fakta Suka pada sesuatu yang rinci dan pasti Lebih praktis dan hati-hati Intuitive learners Menemukan kemungkinan dan hubungan Nyaman dengan abtraksi Bekerja secara inovatif

Visual and verbal learners Visual learners Memliki ingatan yang bagus terhadap apa yang dilihat: diagram, flow chart, film, peragaan Verbal learners Mudah mengingat kata-kata, tertulis maupun lisan

Sequential and global learners Sequential learners Memahami melalui langkah-langkah yang linier Mengikuti langkahlangkah logis dalam mencari solusi Global learners Belajar melalui lompatan-lompatan besar Menyerap informasi secara acak Memecahkan masalah dengan cara-cara baru

Implikasi Perbedaan Individual dalam Proses Pembelajaran Program Remidial Program Pengayaan (enrichment) Program percepatan (acceleration)

Program percepatan yaitu pemberian pelayanan pendidikan sesuai dengan potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang dimiliki oleh siswa, dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk dapat menyelesaikan program reguler dalam angka waktu yang lebih singkat dibandingkan teman-temannya

Remidial Pemberian layanan pendidikan kepada siswa yang mengalami kesulitan/hambatan dengan memberikan pelajaran dan atau tugas tambahan sehingga mereka dapat menyelesaikan program sesuai dengan waktu yang ditentukan

Program Pengayaan Yaitu pemberian layanan pendidikan sesuai dengan potensi kecerdasan yang dimiliki siswa, dengan penyediaan kesempatan dan fasilitas belajar tambahan yang bersifat perluasan/ pendalaman, setelah ybs menyelesaikan tugas-tugas yag diprogramkan untuk siswa lainnya

Implikasi Perbedaan Individual dalam Proses Pembelajaran Menggunakan pendekatan pembelajaran ekletik dan fleksibel; disertai penggunaan multimedia dan multimetode Memahami pilihan gaya belajar siswa kemudian menyediakan lingkungan belajar yang mendukung gaya belajar mereka. Memberikan pengalaman-pengalaman belajar yang menggabungkan pilihan cara belajar siswa, menggunakan metode mangajar, insentif, alat, dan situasi yang direncanakan sesuai dengan pilihan siswa

Implikasi Perbedaan Individual dalam Proses Pembelajaran Gunakan kombinasi cooperative learning, pembelajaran individual, dan pembelajaran kelompok, atau antara aktifitas-aktifitas belajar yang berpusat pada guru dengan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Berikan waktu yang cukup untuk memproses dan memahami informasi. Gunakan alat-alat multi sensory untuk memproses, mempraktekkan dan memperoleh informasi.