Pendahuluan. Novia Tri Yuniawati et al., Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples...

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Deztyra Nur Imamah 25, Hobri 26 dan Arika Indah K 27

Idawati Mahanurani 1, Toto Bara Setiawan 2, Ervin Oktavianingtyas 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

Jln. Kalimantan 37, Jember

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

masih rendah. Rendahnya prestasi belajar tersebut ditandai dengan masih banyakya

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

Rahman et al., Penerapan Model Pembelajaran Peta Konsep Pohon Jaringan... 1

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Chandayu et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS...

Desi Suryaningsih et al., Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan...

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head

Herdika Lestiyaningsih 6, Hobri 7, Arika Indah 8

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

Pendahuluan. Putri et al., Penerapan Model Cooperative Learning tipe... 1

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

Heni Lailatul Badriah, Sudarti, Bambang Supriadi

Nagari et al., Penerapan Metode Course Review Horay... 1

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 CANDIPURO MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

Pendahuluan. Ratnasari et al., Penerapan Model Pembelajaran Word Square.

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Pendahuluan. Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1

Oleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

Key Words: Cooperative learning model with Mind Mapping technic, fraction, student s activity, student s mistakes, effectiveness

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Rahayu et al., Peningkatan Aktivitas Belajar...

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

Pendahuluan. Rahmawati et al., Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar... 1

Pendahuluan. Wardani et all, Pendekatan Kontekstual...

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

Arynda 28, Susanto 29, Dafik 30

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

Penerapan Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Entrepreneurship

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

Darmawati, Arnentis dan Henny Julianita Husny Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

Improving Student Activity Learning Class XI IPA SMA Katolik Rajawali Through Inquiry Approach Based on PBI of Buffer Solution Topic

386 Penggunaan Pendekatan Scientific

Hengky Saputra, Gustimal Witri, Otang Kurniaman Otang. Cp.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

Key Words: Student Teams Achievement Division, mind mapping, students test result, students activities.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG

Transkripsi:

1 Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples Non Examples dengan Koneksi Matematis untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Segitiga dan Segiempat Di Kelas VII-F SMP Negeri 7 Jember Tahun Ajaran 2014/2015 (The Implementation of Examples Non Examples, Type of Cooperative Learning, with Mathematical Connections to Improve The Learning Archievement of VII-F Grade Students at SMPN 7 Jember Year 2014/2015 on Triangular and Quadrilateral Topic) Novia Tri Yuniawati, Suharto, Nurcholif Diah S.L Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail: suharto.hartos@yahoo.com Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok segitiga dan segiempat di kelas VII- F SMP Negeri 7 Jember. Penelitian ini menggunakan dengan koneksi matematis. Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindak Kelas (PTK) dengan menggunakan dua siklus pembelajaran, ada dua pertemuan pada setiap siklus. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, observasi, tes dan wawancara. Data yang dianalisis adalah aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Berdasarkan analisis hasil belajar siswa, dapat disimpulkan bahwa hasil dari tes akhir siklus II meningkat dibandingkan dengan siklus I, begitu juga untuk aktivitas guru dan aktivitas siswa yang meningkat dari siklus I ke siklus II. Kata Kunci: hasil belajar siswa, PTK Abstract The purpose of this research is to improve student learning achievement for the triangular and quadrilateral subject in VII-F SMP Negeri 7 Jember. This study use cooperative learning examples non examples type with mathematical connections. This type of research is Classroom Action Research (CAR) that use two cycles of learning, there are two meetings in each cycle. Data collection methods used in this study is documentation, observations, tests and interviews. The data analyzed were the activities of teachers, student activities and student learning outcomes. Based on the analysis of student learning achievement,, it can be concluded that the results of the final test cycle II was increased to compared to the first cycle of learning, as well as to the teacher and student activity increased from cycle I to cycle II. Keywords: student learning achievement, CAR Pendahuluan Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan karena melalui pendidikan suatu bangsa dapat diukur apakah bangsa itu maju atau mundur. Menurut Sumilah (2006:53), dalam UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan Nasional, tercantum pengertian pendidikan yaitu usaha sadar dan terencana demi mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran yang mampu membuat peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Salah satu bidang pendidikan yang penting dalam mendukung pendidikan adalah matematika. Menyadari betapa perlu dan dekatnya matematika dengan kehidupan kita sehari-hari, sudah tentu penting sekali untuk mempelajarinya. Tetapi sering muncul pemikiran negatif dari masyarakat, terutama pelajar, tentang matematika. Meraka berfikir bahwa matematika itu sulit, membosankan, tidak menarik dan tidak ada hubungannya dengan kehidupan mereka sehari-hari. Pemikiran negatif tersebut disebabkan karena cara memperkenalkan materi pada pembelajaran awal tidak menarik bagi siswa sehingga siswa enggan mendalami materi selanjutnya dan juga cara mengajar guru yang masih menggunakan cara tradisional. Kurangnya minat siswa pada pelajaran matematika sangat berpengaruh pada keberhasilan dalam belajar matematika. Seperti yang terjadi pada siswa SMP Negeri 7

