BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan internet semakin pesat. Hal ini dapat diketahui dengan semakin banyaknya pengguna internet yang ada di Indonesia. Sebuah survei yang diselenggarakan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Internet (APJII) mengungkapkan bahwa pengguna jasa internet di Indonesia tahun 2012 mencapai 63 juta orang atau 24,23 persen dari total populasi negara ini. Pada tahun 2013 angka tersebut akan diprediksi naik menjadi sekitar 30 persen menjadi 82 juta pengguna dan terus tumbuh menjadi 107 juta pada 2014 dan 139 juta atau 50 persen total populasi pada 2015. 1 Pada awal mula tercipta tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) Internet hanya digunakan untuk keperluan militer yang bertujuan untuk melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Pada masa sekarang, internet tidak hanya digunakan untuk keperluan militer, tetapi juga digunakan untuk keperluan lain seperti; bisnis, hiburan, sarana bersosialisasi dan aktualisasi, serta untuk keperluan pendidikan dengan akses tak terbatas ruang dan waktu. 2 1 Oik Yusuf, 2017, Pengguna Internet Indonesia Bisa Tembus 82 Juta http://tekno.kompas.com, diakses tanggal 10 februari 2017 2 Onno W, purbo, buku pintar internet, kelompok gramedia, Jakarta, 1998, hal 3 1
2 Selama tahun 1960-an dan 1970-an teknologi jaringan komputer semakin berkembang pesat dan maju. hal ini ditandai dengan adanya LAN (lokal area network)yaitu jaringan komputer pada area lokal serta jaringan computer yang lebih besar disebut WAN (wide area network). 3 Internet dirancang untuk menghubungkan antara jaringan jaringan yang berbeda dan memungkin pertukaran informasi antara pengguna secara bebas. Infrastruktur adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses 4. Adanya infrastruktur yang memadai memberikan stimulus kepada masyarakat untuk semakin dekat dengan dunia internet. Pasalnya, tersedianya jaringan telepon, fiber optic, Wi-Fi, memberikan dukungan kepada peralatan yang berhubungan dengan internet yang merupakan sarana untuk bisa mengakses internet. Dengan adanya infrastruktur ini, tentu saja bisa memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memiliki dan memasang jaringan intenet sendiri, misalnya dirumah, kantor, tempat usaha, sekolah, dan lingkungan lain yang dikehendaki Selain itu, infrastruktur yang memadai ini juga memberikan dampak bagi perkembangan usaha dalam bidang jasa warung internet (warnet). Lokasi-lokasi yang dekat dengan lembaga pendidikan seperti sekolah, kampus, menjadi sasaran utama bisnis ini. Alasannya, kerana adanya permintaan konsumen yang tinggi. Hal ini disebabkan hampir semua peserta didik, dan juga mahasiswa lebih banyak mencari informasi, hiburan, dan juga belajar yang bisa dilakukan dalam satu waktu dan tempat, yaitu warung 3 Ibid. 4 Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring, http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php
3 internet. Warung internet yang tersebar hampir diseluruh wilayah kota jakarta merupakan sarana mengakses internet bagi peserta didik yang tidak bisa mengakses internet secara pribadi, yang memiliki jaringan atau device sendiri. Selain itu dukungan dari para provider (penyedia layanan internet), yang memberikan penawaran dengan yang murah dengan kisaran 50ribu hingga lebih dari 500ribu (tergantung kebutuhan pelanggan) dari penyedia jasa layanan internet, (provider) semakin memberikan stimulus masyarakat untuk menikmati akses internet. Dengan adanya infrastruktur yang memadai, serta persaingan usaha yang begitu ketat, para provider penyedia jasa internet tentu saja akan semakin gencar mencari pasar dan melakukan promosi besar-besaran, tentu saja dengan penawaran harga yang murah. Hal ini memberikan dampak penggunaan internet yang meningkat. Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya orang yang bisa mengakses internet secara mobile, dengan jaringan berbayar Internet dalam dunia pendidikan adalah sebuah kemudahan. Sedangkan e learning dalam dunia pendidkan adalah sebuah terobosan. Internet berguna sebagai media, sarana, dan juga sumber belajar. Membantu memberikan informasi, serta pengetahuan secara cepat dan mudah. Sedangkan e-learning merupakan kegiatan belajar-mengajar yang menggunakan media internet, atau media jaringan komputer lain. 5 Selain itu, e-learning juga didefinisikan sebagai instruction delivered on a digital device such as a computer or mobile device 5 Darin E. Harley, Selling E-Learning, American Society for Training And Development, 2001, hlm.1. Diakses melalui http://booklens.com/darin-e-hartley/selling-e-learning, diakses pada tanggal 23 februari 2017.