2 Jember kelas VII-F, berdasarkan informasi guru pada wawancara awal, pemahaman konsep matematika siswa belum seperti yang diharapkan. Kenyataan menunjukkan kurangnya tingkat penguasaan terhadap materi matematika yang ada sehingga menyebabkan rata-rata nilai UTS matematika mereka masih rendah yaitu 63,69 dengan 15 siswa mendapatkan nilai diatas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dan 29 siswa mendapatkan nilai dibawah KKM. Selain itu, kesulitan mereka dalam pelajaran matematika juga tampak pada hasil-hasil analisis ulangan harian yang dilakukan oleh guru matematika yang bersangkutan, dimana kebanyakan kesalahan siswa dalam mengerjakan soal yang diberikan adalah dalam menggunakan dan pemilihan rumus yang benar dan sesuai. Hal ini diakibatkan oleh faktor dari siswa itu sendiri dan juga strategi pembelajaran yang digunakan oleh Pembelajaran kooperatif tipe examples non examples merupakan pembelajaran dengan kelompok kecil heterogen yang menggunakan strategi pemberian contoh dan bukan contoh di dalam pembelajaran. Pembelajaran dalam kelompok ini bertujuan agar siswa yang kesulitan dalam materi dan takut untuk bertanya pada guru bisa bertanya pada teman kelompoknya. Media contoh dan bukan contoh disini dapat membantu mendorong siswa lebih melatih diri dalam mengembangkan pola pikirnya sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa diharapkan akan aktif dan termotivasi untuk belajar. Koneksi matematis adalah salah satu pembelajaran yang menekankan pada kemampuan siswa untuk menghubungkan materi yang dipelajari saat ini dengan materi yang telah mereka pelajari sebelumnya serta dengan konsep-konsep dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples Non Examples dengan Koneksi Maematis dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-F SMP Negeri 7 Jember Tahun Ajaran 2014/2015 pada Pokok Bahasan Segitiga Dan Segiempat. Metode Penelitian Tempat dan waktu penelitian yaitu di SMP Negeri 7 Jember 2014/1015. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VII-F semester genap SMP Negeri 7 Jember semester genap. Jumlah siswa adalah 44 siswa yang terdiri dari 22 siswa laki-laki serta 22 siswa perempuan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Hobri (2007:1) penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian tindakan yang dilakukan di dalam kelas, atau penelitian tindakan yang menyangkut masalahmasalah kelas (interaksi siswa dan guru), dan atau suatu penelitian tindakan yang menyangkut masalah pendidikan dan pengajaran. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Observasi Dalam penelitian ini yang dilakukan adalah observasi langsung, yaitu kegiatan pengamatan dilakukan terhadap proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung diamati oleh observer. b. Tes Jenis tes yang digunakan adalah tes uraian yang dilaksanakan 2 kali setelah pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2.Tes ini yang akan menjadi tolok ukur mengenai sejauh mana pemahaman siswa terhadap pembelajaran. c. Wawancara Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi tentang pendapat guru matematika kelas VII SMP Negeri 7 Jember dan perwakilan tiga siswa dari rangking tinggi, sedang dan rendah mengenai penerapan pembelajaran kooperatif examples non examples dengan koneksi matematis pada pokok bahasan segitiga dan segiempat. Wawancara kepada guru dan siswa dilaksanakan setelah pembelajaran pada siklus I dan II. Ketuntasan hasil belajar siswa dapat diperoleh dari penilaian tiga kompetensi yaitu kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Penelitian ini menggunakan kriteria ketuntasan hasil belajar yang digunakan di sekolah penelitian yaitu di SMP Negeri 7 Jember adalah sebagai berikut: a. Siswa dinyatakan tuntas pada penilaian sikap apabila skor yang diperoleh siswa mencapai nilai Baik (B); b. Siswa dinyatakan tuntas penilaian pengetahuan apabila skor yang diperoleh siswa mencapai nilai Baik (B); c. Siswa dinyatakan tuntas pada penilaian keterampilan apabila skor yang diperoleh siswa lebih dari atau sama dengan 75 dari skor maksimal 100; d. Siswa dinyatakan sukses apabila ketiga kompetensi yang dinilai dari siklus I ke siklus II memenuhi standart ketuntasan minimal yaitu. Kriteria keberhasilan penelitian tindakan kelas yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Rata-rata keaktifan siswa minimal mencapai kategori aktif atau mencapai presentase minimal sebesar 50%; b. Terdapat minimal 70% siswa yang tuntas dalam hasil belajar dan ketiga aspeknya tuntas (sikap, pengetahuan, keterampilan); c. Peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah membandingkan presentase, aktivitas dan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil observasi secara umum, aktivitas guru mengalami peningkatan. Pada siklus I dan II, persentase rata-rata aktivitas guru pada siklus I mencapai 77,67% dan meningkat pada siklus II menjadi 85,73%. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 1 Tabel 1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Aktivitas Guru Siklus I Siklus II P. 1 P. 2 P. 3 P. 4 76.30% 79.03% 84.70% 86.76% Rata-rata 77.67% 85.73%