4 that intended to support learning. 6 Yaitu pengajaran disampaikan melalui peralatan digital seperti komputer atau perangkat mobile (telepon genggam, smartphone, tablet pc, dsb) yang dimaksudkan untuk mendukung pembelajaran. Dalam hal ini, e-learning, adalah bagian dari internet yaitu, internet merupakan wadah untuk eksistensi sebuah program e-learning. Dengan hadirnya internet yang merupakan pengembangan teknologi komunikasi dan informasi, Maka semakin mudah mengakses berbagai informasi secara internasional. Internet merupakan salah satu sumber belajar bagi pelajar, karena dengan menggunakan internet pelajar dapat mengakses informasiinformasi secara cepat dan mudah. Bahkan berbagai sumber informasi dari berbagai media dapat dimodifikasi melalui internet. Perkembangan teknologi yang semakin modern dan canggih ini bukan hanya memberi manfaat bagi penggunanya tapi juga menimbulkan pengaruh yang negatif bagi penggunanya, terutama bagi kalangan pelajar. Informasi-informasi atau situs-situs yang dapat diakses dari internet ada yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan tapi ada juga yang dapat merusak mental dari kalangan pelajar yaitu situs-situs porno. Dengan adanya internet yang dapat mempengaruhi sisi baik dan sisi jelek dari pengguna internet terutama dikalangan pelajar. 7 6 Ruth Colvin Clark dan Richard E. Mayer, e-learning and the Science of Instruction Proven Guidelines for Consumers and Designers of Multimedia Learning, Third Edition, (San Francisco: John Wiley & Sons, Inc., 2011) hlm.8 7 http://www.kompasiana.com/anakarsiani/dampak-positif-dan-negatif-internet-bagiremaja,diakses pada tanggal 9 maret 2017
5 Masa SMA yang memiliki rentan usia 15-18 tahun bisa dikatakan merupakan masa peralihan seseorang dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa atau yang lebih sering kita kenal dengan istilah masa remaja. 8 Masa remaja merupakan suatu tahap transisi menuju ke status yang lebih tinggi yaitu status sebagai orang dewasa. Berdasarkan teori perkembangan, masa remaja adalah masa saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan pencapaian.perasaan yang masih labil pada remaja dapat menimbulkan rasa ketergantungan terhadap orang lain karena rasa ketidak mampuan yang mereka miliki. Sifat ketergantungan yang diiringi dengan kebimbangan tersebut dapat membahayakan diri remaja itu sendiri, disaat mereka membutuhkan sesuatu untuk bergantung namun mereka sendiri masih mengalami kebimbangan dalam perasaannya kemungkinan besar dapat membuat mereka terjerumus ke dalam halhal yang negatif. Masa-masa ini dapat dikatakan sebagai masa badai bagi seseorang, dimana akan terjadi perombakan besar terhadap hidupnya, sehingga dalam fase ini benar-benar dibutuhkan peran orang tua, peran guru, peran lingkungan, dan peran teman-teman sebayanya untuk membawa dia ke ranah positif dari kehidupan. 9 Suatu masa transisi tidak hanya akan memberikan dampak negatif bagi seorang remaja, masa transisi tersebut juga bisa memberikan keuntungan kepada remaja yaitu suatu masa yang lebih panjang untuk mengembangkan berbagai 8 Sarlio w.sarwono,psikologi remaja, rajawali pers, Jakarta,2003, hal 81 9 Ibid.
6 keterampilan serta mempersiapkan masa depannya. Seorang remaja yang sadar betul akan pentingnya tahap ini akan lebih berhati-hati dalam mengambil sebuah keputusan, dengan sikap awasnya tersebut menjadikannya sebagai sosok yang memiliki rasa kemandirian. Kemandirian dalam menentukan jalan hidupnya, menentukan mana yang terbaik bagi masa depannya kelak. Berbagai faktor juga dapat memegang kendali dalam tahap ini baik faktor yang datang dari dalam maupun luar individu remaja, sehingga dalam makalah ini akan di bahas bagaimana karakteristik remaja terutama siswa SMK dalam tahap perkembangannya. 10 Dalam konteks ini penulis ingin mengetahui sejauh mana pengaruh internet terhadap prestasi belajar siswa/i smk muhammadiyah 9. Dan Berdasarkan uraian persoalan diatas, masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah mengenai internet sebagai media dalam belajar,yang dilator belakangi oleh sarana dan prasarana yang memadai, sehingga akan memberikan dampak pada hasil belajar yang meningkat. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah diatas, penulis dapat mengambil rumusan masalah sebagai berikut: sejauh mana pengaruh internet terhadap prestasi belajar siswa/i Smk Muhammadiyah? 10 Sarlio w, sarwono. psikologi remaja, rajawali pers, Jakarta, 2003, hal 83
7 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui pengaruh internet terhadap prestasi belajar siswa/i Smk Muhammadiyah? 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat di berikan adalah sebagai berikut: 1.4.1 Manfaat Akademis Hasil Penelitian ini diharapkan Dapat menambah kajian new media dalam hal manfaat dan dampak dari penggunaan internet terhadap prestasi belajar siswa dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini secara praktis di harapkan dapat menciptakan kesadaran siswa dalam penggunaan media internet.