3 Hasil observasi aktivitas siswa yang dilakukan selama poses pembelajaran pada siklus I dengan dua kali pertemuan, sama halnya dengan siklus II dengan dua kali pertemuan. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 2 Tabel 2 Hasil Obserasi Aktivitas Siswa Aktivitas Siswa Siklus I (%) Siklus II (%) P. 1 P. 2 P. 3 P. 4 Spiritual 77.8 77.45 86.64 88.5 Sosial 76.1 78.56 89.48 90.05 Keterampi lan 80.11 82.38 91.28 92.8 Tabel 2 menjelaskan bahwa aktivitas siswa secara umum mengalami peningkatan dari pembelajaran 1 sampai pembelajaran 4. Pada aktivitas spiritual, sosial, dan keterampilan tergolong kategori baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika sebelum penerapan pembelajaran kooperatif examples non examples dengan koneksi matematis, dapat diketahui bahwa guru bidang studi matematika masih menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi pembelajaran sehingga siswa merasa bosan karena tidak dilibatkan aktif dalam pembelajaran dan kurang memperhatikan saat pembelajaran. Setelah pelaksanaan pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif examples non examples dengan koneksi matematis, guru bidang studi matematika memberikan tanggapan bahwa pembelajaran yang diterapkan sudah bagus. LKS yang diberikan sangat menarik. Apalagi siswa bisa belajar materi yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Wawancara juga dilakukan terhadap siswa dari rangking tinggi, sedang dan rendah. Hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa senang dengan pembelajaran kooperatif examples non examples dengan koneksi matematis. Mereka senang karena saat lupa rumus, mereka bisa melihat benda disekitar yang bentuknya sama dan mencari rumus luas, rumus keliling dan ciri-ciri dari benda tersebut.mereka beranggapan bahwa pembelajaran ini menarik dan memotivasi untuk terus mengikuti pembelajaran selanjutnya. Berbicara mengenai kesalahan, mereka melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal karena tidak belajar sehingga mengerjakan asal-asalan, kurang teliti, dan terburu-buru karena waktu akan berakhir. Pembahasan Penerapan pembelajaran kooperatif examples non examples dengan koneksi matematis diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII-F SMP Negeri 7 Jember pada pokok bahasan segitiga dan segiempat. Dalam pelaksanaanya, pembelajaran ini diterapkan selama 2 siklus dan masing-masing siklus terdapat 2 kali pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran kooperatif examples non examples dengan koneksi matematis, bagaimana aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran dan bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran kooperatif examples non examples dengan koneksi matematis pada pokok bahasan segitiga dan segiempat Kelas VII-F SMP Negeri 7 Jember tahun ajaran 2014/2015. Penerapan pembelajaran ini dimulai dengan membuka pembelajaran dengan salam, apersepsi, penyampaian tujuan dan motivasi. Guru menyajikan berupa contoh dan bukan contoh gambar dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan tujuan pembelajaran (tahap koneksi matematis). Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok belajar (tahap kooperatif) dan membimbing siswa untuk menganalisis gambar-gambar tersebut. Siswa mengelompokkan gambar yang merupakan contoh materi (examples) dan gambar yang tidak sesuai dengan materi (non examples) untuk ditempel di papan sterofom yang disediakan. Guru mengevaluasi hasil belajar siswa dan memberikan penghargaan kepada kelompok yang paling aktif mengikuti pembelajaran. Pembelajaran pada siklus I secara keseluruhan sudah berjalan dengan lancar. Kendala yang dihadapi pada siklus I adalah siswa belum terbiasa dengan pembelajaran berkelompok sehingga mereka masih belum bisa berkoordinasi dengan kelompoknya sendiri. Siswa berdiskusi dengan kelompok lain dan ada juga yang mencontek pekerjaan kelompok lain. Suasana kelas yang ramai saat guru menjelaskan materi pelajaran dan juga pada saat diskusi. Siswa masih enggan bertanya kepada guru jika ada yang belum dipahami. Pembelajaran pada siklus II sudah berjalan dengan lancar dan mengalami peningkatan dari siklus I. Terlihat siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran ini yang menerapkan pembelajaran berkelompok. Siswa sudah mampu berdiskusi dengan kelompok sendiri dan tidak mencontek pekerjaan kelompok lain. Siswa juga terbiasa menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari dan menyimpulkan karakteristik suatu konsep melalui mengelmpokkan gambar dan bukan gambar dari materi. Suasana kelas juga tenang saat guru menjelaskan materi pelajaran dan juga pada saat diskusi Selama proses pembelajaran, aktivitas guru dan aktivitas siswa (spiritual dan sosial) diamati oleh guru bidang studi matematika dan dua mahasiswa Universitas Jember. Masing-masing observer membawa lembar observasi beserta kriterianya. Aktivitas guru mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I, persentase aktivitas guru mencapai 77,67% yang termasuk kategori sangat aktif dan meningkat pada siklus II menjadi 85,73% yang termasuk kategori sangat aktif. Grafik perkembangan aktivitas siswa dapat dilihat pada gambar 1.

4 Gambar 1 Grafik Aktivitas Grafik perkembangan analisis ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada gambar 2 Gambar 2 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I Dan Siklus II Aktivitas siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I, persentase aktivitas siswa mencapai 78,73% yang termasuk kategori sangat baik meskipun terdapat siswa yang tidak memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru serta ramai dalam berdiskusi. Sementara pada siklus II meningkat menjadi 89,79% yang termasuk kategori sangat baik. Analisis skor akhir hasil belajar siswa pada siklus I sudah mencapai ketuntasan yang ditetapkan Depdiknas yaitu sudah mencapai persentase 72,7%. Siswa yang tuntas belajar secara individu pada siklus I sebanyak 32 siswa dan siswa yang tidak tuntas 12 siswa. Pada analisis skor akhir hasil belajar pada siklus II juga telah mencapai ketuntasan karena mencapai persentase sebesar 86,36%. Siswa yang telah tuntas belajarnya sebanyak 38 siswa dan yang tidak tuntas belajarnya sebanyak 6 siswa. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif examples non examples dengan koneksi matematis dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Negeri 7 Jember kelas VII-F. Pembelajaran kooperatif examples non examples dengan koneksi matematis juga berhasil meningkatkan aktivitas belajar siswa. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, diperoleh beberapa kesimpulan yaitu penerapan dengan koneksi matematis pada pokok segitiga dan segiempat di kelas VII-F SMP Negeri 7 Jember semester genap tahun ajaran 2014/2015 dimulai dengan membuka pembelajaran dengan salam, apersepsi, penyampaian tujuan dan motivasi. Guru menyajikan berupa contoh dan bukan contoh gambar dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan tujuan pembelajaran (tahap koneksi matematis). Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok belajar (tahap kooperatif) dan membimbing siswa untuk menganalisis gambar-gambar tersebut. Siswa mengelompokkan gambar yang merupakan contoh materi (examples) dan gambar yang tidak sesuai dengan materi (non examples) untuk ditempel di papan sterofom yang disediakan. Guru mengevaluasi hasil belajar siswa dan memberikan penghargaan kepada kelompok yang paling aktif mengikuti pembelajaran. Selama proses pembelajaran kooperatif tipe examples non examples dengan koneksi matematis pada sub pokok bahasan segitiga dan segiempat menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa dari siklus I sampai siklus II. Pembelajaran ini juga dapat meningkatkan hasil belajar. Hal tersebut terlihat dari ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 72,7% dan persentase ketuntasan hasil belajar meningkat pada siklus II sebesar 86,36%. Berdasarkan hasil penelitian dari penerapan dengan koneksi matematis pada pokok bahasan segitiga dan segiempat di kelas VII-F SMP Negeri 7 Jember tahun ajaran 2014/2015, peneliti memberikan saran yaitu bagi guru, pembelajaran matematika menggunakan dengan koneksi matematis sangat perlu untuk dijadikan sebagai tekhnik pembelajaran di kelas; bagi siswa, diharapkan bisa bekerjasama dalam proses belajar mengajar antar siswa (saat diskusi); bagi lembaga terkait, pembelajaran matematika menggunakan pembelajaran kooperatif tipe examples non examples dengan koneksi matematis dapat digunakan sebagai tekhnik mengajar matematika yang dianjurkan sehingga hasil belajar bisa baik dan siswa semakin giat belajar; dan bagi peneliti lain, hendaknya lebih meningkatkan bimbingan kepada siswa dengan penuh kesabaran dan telaten. Ucapan Terima Kasih Penulis N.T.Y mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua penulis atas semangat dan do'a yang selalu dipanjatkan demi masa depan penulis, kepada Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Matematika yang telah membagi ilmu dan pengalamannya, serta terima kasih kepada Kepala SMPN 7 Jember dan Ibu Alfin F., S.Pd. Yang telah mengijinkan dan membimbing selama penelitian dilaksanakan. Daftar Pustaka [1] Aqib, Zainal. 2013. Model-model, Media, Dan Strategi Pembelajaran Kontekstual. Bandung: Yrama Widya. [2] Hobri. 2007. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru dan Praktisi. Jember: Pena Salsabila

5 [3] Sugiman. 2008. Koneksi Matematik dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah Menengah Pertama. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta [4] Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. [5] Sumilah. 2006. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dalam Pembelajaran Materi Panjang Siswa Kelas 2 SD Negeri 01 Jubung Jember. Majalah Ilmiah: Sains dan Edukasi. Jember : Lembaga Penelitian IKIP PGRI Jember.